laporan pendahuluan snh

22
LAPORAN PENDAHULUAN “STROKE NON HEMORAGIK” 1.1 Definisi Menurut WHO ( 1986 ), Stroke adalah gangguan peredaran darah ke otak atau disebut cerebro vascular accident (VCA) atau, stroke adalah tanda-tanda klinis yang berkembang cepat akibat fungsi vocal (global), dengan gejala-gejala yang berlangsung selama 24 jam atau lebih ataupun menyebabkan kematian, tanpa adanya penyebab lain yang ada selain vaskuler. Menurut Feigin, 2006 Stroke atau sering disebut juga dengan ”cerebrovasculer accident” adalah gejala kelainan neurologi akibat dari penyakit pembuluh darah otak. Stroke adalah penyakit otak yang paling destruktif dengan konsekuensi berat, termasuk beban psikologis, fisik, dan keuangan yang besar pada pasien, keluarga, dan masyarakat. Gangguan peredaran darah diotak (GPDO) atau dikenal dengan CVA (Cerebro Vaskuar Accident) adalah gangguan fungsi syaraf yang disebabkan oleh gangguan aliran darah dalam otak yang dapat timbul secara mendadak (dalam beberapa detik) atau secara cepat (dalam beberapa jam) dengan gejala atau tanda yang sesuai dengan daerah yang terganggu.(Harsono,1996, hal 67). Stroke atau cedera cerebrovaskuler adalah kehilangan fungsi otak yang diakibatkan oleh

Upload: nuroktavin

Post on 12-Jan-2016

55 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

lpp snh

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN PENDAHULUAN SNH

LAPORAN PENDAHULUAN

“STROKE NON HEMORAGIK”

1.1 Definisi

Menurut WHO ( 1986 ), Stroke adalah gangguan peredaran darah ke otak

atau disebut cerebro vascular accident (VCA) atau, stroke adalah tanda-tanda

klinis yang berkembang cepat akibat fungsi vocal (global), dengan gejala-

gejala yang berlangsung selama 24 jam atau lebih ataupun menyebabkan

kematian, tanpa adanya penyebab lain yang ada selain vaskuler.

Menurut Feigin, 2006 Stroke atau sering disebut juga dengan

”cerebrovasculer accident” adalah gejala kelainan neurologi akibat dari

penyakit pembuluh darah otak. Stroke adalah penyakit otak yang paling

destruktif dengan konsekuensi berat, termasuk beban psikologis, fisik, dan

keuangan yang besar pada pasien, keluarga, dan masyarakat.

Gangguan peredaran darah diotak (GPDO) atau dikenal dengan CVA

(Cerebro Vaskuar Accident) adalah gangguan fungsi syaraf yang disebabkan

oleh gangguan aliran darah dalam otak yang dapat timbul secara mendadak

(dalam beberapa detik) atau secara cepat (dalam beberapa jam) dengan gejala

atau tanda yang sesuai dengan daerah yang terganggu.(Harsono,1996, hal 67).

Stroke atau cedera cerebrovaskuler adalah kehilangan fungsi otak yang

diakibatkan oleh berhentinya suplai darah ke bagian otak sering ini adalah

kulminasi penyakit serebrovaskuler selama beberapa tahun. (Smeltzer C.

Suzanne, 2002, hal 2131).

1.2 Etiologi

1. Penyebab-penyebabnya antara lain:

a. Trombosis ( bekuan cairan di dalam pembuluh darah otak )

Trombus yang lepas dan menyangkut di pembuluh darah yang lebih

distal disebut embolus.

b. Embolisme cerebral ( bekuan darah atau material lain )

Emboli merupakan 5-15 % dari penyebab stroke. Dari penelitian

epidemiologi didapatkan bahwa sekitar 50 % dari semua serangan

Page 2: LAPORAN PENDAHULUAN SNH

iskemik otak, apakah yang permanen atau yang transien, diakibatkan oleh

komplikasi trombotik atau embolik dari ateroma, yang merupakan

kelainan dari arteri ukuran besar atau sedang, dan sekitar 25 %

disebabkan oleh penyakit pembuluh darah kecil di intyrakranial dan 20 %

oleh emboli jantung. Emboli dapat terbentuk dari gumpalan darah,

kolesterol, lemak, fibrin trombosit, udara ,tumor, metastase, bakteri,

benda asing. Emboli lemak terbentuk jika lemak dari sumsum tulang

yang pecah dilepaskan ke dalam aliran darah dan akhirnya bergabung di

dalam sebuah arteri.

c. Hemorargik cerebral (Pecahnya pembuluh darah serebral dengan

perlahan ke dalam jaringan otak atau ruang sekitar otak).

Akibatnya adalah gangguan suplai darah ke otak , menyebabkan

kehilangan gerak, pikir, memori, bicara, atau sensasi baik sementara atau

permanen.

d. Iskemia ( Penurunan aliran darah ke area otak)

Penurunan tekanan darah yang tiba-tiba bisa menyebabkan berkurangnya

aliran darah ke otak, yang biasanya menyebabkan seseorang pingsan.

Stroke bisa terjadi jika tekanan darah rendahnya sangat berat dan

menahun. Hal ini terjadi jika seseorang mengalami kehilangan darah

yang banyak karena cedera atau pembedahan, serangan jantung atau

irama jantung yang abnormal.

Page 3: LAPORAN PENDAHULUAN SNH

2. Penyebab lain terjadinya stroke non hemoragik adalah :

a. Aterosklerosis, Terbentuknya aterosklerosis berawal dari endapan

ateroma (endapan lemak) yang kadarnya berlebihan dalam pembuluh

darah. Selain dari endapan lemak, aterosklerosis ini juga mungkin

karena arteriosklerosis, yaitu penebalan dinding arteri (tunika intima)

karena timbunan kalsium yang kemudian mengakibatkan bertambahnya

diameter pembuluh darah dengan atau tanpa mengecilnya pembuluh

darah.

b. Infeksi, Peradangan juga menyebabkan menyempitnya pembuluh darah,

terutama yang menuju ke otak.

c. Obat-obatan, Ada beberapa jenis obat-obatan yang justru dapat

menyebabkan stroke seperti: amfetamin dan kokain dengan jalan

mempersempit lumen pembuluh darah ke otak.

d. Hipotensi, Penurunan tekanan darah yang tiba-tiba bisa menyebabkan

berkurangnya aliran darah ke otak, yang biasanya menyebabkan

seseorang pingsan. Stroke bisa terjadi jika hipotensi ini sangat parah dan

menahun.

3. Ada beberapa faktor risiko stroke yang sering teridentifikasi, yaitu ;

a. Hipertensi

b. Aneurisma pembuluh darah cerebral

c. Kelainan jantung / penyakit jantung,

d. Diabetes mellitus (DM),

e. Usia lanjut,

f. Polocitemia,

g. Peningkatan kolesterol (lipid total),

h. Obesitas,

i. Perokok,

j. kurang aktivitas fisik,

1.4 Patofisiologi

Infark ischemic cerebri sangat erat hubungannya dengan aterosklerosis dan

arteriosklerosis. Aterosklerosis dapat menimbulkan bermacam-macam

manifestasi klinis dengan cara:

Page 4: LAPORAN PENDAHULUAN SNH

1. Menyempitkan lumen pembuluh darah dan mengakibatkan insufisiensi

aliran darah.

2. Oklusi mendadak pembuluh darah karena terjadinya thrombus dan

perdarahan aterm.

3. Dapat terbentuk thrombus yang kemudian terlepas sebagai emboli.

4. Menyebabkan aneurisma yaitu lemahnya dinding pembuluh darah atau

menjadi lebih tipis sehingga dapat dengan mudah robek.

Faktor yang mempengaruhi aliran darah ke otak:

a. Keadaan pembuluh darah.

b. Keadan darah : viskositas darah meningkat, hematokrit meningkat, aliran

darah ke otak menjadi lebih lambat, anemia berat, oksigenasi ke otak

menjadi menurun.

c. Tekanan darah sistemik memegang peranan perfusi otak. Otoregulasi

otak yaitu kemampuan intrinsik pembuluh darah otak untuk mengatur

agar pembuluh darah otak tetap konstan walaupun ada perubahan tekanan

perfusi otak.

d. Kelainan jantung menyebabkan menurunnya curah jantung dan karena

lepasnya embolus sehingga menimbulkan iskhemia otak. Suplai darah ke

otak dapat berubah pada gangguan fokal (thrombus, emboli, perdarahan

dan spasme vaskuler) atau oleh karena gangguan umum

(Hypoksiakarena gangguan paru dan jantung). Arterosklerosis

sering/cenderung sebagai faktor penting terhadap otak. Thrombus dapat

berasal dari flak arterosklerotikatau darah dapat beku pada area yang

stenosis, dimana aliran darah akan lambat atau terjadi turbulensi. Oklusi

pada pembuluh darah serebral oleh embolusmenyebabkan oedema dan

nekrosis diikuti thrombosis dan hipertensi pembuluh darah. Perdarahan

intraserebral yang sangat luas akan menyebabkan kematian dibandingkan

dari keseluruhan penyakit cerebrovaskuler. Anoksia serebral dapat

reversibel untuk jangka waktu 4-6 menit. Perubahan irreversible dapat

anoksia lebih dari 10 menit. Anoksia serebral dapat terjadi oleh karena

gangguan yang bervariasi, salah satunya cardiac arrest.

Page 5: LAPORAN PENDAHULUAN SNH

Faktor-faktor penyebab / pencetus Stroke Non Hemoragik

Terganggunya Kerja Jantung

Suplai darah dari ventrikel kiri

Jantung memompa darah ke seluruh tubuh/sistemik

Arteroklerosis

Iskemia

Suplai darah ke serebral menurun

Trombosis Emboli

TIA

NDx: Perubahan Perfusi Jaringan

Hipoxia Jar. Otak

Kerusakan Otak

IreversibelReversibel

Menurunnya Kesadaran Edema Jar. Otak

1.6 Patoflow

Page 6: LAPORAN PENDAHULUAN SNH

Koma

NDx: Kerusakan MenelanDefisit Jar. Otak

ParalisisHemaparasis

NDx: Gangguan Harga diri

NDx: Kurang Perawatan diri

NDx: Kerusakan Mobilitas Fisik

NDx: Kurang Perawatan diri

Afasia

NDx: Kerusakan MenelanBed Rest

Dekubitus

Inkontinensia Uri

Pneumonia

Page 7: LAPORAN PENDAHULUAN SNH

1.6 Manifestasi Klinis

Tanda dan gejala bervariasi, tergantung pada arteri yang diserang (dan, akibatnya, bagian

otak yang disuplainya), keparahan kerusakan, dan perluasan sirkulasi kolateral yang

berkembang untuk membantu otak mengimbangi suplai darah yang berkurang.

1. Stroke hemisfer kiri: gejala di sisi tubuh sebelah kanan

2. Stroke hemisfer kanan : gejala di sisi tubuh sebelah kiri

3. Stroke yang menyebabkan kerusakan saraf kranial : tanda disfungsi saraf kranial disisi

yang sama dengan terjadinya hemoragi

4. Gejala biasanya diklasifikasikan menurut arteri yang diserang :

a. Arteri serebral tengah : afasia, disfasia, potongan bidang visual dan hemiparesis

disisi yang diserang (lebih parah diwajah dan lengan daripada di kaki)

b. Arteri karotid : lemah, paralisis, mati rasa, perubahan sensorik, dan gangguan visual

disisi yang diserang ; perubahan tingkat kesadaran ; bunyi abnormal ; sakit kepala;

afasia dan ptosis.

c. Arteri vertebrobasilar : lemah disisi yang diserang, mati rasa disekitar bibir dan

mulut, potongan bidang visual, diplopia, koordinasi buruk, disfagia, bicara

mencerca, pusing, amnesia dan ataksia.

d. Arteri serebral anterior : konfusi, lemah dan mati rasa (terutama dikaki) disisi yang

diserang, inkontinensi, hilang koordinasi, gangguan fungsi motorik dan sensorik,

dan perubahan kepribadian.

e. Arteri serebral posterior : potongan bidang visual, gangguan sensorik, disleksia,

koma, dan kebutaan kortikal.

5. Gejala juga diklasifikasikan sebagai premonitorik, tergeneralisasi, atau fokal

6. Premonitorik (jarang) :mengantuk, pusing, sakit kepala, dan konfusi mental.

7. Tergeneralisasi : sakit kepala,muntah,gangguan mental, sawan,koma,rigiditas

nukal,demam, dan disorientasi.

8. Fokal (misalnya perubahan sensorik dan refleks): merefleksikan tempat hemoragi atau

inarksi dan bisa memburuk.

Tanda dan gejala lain dari stroke adalah (Baughman, C Diane.dkk,2000):

1. Kehilangan motorik.

Disfungsi motorik paling umum adalah hemiplegia (paralisis pada salah satu sisi)

dan hemiparesis (kelemahan salah satu sisi) dan disfagia.

2. Kehilangan komunikasi Disfungsi bahasa dan komunikasi adalah disatria (kesulitan

berbicara) atau afasia (kehilangan berbicara).

Page 8: LAPORAN PENDAHULUAN SNH

3. Gangguan persepsi

Meliputi disfungsi persepsi visual humanus, heminapsia atau kehilangan

penglihatan perifer dan diplopia, gangguan hubungan visual, spesial dan

kehilangan sensori.

4. Kerusakan fungsi kognitif, parestesia (terjadi pada sisi yang berlawanan).

5. Disfungsi kandung kemih, meliputi : inkontinensia urinarius transier, inkontinensia

urinarius peristen atau retensi urin (mungkin simtomatik dari kerusakan otak

bilateral), Inkontinensia urinarius dan defekasi yang berlanjut (dapat mencerminkan

kerusakan neurologi ekstensif).

Tanda dan gejala yang muncul sangat tergantung dengan daerah otak yang terkena:

a. Pengaruh terhadap status mental: tidak sadar, konfus, lupa tubuh sebelah.

b. Pengaruh secara fisik: paralise, disfagia, gangguan sentuhan dan sensasi, gangguan

penglihatan.

c. Pengaruh terhadap komunikasi: bicara tidak jelas, kehilangan bahasa.

d. Dilihat dari bagian hemisfer yang terkena tanda dan gejala dapat berupa

1.7 Pemeriksaan Diagnosis

1. Pemeriksaan penunjang disgnostik yang dapat dilakukan adalah :

a. laboratorium: mengarah pada pemeriksaan darah lengkap, elektrolit, kolesterol, dan

bila perlu analisa gas darah, gula darah dsb.

b. Computed tomography (CT) scan kepala untuk mengetahui lokasi dan luasnya

perdarahan atau infark. Menunjukkan adanya stroke hemoragis dengan segera tetapi

bisa jadi tidak mnenunjukkan adanya infarksi trombotik selama 48-72 jam.

c. MRI( magnetic resonance imaging ), untuk mengetahui adanya edema, infark,

hematom dan bergesernya struktur otak, bisa membantu mengidentifikasi area yang

mengalami iskemia atau infarksi dan pembengkakan serebral. MRI menunjukan

daerah yang mengalami infark, hemoragik.

d. Angiografi untuk mengetahui penyebab dan gambaran yang jelas mengenai

pembuluh darah yang terganggu

2. Pemeriksaan penunjang :

a. Oftalmoskopi bisa menunjukkan tanda hipertensi dan perubahan aterosklerotik

dalam arteri retina.

b. Memperlihatkan adanya edema , hematoma, iskemia dan adanya infark

Page 9: LAPORAN PENDAHULUAN SNH

c. Membantu menentukan penyebab stroke secara spesifik seperti perdarahan atau

obstruksi arteri

d. Fungsi Lumbal

1) menunjukan adanya tekanan normal

2) tekanan meningkat dan cairan yang mengandung darah menunjukan adanya

perdarahan

e. EEG: Memperlihatkan daerah lesi yang spesifik

f. Ultrasonografi Dopler : Mengidentifikasi penyakit arteriovena

g. Sinar X Tengkorak : Menggambarkan perubahan kelenjar lempeng pineal

(DoengesE, Marilynn,2000 hal 292)

Page 10: LAPORAN PENDAHULUAN SNH

Konsep Asuhan Keperawatan

Data Dasar Pengkajian

1. Adapun hal yang perlu di kaji pada klien dengan penyakit SNH yaitu :

a. Identitas diri klien

1) Pasien (diisi lengkap) : Nama, Tempat/Tgl. Lahir, Umur, Jenis Kelamin, Alamat,

Status Perkawinan, Agama, Suku Bangsa, Pendidikan, Pekerjaan, Lama bekerja,

Tgl Masuk RS.

2) Penanggung Jawab (diisi lengkap) : Sumber informasi, Keluarga terdekat yang

dapat dihubungi, Pendidikan, Pekerjaan, Alamat.

b. Status kesehatan saat ini

1) Alasan Kunjungan/Keluhan Utama,

2) Faktor Pencetus,

3) Lamanya keluhan,

4) Timbulnya Keluhan,

5) Faktor yang memperberat,

6) Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya,

7) Diagnosa Medik.

c. Riwayat kesehatan yang lalu

1) Penyakit yang pernah dialami,

2) Alergi,

3) Imunisasi,

4) Kebiasaan,

5) Obat – obatan,

6) Pola Nurtisi,

7) Pola Eliminasi,

8) Pola tidur dan istirahat,

9) Pola Aktifitas dan Latihan,

10) Pola bekerja.

d. Riwayat keluarga dalam bentuk Genogram

e. Riwayat lingkungan

Page 11: LAPORAN PENDAHULUAN SNH

f. Aspek psikososial

1) Pola piker dan persepsi

2) Persepsi diri

3) Suasana hati

4) Hubungan/ komunikasi

5) Kehidupan berkeluarga

6) Pertahanan koping

7) System nilai – kepercayaan

8) Tingkat perkembangan

g. Pengkajian fisik

1) Tanda-tanda vital saat pasien masuk rumah sakit

2) pemeriksaan persistem

a) sistem persepsi & sensori (pemeriksaan 5 indera penglihatan, pendengaran,

penciuman, pengecap, perasa),

b) Sistem persarafan (bagaimana tingkat kesadaran, GCS, reflek bicara, pupil,

orientasi waktu & tempat),

c) Sistem pernafasan (Nilai frekuensi nafas, kualitas, suara, dan jalan nafas),

d) Sistem kardiovaskuler (nilai TD, nadi dari irama, kualitas dan frekuensi),

e) Sistem gastrointestinal (nilai kemampuan menelan, nafsu makan/minum,

peritaltik, eliminasi),

f) Sistem integument (nilai warna, turgor, tekstur dari kulit pasien),

g) Sistem reproduksi,

h) Sistem perkemihan (nilai frekunsi BAK, volume BAK) .

Page 12: LAPORAN PENDAHULUAN SNH

Diagnosa Keperawatan

1. Hambatan komunikasi verbal b.d penurunan fungsi otot facial/oral2. Kerusakan mobilitas fisik b.d keterlibatan neuromuskuler, kelemahan, parestesia,

flaksid/ paralysis hipotonik, paralysis spastis. Kerusakan perceptual / kognitif.3. Pola nafas tak efektif berhubungan dengan adanya depresan pusat pernapasan.

Hambatan

Komunikasi Verbal

b.d. Kerusakan

anatomi

Kemampuan Komunikasi

Menunjukkan hasil perbaikan:

         Penggunaan bahasa lisan

         Penggunaan bahasa non-verbal

         Memberikan balasan dari pesan yang diterima

         Menyampaikan pesan langsung secara tepat

         Bertukar pesan dengan yang lainnya

Komunikasi: Kemampuan Menerima

Menunjukkan hasil perbaikan:

         Menginterpretasikan bahasa lisan

         Menginterpretasikan bahasa non-verbal

         Memberikan balasan dari pesan yang diterima

Peningkatan

Komunikasi: Defisit

Pendengaran      

         Memudahkan janji

bertemu dengan pasien

untuk menguji

kemampuan

mendengar pasien, jika

sesuai

         Memfasilitasi

penggunaan alat bantu

pendengaran, jika

dibutuhkan

         Beri tahu  pasien

bahwa suara yang

dialami akan berbeda

dengan pada saat

menggunakan alat

bantu pendengaran

         Jaga kebersihan alat

bantu pendengaran

         Periksa baterai alat

bantu pendengaran

secara rutin

         Memberi suatu

petunjuk sederhana

setiap waktunya

         Mendengarkan

dengan penuh

Page 13: LAPORAN PENDAHULUAN SNH

perhatian

         Menahan diri untuk

tidak marah kepada

pasien dengan kondisi

komunikasi yang

kacau

         Gunakan kata-kata

yang mudah

dimengerti dan

kalimat-kalimat

pendek, jika sesuai

         Tingkatkan volume

suara, jika diperlukan

         Jangan menutup

mulut, merokok,

berbicara sesukanya,

atau mengunyah

permen karet ketika

berbicara

         Dapatkan perhatian

pasien melalui

sentuhan

         Gunakan kertas,

pensil, atau

komunikasi komputer,

ketika penting

         Memudahkan

penempatan sumber

daya untuk alat bantu

pedengaran

Diagnosa Keperawatan/Masalah Kolaborasi

Rencana keperawatan

Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

Bersihan Jalan Nafas tidakNOC: Respiratory status :

Pastikan kebutuhan oral / tracheal

Page 14: LAPORAN PENDAHULUAN SNH

efektif berhubungan dengan:- Infeksi, disfungsineuromuskular, hiperplasiadinding bronkus, alergijalan nafas, asma, trauma- Obstruksi jalan nafas :spasme jalan nafas, sekresitertahan, banyaknyamukus, adanya jalan nafasbuatan, sekresi bronkus,adanya eksudat di alveolus,adanya benda asing di jalannafas.DS:- DispneuDO:- Penurunan suara nafas- Orthopneu- Cyanosis- Kelainan suara nafas (rales,wheezing)- Kesulitan berbicara- Batuk, tidak efekotif atautidak ada- Produksi sputum- Gelisah- Perubahan frekuensi danirama nafas

Ventilation Respiratory status :Airway patency Aspiration ControlSetelah dilakukan tindakankeperawatan selama…………..pasienmenunjukkan keefektifanjalan nafas dibuktikandengan kriteria hasil : Mendemonstrasikan batuk efektif dansuara nafas yang bersih,tidak ada sianosis dandyspneu (mampumengeluarkan sputum,bernafas denganmudah, tidak ada pursedlips) Menunjukkan jalannafas yang paten (klientidak merasa tercekik,irama nafas, frekuensipernafasan dalamrentang normal, tidakada suara nafasabnormal) Mampumengidentifikasikan danmencegah faktor yangpenyebab. Saturasi O2 dalambatas normal Foto thorak dalambatas normal

suctioning. Berikan O2 ……l/mnt, metode……… Anjurkan pasien untuk istirahat dan napasdalam· Posisikan pasien untuk memaksimalkanventilasi· Lakukan fisioterapi dada jika perlu· Keluarkan sekret dengan batuk atausuction· Auskultasi suara nafas, catat adanya suaratambahan· Berikan bronkodilator :- ………………………- ……………………….- ………………………· Monitor status hemodinamik· Berikan pelembab udara Kassa basah NaClLembab· Berikan antibiotik :…………………….…………………….· Atur intake untuk cairan mengoptimalkankeseimbangan.· Monitor respirasi dan status O2· Pertahankan hidrasi yang adekuat untukmengencerkan sekret· Jelaskan pada pasien dan keluarga tentangpenggunaan peralatan : O2, Suction,Inhalasi

Gangguan mobilitas fisikBerhubungan dengan :- Gangguan metabolisme sel- Keterlembatanperkembangan- Pengobatan- Kurang support lingkungan- Keterbatasan ketahankardiovaskuler- Kehilangan integritasstruktur tulang- Terapi pembatasan gerak- Kurang pengetahuan

NOC : Joint Movement :Active Mobility Level Self care : ADLs TransferperformanceSetelah dilakukan tindakankeperawatanselama….gangguanmobilitas fisik teratasidengan kriteria hasil: Klien meningkat dalamaktivitas fisik

NIC :Exercise therapy : ambulation Monitoring vital signsebelm/sesudah latihan dan lihatrespon pasien saat latihan Konsultasikan dengan terapi fisiktentang rencana ambulasi sesuaidengan kebutuhan Bantu klien untuk menggunakantongkat saat berjalan dan

Page 15: LAPORAN PENDAHULUAN SNH

tentang kegunaanpergerakan fisik- Indeks massa tubuh diatas75 tahun percentil sesuai dengan usia- Kerusakan persepsi sensori- Tidak nyaman, nyeri- Kerusakan muskuloskeletaldan neuromuskuler- Intoleransiaktivitas/penurunankekuatan dan stamina- Depresi mood atau cemas- Kerusakan kognitif- Penurunan kekuatan otot,kontrol dan atau masa- Keengganan untuk memulaigerak- Gaya hidup yang menetap,tidak digunakan,deconditioning- Malnutrisi selektif atauumumDO:- Penurunan waktu reaksi- Kesulitan merubah posisi- Perubahan gerakan(penurunan untuk berjalan,kecepatan, kesulitanmemulai langkah pendek)- Keterbatasan motorik kasardan halus- Keterbatasan ROM- Gerakan disertai nafaspendek atau tremor- Ketidak stabilan posisiselama melakukan ADL- Gerakan sangat lambat dantidak terkoordinasi

Mengerti tujuan daripeningkatan mobilitas Memverbalisasikanperasaan dalammeningkatkankekuatan dankemampuan berpindah Memperagakanpenggunaan alat Bantuuntuk mobilisasi(walker)

cegahterhadap cedera Ajarkan pasien atau tenagakesehatan lain tentang teknik ambulasi Kaji kemampuan pasien dalammobilisasi Latih pasien dalam pemenuhan kebutuhan ADLs secara mandiri sesuaikemampuan Dampingi dan Bantu pasien saatmobilisasi dan bantu penuhi kebutuhanADLs ps. Berikan alat Bantu jika klienmemerlukan. Ajarkan pasien bagaimana merubahposisi dan berikan bantuan jikadiperlukan