laporan pbk (pembelajaran berwawasan kemasyarakatan)
DESCRIPTION
Pelatihan membuat kue dari SukunTRANSCRIPT
LAPORAN PBK
PDGK 4306
2
LAPORANPRAKTIK PEMBINAAN PROGRAM
KEPEMUDAANTENTANG
PELATIHAN MEMBUAT KUE SUKUN
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan
Yang Dibimbing Oleh Bapak Drs. Sunarto Hapsoyo, M.Pd
OlehNAMA : -NIM : -KELAS : VII / A
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS TERBUKA UPBJJ MALANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI S-1 PGSD
KELOMPOK BELAJAR DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN TREN
Auth: Ruky Trapsilo CP: 081 331 022 555
3
LEMBAR PENGESAHAN
Judul : “PRAKTIK PEMBINAAN PROGRAM KEPEMUDAAN TENTANG
PELATIHAN MEMBUAT KUE SUKUN
Disusun Oleh :
Nama : -
NIM : -
Kelas : VII / A
Pokjar : Dinas Pendidikan Kabupaten Trenggalek
UPBJJ-UT : Malang
Laporan ini telah diterima dan disahkan oleh tutor mata kuliah Pembelajaran
Berwawasan Kemasyarakatan pada :
Hari : ………………………………
Tanggal : ………………………………
Sebagai persyaratan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pembelajaran
Berwawasan Kemasyarakatan Program S1 PGSD Guru Kelas Swadana Pokjar
Dinas Pendidkan Kabupaten Trenggalek UPBJJ-UT Malang Tahun Akademik
2010.1
Telah diperiksa dan disetujui oleh:
Instuktur Mata KuliahPembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan
Drs. Sunarto Hapsoyo, M.Pd
NIP.
Mengesahkan,Kepala UPBJJ-UT Malang
Prof. Drs. Gatot Muhsetyo, M.Sc.
Auth: Ruky Trapsilo CP: 081 331 022 555
4
BAB 1PENDAHULUAN (PROPOSAL)
1.1 Latar Belakang
Tanaman sukun terdapat di berbagai wilayah di Indonesia. Tanaman sukun
dapat tumbuh dan dibudidayakan pada berbagai jenis tanah mulai dari tepi pantai
sampai pada lahan dengan ketinggian kurang lebih 600 m dari permukaan laut.
Sukun juga toleran terhadap curah hujan yang sedikit maupun curah hujan yang
tinggi antara 80 - 100 inchi per pertahun dengan kelembaban 60 - 80%, namun
lebih sesuai pada daerah-daerah yang cukup banyak
mendapat penyinaran matahari.
Tanaman sukun tumbuh baik ditempat yang lembab panas, dengan
temperatur antara 15 - 38 °C.Tak terkecuali di Kabupaten Trenggalek Provinsi
Jawa Timur, tanaman sukun dapat tumbuh dengan baik. Tanaman ini banyak
ditanam warga desa di pekarangan rumah.
Bagian-bagian dari tanaman sukun sangat bermanfaat bagi kehidupan kita
diantaranya buahnya dapat digunakan sebagai bahan makanan dan dapat
digunakan sebagai obat sakit kuning.
Di Kabupaten Trenggalek umumnya dan Desa Watuagung Kecamatan
watullimo kususnya, buah dari tanaman sukun ini kurang dimanfaatkan secara
optimal oleh penduduk/warga di sana. Pengolahan buah sukun sebatas hanya
direbus kemudian dimakan saja.
Auth: Ruky Trapsilo CP: 081 331 022 555
5
Menyimak dan menimbang dari permasalahan di atas, kami dalam hal ini
Mahasiswa Universiytas Terbuka selaku praktikan mengadakan kegiatan terjun ke
masyarakat untuk memberikan sedikit pengetahuan dan ketrampilan tentang cara-
cara pemanfaatan/pengolahan buah sukun menjadi makanan dengan nilai
ekonomis yang tinggi. Adapun sasaran pelatihan yaitu warga dengan usia antara
15-35 tahun dan tempat yang digunakan untuk pelatihan ini adalah di Desa
watuagung Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek.
1.2 Tujuan Umum Membuat Kue Bolu Sukun.
Setelah pelatihan selesai diharapkan Warga Belajar (WB) dapat
meningkatkan potensi dan wirausahawan, kepeloporan, dan kepemimpinan dalam
membangun desa dengan biaya yang relatif murah dan dengan memanfaatkan
potensi yang ada di sekitar secara memadai sebagai bekal ketrampilan.
1.3 Tujuan Khusus Pelatihan Membuat Kue Bolu Sukun
Setelah selesai pelatihan diharapkan Warga Belajar dapat:
1. Menyebutkan bahan-bahan untuk membuat kue bolu sukun.
2. Menyebutkan secara berurut cara-cara membuat kue dari sukun.
3. Mendemonstrasikan cara membuat kue dari sukun.
4. Mengembangkan kepada warga belajar lainnya.
1.4 Alasan dan Manfaat Pelatihan
Alasan pemilihan lokasi dan jenis Pelatihan Kepemudaan membuat kue
bolu dari sukun adalah dikarenakan Desa Watuagung Kecamatan Watulimo
Kabupaten Trenggalek mempunyai potensi Sumber Daya Alam (SDA) yaitu
tananam buah sukun di pekarangan rumah warga dan belum tersentuh atau tau
Auth: Ruky Trapsilo CP: 081 331 022 555
6
cara pengolahan buah tersebut, disamping Sumber Daya Manusia (SDM) usia
produktif yang sangat banyak dan belum bekerja.
Manfaat yang dapat diperoleh berdasarkan tujuan diatas adalah sebagai
berikut :
1. Bagi penulis
merupakan suatu kesempatan untuk mengaplikasikan pengetahuan yang
diperoleh di kampus untuk memecahkan masalah yang ada di masyarakat
melalui suatu wacana mengenai bagaimana memanfaatkan potensi yang ada di
desa dalam hal ini berupa buah sukun yang keberadaannya melimpah dan tidak
dimanfaatkan.
2. Bagi masyarakat dan desa tempat pelatihan
Memperoleh informasi mengenai cara-cara pengolahan buah sukun agar
menjadi produk makanan dengan nilai ekonomis yang tinggi serta untuk bisa
menjadi produk unggulan desa.
BAB II
PELAKSANAAN PROGRAM
Auth: Ruky Trapsilo CP: 081 331 022 555
7
2.1. Identitas Warga Belajar
No NamaL
/P
Usia TamatanStatus
PerkawinanSosial
Ekonomi
Ortu.
Ket
.SD SMP SMA
Tak
Kawin
kawin
1. Siti Marfuah P 20 - √ - - - Tani
2. Nanda Pratiwi P 17 - √ - - - Tani
3. Nikmah Hanif. P 26 - - √ - √ Pedagang
4. Nuning Apriliana P 23 - - √ - √ Tani
5. Alfi Rahayu P 30 - - √ - - Pedagang
6. Wulan Sari P 21 - √ - - - Tani
7. Dian Anggraini P 27 - - √ - - PNS
8. Yuni Cjaraka P 23 - - √ - - PNS
2.2 Tempat dan Waktu Pelaksanaan.
1. Tempat Pelaksanaan
Praktik pembinaan program kepemudaan dilaksanakan di rumah
salah satu Warga Belajar yaitu di rumah Yuni Cjaraka, RT. 12 RW. 04 Desa
Watuagung Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek.
2. Waktu Pelaksanaan.
Kegiatan ini dilaksanakan selama tiga hari yaitu tanggal 17 Mei
2010 sampai dengan 20 Mei 2010, pada pukul 9.00 WIB sampai selesai.
2.3 Rencana Jadwal Pelaksanaan.
Auth: Ruky Trapsilo CP: 081 331 022 555
8
No
.Pertemuan Waktu Tempat Materi Waktu
1. I Senin,17 Mei 2010
Balai Desa Watuagung
1. mengurus perijinan untuk mengadakan pelatihan pada kepala Desa Watuagung.
2.Sosialisali dan Konsultasi dengan Kepala Desa dan Perangkat Deas mengenai program pelatihan.
2 jam
2. II Selasa,
18 Mei 2010
Rumah Yuni J.
1.Perkenalan dengan calon WB
2.Visitasi/sosialisasi program (Penggambaran), tanya jawab dengan WB mengenai meteri praktek yang akan dilaksanakan
3.Penjaringan dan pendataan WB yang menjadi sasaran pelaksanaan program pelatihan(dipandu oleh P.Katiman, selaku Kaur Kesra Desa Watuagung)
2 jam
3. III Rabu,
19 Mei 2010
Rumah Yuni J.
1.Penjelasan secara rinci bahan membuat kue bolu berbahan dasar sukun.
2.Menjelaskan langkah-langkah pembuatan bolu. 3.Melakukan demonstrasi (prakti pertama) secara urut cara
5 jam
4. IV Kamis,20 Mei2010
Rumah Yuni J.
1Pengulangan demonstrasi (praktik ke 2) cara membuat kue bolu sukun
2.evaluasi hasil.3.Perpisahan dengan WB
5 jam
Auth: Ruky Trapsilo CP: 081 331 022 555
9
BAB III
RINCIAN BIAYA
3.1 Sumber Dana (Penerimaan)
Anggota WB @ Rp. 10.000,00 X 7 Rp. 70.000,00
Praktikan Rp. 50.000,00
Rp.120.000,00
3.2 Pengeluaran
1. Membeli bahan:
Daging 1 Kg Rp. 50.000,00
Bumbu (bawang, penyedap, dll) Rp.
10.000,00
Tepung Tapioka Rp 5.000,00
Minyak tanah 2 L Rp. 15.000,00
2. Konsumsi Rp. 30.000,00
Rp.
110.000,00
3.3 Saldo Rp.
10.000,00
Auth: Ruky Trapsilo CP: 081 331 022 555
10
BAB IV
PENUTUP
Demikian proposal ini dibuat untuk mendapatkan
persetujuan dan digunakan sebagai acuan dalam
penyelengaraan kegiatan Program Kepemudaan Pelatihan
Ketrampilam Membuat “Batu Bata”.
Trenggalek, 20 Mei 2010
MengetahuiKepala Desa Watuagung Praktikan
Sarwan SulistyodionoNIM. 820 431 078
Menyetujui,UDP Kecamatan Watulimo
Auth: Ruky Trapsilo CP: 081 331 022 555
11
Drs. Suwandi, MM.NIP. 19570929 197702 1 001
BAB I
PENDAHULUAN(LAPORAN)
1.1. Latar Belakang
Tanaman sukun terdapat di berbagai wilayah di Indonesia. Tanaman sukun
dapat tumbuh dan dibudidayakan pada berbagai jenis tanah mulai dari tepi pantai
sampai pada lahan dengan ketinggian kurang lebih 600 m dari permukaan laut.
Sukun juga toleran terhadap curah hujan yang sedikit maupun curah hujan yang
tinggi antara 80 - 100 inchi per pertahun dengan kelembaban 60 - 80%, namun
lebih sesuai pada daerah-daerah yang cukup banyak
mendapat penyinaran matahari.
Tanaman sukun tumbuh baik ditempat yang lembab dan panas, dengan
temperatur antara 15 - 38 °C. Tak terkecuali di Kabupaten Trenggalek Provinsi
Jawa Timur, tanaman sukun dapat tumbuh dengan baik. Tanaman ini banyak
ditanam warga desa di pekarangan rumah.
Bagian-bagian dari tanaman sukun sangat bermanfaat bagi kehidupan kita
diantaranya buahnya dapat digunakan sebagai bahan makanan dan dapat
digunakan sebagai obat sakit kuning.
Auth: Ruky Trapsilo CP: 081 331 022 555
12
Di Kabupaten Trenggalek umumnya dan Desa Watuagung Kecamatan
watulimo khususnya, buah dari tanaman sukun ini kurang dimanfaatkan secara
optimal oleh penduduk/warga di sana. Pengolahan buah sukun sebatas hanya
direbus kemudian dimakan saja.
Menyimak dan menimbang dari permasalahan di atas, saya dalam hal ini
Mahasiswa Universiytas Terbuka selaku praktikan mengadakan kegiatan
pelatiahan kepemudaan guna memberikan sedikit pengetahuan dan ketrampilan
tentang cara-cara pemanfaatan/pengolahan buah sukun menjadi makanan dengan
nilai ekonomis yang tinggi serta mengaplikasikan ilmu yang saya punya. Adapun
sasaran pelatihan yaitu warga dengan usia antara 15-35 tahun dan tempat yang
digunakan untuk pelatihan ini adalah di Desa watuagung Kecamatan Watulimo
Kabupaten Trenggalek.
1.2. Tujuan Umum Membuat Kue Bolu Sukun.
Setelah pelatihan selesai diharapkan Warga Belajar (WB) dapat
meningkatkan potensi dan wirausahawan, kepeloporan, dan kepemimpinan dalam
membangun desa dengan biaya yang relatif murah dan dengan memanfaatkan
potensi Sumber Daya Alam yang ada di sekitar secara maksimal sebagai bekal
ketrampilan.
1. 3. Tujuan Khusus Pelatihan Membuat Kue Bolu Sukun
Setelah selesai pelatihan diharapkan Warga Belajar dapat:
5. Menyebutkan bahan-bahan untuk membuat kue bolu sukun.
6. Menyebutkan secara berurut cara-cara membuat kue dari sukun.
7. Mendemonstrasikan cara membuat kue dari sukun.
Auth: Ruky Trapsilo CP: 081 331 022 555
13
8. Mengembangkan kepada warga belajar lainnya.
1.4. Alasan dan Manfaat Pelatihan
Alasan pemilihan lokasi dan jenis Pelatihan Kepemudaan membuat kue
bolu dari sukun adalah dikarenakan Desa Watuagung Kecamatan Watulimo
Kabupaten Trenggalek mempunyai potensi Sumber Daya Alam (SDA) yaitu
berupa tananam buah sukun yang melimpah hampir di setiap pekarangan rumah
warga dan belum tersentuh atau belum tau cara mengolahan buah tersebut,
disamping Sumber Daya Manusia (SDM) usia produktif yang sangat banyak dan
belum bekerja.
Manfaat yang dapat diperoleh berdasarkan tujuan diatas adalah sebagai
berikut :
1.4.1. Bagi penulis
merupakan suatu kesempatan untuk mengaplikasikan pengetahuan
yang diperoleh di kampus untuk memecahkan masalah yang ada di
masyarakat melalui suatu wacana mengenai bagaimana memanfaatkan
potensi yang ada di desa dalam hal ini berupa buah sukun yang
keberadaannya melimpah dan tidak dimanfaatkan.
1.4.2. Bagi masyarakat dan desa tempat pelatihan
Memperoleh informasi mengenai cara-cara pengolahan buah sukun
agar menjadi produk makanan dengan nilai ekonomis yang tinggi serta
untuk bisa menjadi produk unggulan desa.
Auth: Ruky Trapsilo CP: 081 331 022 555
14
BAB II
PELAKSANAAN PROGRAM
2.1. Identitas Warga Belajar
No Nama
L
/PUsia Tamatan
Status
PerkawinanSosial
Ekonomi
Ortu.
Ket
.SD SMP SMA
Tak
Kawin
kawin
1. Siti Marfuah P 20 - √ - - - Tani
2. Nanda Pratiwi P 17 - √ - - - Tani
3. Nikmah Hanif. P 26 - - √ - √ Pedagang
4. Nuning Apriliana P 23 - - √ - √ Tani
5. Alfi Rahayu P 30 - - √ - - Pedagang
6. Wulan Sari P 21 - √ - - - Tani
7. Dian Anggraini P 27 - - √ - - PNS
8. Yuni Cjaraka P 23 - - √ - - PNS
2.2. Tempat dan Waktu Pelaksanaan.
2.2.1. Tempat Pelaksanaan
Auth: Ruky Trapsilo CP: 081 331 022 555
15
Praktik pembinaan program kepemudaan dilaksanakan di rumah
salah satu Warga Belajar yaitu di rumah Yuni Cjaraka, RT. 12 RW. 04 Desa
Watuagung Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek
2.2.2. Waktu Pelaksanaan.
Kegiatan ini dilaksanakan selama empat hari yaitu tanggal 17 Mei
2010 sampai dengan 20 Mei 2010, pada pukul 9.00 WIB sampai selesai.
2.3 Strategi dan Deskripsi Jalannya Kegiatan
No
.Pertemuan Waktu Tempat Materi Waktu
1. I Senin,17 Mei 2010
Balai Desa Watuagung
1. mengurus perijinan /pengajuam proposal untuk mengadakan pelatihan pada kepala Desa Watuagung
2.Sosialisali dan Konsultasi dengan Kepala Desa dan Perangkat Deas mengenai program pelatihan.
2 jam
2. II Selasa,
18 Mei 2010
Rumah Yuni J.
1.Perkenalan dengan calon WB
2.Visitasi/sosialisasi program (Penggambaran), tanya jawab dengan WB mengenai meteri praktek yang akan dilaksanakan
3.Penjaringan dan pendataan WB yang menjadi sasaran pelaksanaan program pelatihan(dipandu oleh P.Katiman, selaku Kaur Kesra Desa Watuagung)
2 jam
3. III Rabu,
19 Mei 2010
Rumah Yuni J.
1.Penjelasan secara rinci bahan membuat kue bolu berbahan dasar sukun.
2.Menjelaskan langkah-langkah pembuatan bolu. 3.Melakukan demonstrasi (prakti pertama) secara urut cara
5 jam
4. IV Kamis, Rumah 1Pengulangan demonstrasi (praktik ke 2) cara
5 jam
Auth: Ruky Trapsilo CP: 081 331 022 555
16
20 Mei2010
Yuni J. membuat kue bolu sukun2.evaluasi hasil.3.Perpisahan dengan WB
2.4 Materi Pelatihan / Kegiatan
A. Pembuatan tepung sukun
Untuk membuat kue bolu dengan bahan dasar buah sukun, hal pertama
yang dilakukan adalah membuat gaplek sukun (sukun yang sudah
dikeringkan)kemudian ditumbuk agar bisa halus.
Berikut ini gambaran singkat cara pembuatan gaplek menjadi sebuah
bubuk halus sebagai bahab baku pembuat roti.
Gambar 1: Diagram alir pembuatan gaplek
Auth: Ruky Trapsilo CP: 081 331 022 555
Buah Sukun
Dibersihkan
Dikupas
Dicuci
Dipotong tipis
Dijemur
Gaplek Sukun
17
Gambar 2: Diagram alir pembuatan tepung sukun
B. Pembuatan adonan kue.
Jika sukun sudah dikeringkan dan ditumbuk halus menjadi tepung sukun
(karena keterbatasan waktu pada praktik pertama dan kedua praktikum
mengunakan tepung sukun yang sudah jadi, tetapi cara pembuatan tepung tetap
diajarkan/dipraktikkan tanpa mengurangi esensi dari praktik), maka langkah
selanjutnya membuat adonan roti. Dengan bahan sebagai berikut: 3 gelas
tepung sukun, 8 butir telur, 5 ons gula,2 bungkus panili, 3 ½ ons
mentega cair,.
C. Cara membuat kue.
Auth: Ruky Trapsilo CP: 081 331 022 555
Gaplek sukun
Ditumbuk
Diayak
Dijemur
Tepung sukun
18
- Telur, gula, ovalet, panili dicampur lalu dikocok sampai
warnanya putih
- Tepung sukun dimasukkan dalam kocokan yang pertama, lalu
dikocok lagi dengan pelan-pelan dan diberi mentega dan
diaduk sampai rata.
- Setelah itu, dimasukkan ke dalam loyang yang sudah diolesi
mentega lalu dioven / di pan sampai matang.
- Setelah matang dipotong-potong lalu kue siap disajikan
BAB III
TEMUAN DAN HASIL
3. 1 Temuan / Hasil Evaluasi Proses
3.1.1. Praktik Hari Pertama
No Nama
Evaluasi prosesJmlKeaktifan Kerja sama Kebera-
nian
Produkti-
fitas
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1. Siti Marfuah 3 3 3 2 11
2. Nanda Pratiwi 1 1 1 2 5
3. Nikmah Hanif. 2 3 3 2 10
4. Nuning Apriliana 2 2 2 2 8
5. Alfi Rahayu 1 1 1 1 4
6. Wulan Sari 3 3 3 2 11
7. Dian Anggraini 1 1 2 1 5
8. Yuni Cjaraka 3 3 2 3 11
*penilaian berdasarkan pengamatan praktik pertama pada tanggal 19 Mei 2010
3.1.2. Pratik Hari Kedua
No Nama Evaluasi proses Jml
Keaktifan Kerja sama Kebera-
nian
Produkti-
fitas
Auth: Ruky Trapsilo CP: 081 331 022 555
19
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1. Siti Marfuah 3 3 3 3 12
2. Nanda Pratiwi 2 2 2 2 8
3. Nikmah Hanif. 3 3 3 3 12
4. Nuning Apriliana 3 2 3 2 10
5. Alfi Rahayu 1 2 2 1 6
6. Wulan Sari 3 3 3 3 12
7. Dian Anggraini 2 2 2 2 8
8. Yuni Cjaraka 3 3 3 3 12
*penilaian berdasarkan pengamatan praktik kedua pada tanggal 20 Mei 2010
Indikator penilain evaluasi proses.
Keaktifan ====> Nilai : 1. Pasif dalam mengikuti kegiatan
2. Aktif dengan bimbingan tutor
3. Aktif tanpa bimbingan tutor
Kerjasama ===> Nilai: 1. Sulit bekerjasama
2. Bisa bekerjasama
3. Senang membantu teman
Keberaniaan ===> Nilai: 1. Belum berani praktek
2. Berani praktik dengan bimbingan tutor
3. Berani praktik tanpa bimbingan tutor
Produktifitas ===> Nilai: 1. Apabila 3X pratik belum berhasil
2. Apabila 2X pratik belum berhasil
3. Apabila 1X pratik belum berhasil
Skor nilai: 1. 1212
X 10 = 10 7.612
X 10 = 5
2. 1112
X 10 = 9,2 8.512
X 10 = 4,2
3. 1012
X 10 = 8,3 9.4
12 X 10 = 3,3
4. 9
12 X 10 = 7,5 10.
312
X 10 = 2,5
Auth: Ruky Trapsilo CP: 081 331 022 555
20
5.8
12 X 10 = 6,7 11.
212
X 10 = 1,6
6. 712
X 10 = 5,8 12.1
12 X 10 = 0,8
Rentang nilai: 1. 9,2 – 10 = sangat baik
2. 8,3 – 9,1 = baik
3. 7,5 – 8,2 = cukup
4. 6,7 – 7,4 = kurang
5. 0 – 6,5 = sangat kurang
Skor / Rata-Rata = Praktik I +Praktik II
2
Nilai Akhir = Skor rata−rata
12 X 10
Hasil akhir pengamatan praktik I dan praktik II adalah sebagai berikut:
No.
Nama PraktikI
Praktik II
Jumlah
Skor /rata-rata
NilaiAkhir
Keterangan
1. Siti Marfuah 11 12 23 11,5 9,6 Sangat baik
2. Nanda Pratiwi 5 8 13 6,5 5,4 Sangat kurang
3. Nikmah Hanif. 10 12 22 11 9,2 Sangat baik
4. Nuning Apriliana 8 10 18 9 7,5 Cukup
5. Alfi Rahayu 4 6 10 5 4,2 Sangat kurang
6. Wulan Sari 11 12 23 11,5 9,6 Sangat baik
7. Dian Anggraini 5 8 13 6,5 5,4 Sangat kurang
8. Yuni Cjaraka 11 12 23 11,5 9,6 Sangat baik
3.2 Temuan Hasil Evaluasi Produk
Auth: Ruky Trapsilo CP: 081 331 022 555
21
Berdasarkan pengamatan selama praktik, baik praktik yang pertama dan
yang kedua dapat diperoleh gambaran secara global bahwa setiap warga belajar
mampu:
1. Menyebutkan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat kue bolu .
2. Menjelaskan cara dan urutan membuat kue bolu sukun.
3. Membuat campuran/adonan kue bolu berbahan dasar sukun dengan benar.
4. Membuat kue bulo sukun.
3.3 Pembahasan
Merujuk hasil evaluasi berdasarkan pada praktik pertama dan kedua,
secara detail dapat digambarkan kemampuan setiap Warga Belajar satu persatu
yaitu sebagi berikut:
1. Siti Marfuah.
Memiliki kerjasama yang sangat baik, dapat aktif, memiliki jiwa
kepemimpinan, bisa bekerja sama (team work) dan memiliki keberanian
dengan bimbingan tutor.
2. Nanda Pratiwi.
Pasif dalam mengikuti kegiatan, sulit bekerjasama, keberanian sangat kurang
dan produktifitas sangat rendah.
3. Nikmah Hanifatus.
Memiliki keaktifan, kerjasama, berani mencoba tanpa bimbingan tutor,
namun dari segi hasil / produktifitas agak rendah.
4. Nuning Apriliana.
Auth: Ruky Trapsilo CP: 081 331 022 555
22
Berani mencoba, cukup aktif dalam selama praktik berlangsung, namun
kurang bisa bekerjasama dengan warga belajar yang lain serta dari segi
produktifitas perlu ditingkatkan.
5. Alfi Rahayu.
Sangat pasif, kurang bisa bekerjasama, perlu bimbingan tutor untuk pratik.
6. Wulansari.
Rajin, aktif, mampu bekerjasama dengan warga belajar lain, serta memiliki
keberanian dan produktifitas yang tinggi.
7. Dian Anggraini
Cukup berani dalam melakukan kegiatan praktik, namun dari sisi kerjama dan
produktifitas masih agak rendah.
8. Juni Cjaraka.
Rajin, aktif dalam kegiatan, mampu bekerjasama dengan warga belajar lain,
serta memiliki keberanian dan produktifitas yang tinggi.
Auth: Ruky Trapsilo CP: 081 331 022 555
23
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Peranan pemuda dalam Pembangunan Nasional sangatlah signifikan.
Pemuda merupakan aset berharga bagi suatu bangsa yang keberadaannya perlu
mendapat respon positif dan perhatian lebih dari semua pihak agar tidak
terjerumus dalam hal-hal yang bersifat negatif. Untuk itulah diperlukan suatu
konsep, tatanan, dan wadah yang tepat guna menumbuh kembangkan minat,
bakat, motivasi dan juga kreatifitas pemuda.
Salah satu bentuk kegiatan menumbuahkan kreatifitas tersebut adalah
berupa praktik lapangan / pelatihan kepemudaan yang dalam hal ini pelatihan
membuat kue bolu dengan bahan dasar buah sukun. Pelatihan membuat kue bolu
sukun ini diikuti oleh delapan (8) pemuda atau bisa disebut sebagai Warga
Belajar.
Auth: Ruky Trapsilo CP: 081 331 022 555
24
Dalam pelaksanaan praktik/pelatihan membuat kue bolu sukun tersebut
tidak banyak mengalami kendala yang berarti karena warga belajar yang sangat
antusias dan bersemangat selama mengikuti pelatihan, serta peran Bapak Kepala
Desa beserta perangkat Desa Watuagung.
Melimpahnya bahan baku berupa buah sukun di hampir setiap pekarangan
warga juga merupakan faktor penentu keberhasilan program kepemudaan yang
kami selenggarakan di Desa Watuagung pada tanggal 17 Mei sampai 20 Mei 2010
disamping pula dukungan dari warga sekitar yang sangat proaktif.
4.2. Saran.
4.2.1 Untuk Warga Belajar
Dalam kehidupan yang serba sulit ini diharapkan warga belajar
tidak patah semangat dan dapat menekuni, menyukai apa yang sudah
dimiliki saat ini berupa ketrampilan, kemampuan dan keahlian yang
nantinya dapat dikembangkan dan ditularkan pada orang lain dengan hati
yang tulus dan iklas guna membangun desa tercinta kearah yang lebih baik
serta ikut mensukseskan gerakan kembali ke desa yang sudah digaungkan
pemerintah sejak beberapa tahun yang lalu.
Kemampuan dan ketrampilan yang dimiliki hendaknya terus
ditingkatkan dan ditularkan pada orang lain sehingga nantinya bermanfaat
baik bagi dirinya sendiri maupun juga bermanfaat bagi orang lain, bangsa
dan negara pada umumnya.
4.2.2 Untuk Kepala Desa dan Perangkat Desa
Auth: Ruky Trapsilo CP: 081 331 022 555
25
Salah organisasi kepemudaan yang ada di Desa Watuagung adalah
Karang Taruna. Dengan adanya pelatihan singkat pemanfaatan buah sukun
menjadi produk olahan bernilai ekomis yang tinggi ini diharapkan kepada
Kepala Desa Watuagung Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek
beserta jajarannya bisa tanggap akan potensi yang dimiliki oleh Desa baik
potensi Sumber Daya Alam (SDA) ataupun potensi Sumber Daya Manusia
(SDM).
Jika kedua potensi tersebut (SDA dan SDM) digarap secara
sungguh bukan tidak mungkin bisa menjadi lapangan kerja baru yang sangat
menjanjikan serta dapat menjadi kebanggaan desa berupa produk unggulan
desa.
4.3 Tindak Lanjut
Kegiatan kepemudaan semacam ini perlu mendapat porsi lebih dari desa
berupa pemberian stimulus, baik yang berkaitan dengan dana maupun stimulus
berupa motivasi. Pelaksanaan kegiatan kepemudaan secara terprogram,
berkelanjutan dapat memberikan bekal kepada para pemuda guna meningkatkan
taraf hidup keluarga serta memberikan lapangan kerja baru.
Auth: Ruky Trapsilo CP: 081 331 022 555
26
DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah , 2002, Pendekatan
Konstektual (Contextual Teacing and Learning), Jakarta.
Hatimah Ihat, dkk, 2008, Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan.
Jakarta
Harini M. Sangat, Ervizal A. M. Zuhud, dan Ellyn K. Damayanti, 2000. Kamus
Penyakit dan Tumbuhan Obat Indonesia(Etnofitomedika I). Yayasan
Obor Indonesia, Jakarta.
Setijo P., Ir. 1992. Budidaya Sukun. Kanisius. Yogyakarta.
Widayati, E. dan Widya Damayanti. 2000. 20 Jenis Penganan dari Sukun. Trubus
Agrisarana. Surabaya.
Artocarpus communis. http://www.medicineatyourfeet.com/
artocarpuscommunis.html
Auth: Ruky Trapsilo CP: 081 331 022 555
27
Auth: Ruky Trapsilo CP: 081 331 022 555