laporan parasit katokatz.docx

5
PEMERIKSAAN TINJA METODE KATO KATZ A. TUJUAN Menegakkan diagnosis pasti, ada dan tidaknya infeksi cacing, berat ringannya infeksi serta jenis telur cacing yang ada B. PRINSIP Dilakukan secara kualitatif C. DASAR TEORI Teknik sediaan tebal (cellaphane covered thick smear tecnique) atau disebut teknik Kato. Pengganti kaca tutup seperti teknik digunakan sepotong “cellahane tape ”. Teknik ini lebih banyak telur cacing dapat diperiksa sebab digunakan lebih banyak tinja. Teknik ini dianjurkan untuk Pemeriksaan secara massal karena lebih sederhana dan murah. Morfologi telur cacing cukup jelas untuk membuat diagnosa. Dengan penambahan melachite green untuk memberi latar belakang hijau. Kekurangan dari metode ini adalah bahan feses yang di gunakan cukup banyak. Dan kelebihannya yaitu dapat mengidentifikasi tingkat cacing pada penderita berdasar jumlah telur dan cacing, baik di kerjakan di lapangan, dapat digunakan untuk pemeriksaan tinja masal karena murah dan sederhana, cukup jelas untuk melihat morfologi sehingga dapat di diagnosis.

Upload: niamah-santika

Post on 26-Dec-2015

958 views

Category:

Documents


89 download

TRANSCRIPT

Page 1: laporan parasit katokatz.docx

PEMERIKSAAN TINJA METODE KATO KATZ

A. TUJUAN

Menegakkan diagnosis pasti, ada dan tidaknya infeksi cacing, berat ringannya

infeksi serta jenis telur cacing yang ada

B. PRINSIP

Dilakukan secara kualitatif

C. DASAR TEORI

Teknik sediaan tebal (cellaphane covered thick smear tecnique) atau

disebut teknik Kato. Pengganti kaca tutup seperti teknik digunakan sepotong

“cellahane tape”. Teknik ini lebih banyak telur cacing dapat diperiksa sebab

digunakan lebih banyak tinja. Teknik ini dianjurkan untuk Pemeriksaan

secara massal karena lebih sederhana dan murah. Morfologi telur cacing

cukup jelas untuk membuat diagnosa. Dengan penambahan melachite green

untuk memberi latar belakang hijau.

Kekurangan dari metode ini adalah bahan feses yang di gunakan

cukup banyak. Dan kelebihannya yaitu dapat mengidentifikasi tingkat cacing

pada penderita berdasar jumlah telur dan cacing, baik di kerjakan di lapangan,

dapat digunakan untuk pemeriksaan tinja masal karena murah dan sederhana,

cukup jelas untuk melihat morfologi sehingga dapat di diagnosis.

Penyelidikkan mengenai penduduk yang terkena infeksi, diharapkan

dapat menentukkan berat infeksi dengan mendapatkan jumlah telur yang

diperkirakan. Telur yang dikeluarkan setiap harinya berbeda-beda, maka

diperlukan perhitungan atas beberapa bahan, terdapat siklus dalam

pembentukan telur, pengaruh dari kepadatan tinja, makanan, pencernaan yang

salah dan faktor-faktor lain yang diketahui, dan pengeluaran telur tiap cacing

mungkin berbeda untuk hospes yang berbeda. Jumlah telur yang dikeluarkan

tiap harinya lebih dapat dipercaya dari pada jumlah telur dalam tiap gram

tinja. Menghitung jumlah telur sebelum pengobatan dapat menentukan

pengobatan yang diperlukan dan menghitung jumlahnya setelah pengobatan

dapatmenentukkan hasilnya. (Brown, 1969)

Empat kriteria untuk infeksi oleh cacing parasit (Darwin Karyadi):

Page 2: laporan parasit katokatz.docx

Infeksi sangat ringan : 1-9 (15-149 butir telur)

Infeksi ringan : 10-24 (150-375 butir telur)

Infeksi sedang : 25-49 (375-749 butir telur)

Infeksi berat : > 50 (750 butir telur lebih)

Anak-anak mengeluarkan tinja kurang lebih 100 gram/hari, dewasa

mengeluarkan tinja kurang lebih 150 gram/hari. Jadi, misalnya dalam 1 gram

feces mengandung 100 telur maka 150 gram tinja mengandung 150.000 telur.

No Klasifikasi Jenis CacingGelang Cambuk Tambang

1. Ringan 1 - 4.999 1 - 999 1-1.999

2. Sedang 5000-49.999 1.000- 9.999 2.000- 3.999

3. Berat >50.000 > 10.000 >4000

D. ALAT DAN BAHAN

ALAT BAHAN

1. Mikroskop 1. Selofan tape

2. Object glass 2. feces

3. Botol kaca kecil 3. Malachite green 3%

4. Glycerin

5. Aquadest

E. PROSEDUR KERJA

1. Cara Membuat Larutan Kato:

Untuk membuat larutan Kato diperlukan campuran dengan perbandingan :

Aquadest 100 bagian, Glycerin 100 bagian dan Larutan malachite green 3

% sebanyak 1 bagian.

2. Cara Merendam Selofan :

a. Buatlah bingkai kayu segi empat sesuai dengan ukuran baskom

kecil.contoh misal bingkai untuk foto

b. Lilitkan selofan pada bingkai tersebut

Tabel Klasifikasi Intensitas Infeksi Menurut Jenis Cacing

Page 3: laporan parasit katokatz.docx

c. Rendam selama 18 jam dalam larutan Kato

d. Pada waktu akan dipakai guntinglah selofan yang sudah direndam

sepanjang 3 cm

3. Cara Pemeriksaan Kato Katz secara Kualitatif:

a. Pakailah sarung tangan untuk mengurangi kemungkinan infeksi

berbagai penyakit

b. Tulislah nomor kode pada gelas obyek dengan spidol sesuai dengan

nomor yang tertulis di pot tinja

c. Ambilah tinja dengan lidi sebesar kacang hijau dan letakkan diatas

gelas obyek

d. Tutup dengan selofan selebar 2,5 x 3 cm yang sudah direndam

dengan larutan Kato selama 12-24 jam dan ratakan tinja dibawah

selofan dengan botol kaca kecil

e. Biarkan sediaan selama 20-30 menit

f. Periksa dengan mikroskop pada perbesaran lemah 10x sampai 40x

g. Hasil pemeriksaan tinja berupa positif atau negatif tiap jenis telur

cacing

h. Hitung telur cacing , jumlah telur cacing x 1000/50 = jumlah telur

dalam 1 gr tinja.

F. HASIL

Nama CacingMetode

KatoAscaris lumbricoides -Trichuris trichiura -Cacing tambang -Cacing pita -Ancylostoma duodenale -Necator americanus -Strongyloides stercoralis -

G. PEMBAHASAN

Hasil pemeriksaan tinja yang telah dilakukan dengan metode kato katz menunjukkan hasil yang negatif yang artinya bahwa tidak ditemukan telur atau pun larva dalam tinja yang telah diperiksa. Hasil negatif pada metode kato katz yang dilaksanakan dapat disebabkan antara lain:

Page 4: laporan parasit katokatz.docx

1. Sampel atau feces diperoleh dari orang yang sehat (tidak terinfeksi cacing parasit usus)

2. Kurang ketelitian dan kecerobohan praktikan dalam melakukan praktikum.

3. Kurangnya pemahaman praktikan pada bentuk morfologi telur cacing parasit maupun larvanya.

4. Praktikan kurang paham tentang urutan kerja pada metode kato katz.

5. Pada saat diambil fecesnya, cacing belum bertelur sehingga tidak ditemukkan telur pada feces.

H. KESIMPULAN

Hasil yang didapat dari pemeriksaan dengan metode kato katz adalah

negatif yang artinya tidak ditemukkan telur dalam tinja yang diperiksa.