laporan pendhuluan abses baru

Download Laporan Pendhuluan Abses Baru

If you can't read please download the document

Upload: luth-ismael

Post on 16-Jan-2016

15 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Laporan Pendhuluan Abses

TRANSCRIPT

LAPORAN PENDHULUAN

10

BAB I

KONSEP DASAR

Bab ini ber isi tentang konsep dasar asuhan keperawatan pada klien abses mandabula. Secara umum dan khusus tentang abses menurut definisi, etlologi:

Definisi

Abses adalah suatu penimbunan nanah, biasanya terjadi kibat atau infeksi bakteri. (www.,medicastore.com,2004)

Abses adalah infeksi kulit dan subkutis dengan gejalaberupa kantong berisi nanah. (Siregar, 2004). Sedangkan abses mandibula adalah abses yang terjadi di mandibula. Abses dapat terbentuk di ruang submandibula atau salah satu komponennya sebagai kelanjutan infeksi dari daerah leher. (Smeltzer dan Bare, 2001)

Penyebab

Menurut Siregar (2004) suatu infeksi bakteri bisa menyebabkan abses melalui beberapa cara antara lain:

Bakteri masuk kebawah kuit akibat luka yang berasal dari tusukan jarum yang tidak sterilBakteri menyebar dari suatu infeksi dibagian tubuh yang lainBakteri yang dalam keadaan normal hidup di dalam tubuh manusia dan tidak menimbulkan gangguan, kadang bisa menyebabkan terbentuknya abses.

Lebih lanjut Siregar (2004) menjelaskan peluang terbentuknya suatu abses akan meningkat jika :

Terdapat kotoran atau benda asing di daerah tempat terjadinya infeksiDarah yang terinfeksi mendapatkan aliran darah yang kurangTerdapat gangguan sisitem kekebalan.

Menurut Hardjatmo Tjokro Negoro, PHD dan Hendra Utama, (2001), abses mandibula sering disebabkan oleh infeksi didaerah rongga mulut atau gigi. Peradangan ini menyebabkan adanya pembengkakan didaerah submandibula yang pada perabaan sangat keras biasanya tidak teraba adanya fluktuasi. Sering mendorong lidah keatas dan kebelakang dapat menyebabkan trismus. Hal ini sering menyebabkan sumbatan jalan napas. Bila ada tanda-tanda sumbatan jalan napas maka jalan napas hasur segera dilakukan trakceostomi yang dilanjutkan dengan insisi digaris tengah dan eksplorasi dilakukan secara tumpul untuk mengeluarkan nanah. Bila tidak ada tanda- tanda sumbatan jalan napas dapat segera dilakukan eksplorasi tidak ditemukan nanah, kelainan ini disebutkan Angina ludoviva (Selulitis submandibula). Setelah dilakukan eksplorasi diberikan antibiotika dsis tinggi untuk kuman aerob dan anaerob.

Abses bisa terbentuk diseluruh bagian tubuh, termasuk paru-paru, mulut, rektum, dan otot. Abses yang sering ditemukan didalam kulit atau tepat dibawah kulit terutama jika timbul diwajah.

Patofisiologi

Jika bakteri menusup kedalam jaringan yang sehat, maka akan terjadi infeks. Sebgian sel mati dan hancur, menigglakan rongga yang berisi jaringan dan se-sel yang terinfeksi. Sel-sel darah putih yang merupakan pertahanan tubuh dalalm melawan infeksi, bergerak kedalam rongga tersebut, dan setelah menelan bakteri.sel darah putih kakan mati, sel darah putih yang mati inilah yang memebentuk nanah yang mengisis rongga tersebut.

Akibat penimbunan nanah ini, maka jaringan disekitarnya akan terdorong jaringan pada akhirnya tumbuh di sekliling abses dan menjadi dinding pembatas. Abses hal ini merupakan mekanisme tubuh mencefah penyebaran infeksi lebih lanjut jka suat abses pecah di dalam tubuh maka infeksi bisa menyebar kedalam tubuh maupun dibawah permukaan kulit, tergantung kepada lokasi abses.(www.medicastre.com.2004).

Pathway (Hardjatmo Tjokro Negoro, PHD dan Hendra Utama, 2001)

Bakteri

Jaringan sel terinfeksi

Peradangan

Sel darah putih mati

Demam

Jaringan menjadi abses & berisi PUS

Kurang pengetahuan tentang penyakit

Hipertermi

Pecah

Cemas

Kerusakan integritas jaringan

Tanda dan Gejala

Menurut Smeltzer dan Bare (2001), gejala dari abses tergantung kepada lokasi dan pengaruhnya terhadap fungsi suatu organ saraf. Gejalanya bisa berupa :

Nyeri Nyeri tekanTeraba hangatPembengakakanKemerahanDemam

Suatu abses yang terbentuk tepat dibawah kulit biasanya tampak sebagi benjolan. Adapun lokasi abses antar lain ketiak, telinga, dan tungkai bawah. Jika abses akan pecah, maka daerah pusat benjolan akan lebih putih karena kulit diatasnya menipis. Suatu abses di dalam tubuh, sebelum menimbulkan gejala seringkali terlebih tumbuh lebih besar. Abses dalam lebih mungkin menyebarkan infeksi keseluruh tubuh.

Adapun tanda dan gejala abses mandibula adalah nyeri leher disertai pembengkakan di bawah mandibula dan di bawah lidah, mungkin berfluktuasi.

Pemeriksan Diagnosis

Menurut Siregar (2004), abses dikulit atau dibawah kulit sangat mudah dikenali. Sedangkan abses dalam sering kali sulit ditemukan. Pada penderita abses, biasanya pemeriksaan darah menunjukkan peningkatan jumlah sel darah putih. Untuk menetukan ukuran dan lokasi abses dalam bissxa dilkukan pemeriksaan rontgen,USG, CT, Scan, atau MRI.

Pengobatan

Menurut FKUI (1990), antibiotika dosis tinggi terhadap kuman aerob dan anaerob harus diberikan secara parentral. Evaluasi abses dapat dilakukan dalam anasksi lokalal untuk abses yang dangkal dan teriokalisasi atau eksplorasi dalam narkosis bila letak abses dalam dan luas. Insisi dibuat pada tempat yang paling berfluktuasi atau setinggi 05 tiroid, tergantung letak dan luas abses. Pasien dirawat inap sampai 1-2 hari gejala dan tanda infeksi reda.

Suatu abses seringkali membaik tanpa pengobatan, abses akan pecah dengna sendirinya dan mengeluarkan isinya.kadang abses menghilang secara perlahan karena tubuh menghancurkan. infeksi yang terjadi dan menyerap sisa-sisa infeksi, abses pecah dan bisa meninggalkan benjolan yang keras.

Untuk meringankan nyeri dan mempercepat penyembuhan, suatu abses bisa ditusuk dan dikeluarkan isinya. Suatu abses tidak memiliki aliran darah, sehingga pemberian antibiotik biasanya sia-sia Antibiotik biasanya diberikan setelah abses mengering dan hal ini dilakukan untuk mencegah kekambuhan. Antibiotik juga diberikan jika abses menyebarkan infeksi kebagian tubuh lainnya.

Diagnosa Keperawatan

Menurut T. Heather Herdman, et.al (2007), diagnosa keperawatan yaitu :

Nyeri Akut yang berhubungan dengan egen injuri biologiHipertermi yang berhubungan dengan proses penyakitKerusakan Intergritas kulit yang berhubungan dengan trauma mekanik.

Rencana Keperawatan

Menurut Johnson, Marion Meridean Maas dan Sue Moorhead, ed (2000) rencana keperawatan terdiri dari :

Nyeri Akut yang berhubungan dengan Agen Injury BiologiTujuan

Level nyaman.

Kriteria hasil :

No

Indikator

1

2

3

4

5

1.

Melaporkan secara fisik sehat

2.

Meloporkan puas dapat mengontrol gejala

3.

Mengekspresikan puas dengan fisiknya

4.

Mengekspresikan kepuasan dengan berhubungan

Sosial

5.

Mengekspresikan kepuasan secara spiritua

6.

Melaporkan puas dengan kemandiriannya

7.

Melaporkan puas dengan kontrol nyeri

Keterangan :

: Sangat tidak sesuai: Sering tidak sesuai: Kadang tidak sesuai: Jarang tidak sesuai: SesuaiIntervensi (Joane C, Mc.Closkey, 1996)Manajemen NyeriKaji nyeri secara komprehensif meliputi lokasi, karakteristik durasi, frekuensi, dan faktor presipitas.Observasi reaksi non verbal dari ketidak nyamananBantu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan dukunganBerikan analgesik untuk mengurangi nyeri, klabrasi dengan dokter jika ada komplai dan tindakan nyeri yang tidak berhentiAjarkan teknik non farmakologi, lbiotedback, leahsasi, distraksi, anagenh administrasiTentukan lokasi, karakteristik, kualitas dan derajat nyeri sebelum obat Cek riwayat alergiMonitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian analgesik pertama kaliBerikan analgesik tepat waktu terutama saat nyeri hebat sesuai porgramEvaluasi efektifitas analgesik tanda dan gejala efek sampingLaksanakan terapi dokter untuk pemberian obatHipertermi yang berhubungan dengan proses penyakit (Johnson, Marion Meridean Maas dan Sue Moorhead, ed., 2000)Tujuan :

Status termoregulasi

Kriteria hasil :

No

Indikator

1

2

3

4

5

1.

Suhu tubuh DBN

2.

Perubahan warna kulit

3.

Tidak ada kegelisahan kelelahan

4.

Perubahan DBN

5.

Tidak ada ditensi pernapasan

DBN : dalam batas normal

Keterangan :1. Tidak pernah sesuai harapan

2. Jarang sesuai harapan

3. Kadang sesuai harapan

4. Sering sesuai harapan

5. Selalu sesuai harapan

Intervensi (Joane C, Mc.Closkey, 1996)Menangani panasMonitor temperatur tiap 8 jam Monitor warna kulit dan temperatur tiap 8 jamMonitor TTV tiap 8 jamTingkatkan pemasukan cairan melalui mulutPengaturan suhuMonitor suhu paling sedikit 2 hari sesuai kebutuhanMonitor temperatur baru sampai stabilMonitor gejala hipertermiMonitor TTV kolaborasi dalam pemberian antipiretikAtur suhu lingkungan sesuai kebtuhan pasienBerikan pemasukan nutrisi dan cairan yang adekuat.]Kerusakan Integritas kulit yang berhubungan dengan trauma mekanik (Johnson, Marion Meridean Maas dan Sue Moorhead, ed., 2000)Tujuan

Integritas kulit dan jaringan yang normal setelah dilakukan perawatan

Kriteria hasil :

Indikator

1

2

3

4

5

1. Temperatur jaringan DHYD

2. Sensasi DHYD

3. Elastisitas DHYD

4. hidrasi DHYD

5. Respiasi DHYD

6. warna DHYD

7. ketebalan DHYD

8. keutuhan kulit

Keterangan :

Tidak Pernah sesuai HarpanJarang Sesuai harapanKadang Sesuai HarpanSering Sesuai HarapanSelalu Sesuai HarapanIntervensi (Joansone C, McCloskey, 1996)Perawatan luka Catat karakteristik lukaCatat karakteristik draineseGunakan saleb kulit atau isiPakaikan pakaian yang longgarGunakan prinsip steril untuk perawatan lukaAjarkan keluarga dan pasien prosedur perawatan luka