laporan pendahuluan tbc

15
Laporan pendahuluan TBC Laporan Pendahuluan A. Pengertian Tuberculosis paru adalah penyakit infeksius yang terutama menyerang parenkim paru. Dapat juga ditularkan kebagian tubuh lain. Termasuk meningen, ginjal, tulang dan nodus limfe, agen infeksius terutama adalah batang aerobic tahan asam yang tumbuh dengan lambat dan sensitive terhadap panas dan sinar ultraviolet. (Brunnner & Suddarth, 2002). Tuberculosis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis dengan gejala yang sangat bervariasi ( Mansjoer , 1999). B. Etiologi Penyebab tuberculosis adalah Myobakterium tuberkulosa, sejenis kuman berbentuk batang dengan ukuran panjang 1-4/Um dengan tebal 0,3-0,6/Um dan tahan asam . Spesies lain kuman ini yang dapat memberikan infeksi pada manusia adalah M.bovis, M.kansasii, M. intracellulare, sebagian besar kuman terdiri dari asam lemak(lipid) lipid inilah yang membuat kuman lebih tahan terhadap asam dam lebih tahan terhadap gangguan kimia dan fisik. Kuman dapat tahan hidup pada udara kering maupun dalam keadaan dingin. Di dalam jaringan kuman hidup sebagai parasit intrasellular,

Upload: hilmanhidayat

Post on 04-Dec-2015

215 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

LP TBC

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan pendahuluan TBC

Laporan pendahuluan TBC

Laporan Pendahuluan

A.    Pengertian

Tuberculosis paru adalah penyakit infeksius yang terutama menyerang parenkim paru. Dapat

juga ditularkan kebagian tubuh lain. Termasuk meningen, ginjal, tulang dan nodus limfe, agen

infeksius terutama adalah batang aerobic tahan asam yang tumbuh dengan lambat dan sensitive

terhadap panas dan sinar ultraviolet. (Brunnner & Suddarth, 2002).

Tuberculosis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis dengan

gejala yang sangat bervariasi ( Mansjoer , 1999).

B.     Etiologi

Penyebab tuberculosis adalah Myobakterium tuberkulosa, sejenis kuman berbentuk batang

dengan ukuran panjang 1-4/Um dengan tebal 0,3-0,6/Um dan tahan asam . Spesies lain kuman

ini yang dapat memberikan infeksi pada manusia adalah M.bovis, M.kansasii, M. intracellulare,

sebagian besar kuman terdiri dari asam lemak(lipid) lipid inilah yang membuat kuman lebih

tahan terhadap asam dam lebih tahan terhadap gangguan kimia dan fisik. Kuman dapat tahan

hidup pada udara kering maupun dalam keadaan dingin. Di dalam jaringan kuman hidup sebagai

parasit intrasellular, yakni dalam sito plasma magrofak. Sifat lain kuman ini adalah aerop. Sifat

ini menunjukkan bahwa kuman lebih menyenangi jaringan yang tinggi kandungan oksigennya

( Mansjoer , 2000).

C.     Patofisiologi

D.    Tanda dan Gejala

1.      Gejala Umum

Batuk terus menerus dan berdahak 3 (tiga) minggu atau lebih.

Merupakan proses infeksi yang dilakukan Mycobacterium Tuberkulosis yang menyebabkan lesi

pada jaringan parenkim paru.

Page 2: Laporan pendahuluan TBC

2.      Gejala lain yang sering dijumpai

a.       Dahak bercampur darah

Darah berasal dari perdarahan dari saluran napas bawah, sedangkan dahak adalah hasil dari

membran submukosa yang terus memproduksi sputum untuk berusaha mengeluarkan benda

saing.

b.      Batuk darah

Terjadi akibat perdarahan dari saluran napas bawah, akibat iritasi karena proses batuk dan infeksi

Mycobacterium Tuberkulosis.

c.       Sesak napas dan nyeri dada

Sesak napas diakibatkan karena berkurangnya luas lapang paru akibat terinfeksi Mycobacterium

Tuberkulosis, serta akibat terakumulasinya sekret pada saluran pernapasan.

Nyeri dada timbul akibat lesi yang diakibatkan oleh infeksi bakteri, serta nyeri dada juga dapat

mengakibatkan sesak napas.

d.      Badan lemah, nafsu makan menurun, berat badan menurun, rasa kurang enak badan (malaise),

berkeringat malam walau tanpa kegiatan, demam meriang lebih dari sebulan. Merupakan gejala

yang berurutan terjadi, akibat batuk yang terus menerus mengakibatkan kelemahan, serta nafsu

makan berkurang, sehingga berat badan juga menurun, karena kelelahan serta infeksi

mengakibatkan kurang enak badan dan demam meriang, karena metabolisme tinggi akibat pasien

berusaha bernapas cepat mengakibatkan berkeringat pada malam hari

(Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2006)

E.     Penatalaksanaan

Panduan OAT dan peruntukannya

1.      Kategori -1(2 HRZE / 4H3R3)

Diberikan untuk pasien baru

-    pasien barui TB paru BTA positif

-    Pasien TB paru BTA negatif thorak positif

-    Pasien TB ekstra paru

2.      Kategori – 2 (2HRZES / HRZE / 5H3R3E3)

Diberikan untuk pasien BTA positif yang telah diobati sebelumnyaq

Page 3: Laporan pendahuluan TBC

-    Pasien kambuh

-    Pasien gagal

-    Pasien dengan pengobatan 3 tahun terputus ( Default)

3.      OAT sisipan (HRZE)

Paket sisipan KDT adalah sama seperti panduan paket untuk taha kategori -1 yang diberikan

selama sebulan ( 28 hari)

Jenis dan dosis obat OAT

1.      Isoniasid (H)

Obat ini sangat efektif terhadap kuman dalam keadaan metabolic aktif. Dosis harian yang

dianjurkan 5 mg / kg BB, sedangkan untuk pengobatan intermiten 3 X semingggu diberikan

dengan dosis 10 mg / kg BB.

2.      Rifamisin (R)

Dapat m,embnunuh kuman semi dormanf yang tidak dapat dibunuh isoniasid. Dosis 10 mg / kg

BB diberikan sama untuk pengobatan harian maupun intermiten 3 X seminggu.

3.      Pirasinamid (Z)

Dapat membunuh kuman yang berada dalam sel dengan suasana asam. Dosis harian dianjurkan

25 mg / kg BB, sedangkan untuk pengobatan intermiten 3 X seminggu

4.      Streptomisin (S)

Dosis harian dianjurkan 15 mg / kg BB, sedeangkan untuk pengobatan intermiten 3 X seminggu

diberikan dengaqn dosis yang sama. Penderita berumur sampai 60 tahun dosisnya 0,75 gr/ hari.

Sedangkan untuk berumur 60 th atau lebih diberikan 0,50 gr/ hari.

(Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2006)

F.      Kemungkinan data fokus

Batuk berdahak selama 4 minggu, Hasil foto thorak TB Paru duplet, AL 3,52 ribu/mmk, BTA( -)

, Kandida (+).

G.    Wawancara

Klien mengeluh batuk-batuk berdahak selama 4 minggu sulit tidur dan beraktifitas selama sakit,

terasa sesak, klien juga hanya bisa berbaring di tempat tidur segala aktifitas dibantu keluarga dan

Page 4: Laporan pendahuluan TBC

perawat, klien terpasang O2 sebanyak 5 liter/menit. TTV: TB=90/60, DN=75, N=28 kali/menit

saat di alkulstasi didada kiri dan kanan terdengar suara ronchi, SaO2= 93%. BB=50 kg,

H.    Pemeriksaan Fisik

a.       Aktivitas / Istirahat

Gejala : kelelahan umum dan kelemahan

Napas pendek karena kerja

Kesulitan tidur pada malam atau demam malam hari, menggigil dan /atau berkeringat

Mimpi buruk

Tanda : Takikardia, Takipnea / dispnea pada kerja

Kelelahan otot, nyeri dan sesak (tahap lanjut)

b.      Integritas Ego

Gejala : adanya / faktor stres lama

Masalah keuangan, rumah

Perasaan tak berdaya / tak ada harapan

Populasi budaya / etnik : Amerika asli atau imigran dari Amerika Tengah, Asia

Tanda : Menyangkal

Ansietas, ketakutan, mudah terangsang

c.       Makanan / Cairan

Gejala : kehilangan nafsu makan

Tak dapat mencerna

Penurunan berat badan

Tanda : Turgor kulit buruk, keringat / kulit bersisik

Kehilangan otot / hilang lemak subkutan

d.      Nyeri / Kenyamanan

Gejala : Nyeri dada meningkat karena batuk berulang

Tanda : Berhati-hati pada area yang sakit

Perilaku distraksi, gelisah.

Page 5: Laporan pendahuluan TBC

e.       Pernapasan

Gejala : Batuk produktif atau tidak produktif

Napas pendek

Riwayat tuberkulosis / terpajan pada individu terinfeksi

Tanda : Peningkatan frekuensi pernapasan (penyakit luas atau fibrosis parenkim paru dan

pleura)

f.       Keamanan

Gejala : Adanya kondisi penekanan imun, contoh; AIDS, Kanker

Tes HIV Positif

Tanda : Demam rendah atau sakit panas akut

g.      Interaksi Sosial

Gejala : Perasaan isolasi / penolakan karena penyakit menular

Perubahan pola biasa dalam tanggung jawab / perubahan kapasitas fisik untuk

melaksanakan peran

h.      Penyuluhan / Pembelajaran

Gejala : Riwayat keluarga TB

Ketidakmampuan umum / status kesehatan buruk

Gagal untuk membaik / kambuhnya TB

Tidak berpatisipasi dalam terapi

( Marilynn E. Doenges, 2000)

I.       Pemeriksaan Diagnostik

1.   Kultur sputum

Positif untuk mycobacterium tuberculosis pada tahap aktif penyakit

2.   Ziehl – Nelsons

Page 6: Laporan pendahuluan TBC

Pemakaian asam cepat pada gelas kaca untuk asupan cairan dalaqm darah, positif untuk basil

asam.

3.   Test kulit ( PPD, Mantoux, potongan volmel)

Reaksi positif ( area indurasi 10 mm / lebih besar terjadi 48 – 72 jam setelah injeksi intra dermal

antigen)

4.   Elisa (Western)

Dapat menyatakan adanya HIV.

5.   Foto thorak

Dapat menunjukkkan infiltrasi lesi awal pada area paru atas, simpanan kalsium lesi sembuh

primer. Perubahan menunjukkkan lebih luas TB dapat termasuk ronggga, area fibrosa.

6.   Histologi / kultur jaringan

Termasuk pembersihan gaster, urine, cairan serebrospinal, biopsi kulit. Positip untuk

mycobacterium tuberkulosis

7.   Biopsi jarum pada jaringan paru

Positip untuk granuloma TB, adanya sel raksasa menunjukkan nekrosis

8.   Elektrosit

Dapat tak normal tergantung pada lokasi dan beratnya infeksi.

9.   GDA

Dapat norma tergantung pada lokasi dan beratnya kerusakan ruang mati.

10.  Pemeriksaaan fugsi paru

Penurunan kapasitas vital, kehilangan jaringan paru dan penyakit pleura ( TB paru kronis paru

luas )

( Marilynn E. Doenges, 2000)

J. Analisa Data

No

.

Data Masalah Penyebab

1Ds : klien mengatakan sulit bernapas bila

dahak tidak bisa dikeluarkan

DO :

Bersihan jalan

napas tidak

efektif

Akumulasi sekret

pada bronkus

Page 7: Laporan pendahuluan TBC

          Terdengar suara ronchi pada

lapang paru kanan dan kiri

          RR 28 X/ mnt

          Pasien batuk berdahak

2 DS :

  Klien mengatakan sesak bertambah

jika beraktifitas

DO :

  Klien dimandikan oleh keluarga dan

perawat

  RR 28 X / mnt

  Terpasang O2 5 lt / mnt

  SaO2 93%

Intoleransi

aktifitas

Insufisiensi O2

3 DS : -

DO :

  Batuk berdahak

  Hasil foto thorak TB Paru duplet

  AL 3,52 ribu/mmk

  BTA - , Kandida +

Resiko infeksi

pada bronkus

Menetapnya

secret pada

bronkus

K. Kemungkinan Diagnosa Keperawatan

1.      Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan akumul;asi secret pada bronkus

2.      Intoleransi aktifitas berhubungan dengasn insufisiensi O2

3.      Resiko infeksi pada bronkus berhubungan dengan menetapnya secret pada bronkus

L.     Rancangan Asuhan Keperawatan

Page 8: Laporan pendahuluan TBC

No Diagnosa Keperawatan

Rencana keperawatan

RasionalTujuan dan kriteria

hasil

Intervensi

1

Bersihan jalan napas tidak efektif

berhubungan dengan akumulasi

secret pada bronkus ditandai dengan

DS : klien mengatakan sulit bernapas

bila dahak tidak bisa dikeluarkan

DO :

-      Terdengar suara ronchi pada

lapang paru kanan dan kiri

-      RR 28 X/ mnt

-      Pasien batuk berdahak

Setelah dilakukan

tindakan keperawatan

selama 3 X 24 jam,

bersihan jalan napas

efektif dengan kriteria

  Tidak sesak napas

  Dapat batuk efektif

  RR = 16 – 24 X / mnt

  Suara vesikuer pada

lapang paru

  Tidak terdapat sekret

1.   Kaji frekwensi,

kedalaman pernaasan

dan gerakan dada.

2.   Atur posisi semi

fowler

3.   Melatih untuk batuk

efektif

4.   Berikan obat sesuai

indikasi OBH 3 X 2

cth

1.   Takipnea, pernapasan dangkal,

gerakan dada tidak simetris karena

jalan napas terganggu

2.   Meningkatkan ekspansi parui dengan

bantuan gaya grtavitasi bumi

3.   Mengeluarkan dahak yang

meningkatkan bersihan jalan napas

4.   Ekspektoran gangguan batuk disertai

dahak yang berlebih

2 Intoleransi aktifitas berhubungan

dengasn insufisiensi O2 ditandsai

dengan

DS :

  Klien mengatakan sesak bertambah

jika beraktifitas

DO :

Setelah dilakukan

tindakan keperawatan

selama 3 X 24 jam

klien mampu

  Mengidentifikasi factor

menurunnya toleransi

aktifitas

1.   Observasi tingkat

toleransi dalam

beraktivitas

2.   Anjurkan relaksasi

3.   Anjurkan beristirahat

bila ada keluhan seseg

nafas

1. Menentukan intervensi selanjutnya

2.      Mengurangi ketidaktoleransian klien

3.      Mencegah kekurangan O2

Page 9: Laporan pendahuluan TBC

  Klien dimandikan oleh keluarga dan

perawat

  RR 28 X / mnt

  Terasang O2 5 lt / mnt

  SaO2 93 %

  Nadi : 60 – 100 X / mnt

  Respirasi : 16 – 24 X / mnt

4.   Bantu klien

beraktivitas

5.   Anjurkan keluarga untuk membantu aktivitas klien

4.      Memenuhi kebutuhaqn klien

5.      Meningkatkan peranserta keluarga

3 Resiko infeksi pada bronkus

berhubungan dengan menetapnya

secret pada bronkus

DS : -

DO :

-    Batuk berdahak

-    Hasil foto thorak TB Paru duplet

AL 3,52 ribu/mmk

BTA - , Kandida

Setelah dilakukan

tindakan keerawatan

selama 3 X 24 jam

infeksi tidak terjadi

dengan criteria

  Suhu 36,5°C– 37,5°C

  Tidak terdapat tanda

tanda infeksi

  Pemeriksaan kultur

negatif

1.   Pertahankan tanda

vital

2.   Pantau tanda - tanda

infeksi observasi

warna, karakteristik,

bau sputum

3.   Latih psien batuk

efektif

4.   kolaborasi

pemeriksaan

laboratorium

1.      Peningkatan suhu meruakan salah

satu tanda terjadi infeksi

2.      Sekret berbau, warna kuning /

kehijauan menunjukkkan adanya

infeksi

3.      Mengeluarkan dahak yang

meningkatkan bersihan jalan napas

4.      Mengetahui lebih dini jika terjadi

infeksi

Page 10: Laporan pendahuluan TBC

Daftar Pustaka

Arif Mansjoer, (2000). Kapita Selekta Kedokteran ,edisi 2 , FK UI: Jakarta.

, (1999). Kapita Selekta Kedokteran ,edisi 3 , FK UI: Jakarta.

Brunner dan Sudarth, (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah ( Vol-2), EGC:

Jakarta

Doenges, M.E, (2000). Rencana Asuhan Keperawatan ; Jakarta : EGC

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, (2006). Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis:

Jakarta