laporan pendahuluan demam typoid (repaired)
TRANSCRIPT
7/24/2019 Laporan Pendahuluan Demam Typoid (Repaired)
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-demam-typoid-repaired 1/14
LAPORAN PENDAHULUAN
A. PengertianTifus abdominalis merupakan penyakit infeksi yang terjadi pada usus
halus yang disebabkan oleh Salmonella thypii, yang ditularkan melalui
makanan, mulut atau minuman yang terkontaminasi oleh kuman Salmonella
thypii (Hidayat, 2006).
Menurut ursalam et al . (200!), demam tipoid adalah penyakit infeksi
akut yang biasanya mengenai saluran pen"ernaan dengan gejala demam yang
lebih dari # minggu, gangguan pada pen"ernaan dan gangguan kesadaran.
Typhoid adalah penyakit infeksi akut usus halus yang disebabkan oleh
kuman Salmonella thypii ( $rief Mansjoer, 2000).
%ari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan sebagai berikut,
Typhoid adalah suatu penyakit infeksi usus halus yang disebabkan oleh
Salmonella thypii dengan gejala demam yang lebih dari # minggu, gangguan
pada pen"ernaan dan gangguan kesadaran yang ditularkan melalui makanan,
mulut atau minuman yang terkontaminasi oleh kuman Salmonella thypii.
B. Penyebab
&enyebab typhoid adalah Salmonella thypii. Salmonella para typhi A, B
dan C . $da dua sumber penularan Salmonella thypii yaitu pasien dengan
demam typhoid dan pasien dengan "arier. Carier adalah orang yang sembuh
dari demam typhoid dan masih terus mengekresi Salmonella thypii dalam tinja
dan air kemih selama lebih dari # tahun.
Salmonella Thyposa merupakan basil gram negatif yang bergerak
dengan bulu getar, tidak berspora. %i 'ndonesia, thypoid terdapat dalam
keadaan endemik. &asien klien yang ditemukan berumur di atas satu tahun.
ebagian besar pasien yang diraat dibagian 'lmu *esehatan *lien +*'-
/M akarta berumur diatas 1 tahun (gastiyah 2001).
C. Patofisiologi
&enularan Salmonella thypii dapat ditularkan melalui berbagai "ara, yang
dikenal dengan 1+ yaitu Food (makanan), Fingers (jari tangankuku), Fomitus
(muntah), Fly (lalat), dan melalui feses. +eses dan muntah pada penderita
typhoid dapat menularkan kuman Salmonella thypii kepada orang lain. *uman
tersebut dapat ditularkan melalui perantara lalat, dimana lalat akan hinggap
7/24/2019 Laporan Pendahuluan Demam Typoid (Repaired)
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-demam-typoid-repaired 2/14
dimakanan yang akan dikonsumsi oleh orang yang sehat. $pabila orang
tersebut kurang memperhatikan kebersihan dirinya seperti men"u"i tangan dan
makanan yang ter"emar kuman Salmonella thypii masuk ke tubuh orang yang
sehat melalui mulut.
Salmonella thyposa masuk melaui saluran pen"ernaan kemudian masuk
ke lambung. 3asil akan masuk ke dalam lambung, sebagian kuman akan
dimusnahkan oleh asam lambung dan sebagian lagi masuk ke usus halus
bagian distal dan men"apai jaringan limpoid. %i dalam jaringan limfoid ini
kuman berkembang biak, lalu masuk ke aliran darah dan men"apai sel-sel
retikuloendotelial. el-sel retikuloendotelial ini kemudian melepaskan kuman
ke dalam sirkulasi darah dan menimbulkan bakterimia, kuman selanjutnya
masuk limpa, usus halus dan kandung empedu ke organ terutama hati dan
limpa serta berkembangbiak sehingga organ-organ tersebut membesar
(gastiyah 2001).
emula klien merasa demam akibat endotoksin, sedangkan gejala pada
saluran pen"ernaan di sebabkan oleh kelainan pada usus halus. &ada minggu
pertama sakit, terjadi hyperplasia plaks payers. 'ni terjadi pada kelenjar
limfoid usus halus. Minggu kedua terjadi nekrosis dan pada minggu ketiga
terjadi ulserasi plak pyeri (uriadi 2006).
D. Pathway
aluran pen"ernaan
Salmonella Thyposa
4olos dari asam lambung %imusnahkan oleh lambung
sus halus
aringan limfoid
*el. 4imfoid sus Halus almonella Thyposa
$liran darah
eluruh Tubuh Masuk retikuloendotelialHipertermia ekrosis usus halus
Mengeluarkan
endotoksin aringan limfoid3edrest
Total uhu Tubuh *onstipasi &eristaltik usus
lkus di &lak &eyeriMotilitas usus terganggu &eristaltikususMual %iare
%efisit
&eraatan %iri
(5ral hygine)*ekurangan "airan dan
elektrolit$noreksia g. &emenuhan utrisi
%efisit 7olume "airan
dan elektrolit Masuk limfa dan hati&embesaran hati dan limfa
yeri perabaan
kuadran atas*elemahan %ehidrasi
3ibir kering dan
pe"ah-pe"ah
5tak
yeri kepala&elepasan mediator
inflamasinyeri kepala nyeri perutSS
Merangsang
pusat muntah
di medulla
oblongata
Muntah
4idah tertutup selaput putih kotor ("oated
tongue)
apas berbau
tidak sedap
7/24/2019 Laporan Pendahuluan Demam Typoid (Repaired)
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-demam-typoid-repaired 3/14
E. Manifestasi Klini
Masa inkubasi typhoid #0-20 hari. *lien biasanya mengeluh nyeri kepala dan terlihat
lemah dan lesu disertai demam yang tidak terlalu tinggi dan berlangsung selama 8 minggu.
Minggu pertama peningkatan suhu tubuh naik turun. 3iasanya suhu tubuh meningkat
pada malam hari dan menurun pada pagi hari. &ada minggu kedua suhu tubuh terus
meningkat dan pada minggu ketiga suhu berangsur-angsur turun dan kembali normal.
&ada gangguan di saluran pen"ernaan, terdapat napas berbau tidak sedap, bibir kering
dan pe"ah-pe"ah (ragaden). 4idah tertutup selaput putih kotor (coated tongue), ujung dan
tepinya kemerahan, jarang disertai tremor. &ada abdomen dapat ditemukan keadaan perut
kembung (meteorismus). Hati dan limfa membesar disertai nyeri pada perabaan. 3iasanya
terjadi konstipasi tetapi juga terdapat diare atau normal menurut gastiyah (2001).
mumnya klien mengalami penurunan kesadaran yaitu apatis sampai somnolent, jarang
terjadi stupor, koma, atau gelisah ke"uali terjadi penyakit berat dan terlambat mendapatkan
pengobatan.
!. Ko"#liasi
*antong empedu dapat meradang dan membesar. *uman dapat berkumpul dan
menetap pada penderita. 5rang ini disebut disebut mengenai daerah hati bahkan bisa berefek
pada kejiaan, yang paling berbahaga dari penyakit ini adalah apabila terjadi kebo"oran
usus.apabila terjadi maka yang harus dlakukan adalah mengoprasinya.
#. komlikasi
a) &erdarahan usus b) &eroferasi usus
") 'lius paralitik
2. *omplikasi e9tra intestinal
a) *omplikasi kardio7askuler: kegagalan sirkulasi, miokarditis, tromboplebitis.
b) *omplikasi darah: anemia hemolitik, trombositopenia dan sindrom uremia hemolitik
") *omplikasi paru: pneumonia, empiema
d) *omplikasi pada hepar dan kandun empedu: hepatitis, kolealitiasis
e) *omplikasi ginjal: glomerulus nefritis, pyelonepritis dan perinefritis.
f) *omplikasi pada tulang: osteomealitis, osteoporosis, spondilitis, dan arthritis
g) *omplikasi neuropsikiatrik: delirium meningitis, polineuritis perifer, sindrom
guilarmo bare dan sindrom katatomia
$. Pe"erisaan Diagnosti
Menurut uryadi (2006) pemeriksaan pada klien dengan typhoid adalah pemeriksaan
laboratorium, yang terdiri dari:
a. &emeriksaan leukosit
%i dalam beberapa literatur dinyatakan baha demam typhoid terdapat leukopenia
dan limposistosis relatif tetapi kenyataannya leukopenia tidaklah sering dijumpai.
&ada kebanyakan kasus demam typhoid, jumlah leukosit pada sediaan darah tepi
7/24/2019 Laporan Pendahuluan Demam Typoid (Repaired)
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-demam-typoid-repaired 4/14
berada pada batas-batas normal bahkan kadang-kadang terdapat leukosit alaupun
tidak ada komplikasi atau infeksi sekunder. 5leh karena itu pemeriksaan jumlah
leukosit tidak berguna untuk diagnosa demam typhoid.
b. &emeriksaan 5T %$ &T
5T dan &T pada demam typhoid seringkali meningkat tetapi dapat kembali
normal setelah sembuhnya typhoid.
". 3iakan darah
3ila biakan darah positif hal itu menandakan demam typhoid, tetapi bila biakan darah
negatif tidak menutup kemungkinan akan terjadi demam typhoid. Hal ini dikarenakan
hasil biakan darah tergantung dari beberapa faktor:
a) Teknik pemeriksaan 4aboratorium
Hasil pemeriksaan satu laboratorium berbeda dengan laboratorium yang lain, hal
ini disebabkan oleh perbedaan teknik dan media biakan yang digunakan. ;aktu
pengambilan darah yang baik adalah pada saat demam tinggi yaitu pada saat
bakteremia berlangsung.
b) aat pemeriksaan selama perjalanan penyakit
3iakan darah terhadap Salmonella thypii terutama positif pada minggu pertama
dan berkurang pada minggu-minggu berikutnya. &ada aktu kambuh biakan
darah dapat positif kembali.
") <aksinasi di masa lampau
<aksinasi terhadap demam typhoid di masa lampau dapat menimbulkan antibodi
dalam darah klien, antibodi ini dapat menekan bakteremia sehingga biakan darah
negatif.
d) &engobatan dengan obat anti mikroba.
3ila klien sebelum pembiakan darah sudah mendapatkan obat anti mikroba
pertumbuhan kuman dalam media biakan terhambat dan hasil biakan mungkin
negatif.
d. ji ;idal
ji idal adalah suatu reaksi aglutinasi antara antigen dan antibodi (aglutinin).
$glutinin yang spesifik terhadap Salmonella thypii terdapat dalam serum klien dengan
typhoid juga terdapat pada orang yang pernah di7aksinasikan. $ntigen yang digunakan
pada uji idal adalah suspensi Salmonella yang sudah dimatikan dan diolah di
laboratorium. Tujuan dari uji idal ini adalah untuk menentukan adanya aglutinin dalam
serum klien yang disangka menderita typhoid. $kibat infeksi oleh Salmonella thypii, klien
membuat antibodi atau aglutinin yaitu :
a. $glutinin 5, yang dibuat karena rangsangan antigen 5 (berasal dari tubuh kuman).
b. $glutinin H, yang dibuat karena rangsangan antigen H (berasal dari flagel kuman).
". $glutinin <i, yang dibuat karena rangsangan antigen <i (berasal dari simpai kuman)
%ari ketiga aglutinin tersebut hanya aglutinin 5 dan H yang ditentukan titernya
untuk diagnosa, makin tinggi titernya makin besar klien menderita typhoid.
7/24/2019 Laporan Pendahuluan Demam Typoid (Repaired)
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-demam-typoid-repaired 5/14
e. &emeriksaan Tubo9
&emeriksaan yang dapat dijadikan alternatif untuk mendeteksi penyakit demam
tifoid lebih dini adalah mendeteksi antigen spesifik dari kuman Salmonella
(lipopolisakarida 5=) melalui pemeriksaan 'gM $nti almonella (Tube9 T+). &emeriksaan
ini lebih spesifik, lebih sensitif, dan lebih praktis untuk deteksi dini infeksi akibat kuman
Salmonella thypii. *eunggulan pemeriksaan Tubo9 T+ antara lain bisa mendeteksi se"ara
dini infeksi akut akibat Salmonella thypii, karena antibody 'gM mun"ul pada hari ke 8
terjadinya demam. 3erbagai penelitian menunjukkan baha pemeriksaan ini mempunyai
sensiti7itas yang tinggi terhadap kuman Salmonella (lebih dari =1>). *eunggulan lain
hanya dibutuhkan sampel darah sedikit, dan hasil dapat diperoleh lebih "epat.
!. Penatalasanaan Me%is
&asien yang di raat dengan diagnosis obser7asi tifus abdominalis harus dianggap
dan diperlakukan langsung sebagai pasien tifus abdominalis dan di berikan peraatan
sebagai berikut:
#. &eraatan
o *lien diistirahatkan ? hari sampai demam hilang atau #@ hari untuk men"egah
komplikasi perdarahan usus.
o Mobilisasi bertahap bila tidak ada panas, sesuai dengan pulihnya kondisi bila ada
komplikasi perdarahan.
2. %ieto Makanan mengandung "ukup "airan, kalori dan tinggi protein
o 3ahan makanan tidak boleh mengandung banyak serat, tidak merangsang kerja
usus dan tidak mengandung gas, dapat diberikan susu 2 gelas sehari
o &ada penderita yang akut dapat diberi bubur saring.
o etelah bebas demam diberi bubur kasar selama 2 hari lalu nasi tim.
o %ilanjutkan dengan nasi biasa setelah penderita bebas dari demam selama ? hari.
8. 5bat-obatan
5bat-obat yang dapat di berikan pada klien dengan thypoid yaitu :
o *lorampenikol dengan dosis tinggi, yaitu #00mgkg33hari (maksimum) 2
gramhari, diberikan peroral atau intra7ena. &emberian kloramfenikol dengan
dosis tinggi tersebut mempersingkat aktu peraatan dan men"egah relaps. Afek
negatifnya adalah mungkin pembentulan Bat anti berkurang karena basil terlalu
"epat di musnahkan. %apat juga diberikan Tiampenikol, *otrimo9aBol, $mo9ilin
dan ampi"illin disesuaikan dengan keluhan klien. *loramfenikol digunakan
untuk memusnahkan dan menghentikan penyebaran kuman. %iberikan sebagai
pilihan utama untuk mengobati demam thypoid di 'ndonesia.
7/24/2019 Laporan Pendahuluan Demam Typoid (Repaired)
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-demam-typoid-repaired 6/14
o 3ila terdapat komplikasi, terapi disesuaikan dengan penyakitnya. 3ila terjadi
dehidrasi dan asidosis diberikan "airan intra7ena.
$. Pen&egahan
Menurut 3uku $jar 'lmu &enyakit %alam (2006), ada 8 strategi pokok untuk
memutuskan transmisi thypoid yaitu:
a. 'dentifikasi dan eradikasi Salmonella thypii baik pada kasus demam thypoid maupun
pada kasus "arrier thypoid.
b. &en"egahan transmisi langsung dari pasien terinfeksi Salmonella thypii akut maupun
"arrier.
". &roteksi pada orang yang beresiko terinfeksi.
/ara pen"egahan yang dilakukan pada demam typhoid adalah "u"i tangan setelah
dari toilet dan khususnya sebelum makan atau mempersiapkan makanan, hindari minum
susu mentah (yang belum dipasteurisasi), hindari minum air mentah, rebus air sampaimendidih dan hindari makanan pedas karena akan memperberat kerja usus dan
pemberian 7aksin.
A'UHAN KEPERA(A)AN
$. &engkajian data keperaatan
a. 'dentitas.
b. *eadaan umum3iasanya pada pasien typhoid mengalami badan lemah, panas, pu"at, mual,
perut tidak enak, anore9ia
". &emeriksaaan TT<
uhu tubuh bisasanya meningkat, demam berlangsung selama 8 minggu
bersifat febris remiten, dan suhunya tidak tinggi sekali. elama minggu
pertama, suhu tubuh berangsur-angsur naik setiap harinya, biasanya menurun
pada pagi hari dan meningkat lagi pada sore hari dan malam hari. %alam
minggu kedua, pasien terus berada dalam keadaan demam. &ada minggu
ketiga, suhu berangsur turun dan normal kembali pada akhir minggu ketiga.
d. iayat *esehatan
#. iayat penyakit sekarang
&ada umumnya keluhan utama pada pasien thypoid adalah: demam,
anore9ia, mual, muntah, diare, perasaan tidak enak di perut, pu"at
(anemia), nyeri kepala pusing, nyeri otot, lidah tifoid (kotor), gangguan
kesadaran berupa somnolen sampai koma.
2. iayat kesehatan dahulu
7/24/2019 Laporan Pendahuluan Demam Typoid (Repaired)
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-demam-typoid-repaired 7/14
*aji apakah sebelumnya pasin pernah diraat, dengan diagnose apaC *aji
apa yang di rasakan klien belakangan ini.
8. iayat kesehatan keluarga
$pakah dalam kesehatan keluarga ada yang pernah menderita Thypoid
atau sakit yang lainnya.
@. iayat kesehatan so"ial
4ingkungan sekitar tempat tinggal pasien
tatus psikologi keluarga dan pasien:
&ada pasien juga akan merasa ke"emasan akibat hospitalisasi dan "emas
karena sesuatu hal yang tertunda seperti pekerjaan, dan pada klien-klien
merasa sedih karena berpisah dari teman-temannya serta harus beradaptasi
dilingkungan yang baru. Hal ini di anggap sebagai an"aman bagi mereka
sehingga terkadang ada yang menutup diri. *eluarga mengalami
ke"emasan akibat angggota keluarganya yang sakit, masalah biaya, lama
peraatan.
e. &emeriksaan Head to toedata fokus:
f. Mata : konjungti7a anemis.
a) Mulut : terdapat napas tidak sedap, bibir pe"ah-pe"ah dan kering. 4idah
tertutup selaput putih yang kotor sementara ujung dan tepinya berarna
kemerahan.
b) Hidung: kadang terjadi epistaksis
") $bdomen: perut kembung (meteorismus), hepatomegali, splenomegali,
nyeri tekan, bisa terjadi konstipasi, bisa juga diare atau normal.
d) *ulit : bintik-bintik kemerahan pada punggung dan ekstremitas.
e) istem respirasi: normal
f) istem kardio7askuler: biasanya pada pasien dengan typoid yang
ditemukan tekanan darah yang meningkat akan tetapi bisa didapatkan
ta"hiardi saat pasien mengalami peningkatan suhu tubuh.
g) istem integument : turgor kulit menurun, pu"at, berkeringat banyak, akral
hangat.h) istem eliminasi: pada pasien typoid kadang-kadang diare atau konstipasi,
produk kemih pasien bisa mengalami penurunan (kurang dari normal).
D -# ""kg 33jam.
i) istem persyarafan: apakah kesadaran penuh, apatis, somnolen dan koma
g. &emeriksaan laboratorium
#. &emeriksaan leukosit
Terdapat leukopenia dan limposistosis relatif. &ada kebanyakan kasus
demam typhoid, jumlah leukosit pada sediaan darah tepi berada pada
batas-batas normal bahkan kadang-kadang terdapat leukosit alaupun
tidak ada komplikasi atau infeksi sekunder.
7/24/2019 Laporan Pendahuluan Demam Typoid (Repaired)
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-demam-typoid-repaired 8/14
2. &emeriksaan 5T %$ &T
5T dan &T pada demam typhoid seringkali meningkat tetapi dapat
kembali normal setelah sembuhnya typhoid.
8. 3iakan darah
3ila biakan darah positif hal itu menandakan demam typhoid, tetapi bila
biakan darah negatif tidak menutup kemungkinan akan terjadi demam
typhoid.
@. ji ;idal
$kibat infeksi oleh salmonella thypi, klien membuat antibodi atau
aglutinin yaitu :
a. $glutinin 5, yang dibuat karena rangsangan antigen 5 (berasal dari
tubuh kuman).
b. $glutinin H, yang dibuat karena rangsangan antigen H (berasal dari
flagel kuman).
". $glutinin <i, yang dibuat karena rangsangan antigen <i (berasal dari
simpai kuman)
%ari ketiga aglutinin tersebut hanya aglutinin 5 dan H yang ditentukan
titernya untuk diagnosa, makin tinggi titernya makin besar klien menderita
typhoid.
1. &emeriksaan Tube9
&emeriksaan yang dapat dijadikan alternatif untuk mendeteksi penyakit
demam tifoid lebih dini adalah mendeteksi antigen spesifik dari kuman
almonella (lipopolisakarida 5=) melalui pemeriksaan 'gM $nti
almonella (Tube9 T+). &emeriksaan ini lebih spesifik, lebih sensitif, dan
lebih praktis untuk deteksi dini infeksi akibat kuman almonella typhi.
3. %iagnosa *eperaatan
#. Hipertermia berhubungan dengan pelepasan endotoksin.
2. angguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan pembesaran hati
dan limfa.
7/24/2019 Laporan Pendahuluan Demam Typoid (Repaired)
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-demam-typoid-repaired 9/14
8. angguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan anoreksia
@. %efisit peraatan diri ( oral hygiene ) berhubungan dengan
kelemahan.
1. esiko tinggi kekurangan 7olume "airan dan elektrolit
berhubungan dengan defekasi berlebihan.
6. *onstipasi berhubungan dengan penurunan peristaltik usus.
/. 'nter7ensi
NO D*A$NO'E KEPERA(A)AN *N)ER+EN'*
7/24/2019 Laporan Pendahuluan Demam Typoid (Repaired)
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-demam-typoid-repaired 10/14
DAN )U,UAN
#. Hipertermia berhubungan dengan
pelepasan endotoksin.
etelah dilakukan tindakan
keperaatan selama # 9 2@ jam
tidak terjadi kenaikan suhu tubuh
dengan "riteria hasil :
#. uhu badan klien 86-8?0
2. *lien merngatakan nyaman.8. TT< klien dalam batas
normal.
#. elaskan penyebab terjadinya panas kepada
kelaurga atau klien
2. $jurkan klien untuk banyak istirahat dan
mengurangi akti7itas
8. 3erikan klien banyak minum
@. 3erikan kompres air hangat
1. 3erikan klien pakaian yang mudah menyerap
keringat
6. /iptakan lingkungan yang nyaman dan tenang
?. Monitor tanda-tanda 7ital
!. Monitor input dan output "airan
=. *olaborasi medis untuk pemberian obat
antibiotik
#. Memba
klien m
2. $kti7it
mempe
mengh
8. Menge
suhu tu
men"eg
@. Memba
1. Memba
klien
6. Membe
?. ebagai
perkem
!. Memba
=. Memba
penyeb
2. angguan rasa nyaman nyeri
berhubungan dengan pembesaran
hati dan limfa.etelah dilakukan tindakan
keperaatan selama # 9 2@ jam
tidak terjadi nyeri pada bagian
perut dengan "riteria hasil
#. *lien mengatakan nyeri
berkurang atau hilang.
2. *lien menunjukan ekspresi
ajah tenang.8. yeri tekan berkurang.
@. TT< dalambatas normal.
#. *aji respon klien terhadap nyeri
2. *aji respon non7erbal klien
8. 3erikan posisi yang nyaman pada klien
@. $jak klien untuk mengalihkan rasa sakit
1. Monitor TT<
6. *olaborasi medis untuk pemberian obat
analgetik
#. Memb
pera
2. Men"o
klien
8. Memb
rasaka
@. Memb
merek
1. ebag
perke
6. Menur
klien
8. angguan pemenuhan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan anoreksia :
etelah dilakukan tindakan
keperaatan selama 8 9 2@ jam
tidak gangguan pemenuhan
#. *aji kebiasaan makan klien
2. aga kebersihan mulut, bersihkan se"ret
maupun kotoran-kotoran sebelum makan
8. 3erikan makanan sedikit-sedikit tapi sering
@. 3erikan atau anjurkan untuk memberikan
makanan tambahan di luar jam makan sesuai
#. Memb
tepat
2. Memb
klien
8. Memb
saat
denga
7/24/2019 Laporan Pendahuluan Demam Typoid (Repaired)
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-demam-typoid-repaired 11/14
nutrisi dengan "riteria hasil
#. *lien mampu menghabiskan
# porsi makanan yang
disajikan.
2. 33 klien stabil atau naik.
dengan kesukaan klien selama tidak ada
kontraindikasi
1. *olaborasi dengan ahli giBi
6. Monitor 33 setiap hari
@. Memb
pada k
1. Memb
kebutu
6. Menu
@. %efisit peraatan diri ( oral
hygiene ) berhubungan dengan
kelemahan.
etelah dilakukan tindakankeperaatan selama # 9 2@ jam
tidak terjadi defi"it peraatan diri
(oral hygiene) dengan "riteria
hasil :
#. Mulut tampak bersih.
2. Mulut ter"ium tidak berbau.
8. 4idah tampak bersih.
#. *aji tingkat ketergantungan klien
2. 3antu klien dalam melakukan aktifitas ringan
seperti mengubah posisi
8. $jarkan keluarga dalam membantu klien agar
dapat memenuhi $%4
#. Mene
berik
2. Mem
meme
8. *lien
bantu
dapat
1. esiko tinggi kekurangan 7olume
"airan dan elektrolit berhubungan
dengan defekasi berlebihan.
etelah dilakukan tindakan
keperaatan selama # 9 2@ jam
tidak terjadi kekurangan 7olume
dan "airan dan elektrolit dengan
kriteria hasil :
#. Mukosa bibir tampak
lembab.
2. TT< dalam batas normal.
8. *lien tampak tidak lemas
@. Tidak terdapat tanda-tanda
dehidrasi
#. 5bser7asi TT< klien @ jam sekali2. Monitor tanda-tanda kekurangan "airan seperti
turgor tidak elasti", ubun-ubun "ekung,
prodiksi urin menurun, membrane mukosa
kering, bibir pe"ah-pe"ah
8. 5bser7asi dan "atat intake dan output "airan
@. Monitor pemberian "airan melalui intra7ena
1. 3erikan kompres dingin atau tepid sponge
#. Mem2. Mela
aal
8. ntu
outpu
@. Men"
yang
1. Meng
tidak
6 *onstipasi berhubungan dengan
penurunan peristaltik usus.
#. Tentukan pola defekasi bagi klien dan latih
klien untuk menjalankannya
#. ntuk
defekas
7/24/2019 Laporan Pendahuluan Demam Typoid (Repaired)
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-demam-typoid-repaired 12/14
etelah dilakukan tindakan
keperaatan selama # 9 2@ jam
pasien dapat defekasi dengan
teratur (setiap hari)
*riteria hasil :
#. %efekasi dapat dilakukan satu
kali sehari.
2. *onsistensi feses lembut
8. Aliminasi feses tanpa perlu
mengejan berlebihan
2. $tur aktu yang tepat untuk defekasi klien
seperti sesudah makan
8. 3erikan "akupan nutrisi berserat sesuai dengan
indikasi
@. 3erikan "airan jika tidak kontraindikasi 2-8
liter per hari
1. &emberian laksatif atau enema sesuai indikasi
2. ntuk
8. utrisi
elimina
@. ntuk
1. ntuk
%$+T$ &T$*$
4odo, %. $. 20#2. $suhan *eperaatan &ada *lien %engan Thypoid %i uang +ajar
. 3ayangkara artika $sih 3andung. 3andung. &rogram &rofesi ers ekolah
Tinggi 'lmu *esehatan 'mmanuel 3andung 20#2
(https:.s"ribd."omdo"=!62?201$*A&-%AM$M-THE&5'%) diakses
tanggal 22 februari 20#6.
urarif, $.H. 20#1. $plikasi $suhan *eperaatan 3erdasarkan %iagnosa Medis %an
$%$ '/-5/ Adisi 2. ogjakarta. Media"tion
Mansjoer, $rif et al . 200#. *apita elekta *edokteran. Adisi '''. akarta : A/
7/24/2019 Laporan Pendahuluan Demam Typoid (Repaired)
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-demam-typoid-repaired 13/14
LAPORAN PENDAHULUAN DEMAM )H-PO*D . $T$&$ &$4
. $$;$4' $T$
54AH:
+'TH$T+
7/24/2019 Laporan Pendahuluan Demam Typoid (Repaired)
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-demam-typoid-repaired 14/14
'EKOLAH )*N$$* *LMU KE'EHA)AN *NDONE'*A ,A-A PALU
PRO!E'* NER'