laporan pelaksanaan good corporate … gcg tb 2012 final.… · 3 laporan pelaksanaan good...

55
1 Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance PT Bank NTT Tahun 2012 LAPORAN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR (BANK NTT) TAHUN 2012 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tata kelola perusahaan yang baik, merupakan prinsip utama bagi setiap perusahaan, termasuk oleh PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur (Bank NTT). Sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa keuangan, hal utama yang mesti disediakan kepada nasabah dan stakeholders adalah keyakinan dan kepercayaan. Sebagaimana dipahami bersama, bahwa fokus bisnis bank adalah mengelola keuangan dengan risiko yang cukup tinggi, sehingga membutuhkan adanya perhitungan resiko yang cermat, sehingga terhindar dari dampak buruk seperti kerugian (fraud). Pada akhir semester I tahun 2010 PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur (Bank NTT) telah berhasil membuat terobosan bisnis strategis, berupa penerbitan Obligasi I Bank NTT sebesar Rp500.000.000.000,- (lima ratus miliar Rupiah). Keberhasilan ini dilanjutkan dengan kesuksesan meresmikan 35 (tiga puluh lima) Unit Simpan Pinjam Desa (USPD) yang daerah pelayanannya difokuskan pada wilayah – wilayah kecamatan dalam provinsi Nusa Tenggara Timur. Beberapa catatan sukses ini mampu mendudukan Bank NTT menjadi Bank yang diperhitungkan secara regional dan nasional. Seiring dengan prestasi bisnis tersebut, menantang Bank NTT (emiten) untuk bertindak semakin professional dalam menjalankan tata kelola perusahaan berdasarkan prinsip – prinsip Good Corporate Governance (GCG). Menjawab tantangan tersebut, Bank NTT terus melakukan evaluasi dan perbaikan – perbaikan layanan kepada stakeholders. Salah satun wujudnya adalah meningkatkan perluasan jaringan kantor menjadi 124 (seratus dua puluh empat) unit dan 78 (tujuh puluh delapan) unit mesin ATM. Bank NTT memandang bahwa upaya peningkatan layanan kepada stakeholders, tidak cukup dengan perluasan jaringan kantor dan penambahan sarana teknologi, tetapi juga membutuhkan peningkatan kualitas sumber daya manusia (sdm) yang memiliki kesadaran akan nilai etika (code of conduct) sehingga mampu menciptakan hubungan kerjasama antar semua komponen – komponen perusahaan berdasarkan prinsip – prinsip GCG. B. Tujuan Pelaksanaan GCG di Bank NTT Dalam rangka penerapan prinsip GCG, maka Bank NTT merumuskan beberapa tujuan sebagai berikut: 1. Memaksimalkan nilai Bank NTT dengan peningkatan prinsip – prinsip yang dianut perusahaan, yang pada akhirnya untuk mencapai visi melalui misi yang ditetapkan. 2. Mewujudkan sistem manajemen Bank NTT yang profesional dengan bercirikan kerja sesuai nilai – nilai FLOBAMORA. 3. Menigkatkan kemandirian dan daya tahan organ Bank NTT terhadap pengaruh maupun praktik – praktik yang bertentangan dengan prinsip-prinsip good corporate governance. 4. Meningkatkan kinerja Bank NTT, melindungi kepentingan stakeholders dan meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan perundang – undangan yang berlaku serta nilai – nilai FLOBAMORA. Pelaksanaan good corporate governance yang telah dilakukan Bank NTT selama kurun waktu tahun 2012 merupakan kelanjutan dari pelaksanaan tata kelola perusahaan yang selama ini telah diterapkan. Pelaksanaan

Upload: dangxuyen

Post on 02-Feb-2018

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE … GCG TB 2012 Final.… · 3 Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance PT Bank NTT Tahun 2012 Penyisihan Dana Kesejahteraan, sebesar 2,5 %

1

Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance PT Bank NTT Tahun 2012

LAPORAN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR (BANK NTT) TAHUN 2012 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tata kelola perusahaan yang baik, merupakan prinsip utama bagi setiap perusahaan, termasuk oleh PT Bank

Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur (Bank NTT). Sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa keuangan, hal utama yang mesti disediakan kepada nasabah dan stakeholders adalah keyakinan dan kepercayaan. Sebagaimana dipahami bersama, bahwa fokus bisnis bank adalah mengelola keuangan dengan risiko yang cukup tinggi, sehingga membutuhkan adanya perhitungan resiko yang cermat, sehingga terhindar dari dampak buruk seperti kerugian (fraud).

Pada akhir semester I tahun 2010 PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur (Bank NTT) telah

berhasil membuat terobosan bisnis strategis, berupa penerbitan Obligasi I Bank NTT sebesar Rp500.000.000.000,- (lima ratus miliar Rupiah). Keberhasilan ini dilanjutkan dengan kesuksesan meresmikan 35 (tiga puluh lima) Unit Simpan Pinjam Desa (USPD) yang daerah pelayanannya difokuskan pada wilayah – wilayah kecamatan dalam provinsi Nusa Tenggara Timur. Beberapa catatan sukses ini mampu mendudukan Bank NTT menjadi Bank yang diperhitungkan secara regional dan nasional.

Seiring dengan prestasi bisnis tersebut, menantang Bank NTT (emiten) untuk bertindak semakin professional

dalam menjalankan tata kelola perusahaan berdasarkan prinsip – prinsip Good Corporate Governance (GCG). Menjawab tantangan tersebut, Bank NTT terus melakukan evaluasi dan perbaikan – perbaikan layanan kepada stakeholders. Salah satun wujudnya adalah meningkatkan perluasan jaringan kantor menjadi 124 (seratus dua puluh empat) unit dan 78 (tujuh puluh delapan) unit mesin ATM.

Bank NTT memandang bahwa upaya peningkatan layanan kepada stakeholders, tidak cukup dengan perluasan

jaringan kantor dan penambahan sarana teknologi, tetapi juga membutuhkan peningkatan kualitas sumber daya manusia (sdm) yang memiliki kesadaran akan nilai etika (code of conduct) sehingga mampu menciptakan hubungan kerjasama antar semua komponen – komponen perusahaan berdasarkan prinsip – prinsip GCG.

B. Tujuan Pelaksanaan GCG di Bank NTT

Dalam rangka penerapan prinsip GCG, maka Bank NTT merumuskan beberapa tujuan sebagai berikut: 1. Memaksimalkan nilai Bank NTT dengan peningkatan prinsip – prinsip yang dianut perusahaan, yang pada

akhirnya untuk mencapai visi melalui misi yang ditetapkan. 2. Mewujudkan sistem manajemen Bank NTT yang profesional dengan bercirikan kerja sesuai nilai – nilai

FLOBAMORA. 3. Menigkatkan kemandirian dan daya tahan organ Bank NTT terhadap pengaruh maupun praktik – praktik

yang bertentangan dengan prinsip-prinsip good corporate governance. 4. Meningkatkan kinerja Bank NTT, melindungi kepentingan stakeholders dan meningkatkan kepatuhan

terhadap peraturan perundang – undangan yang berlaku serta nilai – nilai FLOBAMORA.

Pelaksanaan good corporate governance yang telah dilakukan Bank NTT selama kurun waktu tahun 2012 merupakan kelanjutan dari pelaksanaan tata kelola perusahaan yang selama ini telah diterapkan. Pelaksanaan

Page 2: LAPORAN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE … GCG TB 2012 Final.… · 3 Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance PT Bank NTT Tahun 2012 Penyisihan Dana Kesejahteraan, sebesar 2,5 %

2

Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance PT Bank NTT Tahun 2012

good corporate governance pada Bank NTT senantiasa selalu berlandaskan pada lima prinsip dasar good corporate governance, yaitu Transparansi (transparency), Akuntabilitas (accountability), Pertanggungjawaban (responsibility), Independensi ( independency) dan Kewajaran (fairness). Guna menciptakan good corporate governance, Bank NTT senantiasa berupaya mengimplementasikan pelaksanaan tata kelola perusahaan secara menyeluruh dan berkesinambungan dengan melakukan sosialisasi tentang tata kelola perusahaan yang baik keseluruh jajaran pegawai Bank. Dalam rangka mewujudkan komitmen Bank dalam melaksanakan ketentuan Bank Indonesia khususnya Peraturan Bank Indonesia Nomor: 8/4/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/14/PBI/2006, kewajiban Bank dalam menyampaikan laporan pelaksanaan good corporate governance, Bank telah menyampaikan laporannya kepada Bank Indonesia dan pihak – pihak eksternal lainnya yang dilakukan Bank baik secara terpisah maupun digabungkan dalam laporan keuangan tahunan. STRUKTUR ORGANISASI Penyempurnaan struktur dan tata kelola Bank senantiasa dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan kompleksitas usaha, sebagaimana tertuang di dalam Surat Keputusan Direksi Nomor: 19 Tahun 2011 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur. TATA KELOLA BANK NTT RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS) RUPS adalah organ perseroan yang memegang kekuasaan tertinggi dalam Perseroan dan memegang segala wewenang yang tidak diserahkan kepada Direksi atau Komisaris, dalam batas yang ditentukan dalam undang – undang atau anggaran dasar. Wewenang tersebut antara lain adalah meminta pertanggung jawaban Dewan Komisaris dan Direksi terkait dengan pengelolaan Perusahaan, mengubah anggaran dasar, mengangkat dan memberhentikan Direksi dan Anggota Dewan Komisaris. Keputusan yang diambil dalam RUPS didasarkan pada kepentingan Perusahaan. RUPS atau pemegang saham tidak dapat melakukan intervensi terhadap tugas, fungsi dan wewenang Dewan Komisaris dan Direksi dengan tidak mengurangi wewenang RUPS untuk menjalankan haknya sesuai dengan anggaran dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Guna memenuhi ketentuan Pasal 78 ayat (2) Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dimana RUPS Tahunan wajib dilaksanakan paling lambat 6 (enam) bulan setelah tahun buku berakhir, Bank NTT telah melaksanakan RUPS Tahunan pada tanggal 4 April 2012 dan RUPS Luar Biasa masing pada tanggal 14 Februari 2012, tanggal tanggal 4 April 2012 dan tanggal 24 Agustus 2012 dengan agenda, sebagai berikut: Agenda RUPS Tahunan 1. Menyetujui dan mengesahkan Laporan Perkembangan Usaha Tahun Buku 2011 dan pelunasan serta

pembebasan tanggung jawab sepenuhnya kepada anggota Direksi dan Komisaris atas pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan selama tahun buku 2011.

2. Mengesahkan penggunaan laba Perseroan untuk tahun buku 2011 sesuai dengan keputusan RUPS tahunan tahun tahun buku 2012, sebagi berikut : Laba Setelah Pajak:

o Digunakan untuk Dividen Pemegang Saham, sebesar 80 % o Digunakan untuk Cadangan Umum, sebesar 10 % o Digunakan untuk CadanganTujuan, sebesar 10 %

Page 3: LAPORAN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE … GCG TB 2012 Final.… · 3 Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance PT Bank NTT Tahun 2012 Penyisihan Dana Kesejahteraan, sebesar 2,5 %

3

Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance PT Bank NTT Tahun 2012

Penyisihan Dana Kesejahteraan, sebesar 2,5 % dengan perincian 1 % dialihkan sebagai tambahan Jasa Produksi dan 1,5 % dialihkan untuk untuk dana pemberdayaan masyarakat, sehingga dengan demikian maka Penyisihan Dana Kesejahteraan Karyawan pada Tahun Buku 2012 sebesar 0 %.

Sementara Penyisihan Jasa Produksi Karyawan sebagaimana uraian tersebut diatas, sebesar Rp20.532.667.664,50.

Sementara Penyisihan Tantiem Pengurus sebagaimana uraian tersebut diatas, sebesar Rp7.186.437.175,58.

3. Menyetujui dan mengesahkan pemberian kewenangan kepada Dewan Komisaris untuk memberikan

Persetujuan penambahan setoran modal tahun buku 2012 dengan tetap mematuhi ketentuan yang berlaku. Agenda RUPS Luar Biasa 1. Permintaan Penjelasan Pemegang Saham atas Laporan Dewan Komisaris tentang adanya disharmonisasi

kedudukan antara Direksi dalam mengoperasionalkan Bank. 2. Mengusulkan Calon Komisaris Independen Pengganti Benyamin Kartono Lebe, yaitu:

a. Petrus Elias Jemadu, S.H, M.Hum b. Dencik Syamsurizal c. Frangky Amalo untuk dilakukan proses seleksi oleh Komite Remunerasi dan Nomisasi Bank.

3. Membahas Pemberhentian Direktur Pemasaran. 4. Membahas dan menetapkan syarat – syarat calon Direksi dan Komisaris, dengan keputusan dan penetapan

sebagai berikut: a. Calon Komisaris:

(1) Petrus Elias Jemadu, S.H, M.Hum (2) Frangky Amalo

b. Calon Direksi: (1) Yoseph Siga (2) Tomy Jeferson Ndolu

Untuk selanjtunya masing – masing calon tersebut dilaporkan kepada Bank Indonesia untuk mengikuti Fit and Proper Test.

5. Penetapan dan Pengangkatan Komisaris Indepen dan Direktur Pemasan Bank, masing – masing untuk masa jabatan selama 4 (empat) tahun.

6. Penetapan langkah – langkah penyelesaian masalah Bank NTT Cabang Bajawa. 7. Penyerasian dan Penyempurnaan Anggaran Dasar dengan melakukan revisi atas ketentuan tentang tata

cara pengakatan Dewan Komisaris dan Direksi Bank berikut syarat – syarat pencalonannya. 8. Peningkatan status kantor cabang pembantu Anakalang menjadi kantor cabang. 9. Pembangunan gedung kantor Bank NTT Cabang Bajawa.

Proses pemanggilan RUPS tersebut telah dilaksanakan sesuai dengan UU No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas yaitu pada Pasal 81 dan Pasal 82. HUBUNGAN DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS PT BANK NTT Direksi dan Dewan Komisaris saling menghormati tugas, tanggung jawab dan wewenang masing – masing sesuai peraturan perundang – undangan dan anggaran dasar perseroan. Dewan Komisaris memperoleh akses atas informasi Perseroan secara tepat waktu dan lengkap.

Page 4: LAPORAN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE … GCG TB 2012 Final.… · 3 Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance PT Bank NTT Tahun 2012 Penyisihan Dana Kesejahteraan, sebesar 2,5 %

4

Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance PT Bank NTT Tahun 2012

Setiap hubungan kerja yang bersifat informal dapat dilakukan oleh masing – masing Anggota Dewan Komisaris dan Direksi, namun tidak mempunyai kekuatan hukum sebelum diputuskan melalui mekanisme yang sah sesuai dengan peraturan perundang – undangan dan anggaran dasar Perseroan. DEWAN KOMISARIS Komposisi, Kriteria dan Independensi Dewan Komisaris Dewan Komisaris sebagai organ perusahaan bertugas dan bertanggung jawab secara kolektif untuk melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi serta memastikan bahwa perusahaan melaksanakan GCG, disamping hal tersebut Dewan Komisaris juga memberikan pengarahan kepada Direksi dalam proses implementasi visi, misi serta rencana kerja dan anggaran Bank, dengan mempertimbangkan masukan dari komite -komite yang ada, memberikan rekomendasi mengenai remunerasi anggota Direksi, mengevaluasi dan menyetujui keputusan manajemen dan tindakan strategic yang diusulkan oleh Direksi, memonitor praktik manajemen risiko, mengevaluasi dan menindaklanjuti temuan audit internal dan eksternal. a. Komposisi Dewan Komisaris

Didalam Peraturan Bank Indonesia Nomor: 8/4/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor: 8/14/PBI/2006 , untuk susunan keanggotaan Dewan Komisaris ditetapkan bahwa, Dewan Komisaris paling kurang terdiri 3 (tiga) orang dan paling banyak sama dengan jumlah anggota Direksi. Sesuai ketentuan tersebut di atas jumlah Dewan Komisaris Bank NTT, sebanyak 3 (tiga) orang atau masih dibawah jumlah Direksi yaitu sebanyak 4 (empat) orang, dengan komposisi Keanggotaan Dewan Komisaris terdiri atas: 1 (satu) orang Komisaris Utama dan 2 (dua) orang Komisaris berasal dari pihak Independen, sehingga dari komposisi kepengurusan Dewan Komisaris di atas 50% dari jumlah anggota Dewan Komisaris adalah Komisaris Independen. Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Nomor: 30 tanggal 10 April 2008 yang dibuat dihadapan Emmanuel Mali, S. H. Notaris di Kupang, Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Nomor: 108 tanggal 20 Juni 2009 yang dibuat dihadapan Silvester Joseph Mambaitfeto, S. H. Notaris di Kupang dan dan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Nomor: 86 Tahun 2012 tanggal 24 Agutus 2012 yang dibuat Silvester Joseph Mambaitfeto, S.H Notaris di Kupang, serta berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia Nomor: 14/64/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 3 Juli 2012 tentang Keputusan Atas Pencalonan Direktur dan Komisaris Independen PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur, maka komposisi susunan Komposisi Dewan Komisaris adalah sebagai berikut:

N a m a Jabatan Masa Jabatan Fransiskus Salem, SH. M.Si Komisaris Utama 2009 - 2013 Ir. Fredik L. Benu, M.Si, Ph.D Komisaris Independen 2009 – 2013 Drs. Benyamin K Lebe, MM Komisaris Independen 2008 – 2012* Petrus Elias Jemadu, SH. M.Hum Komisaris Independen 2012 – 2016*

* berlangsung pemberhentian dan pengangkatan Komisaris Independen Susunan pengurus Bank tersebut telah ditatausahakan dalam administrasi Bank Indonesia Kupang sesuai dengan Surat Bank Indonesia No.11/1/DPIP/Kpa/Rahasia tanggal 8 Juni 2009 dan Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia Nomor: 14/64/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 3 Juli 2012 tentang Keputusan Atas Pencalonan Direktur dan Komisaris Independen PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur.

Page 5: LAPORAN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE … GCG TB 2012 Final.… · 3 Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance PT Bank NTT Tahun 2012 Penyisihan Dana Kesejahteraan, sebesar 2,5 %

5

Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance PT Bank NTT Tahun 2012

Jumlah, Komposisi, integritas dan kompetensi anggota Dewan Komisaris diatas sesuai dengan kegiatan usaha Bank serta telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia, antara lain: 1. Jumlah anggota Dewan Komisaris adalah 3 Orang; 2. Semua anggota Dewan Komisaris berdomisili di Indonesia; 3. Penggantian dan/atau pengangkatan Dewan Komisaris oleh RUPS; 4. Jumlah Anggota Dewan Komisaris telah lulus penilaian kemampuan dan kepatutan; dan 5. Tidak ada anggota Dewan Komisaris yang saling memiliki hubungan keluarga sampai derajat kedua

dengan sesama anggota Dewan Komisaris dan/atau anggota Direksi.

Anggota Dewan Komisaris diangkat oleh RUPS untuk jangka waktu 4 (empat) tahun dan dapat diangkat kembali untuk masa jabatan kedua kalinya setelah memperhatikan ketentuan Bank Indonesia dengan tidak mengurangi hak RUPS untuk memberhatikan sewaktu – waktu dengan menyebutkan alasannya. Pemilihan anggota Dewan Komisaris telah melalui penilaian kemampuan dan kepatutan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia. Selain itu dengan Komposisi di atas maka keanggotaan Dewan Komisaris Bank NTT tidak melebihi jumlah anggota Direksi dan lebih dari 50% merupakan Komisaris Independen, sehingga tidak melanggar GCG.

b. Kriteria Dewan Komisaris Seluruh pengangkatan dan/atau penggantian anggota Dewan Komisaris disetujui oleh RUPS sejalan dengan kriteria utama yaitu : 1. Memiliki sertifikat manajemen risiko level 2 atau dibuktikan dengan surat keterangan kelulusan dari

lembaga sertifikasi manajemen risiko yang diakui Bank Indonesia. 2. Usia pada saat melamar tidak lebih dari 60 (enam puluh) tahun. dengan tetap mempertimbangkan integritas, kompetensi, profesionalisme dan reputasi keuangan yang memadai sesuai dengan persyaratan penilaian kemampuan dan kepatuhan (fit and proper test) yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia. Setiap pengangkatan dan/atau penggantian anggota Dewan Komisaris senantiasa memperhatikan rekomendasi dari Komite Nominasi dan Remunerasi.

c. Status Independensi Dewan Komisaris Untuk menghindari benturan kepentingan, seluruh anggota Dewan Komisaris Bank NTT tidak saling memiliki hubungan keuangan dan hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris lainya dan/atau anggota Direksi. Seluruh Komisaris Independen tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali, yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen, kecuali Komisaris Utama PT Bank NTT secara langsung memiliki hubungan keuangan dengan Pemegang Saham Pengendali Bank karena pada saat ini posisi yang bersangkutan adalah sebagai Sekretaris Daerah Provinsi NTT.

Tugas Dewan Komisaris Dewan Komisaris merupakan organ perseroan yang secara kolektif bertugas melakukan pengawasan secara umum dan/atau khusus sesuai dengan anggaran dasar serta memberikan nasehat kepada Direksi. Dewan Komisaris tidak turtut serta dalam mengambil keputusan operasional. Kedudukan masing – masing anggota

Page 6: LAPORAN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE … GCG TB 2012 Final.… · 3 Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance PT Bank NTT Tahun 2012 Penyisihan Dana Kesejahteraan, sebesar 2,5 %

6

Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance PT Bank NTT Tahun 2012

Dewan Komisaris termasuk Komisaris Utama adalah setara. Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh RUPS. Berdasarkan anggaran dasar Bank, tugas utama Dewan Komisaris adalah bertanggung jawab melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya, baik mengenai Per seroan maupun usaha Perseroan, dan member nasihat kepada Direksi untuk kepentingan Bank agar sesuai dengan maksud dan tujuan Bank, menerapkan dan memastikan pelaksanaan manajemen risiko dan prinsip – prinsip Good Corporate Governance dalam setiap kegiatan usaha perseroan pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi, dan dalam pelaksanaan tugasnya dilakukan secara independen. Pelaksanaan Tugas dan Tanggungjawab Dewan Komisaris Secara garis besar, selama tahun 2012 Dewan Komisaris telah melaksanakan beberapa hal terkait pelaksanaan tugas dan tanggungjawabnya, antara lain: 1. Menyetujui perubahan Struktur Organisasi dan Tata kerja Bank dengan memperhatikan hasil keputusan

RUPS Luar Biasa. 2. Membahas agenda RUPS tahun buku 2012. 3. Meminta Direksi agar segera menyelesaikan permasalahan – permasalahan yang berkembang secara

internal. 4. Persetujuan revisi target perolehan laba tahun 2012. 5. Meminta penjelasan dan penyampaian laporan progres penyelesaian kredit bermasalah. 6. Meminta kepada Direksi agar sebaiknya menambah karyawan pada Divisi SKAI agar dapat melakukan

sistem pengawasan yang lebih intensif karena banyaknya kantor Bank yang dibuka. 7. Direksi agar fokus kepada upaya penghimpunan dana pihak ketiga agar tercapai struktur sumber pendanaan

Bank yang sehat.

Rapat Dewan Komisaris Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor: 8/4/PB/2006 tanggal 30 Januari 2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum berikut perubahannya Nomor: 8/14/PBI/2006 tanggal 05 Oktober 2006, Pasal 15 ditegaskan bahwa rapat Dewan Komisaris wajib diselenggarakan secara berkala paling kurang 4 (empat) kali dalam setahun dan wajib dihadiri oleh seluruh anggota Dewan Komisaris secara fisik paling kurang 2 (dua) kali dalam setahun. Di dalam Buku Pedoman Perusahaan (BPP) Good Corporate Governance Bank NTT, Rapat Internal Dewan Komisaris diselenggarakan secara berkala minimal 4 (empat) kali dalam setahun, dan wajib dihadiri oleh seluruh anggota Dewan Komisaris secara fisik paling kurang 2 (dua) kali dalam setahun. Sepanjang tahun 2012 Dewan Komisaris Bank NTT telah melaksanakan 7 (tujuh) kali pertemuan Rapat baik rapat internal maupun rapat dengan mengundang Direksi, anggota Komite Nominasi dan Remunerasi, Tim Penyelesaian Kredit Bermasalah dan pejabat/pegawai Bank lainnya, terlihat pada tabel berikut:

Jadwal Rapat Dewan Komisaris dan Direksi Tahun 2012

No.

Tanggal

Materi Kode Peserta*

1 2 3 4 5 6 7 1. Selasa, 24 Januari 2012 1. Evaluasi Kinerja Bisnis

Desember 2012 2. Persiapan RUPS Luar Biasa

Page 7: LAPORAN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE … GCG TB 2012 Final.… · 3 Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance PT Bank NTT Tahun 2012 Penyisihan Dana Kesejahteraan, sebesar 2,5 %

7

Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance PT Bank NTT Tahun 2012

3. Pembahasan Surat Direktur Kepatuhan kepada Dewan Komisaris

4. Lain – lain. 2. Senin, 19 Maret 2012 1. Evaluasi Kinerja Bisnis Januari

dan Februari 2012 2. Pembahasan Laporan Hasil

Pemeriksaan BPK 3. Persiapan RUPS TB 2012 dan

RUPS Luar Biasa 4. Lain – lain.

3. Rabu, 30 Mei 2012 1. Evaluasi Kinerja Bisnis Maret dan April 2012

2. Pembahasan hasil audit oleh BPK dan Bajawa

3. Rencana Pelaksanaan Bank Devisa

4. Rencana Penambahan Anggota Komite Audit Bapak Frederik T. Makatita

5. Perkembangan Renovasi Gedung Suba Suka dan Pembangunan Gedung Kantor Cabang Ende

6. Lain – lain

4. Senin, 11 Juni 2012 1. Evaluasi Kinerja Bisnis Bulan Mei 2012

2. Kebijakan Mutasi pegawai 3. Lain - lain

5. Senin, 25 Juni 2012 1. Kebijakan SDM 2. Kelengkapan Anggota Komite

Komisaris 3. Rencana Pelaksanaan Bank

Devisa 4. Rencana Relokasi Kantor

Cabang Utama Kupang 5. Lain - lain

6. Kamis, 04 Oktober 2012 1. Evaluasi Kinerja Bisnis Bulan September 2012

2. Permasalahan SDM terkait Mutasi dan Kegiatan Outbound

3. Rencana Penerapan Bank Devisa dan Rencana Penerapan Metode Balance Scorecard

4. Rencana Pembelian Tanah di

Page 8: LAPORAN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE … GCG TB 2012 Final.… · 3 Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance PT Bank NTT Tahun 2012 Penyisihan Dana Kesejahteraan, sebesar 2,5 %

8

Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance PT Bank NTT Tahun 2012

samping Gedung Kantor Pusat. 5. Perkembangan Proses

Penanganan Kasus Cabang Bajawa.

6. Remunasi 7. Lain – lain

7. Jumat, 28 Desember 2012

1. Laporan Direksi tentang kinerja akhir Bulan Desember Tahun Buku 2012

2. Laporan tindak lanjut pemeriksaan Bank Indonesia

3. Informasi tentang Remunerasi 4. Informasi tentang

Pembangunan Gedung Kantor Bank NTT Kalabahi.

5. Tanggapan terhadap Realisasi Bisnis Bank Tahun 2013 – 2015

6. Lain - lain

*Keterangan Kode Nama Peserta (1) Fransiskus Salem, S.H, M.Si (6) Adrianus Ceme, S.E (2) Drs. Benyamin Kartono Lebe, M.M / Petrus Elias Jemadu, S.H.M.Hum (7) Eduardus Bria Seran, S.E (3) Ir. Fredik Lukas Benu, M.Si, Ph.D (4) Daniel Tagu Dedo, S.E (5) Ibrahim Imang, S.E/Tomy Jeferson Ndolu

Jadwal Rapat Dewan Komisaris Tahun 2012 No. Tanggal Materi Kode Peserta*

1 2 3 1. Rabu, 05 September

2012 1. Pembagian Ketua Komite dan kelengkapan

Komite Dewan Komisaris dan Masa Bhakti 2. Penugasan Dewan Komisaris oleh BI

tentang penyusunan Code Of Conduct 3. Laporan Pengawasan Dewan Komisaris ke

BI 4. Permasalahan SDM dan Kegiatan Outbound 5. Lain – lain

*Keterangan Kode Nama Peserta (1) Fransiskus Salem, S.H, M.Si (2) Drs. Benyamin Kartono Lebe, M.M / Petrus Elias Jemadu, S.H.M.Hum (3) Ir. Fredik Lukas Benu, M.Si, Ph.D Rapat diatas merupakan rapat Dewan Komisaris yang berdasarkan anggaran dasar Bank telah memenuhi kuorum, sehingga keputusan yang dihasilkan tersebut merupakan keputusan yang mengikat. Hasil rapat dituangkan di dalam risalah rapat dan didokumentasikan dengan baik. Tingkat Kehadiran anggota Dewan Komisaris secara fisik dalam rapat rapat Dewan Komisaris baik yang diselenggarakan internal Dewan

Page 9: LAPORAN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE … GCG TB 2012 Final.… · 3 Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance PT Bank NTT Tahun 2012 Penyisihan Dana Kesejahteraan, sebesar 2,5 %

9

Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance PT Bank NTT Tahun 2012

Komisaris maupun mengundang Direksi dan pejabat Bank lainnya, dapat terlihat di dalam tabel berikut:

N a m a

Jumlah Kehadiran

% Kehadiran

Fransiskus Salem, SH. M.Si 7 100% Ir. Fredik L. Benu, M.Si, Ph.D 7 100% Drs. Benyamin K Lebe, MM / Petrus Elias Jemadu, S.H.M.Hum

2 89%

Transparansi, Hubungan Keuangan, Kepengurusan dan Keluarga serta Larangan Dewan Komisaris Anggota Dewan Komisaris Bank tidak memiliki saham pada Bank NTT, Bank lain, Lembaga Keuangan bukan Bank, dan perusahaan lainnya yang berkedudukan baik didalam maupun diluar daerah Propinsi NTT. Tidak terdapat rangkap jahatan anggota Dewan Komisaris, dimana yang bersangkutan disamping sebagai Komisaris Bank juga tidak duduk sebagai pengurus pada beberapa perusahaan. Anggota Dewan Komisaris tidak memiliki hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua antara sesama anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Pemegang Saham Pengendali. Anggota Dewan Komisaris tidak memiliki hubungan keuangan dengan Dewan Komisaris lainnya, Direksi, Pemegang Saham Pengendali dan dari Perusahaan yang Pemegang Saham Pengendalinya adalah Dewan Komisaris lainnya dan/atau Direksi Bank. Anggota Dewan Komisaris tidak memanfaatkan Bank untuk kepentingan pribadi, keluarga, dan/atau pihak lain yang merugikan atau mengurangi keuntungan Bank, serta tidak mengambil dan atau menerima keuntungan pribadi dari Bank. Paket Kebijakan Remunerasi dan Fasilitas lain Dewan Komisaris. Sepanjang tahun 2012 jumlah gaji dan tunjangan lainnya yang meliputi remunerasi dalam bentuk natura dan non natura yang diberikan kepada Dewan Komisaris adalah sebesar Rp4.785.882.143,- Remunerasi Dewan Komisaris selama tahun 2012 terlihat dalarn tabel berikut:

No Jenis Penerimaan Jumlah Komisaris Nominal (Rp) 1. Remunerasi dalam bentuk non natura

(gaji dan penghasilan tetap lainnya, antara lain tantiem, dll)

4

4.551.576.767

2. Fasilitas lain dalam bentuk natura/non natura (fasilitas tidak tetap lainnya antara lain perumahan, transportasi, asuransi kesehatan, dll) yang tidak dapat dimiliki

2

234.305.376

JUMLAH 4.785.882.143 Jumlah anggota Dewan Komisaris yang menerima paket remunerasi selama tahun 2012 yang dikelompokan dalam kisaran tingkat penghasil, terlihat dalam tabel dibawah ini:

Page 10: LAPORAN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE … GCG TB 2012 Final.… · 3 Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance PT Bank NTT Tahun 2012 Penyisihan Dana Kesejahteraan, sebesar 2,5 %

10

Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance PT Bank NTT Tahun 2012

Kelompok Nominal Remunerasi 1 tahun Jumlah Komisaris Di atas Rp 2 miliar 2 Di atas Rp 1 miliar s.d 2 miliar - Di atas Rp 500 juta s.d Rp 1 miliar 1 Rp 500 juta ke bawah 1

TOTAL 4 Pemenuhan Ketentuan Fit & Propes Test Seluruh anggota Dewan Komisaris telah lulus hasil fit and proper test yang dilakukan oleh Bank Indonesia. Seluruh anggota Dewan Komisaris memiliki integitas, kompetensi dan reputasi keuangan yang memadai. Komisaris Independen tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan dan hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris lainnya, Direksi, Pemegang Saham Pengendali dan dari Perusahaan yang Pemegang Saham Pengendalinya adalah Dewan Komisaris lainnya dan atau Direksi Bank, yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen. Program Pelatihan dan Seminar Dewan Komisaris Sepanjang tahun 2012 Dewan Komisaris telah mengikuti beberapa pelatihan/seminar/worshop yang diselenggarakan oleh pihak internal, baik dari BI maupun dari lembaga pelatihan yang ada di Indonesia.

Nama Jenis Pelatihan Lembaga Penyelenggara

Waktu Pelaksanaan

Fransiskus Salem, SH. M.Si Rapat Kerja FKDK/P BPD-SI Wilayah Tengah dan Panel Diskusi di Banjarmasin

FKDK/P 18 - 21 April 2012

Rapat Kerja FKDK/P BPD SI Wilayah Timur di Makasar

FKDK/P 19 Mei 2012

Seminar & Rakerwil FKDK/P BPD-SI Wilayah Timur di Kendari

FKDK/P 27 - 28 Juni 2012

Studi Banding tentang Kebijakan Code Of Conduct di Bank Jabar Banten dan Bank Mandiri Jakarta

Dewan Komisaris Bank NTT

19 - 22 September 2012

Ir. Fredik L. Benu, M.Si, Ph.D Seminar Nasional BRC Sebagai Strategi Mewujudkan BPD Yang Efisien Menuju Pertumbuhan Yang Berkesinambungan di Jakarta

ASBANDA 10 Februari 2012

Study Visit Project on Productivity and profitability Enhancement of Tropical Pulse Crops in Indonesia and Australia di Queensland - Australia

Queensland Alliance for Agriculture & Food Inovation Queensland Government

25 - 30 Maret 2012

Rapat Kerja FKDK/P BPD-SI Wilayah Tengah dan Panel Diskusi di Banjarmasin

FKDK/P 18 - 21 April 2012

Seminar Kesiapan Perbankan Indonesia Menghadapi Berlakunya

FKDKP 26 April 2012

Page 11: LAPORAN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE … GCG TB 2012 Final.… · 3 Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance PT Bank NTT Tahun 2012 Penyisihan Dana Kesejahteraan, sebesar 2,5 %

11

Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance PT Bank NTT Tahun 2012

Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) dan MengantisipasiProgram MP3EI (Masterplan Percepatan & Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia) di Solo Rapat Kerja FKDK/P BPD SI Wilayah Timur di Makasar

FKDKP 19 Mei 2012

Seminar & Rakerwil FKDK/P BPD-SI Wilayah Timur di Kendari

FKDKP 27 - 28 Juni 2012

Seminar Kesiapan Perbankan Menghadapi Pembatasan Pemilikan Saham Bank di Jakarta

FKDKP 13 September 2012

Studi Banding tentang Kebijakan Code Of Conduct di Bank Jabar Banten dan Bank Mandiri Jakarta

Dewan Komisaris Bank NTT

19 - 22 September 2012

International Seminar On Housing Finance Management 2012 di Denpasar

LPPI 29 Oktober 2012

Seminar Nasional Strategi Penguatan BPD ke Depan Untuk Meningkatkan Daya Saing Dalam Ekonomi Global di Jakarta

ASBANDA 3 Desember 2012

Wokshop Anti Fraud dan Studi Banding ke Bank Sulut di Menado

FKDK/P Wil.Timur

6 - 7 Desember 2012

Drs. Benyamin K Lebe, MM/ Petrus Elias Jemadu, SH. M.Hum

Pelatihan & Uji Kompetensi Sertifikasi Manajemen Risiko di Jakarta

Lembaga Manajemen Surabaya (LMS)

20 - 22 Maret 2012

Pelatihan & Uji Kompetensi Sertifikasi Manajemen Risiko di Jakarta

Lembaga Manajemen Surabaya (LMS)

17 - 19 April 2012

Seminar & Rakerwil FKDK/P BPD-SI Wilayah Timur di Kendari

FKDKP 27 - 28 Juni 2012

Studi Banding tentang Kebijakan Code Of Conduct di Bank Jabar Banten dan Bank Mandiri Jakarta

Dewan Komisaris Bank NTT

19 - 22 September 2012

DIREKSI Komposisi, Kriteria dan Independensi Direksi Direksi Bank NTT berjumlah 4 (empat) orang, terdiri dari 1 (satu) orang Direktur Utama dan 3 (tiga) orang Direktur, Direksi dipimpin oleh Direktur Utama. Sesuai Peraturan Bank Indonesia Nomor: 8/14/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) Direksi berasal dari pihak yang independen terhadap pemegang saham pengendali. Semua Direksi berdomisili di Kupang, dan seluruh anggota Direksi Bank NTT telah memiliki pengalaman 5 (lima) tahun dibidang operasional sebagai Pejabat Eksekutif Bank (tidak termasuk Bank Perkreditan Rakyat). Direksi menjalankan Perseroan sesuai dengan kebijakan yang dipandang tepat, dalam batas yang ditentukan dalam Undang – Undang Nomor: 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan/atau Anggaran Dasar Perseroan untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan.

Page 12: LAPORAN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE … GCG TB 2012 Final.… · 3 Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance PT Bank NTT Tahun 2012 Penyisihan Dana Kesejahteraan, sebesar 2,5 %

12

Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance PT Bank NTT Tahun 2012

Dalam pelaksanaannya, Direksi berhak mewakili Bank didalam maupun diluar Pengadilan tentang segala hal dan dalam segala kejadian, mengikat Perseroan dengan pihak lain dan pihak lain dengan Perseroan serta menjalankan segala tindakan, baik mengenai kepengurusan maupun kepemilikan, akan tetapi dalam hal mendirikan suatu usaha baru turut serta pada perusahaan lain baik didalam maupun diluar negeri harus mendapat persertujuan tertulis dari Dewan Komisaris. Selain itu, Direksi bertanggung jawab dalam pengelolaan Bank, penerapan, pembuatan dan pelaksanaan kebijakan, rencana dan strategi bisnis usaha Bank, pemeliharaan dan pengelolaan aktiva Bank, memastikan tercapainya target dan kegiatan usaha, pemeliharaan dan terus menerus mengusahakan efisiensi dan efektifitas operasional termasuk melaksanakan prinsip – prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik dalam setiap kegiatan usaha Bank dan pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi dengan memperhatikan pengendalian internal yang efektif serta penerapan manajemen risiko yang baik, menindaklanjuti temuan hasil audit internal, audit eksternal, Bank Indonesia dan pengawasan otoritas lainnya. Seluruh Direksi Bank tidak memiliki rangkap jabatan sebagai Komisaris, Direksi atau Pejabat eksekutif pada bank, perusahaan dan atau lembaga lain, tidak memiliki saham pada perusahaan lain, baik secara sendiri – sendiri atau bersama – sama, tidak saling memiliki hubungan keuangan dan keluarga sampai dengan derajat kedua dengan sesama anggota Direksi dan/atau Dewan Komisaris, dan dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, Direksi selalu berpedoman pada anggaran dasar Bank dan tidak akan mendelegasikan wewenangnya secara umum kepada pihak lain yang mengakibatkan pengalihan tugas dan fungsi Direksi. Sesuai dengan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Nomor: 108 Tahun 2009 tanggal 20 Juni 2009 yang dibuat Emmanuel Mali, S.H Notaris di Kupang dan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Nomor: 86 Tahun 2012 tanggal 24 Agutus 2012 yang dibuat Silvester Joseph Mambaitfeto, S.H Notaris di Kupang, dan berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia Nomor: 14/64/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 3 Juli 2012 tentang Keputusan Atas Pencalonan Nomor: 14/64/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 3 Juli 2012 tentang Keputusan Atas Pencalonan Direktur dan Komisaris Independen PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur, maka komposisi susunan Direksi, dapat dilihat pada tabel berikut:

N a m a Jabatan Masa Jabatan Daniel Tagu Dedo, SE Direktur Utama 2009 - 2013 Adrianus Ceme, SE Direktur Umum 2009 – 2013 Ibrahim Imang, SE Direktur Pemasaran 2009 – 2013* Eduardus Bria Seran, SE Direktur Kepatuhan 2009 – 2013 Tomy Jeferson Ndolu Direktur Pemasaran 2012 – 2016*

* berlangsung Pemberhentian dan Pengakatan Jabatan Direktur Pemasaran Tugas dan Tanggungjawab Direksi Direksi merupakan organ perseroan yang bertangung.jawab penuh atas pengurusan perseroan untuk kepenting dan tujuan perseroan, serta mewakili perseroan baik didalam maupun luar pengadilan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar. Direksi diangkat dan diberhentikan oleh RUPS. Direksi bertugas dan bertanggung jawab secara kolegial. Masing – masing Direktur dapat bertindak dan mengambil keputusan sesuai dengan hak dan wewenangnya. Selain dari

Page 13: LAPORAN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE … GCG TB 2012 Final.… · 3 Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance PT Bank NTT Tahun 2012 Penyisihan Dana Kesejahteraan, sebesar 2,5 %

13

Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance PT Bank NTT Tahun 2012

hak dan wewenang, direksi juga mempunyai hak dan wewenang lainnya berkaitan dengan pengurusan Bank NTT sesuai dengan Anggaran Dasar, ketetapan RUPS, dan peraturan perundang – undangan yang berlaku. Namun, pelaksanaan tugas oleh masing – masing Direktur tetap merupakan tanggujawab bersama. Kedudukan masing – masing anggota Direksi termasuk Direktur Utama adalah setara. Tugas Dir ektur Utama sebagai primus inter pares adalah mengkoordinasikan kegiatan Direksi. Sebagai bagian implementasi pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik, Bank telah menetapkan fungsi dan tugas masing-masing Direksi yang diatur dengan Surat Keputusan Direksi PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur Nomor: 123 Tahun 2012 tentang Pembagian Tugas, Wewenang dan Tata Tertib Kerja Direksi PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur, yaitu sebagai berikut: 1. Direktur Utama bertugas mengkoordinasikan kegiatan dan pelaksanaan tugas seluruh Direktur,

memperhatikan dan segera mengambil langkah – langkah yang diperlukan atas segala sesuatu yang dikemukakan dalam setiap laporan hasil pemeriksaan yang dibuat oleh Divisi Satuan Kerja Audit Intern. Direktur Utama juga bertanggung jawab untuk melakukan koordinasi seluruh kegiatan operasional Bank, yang dalam pelaksanaannya dibantu dan bekerjasama dengan para Direktur lainnya. Selain itu Direktur Utama juga bertugas dan bertanggung jawab dalam merencanakan, memimpin, mengkoordinasikan dan mengawasi secara langsung pelaksanaan pekerjaan dan pencapaian kinerja divisi – divisi yang berada dibawah supervisinya, meliputi Divisi Perencanaan dan Sekretaris Perusahaan, Divisi Sumber Daya Manusia dan Divisi Pengawasan/SKAI serta pecapaian kinerja Bank sesuai dengan tugas dan fungsinya.

2. Direktur Pemasaran bertugas dan bertanggung jawab dalam merencanakan, memimpin, mengkoordinasikan dan mengawasi secara langsung pelaksanaan pekerjaan dan pencapaian kinerja divisi – divisi yang berada dibawah supervisinya, meliputi Divisi Treasury, Divisi UMKM & Konsumer dan Divisi Komersial serta pencapaian kinerja Bank sesuai dengan tugas dan fungsinya.

3. Direktur Umum bertugas dan bertanggungjawab dalam merencanakan, memimpin, mengkoordinasikan dan mengawasi secara langsung pelaksanaan pekerjaan dan pencapaian kinerja divisi – divisi yang berada dibawah supervisinya, meliputi Divisi Operasional dan Akuntansi, Divisi Umum dan Logistik dan Divisi Informasi dan Teknologi serta pencapaian kinerja Bank sesuai dengan tugas dan fungsinya.

4. Direktur Kepatuhan membawahi Divisi Kepatuhan, Divisi Kualitas Pelayanan dan Divisi Manajemen Risiko. Bertugas menetapkan langkah – langkah yang diperlukan untuk memastikan Perseroan telah memenuhi seluruh peraturan Bank Indonesia dan peraturan perundang – undangan lain yang berlaku dalam rangka pelaksanaan prinsip kehati – hatian.

Rapat Direksi Didalam Buku Pedoman Perusahaan (BPP) Good Corporate Governance Bank NTT, Rapat Direksi dapat diadakan setiap waktu bilamana dipandang perlu dan diselenggarakan secara rutin minimal satu kali dalam 1 (satu) bulan. Direksi dapat mengadakan rapat diluar jadwal tersebut diatas berdasarkan permintaan tertulis: 1. Seorang atau lebih angota Direksi 2. Permintaan tertulis seorang atau lebih anggota Komisaris. 3. Permintaan tertulis 1 (satu) Pemegang Saham atau lebih yang bersama – sama mewakili 1/10 (satu per

sepuluh) bagian dari jumlah seluruh saham.

Page 14: LAPORAN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE … GCG TB 2012 Final.… · 3 Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance PT Bank NTT Tahun 2012 Penyisihan Dana Kesejahteraan, sebesar 2,5 %

14

Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance PT Bank NTT Tahun 2012

Direksi telah melakukan beberapa kali pertermuan/rapat, baik rapat internal didalam Direksi maupun rapat Direksi dengan Unit kerja terkait (rapat koordinasi). Rapat Direksi berfungsi untuk menetapkan kebijakan dalam pengambilan keputusan strategis. Sepanjang tahun 2012 Direksi telah mengadakan rapat sebanyak 5 (lima) kali rapat, terdiri dari rapat internal mapuan rapat dengan pejabat Bank terkait. Tabel dibawah mengungkapkan frekuensi dan tingkat kehadiran Direksi didalam setiap perternuan/rapat sepanjang tahun 2012.

N a m a Jumlah Kehadiran % Kehadiran Daniel Tagu Dedo, SE 5 100% Adrianus Ceme, SE 5 100% Ibrahim Imang, SE 1 20% Eduardus Bria Seran, SE 4 80% Tomy Jeferson Ndolu* 4 100%

Rapat Direksi Sepanjang tahun 2012 Direksi telah mengadakan rapat/pertemuan sebanyak 5 (lima) kali dengan jadwal rapat sebagai berikut:

No.

Tanggal

Materi

Kode Peserta*

1 2 3 4 5 1. Kamis, 12 Januari 2012 1. Pembahasan Bisnis

Operasional Kantor Pusat Tahun 2012

2. Lain - lain a. Usulan Jasa Produksi b. Penghargaan Purna Bakti

Dapen c. Kepengurusan Dapen 3. Asuransi Puna Bakti Direksi. 4. BKK. 5. Kredit dan Dana

2. Senin, 12 November 2012

1. Evaluasi Kinerja Keuangan Triwulan III Oktober dan Estimasi Desember 2012

2. Hal – Hal yang penting tentang finalisasi Rencan Bisnis Bank 2013

3. Perubahan Struktur Organisasi 2013.

4. Lokakarya Master Plan

Page 15: LAPORAN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE … GCG TB 2012 Final.… · 3 Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance PT Bank NTT Tahun 2012 Penyisihan Dana Kesejahteraan, sebesar 2,5 %

15

Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance PT Bank NTT Tahun 2012

Perluasan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3IE) Provinsi NTT

5. Lain – lain. 3. Jumat, 23 November

2012 1. Kinerja keuangan tahun 2012 2. Finalisasi Rencan Bisnis Bank

2012 3. Perubahan Struktur organisasi 4. Lain – lain.

4. Senin, 10 Desember 2012

1. Pembahasan tindak lanjut kasus Bajawa.

2. MoU IPB Bogor & Bank NTT 3. Target Laba: 4. Bonus Triwulan IV Tahun 2012 5. Kasus – kasus SDM yang

tertunda penyelesaiannya

5. Jumat, 28 Desember 2012

1. Penetapan perubahan struktur organisasi

2. Penyertaan modal saham seri B 3. Evaluasi hasil investasi dana

pensiun Bank NTT tahun 2013 4. Lain – lain.

*Keterangan Kode Nama Peserta (1) Daniel Tagu Dedo, S.E (4) Eduardus Bria Seran, S.E (2) Ibrahim Imang, S.E (5) Tomy Jeferson Ndolu (3) Adrianus Ceme, S.E

Rapat Direksi dan Dewan Komisaris Sepanjang tahun 2012 Direksi dengan Dewan Komisaris telah mengadakan rapat/pertemuan sebanyak 7 (Tujuh) kali dengan jadwal rapat sebagai berikut:

No.

Tanggal

Materi

Kode Peserta* 1 2 3 4 5 6 7

1. Selasa, 24 Januari 2012 1. Evaluasi Kinerja Bisnis Desember 2012

2. Persiapan RUPS Luar Biasa 3. Pembahasan Surat Direktur

Kepatuhan kepada Dewan Komisaris

4. Lain – lain.

2. Senin, 19 Maret 2012 1. Evaluasi Kinerja Bisnis Januari dan Februari 2012

2. Pembahasan Laporan Hasil Pemeriksaan BPK

3. Persiapan RUPS TB 2012 dan

Page 16: LAPORAN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE … GCG TB 2012 Final.… · 3 Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance PT Bank NTT Tahun 2012 Penyisihan Dana Kesejahteraan, sebesar 2,5 %

16

Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance PT Bank NTT Tahun 2012

RUPS Luar Biasa 4. Lain – lain.

3. Rabu, 30 Mei 2012 1. Evaluasi Kinerja Bisnis Maret dan April 2012

2. Pembahasan hasil audit oleh BPK dan Bajawa

3. Rencana Pelaksanaan Bank Devisa

4. Rencana Penambahan Anggota Komite Audit Bapak Frederik T. Makatita

5. Perkembangan Renovasi Gedung Suba Suka dan Pembangunan Gedung Kantor Cabang Ende

6. Lain – lain

4. Senin, 11 Juni 2012 1. Evaluasi Kinerja Bisnis Bulan Mei 2012

2. Kebijakan Mutasi pegawai 3. Lain - lain

5. Senin, 25 Juni 2012 1. Kebijakan SDM 2. Kelengkapan Anggota Komite

Komisaris 3. Rencana Pelaksanaan Bank

Devisa 4. Rencana Relokasi Kantor

Cabang Utama Kupang 5. Lain - lain

6. Kamis, 04 Oktober 2012 1. Evaluasi Kinerja Bisnis Bulan September 2012

2. Permasalahan SDM terkait Mutasi dan Kegiatan Outbound

3. Rencana Penerapan Bank Devisa dan Rencana Penerapan Metode Balance Scorecard

4. Rencana Pembelian Tanah di samping Gedung Kantor Pusat.

5. Perkembangan Proses Penanganan Kasus Cabang Bajawa.

6. Remunasi 7. Lain – lain

7. Jumat, 28 Desember 2012

1. Laporan Direksi tentang kinerja akhir Bulan Desember Tahun Buku 2012

Page 17: LAPORAN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE … GCG TB 2012 Final.… · 3 Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance PT Bank NTT Tahun 2012 Penyisihan Dana Kesejahteraan, sebesar 2,5 %

17

Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance PT Bank NTT Tahun 2012

2. Laporan tindak lanjut pemeriksaan Bank Indonesia

3. Informasi tentang Remunerasi 4. Informasi tentang

Pembangunan Gedung Kantor Bank NTT Kalabahi.

5. Tanggapan terhadap Realisasi Bisnis Bank Tahun 2013 – 2015

6. Lain - lain *Keterangan Kode Nama Peserta (1) Fransiskus Salem, S.H, M.Si (6) Adrianus Ceme, S.E (2) Drs. Benyamin Kartono Lebe, M.M / Petrus Elias Jemadu, S.H.M.Hum (7) Eduardus Bria Seran, S.E (3) Ir. Fredik Lukas Benu, M.Si, Ph.D (4) Daniel Tagu Dedo, S.E (5) Ibrahim Imang, S.E/Tomy Jeferson Ndolu Frekuensi dan tingkat kehadiran Direksi dan Komisaris didalam setiap perternuan/rapat yang diselenggarakan Direksi sepanjang tahun 2012, terungkap pada tabel berikut:

Nama Jumlah Kehadiran % Kehadiran Fransiskus Salem, SH. M.Si 7 100% Ir.Fredik L. Benu,M.Si, Ph.D 7 100% Drs. Benyamin K Lebe, MM 2 29% Daniel TaguDedo, SE 7 100% AdrianusCeme, SE 7 100% Ibrahim Imang, SE 1 14% EduardusBriaSeran, SE 6 86% Petrus Elias Jemadu, S.H. M.Hum 2 100% Tomy Jeferson Ndolu 2 100%

Keputusan rapat Direksi diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat, jika terjadi ketidaksesuaian maka akan dilaksanakan pemungutan suara, dan semua hasil rapat direksi telah dicatat dalam risalah rapat dan telah didokumentasikan dengan cukup baik. Transparansi Hubungan Keuangan. Kepengurusan dan Keluarga serta Larangan Direksi Seluruh Direksi mermpunyai komitmen yang kuat untuk melaksanakan prinsip – prinsip Good Corporate Governance dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya. Komitmen tersebut juga terwujud dengan adanya pengaturan mengenai etika kerja Direksi dalam Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komisaris dan Direksi. Direksi tidak mempunyai hubungan keuangan maupun hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali Bank, dan setiap anggota Direksi baik sendiri – sendiri atau bersama – sama tidak memiliki saham pada suatu perusahaan lain. Anggota Direksi tidak merangkap jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris, Direksi atau Pejabat Eksekutif pada Bank, perusahaan dan/atau lembaga lain, tidak memanfaatkan Bank untuk keuntungan pribadi, keluarga dan/atau pihak lain yang dapat merugikan atau mengurangi keuntungan Bank.

Page 18: LAPORAN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE … GCG TB 2012 Final.… · 3 Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance PT Bank NTT Tahun 2012 Penyisihan Dana Kesejahteraan, sebesar 2,5 %

18

Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance PT Bank NTT Tahun 2012

Paket Kebijakan Remunerasi dan Fasilitas lain Direksi Sepanjang tahun 2012 jumlah gaji dan tunjangan lainnya yang meliputi remunerasi dalam bentuk natura dan non natura yang diberikan kepada Direksi adalah sebesar Rp12.320.805.058,- Remunerasi dan fasilitas lain yang diterima dalam 1 tahun pada tahun 2012, sebagai berikut: No Jenis Penerimaan Jumlah

Direksi Nominal (Rp)

1. Remunerasi dalam bentuk non natura (gaji dan penghasilan tetap lainnya, antara lain tantiem, dll)

5

11.824.801.617

2. Fasilitas lain dalam bentuk natura/non natura (fasilitas tidak tetap lainnya antara lain perumahan, transportasi, asuransi kesehatan, dll) yang tidak dapat dimiliki

3

496.003.441

JUMLAH 12.320.805.058 Jumlah anggota Direksi yang menerima paket remunerasi selama tahun 2012 yang (kelompokan dalam kisaran tingkat penghasilan, terlihat dalam tabel dibawah

Kelompok Nominal Remunerasi 1 tahun Jumlah Direksi Di atas Rp 2 miliar 3 Di atas Rp 1 miliar s.d 2 miliar 1 Di atas Rp 500 juta s.d Rp 1 miliar 1 Rp 500 juta ke bawah -

Total 5 Pemenuhan Ketentuan Fit & Proper Test Seluruh anggota Direksi telah lulus hasil fit and proper test yang dilakukan oleh Bank Indonesia. Dan berdasarkan hasil fit and proper test seluruh direksi memiliki kompetensi, integritas, akhlak dan moral yang memenuhi kriteria. Seluruh Direksi berasal dari pihak independen terhadap pemegang saham, yakni tidak memiliki hubungan keluarga Dewan Komisaris, Direksi lainnya, yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak dan bekerja secara profesional. Program Pelatihan dan Seminar Direksi Sepanjang tahun 2012 Direksi telah mengikuti beberapa pelatihan/seminar/worshop yang diselenggarakan oleh pihak internal baik dari BI maupun dari lembaga pelatihan yang ada di Indonesia, yaitu sebagai berikut:

Nama Jenis Pelatihan Lembaga Penyelenggara

Waktu Pelaksanaan

Daniel Tagu Dedo, S.E Seminar Penerapan Manajemen Risiko Operasional yang Efektif: Mengantisipasi Kejahatan teknologi Informasi (e-banking) - Refreshment Program Manajemen Risiko di Jakarta

BSMR 31 Maret 2012

Page 19: LAPORAN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE … GCG TB 2012 Final.… · 3 Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance PT Bank NTT Tahun 2012 Penyisihan Dana Kesejahteraan, sebesar 2,5 %

19

Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance PT Bank NTT Tahun 2012

Pelatihan & Uji Kompetensi Sertifikasi Manajemen Risiko di Jakarta

Badan Sertifikasi Manajemen Risiko (BSMR)

21 April 2012

Seminar Kesiapan Perbankan Indonesia Menghadapi Berlakunya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) dan MengantisipasiProgram MP3EI (Masterplan Percepatan & Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia) di Solo

FKDKP 26 April 2012

Konferensi Nasional IV Ikatan Auditor Intern Bank (IAIB) : Strengthening Internal Audit Roles in Risk Management, Control and Governance : Meet the Challenges of Financial Industry Integration di Jakarta

Ikatan Auditor Intern Bank (IAIB)

18 - 19 Juni 2012

Seminar Eksistensi BPD Pasca Terbentuknya OJK dan Penerapan PBI No.14/8/2012 tentang Kepemilikan Saham Bank Umum di Semarang

ASBANDA 26 - 28 September 2012

Sosialisasi Transformasi PT.Jamsostek (Persero) menuju BPJS Ketenagakerjaan di Jakarta

PT.Jamsostek (Persero)

8 Oktober 2012

International Microfinance Conferencer 2012 di Yogyakarta

Kementerian Koperasi dan UKM

22 - 23 Oktober 2012

Workshop Program Pengembangan Agro-eco-tourims Kabupaten TTS Tahun 2012 di Soe

BAPPEDA TTS 9 November 2012

Seminar Asia as an Engine for World Growth di Jakarta

BI - Official Monetary and Financial Institutions Forum (OMFIF)

13 November 2012

Seminar Nasional Strategi Penguatan BPD ke Depan Untuk Meningkatkan Daya Saing Dalam Ekonomi Global di Jakarta

ASBANDA 3 Desember 2012

Adrianus Ceme, S.E Seminar & Rakerwil FKDK/P BPD-SI Wilayah Timur di Kendari

FKDK/P 27 - 28 Juni 2012

Seminar Nasional Pencegahan dan Penanganan Kejahatan pada Layanan Perbankan Elektronik di Jakarta

Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI)

5 Juli 2012

Workshop Sinkroninsasi Pemeriksaan Berbasis Risiko (Risk

Risk Management International (RMI)

25 - 26 Juli 2012

Page 20: LAPORAN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE … GCG TB 2012 Final.… · 3 Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance PT Bank NTT Tahun 2012 Penyisihan Dana Kesejahteraan, sebesar 2,5 %

20

Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance PT Bank NTT Tahun 2012

Based Audit) Dengan Investigasi Dan Surprise Audit Pada Penerapan Strategi Anti Fraud di Surabaya Sosialisasi Bisnis Proses Dan Peranan Bank /Pos Persepsi Dalam Sistem MPN Generasi Kedua (MPN G-2) di Jakarta

Direktorat Jenderal Perbendahataan Kementerian Keuangan RI

18 September 2012

Sosialisasi Integrasi Sistem Pelaporan Bank dan Non Bank ke Bank Indonesia berbasis Extensible Business Reporting Language (XBRL) di Jakarta

Bank Indonesia 19 September 2012

Seminar & Rakerwil FKDK/P BPD-SI Wilayah Timur di Kendari

FKDK/P 27 - 28 Juni 2012

Eduardus Bria Seran, S.E Seminar Kesiapan Perbankan Indonesia Menghadapi Berlakunya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) dan MengantisipasiProgram MP3EI (Masterplan Percepatan & Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia) di Solo

FKDKP 26 April 2012

Seminar dan Pengukuhan Gelar Profesional Internal Auditor (PIA): Whistle Blowing Program Manfaat dan Tantangan di Batam

Pusat Pengembangan Akuntansi dan Keuangan (PPA&K)

26 - 28 Juni 2012

Sosialisasi PBI No.14/8/PBI/2012 tentang Kepemilikan Saham Bank Umum di Jakarta

Bank Indoensia 26 Juli 2012

Seminar Kesiapan Perbankan Menghadapi Pembatasan Pemilikan Saham Bank di Jakarta

FKDKP 13 September 2012

Ibrahim Imang, S.E

Sosialiasasi dan Penetapan Target KUR Tahun 2012 di Jakarta

ASBANDA 17 Januari 2012

Tomy J. Ndolu Sosialisasi dan Workshop Penerapan Sistem Elektronik Daftar Pembayaran Pensiun (e-Dapem) di Jakarta

ASBANDA 10 September 2012

Seminar Eksistensi BPD Pasca Terbentuknya OJK dan Penerapan PBI No.14/8/2012 tentang Kepemilikan Saham Bank Umum di Semarang

ASBANDA 26 - 28 September 2012

International Seminar On Housing Finance Management 2012 di Denpasar

LPPI 29 Oktober 2012

Page 21: LAPORAN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE … GCG TB 2012 Final.… · 3 Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance PT Bank NTT Tahun 2012 Penyisihan Dana Kesejahteraan, sebesar 2,5 %

21

Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance PT Bank NTT Tahun 2012

RASIO GAJI DAN KOMPOSISI PEGAWAI Rasio Gaji Tertinggi dan Terendah Untuk perbandingan/ratio gaji antara gaji Dewan Komisaris tertinggi dengan yang terendah, gaji Direksi tertinggi dengan yang terendah, gaji Pegawai tertinggi dengan yang terendah, dan antara gaji Direksi tertinggi dengan gaji pegawai yang tertinggi sepanjang tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut. No Jabatan Gaji (dalam rupiah) Rasio

Perbandingan Tertinggi (Rp) Terendah (Rp) 1. Gaji Komisaris 48.250.000 43.125.000 1,11 2. Gaji Direksi 74.343.069 62.605.243 1,18 3. Gaji Pegawai 43.677.096 1.785.618 24.46 4. Gaji Direksi Tertinggi &

Pegawai Tertinggi 74.343.069 43.677.096 1.70

*Pegawai diatas adalah pegawai Bank dengan status pegawai tetap, dan tidak termasuk didalamnya Pegawai kontrak dan Pegawai bulanan. Komposisi Pegawai Sampai dengan akhir tahun 2012 jumlah pegawai Bank NTT (pegawai tetap maupun pegawai kontrak/pegawai bulanan diluar Direksi) berjumlah 1187 Orang dengan rincian sebagai berikut: 1. Pegawai Tetap berjumlah : 707 Orang 2. Pegawai Bulanan berjumlah : 224 Orang 3. Pegawai Kontrak berjumlah : 260 Orang Komposisi pegawai sebagaimana diuraikan dibawah ini merupakan uraian komposisi pegawai Bank NTT dengan status pegawai tetap dan pegawai kontrak/pegawai bulanan. 1. Komposisi Pegawai Tetap dan Pegawai Kontrak/Bulanan berdasarkan tingkat usia pada tahun 2012.

No Usia Pegawai Jumlah 1. 50 – 55 43 2. 40 – 49 189 3. 30 – 39 374 4. 20 – 29 553 5. 17 – 19 28

Total 1187

2. Komposisi berdasarkan jabatan pada tahun 2012.

No Pegawai Berdasarkan Jabatan Jumlah Pegawai tetap

1. Kepala Divisi 12 2. Pemimpin Cabang 23 3. Pegawai Dana Pensiun 3 4. Manajer Operasional /Bisnis 25 5. Kepala Sub Divisi 31

Page 22: LAPORAN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE … GCG TB 2012 Final.… · 3 Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance PT Bank NTT Tahun 2012 Penyisihan Dana Kesejahteraan, sebesar 2,5 %

22

Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance PT Bank NTT Tahun 2012

6. Pemimpin Cabang Pembantu 27 7. Support Manajer Cabang 2 8. Front Line Manajer Cabang 3 9. Ass. Manajer Operasional 27 10. Kepala Kantor Kas 31 11. Koordinator USPD 35 12. Head Teller 2 13. Pejabat Fungsional 2 14. Staff Direksi 3 15. Pelaksana 961

TOTAL 1187

3. Komposisi Pegawai Tetap dan Pegawai Kontrak/Bulanan berdasarkan pendidikan pada tahun 2012. No Pegawai Berdasarkan Tingkat

Pendidikan Jumlah

1. Pasca Sarjana 14 2. Sarjana 741 3. Sarjana Muda 72 4. SLTA 338 5. SLTP 14 6. SD 8

TOTAL 1187

4. Komposisi Pegawai Kontrak/Bulanan. Sampai dengan Desember 2012 jumlah pegawai Bank NTT dengan status kontrak/pegawai bulanan adalah berjumlah 484 Orang.

Komite – Komite dibawah Dewan Komisaris Dalam pelaksanaan tugas Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite Remunerasi dan Nominasi. Struktur yang dibentuk sesuai Peraturan Bank Indonesia Nomor: 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor: 8/4/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang Pelaksanaan Gcod Corporate Governance bagi Bank Umum. Struktur keanggotaan Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite Remunerasi dan Nominasi Bank NTT tahun 2012 masih tetap sama dengan susunan kepengurusan Komite tahun 2010 yang seluruhnya telah memenuhi ketentuan yang berlaku. Susunan kepengurusan dari masing - masing Komite masih dilakukan dan dirangkap oleh beberapa anggota Dewan Komisaris, sehingga seorang anggota Komisaris dapat menjabat didua Komite yang berbeda. Hal ini tidak bertentangan dengan Buku Pedoman Perusahaan (BPP) Good Corporate Governance Bank NTT, bahwa ketua komite hanya dapat merangkap jabatan sebagai ketua komite paling banyak pada 1 (satu) komite lainya.

Page 23: LAPORAN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE … GCG TB 2012 Final.… · 3 Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance PT Bank NTT Tahun 2012 Penyisihan Dana Kesejahteraan, sebesar 2,5 %

23

Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance PT Bank NTT Tahun 2012

Profil Anggota Komite dari Pihak Independen Ir. Fredik Lukas Benu, M.Si, Ph.D Diangkat menjadi anggota Komite dari pihak Independen sejak tahun 2008 Ahli dibidang Manajemen dan Bisnis, lulusan fakultas Pertanian Univeisitas Nusa Cendana tahun 1989, memperoleh gelar Master Of Science pada tahun 1996 dari Institut Pertanian Bogor, sementara gelar doctor pada tahun 2003 dari Curtin University Of Technology. Memiliki banyak pengalaman kerja, sebagai dosen pada fakultas pertanian pada Universitas Nusa Cendana, sebagai dosen pada program pasca sarjana Universitas Nusa Cendana serta menjabat sebagai ketua Lembaga Penelitian Universitas Nusa Cendana. Drs. Benyamin Kartono Lebe, M.M Diangkat menjadi anggota Komite dari pihak Independen sejak tahun 2008. Lulus dari fakultas Ekonomi/Studi Pembangunan di Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga pada tahun 1980, kemudian memperoleh gelar Master of Science dari Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Universitas Islam Indonesia Yogyakarta pada tahun 2001. Memiliki banyak pengalaman kerja dalam dunia perbankan, yang diawali pada tahun 1981 menjabat sebagai Wakil Pemimpin Wilayah bidang Kredit pada PT. Bank Niaga Cabang Jawa Tengah, kemudian pada tahun 1982 hijrah ke PT Bank Danamon Cabang Jawa Tengah dan menduduki posisi sebagai Wakil Pemimpin Wilayah, selanjutnya pada tahun 2000 menjabat selaku Kepala Divisi Asset Disposal pada BPPN, serta pada tahun 2004 menjabat sebagai Komisaris Utama PT BPR Surya Utama. Petrus Elias Jemadu, S.H, M.Hum Diangkat menjadi anggota Komite dari pihak Independen sejak tahun 2012. Lulus dari fakultas Hukum di Universitas Nusa Cencana Kupang pada tahun 1985, kemudian memperoleh gelar Magister Humaniora dari Program Ilmu Hukum Pascasarjana Universitas Gajah Mada Yogyakarta pada tahun 2000. Memiliki banyak pengalaman dan penelitian di bidang perbankan, diantaranya pada tahun1993 melaksanakan penelitian lokasi tentang transaksi berjamin dan hukum perbankan, pada tahun 1995 melaksanakan magang sebagai dosen muda bidang hukum ekonomi/hukum perbankan dan pasar modal pada kementrian Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri (Menkoekuin), dan pada tahun 2011 mengikuti pelatihan tentang identifikasi pengukuran risk based bank rating (RBBR) yang diselenggarakan oleh LPPI. Sementara pengalaman kerja dalam dunia pendidikan maupun perbankan diawali pada tahun 1986 sebagai dosen Fakultas Hukum Universitas Nusa Cendana Kupang, selanjutnya pada tahun 2001 - 2005 menjabat sebagai Ketua Jurusan Bagian Hukum Perdata pada Universitas Nusa Cendana Kupang, kemudian pada tahun 2005 – 2010 menjabat sebagai anggota Majelis Pengawas Wilayah Notaris (MPWN) Provinsi NTT, dan pada tahun 2009 – 2012 dipercaya sebagai anggota Komite Pemantau Risiko PT Bank NTT. KOMITE AUDIT Struktur, Keanggotaan, Keahlihan dan Independensi Komite Audit Susunan anggota Komite Audit telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia dalam Pasal 38 ayat (1) PBI Nomor: 8/4/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Gond Corporate Governance Bagi Bank Umum yang menegaskan bahwa anggota Komite Audit paling kurang terdiri dari seorang Komisaris Independen, seorang pihak independen yang memiliki keahlian dibidang keuangan atau akuntansi dan seorang dari pihak independen yang memiliki keahlian dibidang hukum atau perbankan. Sampai dengan akhir tahun 2012 Komite Audit Bank beranggotakan 3 (tiga) orang, yang, terdiri dari 1 (satu) orang Ketua dan 2 (dua) orang anggota, 1 (satu) orang sebagai Komisaris Independen dan dua orang lainnya adalah pihak independen, dengan susunan dan komposisi keanggotaan sebagai berikut:

Page 24: LAPORAN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE … GCG TB 2012 Final.… · 3 Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance PT Bank NTT Tahun 2012 Penyisihan Dana Kesejahteraan, sebesar 2,5 %

24

Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance PT Bank NTT Tahun 2012

Susunan Keanggotaan Komite Audit Bank NTT N a m a Jabatan

Ir. Fredik Lukas Benu, M.Si, Ph.D Plh Ketua (Komisaris Independen) Welem Nunuhitu Anggota (Pihak Independen)

Frederik T Makatita Anggota (Pihak Independen)

Seluruh keanggotaan Komite Audit telah memenuhi kriteria independensi, keahlian, integritas dan moral yang baik yang dipersyaratkan dalarn Buku Pedoman Perusahaan Good Corporate Governance Bank NTT dan peraturan/ketentuan terkait lainnya. Seluruh anggota Komite Audit tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan dengan Bank, yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen. Tugas dan Tanggungjawab Komite Audit Komite Audit melakukan pemantauan dan evaluasi atas perencanaan dan pelaksanaan audit, pemantauan atas tindak lanjut hasil audit terhadap pelaksanaan tugas SKAI, kesesuaian pelaksanaan audit oleh Kantor Akuntan Publik dengan standar yang berlaku, kesesuaian laporan keuangan dengan standar akuntansi yang berlaku, dan pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil temuan SKAI, akuntan publik dan hasil pengawasan Bank Indonesia. Komite Audit wajib memberikan rekomendasi mengenai penunjukan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik kepada Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS. Tindak Lanjut Program Kerja Komite Audit Secara garis besar, selama tahun 2012 Komite Audit telah melakukan kegiatan - kegiatan sesuai dengan piagam komite audit sebagai berikut: 1. Menyampaikan saran dan catatan atas berbagai aktivitas melalui Dewan Komiaris yang berkaitan dengan

pelaksanaan tugas, serta fungsi pengawasan kepada pihak Direksi serta anggota manajemen bank lainya dalam melakukan manajemen bank.

2. Menetapkan kantor akuntan publik yang terdaftar di Bapepam-LK untuk, melakukan pemeriksaan keuangan Bank posisi Maret 2011 dan penyajian kembali laporan keuangan Bank tahun buku 2007.

Aktivitas Rapat Komite Audit Rapat Komite Audit selama ini dilaksanakan sesuai kebutuhan Bank dan hanya dapat dilaksanakan apabila dihadiri oleh paling kurang 51% (lima puluh satu perseratus) dari jumlah anggota termasuk seorang Komisaris Independen. Berdasarkan tugas dan fokus kegiatan tersebut diatas, selama tahun 2012 Komite Audit telah, melakukan pembahasan dan menyampaikan saran – saran yang meliputi berbagai aktifitas penting yang dilakukan oleh Bank sebanyak 3 (tiga) kali rapat/pertemuan. Rapat yang diselenggarakan oleh Komite Audit secara internal sebanyak 3 (tiga) kali rapat/pembahasan, sebagai berikut:

Page 25: LAPORAN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE … GCG TB 2012 Final.… · 3 Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance PT Bank NTT Tahun 2012 Penyisihan Dana Kesejahteraan, sebesar 2,5 %

25

Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance PT Bank NTT Tahun 2012

No Tanggal Materi Kode Peserta* 1 2 3 4

1. 16 Februari 2012

1. Memantau Tindak Lanjut Temuan Audit: BI, BPK dan SKAI

2. Rekomendasi kepada Dewan Komisaris beberapa temuan yang substantive

3. Lain – lain

2. 06 Juni 2012 1. Pembahasan Hasil Audit Terakhir 2. Pembahasan realisasi anggaran renovasi

Gedung Ex Suba Suka 3. Pembahasan masalah laporan fiktif

kantor cabang Bajawa 4. Pembahasan laporan tidak

menyenangkan salah satu pegawai kantor cabang Kantor Cabang Soe

5. Pembahasan Surat Gubernur tentang masalah cabang Atambua

6. Lain-lain

3. 02 November 2012

1. Pembahasan Hasil Audit Intern √

*Keterangan Kode Nama Peserta (1) Ir. Fredik Lukas Benu, M.Si, Ph.D (4) Frederik T Makatita (2) Welem Nunuhitu (5) Divisi Pengawasan dan SKAI

Untuk rapat koordinasi Komite Audit dengan unit kerja Bank lainnya telah dilakukan sebanyak 1 (satu) kali rapat/pembahasan, sebagai berikut:

No Tanggal Materi Kode Peserta* 1 2 3 4 5

1. 12 Juli 2012

1. Pembahasan tindak lanjut temuan – temuan BPK, BI, KAP dan SKAI

2. Lain-lain.

*Keterangan Kode Nama Peserta (1) Ir. Fredik Lukas Benu, M.Si, Ph.D (4) Divisi Pengawasan dan SKAI (2) Welem Nunuhitu (5) Komite Pemantau Risiko (3) Frederik T Makatita

Keputusan rapat komite dilakukan berdasarkan musyawarah mufakat, dalam hal tidak terjadi musyawarah mufakat, pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan suara terbanyak. Hasil keputusan rapat Komite dituangkan dalam suatu risalah rapat yang ditandatangani oleh seluruh anggota Komite yang hadir dan didokumentasikan secara baik. Hasil rapat Komite merupakan rekomendasi yang dapat dimanfaatkan secara baik oleh Dewan Komisaris. Tingkat kehadiran masing-masing anggota dalam rapat Komite Pernantau Risiko baik secara internal maupun rapat koordinasi, adalah sebagai berikut:

Page 26: LAPORAN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE … GCG TB 2012 Final.… · 3 Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance PT Bank NTT Tahun 2012 Penyisihan Dana Kesejahteraan, sebesar 2,5 %

26

Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance PT Bank NTT Tahun 2012

N a m a Jumlah Kehadiran

% Kehadiran

Ir. Fredik Lukas Benu, M.Si, Ph.D 3 100% Welem Nunuhitu 3 100% Frederik T Makatita 1 100%

KOMITE PEMANTAU RISIKO Struktur, Keanggotaan, Keahlian dan Independensi Komite Pemantau Risiko Sesuai ketentuan Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/4/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum, Komite Pemantau Risiko dibentuk untuk memastikan bahwa kerangka kerja yang telah disusun pada unit kerja manajemen risiko telah memberikan perlindungan yang memadai terhadap eksposure risiko Bank, baik operasional maupun non operasional. Komite Pemantau Risiko dibentuk bertujuan melakukan evaluasi tentang kesesuaian antara kebijakan manajemen risiko dengan pelaksanaan kebijakan tersebut, dan pemantauan serta evaluasi pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko, guna memberikan rekomendasi dan saran atas berbagai kegiatan perusahaan sehingga perlu menjadi perhatian Dewan Komisaris dalam menjalankan tugas dan fungsi pengawasan terhadap Direksi. Komite Pemantau Risiko beranggotakan 3 (tiga) orang, yang terdiri dari 1 (satu) orang Ketua dan 2 (dua) orang anggota, satu orang sebagai Komisaris (Komisaris Independen) dan 2 (dua) orang lainnya adalah pihak independen. Dua orang pihak independen pada posisi anggota Komite Pemantau Risiko tersebut di atas terdiri dari: - Seorang yang memiliki keahlian di bidang keuangan; dan - Seorang yang memiliki keahlian di bidang manajemen risiko Susunan dan komposisi keanggotaan Komite Pemantau Risiko, adalah sebagai berikut:

Susunan Keanggotaan Komite Pemantau Resiko Bank NTT N a m a Jabatan

Ir. Fredik Lukas Benu, M.Si, Ph.D Ketua (Komisaris Independen) Peter E. Jemadu, S.H, M.H Anggota (Komisaris Independen) Izhaak Frengky Amalo, S.H Anggota (Pihak Independen)

Seluruh keanggotaan Komite Pemantau Risiko telah memenuhi kriteria independensi, keahlian, integritas dan moral yang baik yang dipersyaratkan dalam PBI Nomor 8/4/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum, Buku Pedoman Perusahaan Good Corporate Governance Bank NTT dan peraturan/ketentuan terkait lainnya. Seluruh anggota Komite Pemantau Risiko tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan dengan Bank, yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak secara independen.

Page 27: LAPORAN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE … GCG TB 2012 Final.… · 3 Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance PT Bank NTT Tahun 2012 Penyisihan Dana Kesejahteraan, sebesar 2,5 %

27

Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance PT Bank NTT Tahun 2012

Tugas dan Tanggung jawab Komite Pemantau Risiko Diantara tugas dan tanggungjawab Komite Pemantau Risiko yang diatur di dalam Buku Kebijakan Perusahaan (BPP) Good Corporate Governance Bank NTT adalah Komite Pemantau Risiko bertugas membantu pelaksanaan fungsi pengawasan dan pembinaan oleh Dewan Komisaris terhadap Direksi beserta jajarannya dalam area penerapan manajemen risiko agar dapat terlaksana secara efektif, baik mengenai isu–isu manajemen risiko dan sistem pengawasan internal serta langkah – langkah antisipatif yang diambil Direksi dalam pengelolaan risiko dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris dalam mengkaji system manajemen risiko dan perbaikan kebijakan manajemen risiko. Tindak Lanjut Program Kerja Komite Pemantau Risiko Secara garis besar, selama tahun 2012 fokus Kegiatan yang dilaksanakan oleh Komite Pemantau Risiko, antara lain, adalah sebagai berikut: 1. Melakukan pertemuan secara internal maupun bersama Divisi Manajemen Risiko untuk memantau upaya

penagihan kredit bermasalah oleh satuan tugas khusus (STK). 2. Melakukan pembahasan dan penelaahan untuk mengupayakan solusi penyelesaian agar setiap potensi

risiko yang cenderung meningkat dapat dimitigasi secara baik sehingga tidak menimbulkan dampak lebih lanjut terhadap operasional Bank.

Aktivitas Rapat Komite Pemantau Risiko Rapat Komite Pemantau Risiko selama ini dilaksanakan sesuai kebutuhan Bank dan hanya dapat dilaksanakan apabila dihadiri oleh paling kurang 51% (lima puluh satu perseratus) dari jumlah anggota termasuk seorang Komisaris Independen. Berdasarkan tugas dan fokus kegiatan tersebut diatas, selama tahun 2012 Komite Pemantau Risiko telah melakukan pembahasan dan menyampaikan saran –saran yang meliputi berbagai aktifitas penting yang dilakukan oleh Bank sebanyak 2 (dua) kali rapat/pertemuan.

Rapat yang diselenggarakan oleh Komite Pemantau Risiko secara internal sebanyak 2 (dua) kali rapat/pembahasan, sebagai berikut:

No Tanggal Materi Kode Peserta* 1 2 3

1. 17 Februari 2012

1. Membahas laporan profil risiko triwulan IV tahun 2011.

2. Laporan Penilaian TINGKES Posisi Desember 2011.

3. Lapsit Periode 14 Februari 2012 4. Lain-lain

2. 10 Juli 2012 1. Kinerja keuangan bank meliputi DPK, Kredit dan lain-lain.

2. Evaluasi Pelaksanaan Outbound

*Keterangan Kode Nama Peserta (1) Ir. Fredik Lukas Benu, M.Si, Ph.D (2) Izhaak Frengky Amalo, S.H (3) Peter E. Jemadu, S.H, M.H

Page 28: LAPORAN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE … GCG TB 2012 Final.… · 3 Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance PT Bank NTT Tahun 2012 Penyisihan Dana Kesejahteraan, sebesar 2,5 %

28

Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance PT Bank NTT Tahun 2012

Untuk rapat koordinasi Komite Pemantau Risiko dengan unit kerja Bank lainnya telah dilakukan sebanyak 2 (dua) kali rapat/pembahasan, sebagai berikut:

No Tanggal Materi Kode Peserta* 1 2 3 4 5

1. 27 Juli 2012 1. Membahas laporan profil risiko. 2. Lain-lain

2. 23 Oktober 2012

1. Profile Risiko Triwulan III. 2. Kebijakan Fraud

*Keterangan Kode Nama Peserta (1) Ir. Fredik Lukas Benu, M.Si, Ph.D (4) Komite Audit (2) Izhaak Frengky Amalo, S.H (5) Divisi Manajemen Risiko (3) Peter E. Jemadu, S.H, M.H Keputusan rapat komite dilakukan berdasarkan musyawarah mufakat, dalam hal tidak terjadi musyawarah mufakat, pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan suara terbanyak. Hasil keputusan rapat Komite dituangkan dalam suatu risalah rapat yang ditandatangani oleh seluruh anggota Komite yang hadir dan didokumentasikan secara baik termasuk perbedaan pendapat (dissenting opinions) yang terjadi dalam rapat komite beserta alasan perbedaan pendapat tersebut. Hasil rapat Komite merupakan rekomendasi yang dapat dimanfaatkan secara baik oleh Dewan Komisaris. Tingkat kehadiran masing-masing anggota dalam rapat Komite Pemantau Risiko baik secara internal maupun rapat koordinasi, adalah sebagai berikut:

Nama Jumlah Kehadiran % Kehadiran Ir. Fredik Lukas Benu, M.Si, Ph.D 2 100% Izhaak Frengky Amalo, S.H 2 100% Petrus E. Jemadu, S.H, M.H 2 100%

KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI Struktur, Keanggotaan, Keahlihan, dan Independensi Komite Remunerasi dan Nominasi. Komite Remunerasi dan Nominasi Bank NTT telah dibentuk sejak tanggal 02 Januari 2008 berdasarkan Keputusan Rapat Dewan Komisaris, yang dituangkan ke dalam Surat Keputusan Direksi Bank Pembangunan Daerah NTT Nomor : 03 Tahun 2008, terakhir dengan Surat Keputusan Direksi Nomor: 135 Tahun 2009 tentang Pengakatan Anggota Komite Audit, Komite Pemantau Resiko dan Komite Remunerasi dan Nominasi PT. Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur. Pembentukan Komite Remunerasi dan Nominasi dilakukan untuk memenuhi ketentuan Peraturan Bank, Indonesia Nomor: 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor: 8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum dan mengembangkan kualitas manajemen puncak melalui kebijakan remunerasi dan nominasi. Sampai dengan akhir tahun 2011 Komite Remunerasi dan Nominasi beranggotakan 3 (tiga) orang yang terdiri dari 1 (satu) orang Ketua merangkap Komisaris Independen dan 2 (dua) orang anggota masing – masing 1

Page 29: LAPORAN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE … GCG TB 2012 Final.… · 3 Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance PT Bank NTT Tahun 2012 Penyisihan Dana Kesejahteraan, sebesar 2,5 %

29

Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance PT Bank NTT Tahun 2012

(satu) orang Komisaris Independen dan seorang Pejabat Eksekutif yang mernbawahi unit kerja Sumber Daya Manusia, dengan susunan dan komposisi keanggotaan sebagai berikut:

Susunan Keanggotaan Komite Remunerasi dan Nominasi Bank NTT N a m a Jabatan

Ir. Fredik Lukas Benu, M.Si, Ph.D Anggota (Komisaris Independen) Petrus E. Jemadu, S.H, M.Hum Anggota (Komisaris Independen) Bastian S Pello Anggota (Kepala Divisi SDM)

Seluruh kanggotaan Komite Remunerasi dan Nominasi telah memenuhi kriteria independensi, keahlian, integritas dan moral yang baik yang dipersyaratkan dalam Buku Pedoman Perusahaan Good Corporate Governance Bank NTT dan peraturan, ketentuan terkait lainnya. Seluruh anggota Komite Remunerasi dan Nominasi tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saharn dan/atau hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi dan/atau Pemegang Pemegang Saham Pengendali atau hubungan dengan Bank, yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Remunerasi dan Nominasi. 1. Terkait dengan bidang Remunerasi:

a. Melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi. b. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai:

- Kebijakan remunerasi bagi dewan Komisaris dan Direksi untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham.

- Kebijakan remumerasi bagi Pejabat Eksekutif dan pegawai secara keseluruhan untuk disampaikan kepada Direksi.

2. Tertkait dengan bidang Nominasi: a. Menyusun dan memberikan rekomendasi mengenai sistem serta prosedur pemilihan dan/atau

penggantian anggota dewan Komisaris dan Direksi kepada dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham.

b. Memberikan rekomendasi mengenai calon anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham.

c. Memberikan rekomendasi mengenai Pihak Independen yang akan menjadi anggota Komite kepada Dewan Komisaris

Tindak Lanjut Program Kerja Komite Remunerasi dan Nominasi Secara garis besar, selama tahun 2012 fokus kegiatan yang dilaksanakan oleh Komite Remunerasi dan Norninasi antara lain, adalah sebagai berikut: 1. Menampung usulan Nama calon Anggota Komisaris yang masa jabatannya akan berakhir tanggal 4

Februari 2012, dari unsur pemegang saham terbesar kelompok saham – saham kecil maupun nama – nama yang diusulkan oleh Direksi dan Komisaris.

2. Memberikan rekomendasi calon Anggota Komisaris Bank yang masa jabatannya akan berakhir tanggal 4 Februari 2012.

3. Pembahasan mekanisme pengangkatan calon anggota komisaris. 4. Menampung usulan Nama calon Direksi sebagaimana yang diusulkan oleh pemegang saham terbesar

maupun kelompok saham – saham kecil sebagaiman yang tercantum dalam Berita Acara RUPS Luar

Page 30: LAPORAN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE … GCG TB 2012 Final.… · 3 Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance PT Bank NTT Tahun 2012 Penyisihan Dana Kesejahteraan, sebesar 2,5 %

30

Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance PT Bank NTT Tahun 2012

Biasa Nomor 08 Tahun 2012 yang dibuat oleh Silvester Joseph Mambaitfeto Notaris di Kupang, pada tanggal 04 April 2012.

Aktivitas Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi selama ini dilaksanakan sesuai kebutuhan Bank NTT dan hanya dapat dilaksanakan apabila dihadiri oleh paling kurang 51% (lima puluh satu perseratus) dari jumlah anggota termasuk seorang Komisaris Independen dan Pejabat Eksekutif. Rapat Komite dilaksanakan sedikitnya 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun. Berdasarkan tugas dan fokus kegiatan tersebut di atas, selama tahun 2012 Komite Remunerasi dan Nominasi telah melakukan pembahasan dan menyampaikan saran - saran yang meliputi berbagai aktifitas penting yang dilakukan oleh Bank sebanyak 1 (satu) kali rapat/pertemuan. Rapat yang diselenggarakan oleh Komite Remunerasi dan Nominasi secara internal sebanyak 1 (satu) kali rapat/pembahasan, sebagai berikut:

No Tanggal Materi Kode Peserta* 1 2 3

1. 13 Juni 2012 1. Biaya Perjalanan Dinas 2. Besaran Tunjangan Perumahan

untuk Direksi

√ √ -

*Keterangan Kode Nama Peserta (1) Ir. Fredik Lukas Benu, M.Si, Ph.D (2) Bastian S. Pello

Keputusan rapat Komite Remunerasi dan Nominasi dilakukan berdasarkan musyawarah mufakat, apabila tidak terjadi rnusyawarah mufakat, pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan suara terbanyak, dan segala keputusan rapat Komite bersifat mengikat bagi seluruh anggota Komite. Hasil keputusan rapat Komite dituangkan dalam suatu risalah rapat yang ditandatangani oleh seluruh anggota Komite yang hadir dan didokumentasikan. Tingkat kehadiran masing – masing anggota dalam rapat Komite Remunerasi dan Nominasi baik secara internal maupun rapat koordinasi, adalah sebagai berikut:

Nama Jumlah Kehadiran

% Kehadiran

Ir. Fredik Lukas Benu, M.Si, Ph.D 1 100% Petrus E. Jemadu, S.H, M.Hum* - 0% Bastian S Pello 1 100%

* Dilantik menjadi anggota pada tanggal 24 Agustus 2012 sementara Rapat berlangsung pada tanggal 13 Juni 2012

KOMITE - KOMITE YANG DIMILIKI OLEH BANK Untuk dapat melaksanakan tugasnya secara efektif, Direksi membentuk komite – komite eksekutif pada aktivitas khusus atau bidang tertentu yang berfungsi membantu dalam pelaksanaan tugasnya anggota Komite terdiri dari Direksi dan Pejabat Eksekutif Bank yang terkait, dan dalam pelaksanaan tugasnya, anggota Komite bertindak secara independen.

Page 31: LAPORAN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE … GCG TB 2012 Final.… · 3 Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance PT Bank NTT Tahun 2012 Penyisihan Dana Kesejahteraan, sebesar 2,5 %

31

Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance PT Bank NTT Tahun 2012

Komite – komite yang dimiliki Bank sebagaimana tersebut diatas, adalah sebagai berikut: 1. Komite Sumber Daya Manusia.

Komite sumber daya manusia bertugas dan bertanggungiawab untuk menetapkan kebijakan, sistem dan prosedur pengelolaan sumber daya manusia serta budaya kerja yang berkualitas, fleksibel dan adaptif terhadap perkembangan lingkungan usaha.

2. Komite Teknologi informasi Komite teknologi informasi berfungsi untuk mengelola risiko operasional yang berhubungan dengan teknologi (risiko teknologi) rnelalui rumusan dan penetapan kebijakan/strategi pengembangan secara pengelolaan sistem teknologi informasi dalam rangka memenuhi kebutuhan unit – unit dan menyesuaikan dengan tuntutan kepuasan nasabah dan pasar.

3. Komite Manajemen Risiko Komite manajemen risiko bertanggungjawab dalam menetapkan kebijakan yang berhubungan dengan pengelolaan aktiva dan pasiva dalam berbagai macam kegiatan perbankan yang mengandung tingkat risiko termasuk untuk mengidentifikasi seluruh risiko yang berasal dari segenap kegiatan usaha unit - unit bisnis, perseroan, menetapkan kebijakan dan strategi manajemen risiko, menetapkan pengendalian risiko dan memonitor dampak dari implementasi kebijakan dan strategi terhadap parameter risiko tertentu secara berkala.

4. Komite ALCO Komite ALCO bertanggungjawab untuk memberikan petunjuk pengelolaan aktiva dan kewajiban perseroan dengan memperhitungkan risiko tingkat suku bunga, risiko nilai tukar, risiko posisi likuiditas, serta mematuhi ketentuan Bank Indonesia, melakukan fungsi Asset and Liabilities Management (ALMA) yang dapat meliputi liquidity management, forex management, earning and investment management dengan mengevaluasi perkembangan dan prospek indicator – indicator ekonomi dan dampaknya kepada posisi Bank, menghitung cost of fund, menetapkan base lending rate dan bunga giro, tabungan dan deposito serta menetapkan internal funds transfer price.

5. Komite Kebijakan Perkreditan Komite kebijakan perkreditan bertanggungjawab dalam menetapkan usulan kebijakan, sistern manajemen dan prosedur kredit, menetapkan besarnya kredit risk premium per produk dan sektor serta menetapkan batas tinggi tarif bunga kredit, menetapkan portofolio/exposure/sectoral limit untuk masing – masing industri dan menetapkan alat pengukuran dan pengendalian risiko kredit dan batasan – batasannya.

TRANSAKSI YANG MENGANDUNG BENTURAN KEPENTINGAN Dalam rangka menjaga kepentingan pemegang saham, Bank NTT senantiasa menjunjung tinggi integritas pribadi dan profesionalisme yang luhur, yang dituangkan dalam bentuk kebijakan internal mengenai Pedoman Kode Etik dan Tingkah Laku (Code of Conduct ) yang wajib dipatuhi oleh segenap jajaran Direksi, Komisaris, Karyawan maupun para pihak yang terkait kerjasama dengan Bank NTT. Pedoman Kode Etik dan Tingkah Laku telah mengatur hal – hal yang harus dihindari untuk mencegah potensi terjadinya benturan kepentingan dalam setiap aktivitas, termasuk dalam pengambilan keputusan. Tidak terdapat laporan mengenai adanya transaksi yang mengandung benturan kepentingan selama tahun 2012.

Page 32: LAPORAN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE … GCG TB 2012 Final.… · 3 Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance PT Bank NTT Tahun 2012 Penyisihan Dana Kesejahteraan, sebesar 2,5 %

32

Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance PT Bank NTT Tahun 2012

PENERAPAN FUNGSI KEPATUHAN Dalam Good Corporate Governance, Bank mempunyai kewajiban untuk memastikan kepatuhan terhadap Peraturan Bank Indonesia dan peraturan perundang - undangan lainnya yang berlaku. Kewajiban tersebut dilaksanakan oleh Direktur Kepatuhan Bank dengan berpedoman pada Peraturan Bank Indonesia tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum. Disamping kewajiban untuk memastikan kepatuhan terhadap .Peraturan Bank Indonesia dan peraturan perundang – undangan lainnya yang berlaku, Direktur Kepatuhan Bank NTT juga melakukan penelitian atau pengujian terhadap rencana rancangan kebijakan Bank. Sesuai Peraturan Bank Indonesia Nomor: 13/2/PBI/2011 tanggal 12 Januari 2011 tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum, Pasal 10, menyebutkan bahwa Direktur Kepatuhan bertugas dan bertangggung jawab sekurang – kurangnya untuk: 1. Merumuskan strategi guna mendorong terciptanya Budaya Kepatuhan Bank; 2. Mengusulkan kebijakan kepatuhan atau prinsip-prinsip kepatuhan yang akan ditetapkan oleh Direksi; 3. Menetapkan sistem dan prosedur kepatuhan yang akan digunakan untuk menyusun ketentuan dan

pedoman internal Bank; 4. Memastikan bahwa seluruh kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur, serta kegiatan usaha yang

dilakukan Bank telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk Prinsip Syariah bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah;

5. Meminimalkan Risiko Kepatuhan Bank; 6. Melakukan tindakan pencegahan agar kebijakan dan/atau keputusan yang diambil Direksi Bank atau

pimpinan Kantor Cabang Bank Asing tidak menyimpang dari ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

7. Melakukan tugas-tugas lainnya yang terkait dengan Fungsi Kepatuhan.

Sehubungan dengan pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Direktur Kepatuhan telah menetapkan langkah – langkah yang diperlukan untuk memastikan Bank telah memenuhi seluruh peraturan Bank Indonesia dan peraturan perundang – undangan lain yang berlaku dalam rangka pelaksanaan prinsip kehati – hatian dan tata kelola perusahaan yang sehat, antara lain: 1. Direktur Kepatuhan telah menjalankan tugasnya sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku,

tercermin dari laporan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direktur Kepatuhan secara berkala kepada Direktur Utama dan Bank Indonesia yang disampaikan secara berkala dan tepat waktu (semesteran) dengan tembusan kepada Dewan Komisaris.

2. Direktur Kepatuhan telah menetapkan, langkah – langkah kebijakan yang diperlukan untuk memastikan Bank telah memenuhi seluruh peraturan dan ketentuan yang berlaku.

3. Selain poin (1) dan (2) di atas, beberapa faktor pendukung kepatuhan Bank terhadap ketentuan diantaranya: a. Rasio Kecukupan Modal (CAR) per 31 Desember 2012 adalah sebesar 16,52 % melebihi persyaratan

minimum yang ditetapkan oleh Bank Indonesia yaitu 8%. b. Rasio Kredit Bermasalah (NPL) per 31 Desember 2012 adalah sebesar 0,29 % untuk NPL Netto dan

1,20 % untuk NPL gross c. Kwajiban Giro Wajib Minimum (GWM) primer adalah 8,15% (Rupiah) dan 0 % (Valas) dan GWM

sekunder adalah 3,37 %. d. Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK), tidak ada pinjaman kepada pihak terkait maupun tidak

terkait baik perorangan maupun kelompok yang melanggar ketentuan BMPK.

Page 33: LAPORAN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE … GCG TB 2012 Final.… · 3 Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance PT Bank NTT Tahun 2012 Penyisihan Dana Kesejahteraan, sebesar 2,5 %

33

Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance PT Bank NTT Tahun 2012

e. Tingkat Kesehatan Bank mempunyai predikat Sehat dengan Peringkat Komposit 2 (dua) dan berdasarkan pedoman intern Bank Nilai PK 2 (dua) telah dikonversikan menjadi Nilai 83, 36% dengan peringkat sehat.

4. Manajemen Bank telah melakukan pengkinian dan sosialisasi terhadap kebijakan dan ketentuan baru kepada pejabat dan petugas pelaksana dalam.jajaran organisasi Bank sebagai salah satu strategi mendorong terciptanya budaya Kepatuhan Bank.

Meskipun demikian masih terdapat hal – hal yang perlu ditingkatkan, menyangkut pemahaman disiplin karyawan terhadap ketentuan yang berlaku baik internal maupun eksternal dan sistem kontrol atas implementasi terhadap peraturan yang berlaku, sehingga perbaikan yang berkesinambungan tetap terus dilakukan agar penerapan praktik – praktik prinsip Good Corporate Governanance dan praktik kepatuhan benar – benar melekat dalam kegiatan kerja sehari – hari. Unit Kerja Dibawah Direktur Kepatuhan. Untuk melaksanakan fungsi tugas dan tanggung jawabnya, Direktur Kepatuhan dibantu oleh Divisi Kepatuhan, Divisi Manajemen Risiko dan Divisi Kualitas Pelayanan. Tugas dan Tanggung jawab Divisi Kepatuhan, Divisi Manajemen Risiko dan Divisi Kualitas Pelayanan, antara lain adalah sebagai berikut: 1. Divisi Kepatuhan

a. Melaksanakan, memonitor dan mengendalikan kegiatan nasabah melalui laporan internal, profil transaksi dan rekening nasabah.

b. Memonitor transaksi keuangan tunai dan transaksi keuangan yang mencurigakan. c. Melakukan penyempurnaan sistem untuk mendukung program anti pencucian uang dan pencegahan

pendanaan teroris (APU dan PPT). d. Melakukan pengujian dan penelitian aspek kepatuhan sehubungan dengan rencana produk/jasa serta

memberikan dukungan/solusi untuk percepatan target kinerja unit bisnis dan unit – unit kerja terkait. e. Melakukan pengujian dan penelitian aspek kepatuhan sehubungan dengan rancangan kebijakan

yang akan diputuskan oleh Direksi. f. Menyampaikan laporan atau rekomendasi kepada Direktur kepatuhan. g. Bertangungjawab terhadap internalisasi pelaksanaan GCG h. Mereview kebijakan internal yang ada dibandingkan dengan perkembangan peraturan yang berlaku.

2. Divisi Manajemen Risiko a. Mengelola kebijakan risiko kredit, risiko pasar, risiko operasional dan risiko lainnya. b. Mengelola strategi manajemen risiko yang direkomendasikan oleh Komite Manajemen Risiko dan

telah disetujui oleh Direksi serta memantau pelaksanaannya. c. Mengembangkan metode dan modul pengukuran risiko. d. Mengembangkan Sistem Informasi Manajemen Risiko (SIMR) e. Mengembangkan perangkat aplikasi pengukuran dan pengendalian risiko f. Melakukan kajian risiko atas usulan produk atau aktivitas baru serta mendukung/memberikan solusi

untuk percepatan target kinerja unit bisnis dan unit kerja terkait lainnya. g. Melakukan pengukuran, analisa risiko kredit, pemantauan dan pengendalian, risiko pasar, risiko

operasional dan risiko lainnya pada setiap aktivitas fungsional Bank. h. Merekomendasikan langkah – langkah taktis dan strategis untuk mitigasi risiko kepada satuan kerja

operasional dan atau kepada Komite Manajemen Risiko. i. Meningkatkan kompetensi pengurus dan pejabat Bank dalam rangka Sertifikasi Manajemen Risiko.

3. Divisi Kualitas Pelayanan a. Mengukur kualitas pelayanan secara berkala.

Page 34: LAPORAN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE … GCG TB 2012 Final.… · 3 Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance PT Bank NTT Tahun 2012 Penyisihan Dana Kesejahteraan, sebesar 2,5 %

34

Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance PT Bank NTT Tahun 2012

b. Menyusun dan menyampaikan Laporan Hasil Pengukuran Kualitas Pelayanan yang telah dilakukan terhadap seluruh jaringan pelayanan Bank, baik dikantor Pusat maupun masing – masing kantor Cabang.

c. Mengkoordinir, mengarahkan dan atau melaksanakan implementasi Standar Layanan Bank di seluruh jaringan pelayanan Bank, baik dikantor Pusat maupun masing – masing kantor Cabang.

d. Merekomendasikan perbaikan kualitas pelayanan, sehingga bank dapat mencapai tingkat kualitas pelayanan yang tinggi.

Penyesuaian Dengan Peraturan Yang Ada Sepanjang tahun 2012 Bank telah berupaya menjaga kepatuhan terhadap peraturan dan perundang – undangan yang berlaku, standar – standar kepatuhan lainnya yang telah ditetapkan secara internal, ketentuan mengenai Tata Kelola Perusahaan yang baik, serta pemenuhan komitmen yang disepakati, baik kepada pihak internal maupun eksternal, terutama terhadap setiap unit kerja operasional dengan melakukan review secara berkala mengenai kepatuhan mayoritas unit kerja operasional dan non operasional. Namun masih terdapat hal – hal yang perlu ditingkatkan, menyangkut pemahaman dan disiplin pegawai terhadap ketentuan dan peraturan internal Bank maupun sistem kontrol atas implementasi peraturan yang berlaku, dengan demikian perbaikan yang berkesinambungan tetap terus dilakukan agar penerapan praktik – praktik prinsip Good Corporate Governance dan praktik kepatuhan benar – benar melekat dalam kegiatan kerja sehari – hari. Secara umum pelaksanaan kepatuhan telah berjalan baik dengan meningkatnya pelaksanaan ketentuan prinsip kehati – hatian, adanya percepatan waktu penyelesaian uji kepatuhan terhadap rancangan prosedur dan kebijakan, analisa dampak peraturan eksternal terhadap kebijakan internal Bank dengan sistem dan frekuensi yang lebih baik serta berkurangnya non complience issue dalam uji kepatuhan atas rancangan keputusan bisnis. Kewajiban Penerapan APU dan PPT (Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme) Penerapan Anti Pencucian Uang (APU) dan pencegahan Pendanaan Terorisme (PPT) adalah salah satu upaya Bank NTT dalam menerapkan prinsip kehati – hatian. Pelaksanaan program APU dan PPT dilakukan di Kantor Pusat, kantor Cabang Bank dan Cabang Pembantu Bank NTT. Dikantor Pusat Bank, pelaksanaan program APU dan PPT dibawah koordinasi Divisi Kepatuhan, sementara untuk Kantor Cabang dilakukan oleh manajer operasional/asisten manajer operasional, CS dan teller. Dalam rangka optimalisasi dan efektivitas penerapan APU dan PPT, Bank telah melakukan penerapan APU dan PPT sesuai Peraturan Bank Indonesia Nomor: 11/28/PBI/2009 tanggal 01 Juli 2009 tentang Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme bagi Bank Umum yang merupakan penyempurnaan dari Peraturan Bank Indonesia Nomor: 5/21/PBI/2003 tanggal 17 Oktober 2003 tentang Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah. Bank NTT selama tahun 2012 juga telah melakukan beberapa pencapaian dan aktivitas lanjutan yang telah diprogram pada tahun sebelumnya antara lain:

Page 35: LAPORAN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE … GCG TB 2012 Final.… · 3 Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance PT Bank NTT Tahun 2012 Penyisihan Dana Kesejahteraan, sebesar 2,5 %

35

Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance PT Bank NTT Tahun 2012

1. Pelaksanaan dan penerapan BPP Anti Pencucian Uang dan pencegahan Pendanaan Terorisme (PPT) sebagaimana tertuang didalam Surat Keputusan Direksi Bank Nomor: 52 Tahun 2010 tanggal 15 Juni 2010, kepada seluruh kantor Bank NTT.

2. Penyempurnaan sistem PMN didalam Sistem Bank NTT dengan menambah 3 (tiga) menu baru untuk pemantauan transaksi, yaitu: a. STR (Suspecious transaction)/transaksi mencurigakan. b. CTR (Cash transaction report)/transaksi keuangan tunai. c. WIC (Walk In Customer).

3. Melakukan Sosialisasi Pedoman Anti Pencucian Uang (APU) dan pencegahan Pendanaan Terorisme (PPT).

4. Melakukan rencana pengkinian data dan realisasi pengkinian data sesuai dengan Pedoman Anti Pencucian Uang (APU) dan pencegahan Pendanaan Terorisme (PPT).

PENERAPAN FUNGSI AUDIT INTERN Di dalam Peraturan Bank Indonesia No. 1/6/1999 tentang Penugasan Direktur Kepatuhan (Compliance Director) dan Penerapan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank Umum, diatur bahwa Bank wajib menerapkan fungsi audit intern sebagaimana yang ditetapkan oleh Bank Indonesia dalam Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern. Untuk memastikan bahwa Bank telah melaksanakan dan menerapkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku dan prosedur kerja internal (Buku Pedoman Perusahaan/BPP) yang menjadi pedoman kegiatan operasional. Dengan telah dijalankannya prosedur kerja tersebut dengan baik dapat memberi nilai tambah ( value added) bagi Bank, sehingga dengan demikian Direksi dan Dewan Komisaris yakin bahwa sistem pengendalian intern telah di implementasikan dengan baik. Peraturan sistem pengawasan dan pengendalian internal berbasis risiko berdasarkan BPP Pengawasan Berbasis Risiko yang disusun dengan mengacu kepada Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank (SPFAIB) dan Pedoman Audit Internal (PAI) yang ditetapkan berdasarkan keputusan Direksi Nomor: 20 Tahun 2000 tanggal 29 Mei 2000 tentang Pedoman Audit Internal (PAI). Dalam pelaksanaan tugasnya, penerapan audit intern dijalankan oleh satuan kerja khusus yang membidangi audit intern, yang melaporkan dan bertanggung jawab terkait hasil pemeriksaan kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris. Satuan kerja yang membidangi pelaksanaan audit intern di Bank NTT dilakukan oleh Divisi Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) yang dipimpin oleh seorang Pemimpin Divisi. Struktur Organisasi Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) Berdasarkan Struktur Organisasi Bank NTT, Divisi SKAI berada langsung dibawah supervisi Direktur Utama. Tugas dan Tanggungjawab SKAI 1. Menyusun rencana audit tahunan berdasarkan risiko serta melaporkan realisasinya setiap semester

kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris. 2. Melaporkan apabila terjadi penyimpangan realisasi audit dari rencana tahunan kepada Direktur Utama`dan

Dewan Komisaris. 3. Melaksanakan proses audit yang telah direncanakan secara efektif dan efisien. 4. Menyampaikan Laporan Hasil Audit kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris dengan tembusan

kepada Direktur Kepatuhan. 5. Membantu Direktur Utama dan Dewan Komisaris dalam melaporkan Pelaksanaan dan Pokok-pokok Hasil

Audit serta atas setiap permasalahan yang diperkirakan dapat mengganggu kelangsungan usaha Bank kepada Bank Indonesia.

Page 36: LAPORAN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE … GCG TB 2012 Final.… · 3 Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance PT Bank NTT Tahun 2012 Penyisihan Dana Kesejahteraan, sebesar 2,5 %

36

Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance PT Bank NTT Tahun 2012

6. Mengajukan Anggaran Tahunan untuk tahun yang akan datang serta melaporkan realisasinya kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris setiap semester.

7. Menyusun (mereview) kebijakan dan prosedur tertulis sebagai pedoman bagi Auditor Intern dalam melaksanakan tugasnya

Laporan Audit Internal Sesuai dengan program kerja audit tahunan tahun 2012, selama tahun buku 2012 SKAI telah melakukan Audit Bidang Operasional terhadap 13 (tiga belas) auditee dan Audit Bidang Perkreditan terhadap 13 (tiga belas) auditee dengan sasaran utama ialah Efektif, Efisien dan Ekonomis serta Compliance (Kepatuhan pada peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku). Hasil pemeriksaan meliputi antara lain, sebagai berikut : 1. Pemeriksaan yang dilakukan SKAI meliputi bidang perkreditan, operasional, BI–RTGS dan Informasi

Teknologi di kantor cabang Bank NTT. 2. Kecukupan dan Efektivitas Struktur Pengendalian Intern secara umum dinilai cukup baik, namun masih

terdapat beberapa kelemahan dan diperlukan pembinaan lebih lanjut. 3. Kepatuhan terhadap ketentuan dan prosedur telah dilaksanakan, namun masih terdapat beberapa

perbedaan dalam penafsiran sehingga perlu dilakukan pembinaan lebih lanjut. 4. Penerapan terhadap prinsip ke hati-hatian dibidang perkreditan telah dilaksanakan dengan baik, namun

kemampuan analis kredit dalam menganalisa aspek administrasi kredit dan aspek legal dokumen kredit dari debitur masih perlu ditingkatkan.

5. Secara keseluruhan kualitas sistem pengendalian intern telah menunjukkan hasil yang cukup memadai. Bank terus berupaya untuk meningkatkan sistem pengendalian intern agar dapat dijalankan secara efektif dan efisien, dan prosedur pengawasan dilaksanakan tanpa pengecualian, serta mempertahankan lingkungan yang menunjang dalam upaya pengendalian intern.

Penanganan Kasus Yang Berpotensi Merugikan Bank Setiap pegawai Bank NTT tidak diperbolehkan melakukan perbuatan yang melanggar terhadap ketentuan yang berlaku atau melakukan perbuatan yang mendorong terjadinya pelanggaran terhadap ketentuan yang berlaku . Bank juga mendorong agar setiap pegawai menyampaikan laporan jika terjadi kasus (setiap permasalahan yang terjadi di Bank NTT yang kemungkinan dapat menimbulkan tuntutan dari pihak ketiga dan/atau menimbulkan kerugian bagi Bank namun tidak terbatas pada permasalahan yang berhubungan dengan sistem transaksi perbankan). Setiap pegawai Bank NTT wajib menginformasikan secara lisan kepada atasannya / Pemimpin Unit Kerja dan pegawai juga dapat langsung menyampaikan informasi tersebut secara tertulis langsung kepada Direktur Kepatuhan cq. Divisi Kepatuhan dengan tembusan kepada SKAI. Informasi atau ringkasan laporan kejadian tersebut disampaikan selambat-lambatnya dalam waktu 1 (satu) hari kerja. Temuan dan pelaporan kasus, Tindak Lanjut Laporan Final, Penghapusan dan Pembukuan Kerugian, Monitoring Perkembangan Proses Hukum serta Monitoring dan Data Base Kasus. Bank akan melindungi identitas pegawai yang telah melaporkan adanya tindakan atau potensi terjadinya kasus. Bank memberikan sanksi terhadap pegawai apabila terdapat pelanggaran/kesalahan dan/atau keterlibatan pegawai unit kerja, dan memberikan penghargaan terhadap pegawai unit kerja yang berhasil mencegah terjadinya kasus. Pengembangan Audit Internal Sejalan dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor: 1/6/PBI/1999 tanggal 20 September 1999 tentang Penugasan Direktur Kepatuhan dan Penerapan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank Umum, Bank

Page 37: LAPORAN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE … GCG TB 2012 Final.… · 3 Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance PT Bank NTT Tahun 2012 Penyisihan Dana Kesejahteraan, sebesar 2,5 %

37

Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance PT Bank NTT Tahun 2012

NTT telah melakukan pemutakhiran Internal Audit Charter (Audit Charter) Bank NTT dan telah disahkan oleh Direktur Utama Bank NTT dan disetujui oleh oleh Komisaris Utama Bank NTT pada tanggal 23 Desember 2011, Internal Audit Charter (Audit Charter) ini memuat visi dan misi, tujuan, ruang lingkup kegiatan, independensi dan obyektifitas, tugas pokok, wewenang, tanggung jawab SKAI kepada Dewan Komisaris dan Direksi dalam mendukung efektifitas internal audit. Tugas dan tanggung jawab Unit Audit Internal adalah mengacu pada Audit Charter, dan untuk Tugas Satuan Kerja Audit Internal meliputi hal-hal sebagai berikut : 1. Melakukan audit sesuai dengan rencana tahunan yang telah disetujui oleh Direktur Utama dan Dewan

Komisaris atas seluruh sumber daya Bank NTT, termasuk organisasi lain yang terafiliasi dengan Bank NTT, yang ditetapkan dengan mempertimbangkan tingkat risikonya (risk based).

2. Melakukan audit terhadap hal-hal diluar rencana yang dimaksud pada butir 1 atas dasar permintaan pihak internal maupun eksternal yang berwenang atau atas dasar inisiatif Divisi SKAI yang disetujui oleh Direktur Utama Bank.

3. Melakukan audit sesuai permintaan Direksi, Komisaris atau sebagai tindak lanjut hasil audit umum terhadap suatu obyek atau peristiwa yang mengandung indikasi fraud.

4. Memberikan jasa konsultasi kepada pihak intern Bank NTT untuk memberikan nilai tambah (value added) sepanjang sumber daya yang kompeten dan memadai telah tersedia serta tidak mempengaruhi independensi dan objektivitas Divisi SKAI.

Sistem Pengendalian Internal Bank NTT selalu menyempurnakan sejumlah aturan untuk memperkuat good corporate governance dalam melindungi kepentingan nasabah dan operasional Bank NTT. Manajemen selalu menyempurnakan kontrol internal yang efektif, ketersediaan standard operational procedure yang memadai dan mendorong pengawasan aktif dari direksi dan komisaris. Selain itu, Manajemen selalu menyempurnakan pengawasan dengan penguatan fungsi Direksi Kepatuhan yang lebih optimal dan satuan kerja audit internal dan manajemen risiko yang dapat beroperasi secara independen. Bank NTT memandang perlunya Sistem pengendalian intern untuk memastikan: – Kesesuaian dengan aturan perundang-undangan serta Kesesuaian dengan kebijakan dan peraturan

perusahaan. – Tersedianya informasi keuangan dan informasi manajemen lainnya – Efektivitas dan efisiensi operasi – Efektivitas budaya risiko dalam organisasi Evaluasi Sistem Pengendalian Internal Bank NTT senantiasa melakukan evaluasi terhadap efektivitas system pengendalian internal Perusahaan, evaluasi tersebut mencakup pada beberapa hal diantaranya: 1. Kesesuaian antara sistem pengendalian intern dengan jenis dan tingkat risiko yang melekat pada kegiatan

usaha Bank; 2. Penetapan jalur pelaporan dan pemisahan fungsi yang jelas dari satuan kerja operasional kepada satuan

kerja yang melaksanakan fungsi pengendalian; 3. Pelaporan keuangan dan kegiatan operasional yang akurat dan tepat waktu; 4. Kecukupan prosedur untuk memastikan kepatuhan Bank terhadap ketentuan dan perundang-undangan

yang berlaku,

Page 38: LAPORAN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE … GCG TB 2012 Final.… · 3 Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance PT Bank NTT Tahun 2012 Penyisihan Dana Kesejahteraan, sebesar 2,5 %

38

Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance PT Bank NTT Tahun 2012

5. Dokumentasi secara lengkap dan memadai terhadap cakupan, prosedur-prosedur operasional, temuan audit, serta tanggapan pengurus Bank berdasarkan hasil audit;

6. Verifikasi dan review secara berkala dan berkesinambungan terhadap penanganan kelemahan-kelemahan Bank yang bersifat material dan tindakan pengurus Bank untuk memperbaiki penyimpangan-penyimpangan yang terjadi.

Eksternal Audit Laporan keuangan Bank NTT 2012 diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Drs J. Tanzil & Rekan dengan total biaya sebesar Rp. 600.000.000,- (Enam Ratus Juta Rupiah) dengan rincian persemester Rp. 300.000.000. Kantor Akuntan Publik Drs J. Tanzil & Rekan tidak memberikan jasa lain selain audit keuangan Bank NTT. PENERAPAN FUNGSI AUDIT EKSTERN Salah satu keputusan RUPS 2011, antara lain memberikan persetujuan kepada Dewan Komisaris untuk menunjuk KAP sebagai auditor ekstern yang independen untuk memeriksa laporan keuangan Bank NTT tahun 2011. Penunjukan Kantor Akuntan Publik (KAP) yang terdaftar di Bank Indonesia dilakukan berdasarkan hasil rekomendasi dari Komite Audit. Berdasarkan persetujuan tersebut, Dewan Komisaris sesuai dengan rekomendasi Komite Audit menunjuk Kantor Akuntan Publik Drs. J. Tanzil & Rekan untuk melakukan audit laporan keuangan Bank NTT untuk tahun buku 2011. Penunjukan KAP Drs. J.Tanzil & Rekan dilakukan sesuai ketentuan yang berlaku, antara lain bahwa KAP tersebut merupakan entitas yang terdaftar di Bank Indonesia dan BAPEPAM-LK, tidak memberikan jasa lain kepada Bank NTT pada tahun tersebut sehingga terhindar dari kemungkinan benturan kepentingan, dan tidak melakukan pekerjaan audit atas Laporan Keuangan Bank NTT lebih dari 5 (lima) tahun berturut-turut. Akuntan Publik dan KAP yang ditunjuk telah menyampaikan hasil audit dan management letter kepada Bank tepat waktu, mampu bekerja secara independen, memenuhi standar profesional akuntan publik dan perjanjian kerja serta ruang lingkup audit yang ditetapkan. Hasil audit Laporan Keuangan Bank NTT Tahun Buku 2012 yang telah disampaikan Kantor Akuntan Publik Drs. J. Tanzil & Rekan tanggal 21 Maret 2013 dengan mendapat opini “Wajar Tanpa Pengecualian”. PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO Organisasi Manajemen Risiko Organisasi dalam pengelolaan manajemen risiko di Bank NTT dipimpin oleh seorang Direktur yang bertanggungjawab dalam pengelolaan risiko, yaitu Direktur Kepatuhan. Dalam pelaksanaan tugasnya Direktur Keptuhan dibantu oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR), yaitu Divisi Manajemen Risikio yang bertanggung jawab kepada Direksi, Bank juga membentuk Komite Manajemen Risiko (KMR) untuk melakukan fungsi evaluasi pengelolaan risiko secara independen. KMR beranggotakan Direksi dan Divisi-Divisi yang ada di Bank. Keanggotaan Komite Manajemen Risiko diatur di dalam Suatu Keputusan Direksi tentang Komite Manajemen Risiko yang bersifat keanggotaan tetap dan tidak tetap sesuai kebutuhan Bank. Susunan keanggotaan Komite Manajemen Risiko sebagaimana diatur didalam SK Direksi Nomor: 58 Tahun 2009 tanggal 22 Juni 2009, adalah sebagai berikut:

Page 39: LAPORAN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE … GCG TB 2012 Final.… · 3 Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance PT Bank NTT Tahun 2012 Penyisihan Dana Kesejahteraan, sebesar 2,5 %

39

Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance PT Bank NTT Tahun 2012

Susunan Keanggotaan Komite Manajemen Risiko Bank NTT N a m a Jabatan

Direktur Utama Ketua merangkap Anggota Direksi Anggota Kepala Divisi Manajemen Risiko Sekretaris Seluruh Kepala Divisi Anggota

Komite Manajemen Risiko memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut : 1. Sebagai lembaga yang berfungsi memberikan rekomendari kepada Direksi, Komite Manajemen Risiko

bertangung jawab membantu Direksi dalam: a. Menyusun kebijakan, strategi dan Pedoman penerapan manajemen risiko; b. Melakukan perbaikan atau penyempurnaan pelaksanaan manajemen risko berdasarkan hasil

evaluasi yang dilakukannya. c. Menetapkan hal – hal yang berkaitan dengan keputusan bisnis yang menyimpang dari prosedur

normal.

Komite Manajemen Risiko melalui Satuan Kerja Manajemen Risiko bertanggung jawab terhadap pelaksanaan harian manajemen risiko Bank, berdasarkan strategi manajemen risiko yang telah dimintakan persetujuan kepada Direksi.

2. Sebagai lembaga yang berfungsi membantu Direksi, Komite Manajemen Risiko bertanggung jawab untuk: a. Menjelaskan kepada Direksi mengenai Eksposur risiko yang berpengaruh terhadap modal. b. Melaksanakan strategi manajemen risiko global Bank yang telah mendapat persetujuan dari Direksi

secara konsisten. c. Menghitung potensi kerugian finansial akibat risiko-risiko yang ada, dan menghitung besarnya nilai

modal yang harus disediakan untuk menutup kerugian tersebut. d. Membangun sistem pengendalian risiko yang handal. e. Menetapkan limit risiko untuk setiap eksposur, per group dan per individu nasabah, per aktivitas

bisnis dan per produk bank. f. Memantau pelaksanaan strategi dan kebijakan manajemen risiko agar tetap, sesuai dengan

ketentuan. g. Memantau pelaksanaan dan kinerja kontrol intern. h. Melaporkan kondisi risiko dan perubahan-perubahannya secara rutin kepada Direksi. i. Mengendalikan perencanaan dan investasi jangka panjang bank dengan tetap memperhatikan

kebijakan manajemen risiko. j. Menempatkan unit pengelola risiko di setiap unit bisnis, agar fungsi pengendalian risiko bersifat aktif. k. Pengelolaan Capital at Risk.

Sepanjang tahun 2012 Komite Manajemen Risiko belum mengadakan rapat/pertemuan guna membahas hal -hal terkait dengan pemantauan dan pengendalian risiko Bank. Laporan Profil Risiko Trend laporan profil risiko Bank sepanjang tahun 2012 relatif stabil dengan peringkat risiko inheren Low To Moderate dan sistem pengendalian intern pada posisi Satisfactory, sehingga menghasilkan peringkat risiko komposit secara keseluruhan adalah Moderate.

Page 40: LAPORAN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE … GCG TB 2012 Final.… · 3 Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance PT Bank NTT Tahun 2012 Penyisihan Dana Kesejahteraan, sebesar 2,5 %

40

Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance PT Bank NTT Tahun 2012

Dari 8 (delapan) risiko inheren yang terdapat didalam laporan profil risiko Bank yang patut untuk mendapat perhatian adalah, sebagai berikut: 1. Risiko kredit dengan peringkat risiko Low To Moderate dan Tidak stabil/Menurun.

a. Terjadi pada aktivitas perkreditan yang disalurkan Bank pada sektor tertentu yaitu pada kredit konsumtif yang terdiri dari debitur Pegawai Negeri Sipil Otonom dan Vertikal.

b. Tidak tertagihnya pinjaman yang diberikan untuk kredit produktif sangat tinggi, karena Sumber Daya Manusia bank khususnya analis kredit serta penagihan terhadap kredit berjalan masih kurang baik.

c. Non Performing Loan Kredit Mikro cukup tinggi dikarenakan lemahnya analisa debitur, monitoring dan pemasarannya.

2. Risiko likuiditas dengan peringkat risiko risiko Low To Moderate dengan trend Stabil/Tetap. a. Adanya kecenderungan penurunan gap antara dana yang jatuh tempo 1 bulan dan kredit jatuh tempo

1 bulan. b. Kualitas Aktiva Produktif yang memburuk akan meningkatkan tingkat event risiko likuiditas yang

disebabkan karena kegagalan kredit. Bank telah berupaya melakukan penagihan kredit hapus buku untuk memperbaiki event risiko likuiditas dimaksud serta menjaga kualitas kredit berada pada performing loan yang rendah.

c. Dalam hal ini yang perlu mendapat perhatian adalah ratio tenor kredit yaitu perbandingan maksimum kredit dengan sisa jangka waktu di atas 1 (satu) tahun terhadap sumber dana yang dimiliki dengan sisa jangka waktu di atas 1 (satu) tahun, karena hal ini akan mempengaruhi likuidtas Bank dalam memenuhi kewajiban jangka pendek yang akan jatuh tempo.

d. Pada aktivitas perkreditan penilaian dilakukan pada rasio kemampuan likuiditas Bank yang terdiri dan' SBI, Giro bank lain dan Money Market Line dalam mengcover komitmen kepada debitur.

e. Pada aktivitas treasury dan investasi, penilaian pada rasio maturity mismatch 1 (satu) bulan yang masih bernilai negatif, dan rasio LDR yang mengalami kenaikan dibanding periode sebelumnya. Peningkatan LDR ini disebabkan oleh pertumbuhan kredit. Hingga saat ini simpanan dana pihak ketiga Bank NTT masih didominasi oleh dana Pemerintah Daerah baik dalam bentuk Giro maupun Deposito yaitu. sebesar 50,93 Pada aktivitas pendanaan Bank memiliki kelonggaran tarik “credit line” yang sangat kecil sehingga kurang dapat mengantisipasi kebutuhan pendanaan.

3. Risiko Operasional dengan peringkat Low to Moderat. a. Operasional Loss, diakibatkan adanya kegagalan sistem untuk aktivitas perkreditan dan human error

penggunaan teknologi & informasi, serta administrasi BO dalam rangka pendanaan dan instrumen Utang. Kerugian akibat stratgic failure untuk TSI dan SIM system aplikasi Manajemen Risiko, LOS, dan MIS yang belum digunakan secara efektif. Pada bidang treasury adanya hambatan operasional khususnya sistem BI-SSSS, BI-RTGS dan SKBDN.

b. Risk Control System, terdapat kelemahan yaitu beberapa Standard Operasional Prosedur yang mengatur kegiatan operasional Bank belum seluruhnya dilakukan pemutakhiran sesuai kompleksitas usaha dan belum disosialisasikan kepada unit-unit kerja.

4. Risiko strategik dengan peringkat Moderate. Kondisi ini disebabkan oleh faktor kesesuaian kebijakan Bank dengan pelaksanaannya dalam rangka mencapai sasaran yang telah ditetapkan sesuai dengan rencana kerja yang secara umum belum mencapai kondisi yang diharapkan.

Page 41: LAPORAN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE … GCG TB 2012 Final.… · 3 Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance PT Bank NTT Tahun 2012 Penyisihan Dana Kesejahteraan, sebesar 2,5 %

41

Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance PT Bank NTT Tahun 2012

5. Risiko Kepatuhan dengan peringkat Moderat.

a. Adanya temuan pemeriksa intern untuk tahun 2011 sebanyak 11 temuan dari 304 temuan yang belum selesai ditindaklanjuti atau baru ditindaklanjuti sebanyak 97,04%.

b. Berkaitan dengan opini Kepatuhan masih terdapat beberapa pelanggaran terhadap ketentuan internal maupun eksternal di bidang Sumber Daya Manusia, Sistem Informasi & Teknologi, Operasional dan Akuntansi dan UMKM & Konsumer, serta pelaporan.

Dibawah ini terdapat perbandingan Trend laporan profil risiko Bank untuk periode Desember 2011 dan 2012 No Jenis

Risiko Periode IV/Desember 2011 Periode IV/Desember 2012

Risiko Inheren

Sistem Pengendalian

Risiko

Risiko Komposit

Risiko Inheren

Sistem Pengendalian

Risiko

Risiko Komposit

1. Risiko Kredit

Moderate

Fair

Moderate

Low To Moderate

Satisfactory Low To Moderate

2. Risiko Pasar

Low to Moderate

Satisfactory

Low to Moderate

Low To Moderate

Satisfactory Low To Moderate

3. Risiko Liquiditas

Moderate

Fair

Moderate

Low To Moderate

Satisfactory

Low To Moderate

4. Risiko

Opersional Moderate

Marginal

Moderat to

High

Low To Moderate

Satisfactory

Low To Moderate

5. Risiko

Hukum Low to

Moderate

Fair

Low to Moderate

Low To Moderate

Satisfactory

Low To Moderate

6. Risiko Reputasi

Low to Moderate

Fair

Low to Moderate

Low To Moderate

Satisfactory

Low To Moderate

7. Risiko

Strategik Moderat to High

Fair

Moderat to High

Moderate

Satisfactory

Moderate

8. Risiko Kepatuhan

Moderate

Marginal

Moderat to High

Moderate Satisfactory Moderate

Peringkat Risiko Keseluruhan

Moderate

Fair

Moderate

Low To Moderate

Satisfactory Moderate

Pengelolaan Risiko Sepanjang tahun 2012 Bank telah melakukan upaya dan melakukan evaluasi yang cukup dalam mengelola risiko yang dihadapi. Upaya pengelolaan risiko tersebut dilakukan dalam bentuk:

Page 42: LAPORAN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE … GCG TB 2012 Final.… · 3 Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance PT Bank NTT Tahun 2012 Penyisihan Dana Kesejahteraan, sebesar 2,5 %

42

Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance PT Bank NTT Tahun 2012

1. Bank terus meningkatkan kemampuan manajemen risiko likuiditas secara keseluruhan melalui sistem ALMA yang dimiliki saat ini walaupun belum secara berkala.

2. Bank juga terus memantau kerangka neraca secara harian. 3. Bank menganalisa kembali penggunaan MIS Likuiditas untuk tujuan analisa yang lebih mendalam. 4. Melakukan review pada kebijakan operasional dan key processes, serta meningkatkan control operasional

untuk meminimalkan kejadian / kerugian operasional. 5. Melakukan analisa Kejadian dan Penyebab atas data kejadian / kerugian (risk / loss events) operasional

untuk kemudian memberikan rekomendasi perbaikan kepada Manajemen serta pimpinan Unit terkait. 6. Melakukan perhitungan likuiditas secara harian untuk menghitung rasio likuiditas dan menyampaikan

kepada Direksi, sehingga dapat segera diambil langkah-langkah untuk mencari sumber dana jangka panjang untuk meningkatkan likuiditas Bank dan dalam upaya merubah komposisi dana pihak ketiga.

7. Memonitoring dan mengidentifikasi risiko terhadap portfolio kredit yang diberikan setiap bulannya serta memberikan laporan secara rutin kepada Direksi.

8. Melakukan kajian terhadap fasilitas (produk dan aktivitas baru) dan melaporkan hasil kajian tersebut kepada Direksi serta melakukan pemantauan sesuai dengan maksimum fasilitas yang diberikan dan memperhatikan jangka waktu dalam memitigasi risiko pasar.

9. Menetapkan limit dan toleransi risiko pada setiap aktivitas fungsional dengan memperhatikan risk appetite Bank agar setiap unit dalam pelaksanaan kegiatan operasionalnya mempertimbangkan kemampuan permodalan Bank serta risiko yang mungkin dihadapi.

10. Melakukan evaluasi terhadap proses manajemen risiko secara triwulan yang dikomunikasikan kepada masing – masing Direksi, Dewan Komisaris serta setiap Divisi melalui Laporan Profil Risiko guna dijadikan salah satu dasar dalam melakukan analisis, review dan pengambilan keputusan.

11. Melakukan review terhadap kebijakan dan prosedur produk simpanan yang bertujuan untuk memastikan kecukupan kebijakan dan prosedur yang digunakan sebagai pedoman dalam pengelolaan produk simpanan sehingga di harapkan dapat meminimalisir risiko operasional, risiko hukum dan risiko reputasi dalam pengelolaan produk Bank.

Hasil dari evaluasi dipergunakan sebagai dasar untuk menyempurnakan sistem pengelolaan risiko yang ada. Keberhasilan pengelolaan risiko menuntut adanya sistem pengendalian internal yang mampu memberikan peringatan dini terhadap tingkat risiko yang tidak bisa ditolerir di setiap aspek bisnis Bank dan selanjutnya memformulasi langkah-langkah untuk mitigasi risiko-risiko tersebut. Proses Manajemen Risiko Sampai dengan tahun 2012 tahapan-tahapan manajemen risiko yang telah dilakukan Bank NTT terkait dengan Sistem Pengendalian Risiko antara lain : 1. Budaya risiko bagi petugas/pejabat yang mengelola exposure risiko (aktivitas perkreditan, treasury),

seperti kepedulian terhadap risiko yang melekat (inherent risk) pada aktivitas fungsional bank. 2. Mengkampanyekan budaya risiko untuk seluruh jenjang pegawai. 3. Sosialisasi Penerapan Kebijakan Manajemen Risiko yang terkait dengan Laporan Profil Risiko pada

pertemuan intern SKAI, sehingga dapat meningkatkan pengetahuan Internal Kontrol bagaimana melakukan audit berbasis risiko dan memberikan tanggapan dalam Profil Risiko sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.

4. Menyiapkan kuesioner bagi Dewan Komisaris, Direksi serta jajaran Pejabat Eksekutif Bank NTT terkait dengan penilaian Sisitem Pengendalian Risiko (SPR) dalam profil risiko.

Page 43: LAPORAN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE … GCG TB 2012 Final.… · 3 Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance PT Bank NTT Tahun 2012 Penyisihan Dana Kesejahteraan, sebesar 2,5 %

43

Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance PT Bank NTT Tahun 2012

5. Melakukan review BPP mengenai Manajemen Risiko dan BPP Risiko Strategik, Risiko Hukum, Risiko Kepatuhan dan Risiko Reputasi sesuai dengan PBI Nomor : 11/25/PBI/2009 mengenai Manajemen Risiko.

Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Direksi Dewan Komisaris belum memiliki pedoman yang jelas atas tugas dan tanggungjawabnya, antara lain melakukan penilaian secara berkala, mengevaluasi kebijakan manajemen risiko dan memberikan rekomendasi tentang risiko serta penerapan manajemen risiko di Bank NTT serta mengevaluasi pertanggungjawaban Direksi atas pelaksanaan kebijakan Manajemen Risiko.

Direksi sudah memiliki pedoman yang jelas atas tugas dan bertanggungjawab atas pelaksanaan kebijakan manajemen risiko dan eksposur risiko yang diambil oleh Bank secara keseluruhan, termasuk mengevaluasi dan memberikan arahan strategi manajemen risiko berdasarkan laporan yang disampaikan oleh Divisi Manajemen Risiko dan menyampaikan laporan tersebut kepada Dewan Komisaris dalam bentuk laporan Profil Risiko. Kecukupan Kebijakan, Prosedur, dan Penetapan Limit Bank telah memiliki kebijakan, prosedur dan penetapan limit risiko. Sistem Informasi Manajemen Risiko yang ada cukup mampu secara efektif mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan risiko Bank. Sistem pengendalian intern yang memadai telah diterapkan secara menyeluruh. Kecukupan kebijakan dan prosedur yang digunakan tersebut telah dipastikan dalam bentuk dilakukannya review dan pengujian terhadap kebijakan dan produk Bank. Kecukupan Proses Identifikasi, Pengukuran, Pemantauan, dan Pengendalian Risiko Serta Sistem Informasi Manajemen Risiko Identifikasi risiko dilakukan Bank dengan melakukan kajian dan review terhadap setiap produk Bank guna memberikan gambaran terkait risiko-risiko yang dapat terjadi dikemudian hari. Pengukuran dan pemantauan risiko dilakukan dalam bentuk risk self assesment disetiap kantor cabang yang selanjutnya disampaikan kepada Divisi Manajemen Risiko secara manual, sebagai bahan monitoring seluruh cabang dan evaluasi manajemen dalam penetapan kebijakan manajemen risiko, selanjutnya hasil monitoring risk self assesment tersebut dianalisa dan dibuat laporan oleh Divisi Manajemen Risiko secara triwulanan dan menyampaikan laporan tersebut ke Unit kerja terkait, Direksi dan Komisaris termasuk kepada pihak eksternal terkait lainnya seperti Bank Indonesia. Bank telah memiliki proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko namun belum memiliki sistim informasi manejemen risiko. PENYEDIAAN DANA KEPADA PIHAK TERKAIT DAN PENYEDIAAN DANA BESAR. Bank sangat berhati-hati dalam melakukan penyediaan dana kepada pihak terkait, sehingga porsi kredit kepada pihak terkait dalam total kredit yang diberikan Bank relatif sedikit. Prinsip kehati-hatian dalam penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar yang dilakukan Bank sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/4/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/14/PBI/2006 dan Peraturan Bank Indonesia Nomor 7/3/PBI/2005 tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum (BMPK) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/13/PBI/2006.

Page 44: LAPORAN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE … GCG TB 2012 Final.… · 3 Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance PT Bank NTT Tahun 2012 Penyisihan Dana Kesejahteraan, sebesar 2,5 %

44

Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance PT Bank NTT Tahun 2012

Bank memiliki kebijakan, sistem dan prosedur yang tertulis serta jelas dan secara berkala melakukan evaluasi dan mengkinikan kebijakan tersebut sehingga sesuai dengan ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku. Sepanjang tahun 2012, Bank tidak pernah melanggar atau melampaui BMPK. Bank telah menyampaikan laporan secara berkala kepada Bank Indonesia perihal BMPK dimaksud di atas secara konsekwen dan tepat waktu. Tabel di bawah ini menjelaskan penyediaan dana kepada pihak terkait maupun debitur individu dan grup di Bank NTT selama tahun 2012:

No Penyediaan Dana Jumlah Debitur Nominal (jutaan Rp.)

1. Kepada Pihak Terkait 81 9.755 2. Kepada Debitur Inti:

a. Individu b. Group

25 23

2

314.404 294.328 20.076

RENCANA STRATEGIS BANK Rencana Jangka Pendek Tahun 2013 Beberapa faktor penting yang menjadi perhatian dalam pengembangan bisnis di tahun 2012 adalah : 1. Potensi stabilnya suku bunga, volatilitas nilai tukar dan gejolak perubahan harga minyak; 2. Perlambatan pertumbuhan ekonomi yang berdampak pada perlambatan pertumbuhan kredit; 3. Potensi meningkatnya kredit bermasalah; 4. Persaingan pasar perbankan yang semakin ketat.

Memperhatikan hal tersebut, pengembangan usaha yang akan dijadikan strategi Bank NTT jangka pendek difokuskan pada peningkatan profitabilitas dan infrastruktur yang kuat sehingga mendukung ekspansi bisnis dan meningkatkan efisiensi melalui inisiatif yang diarahkan pada: 1. Melanjutkan pertumbuhan penyaluran kredit secara selektif pada sektor produktif dengan fokus kepada

segmen UMKM dan konsumer. 2. Pertumbuhan Dana Pihak ketiga (DPK) difokuskan pada dana non Pemda. 3. Mengembangkan Teknologi Informasi (TI) untuk mendukung pertumbuhan bisnis dan peningkatan

pelayanan. 4. Meningkatkan kemampuan atau kualitas pegawai dengan penekanan pada peningkatan profesionalisme,

produktifitas dan integritas Sumber Daya Manusia. 5. Memperhatikan tingkat produktifitas dengan memperbaiki rasio pendapatan dan biaya. 6. Penyempurnaan pengawasan risiko kredit dan berkonsentrasi pada penagihan dan perbaikan struktur

(collection and recovery). 7. Penyempurnaan organisasi dan manual internal perusahaan yang berhubungan dengan produk dan

organisasi. 8. Implementasi GCG. 9. Pelaksanaan program perubahan yang penting secara bertahap dan berkesinambungan. Rencana Jangka Menengah Tahun 2012 1. Finansial

a. Meningkatkan pertumbuhan aset 10% b. Meningkatkan Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga minimum 10% c. Meningkatkan pertumbuhan kredit sebesar 23,75%

Page 45: LAPORAN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE … GCG TB 2012 Final.… · 3 Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance PT Bank NTT Tahun 2012 Penyisihan Dana Kesejahteraan, sebesar 2,5 %

45

Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance PT Bank NTT Tahun 2012

d. Mengendalikan risiko kredit dengan mempertahankan NPL ≤ 2% e. Memelihara kecukupan modal bank dengan rasio CAR > 20% f. Meningkatkan Pencapaian hasil ( return) dengan rasio ROE 33% dan ROA 3% g. Meningkatkan spread hasil bunga dengan rasio NIM normatif 8% h. Pengendalian biaya dalam rangka efisiensi, rasio BOPO rata -rata 75% i. Meningkatkan kontribusi pendapatan fee based income terhadap total pendapatan operasional 3% j. Menjaga LDR pada rasio sebesar 78% - 100%

2. Nasabah

a. Meningkatkan kepuasan dan loyalitas nasabah : Penyesuaian tingkat suku bunga giro dan deposito bagi Prime customer khususnya pemerintah

daerah yang up to date. Meningkatkan intensitas dan kualitas pertemuan dengan prime customer (prime customer

gathering) diseluruh cabang. b. Menjadikan Bank sebagai pilihan utama masyarakat dalam transaksi perbankan. c. Mengajak nasabah turut mempromosikan produk dan jasa layanan perbankan Bank NTT. d. Meningkatkan rasio cross selling produk Bank NTT e. Meningkatkan program pemasaran produk dan jasa Bank.

3. Internal

a. Meningkatkan kualitas standar pelayanan nasabah. b. Tingkat pertumbuhan yang berimbang. c. Meningkatkan kecepatan proses operasional banking diseluruh jaringan kantor Bank. d. Menekan tingkat risiko operasional usaha Bank melalui perbaikan proses kerja, review BPP/SOP dan

meninjau kembali kebijakan manajemen. e. Melakukan sistem audit secara terencana dan selalu melakukan folow up atas hasil setiap temuan

yang ada. f. Merespon terhadap setiap ketentuan baru yang dikeluarkan oleh regulator sehingga sistem

operasional bank selalu memenuhi regulasi yang berlaku. g. Pertumbuhan kredit diarahkan pada portfolio kredit dengan ATMR rendah.

4. Organisasi

a. Menjadikan organisasi yang fleksibel dalam merespon keinginan pasar dan perubahan lingkungan dengan didukung oleh sistem kerja dan teknologi informasi yang mengacu pada GCG.

b. Memiliki budaya kerja yang unggul dan budaya pengelolaan risiko yang kompeten serta berkualitas dalam pelayanan.

5. Karyawan a. Melakukan revitalisasi manajemen SDM Bank NTT mencakup pengukuran kinerja/goal setting dan

Redesain Human Resources Management System berbasis Balance Score Card & Key Performance Indicator’s.

b. Menyusun strategi obyektivitas dan key performance indicator yang sesuai bagi setiap level dan setiap individu.

c. Mendisain kompetensi model dan memberikan rekomendasi untuk system assessment kompetensi.

Page 46: LAPORAN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE … GCG TB 2012 Final.… · 3 Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance PT Bank NTT Tahun 2012 Penyisihan Dana Kesejahteraan, sebesar 2,5 %

46

Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance PT Bank NTT Tahun 2012

TRANSPARANSI KONDISI KEUANGAN DAN NON KEUANGAN BANK Bank telah melakukan transparansi terhadap kondisi keuangan dan non keuangan kepada para Stakeholders termasuk laporan keuangan publikasi dan telah menyampaikan laporan tersebut kepada pihak-pihak terkait seperti Bank Indonesia dan para Stakeholders sesuai ketentuan yang berlaku. Bank telah menyusun dan menyajikan laporan keuangan dan non keuangan dengan tata cara, jenis dan cakupan sebagaimana diatur di dalam Peraturan Bank Indonesia tentang Transparansi Kondisi Keuangan Bank. Bentuk-bentuk penyampaian informasi kondisi keuangan dan non keuangan Bank, adalah sebagai berikut: 1. Laporan Tahunan Bank telah disusun dan disajikan sesuai Peraturan Bank Indonesia tentang

Transparansi Kondisi Keuangan Bank. 2. Bank telah mempublikasikan Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Publikasi secara tepat waktu. 3. Bank telah menyampaikan Laporan GCG tahun 2010 kepada Bank Indonesia, pihak independen sesuai

ketentuan Bank Indonesia dan disajikan pada Home Page Bank NTT. 4. Bank telah menyusun Buku Pedoman Penerapan Anti Pencucian Uang (APU) termasuk melakukan

implementasi kepada seluruh Cabang dan Cabang Pembantu. 5. Penyempurnaan sistem PMN didalam Sistem Bank Vision Bank NTT dengan menambah 3 (tiga) menu

baru untuk pemantauan transaksi. 6. Bank telah melakukan sosialisasi Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah dan Anti Pencucian Uang. 7. Bank melakukan pengkinian data nasabah. KEPEMILIKAN SAHAM DAN SHARES OPTION Untuk periode sampai dengan Per 31 Desember 2012, anggota Dewan Komisaris dan Direksi Bank NTT tidak memiliki saham pada Bank NTT, Bank lain, Lembaga Keuangan Bukan Bank, dan perusahaan lainnya yang berkedudukan baik di dalam maupun di luar daerah Propinsi NTT. Selama periode tahun pelaporan 2012 Bank NTT tidak terdapat opsi untuk membeli saham oleh anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif yang dilakukan melalui penawaran saham atau penawaran opsi saham dalam rangka pemberian kompensasi yang diberikan kepada anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif Bank. HUBUNGAN KEUANGAN DAN HUBUNGAN KELUARGA ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI. a. Hubungan Keuangan

Komisaris Utama PT Bank NTT secara langsung memiliki hubungan keuangan dengan Pemegang Saham Pengendali Bank karena pada saat ini posisi yang bersangkutan adalah sebagai Sekretaris Daerah Provinsi NTT.

Anggota Dewan Komisaris PT Bank NTT merupakan Komisaris Independen yang tidak memiliki hubungan keuangan dengan Dewan Komisaris lainnya, Direksi, Pemegang Saham Pengendali dan dari Perusahaan yang Pemegang Saham Pengendalinya adalah Dewan Komisaris lainnya dan/atau Direksi Bank.

Seluruh anggota Direksi PT Bank NTT tidak memiliki hubungan keuangan dalam hal menerima penghasilan, bantuan keuangan, atau pinjaman dari Pemegang Saham Pengendali Bank.

b. Hubungan Keluarga Dewan Komisaris dan Direksi PT. Bank NTT tidak memiliki hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua antara sesama anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Pemegang Saham Pengendali.

PAKET/KEBIJAKAN REMUNERASI DAN FASILITAS LAIN BAGI DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI Paket / kebijakan remunerasi dan fasilitas lain bagi Dewan Komisaris dan Direksi meliputi remunerasi dalam bentuk non natura (gaji, penghasilan tetap lainnya, antara lain tantiem, dan bentuk remunerasi lainnya) selama

Page 47: LAPORAN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE … GCG TB 2012 Final.… · 3 Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance PT Bank NTT Tahun 2012 Penyisihan Dana Kesejahteraan, sebesar 2,5 %

47

Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance PT Bank NTT Tahun 2012

tahun 2012 sebesar Rp16.376.378.438,- sedangkan fasilitas lain dalam bentuk natura (fasilitas tidak tetap lainnya termasuk tunjangan untuk perumahan, transportasi, kesehatan dan fasilitas lainnya) selama tahun 2012 sebesar Rp730.338.817,- sebagaimana tabel berikut:

No Jenis Remunerasi dan

Fasilitas Lain

Jumlah Diterima dalam 1 Tahun Dewan Komisaris Direksi

Org Nominal (Rp) Org Nominal (Rp) 1. Remunerasi dalam bentuk

non natura (gaji dan penghasilan tetap lainnya, antara lain tantiem, dll)

4

4.551.576.767

5

11.824.801.617

2. Fasilitas lain dalam bentuk natura/non natura (fasilitas tidak tetap lainnya antara lain perumahan, transportasi, asuransi kesehatan, dll) yang tidak dapat dimiliki

2

234.305.376

3

496.033.441

1. Dapat Dimiliki 2. Tidak dapat dimiliki

Jumlah anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang menerima paket remunerasi dalam 1 (satu) tahun yang dikelompokkan dalam kisaran tingkat penghasilan, sebagai berikut:

(satuan orang) Jumlah Remunerasi per Orang dalam 1 tahun*) Jumlah Direksi Jumlah Komisaris

Di atas Rp 2 miliar 3 2 Di atas Rp 1 miliar s.d 2 miliar 1 - Di atas Rp 500 juta s.d Rp 1 miliar 1 1 Rp 500 juta ke bawah - 1 *) diterima secara tunai PENYIMPANGAN INTERNAL (INTERNAL FRAUD) Sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, bahwa yang di maksud dengan internal fraud adalah penyimpangan/kecurangan yang dilakukan oleh pengurus, pegawai tetap dan tidak tetap (honorer dan outsourcing) terkait dengan proses kerja dan kegiatan operasional Bank yang mempengaruhi kondisi keuangan Bank secara signifikan yaitu apabila dampak penyimpangannya lebih dari Rp100.000.000 (Seratus juta rupiah). Sepanjang tahun 2012 permasalahan penyimpangan internal yang dilakukan oleh pengurus/ pegawai/pegawai tidak tetap dengan total kerugian/penyimpangan yang telah dilakukan lebih dari Rp100.000.000,- (seratus juta Rupiah) adalah berjumlah 2 (dua) orang. Penyimpangan/kecurangan Internal yang dilakukan oleh Pegawai dalam bentuk perbuatan (fraud) berupa penarikan sejumlah rekening nasabah tanpa hak, dengan total kerugian Bank mencapai Rp845.349.241,10,- total kerugian tersebut belum diselesaikan oleh pegawai yang bersangkutan dan Bank telah memberikan sanksi berupa pemberhentian kepada yang bersangkutan dari Jabatannya. Jumlah penyimpangan internal dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Page 48: LAPORAN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE … GCG TB 2012 Final.… · 3 Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance PT Bank NTT Tahun 2012 Penyisihan Dana Kesejahteraan, sebesar 2,5 %

48

Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance PT Bank NTT Tahun 2012

Internal Fraud dalam 1 tahun

Jumlah kasus yang dilakukan oleh Pengurus Pegawai Tetap Pegawai Tidak Tetap

Tahun sebelumnya

Tahun Berjalan

Tahun sebelumnya

Tahun Berjalan

Tahun sebelumnya

Tahun Berjalan

Total Fraud - - 2 2 - - Telah diselesaikan - 2 2 - Dalam proses penyelesaian di internal Bank

- - - - - -

Belum diupayakan penyelesaiannya - - - - - -

Telah ditindaklanjuti melalui proses hukum

- - - - - -

PERMASALAHAN HUKUM Jumlah permasalahan hukum yang dihadapi Bank dan telah diajukan melalui proses hukum, selama periode tahun 2012 adalah sebagai berikut :

Permasalahan Hukum Jumlah PHI Perdata Pidana

Telah selesai (telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap/upaya perdamaian

1 1 -

Dalam proses penyelesaian 1 2 1 Total 1 3 1

Permasalahan hukum yang terjadi terkait denga perkara- perkara yang masih dalam proses penyelesaian adalah: 1. Perkara perlawanan dimana atas kredit macet bank melalui KPNL melakukan lelang, dimana Bank

didudukan sebagai tergugat 1. Perkara memasuki tahap replik. 2. Perkara wanprestasi atas pelunasan kredit pada Koperasi Obor Mas, dimana Debitur bank didudukan

sebagai tergugat I dan Bank didudukan sebagai tergugat III. Perkara pada tahap mediasi. BUY BACK SHARES DAN BUY BACK OBLIGASI BANK Bank telah menerbitkan Obligasi pada tahun 2012. Untuk penerbitan obligasi tersebut, Rapat Umum Pemegang Saham telah menyetujuinya yang tertuang di

dalam Akta RUPS. Bank belum pernah melakukan buy back shares dan buy back obligasi yang diterbitkan oleh bank. CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY ( CSR) Komitmen Perusahaan Program CSR Bank NTT dilakukan berdasarkan Keputusan Direksi PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur Nomor 156 Tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial Dan Lingkungan PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur. Kegiatan ini dilaksanakna secara berkesinambungan yang diarahkan kepada bidang pendidikan, budaya, sosial, ekonomi, kesehatan dan pembinaan Olah raga.

Page 49: LAPORAN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE … GCG TB 2012 Final.… · 3 Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance PT Bank NTT Tahun 2012 Penyisihan Dana Kesejahteraan, sebesar 2,5 %

49

Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance PT Bank NTT Tahun 2012

Program CSR Bank NTTditujukankan agar terjalin hubungan serasi antara perusahaan dengan masyarakat, yang didasari dengan nilai, norma, dan budaya masyarakat, selain menerapkan fungsi intermediasi bank ditengah-tengah masyarakat. Untuk itulah, Bank NTT memasukkan program CSR sebagai bagian dari proses bisnis perusahaan dan mencantumkannya dalam sasaran strategis perusahaan serta merupakan bagian dari bentuk Good Corporate Governance. CSR Bank NTT dilaksanakan tidak hanya untuk memenuhi tanggungjawab sosial, tetapi menjadi bagian dari strategi bisnis perusahaan, bukan sebagai beban, dan perlu bersinergi dengan bisnis inti perusahaan serta berorientasi pada pembangunan berkelanjutan. Sepanjang tahun 2012, Bank NTT telah melakukan kegiatan CSR dengan total jumlah dana sebesar Rp2.062.212.000,- (dua miliar enam puluh dua juta dua ratus dua belas ribu Rupiah) yang disalurkan pada beberapa bidang sebagai berikut:

BIDANG KEGIATAN NO JENIS KEGIATAN WAKTU &

TEMPAT JUMLAH

(RP) PENDIDIKAN 1. Pemberian Penghargaan kepada Siswa/I dan Guru

Berprestasi Baik di Bidang Akademik dan Non Akademik Tahun Ajaran 2011 - 2012

Waingapu, 21 Februari 2012

24.000.000

2. Pemberian Bantuan Pendidikan kepada Universitas Flores

Ende, 30 April 2012

25.000.000

3. Dana SMPK Wataone di Witihama Larantuka, 13 September 2012

75.000.000

4. Bantuan Dana SMPS Palugodam di Witihama Larantuka, 13 September 2012

50.000.000

5. Biaya CSR Seragam Sekolah untuk 306 orang siswa/siswi Sekolah Putra Fajar Timur di Haitimuk, terdiri dari: a. 296 orang Siswa/siswi SD b. 8 orang Siswa/siswi SMP c. 2 orang Siswa/siswi SMA

Kupang, 25 September 2012

20.620.000

6. Bantuan kepada TK Binaan dan Beasiswa kepada siswa/I SD, SMP. SMA dan Mahasiswa Berprestasi tapi tidak mampu

Kupang, 07 Desember 2012

22.000.000

7. Bantuan dana pendidikan Kepada SD Lewopulo Witihama Adonara

Larantuka, 20 Desember 2012

25.000.000

8. Bantuan kepada TK Binaan dan Beasiswa kepada siswa/I SD, SMP. SMA dan Mahasiswa Berprestasi tapi tidak mampu

Kupang. 21 Desember 2012

23.800.000

9. Bantuan Dana Rintisan Anak Usia Dini Kepada PAUD-TK Kristen Benih Bangsa , Kab. Rote Ndao

Rote Ndao, 28 Desember 2012

2.500.000

10. Bantuan CSR Pembangunan sarana umum berupa rumah pendidikan anak usia dini (PAUD)

Maumere, 31 Oktober 2012

30.886.000

Page 50: LAPORAN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE … GCG TB 2012 Final.… · 3 Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance PT Bank NTT Tahun 2012 Penyisihan Dana Kesejahteraan, sebesar 2,5 %

50

Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance PT Bank NTT Tahun 2012

BUDAYA 11. Bantuan Dana pada Acara Pameran Kerajinan Lokal, Seminar Seni Budaya dan Pembangunan serta Pementasan naskah Ratu Balonita

Kupang, 29 Maret 2012

12.500.000

12. Bantuan Dana pada Acara Alor & Timor Best Tallent

Kupang, 04 April – 23 Juli 2012

30.000.000

13. Sponsorship Putri Indonesia Tingkat NTT di APPI Tingkat Nasional 2012 / 2013

Kupang, 25 September 2012

5.000.000

SOSIAL 14. Bantuan CSR Natal Soe, 13 Maret 2012

15.000.000

15. Bantuan CSR Natal 2011 Kupang, 13 Maret 2012

15.000.000

16. Bantuan CSR Paskah untuk Perayaan Paskah Jemaat Ebenhaezer Kupang

Kupang, 29 Februari – 01 Mei 1013

5.000.000

17. Bantuan Bencana Alam untuk masyarakat Kabupaten Flores Timur

Larantuka, 30 Mei 2013

75.000.000

18. Beasiswa untuk Mejelis Sinode GMIT Kupang Kupang, 30 Mei 2012

20.000.000

19. Bantuan Bencana Alam untuk masyarakat Kabupaten Manggarai Timur

Borong, 30 Mei 2013

100.000.000

20. Bantuan Penanaman 10.000 Anakan Pohon di Kabupaten Ende

Ende, 18 Juni 2012

10.000.000

21. Bantuan Bencana Alam untuk masyarakat Kabupaten Manggarai

Ruteng, 29 Juni 2012

75.000.000

22. Bantuan Yubelium 100 Tahun Gereja Katholik Ruteng, 29 Juni 2012

100.000.000

23. Pemberian Tanda Kasih kepada Para Pensiunan Pegawai Bank NTT

Kupang, 17 Juli 2012

300.000.000

24. Bantuan Bencana Alam untuk masyarakat Kabupaten Manggarai Barat

Labuan Bajo, 13 Juli 2012

69.600.000

25. Biaya Tanda Kasih untuk Pensiunan Bank NTT atas nama Donatus Sae

Kupang, 20 Juli 2012

5.000.000

26. Biaya untuk Terbit Buku Pendeta Woly Kupang, 27 Juli 2012

15.000.000

27. Bantuan CSR untuk beberapa Rumah Ibadah dalam rangka HUT 50 Tahun di Kabupaten Nagekeo, Sikka, Kalabahi, Ngada, Sumba Barat Daya

Kupang, 31 Juli 2012

50.000.000

28. Bantuan CSR Rumah Ibadah untuk Gereja GMIT Pniel Kelapa Tinggi dan Gereja GMIT Sonaf Mole Uiasa

Kupang, 31 Juli 2012

10.000.000

29. Bantuan CSR untuk beberapa Rumah Ibadah dalam rangka HUT 50 Tahun di Kabupaten Sumba Timur, Manggarai Barat, Ende, Sumba Tengah, Rote

Kupang, 31 Juli 2012

50.000.000

30. Bantuan CSR Rumah Ibadah dalam rangka HUT 50 Tahun Bank NTT kepada Gereja St. Fransiskus

Kupang, 31 Juli 2012

15.000.000

Page 51: LAPORAN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE … GCG TB 2012 Final.… · 3 Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance PT Bank NTT Tahun 2012 Penyisihan Dana Kesejahteraan, sebesar 2,5 %

51

Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance PT Bank NTT Tahun 2012

BTN Kolhua Kupang

31. Bantuan CSR Rumah Ibadah dalam rangka HUT 50 Tahun Bank NTT kepada Gereja St. Familia Sikumana

Kupang, 31 Juli 2012

15.000.000

32. Bantuan CSR Rumah Ibadah dalam rangka HUT 50 Tahun Bank NTT kepada Gereja GMIT Betel Nitneo Kupang Barat

Kupang, 31 Juli 2012

5.000.000

33. Bantuan CSR Rumah Ibadah dalam rangka HUT 50 Tahun Bank NTT kepada GMIT Kisbaki Kota Kupang

Kupang, 31 Juli 2012

5.000.000

34. Bantuan CSR Rumah Ibadah dalam rangka HUT 50 Tahun Bank NTT kepada GMIT Ebenhaezer Sumlili Kupang Barat

Kupang, 31 Juli 2012

5.000.000

35. Bantuan CSR Rumah Ibadah dalam rangka HUT 50 Tahun di Kabupaten Belu

Atambua, 31 Juli 2012

10.000.000

36. Bantuan CSR Rumah Ibadah dalam rangka HUT 50 Tahun Bank NTT kepada Gereja St. Maria Fatimah

Betun, 31 Juli 2012

10.000.000

37. Bantuan CSR Rumah Ibadah dalam rangka HUT 50 Tahun Bank NTT di Kabupaten Manggarai

Ruteng, 31 Juli 2012

10.000.000

38. Bantuan CSR Rumah Ibadah dalam rangka HUT 50 Tahun Bank NTT kepada Gereja GPDI Menara Kesaksian Kota Kupang

Kupang, 06 Agustus 2012

15.000.000

39. Bantuan CSR Rumah Ibadah dalam rangka HUT 50 Tahun Bank NTT kepada Gereja GPDI Sion Pariti

Kupang, 07 Agustus 2012

5.000.000

40. Bantuan CSR Rumah Ibadah dalam rangka HUT 50 Tahun Bank NTT kepada Gereja GMIT Dalek Esa Pua'anak Kupang Barat

Kupang, 07 Agustus 2012

5.000.000

41. Bantuan CSR Rumah Ibadah dalam rangka HUT 50 Tahun Bank NTT kepada Masjid Al Hikmah Namosain

Kupang, 09 Agustus 2012

10.000.000

42. Bantuan CSR Rumah Ibadah dalam rangka HUT 50 Tahun Bank NTT kepada Parisada Hindu Dharma Indonesia

Kupang, 10 Agustus 2012

10.000.000

43. Sumbangan Pembangunan Masjid Al - Ijtihad Nangaroro

Mbay, 30 Agustus 2012

10.000.000

44. Sumbangan Gereja GMIT Sonaf 14 September 2012

10.000.000

45. Sponsor Sidang MPL PGI Kupang, 20 September 2012

100.000.000

46. Biaya Bantuan Dana Pelatihan Internasional Tanggap Bencana yang dilaksanakan oleh Radio Suara Kupang

Kupang, 21 September 2012

5.000.000

47. CSR CIY Riung Ngada Bajawa, 25 September 2012

1.000.000

48. Bantuan CSR Rumah Ibadah dalam rangka HUT 50 Tahun Bank NTT

Kefamenanu, 28 September

10.000.000

Page 52: LAPORAN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE … GCG TB 2012 Final.… · 3 Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance PT Bank NTT Tahun 2012 Penyisihan Dana Kesejahteraan, sebesar 2,5 %

52

Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance PT Bank NTT Tahun 2012

2012

49. Sumbangan dalam rangka Kegiatan Konser Amal untuk 50 Tahun Asrama Pewarta Injil Redemptoris St. Yohanes Pembaptis, Waingapu

Waingapu, 11 Oktober 2012

5.000.000

50. Biaya CSR Rote untuk 2 (dua) Rumah Ibadah Rote Ndao, 31 Oktober 2012

7.500.000

51. Bantuan Dana Baksos Remaja Masjid Al-Baitul Qodim Aimata Kupang

Kupang, 11 Desember 2012

1.000.000

52. Bantuan CSR Rumah Ibadah Kab. Sabu Sabu, 11 Desember 2012

65.000.000

53. Dana untuk buat pagar dan terali Biara CIJ St. Gregorius Kupang

Kupang, 13 Desember 2012

10.000.000

54. Bantuan CSR kepada Panti Asuhan Kristen yang Berlokasi di Sikumana & Lasiana dalam rangka Natal Tahun 2012

Kupang, 17 Desember 2012

10.000.000

55. Sumbangan Pembangunan GMIT Mata Jemaat Anugerah Dainao, Sabu

Sabu, 19 Desember 2012

10.000.000

OLAH RAGA 56. Sponsor Gelar Tinju Profesional (Friendly Fight Indonesia vs Timor Leste Championship)

Soe, 25 Juli 2012

30.000.000

57. Batuan CSR untuk Atlet PON Kupang, 25 September 2012

5.000.000

58. Sumbangan untuk Atlet NTT yang Juara dalam rangka PON

Kupang, 4 Oktober 2012

78.750.000

59. Sumbangan Juara PON RIAU Kupang, 4 Oktober 2012

81.250.000

60. Forki Kupang Kupang, 4 Oktober 2012

85.000.000

61. Sumbangan Atlet NTT PON RIAU Kupang, 9 Oktober 2012

5.000.000

62. Sumbangan Atlet NTT PON RIAU Kupang, 9 Oktober 2012

15.000.000

63. Sumbangan Atlet NTT PON RIAU, asal Waingapu Kupang, 9 Oktober 2012

10.000.000

64. CSR FORKI Kupang 19 Oktober 2012

22.924.400

EKONOMI 65. Bantuan Bibit, Pupuk, Bahan Bakar Minyak dan Oli kepada Masyarakat Rote Ndao

14 Agustus 2012

75.000.000

66. Bantuan CSR berupa Pompa Air untuk Masyarakat Tani Wanita Provinsi NTT

06 Desember 2012

879.600

KESEHATAN 67. Bantuan Biaya Operasi Katarak 31 Agustus 2012

50.000.000

TOTAL BIAYA Rp2.062.212.000

Page 53: LAPORAN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE … GCG TB 2012 Final.… · 3 Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance PT Bank NTT Tahun 2012 Penyisihan Dana Kesejahteraan, sebesar 2,5 %

53

Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance PT Bank NTT Tahun 2012

Kesimpulan Umum Hasil Self Assessment Pelaksanaan Good Corporate Governance. Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 berikut perubahannya No. 8/14/PBI/2006 ditegaskan bahwa Bank wajib melaksanakan Self Assessment terhadap penerapan GCG. Dari hasil Self Assessment yang dilakukan Bank NTT, dapat disampaikan ringkasan perhitungan peringkat masing -masing faktor sebagai berikut: 1. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris : peringkat 1

Jumlah, komposisi, integritas dan kompetensi anggota Dewan Komisaris telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku, mampu bertindak dan mengambil keputusan secara independen. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan anggaran dasar perseroan. Rapat yang diselenggarakan efektif dan efisien dan telah dituang di dalam dokumen rapat, dan dalam penyelenggaraan rapat sudah cukup maksimal. Aspek transparansi anggota Dewan Komisaris cukup baik. Terdapat anggota Komisaris yang masih merangkap jabatan sebagai Pegawai Negeri Sipil. Kehadiran fisik anggota Dewan Komisaris dalam Rapat Dewan Komisaris berdasarkan BPP GCG telah terpenuhi, tercermin pada tingkat kehadirannya telah sesuai BPP GCG.

2. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi : peringkat 2 Jumlah, komposisi, integritas dan kompetensi anggota Direksi sesuai dengan ukuran dan kompleksitas usaha Bank serta telah memenuhi ketentuan yang berlaku. Anggota Direksi mampu bertindak dan mengambil keputusan secara independen serta melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara efektif. Rapat Direksi telah diselenggarakan secara efektif dan efisien. Aspek transparansi anggota Direksi cukup baik dan tidak pernah melanggar ketentuan/perundangan yang berlaku.

3. Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite : peringkat 2 Komposisi dan kompetensi anggota Komite-Komite telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung jawab Komite telah diatur secara tegas di dalam Pedoman Good Corporate Governance. Rekomendasi Komite-Komite bermanfaat dan dapat dipergunakan sebagai bahan acuan keputusan Dewan Komisaris. Penyelenggaraan rapat Komite-Komite telah berjalan sesuai dengan pedoman GCG perusahaan Bank NTT dan namun penyelenggaraannya belum secara efektif.

4. Penanganan Benturan Kepentingan : peringkat 3 Bank telah cukup memiliki kebijakan, sistem dan prosedur penyelesaian benturan kepentingan yang diatur di dalam Buku Pedoman Perusahan Good Corporate Governance, dan cukup mampu menghindari potensi terjadinya benturan kepentingan.

5. Penerapan Fungsi Kepatuhan Bank : peringkat 2 Penerapan Fungsi Kepatuhan Bank oleh Direktur Kepatuhan termasuk Satuan Kerja Kepatuhan (Divisi Kepatuhan) telah dijalankan secara efektif dan independen. Direktur Kepatuhan dan serta Satuan Kerja Kepatuhan telah melakukan review dan pengujian atas setiap kebijakan internal sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Bank NTT telah berupaya menyempurnakan Pedoman, sistem dan prosedur seluruh jenjang organisasi yang sesuai dengan ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku.

Page 54: LAPORAN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE … GCG TB 2012 Final.… · 3 Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance PT Bank NTT Tahun 2012 Penyisihan Dana Kesejahteraan, sebesar 2,5 %

54

Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance PT Bank NTT Tahun 2012

6. Penerapan Fungsi Audit Intern : peringkat 2 Pelaksanaan fungsi audit intern telah berjalan efektif (independen dan obyektif) dan pedoman intern sebagai acuan pemeriksaan telah memenuhi standar minimum yang ditetapkan SPFAIB. SKAI menjalankan fungsinya secara independen. Secara keseluruhan kualitas sistem pengendalian intern telah menunjukkan hasil yang cukup memadai. Bank terus berupaya untuk meningkatkan sistem pengendalian intern agar dapat dijalankan secara efektif dan efisien, dan prosedur pengawasan dilaksanakan tanpa pengecualian, serta mempertahankan lingkungan yang menunjang dalam upaya pengendalian intern.

7. Penerapan Fungsi Audit Ekstern : peringkat 2 Penunjukan Kantor Akuntan Publik (KAP) Independen sesuai dengan keputusan RUPS. Dalam pelaksanaan auditnya Kantor Akuntan Publik (KAP) Independen telah efektif dan memenuhi kriteria yang ditetapkan, mampu bekerja secara independen dan profesional. Kualitas dan cakupan hasil audit Akuntan Publik baik.

8. Penerapan Fungsi Manajemen Risiko dan Pengendalian Intern : peringkat 3

Penerapan Manajemen Risiko telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia. Pengendalian dan pemantauan risiko Bank berjalan dengan cukup efektif. Terhadap laporan profil risiko Bank NTT telah menyampaikan laporan profil risiko setiap per triwulan sesuai waktu yang ditetapkan.

9. Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait ( Related Party) dan Debitur Besar (Large Eksposure): peringkat 2 Bank belum memiliki kebijakan tertulis yang mengatur tentang penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar. Tidak ditemukan adanya pelanggaran dan pelampauan BMPK serta selalu memperhatikan prinsip kehati-hatian. Penyediaan dana kepada pihak terkait dan debitur besar telah dilakukan sesuai ketentuan Bank Indonesia dimana sampai dengan saat ini tidak terdapat pelampauan maupun pelanggaran BMPK. Dalam pengambilan keputusan terkait penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar dilakukan oleh manajemen secara independen dan Diversifikasi penyediaan dana cukup merata.

10. Tranparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan Bank, Laporan GCG dan Laporan Internal : peringkat 2 Dalam penyampaian informasi keuangan Bank dan non keuangan Bank baik pada laporan publikasi maupun laporan tahunan, Bank telah melakukan penyampaian secara transparansi sesuai ketentuan yang berlaku. Bank NTT telah menyampaikan laporan pelaksanaan Good Corporate Governance dan hasil Self Assessment GCG kepada Bank Indonesia setempat dan pihak tertentu secara tepat waktu. Belum tersedianya petugas Bank yang bertugas/ditugaskan secara khusus untuk memaksimalkan portal/website Bank NTT.

11. Rencana Strategis Bank : peringkat 3 Rencana Bisnis Bank (bussiness plan) sesuai dengan visi dan misi Bank serta Rencana Korporasi (corporate plan) Bank yang disusun dengan memperhatikan seluruh faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kelangsungan usaha Bank. Rencana strategis Bank dibuat dengan memperhatikan rencana jangka pendek dan menengah. Realisasi rencana bisnis Bank cukup sesuai dengan rencana bisnis Bank.

Dari hasil perhitungan peringkat masing-masing faktor di atas, dan untuk memenuhi ketentuan Peraturan Bank Indonesia tentang Penerapan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum berikut perubahannya, Bank

Page 55: LAPORAN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE … GCG TB 2012 Final.… · 3 Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance PT Bank NTT Tahun 2012 Penyisihan Dana Kesejahteraan, sebesar 2,5 %

55

Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance PT Bank NTT Tahun 2012

telah melakukan Assessment terhadap 11 faktor penilaian dengan hasil bahwa secara keseluruhan penerapan GCG pada Bank NTT termasuk kedalam predikat “Baik” dengan nilai Komposit sebesar 2.125. Rincian hasil Self Assessment per-masing-masing aspek dapat tergambar di dalam tabel di bawah ini:

No Aspek Yang Dinilai Bobot Peringkat Nilai 1. Pelaksanaan tugas dan tanggungjawab

Dewan Komisaris 10 % 1 0,10

2. Pelaksanaan tugas dan tanggungjawab Direksi 20 % 2 0,40

3. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite 10 % 2 0,20

4. Penanganan Benturan Kepentingan 10 % 3 0,30 5. Penerapan Fungsi Kepatuhan Bank 5 % 2 0,10 6. Penerapan Fungsi Audit intern 5 % 2 0,10 7. Penerapan Fungsi Audit Ekstern 5 % 2 0,10 8. Penerapan Fungsi Manajemen Risiko dan

Pengendalian Intern 7,5 % 3 0,225

9. Penyediaan Dana kepada Pihak Terkait (Related Party) dan Debitur Besar (Large Eksposure)

7,5 % 2 0,15

10. Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan Bank, Laporan GCG dan Laporan Internal

15 % 2 0,3

11. Rencana Strategis Bank 5 % 3 0,15 Nilai Komposit 100 2,125 Predikat Komposit BAIK

Terlampir disampaikan Hasil Self Assessment Pelaksanaan Good Corporate Governance PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur per akhir tahun buku 31 Desember 2012. Demikian Laporan ini disampaikan, agar maklum.

PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR

Fransiskus Salem, SH. M.Si Daniel Tagu Dedo, SE Komisaris Utama Direktur Utama