laporan-pendahuluan-vco

25
LAPORAN TETAP PRAKTIKUM TEKNOLOGI BIOPROSES IDENTITAS PRAKTIKAN Nama : Euniwati Situmeang NIM : 03121003005 Kelompok : 1 (satu) / Kamis Pagi I. NAMA PERCOBAAN : Pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO) II. TUJUAN PERCOBAAN 1. Dapat mengetahui cara pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO) dan dipasarkan secara komersil. 2. Dapat mengetahui manfaat enzim dalam pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO). 3. Dapat mengetahui metode pembuatan VCO. III. DASAR TEORI Kelapa (Cocos nucifera) merupakan sejenis tumbuhan dari suku aren-arenan atau Arecaceae dan merupakan anggota tunggal dalam marga Cocos. Batang dari pohonnya umumnya berdiri tegak dan tidak memiliki cabang serta dapat tumbuh hingga mencapai tinggi 10 sampai 14 meter lebih, daunnya berpelepah dan mencapai panjang berkisar antara 3 sampai 4 meter, buahnya terbungkus dengan serabut dan batok yang cukup kuat untuk melindungi daging buahnya perpohonnya biasanya memiliki 2 sampai 10 buah kelapa pertangkainya. 1

Upload: euni-situmeang

Post on 15-Dec-2015

17 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

Laporan Praktikum Bioproses Jurusan Teknik Kimia mengenai Virgin Coconut Oil

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN-PENDAHULUAN-VCO

LAPORAN TETAP

PRAKTIKUM TEKNOLOGI BIOPROSES

IDENTITAS PRAKTIKAN

Nama : Euniwati Situmeang

NIM : 03121003005

Kelompok : 1 (satu) / Kamis Pagi

I. NAMA PERCOBAAN : Pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO)

II. TUJUAN PERCOBAAN

1. Dapat mengetahui cara pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO) dan dipasarkan

secara komersil.

2. Dapat mengetahui manfaat enzim dalam pembuatan Virgin Coconut Oil

(VCO).

3. Dapat mengetahui metode pembuatan VCO.

III. DASAR TEORI

Kelapa (Cocos nucifera) merupakan sejenis tumbuhan dari suku aren-

arenan atau Arecaceae dan merupakan anggota tunggal dalam marga Cocos.

Batang dari pohonnya umumnya berdiri tegak dan tidak memiliki cabang serta

dapat tumbuh hingga mencapai tinggi 10 sampai 14 meter lebih, daunnya

berpelepah dan mencapai panjang berkisar antara 3 sampai 4 meter, buahnya

terbungkus dengan serabut dan batok yang cukup kuat untuk melindungi daging

buahnya perpohonnya biasanya memiliki 2 sampai 10 buah kelapa pertangkainya.

Kelapa adalah filter air alami yang memakan waktu hampir 9 bulan untuk

menyaring setiap liter air. Air bergerak melalui banyak serat untuk dimurnikan

dan disimpan secara steril di dalam batok itu sendiri. Air kelapa ini murni

bersih dan merupakan sumber elektrolit yang tertinggi untuk manusia.

Santan kelapa dapat dijadikan bahan pengganti susu atau minyak.

Satu-satunya minyak makan yang berbeda adalah minyak kelapa yang asam

lemaknya terdiri dari rantai karbon menengah sehingga mudah dimetabolisir.

Selain itu, dari daging kelapa dapat diisolasi komponen rafinosa, sukrosa,

1

Page 2: LAPORAN-PENDAHULUAN-VCO

fruktosa, galaktosa dan glukosa. Ciri-ciri minyak yang mempunyai kualitas yang

bagus:

a) Dibuat dari kelapa segar, bukan dari kelapa kering atau kopra

b) Dibuat dari kelapa yang bukan dari jenis hibrida

c) Diolah tanpa bahan-bahan kimia

d) Dibuat dengan suhu rendah (di bawah 60oC)

e) Tidak melalui proses hidrogenisasi

Di dalam tubuh asam lemak diubah menjadi energi namun bila tak terpakai

maka akan diubah menjadi kolesterol. Sifat trigliserida ditentukan oleh perilaku

asam lemak penyusunnya. Adapun perilaku asam lemak ditentukan oleh panjang

dan kejenuhan rantai karbon. Berdasarkan rantai karbonnya, asam lemak dapat

diklasifikasikan menjadi asam lemak rantai pendek, menengah, dan panjang.

Semakin pendek rantai karbon maka semakin mudah asam lemak dimetabolisir

oleh tubuh. Dari segi kejenuhan rantai karbon, dikenal asam lemak jenuh

(saturated fats), tidak jenuh tunggal (monounsaturated fats), dan tak jenuh ganda

(polyunsaturated fats). Masyarakat telah mengetahui bahwa konsumsi asam

lemak jenuh yang berlebih dapat meningkatkan kolesterol darah. Padahal asam

lemak jenuh yang berantai karbon pendek dan menengah tidak menimbulkan

kolesterol karena langsung dapat dimetabolisir.

Walaupun asam lemak tidak jenuh tunggal dan ganda dapat menurunkan

kadar kolesterol namun kebiasaan memakai minyak untuk menggoreng berulang

akan membentuk asam lemak trans yang dapat meningkatkan kolesterol serta

radikal bebas yang memicu terjadinya hipertensi, jantung koroner, bahkan kanker.

Kelapa (Cocos nucifera L) termasuk genus Cocos yang merupakan anggota dari

famili Palmae dan kelas Monocotyledone yang banyak terdapat di daerah tropis.

Kelapa sudah dikenal luas penggunaannya oleh masyarakat. Secara umum buah

kelapa terdiri dari empat bagian yaitu:

1. Sabut (eksokarp dan mesokarp)

2. Tempurung (Endokarp)

3. Daging buah (Kndosperm)

2

Page 3: LAPORAN-PENDAHULUAN-VCO

4. Air buah (Ketaren)

Kelapa sejak zaman dahulu dikenal dengan pohon yang serba guna,

hampir keseluruh bagiannya dapat dimanfaatkan manusia untuk kebutuhan

hidup sehari-hari.

Berikut adalah beberapa manfaat buah kelapa yang sering digunakan:

a) Batang Kelapa.

Batang dari pohon kelapa  dapat digunakan sebagai kayu dengan kualitas

menengah yang dapat digunakan sebagai papan untuk rumah, perabotan rumah

tangga.

b) Daun kelapa.

Daun dari pohon kelapa dapat dijadikan atap untuk rumah sederhana

setelah dikeringkan, daunnya yang masih mudah dapat digunakan sebagai bahan

pembuat anyaman seperti janur, ketupat, keranjang, kipas, tas tangan bahkan

sandal dan tangkai daunnya dapat dibuat sapu lidi.

c) Tandan Bunga kelapa.

Tandan bungan ini disebut dengan mayang biasa dimanfaatkan orang

sebagai hiasan dalam upacara pernikahan bunga betinanya dapat juga dimakan

langsung.

d) Cairan dari Tangkai Bunga

Cairan manis yang keluar dari tangkai bunga disebut nira kelapa dapat

diminum langsung sebagai minuman penyegar dan dapat pula difermentasikan

menjadi tuak.

e) Buah Kelapa.

Bagian ini adalah bagian yang memiliki nilai ekonomi paling tinggi, bagian

sabut kelapanya dapat dijual sebagai bahan untuk pengisi jok kursi, ayaman tali,

bahan bakar, keset serta sebagai media tanam untuk tumbuhan anggrek.

Tempurung atau batok kelapa dapat dimanfaatkan sebagai bahan untuk kerajinan

tangan, sebagai bahan bakar atau arang aktif.

f) Cairan pada Dagung Buah. Cairan endosprema yang melekat pada daging

buah kelapa dapat dimanfaatkan sebagai minuman penyegar karena mengandung

banyak enzim yang memiliki manfaat sebagai penetral racun.

3

Page 4: LAPORAN-PENDAHULUAN-VCO

g) Daging buah kelapa.

Daging buah kelapa yang masih muda dapat dimanfaatkan sebagai bahan

pembuat es kelapa muda, daging buah yang sudah tua dan mengeras dapat diparut

dan diambil sarinya yang bernama santan kelapa sebagai campuran pembuat kue,

sayur dan lainnya, daging buah kelapa yang sudah tua ini juga dapat dimanfaatkan

dengan cara dikeringkan untuk dijadikan kopra dan dapat dijual dengan nilai

tinggi untuk dimanfaatkan sebagai bahan pembuat minyak kelapa.

h) Air buah kelapa.

Air buah kelapa dapat dimanfaatkan sebagai minuman isotonik

alami karena banyak mengandung ion yang dibutuhkan oleh tubuh dan dapat pula

dijadikan sebagai obat untuk mengobati penyakit seperti demam, keracunan dan

panas dalam. Didalam air kelapa terkandung gula, serat, protein, antioksidan,

vitamin dan mineral. Air kelapa juga sangat ampuh untuk mengobati mabuk

dalam perjalan, air kelapa dapat pula dijadikan sebagai bahan pembuat kecap dan

bahan pembuatan sari kelapa atau nata de coco

i) Minyak kelapa.

Sejak zaman dahulu minyak dari buah kelapa telah dikenal sebagai bahan

penyembuh, minyak dari buah kelapa dapat diminum untuk program diet, dan

dapat dioleskan kerambut untuk mendapatkan rambut hitam yang berkilau.Bagian

buah kelapa yang paling sering dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari adalah

daging kelapa. Selain dikonsumsi langsung, daging kelapa juga dimanfaatkan

dalam proses pembuatan minyak kelapa. Minyak kelapa seringkali masih

dianggap sebagai minyak yang dapat meningkatkan kolesterol darah dan

menyebabkan resiko penyakit jantung.

Banyak orang seringkali bingung dengan perbedaan antara minyak kelapa

(coconut oil) dengan krim kelapa (coconut butter). Sebenarnya kedua produk ini

sama. Temperatur melting point minyak kelapa kira-kira 76ºF. Oleh karena itu

pada suhu kamar minyak ini berubah menjadi solid dan bentuk solid ini dikenal

sebagai krim kelapa.

Hampir semua minyak makan yang dikonsumsi manusia adalah asam

lemak rantai panjang, termasuk di antaranya minyak sawit, seluruh minyak atau 4

Page 5: LAPORAN-PENDAHULUAN-VCO

lemak hewani, minyak zaitun, dan minyak dari kacang-kacangan. Sebagian besar

asam lemak pada minyak kelapa merupakan asam lemak jenuh. Selain mudah

dimetabolisir, 50% rantai karbon minyak kelapa merupakan asam laurat (C12) dan

7% adalah asam kaprat (C10). Kedua senyawa ini mampu menembus lapisan lipid

luar virus sehingga bersifat anti virus. Asam lemak jenuh minyak kelapa juga

tahan oksidasi (misal saat menggoreng) sehingga tidak mudah termutasi menjadi

asam lemak trans ataupun radikal bebas.

Proses metabolisme minyak kelapa di dalam tubuh adalah sebagai berikut.

Karena rantai asam lemaknya pendek, maka minyak kelapa dengan mudah

dicerna oleh enzim lipase tanpa memerlukan bantuan asam empedu. Rantai

karbon minyak kelapa dengan mudah diabsorbsi intestin dan masuk ke dalam

aliran darah dengan hanya terikat pada albumin agar dapat larut. Setelah itu

menuju ke hati untuk dimetabolisir. Proses metabolisme tersebut bebas dari

insulin sehingga dapat menghasilkan energi dengan cepat dalam semua kondisi

fisiologis tubuh. Manfaat dari minyak kelapa antara lain dapat meningkatkan

kekebalan tubuh, mengurangi gejala gangguan pencernaan, dan mencegah infeksi

oleh bakteri, virus, atau jamur.

Minyak terdiri dari asam lemak dimana asam lemak ini terbagi menjadi dua

golongan yaitu asam lemak jenuh dan asam lemak tidak jenuh. Faktor utama yang

membedakan keduanya adalah ikatan kimianya. Asam lemak jenuh menunjukkan

ikatan kimia yang lebih stabil dibandingkan dengan asam lemak tak jenuh

berdasarkan jumlah atom yang terikat. Keadaan struktur kimia yang stabil inilah

yang menyebabkan asam lemak jenuh sukar dioksidasi dinadingkan asam lemak

tak jenuh.

Minyak kelapa pada umumnya dibagi menjadi dua kategori utama yaitu

RBD dan Virgin. Penyebabnya adalah proses pembuatan dan pemilihan

buahnya,yang mempengaruhi kualitas, penampakan, rasa, bau dan tentu saja

khasiatnya. Minyak kelapa murni (Inggris: virgin coconut oil) adalah minyak

kelapa yang dibuat dari bahan baku kelapa segar, diproses dengan pemanasan

terkendali atau tanpa pemanasan sama sekali, tanpa bahan kimia dan RDB.

Penyulingan minyak kelapa seperti di atas berakibat kandungan senyawa-senyawa 5

Page 6: LAPORAN-PENDAHULUAN-VCO

esensial yang dibutuhkan tubuh tetap utuh. Minyak kelapa murni dengan

kandungan utama asam laurat ini memiliki sifat antibiotik, anti bakteri dan jamur.

3.1. RBD

RBD merupakan singkatan dari Refined, Bleached and Deodorized atau

minyak yang disuling, dikelantang dan dihilangkan baunya. Virgin bisa diartikan

masih murni atau perawan. RBD terbuat dari kopra (daging kelapa yang dijemur

matahari atau diasapi). Sesuai kondisinya, bahan ini relatif kotor dan mengandung

bahan asing yang mempengaruhi hasil akhirnya. Bahan asing ini bisa berupa

jamur, tanah, sampah dan kotoran lainnya. Proses penjemuran dan pengasapan

memberikan pengaruh besar pada hasil akhir. Demikian pula banyaknya jamur

sangat mempengaruhi warna dan bau minyak.

Minyak mentah (crude oil) yang dihasilkan bisa berwarna coklat tua

sampai keabuan dan berbau tengik menyengat. minyak mentah tidak cocok untuk

dikonsumsi karena mengandung kontaminan dan harus disempurnakan dengan

pemanasan lebih lanjut dan penyaringan. Untuk menghasilkan minyak goreng dan

minyak komersial lainnya, pabrikan memproses lebih lanjut dengan menyuling

memakai pelarut kimia dan menghilangkan baunya. Untuk maksud ini mereka

menambahkan bahan kimia seperti beberapa jenis soda (NaOH atau KOH). Bau

dihilangkan dengan menyaring melalui karbon aktif. Tentu saja semua ini sangat

mempengaruhi viskositas (tingkat kekentalan), BD (berat jenis), titik beku, rasa,

bau dan sebagainya. Pada umumnya yang membedakan dengan mudah adalah

baunya dihilangkan dan rasanya hambar. Minyak RBD masih bisa digunakan

untuk keperluan makanan di rumah tangga, pengolahan makanan komersial,

kosmetik, industri, dan farmasi.

3.2. Hidrogenasi

RBD minyak kelapa dapat diolah lebih lanjut menjadi sebagian atau

seluruhnya minyak terhidrogenasi untuk meningkatkan titik leleh. RBD kelapa

minyak mencair pada 76°F (24°C), makanan yang mengandung minyak kelapa

cenderung meleleh di iklim hangat. Sebuah titik leleh yang lebih tinggi yang

diinginkan dalam iklim hangat, sehingga minyak yang terhidrogenasi. Titik leleh

6

Page 7: LAPORAN-PENDAHULUAN-VCO

minyak kelapa terhidrogenasi adalah 97-104 °F (36-40 °C). Dalam proses

hidrogenasi, lemak tak jenuh (asam lemak monounsaturated dan polyunsaturated)

yang dikombinasikan dengan hidrogen dalam proses katalitik untuk membuat

mereka lebih jenuh. Minyak kelapa mengandung hanya 6% tak jenuh tunggal dan

2% asam lemak tak jenuh ganda. Dalam proses ini, beberapa di antaranya berubah

menjadi asam lemak trans.

3.3. Fraksinasi

Minyak kelapa difraksinasi merupakan sebagian kecil dari seluruh minyak,

di mana media-rantai asam lemak yang berbeda dipisahkan untuk keperluan

tertentu. Asam laurat, 12-karbon asam lemak rantai, sering dihapus karena nilai

yang tinggi untuk keperluan industri dan medis. Fraksionasi minyak kelapa dapat

digunakan untuk membuat kaprilat atau kaprat trigliserida minyak. Medium-

trigliserida rantai seperti kaprilat atau kaprat minyak trigliserida yang paling

sering digunakan untuk aplikasi medis, diet khusus dan kosmetik, kadang-kadang

juga digunakan sebagai minyak pembawa untuk wewangian.

Minyak kelapa murni, atau lebih dikenal dengan Virgin Coconut Oil

(VCO), merupakan merupakan modifikasi proses pembuatan minyak kelapa

sehingga dihasilkan produk dengan kadar air dan kadar asam lemak bebas

yang rendah, berwarna bening, berbau harum, serta mempunyai daya simpan yang

cukup lama yaitu lebih dari 12 bulan.

Pembuatan minyak kelapa murni ini memiliki banyak keunggulan, yaitu:

a) Tidak membutuhkan biaya yang mahal, karena bahan baku mudah didapat

dengan harga yang murah

b) Pengolahan yang sederhana dan tidak terlalu rumit, serta

c) Penggunaan energi yang minimal, karena tidak menggunakan bahan bakar,

sehingga kandungan kimia dan nutrisinya tetap terjaga terutama asam

lemak dalam minyak.

Jika dibandingkan dengan minyak kelapa biasa, atau sering disebut dengan

minyak goreng (minyak kelapa kopra), minyak kelapa murni mempunyai kualitas

yang lebih baik. Minyak kelapa kopra akan berwarna kuning kecoklatan, berbau

tidak harum, dan mudah tengik, sehingga daya simpannya tidak bertahan lama

7

Page 8: LAPORAN-PENDAHULUAN-VCO

(kurang dari dua bulan). Dari segi ekonomi, minyak kelapa murni tersebut

mempunyai harga jual yang lebih tinggi dibandingkan minyak kelapa kopra,

sehingga studi pembuatan VCO perlu dikembangkan lagi agar dapat

menggantikan minyak yang lain dalam kehidupan sehari-hari.

Minyak kelapa dapat dibuat dengan banyak metode atau gabungan dari

semua metode yang ada. Metode-metode tersebut antara lain:

1. Metode Basah

Metode basah ini adalah metode yang paling sederhana dan tidak lagi

digunakan untuk tujuan komersil. Cara melakukan metode ini adalah dengan

kelapa dipilih yang tua dimana protein dalam kelapa menciptakan emulsi minyak

dan air, daging buah dipisahkan dari tempurung, diparut, diperas hingga menjadi

santan. Santan didiamkan dan diambil bagian kentalnya kemudian digoreng

dengan api kecil untuk menguapkan airnya. Kemudian bagian padat dan cair

dipisahkan dengan cara disaring. Ini digunakan dengan cara direbus lama,

sehingga menghasilkan minyak yang berubah warna dan tidak ekonomis. Teknik

modern menggunakan sentrifugal. Meskipun berbagai variasi dan teknologi,

pengolahan basah kurang layak dibandingkan pengolahan kering karena yield

10% sampai 15% lebih rendah, bahkan dibandingkan dengan kerugian akibat

pembusukan dan hama dengan pengolahan kering. Proses basah juga memerlukan

investasi peralatan dan energi, menimbulkan modal yang tinggi dan biaya operasi.

2. Metode Fermentasi

Metode ini pada saat santan terbentuk, emulsi santan ditambahkan dengan

ragi. Fermentasi dilakukan selama 8-12 jam.

3. Metode Pancingan

Tahapan metode ini sama dengan metode sebelumnya, tetapi santan yang

dihasilkan dituangkan dalam bejana transparan yang memiliki kran di bawahnya.

Setelah satu jam santan didiamkan, terbentuk dua lapisan (bagian kental putih

berada pada lapisan atas dan air pada lapisan bawah). Air kemudian dipisahkan

dengan bagian yang kentalnya tersebut dengan cara membuka kran. Bagian yang

kental kemudian ditambahkan minyak virgin dalam jumlah perbandingan 2:1.

8

Page 9: LAPORAN-PENDAHULUAN-VCO

Kemudian diaduk sampai merata dan homogen dengan mikser roti. Campuran ini

kemudian didiamkan dalam wadah transparan sampai terpisah menjadi 3 atau 4

bagian. Tunggu sampai semua butir-butir emulsi memecah dan memisah. Bagian

padat yang berupa bubur putih dan masih banyak mengandung minyak inilah

yang kemudian dipanaskan hingga menghasilkan minyak dengan kualitas yang

baik.

4. Metode Penambahan Enzim

Dibuat dengan menggerus dengan sejenis ketam sawah dan diambil airnya.

Bagian kental dari santan kelapa ditambahkan dengan cairan perasan ketam

(enzim) dan diaduk hingga merata. Kemudian didinginkan selama tiga jam hingga

menghasilkan lapisan minyak dan lapisan padat tipis lainnya.

5. Metode Dingin dan Segar

Kelapa didiamkan selama 2 minggu sampai 1 bulan agar terbentuk enzim

pembentuk minyak dan nantinya memisahkan minyak dari bagian kasar dan padat.

Setelah didiamkan, kelapa diparut dan diperas tanpa tambahan air terlebih dahulu.

Hasil perasan didiamkan selama 3-5 jam sehingga terbentuk lapisan minyak.

6. Metode Kering

Dilakukan dengan cara penyaringan atau pemisahan minyak dari bungkil

(penyaringan sentrifugal). Minyak kelapa dapat diekstrak melalui kering atau

basah proses. Pengolahan kering membutuhkan daging harus diekstrak dari shell

dan dikeringkan menggunakan api, sinar matahari, atau kiln untuk membuat

kopra. Kopra ini ditekan atau dilarutkan dengan pelarut, memproduksi minyak

kelapa dan tinggi protein, dan tinggi serat. Persiapan dan penyimpanan kopra

sering terjadi pada kondisi yang tidak higienis, menghasilkan minyak kualitas

buruk yang memerlukan pemurnian dengan proses ekstraksi.

Ada beberapa cara pembuatan VCO untuk skala rumah tangga. Cara

pemrosesan minyak kelapa yang banyak dikembangkan adalah penggilingan

basah dan fermentasi (enzimatis). Pembuatan VCO dengan cara enzimatis

merupakan pemisahan minyak dalam santan tanpa pemanasan. Enzim yang

digunakan dapat berupa enzim bromelin (pada nanas) atau enzim papain (daun

9

Page 10: LAPORAN-PENDAHULUAN-VCO

pepaya), enzim protease (kepiting sungai) dipilih salah satu dari ketiga enzim

tersebut. Pembuatan VCO dengan enzimatis dikelompokkan menjadi tiga, yaitu

pembuatan santan, pembuatan VCO, dan penyaringan.

Minyak kelapa mempunyai keunggulan dibandingkan minyak lainnya

karena hampir 50% asam lemak yang terkandung didalamnya adalah asam laurat

yang merupakan asam lemak rantai sedang (medium chain fatty acid atau MCFA).

Selama ini asam laurat digunakan sebagai bahan baku dalam industri kosmetika,

aplikasi dan manfaatnya dalam industri pangan baru diketahui beberapa tahun

terakhir.

Kandungan asam laurat yang tinggi dapat diperoleh dari minyak kelapa

murni yang lebih dikenal dengan nama VCO. Perbedaan penting antara minyak

kelapa biasa dengan VCO adalah pada bahan baku dan proses pembuatan. Minyak

kelapa biasa atau dikenal dengan nama RBD coconut oil ( refined, bleached and

deodorized) diproses dari bahan baku kopra dengan menggunakan suhu tinggi dan

bahan kimia. Sedangkan VCO (Virgin coconut oil) diproses dari bahan baku

kelapa segar dengan suhu rendah dan tanpa menggunakan bahan kimia. VCO

(Virgin Coconut Oil) yang dihasilkan dari proses enzimatis memiliki keunggulan

dari minyak VCO ini adalah sebagai berikut:

a) VCO berwarna bening, seperti kristal karena tidak mengalami proses

pemanasan,

b) Pada suhu tinggi Virgin coconut oil tidak membentuk zat yang berbahaya

seperti pada minyak nabati (sayur) hidrogenasi.

c) Kandungan asam lemak dan antioksidan di dalam Virgin Coconut Oil atau

VCO tidak banyak berubah sehingga khasiatnya tetap tinggi.

d) Tidak mudah tengik karena komposisi asam lemaknya tidak banyak

berubah.

e) Cukup aplikatif bila diterapkan di tingkat petani karena menggunakan

teknologi dan peralatan yang sederhana.

f) Tidak membutuhkan biaya tambahan yang terlalu mahal karena umumnya

daun pepaya atau nanas dijual dengan harga murah.

10

Page 11: LAPORAN-PENDAHULUAN-VCO

g) Rendemen yang dihasilkan cukup tinggi, yaitu dari 10 butir kelapa akan

diperoleh sekitar 1.100 ml VCO.

h) Resistan terhadap panas, sehingga merupakan minyak yang paling aman

dan sehat untuk memasak.

Kelemahan dengan cara enzimatis yaitu membutuhkan waktu yang sangat

lama dalam proses denaturasi protein untuk memisahkan minyak dari ikatan

lipoprotein yaitu sekitar 20 jam.

3.4. Zat Terkandung dalam VCO

Virgin Coconut Oil atau minyak kelapa murni dibuat dari kelapa segar

dengan menggunkan suhu relatif rendah tanpa melalui proses pemanasan,

mengandung lauric acid atau asam laurat yang menurut hasil penelitian secara

ilmiah membuktikan bahwa asam laurat dalam tubuh manusia dirubah menjadi

monolaurin dan yang menjadi paling kuat dalam membunuh virus, bakteri,

cendawan dan protozoa sehingga dapat menanggulangi serangan virus seperti

HIV, herpes, influenza dan berbagai bakteri pathogen termasuk listeria

monocytogenes dan helicobacter pyloryd. Disamping itu sebagai Asam Lemak

Rantai Sedang (MCFA) berfungsi meningkatkan metabolisme dalam tubuh

sehingga dapat menambah energi dan dapat mengontrol berat badan.

Penelitian sejak tahun 1982 telah menghasilkan produk VCO yang telah

dibuktikan secara ilmiah bahwa asam laurat dapat menanggulangi penyakit

diabetes, kolesterol, hepatitis c, jantung koroner, prostat, osteoporosis, maag,

ambeien luar dan dalam, penuaan dini, dan lain-lain. Sama seperti yang terdapat

pada Air Susu Ibu (ASI) yang memberikan perlindungan kepada sang bayi, asam

laurat juga dibutuhkan manusia dewasa. Bagi manusia dewasa membutuhkan

asam ini rata-rata 24 gr per hari, yang berarti setara dengan tiga sendok makan

VCO, artinya dalam satu hari VCO dapat dikonsumsi sebanyak tiga kali.

Minyak kelapa dapat dimanfaatkan secara langsung menjadi bahan bakar

selayaknya solar. Minyak kelapa memiliki kekentalan 50-60 centi stokes,

sedangkan solar 5 centi stokes. Pada suhu antara 80-90 derajat celcius, minyak

kelapa memiliki kekentalan yang setara dengan solar. Salah satu inovasi yang

11

Page 12: LAPORAN-PENDAHULUAN-VCO

dikembang Departemen Teknik Pertanian IPB yaitu dengan memanfaatkan suhu

knalpot untuk mengubah kekentalan minyak kelapa agar sama dengan solar. Gas

buang knalpot memiliki temperatur 350-360 derajat celcius sehingga diperlukan

koil pendingin untuk menurunkan temperatur knalpot. Kemudian minyak kelapa

melalui sebuah selang dialirkan melalui knalpot sebelum menuju ke ruang

pembakaran mesin diesel.

Cara seperti ini tentunya lebih murah dibandingkan dengan memanfaatkan

kokodiesel, yaitu minyak kelapa yang telah melalui proses industri untuk diubah

menjadi biodiesel. Harga kokodiesel saat ini berkisar Rp. 10.000 per liter,

sedangkan minyak kelapa yang tidak melalui proses pengolahan bisa jauh lebih

murah. Selain itu, kelapa merupakan tanaman yang umum tumbuh di daerah

pesisir, menjadikannya sumber bahan bakar yang potensial bagi nelayan setempat

yang cenderung mengalami kesulitan bahan bakar, baik masalah harga maupun

ketersediannya. Minyak kelapa yang dimanfaatkan adalah minyak kelapa yang

telah melalui proses pemanasan guna menghilangkan asam lemak bebasnya.

3.5. Manfaat VCO atau Virgin Coconut Oil

Manfaat dari Virgin Coconut Oil (VCO) dalam kehidupan manusia

terutama dibidang kesehatan adalah:

a) VCO Bebas Toksik dan Karsinogenik dan juga sebagai Antioksidan dan

Anti Radikal Bebas Pelindung

b) Mematikan berbagai bakteri penyebab pneumonia, sakit telinga, infeksi

tenggorokan, gigi berlubang, keracunan makanan, infeksi saluran kencing,

meningitis, gonorrhea, luka gangren dan masih sangat banyak lainnya.

c) Mematikan jamur dan ragi yang menyebabkan candida, jock itch, kadas,

athletes foot, ruam karena keringat dan popok dan infeksi lainnya.

d) Melumpuhkan dan mematikan cacing pita, lice, giardia dan parasit lainnya.

e) Menyediakan sumber nutrisi dan energi cepat.

f) Memperbaiki pencernaan dan penyerapan vitamin-vitamin dan asam amino

yang larut dalam lemak.

g) Memperbaiki sekresi insulin dan pendayagunaan glukosa darah.

12

Page 13: LAPORAN-PENDAHULUAN-VCO

h) Membantu meredakan gejala-gejala dan mengurangi resiko kesehatan yang

dihubungkan dengan diabetes.

i) Berfungsi sebagai antioksidan pelindung pencegah oksidasi berlebihan

akibat lemak trans dan radikal bebas.

j) Memulihkan dan meningkatkan daya tahan tubuh.

Jika dibandingkan dengan minyak kelapa biasa, atau sering disebut dengan

minyak goreng (minyak kelapa kopra), minyak kelapa murni mempunyai kualitas

yang lebih baik. Minyak kelapa kopra akan berwarna kuning kecoklatan, berbau

tidak harum, dan mudah tengik, sehingga daya simpannya tidak bertahan lama

(kurang dari dua bulan). Dari segi ekonomi, minyak kelapa murni mempunyai

harga jual yang lebih tinggi dibanding minyak kelapa kopra, sehingga studi

pembuatan VCO perlu dikembangkan.

3.6. Enzim Papain

Getah pepaya, terutama pepaya muda baik batang, daun maupun buahnya,

ternyata mengandung suatu zat yang mampu memecah protein atau disebut

dengan protease. Zat ini disebut enzim papain. Papain adalah suatu enzim

pemecah proteolitik (enzim pemecah protein yang terdapat dalam getah papaya).

Kandungannya dapat mencapai 50 % berat kering getah. Seluruh bagian tanaman

kecuali biji dan akar mengandung enzim papain. Buah merupakan penghasil getah

paling banyak, dihasilkan oleh saluran-saluran getah yang banyak terdapat di

bawah lapisan buah atau lapisan mesokrap. Aktivitas papain di pengaruhi banyak

faktor, seperti konsentrasi enzim, suhu, pH, pengaruh inhibitor. Dewasa ini, enzim

papain telah berperan besar dalam membantu bidang mikrobiologi, biokimia,

maupun industri- industri bebasis biologi. Enzim papain bukan hanya mampu

memecah protein, melainkan bisa menghidrolisisnya. Kemampuan hidrolisis ini

sangat diperlukan dalam pembuatan asam- asam amino, baik di industri makanan,

minuman, dan farmasi. Papain biasa digunakan untuk memecah serabut daging.

Papain juga dimanfaatkan untuk mendisosiasikan sel dalam langkah pertama

persiapan kultur sel. Selain itu juga ditemukan sebagai bahan baku beberapa pasta

gigi atau gula-gula sebagai pemutih gigi, dan pelunak daging.13

Page 14: LAPORAN-PENDAHULUAN-VCO

Keistimewaan enzim papain dalam hal ini adalah mempunyai kestabilan

yang baik pada larutan yang mempunyai pH 5.0, memiliki keaktifan sintetik serta

daya tahan panas yang lebih tinggi dari enzim lain, bahkan proses pengempukan

daging terjadi dalam proses pemasakan, yaitu pada suhu tinggi. Disamping itu,

enzim papain memiliki kemampuan membentuk protein baru atau senyawa yang

menyerupai protein disebut dengan plastein dari hasil hidrolisis protein. Jenis-

jenis enzim papain:

a) Papain kasar (crude papain), yaitu getah pepaya yang telah di keringkan,

kemudian dihaluskan sehingga menjadi berbentuk tepung

b) Papain murni (crystal papain), yaitu hasil pemisahan dan pemurnian

papain kasar menjadi empat macam proteolitik, yaitu papain, chimopapain

A, chimopapain B, dan papaya peptisiade

Pengambilan Enzim Papain. Kita dapat mengisolasi enzim papain dari

tanaman pepaya dengan mudah dan sederhana. Alat dan bahan antara lain:

a) Larutan sulfit 0,7%

b) Alat untuk mengambil getah pepaya

c) Plastik

d) Timbangan

e) Mixer

f) Baki plastik

14

Page 15: LAPORAN-PENDAHULUAN-VCO

IV. ALAT DAN BAHAN

4.1. Alat

1. Beker gelas / Erlenmeyer

2. Inkubator

3. Pengaduk

4.2. Bahan

1. Enzim papain / bromelin

2. Santan 200 ml

V. PROSEDUR PERCOBAAN

Buat larutan enzim (5 gram, 10 gram, 15 gram) dan masukkan ke dalam

santan sambil diaduk secara perlahan. Kemudian diamkan dan masukkan ke

dalam inkubator selama 24 jam, hingga santan mengeluarkan minyaknya. Amati

perubahan yang terjadi.

15

Page 16: LAPORAN-PENDAHULUAN-VCO

DAFTAR PUSTAKA

Ikun, F. 2013. Minyak Kelapa Murni (Virgin Coconut Oil). Online: http://

nahakrida.blogspot.com/2013/06/minyak-kelapa-murni-virgin-coconut-oil-

html. (Diakses pada 20 Maret 2015)

Juzaili, D. 2011. Minyak VCO. Online: http:// minyakvcohealthyproduct.blog

spot.com/2011/06/apa-sebenarnya-vco-virgin-coconut-oil.html#more.

(Diakses pada 20 Maret 2015)

Maksindo. 2005. Manfaat Lengkap Minyak VCO. Online: http://minyak-kelapa.

blogspot.com/2005/08/manfaat-lengkap-minyak-vco-minyak.html.(Diakses

pada 20 Maret 2015)

Prasetyawan, I. 2014. Metode Pembuatan VCO. Online: http://ikadalupra

setyawan.blogspot.com/2014/08/membuat-minyak-kelapa-vco-metode

mixing.html. (Diakses pada 20 Maret 2015)

Wardah, N. 2012. Enzim Papain Dari Pepaya. Online: http://yoroelz09.

blogspot.com/2012/12/enzim-papain-dari-pepaya.html. (Diakses pada 20

Maret 2015)

16