laporan-pendahuluan-vco
DESCRIPTION
Laporan Praktikum Bioproses Jurusan Teknik Kimia mengenai Virgin Coconut OilTRANSCRIPT
LAPORAN TETAP
PRAKTIKUM TEKNOLOGI BIOPROSES
IDENTITAS PRAKTIKAN
Nama : Euniwati Situmeang
NIM : 03121003005
Kelompok : 1 (satu) / Kamis Pagi
I. NAMA PERCOBAAN : Pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO)
II. TUJUAN PERCOBAAN
1. Dapat mengetahui cara pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO) dan dipasarkan
secara komersil.
2. Dapat mengetahui manfaat enzim dalam pembuatan Virgin Coconut Oil
(VCO).
3. Dapat mengetahui metode pembuatan VCO.
III. DASAR TEORI
Kelapa (Cocos nucifera) merupakan sejenis tumbuhan dari suku aren-
arenan atau Arecaceae dan merupakan anggota tunggal dalam marga Cocos.
Batang dari pohonnya umumnya berdiri tegak dan tidak memiliki cabang serta
dapat tumbuh hingga mencapai tinggi 10 sampai 14 meter lebih, daunnya
berpelepah dan mencapai panjang berkisar antara 3 sampai 4 meter, buahnya
terbungkus dengan serabut dan batok yang cukup kuat untuk melindungi daging
buahnya perpohonnya biasanya memiliki 2 sampai 10 buah kelapa pertangkainya.
Kelapa adalah filter air alami yang memakan waktu hampir 9 bulan untuk
menyaring setiap liter air. Air bergerak melalui banyak serat untuk dimurnikan
dan disimpan secara steril di dalam batok itu sendiri. Air kelapa ini murni
bersih dan merupakan sumber elektrolit yang tertinggi untuk manusia.
Santan kelapa dapat dijadikan bahan pengganti susu atau minyak.
Satu-satunya minyak makan yang berbeda adalah minyak kelapa yang asam
lemaknya terdiri dari rantai karbon menengah sehingga mudah dimetabolisir.
Selain itu, dari daging kelapa dapat diisolasi komponen rafinosa, sukrosa,
1
fruktosa, galaktosa dan glukosa. Ciri-ciri minyak yang mempunyai kualitas yang
bagus:
a) Dibuat dari kelapa segar, bukan dari kelapa kering atau kopra
b) Dibuat dari kelapa yang bukan dari jenis hibrida
c) Diolah tanpa bahan-bahan kimia
d) Dibuat dengan suhu rendah (di bawah 60oC)
e) Tidak melalui proses hidrogenisasi
Di dalam tubuh asam lemak diubah menjadi energi namun bila tak terpakai
maka akan diubah menjadi kolesterol. Sifat trigliserida ditentukan oleh perilaku
asam lemak penyusunnya. Adapun perilaku asam lemak ditentukan oleh panjang
dan kejenuhan rantai karbon. Berdasarkan rantai karbonnya, asam lemak dapat
diklasifikasikan menjadi asam lemak rantai pendek, menengah, dan panjang.
Semakin pendek rantai karbon maka semakin mudah asam lemak dimetabolisir
oleh tubuh. Dari segi kejenuhan rantai karbon, dikenal asam lemak jenuh
(saturated fats), tidak jenuh tunggal (monounsaturated fats), dan tak jenuh ganda
(polyunsaturated fats). Masyarakat telah mengetahui bahwa konsumsi asam
lemak jenuh yang berlebih dapat meningkatkan kolesterol darah. Padahal asam
lemak jenuh yang berantai karbon pendek dan menengah tidak menimbulkan
kolesterol karena langsung dapat dimetabolisir.
Walaupun asam lemak tidak jenuh tunggal dan ganda dapat menurunkan
kadar kolesterol namun kebiasaan memakai minyak untuk menggoreng berulang
akan membentuk asam lemak trans yang dapat meningkatkan kolesterol serta
radikal bebas yang memicu terjadinya hipertensi, jantung koroner, bahkan kanker.
Kelapa (Cocos nucifera L) termasuk genus Cocos yang merupakan anggota dari
famili Palmae dan kelas Monocotyledone yang banyak terdapat di daerah tropis.
Kelapa sudah dikenal luas penggunaannya oleh masyarakat. Secara umum buah
kelapa terdiri dari empat bagian yaitu:
1. Sabut (eksokarp dan mesokarp)
2. Tempurung (Endokarp)
3. Daging buah (Kndosperm)
2
4. Air buah (Ketaren)
Kelapa sejak zaman dahulu dikenal dengan pohon yang serba guna,
hampir keseluruh bagiannya dapat dimanfaatkan manusia untuk kebutuhan
hidup sehari-hari.
Berikut adalah beberapa manfaat buah kelapa yang sering digunakan:
a) Batang Kelapa.
Batang dari pohon kelapa dapat digunakan sebagai kayu dengan kualitas
menengah yang dapat digunakan sebagai papan untuk rumah, perabotan rumah
tangga.
b) Daun kelapa.
Daun dari pohon kelapa dapat dijadikan atap untuk rumah sederhana
setelah dikeringkan, daunnya yang masih mudah dapat digunakan sebagai bahan
pembuat anyaman seperti janur, ketupat, keranjang, kipas, tas tangan bahkan
sandal dan tangkai daunnya dapat dibuat sapu lidi.
c) Tandan Bunga kelapa.
Tandan bungan ini disebut dengan mayang biasa dimanfaatkan orang
sebagai hiasan dalam upacara pernikahan bunga betinanya dapat juga dimakan
langsung.
d) Cairan dari Tangkai Bunga
Cairan manis yang keluar dari tangkai bunga disebut nira kelapa dapat
diminum langsung sebagai minuman penyegar dan dapat pula difermentasikan
menjadi tuak.
e) Buah Kelapa.
Bagian ini adalah bagian yang memiliki nilai ekonomi paling tinggi, bagian
sabut kelapanya dapat dijual sebagai bahan untuk pengisi jok kursi, ayaman tali,
bahan bakar, keset serta sebagai media tanam untuk tumbuhan anggrek.
Tempurung atau batok kelapa dapat dimanfaatkan sebagai bahan untuk kerajinan
tangan, sebagai bahan bakar atau arang aktif.
f) Cairan pada Dagung Buah. Cairan endosprema yang melekat pada daging
buah kelapa dapat dimanfaatkan sebagai minuman penyegar karena mengandung
banyak enzim yang memiliki manfaat sebagai penetral racun.
3
g) Daging buah kelapa.
Daging buah kelapa yang masih muda dapat dimanfaatkan sebagai bahan
pembuat es kelapa muda, daging buah yang sudah tua dan mengeras dapat diparut
dan diambil sarinya yang bernama santan kelapa sebagai campuran pembuat kue,
sayur dan lainnya, daging buah kelapa yang sudah tua ini juga dapat dimanfaatkan
dengan cara dikeringkan untuk dijadikan kopra dan dapat dijual dengan nilai
tinggi untuk dimanfaatkan sebagai bahan pembuat minyak kelapa.
h) Air buah kelapa.
Air buah kelapa dapat dimanfaatkan sebagai minuman isotonik
alami karena banyak mengandung ion yang dibutuhkan oleh tubuh dan dapat pula
dijadikan sebagai obat untuk mengobati penyakit seperti demam, keracunan dan
panas dalam. Didalam air kelapa terkandung gula, serat, protein, antioksidan,
vitamin dan mineral. Air kelapa juga sangat ampuh untuk mengobati mabuk
dalam perjalan, air kelapa dapat pula dijadikan sebagai bahan pembuat kecap dan
bahan pembuatan sari kelapa atau nata de coco
i) Minyak kelapa.
Sejak zaman dahulu minyak dari buah kelapa telah dikenal sebagai bahan
penyembuh, minyak dari buah kelapa dapat diminum untuk program diet, dan
dapat dioleskan kerambut untuk mendapatkan rambut hitam yang berkilau.Bagian
buah kelapa yang paling sering dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari adalah
daging kelapa. Selain dikonsumsi langsung, daging kelapa juga dimanfaatkan
dalam proses pembuatan minyak kelapa. Minyak kelapa seringkali masih
dianggap sebagai minyak yang dapat meningkatkan kolesterol darah dan
menyebabkan resiko penyakit jantung.
Banyak orang seringkali bingung dengan perbedaan antara minyak kelapa
(coconut oil) dengan krim kelapa (coconut butter). Sebenarnya kedua produk ini
sama. Temperatur melting point minyak kelapa kira-kira 76ºF. Oleh karena itu
pada suhu kamar minyak ini berubah menjadi solid dan bentuk solid ini dikenal
sebagai krim kelapa.
Hampir semua minyak makan yang dikonsumsi manusia adalah asam
lemak rantai panjang, termasuk di antaranya minyak sawit, seluruh minyak atau 4
lemak hewani, minyak zaitun, dan minyak dari kacang-kacangan. Sebagian besar
asam lemak pada minyak kelapa merupakan asam lemak jenuh. Selain mudah
dimetabolisir, 50% rantai karbon minyak kelapa merupakan asam laurat (C12) dan
7% adalah asam kaprat (C10). Kedua senyawa ini mampu menembus lapisan lipid
luar virus sehingga bersifat anti virus. Asam lemak jenuh minyak kelapa juga
tahan oksidasi (misal saat menggoreng) sehingga tidak mudah termutasi menjadi
asam lemak trans ataupun radikal bebas.
Proses metabolisme minyak kelapa di dalam tubuh adalah sebagai berikut.
Karena rantai asam lemaknya pendek, maka minyak kelapa dengan mudah
dicerna oleh enzim lipase tanpa memerlukan bantuan asam empedu. Rantai
karbon minyak kelapa dengan mudah diabsorbsi intestin dan masuk ke dalam
aliran darah dengan hanya terikat pada albumin agar dapat larut. Setelah itu
menuju ke hati untuk dimetabolisir. Proses metabolisme tersebut bebas dari
insulin sehingga dapat menghasilkan energi dengan cepat dalam semua kondisi
fisiologis tubuh. Manfaat dari minyak kelapa antara lain dapat meningkatkan
kekebalan tubuh, mengurangi gejala gangguan pencernaan, dan mencegah infeksi
oleh bakteri, virus, atau jamur.
Minyak terdiri dari asam lemak dimana asam lemak ini terbagi menjadi dua
golongan yaitu asam lemak jenuh dan asam lemak tidak jenuh. Faktor utama yang
membedakan keduanya adalah ikatan kimianya. Asam lemak jenuh menunjukkan
ikatan kimia yang lebih stabil dibandingkan dengan asam lemak tak jenuh
berdasarkan jumlah atom yang terikat. Keadaan struktur kimia yang stabil inilah
yang menyebabkan asam lemak jenuh sukar dioksidasi dinadingkan asam lemak
tak jenuh.
Minyak kelapa pada umumnya dibagi menjadi dua kategori utama yaitu
RBD dan Virgin. Penyebabnya adalah proses pembuatan dan pemilihan
buahnya,yang mempengaruhi kualitas, penampakan, rasa, bau dan tentu saja
khasiatnya. Minyak kelapa murni (Inggris: virgin coconut oil) adalah minyak
kelapa yang dibuat dari bahan baku kelapa segar, diproses dengan pemanasan
terkendali atau tanpa pemanasan sama sekali, tanpa bahan kimia dan RDB.
Penyulingan minyak kelapa seperti di atas berakibat kandungan senyawa-senyawa 5
esensial yang dibutuhkan tubuh tetap utuh. Minyak kelapa murni dengan
kandungan utama asam laurat ini memiliki sifat antibiotik, anti bakteri dan jamur.
3.1. RBD
RBD merupakan singkatan dari Refined, Bleached and Deodorized atau
minyak yang disuling, dikelantang dan dihilangkan baunya. Virgin bisa diartikan
masih murni atau perawan. RBD terbuat dari kopra (daging kelapa yang dijemur
matahari atau diasapi). Sesuai kondisinya, bahan ini relatif kotor dan mengandung
bahan asing yang mempengaruhi hasil akhirnya. Bahan asing ini bisa berupa
jamur, tanah, sampah dan kotoran lainnya. Proses penjemuran dan pengasapan
memberikan pengaruh besar pada hasil akhir. Demikian pula banyaknya jamur
sangat mempengaruhi warna dan bau minyak.
Minyak mentah (crude oil) yang dihasilkan bisa berwarna coklat tua
sampai keabuan dan berbau tengik menyengat. minyak mentah tidak cocok untuk
dikonsumsi karena mengandung kontaminan dan harus disempurnakan dengan
pemanasan lebih lanjut dan penyaringan. Untuk menghasilkan minyak goreng dan
minyak komersial lainnya, pabrikan memproses lebih lanjut dengan menyuling
memakai pelarut kimia dan menghilangkan baunya. Untuk maksud ini mereka
menambahkan bahan kimia seperti beberapa jenis soda (NaOH atau KOH). Bau
dihilangkan dengan menyaring melalui karbon aktif. Tentu saja semua ini sangat
mempengaruhi viskositas (tingkat kekentalan), BD (berat jenis), titik beku, rasa,
bau dan sebagainya. Pada umumnya yang membedakan dengan mudah adalah
baunya dihilangkan dan rasanya hambar. Minyak RBD masih bisa digunakan
untuk keperluan makanan di rumah tangga, pengolahan makanan komersial,
kosmetik, industri, dan farmasi.
3.2. Hidrogenasi
RBD minyak kelapa dapat diolah lebih lanjut menjadi sebagian atau
seluruhnya minyak terhidrogenasi untuk meningkatkan titik leleh. RBD kelapa
minyak mencair pada 76°F (24°C), makanan yang mengandung minyak kelapa
cenderung meleleh di iklim hangat. Sebuah titik leleh yang lebih tinggi yang
diinginkan dalam iklim hangat, sehingga minyak yang terhidrogenasi. Titik leleh
6
minyak kelapa terhidrogenasi adalah 97-104 °F (36-40 °C). Dalam proses
hidrogenasi, lemak tak jenuh (asam lemak monounsaturated dan polyunsaturated)
yang dikombinasikan dengan hidrogen dalam proses katalitik untuk membuat
mereka lebih jenuh. Minyak kelapa mengandung hanya 6% tak jenuh tunggal dan
2% asam lemak tak jenuh ganda. Dalam proses ini, beberapa di antaranya berubah
menjadi asam lemak trans.
3.3. Fraksinasi
Minyak kelapa difraksinasi merupakan sebagian kecil dari seluruh minyak,
di mana media-rantai asam lemak yang berbeda dipisahkan untuk keperluan
tertentu. Asam laurat, 12-karbon asam lemak rantai, sering dihapus karena nilai
yang tinggi untuk keperluan industri dan medis. Fraksionasi minyak kelapa dapat
digunakan untuk membuat kaprilat atau kaprat trigliserida minyak. Medium-
trigliserida rantai seperti kaprilat atau kaprat minyak trigliserida yang paling
sering digunakan untuk aplikasi medis, diet khusus dan kosmetik, kadang-kadang
juga digunakan sebagai minyak pembawa untuk wewangian.
Minyak kelapa murni, atau lebih dikenal dengan Virgin Coconut Oil
(VCO), merupakan merupakan modifikasi proses pembuatan minyak kelapa
sehingga dihasilkan produk dengan kadar air dan kadar asam lemak bebas
yang rendah, berwarna bening, berbau harum, serta mempunyai daya simpan yang
cukup lama yaitu lebih dari 12 bulan.
Pembuatan minyak kelapa murni ini memiliki banyak keunggulan, yaitu:
a) Tidak membutuhkan biaya yang mahal, karena bahan baku mudah didapat
dengan harga yang murah
b) Pengolahan yang sederhana dan tidak terlalu rumit, serta
c) Penggunaan energi yang minimal, karena tidak menggunakan bahan bakar,
sehingga kandungan kimia dan nutrisinya tetap terjaga terutama asam
lemak dalam minyak.
Jika dibandingkan dengan minyak kelapa biasa, atau sering disebut dengan
minyak goreng (minyak kelapa kopra), minyak kelapa murni mempunyai kualitas
yang lebih baik. Minyak kelapa kopra akan berwarna kuning kecoklatan, berbau
tidak harum, dan mudah tengik, sehingga daya simpannya tidak bertahan lama
7
(kurang dari dua bulan). Dari segi ekonomi, minyak kelapa murni tersebut
mempunyai harga jual yang lebih tinggi dibandingkan minyak kelapa kopra,
sehingga studi pembuatan VCO perlu dikembangkan lagi agar dapat
menggantikan minyak yang lain dalam kehidupan sehari-hari.
Minyak kelapa dapat dibuat dengan banyak metode atau gabungan dari
semua metode yang ada. Metode-metode tersebut antara lain:
1. Metode Basah
Metode basah ini adalah metode yang paling sederhana dan tidak lagi
digunakan untuk tujuan komersil. Cara melakukan metode ini adalah dengan
kelapa dipilih yang tua dimana protein dalam kelapa menciptakan emulsi minyak
dan air, daging buah dipisahkan dari tempurung, diparut, diperas hingga menjadi
santan. Santan didiamkan dan diambil bagian kentalnya kemudian digoreng
dengan api kecil untuk menguapkan airnya. Kemudian bagian padat dan cair
dipisahkan dengan cara disaring. Ini digunakan dengan cara direbus lama,
sehingga menghasilkan minyak yang berubah warna dan tidak ekonomis. Teknik
modern menggunakan sentrifugal. Meskipun berbagai variasi dan teknologi,
pengolahan basah kurang layak dibandingkan pengolahan kering karena yield
10% sampai 15% lebih rendah, bahkan dibandingkan dengan kerugian akibat
pembusukan dan hama dengan pengolahan kering. Proses basah juga memerlukan
investasi peralatan dan energi, menimbulkan modal yang tinggi dan biaya operasi.
2. Metode Fermentasi
Metode ini pada saat santan terbentuk, emulsi santan ditambahkan dengan
ragi. Fermentasi dilakukan selama 8-12 jam.
3. Metode Pancingan
Tahapan metode ini sama dengan metode sebelumnya, tetapi santan yang
dihasilkan dituangkan dalam bejana transparan yang memiliki kran di bawahnya.
Setelah satu jam santan didiamkan, terbentuk dua lapisan (bagian kental putih
berada pada lapisan atas dan air pada lapisan bawah). Air kemudian dipisahkan
dengan bagian yang kentalnya tersebut dengan cara membuka kran. Bagian yang
kental kemudian ditambahkan minyak virgin dalam jumlah perbandingan 2:1.
8
Kemudian diaduk sampai merata dan homogen dengan mikser roti. Campuran ini
kemudian didiamkan dalam wadah transparan sampai terpisah menjadi 3 atau 4
bagian. Tunggu sampai semua butir-butir emulsi memecah dan memisah. Bagian
padat yang berupa bubur putih dan masih banyak mengandung minyak inilah
yang kemudian dipanaskan hingga menghasilkan minyak dengan kualitas yang
baik.
4. Metode Penambahan Enzim
Dibuat dengan menggerus dengan sejenis ketam sawah dan diambil airnya.
Bagian kental dari santan kelapa ditambahkan dengan cairan perasan ketam
(enzim) dan diaduk hingga merata. Kemudian didinginkan selama tiga jam hingga
menghasilkan lapisan minyak dan lapisan padat tipis lainnya.
5. Metode Dingin dan Segar
Kelapa didiamkan selama 2 minggu sampai 1 bulan agar terbentuk enzim
pembentuk minyak dan nantinya memisahkan minyak dari bagian kasar dan padat.
Setelah didiamkan, kelapa diparut dan diperas tanpa tambahan air terlebih dahulu.
Hasil perasan didiamkan selama 3-5 jam sehingga terbentuk lapisan minyak.
6. Metode Kering
Dilakukan dengan cara penyaringan atau pemisahan minyak dari bungkil
(penyaringan sentrifugal). Minyak kelapa dapat diekstrak melalui kering atau
basah proses. Pengolahan kering membutuhkan daging harus diekstrak dari shell
dan dikeringkan menggunakan api, sinar matahari, atau kiln untuk membuat
kopra. Kopra ini ditekan atau dilarutkan dengan pelarut, memproduksi minyak
kelapa dan tinggi protein, dan tinggi serat. Persiapan dan penyimpanan kopra
sering terjadi pada kondisi yang tidak higienis, menghasilkan minyak kualitas
buruk yang memerlukan pemurnian dengan proses ekstraksi.
Ada beberapa cara pembuatan VCO untuk skala rumah tangga. Cara
pemrosesan minyak kelapa yang banyak dikembangkan adalah penggilingan
basah dan fermentasi (enzimatis). Pembuatan VCO dengan cara enzimatis
merupakan pemisahan minyak dalam santan tanpa pemanasan. Enzim yang
digunakan dapat berupa enzim bromelin (pada nanas) atau enzim papain (daun
9
pepaya), enzim protease (kepiting sungai) dipilih salah satu dari ketiga enzim
tersebut. Pembuatan VCO dengan enzimatis dikelompokkan menjadi tiga, yaitu
pembuatan santan, pembuatan VCO, dan penyaringan.
Minyak kelapa mempunyai keunggulan dibandingkan minyak lainnya
karena hampir 50% asam lemak yang terkandung didalamnya adalah asam laurat
yang merupakan asam lemak rantai sedang (medium chain fatty acid atau MCFA).
Selama ini asam laurat digunakan sebagai bahan baku dalam industri kosmetika,
aplikasi dan manfaatnya dalam industri pangan baru diketahui beberapa tahun
terakhir.
Kandungan asam laurat yang tinggi dapat diperoleh dari minyak kelapa
murni yang lebih dikenal dengan nama VCO. Perbedaan penting antara minyak
kelapa biasa dengan VCO adalah pada bahan baku dan proses pembuatan. Minyak
kelapa biasa atau dikenal dengan nama RBD coconut oil ( refined, bleached and
deodorized) diproses dari bahan baku kopra dengan menggunakan suhu tinggi dan
bahan kimia. Sedangkan VCO (Virgin coconut oil) diproses dari bahan baku
kelapa segar dengan suhu rendah dan tanpa menggunakan bahan kimia. VCO
(Virgin Coconut Oil) yang dihasilkan dari proses enzimatis memiliki keunggulan
dari minyak VCO ini adalah sebagai berikut:
a) VCO berwarna bening, seperti kristal karena tidak mengalami proses
pemanasan,
b) Pada suhu tinggi Virgin coconut oil tidak membentuk zat yang berbahaya
seperti pada minyak nabati (sayur) hidrogenasi.
c) Kandungan asam lemak dan antioksidan di dalam Virgin Coconut Oil atau
VCO tidak banyak berubah sehingga khasiatnya tetap tinggi.
d) Tidak mudah tengik karena komposisi asam lemaknya tidak banyak
berubah.
e) Cukup aplikatif bila diterapkan di tingkat petani karena menggunakan
teknologi dan peralatan yang sederhana.
f) Tidak membutuhkan biaya tambahan yang terlalu mahal karena umumnya
daun pepaya atau nanas dijual dengan harga murah.
10
g) Rendemen yang dihasilkan cukup tinggi, yaitu dari 10 butir kelapa akan
diperoleh sekitar 1.100 ml VCO.
h) Resistan terhadap panas, sehingga merupakan minyak yang paling aman
dan sehat untuk memasak.
Kelemahan dengan cara enzimatis yaitu membutuhkan waktu yang sangat
lama dalam proses denaturasi protein untuk memisahkan minyak dari ikatan
lipoprotein yaitu sekitar 20 jam.
3.4. Zat Terkandung dalam VCO
Virgin Coconut Oil atau minyak kelapa murni dibuat dari kelapa segar
dengan menggunkan suhu relatif rendah tanpa melalui proses pemanasan,
mengandung lauric acid atau asam laurat yang menurut hasil penelitian secara
ilmiah membuktikan bahwa asam laurat dalam tubuh manusia dirubah menjadi
monolaurin dan yang menjadi paling kuat dalam membunuh virus, bakteri,
cendawan dan protozoa sehingga dapat menanggulangi serangan virus seperti
HIV, herpes, influenza dan berbagai bakteri pathogen termasuk listeria
monocytogenes dan helicobacter pyloryd. Disamping itu sebagai Asam Lemak
Rantai Sedang (MCFA) berfungsi meningkatkan metabolisme dalam tubuh
sehingga dapat menambah energi dan dapat mengontrol berat badan.
Penelitian sejak tahun 1982 telah menghasilkan produk VCO yang telah
dibuktikan secara ilmiah bahwa asam laurat dapat menanggulangi penyakit
diabetes, kolesterol, hepatitis c, jantung koroner, prostat, osteoporosis, maag,
ambeien luar dan dalam, penuaan dini, dan lain-lain. Sama seperti yang terdapat
pada Air Susu Ibu (ASI) yang memberikan perlindungan kepada sang bayi, asam
laurat juga dibutuhkan manusia dewasa. Bagi manusia dewasa membutuhkan
asam ini rata-rata 24 gr per hari, yang berarti setara dengan tiga sendok makan
VCO, artinya dalam satu hari VCO dapat dikonsumsi sebanyak tiga kali.
Minyak kelapa dapat dimanfaatkan secara langsung menjadi bahan bakar
selayaknya solar. Minyak kelapa memiliki kekentalan 50-60 centi stokes,
sedangkan solar 5 centi stokes. Pada suhu antara 80-90 derajat celcius, minyak
kelapa memiliki kekentalan yang setara dengan solar. Salah satu inovasi yang
11
dikembang Departemen Teknik Pertanian IPB yaitu dengan memanfaatkan suhu
knalpot untuk mengubah kekentalan minyak kelapa agar sama dengan solar. Gas
buang knalpot memiliki temperatur 350-360 derajat celcius sehingga diperlukan
koil pendingin untuk menurunkan temperatur knalpot. Kemudian minyak kelapa
melalui sebuah selang dialirkan melalui knalpot sebelum menuju ke ruang
pembakaran mesin diesel.
Cara seperti ini tentunya lebih murah dibandingkan dengan memanfaatkan
kokodiesel, yaitu minyak kelapa yang telah melalui proses industri untuk diubah
menjadi biodiesel. Harga kokodiesel saat ini berkisar Rp. 10.000 per liter,
sedangkan minyak kelapa yang tidak melalui proses pengolahan bisa jauh lebih
murah. Selain itu, kelapa merupakan tanaman yang umum tumbuh di daerah
pesisir, menjadikannya sumber bahan bakar yang potensial bagi nelayan setempat
yang cenderung mengalami kesulitan bahan bakar, baik masalah harga maupun
ketersediannya. Minyak kelapa yang dimanfaatkan adalah minyak kelapa yang
telah melalui proses pemanasan guna menghilangkan asam lemak bebasnya.
3.5. Manfaat VCO atau Virgin Coconut Oil
Manfaat dari Virgin Coconut Oil (VCO) dalam kehidupan manusia
terutama dibidang kesehatan adalah:
a) VCO Bebas Toksik dan Karsinogenik dan juga sebagai Antioksidan dan
Anti Radikal Bebas Pelindung
b) Mematikan berbagai bakteri penyebab pneumonia, sakit telinga, infeksi
tenggorokan, gigi berlubang, keracunan makanan, infeksi saluran kencing,
meningitis, gonorrhea, luka gangren dan masih sangat banyak lainnya.
c) Mematikan jamur dan ragi yang menyebabkan candida, jock itch, kadas,
athletes foot, ruam karena keringat dan popok dan infeksi lainnya.
d) Melumpuhkan dan mematikan cacing pita, lice, giardia dan parasit lainnya.
e) Menyediakan sumber nutrisi dan energi cepat.
f) Memperbaiki pencernaan dan penyerapan vitamin-vitamin dan asam amino
yang larut dalam lemak.
g) Memperbaiki sekresi insulin dan pendayagunaan glukosa darah.
12
h) Membantu meredakan gejala-gejala dan mengurangi resiko kesehatan yang
dihubungkan dengan diabetes.
i) Berfungsi sebagai antioksidan pelindung pencegah oksidasi berlebihan
akibat lemak trans dan radikal bebas.
j) Memulihkan dan meningkatkan daya tahan tubuh.
Jika dibandingkan dengan minyak kelapa biasa, atau sering disebut dengan
minyak goreng (minyak kelapa kopra), minyak kelapa murni mempunyai kualitas
yang lebih baik. Minyak kelapa kopra akan berwarna kuning kecoklatan, berbau
tidak harum, dan mudah tengik, sehingga daya simpannya tidak bertahan lama
(kurang dari dua bulan). Dari segi ekonomi, minyak kelapa murni mempunyai
harga jual yang lebih tinggi dibanding minyak kelapa kopra, sehingga studi
pembuatan VCO perlu dikembangkan.
3.6. Enzim Papain
Getah pepaya, terutama pepaya muda baik batang, daun maupun buahnya,
ternyata mengandung suatu zat yang mampu memecah protein atau disebut
dengan protease. Zat ini disebut enzim papain. Papain adalah suatu enzim
pemecah proteolitik (enzim pemecah protein yang terdapat dalam getah papaya).
Kandungannya dapat mencapai 50 % berat kering getah. Seluruh bagian tanaman
kecuali biji dan akar mengandung enzim papain. Buah merupakan penghasil getah
paling banyak, dihasilkan oleh saluran-saluran getah yang banyak terdapat di
bawah lapisan buah atau lapisan mesokrap. Aktivitas papain di pengaruhi banyak
faktor, seperti konsentrasi enzim, suhu, pH, pengaruh inhibitor. Dewasa ini, enzim
papain telah berperan besar dalam membantu bidang mikrobiologi, biokimia,
maupun industri- industri bebasis biologi. Enzim papain bukan hanya mampu
memecah protein, melainkan bisa menghidrolisisnya. Kemampuan hidrolisis ini
sangat diperlukan dalam pembuatan asam- asam amino, baik di industri makanan,
minuman, dan farmasi. Papain biasa digunakan untuk memecah serabut daging.
Papain juga dimanfaatkan untuk mendisosiasikan sel dalam langkah pertama
persiapan kultur sel. Selain itu juga ditemukan sebagai bahan baku beberapa pasta
gigi atau gula-gula sebagai pemutih gigi, dan pelunak daging.13
Keistimewaan enzim papain dalam hal ini adalah mempunyai kestabilan
yang baik pada larutan yang mempunyai pH 5.0, memiliki keaktifan sintetik serta
daya tahan panas yang lebih tinggi dari enzim lain, bahkan proses pengempukan
daging terjadi dalam proses pemasakan, yaitu pada suhu tinggi. Disamping itu,
enzim papain memiliki kemampuan membentuk protein baru atau senyawa yang
menyerupai protein disebut dengan plastein dari hasil hidrolisis protein. Jenis-
jenis enzim papain:
a) Papain kasar (crude papain), yaitu getah pepaya yang telah di keringkan,
kemudian dihaluskan sehingga menjadi berbentuk tepung
b) Papain murni (crystal papain), yaitu hasil pemisahan dan pemurnian
papain kasar menjadi empat macam proteolitik, yaitu papain, chimopapain
A, chimopapain B, dan papaya peptisiade
Pengambilan Enzim Papain. Kita dapat mengisolasi enzim papain dari
tanaman pepaya dengan mudah dan sederhana. Alat dan bahan antara lain:
a) Larutan sulfit 0,7%
b) Alat untuk mengambil getah pepaya
c) Plastik
d) Timbangan
e) Mixer
f) Baki plastik
14
IV. ALAT DAN BAHAN
4.1. Alat
1. Beker gelas / Erlenmeyer
2. Inkubator
3. Pengaduk
4.2. Bahan
1. Enzim papain / bromelin
2. Santan 200 ml
V. PROSEDUR PERCOBAAN
Buat larutan enzim (5 gram, 10 gram, 15 gram) dan masukkan ke dalam
santan sambil diaduk secara perlahan. Kemudian diamkan dan masukkan ke
dalam inkubator selama 24 jam, hingga santan mengeluarkan minyaknya. Amati
perubahan yang terjadi.
15
DAFTAR PUSTAKA
Ikun, F. 2013. Minyak Kelapa Murni (Virgin Coconut Oil). Online: http://
nahakrida.blogspot.com/2013/06/minyak-kelapa-murni-virgin-coconut-oil-
html. (Diakses pada 20 Maret 2015)
Juzaili, D. 2011. Minyak VCO. Online: http:// minyakvcohealthyproduct.blog
spot.com/2011/06/apa-sebenarnya-vco-virgin-coconut-oil.html#more.
(Diakses pada 20 Maret 2015)
Maksindo. 2005. Manfaat Lengkap Minyak VCO. Online: http://minyak-kelapa.
blogspot.com/2005/08/manfaat-lengkap-minyak-vco-minyak.html.(Diakses
pada 20 Maret 2015)
Prasetyawan, I. 2014. Metode Pembuatan VCO. Online: http://ikadalupra
setyawan.blogspot.com/2014/08/membuat-minyak-kelapa-vco-metode
mixing.html. (Diakses pada 20 Maret 2015)
Wardah, N. 2012. Enzim Papain Dari Pepaya. Online: http://yoroelz09.
blogspot.com/2012/12/enzim-papain-dari-pepaya.html. (Diakses pada 20
Maret 2015)
16