laporan pengawas pembinaan guru dan ks
DESCRIPTION
laporanTRANSCRIPT
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kegiatan pengawasan sekolah diawali dengan penyusunan
program kerja. Dengan adanya program kerja maka kegiatan
kepengawasan dapat terarah dan memiliki sasaran serta target yang jelas.
Segala aktivitas pengawasan termasuk ruang lingkup, output yang
diharapkan serta jadwal pengawasan dituangkan dalam program yang
disusun. Hal ini sekaligus menjadi dasar acuan dan pertanggung jawaban
pengawas dalam bekerja.
Untuk dapat menyusun program pengawasan dengan baik, seorang
pengawas perlu memiliki pemahaman yang komprehensif mengenai lingkup
tugasnya, menguasai prosedur penyusunan program kerja, serta kemampuan
berpikir sistematis untuk merancang program dan kegiatan yang akan
dilaksanakan sehingga produktif dan memberi kontribusi positif terhadap
peningkatan mutu pendidikan.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan, dalam pasal 19 tentang standar proses dan pasal 55
mengenai standar pengolaan menyebutkan bahwa setiap satuan pendidikan
dalam melakukan perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses
pembelajaran dan penilaian hasil pembelajaran, serta pengawasan proses
pembelajaran yang efektif dan efisien diperlukan kegiatan pemantauan,
supervisi, evaluasi dan pelaporan, serta pengambilan langkah tindak lanjut
hasil pengawasan. Tugas ini dipercayakan kepada pengawas satuan
pendidikan bertanggung jawab membina, memantau, dan menilai satuan
pendidikan. Dalam melaksanakan tugas tersebut pengawas tentu harus
menyusun program, melaksanakan serta menyampaikan laporannya.
Salah satu program yang harus disusun oleh pengawas adalah
program pembimbingan dan pelatihan profesional guru dan/atau Kepala
Sekolah di Sekolah, KKG dan KKKS.
1
B. Fokus Masalah
Sesuai latar belakang di atas ,maka fokus permasalahan pada laporan
kepengawasan khususnya pada pembinaan guru dan kepala sekolah adalah :
1. Bagaimana hasil pembinaan pengawas terhadap kemampuan guru dalam
menyusun RPP?
2. Bagaimana hasil pembinaan pengawas terhadap pelaksanaan pembelajaran
guru ?
C. Tujuan Dan Sasaran Pengawasan
1. Tujuan Pengawasan untuk mendeskripsikan
a. Hasil pembinaan pengawas terhadap kemampuan guru dalam menyusun
RPP.
b. Hasil pembinaan pengawas terhadap pelaksanaan pembelajaran guru.
c. Sasaran Pengawasan
a. Teknis Pendidikan
Untuk fokus masalah kepengawasan akademik dan kepengawasan
manajerial sasarannya adalah guru dan kepala sekolah.
b. Administrasi pendidikan
Untuk fokus masalah kepengawasan akademik dan kepengawasan
manajerial sasarannya adalah guru dan kepala sekolah, khususnya
sasarann pada administrasi pendidikan yang berupa bukti fisik .
Sasaran kepengawasan adalah:
NO NAMA SEKOLAH ALAMAT
1 SDN I JATINOM JATINOM SIDOHARJO
2 SDN II JATINOM JATINOM SIDOHARJO
3 SDN III JATINOM JATINOM SIDOHARJO
4 SDN I WIDORO WIDORO SIDOHARJO
5 SDN II WIDORO WIDORO SIDOHARJO
2
6 SDN III WIDORO WIDORO SIDOHARJO
7 SDN I TREMES TREMES SIDOHARJO
8 SDN II TREMES TREMES SIDOHARJO
9 SDN III TREMES TREMES SIDOHARJO
10 SDN I SEMPUKEREP SEMPUKEREP SIDOHARJO
D. Ruang Lingkup Pengawasan
Sesuai tugas pokok dan fungsi pengawas sekolah, ruang lingkup
pengawasan tahun pelajaran 2013/2014 salah satu diantaranya adalah
mengenai pembinaan professional guru dan kepala sekolah.
3
BAB II
KERANGKA BERPIKIR DAN PEMECAHAN MASALAH
A. KERANGKA PIKIR
Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi manusia.
Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya pribadi manusia
menurut ukuran normatif. Manyadari akan hal tersebut, pemerintah sangat serius
menangani bidang pendidikan , sebab dengan sistem pendidikan yang baik diharap
muncul generasi penerus bangsa yang berkualitas dan mampu menyesuaikan diri
dan hidup bermasyarakat.
Reformasi pendidikan merupakan respon terhadap perkembangan tuntutan
global sebagai suatu upaya untuk mengadaptasikan sistem pendidikan yang mampu
mengembangkan sumber daya manusia untuk memenuhi tuntutan zaman yang
sedang berkembang. Melalui reformasi pemdidikan , pendidikan harus
berwawasan masa depan yang memberikan jaminan bagi perwujudan hak-hak
azasi manusia yang mengembangkan seluruh potensi prestasi secara optimal guna
kesejahteraan hidup dimasa depan.
Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu usaha pengembangan sumber
daya manusia (SDM), walau usaha pengembangan SDM tidak hanya dilakukan
melalui sekolah formal. Tetapi sampai detika ini, pendidikan formal masih
dipandang sebagai sarana dan wahana utama untuk menengemabangkan SDM
dengan sistematis dan berjenjang.
Kemajuan pendidikan dapat dilihat dari kemmpuan dan kemauan masyarakat
untuk menangkap proses informatisasi dan kemajuan teknologi. Karena proses
sistem informasi yang cepat akibat kemajuan teknologi semakin membuat horizon
kehidupan didunia semakin meluas sekaligus mengkerut. Hal ini berarti sebagai
masalah kehidupan manusia menjadi masalah global atau setidaknya tidak dapat
4
lepas dari pengarus kejadian dari belahan dunia yang lain, baik masalah politik,
ekonomi maupun sosial.
Selanjutnya dengan diatas tilaar menyatakan bahwa :“Kesetiakwanan sosial
umat manusia semakin kental , hal yang bererti kepedulian umat manusia
terhadap sesamanya merupakan tugas setiap manusia , pemerintah dan sietem
pendidkan nasional. Selanjutnya dikatakan pula behwa pendidikan pendidikan
bertugas untuk mengembangkan kesadaran akan tanggungjawab setiap warga
negara terhadap kelanjutan hidupnya, bukan saja terhadap lingkungna
masyarakat dan negara , juga umat manusia.” (H.A.R Tilaar, 2004:4)
Berdasarkan pernyataan diatas, bahwa manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa
bantuan orang lain; setiap manusia akan selalu membutuhkan dan berinteraksi
dengan orang lain dalam berbagai segi kehidupan. kesetiakawanan sosial yang
merupakan bagian dari proses pendidikan dan pembelajaran mempunyai peranan
yang sangat kuat bagi indifidu untuk komunikasi dan b erintearksi untuk mencapai
tujuan hidupan.
Dalam proses pelaksanaan di lapangan, kesetioakawanan sosial diwujudkan
melalui interaksin antar manusia, baik indifidu dengan indifidu, indifidu dengan
kelompok, kelompok dengan kelompok. Interaksi antar manusia dapat terjadi
dibelahan bumi manapun, baik dibidang pendidikan, ekonomi, sosial, politik
budaya dan sebagainya. Interaksi dibidang pendidikan dapat di wujudkan melalui
interaksi siswa dengan siswa, siswa dengan guru, guru dengan guru, siwa dengan
masyarakat, guru dengan masyarakat di sekitar lingkunya.
Dengan intensitas yang tinggi serta dengan kontinuitas belajar secara
berkesinambungan, diharapkan proses interaksi sosial sesama teman dapat tercipta
dengan baik. Sehingga pada gilirannya mereka saling menghargai dan
menghoramti satu sama lain, walaupun dalam perjalanannya mereka saling
berbeda pendapat yang pada akhirnya mereka saling menumbuhkan demokratis
sesama.5
Dari uraian diatas, tidak dipungkiri bahwa dilapangan masih ada sebagaian
besar dari kepala sekolah dari kabupaten Banyuasin belum melaksanakan analisis
konteks terhadap satuan pendidikan yang dipimpinnya, sehingga dokumen KTSP
yang ada belum mencerminkan kondisi sesungguhnya dari sekolah yang
dipimpinnya.
Sebagian kepala sekolah belum memenuhi administrasi kepala sekolah,
administrasi kurikulum, ketenagaan, kesiswaan, dan saran prasarana.
Dari permasalahan yang ada, sekolah dalama hal ini kepala sekolah, guru dan
stakholders mempunyai tanggungjawab terhadap peningkatan mutu pembelajaran
disekolahterutama guru sebagia ujung tombak di lapangan (kelas)karena
bersentuhan langsung dengan siswa dalam proses pembelajaran.
Demikian pula halnya yang terjadi diwilayah binaan saya ternyata banyak
sekali faktor yang mempengaruhi kekurangan baik dalam pembelajaran maupun
dalam manajerial kepala sekolah.
B. PEMECAHAN MASALAH
Untuk meningkatkan profesionalisme kepala sekolah dalam melaksanakan
tugasnya ditidaklanjuti dengan kegiatan bimbingan dan pelatihan Kepala Sekolah
diantaranya:
a. Menyusun program pembimbingan dan pelatihan profesional Kepala Sekolah
di KKS/MKKS dan sejenisnya.
b. Membina Kepala Sekolah dalam menyusun program pelaksanaan Supervisi.
c. Membina Kepala Sekolah dalam pengelolaan adminitrasi sekolah
d. Membina keeepaaalaaa sekolah dan guru dalam melaksanakan bimbingan
konseling
e. Memotivasi guru dan kepala sekolah dalam refleksi hasil-hasil yang dicapai
untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dalam melaksanakan togas pokok
disekolah.6
f. Membantu kepala sekolah dalam persimpanan akreditasi sekolah
Untuk memecahkan masalah berdasarkan analisa diatas maka diperlukan:
a. Pengawasan kontinu dan relevan akan mengoptimalkan fungsi akademik
dari guru.
b. Komitmen penuh anatar satuan pendidikan dengan pengawasan sekolah
tentang kemajuan dan kekurangan sekolah akan dibicarakan bersama tanpa
saling menyalahkan
c. Sistem pengawasan yang digunakan lebih bersifat pendidikan teman
sejawat / pendidikan orang dewasa yang memungkinkan untuk pendekatan
dari hati ke hati tentang kemajuan pendidikan di satuan pendidikan
tersebut.
Dilakukan pelaksanakan pengawasan dengan program sebagai berikut:
meningkatkan pemahaman dan pengimplementasikan kompetensi yang
dimiliki oleh kepala sekolah dalam melaksanakan tugas sehari-hari untuk
mencapai Standar Nasional Pendidikan (SNP).
a. Menyusun program sekolah berdasarkan SNP, baik rencana kerja tahunan,
maupun rencana kerja 4 tahunan, pelaksanaan program, pengawasan, dan
evaluasi internal
b. Membantu kepala sekolah melakukan evaluasi diri sekolah (EDS) dan
merepleksikan hasil-hasilnya dalam upaya penjaminan mutu pendidikan
c. Mengembangkan perpustakaan dan laboratorium serta sumber-sumber
balajar lainnya
d. Memberikan masukan dalam pengelolaan dan admistrasi Kepala Sekolah
berdasarkan Manajemen Peningkatan Mutu Pendidikan disekolah
7
BAB III
PENDEKATAN DAN METODE
A. Pendekatan
1. Kooperatif
Yaitu kegiatan yang dilakukan dalam suatu kelompok untuk kepentingan
bersama (mutual benefit)
2. Kolaboratif
Yaitu kerja sama dalam pemecahan masalah dan atau penyelesaian tugas di
mana tiap anggota melaksanakan fungsinya yang saling mengisi dan
melengkapi.
B. Metode
Dalam melaksanakan program kepengawasan yang telah dibuat ,
pengawas sekolah menggunakan berbagai metode yaitu:
1. Observasi
Observasi diartikan pengamatan dan pencatatan secara sistematik
terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Keunggulan metode ini
adalah banyak gejala yang hanya dapat diselidiki dengan observasi, hasilnya
lebih akurat dan sulit dibantah, banyak objek yang hanya bersedia diambil
datanya hanya dengan observasi.
Kelemahan metode ini adalah observasi tergantung pada kemampuan
pengamatan dan mengingat, metode tersebut oleh pengawas digunakan untuk
melakukan supervisi kunjungan kelas untuk mengamati penampilan guru
dalam pelaksanaan pembelajaran.
2. Studi dokumen
8
Studi dokumen merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan
menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis,
gambar maupun elektronik. Dokumen yang telah diperoleh kemudian
dianalisis (diurai), dibandingkan dan dipadukan (sintesis) membentuk satu
hasil kajian yang sistematis, padu dan utuh.
Jadi studi dokumenter tidak sekedar mengumpulkan dan menuliskan
atau melaporkan dalam bentuk kutipan-kutipan tentang sejumlah dokumuen
yang dilaporkan dalam penelitian adalah hasil analisis terhadap dokumen-
dokumen tersebut.Metode tersebut digunakan untuk meneliti RPP untuk
dianalisis dibandingkan dengan aturan standar proses.
3. Kuesioner tertutup
Kuesioner tertutup adalah pernyataan atau pertanyaan yang sudah
disiapkan jawabannya sehingga responden mengisi dengan memilih jawaban
yang sudah disiapkan. Metode ini digunakan untuk menggali data tentang
keterlaksanaan 8 (delapan standar nasional pendidikan ) di sekolah yang diisi
oleh stakeholder sekolah.
4. Wawancara
Metode ini digunakan untuk menggali data dari beberapa stakeholder
sekolah terhadap:
a. pemenuhan delapan standar nasional pendidikan.
b. penerimaan peserta didik
Data tersebut merupakan alat untuk cross check dengan data yang
diperoleh dari pengisian kuesioner tertutup.
Dari beberapa pendekatan dan metode di atas, pada intinya digunakan
untuk saling melengkapi dalam upaya mendapatkan data yang valid dan
akuntabel untuk dijadikan dasar pembuatan pelaporan.
9
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berikut disajikan dalam bentuk tabel / matrik diskripsi pembahasan.
Hal tersebut dimaksudkan agar mudah melihat permasalahan yang ada di
setiap sekolah binaan dan tindak lanjut apa yang dilakukan .
Penilaian kinerja guru yang dimaksud adalah penilain kinerja guru
dari sisi pembuatan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dan
Penampilan Guru dalam pelaksanaan pembelajaran . Hal ini sesuai dengan
Permendiknas nomor 41 tahun 2007 tentang standar Proses yang
mengamanatkan seorang guru wajib merencanakan proses pembelajaran ,
melaksanakan proses pembelajaran , melakukan proses penilaian, serta
melakukan tindak lanjut.
Penilaian pada RPP difokuskan pada komponen :
a. Tujuan pembelajaran, yang terdiri atas dua indikator, yaitu
1) Kesesuaian dengan SK, KD dan indicator
2) Tujuan dirumuskan dengan lengkap dan jelas
b. Materi belajar, yang terdiri atas tiga indikator, yaitu
1) Berpedoman pada materi pokok/ pembelajaran dalam silabus
2) Memilih dengan tepat materi ajar sesuai dengan karakteristik peserta
didik
3) Menentukan materi ajar sesuai dengan taraf kemampuan berpikir
peserta didik
c. Metode pembelajaran, yang terdiri atas dua indikator, yaitu
10
1) Memilih metode pembelajaran yang relevan dengan tujuan dan materi
pembelajaran
2) Menentukan metode pembelajaran yang bervariasi
d. Alokasi waktu, yang terdiri atas dua indikator, yaitu
1) Menentukan alokasi waktu belajar mengajar
2) Menentukan alokasi waktu berdasarkan pencapaian KD
e. Langkah-langkah pembelajaran, yang terdiri dari
1) Kegiatan awal yang meliputi tiga indikator, yaitu
a) Pengarahan tentang kegiatan belajar
b) Apersepsi / panduan tes awal
c) Menentukan cara-cara memotivasi peserta didik
2) Kegiatan inti yang meliputi tiga indikator, yaitu
a) Menunjukkan kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi
b) Menyusun langkah-langkah mengajar
c) Menentukan cara-cara pengorganisasian peserta didik agar dapat
berpartisipasi dalam KBM
3) Kegiatan penutup yang meliputi empat indikator, yaitu
a) Meninjau kembali penguasaan inti pelajaran (refleksi/ kesimpulan)
b) Merancang tugas rumah
c) Mempersiapkan pertanyaan
d) Menginformasikan pembelajaran selanjutnya
f. Alat/Bahan/Sumber belajar, yang terdiri atas tiga indikator, yaitu
1) Menentukan pengembangan alat pengajaran
2) Menentukan media pengajaran
3) Menentukan sumber belajar
g. Penilaian, yang terdiri atas tiga indikator, yaitu
1) Menentukan prosedur dan jenis penilaian
2) Membuat alat penilaian
3) Menyusun kunci jawaban dan rubrik penilaian
Sedangkan penilaian pada penampilan guru dalam pelaksanaan
pembelajaran difokuskan pada :
11
a. Komponen kegiatan awal, y ang terdiri atas empat indikator, yaitu
1) Mengerjakan tugas rutin kelas
2) Menyampaikan bahan pengait/Apersepsi
3) Memotivasi siswa untuk melibatkan diri dalam kegiatan belajar-
mengajar
4) Menyampaikan informasi pembelajaran;
b. Komponen Kegiatan inti yang terdiri atas empat belas indikator, yaitu:
1) Menyampaikan bahan,
2) Menggunakan metode pembelajaran bervariasi sesuai dengan KD,
materi, kemampuan siswa, situasi dan kondisi,
3) Menggunakan alat bantu/media pembelajaran
4) Melaksanakan kegiatan pembelajaran dalam urutan yang logis
5) Menggunakan waktu pembelajaran secara efisien dan efektif,
6) Penguasaan materi pembelajaran,
7) Pengorganisasian Siswa,
8) Memberi kesempatan kepada siswa untuk terlibat secara aktif,
9) Interaksi guru dengan siswa, siswa dengan siswa,
10) Menunjukkan sikap terbuka terhadap pendapat siswa,
11) Mengembangkan hubungan antar pribadi yang sehat dan serasi,
12) Menggunakan bahasa yang baik, benar dan efektif,
13) Melaksanakan penilaian selama proses berlangsung,
14) Melaksanakan penilaian pada akhir pembelajaran
c. Kegiatan penutup, yang terdiri atas dua indikator, yaitu:
1) Menyimpulkan pelajaran/rangkuman,
2) Melaksanakan tindak lanjut.
Setiap sekolah binaan diambil 6 orang guru untuk dinilai penyusunan
RPP dan Proses belajar mengajar. Adapun hasil selengkapnya adalah sebagai
berikut :
12
TABEL RATA-RATA CAPAIAN SEKOLAH DALAM MENYUSUN RPP DAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN,
No Nama SD Negeri Jml Rata rata
NilaiPembuatan
RPPPelak Pembel
Angk Kat Angk Kat
1 SDN I JATINOM Jml 433 425
Rt 72,1 B 70,8 B
2 SDN II JATINOM Jml 428 424
Rt 71,3 B 70,6 B
3 SDN III JATINOM Jml 442 472
Rt 73,6 B 78,6 B
4 SDN I WIDORO Jml 421 414
Rt 70,1 B 69 C
5 SDN II WIDORO Jml 418 425
Rt 69,6 C 70,8 B
6 SDN III WIDORO Jml 429 415
Rt 71,5 B 69,1 C
7 SDN I TREMES Jml 433 419
Rt 72,1 B 69,8 C
8 SDN II TREMES Jml 430 423
Rt 71,6 B 70,5 C
9 SDN III TREMES Jml 415 420
Rt 69,1 C 70 B
13
10 SDN I SEMPUKEREP Jm 454 459
Rt 75,6 B 76,5 BJUMLAH 716,6 715,7
RATA-RATA 71,7 B 71,6 B
1. Nilai rata-rata pembuatan RPP guru wilayah binaan adalah 71,7 (kategori
BAIK), dan
2. Nilai rata-rata penampilan guru dalam pelaksanaan pembelajaran di
wilayah binaan adalah 71,6 (kategori BAIK)
Berikut disajikan dalam bentuk tabel / matrik diskripsi
pembahasan.Hal tersebut dimaksudkan agar mudah melihat permasalahan
yang ada di setiap sekolah binaan dan tindak lanjut apa yang dilakukan .
No Nama sekolah RPP Pelak
Pemb
PK
Guru
Permasalahan Tindak lanjut
1 SD N I JATINOM 72,1 70,8 76 Pada RPP :
Beberapa
RPP ,pada
kegiatan:
- Awal
belum
mencantum
kan cara
memotivasi
siswa
- Inti belum
tercantum
proses
Eksplorasi ,
Elaborasi
dan
Konfirmasi
- Penutup
Sosialisasi
pemendiknas nomor
41 tentang standar
proses dan diberikan
contoh-contoh
kegiatanyang dapat
diterapkan pada
eksplorasi ,elaborasi
dan konfirmasi dan
penggunaan LKS
pada proses elaborasi
14
beberapa
RPP belum
mencantum
kan
informasi
pembelajar
an
berikutnya
Dalam
penyusunan
RPP tidak ada
yang
mencantumkan
penggunaan
media
pembelajaran
berbasis ICT.
Guru dlm PBM:
Kemampuan
membuka
pelajaran guru
sering lupa
menyampaikan
:
1. motivasi
2.Tujuan
Pembelajaran
3.Menyiapkan
psycis siswa
untk siap
mengikuti
pembelajaran
Pada kegiatan
inti guru belum
pembinaan tentang
pemanfaatan
computer sebagai
media pembelajaran
misalnya dengan
aplikasi program
Power Point .
Setelah
selesai PBM
pengawas
mengingatkan
guru agar
kemudian hari
menyampaikan
motivasi
,tujuan
pembelajaran
dan
menyiapkan
psycis siswa.
Pengawas
mengingatkan guru
untuk menggunakan
kegiatan eksplorasi,
elaborasi dan
konfirmasi dan
memanfaatkan LKS
dalam proses
elaborasi
15
menggunakan
kegiatan
eksplorasi,
elaborasi dan
konfirmasi dan
belum
menggunakan
LKS. Guru
masih bertindak
mengajarkan
belum mengajar
2 SD N II JATINOM 71,3 70,6 75,6 Pada RPP :
● Ada beberapa
RPP pada
kegiatan Inti
belum
tercantum
kegiatan
Eksplorasi ,El
aborasi dan
Konfirmasi
● Penyusunan
RPP sudah
mengacu pada
permen
41 ,tetapi
perlu
penyempurna
an.
Guru dlm PBM:
● kemampuan
membuka
pelajaran
belum sesuai
harapan
●Sosialisasi
pemendiknas nomor
41 tentang standar
proses dan diberikan
contoh-contoh
kegiatan
eksplorasi ,elaborasi
dan konfirmasi
●Perlu pembinaan
dalam penyusunan
RPP
●perlu pembinaan
kepada guru
bagaimana membuka
pelajaran yang
memenuhi persyaratan
●perlu pembinaan
dalam menggunakan
media pembelajaran
16
●kemampuan
menggunakan
media
pembelajaran
khususnya
dalam ICT
belum optimal
3 SD N III JATINOM 73,6 78,6 79,1 Pada RPP :
● Ada beberapa
RPP pada
kegiatan Inti
belum
tercantum
proses
Eksplorasi ,Elab
orasi dan
Konfirmasi
●Banyak guru
dalam
penyusunan
RPP belum
mecantumkan
media
pembelajaran
Guru dlm PBM:
●penampilan
guru dlm PBM
belum sesuai
harapan
●Sosialisasi
pemendiknas nomor
41 tentang standar
proses dan diberikan
contoh-contoh
kegiatan pada
eksplorasi ,elaborasi
dan konfirmasi
●pembinaan
penyusunan RPP dan
mengacu permendiknas
no 41 th.2007
●perlu pembinaan
agar guru
mencatumkan media
pembelajaran pada
RPP
●Pembinaan guru pada
penggunaan media
pembelajaran
●Pembinaan guru
dalam menutup KBM
4 SD N I WODORO 70,1 69 73,3 Pada RPP :
17
●Masih ada
guru belum
mencantumkan
media
pembelajaran
berbasis ICT
Guru dlm PBM:
●Kemampuan
membuka
pelajaran belum
sesuai harapan
Guru dlm PBM:
●Penggunaan
media
pembelajaran
berbasis ICT
kurang
Pembinaan kontinyu
dalam penyusunan
RPP dan penampilan
guru dalam PBM
●Pembinaan kpd guru
pemanfaatan
computer sebagai
media pebelajaran
●pembinaan guru
tentang bagaimana
membuka pelajaran
yang memenuhi
persyaratan
●Pembinaan kpd guru
pemanfaatan
computer sebagai
media pebelajaran
5 SD N II WIDORO 69,6 70,8 75,6 Pada RPP :
●Masih ada
guru belum
mencantumkan
media
pembelajaran
berbasis ICT
Guru dlm PBM:
●Kemampuan
membuka
pelajaran belum
sesuai harapan
seperti : guru
Pembinaan kontinyu
dalam penyusunan
RPP dan penampilan
guru dalam PBM
●Perlu ada pembinaan
kemampuan
meggunakan media
pebelajaran
18
tidak
memberikan
motivasi kepada
siswa yg
berkaitan dg
materi yg
diajarkan .
●Guru dalam
menggunakan
media
pembelajaran
berbasis ICT
kurang
●Pembinaan tentang
membuka pelajaran
yang memenuhi
persyaratan
●Pembinaan kpd guru
pemanfaatan
computer sebagai
media pembelajaran
6 SD N III WIDORO 71,5 69,1 75,6 Pada RPP :
●Masih ada
guru belum
mencantumkan
media
pembelajaran
berbasis ICT
Pada PBM :
●Kemampuan
membuka
pelajaran belum
sesuai harapan
seperti : guru
tidak
memberikan
motivasi kepada
siswa yg
berkaitan dg
materi yg
diajarkan .
● Pada akhir
pembelajaran
guru lupa / tidak
memberikan
●Perlu ada pembinaan
kemampuan
meggunakan media
pebelajaran
●Sosialisasi
permendiknas no 41
tentang standar proses
kepada seluruh guru .
19
materi
pertemuan
berikutnya .
7 SD N I TREMES 72,1 69,8 75,6 Pada RPP :
● Ada bebrapa
RPP ,pada
kegiatan Inti
belum
tercantum
proses
Eksplorasi ,Elab
orasi dan
Konfirmasi
Pada PBM :
●Kemampuan
membuka
pelajaran belum
sesuai harapan
seperti : guru
tidak
memberikan
motivasi kepada
siswa yg
berkaitan dg
materi yg
diajarkan .
● Pada akhir
pembelajaran
●Pembinaan
mengenai standar
proses dan
memberikan contoh-
contoh kegiatan
eksplorasi ,elaborasi
dan konfirmasi
●Dalam pembinaan
pengawas
mengingatkan kepada
guru bahwa pada
langkah-langkah
pembelajaran
khususnya di
pendahuluan guru
wajib memberi
motivasi dan ,
menyampaikan tujuan
pembelajaran dsb .
Pembinaan pengawas
kepada guru
mengingatkan agar
pada akhir
pembelajaran guru
memberitahu materi
untuk pertemuan
berikutnya
20
guru lupa /
tidak
memberikan
materi
pertemuan
berikutnya .
8 SD N II TREMES 71,6 70,5 73,5 Pada RPP :
● Ada beberapa
RPP ,pada
kegiatan Inti
belum
tercantum
proses
Eksplorasi ,Elab
orasi dan
Konfirmasi
Pada PBM :
●Kemampuan
membuka
pelajaran belum
sesuai harapan
seperti : guru
tidak
memberikan
motivasi kepada
siswa yg
berkaitan dg
materi yg
diajarkan .
● Pada akhir
pembelajaran
guru lupa / tidak
memberikan
materi
●Pembinaan
mengenai standar
proses dan
memberikan contoh-
contoh kegiatan
eksplorasi ,elaborasi
dan konfirmasi
●Sosialisasi
permendiknas no 41
tentang standar proses
kepada seluruh guru .
Pengawas
mengadakan
pembinaan kepada
guru dan
mengingatkanagar
pada akhir
pembelajaran guru
memberitahu materi
untuk pertemuan
berikutnya
21
pertemuan
berikutnya .
9 SDN III TREMES 69,1 70,0 74,1 Pada RPP :
● Ada bebrapa
RPP ,pada
kegiatan Inti
belum
tercantum
proses
Eksplorasi ,Elab
orasi dan
Konfirmasi
Pada PBM :
●Kemampuan
membuka
pelajaran belum
sesuai harapan
seperti : guru
tidak
memberikan
motivasi kepada
siswa yg
berkaitan dg
materi yg
diajarkan .
● Pada akhir
pembelajaran
guru lupa / tidak
memberikan
materi
pertemuan
berikutnya .
●Pembinaan
mengenai standar
proses dan
memberikan contoh-
contoh kegiatan
eksplorasi ,elaborasi
dan konfirmasi
●Sosialisasi
permendiknas no 41
tentang standar proses
kepada seluruh guru .
Pada
pembinaan pengawas
kepada guru
mengingatkan pada
akhir pembelajaran
guru wajib
memberitahu materi
untuk pertemuan
berikutnya
10 SD N I SEMPUKEREP 75,6 76,5 79,6 Pada RPP :
22
● Ada bebrapa
RPP ,pada
kegiatan Inti
belum
tercantum
proses
Eksplorasi ,Elab
orasi dan
Konfirmasi
Pada PBM :
●Kemampuan
membuka
pelajaran belum
sesuai harapan
seperti : guru
tidak
memberikan
motivasi kepada
siswa yg
berkaitan dg
materi yg
diajarkan .
● Pada akhir
pembelajaran
guru lupa / tidak
memberikan
materi
pertemuan
berikutnya .
●Pembinaan
mengenai standar
proses dan
memberikan contoh-
contoh kegiatan
eksplorasi ,elaborasi
dan konfirmasi
●Sosialisasi
permendiknas no 41
tentang standar proses
kepada seluruh guru .
●Sosialisasi
permendiknas no 41
tentang standar proses
kepada seluruh guru .
23
BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Kesimpulan di dasarkan dari hasil pelaksanaan kepengawasan yang
dilandasi pedoman tupoksi pengawas sekolah daman melakukan penilaian,
pembinaan dan pemantauan secara intens dan berkesinambungan melalui
pendekatan dan berbagai metode yang sesuai dapat meningkatkan hasil
kepengawasan akademik maupun managerial.
1. Nilai kinerja guru SD
a. guru dalam penyusunan RPP dari 60 guru yang memperoleh nilai baik
sebanyak 37 orang guru setara 61,66 % dan memperoleh nilai cukup
sebanyak 23 orang guru atau 38,34 %.
b. Guru dalam penampilan pelaksanaan pembelajaran dari 60 guru yang
memperoleh nilai baik sebanyak 32 orang guru atau 53,33 % dan
memperoleh nilai cukup sebanyak 28 orang guru atau 46, 67 %
B. Rekomendasi
1. Bagi Pemangku kepentingan di tingkat Kabupaten :
a. Sosialisasi Permendiknas no.41 th.2007 tentang standar proses terus
dilakukan selama penyusunan RPP belum mengacu ke sana .
24
b. Adanya pelatihan pemanfaatan computer mikro sebagai alat bantu /
media pembelajaran .Misal dengan aplikasi software : power point,
Ms word dan Excel atau yang lain selama membantu guru dalam PBM.
2. Bagi Kepala sekolah
a. Meningkatkan intensitas pemeriksaan perencanaan pembelajaran yang
disusun oleh guru
b. Meningkatkan intensitas supervisi akademik /kunjungan kelas untuk
mengetahui penampilan pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru
sebagai bentuk implementasi penyusunan RPP.
C. Sasaran Pengawasan
Sasaran pengawasan adalah10 sekolah yang menjadi daerah binaan sesuai
Keputusan Kepala Dinas Pendidikan KabupatenWonogiriNomor: 800/192
Tentang Pembagian Tugas Kepengawasan Sekolah dasar Tahun Pelajaran
2013/2014, yaitu :
NO NAMA SEKOLAH ALAMAT
1 SDN I JATINOM JATINOM SIDOHARJO
2 SDN II JATINOM JATINOM SIDOHARJO
3 SDN III JATINOM JATINOM SIDOHARJO
4 SDN I WIDORO WIDORO SIDOHARJO
5 SDN II WIDORO WIDORO SIDOHARJO
6 SDN III WIDORO WIDORO SIDOHARJO
7 SDN I TREMES TREMES SIDOHARJO
8 SDN II TREMES TREMES SIDOHARJO
9 SDN III TREMES TREMES SIDOHARJO
10 SDN I SEMPUKEREP SEMPUKEREP SIDOHARJO
25
PROGRAM PEMBINAAN PENGAWAS
BAB II
RENCANA PROGRAM PEMBIMBINGAN DAN PELATIHAN PROFESIONAL GURU DAN KEPALA SEKOLAH
NO PROGRAM MATERI
PEMBIMBINGAN
TARGET YANG
DIHARAPKAN
KETERANGAN
1 Pengelolaan
KTSP
a. Standar
Pengelolaan
b. Standar isi
c. Standar Proses
d. SKL
e. Standar Penilaian
70% Guru
mampu
menguasai
pengelolaan
KTSP
Evaluasi
ketercapaian
dengan
menggunakan
instrumen skala
likert 1 – 4.
Rentang Skor
91 – 100 Baik
26
Sekali
81 - 90 Baik
71 - 80 Cukup
<70
Kurang
2 Analisis
kontek dalam
pengembangan
KTSP
a. Analisis Standar
Isi
b. Analisis Standar
Proses
c. Analisis SKL
d. Analisis Standar
Penilaian
80% Guru
menyusun
dokumen 2 KTSP
berdasarkan
analisis konteks
Evaluasi
ketercapaian
dengan
menggunakan
instrumen skala
likert 1 – 4.
Rentang Skor
91 – 100 Baik
Sekali
81 - 90 Baik
71 - 80 Cukup
<70
Kurang
3 Model
Pembelajaran
a. Inquiry
b. Problem Solving
c. Eksperimen
d. Simulasi
e. Demontrasi
f. Tematik
g. Tugas dan
Resitasi
h. Team Teaching
i. Konstektual
j. Ekspositori
k. Diskusi
l. Berbasis ICT
75% Guru
mampu
menyusun RPP
berbasis
PAIKEM
Evaluasi
ketercapaian
dengan
menggunakan
instrumen skala
likert 1 – 4.
Rentang Skor
91 – 100 Baik
Sekali
81 - 90 Baik
71 - 80 Cukup
<70
Kurang
4 Penilaian
Proses dan
Hasil belajar
a. Teknik Penilaian
meliputi
(Tes.PT.KMTT
75% Sekolah
telah di bimbing
dan dilatih
Evaluasi
ketercapaian
27
dan Pengamatan )
b. Indikator dan
bahan ajar
c. Kisi- kisi
d. Kartu Soal
e. Mastery Learning
f. Analisi Hasil
Belajar
g. Program
Remedial dan
Pengayaan
h. Penilaian Ahlak
Mulia dan
Kepribadian
i. Koversi penialian
Ahlak Mulia dan
Kepribadian dari
Kuantitatip ke
kualitatatif
j. Laporan Hasil
Belajar Peserta
Didik
k. Penetapan Sistim
Penilaian dan
sosialisasi sistim
Penilaian kepada
siswa
mengenai
penilaian proses
dan hasl belajar
dengan
menggunakan
instrumen skala
likert 1 – 4.
Rentang Skor
91 – 100 Baik
Sekali
81 - 90 Baik
71 - 80 Cukup
<70
Kurang
5 Penelitian
Tindakan
PTK/PTS
a.
Pengertian ,tujuan
,ciri ,kriteria dan
PTK
b. Latihan
Mengidentifikasi
50%Guru dapat
menyusun 1 PTK
dn Kepala
Sekolah dapat
Menyusun 1 PTS
Evaluasi
ketercapaian
dengan
menggunakan
instrumen skala
likert 1 – 4.
28
masalah dalam
Pembelajaran
c. Latihan membuat
Proposal PTK
d. Melaksanakan
PTK dalam
bentuk siklus tiap
siklus terdiri dari
4 tahapan
(Perencanaan,
Tindakan,
Pengamatan dan
Refleksi)
e. Menyusun
Laporan PTK
(terdiri dari 5 Bab
dan Lampiran ).
Rentang Skor
91 – 100 Baik
Sekali
81 - 90 Baik
71 - 80 Cukup
<70
Kurang
6 PENGELOLA
AN
SEKOLAH
a. Rencana Kerja
Sekolah Tahunan
(1 tahun ) dan
Rencana Kerja
Sekolah 4 tahun
berdasarkan 8
SNP
b. Pelaksanaan
Rencana kerja
Sekolah 1 tahun
dan 4 Tahun
berdasarkan 8
SNP
c. Pengawasan
(Supervisi) dan
Evaluasi kepala
sekolah
70% Kepala
sekolah dapat
menyusus
rencana kerja
sekolah 4 tahunan
berdasarkan SNP
dan dapat
dilaksanakan
sesuai dengan
rencana.
Evaluasi
ketercapaian
dengan
menggunakan
instrumen skala
likert 1 – 4.
Rentang Skor
91 – 100 Baik
Sekali
81 - 90 Baik
71 - 80 Cukup
<70
Kurang
29
d. Kepemimpinan
sekolah
e. Sistim Informasi
Manajemen
Sekolah
7 Rencana
Keuangan
Anggaran
Sekolah
(RKAS)
Penyusunan RKAS
berdasarkan 8 SNP
70% kepala
sekolah mampu
menyusun RKAS
yang berdasarkan
8 SNP dan dapat
terlaksanan sesuai
dengan program.
Evaluasi
ketercapaian
dengan
menggunakan
instrumen skala
likert 1 – 4.
Rentang Skor
91 – 100 Baik
Sekali
81 - 90 Baik
71 - 80 Cukup
<70
Kurang
30