laporan poligen kel 1 jam ayeuna

21
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap manusia di dunia ini pasti berbeda. Salah satunya adalah bentuk garis-garis pada jari, atau yang lazim kita sebut sebagai 'sidik jari'. Karena sidik jari bersifat unik, setiap orang yang hidup di bumi mempunyai bentuk sidik jari yang berlainan.. Karena sifat unik inilah, sidik jari dijadikan sebagai salah satu bukti identitas seseorang yang berlaku secara internasional. Ternyata sidik jari baru mulai diperhatikan pada akhir abad ke-19. Berawal dari tulisan seseorang ilmuwan Inggris Henry Faulds pada 1880 yang menyatakan bahwa sidik jari orang-orang tak berubah sepanjang hayat mereka, dan bahwa terdakwa-terdakwa bisa diyakinkan dengan sidik jari yang mereka tinggalkan di permukaan benda seperti kaca. Klasifikasi sidik jari yang digunakan secara luas adalah sistem Henry dan variasi-variasinya yang diperkenalkan oleh Edward Henry (1899). Klasifikasi sidik jari adalah membagi data pola garis alur sidik jari kedalam kelompok-kelompok kelas ciri yang menjadi karakteristik sidik jari tersebut yaitu untuk memercepat proses identifikasi. Ada dua jenis kategori sidik jari yaitu kategori bersifat umum (global) dan kategori yang bersifat khusus (lokal) yaitu untuk menggambarkan ciri- Laporan kelompok 1 1

Upload: siti-anisah

Post on 23-Oct-2015

75 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

gfhjhughvvhh

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Poligen Kel 1 Jam Ayeuna

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap manusia di dunia ini pasti berbeda. Salah satunya adalah bentuk garis-

garis pada jari, atau yang lazim kita sebut sebagai 'sidik jari'. Karena sidik jari bersifat

unik, setiap orang yang hidup di bumi mempunyai bentuk sidik jari yang berlainan..

Karena sifat unik inilah, sidik jari dijadikan sebagai salah satu bukti identitas

seseorang yang berlaku secara internasional. Ternyata sidik jari baru mulai

diperhatikan pada akhir abad ke-19. Berawal dari tulisan seseorang ilmuwan Inggris

Henry Faulds pada 1880 yang menyatakan bahwa sidik jari orang-orang tak berubah

sepanjang hayat mereka, dan bahwa terdakwa-terdakwa bisa diyakinkan dengan sidik

jari yang mereka tinggalkan di permukaan benda seperti kaca. Klasifikasi sidik jari

yang digunakan secara luas adalah sistem Henry dan variasi-variasinya yang

diperkenalkan oleh Edward Henry (1899). Klasifikasi sidik jari adalah membagi data

pola garis alur sidik jari kedalam kelompok-kelompok kelas ciri yang menjadi

karakteristik sidik jari tersebut yaitu untuk memercepat proses identifikasi. Ada dua

jenis kategori sidik jari yaitu kategori bersifat umum (global) dan kategori yang

bersifat khusus (lokal) yaitu untuk menggambarkan ciri-ciri khusus individual, seperti

jumlah minutiae, jumlah dan posisi inti (core), dan jumlah dan posisi delta.

Beberapa sifat keturunan dapat ditentukan oleh gen autosomal dan ada juga yang

ekspresinya dipengaruhi oleh jenis kelamin (sex). Sifat tersebut dapat tampak pada

kedua jenis kelamin, tetapi pada salah satu jenis kelamin ekspresinya lebih besar

dibandingkan jenis kelamin lainnya.

B. Prinsip Kerja

Prinsip kerja pada praktikum polygen menggunakan prinsip Galton yakni dengan

teknik penghitungan rigi dan mengamati pola sulur (arch, loop dan wohrl) terlebih

dahulu menempelkan ujung kelima jari pada tinta dan mencetaknya pada kertas.

Pada praktikum gen-gen yang dipengaruhi jenis kelamin dengan menggunakan

prinsip mendel yakni melihat gen dominan dan resesifnya.

Laporan kelompok 1 1

Page 2: Laporan Poligen Kel 1 Jam Ayeuna

C. Tujuan

Merinci prosedur untuk mengidentifikasi pola dan jumlah sulur jari tangan

Menghitung dan menginterpretasikan nilai χ² untuk menguji data populasi

mahasiswa sekelas, baik tentang pola sulur maupun jumlah sulur pada jari

tangan

Dapat membuktikan adanya pola ekspresi gen yang dipengaruhi jenis kelamin

D. Dasar Teori

Pewarisan Sifat Yang Dikendalikan Oleh Gen Majemuk (Poligen)

a. Pewarisan Gen Majemuk (Poligen)

Pada pewarisan sifat, kita dapat menemukan adanya variasi sifat yang

diturunkan. Hal ini disebabkan oleh gen ganda (multiple gen / poligen). Poligen

merupakan suatu seri gen ganda yang menentukan sifat secara kuantitatif. Dalam

hal ini, pewarisan sifat dikendalikan oleh lebih dari satu gen pada lokus yang

berbeda dalam kromosom yang sama atau berlainan. Pewarisan sifat yang

dikendalikan oleh poligen tersebut pertama kali ditemukan pada tanaman

tembakau (Nicotiana tabacum) oleh J. Kolreuter (1760). Saat menyilangkan

tanaman dengan dua sifat beda, keturunan yang didapat pada F1 adalah

intermediet, sedangkan F2 terdapat banyak variasi antara kedua tanaman

induknya. Sifat keturunan terlihat berderajat berdasarkan intensitas dari ekspresi

sifat itu.

Pewarisan sifat yang dikendalikan oleh poligen dapat terjadi baik pada

tumbuhan, hewan, maupun manusia. Contoh poligen pada tumbuhan adalah

warna biji pada tanaman gandum,panjang bunga tembakau serta berat buah

tomat. Contoh poligen pada manusia adalah perbedaan pigmentasi kulit, jumlah

rigi dermal dan tinggi badan.

b. Poligen pada Manusia

Adanya pengaruh gen ganda pada pigmentasi dikemukakan oleh C.B

Davenport dengan mengukur intensitas warna kulit manusia. Dia membedakan

derajat warna dari warna putih hingga hitam arang yaitu dari 0 - 4. Pigmentasi

Laporan kelompok 1 2

Page 3: Laporan Poligen Kel 1 Jam Ayeuna

kulit ditentukan oleh dua gen (A dan B) yang dominan terhadap alel resesifnya (a

dan b).

Selain pigmentasi kulit, poligen juga dapat mempengaruhi tinggi badan manusia.

Gen yang mempengaruhi pewarisan sifat tinggi badan terdiri dari empat gen.

Dalam pewarisan sifat tersebut dipengaruhi oleh gen-gen dasar dan gen-gen

ganda. Gen dasar merupakan gen yang menentukan tinggi dasar seseorang

sedangkan gen ganda memberi tambahan pada gen dasar

Susunan rigi pada epidermis yang dikendalikan oleh poligen dapat digunakan

untuk mengidentifikasi seseorang karena polanya tidak akan berubah seumur

hidup. Galton (1892) mengklasifikasikan pola sulur rigi menjadi 3 kelompok

berdasarkan jumlah triradius yang terdapat pada ujung jari yaitu:

1. Arch, tidak ada triradius. Pola ini paling sedikit ditemukan, paling banyak

ditemukan pada populasi Bushman. Pada pola Arch, jumlah rigi adalah nol.

2. Loop, terdapat satu triradius. Merupakan pola yang paling banyak

ditemukan baik pada populasi orang kulit putih maupun kulit hitam. Loop

dibedakan menjadi dua yaitu,

- Loop radial, jika pola sulurnya terbuka ke arah ujung jari atau ke atas.

- Loop ulnar, jika pola sulurnya terbuka ke arah pangkal jari atau ke bawah.

3. Wohrl, terdapat dua triradius. Banyak ditemukan pada populasi

Mongoloid, penduduk asli Australia, dan Melanesia di Pasifik.

Dalam populasi rata-rata, terdapat pola Arch sebanyak 5%, pola Loop 65 –

75%, dan pola Wohrl sebanyak 25 – 30%. Frekuensi pola sulur antara laki-laki

dan perempuan juga berbeda. Jumlah rigi rata-rata pada perempuan sebanyak

127, sedangkan laki-laki memiliki jumlah yang lebih banyak yaitu sebanyak 144.

Teknik penghitungan rigi dilakukan dengan menjumlah rigi pada semua jari

tangan (total finger ridge count).

Gen-Gen Yang Dipengaruhi Jenis Kelamin ( Sex Influenced Genes )

Terdapat pewarisan sifat yang dipengaruhi oleh jenis kelamin. Dominansi gen

yang mewariskan sifat tertentu tergantung jenis kelamin. Pada manusia,sifat-sifat

Laporan kelompok 1 3

Page 4: Laporan Poligen Kel 1 Jam Ayeuna

yang dipengaruhi oleh jenis kelamin ini contohnya kepala botak dan penjang jari

telunjuk.

Kepala botak umumnya ditemukan pada laki-laki. Kepala botak akan nampak

ketika sudah berumur sekitar 30 tahun. Gen yang menentukan kepala botak

adalah B sedangkan b merupakan alelnya yang menentukan kepala berambut

normal. Gen B dominan pada laki-laki namun resesif pada perempuan. Berikut

ini tabel genotip dan fenotip kepala botak pada laki-laki dan perempuan.

Genotip Fenotip

Laki-laki Perempuan

BB Botak Botak

Bb Botak Tidak botak

bb Tidak botak Tidak botak

Selain kepala botak, pewarisan sifat panjang jari telunjuk juga dipengaruhi

oleh jenis kelamin. Jika kita meletakkan tangan diatas kertas yang telah diberi

garis, sehingga ujung jari manis kita menyentuh garis tersebut, maka akan

diketahui apakah jari telunjuk kita lebih pendek atau lebih panjang dari jari

manis. Umumnya kita memiliki jari telunjuk yang lebih pendek dari jari manis.

Sama halnya dengan gen kepala botak, sifat jari telunjuk pendek pada laki-laki

disebabkan oleh gen dominan, sedangkan pada perempuan disebabkan oleh gen

resesif. Beikut ini tabel tabel genotip dan fenotip jari telunjuk pendek pada laki-

laki dan perempuan.

Genotip Fenotip

Laki-laki Perempuan

TT Telunjuk pendek Telunjuk pendek

Tt Telunjuk pendek Telunjuk panjang

tt Telunjuk panjang Telunjuk panjang

Laporan kelompok 1 4

Page 5: Laporan Poligen Kel 1 Jam Ayeuna

BAB II

METODE KERJA

A. Alat Bahan Dan Cara Kerja

Alat dan Bahan

- Penentuan Sidik Jari Tangan

Tinta stempel

Bak stempel

Kertas tulis

Kaca pembesar

- Penghitungan Jumlah Sulur atau Jumlah Rigi pada Jari Tangan

Pensil/pulpen

Kertas HVS/kertas buram

- Sex Influenced genes

Tangan kiri atau kanan

Kertas dan pensil

Cara Kerja

Penentuan sidik jari tangan

Laporan kelompok 1 5

Page 6: Laporan Poligen Kel 1 Jam Ayeuna

Menghitung Rigi Tangan

Gen yang dipengaruhi oleh jenis kelamin

B. Analisis Data

Data yang telah diperoleh dijumlahkan dan dianalisis dengan chi kuadrat (pada

polygen). Pada praktikum sex influenced genes, hanya bentuk deskripsi saja

(kuantitatif).

Laporan kelompok 1 6

Page 7: Laporan Poligen Kel 1 Jam Ayeuna

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

1. penentuan sidik jari tangan

Tabel hasil pengamatan pola sulur jari :

Ibu jari Telunjuk Jari tengah Jari manis Kelingking

Tangan

kanan

Tangan kiri

Tabel pola sulur untuk setiap kelompok :

No

kelompok

Jumlah sulur tiap polaJumlah Keterangan

Arch Loop Whorl

1 38 32 70

2 40 30 70

3 55 15 70

4 45 15 60

5 1 52 7 60

6 56 4 60

7 42 8 50

8 40 20 60

Jumlah 1 368 131 500

Laporan kelompok 1 7

Page 8: Laporan Poligen Kel 1 Jam Ayeuna

Tabel pengujian X2 data kelas :

Arch Loop Whorl Jumlah

O 0,2 % 73,6 % 26,2 % 100 %

E 5 % 70 % 25 % 100 %

d -4,8 % 3,6 % 1,2 % 9,6 %

d2/E 4,608 0,185 0,057 4,85

X2 hitung = 4,608 + 0,185 + 0,057 = 4,85

X2 tabel = 5,491

Artinya X2 hitung < X2 tabel (penyimpangan dapat diabaikan)

2. penghitungan jumlah sulur atau jumlah rigi pada jari tangan

Tabel jumlah rigi jari

Nama Mahasiswi : Eva Hafida

Jari Kanan + kiri

Ibu Jari Telunjuk Jari tengah Jari manis Telunjuk

Sulur A L W A L W A L W A L W A L W

Jumlah

Rigi

20

+14

13

+5

15

+15

19

+16

10

+6

129

Nama Mahasiswi : Adriana

Jari Kanan + kiri

Ibu Jari Telunjuk Jari tengah Jari manis Telunjuk

Sulur A L W A L W A L W A L W A L W

Jumlah

Rigi

20

+14

22

+17

16

+17

19

+12

15

+11

163

Nama Mahasiswi : Jeina

Laporan kelompok 1 8

Page 9: Laporan Poligen Kel 1 Jam Ayeuna

Jari Kanan +kiri

Ibu Jari Telunjuk Jari tengah Jari manis Telunjuk

Sulur A L W A L W A L W A L W A L W

Jumlah

Rigi

15

+14

12

+13

13

+13

14

+14

14

+11

133

Nama Mahasiswi : Ratna

Jari Kanan +kiri

Ibu Jari Telunjuk Jari tengah Jari manis Telunjuk

Sulur A L W A L W A L W A L W A L W

Jumlah

Rigi

20 12

(kr

18

+17

13

+13

11

+16

13

+14

147

Nama Mahasiswi : Ridwan

Jari Kanan +kiri

Ibu Jari Telunjuk Jari tengah Jari manis Telunjuk

Sulur A L W A L W A L W A L W A L W

Jumlah

Rigi

13

+14

12

+14

15

+13

16

+15

14

+14

140

Tabel data kelas jumlah rigi pada jari tangan :

Laporan kelompok 1 9

Page 10: Laporan Poligen Kel 1 Jam Ayeuna

No kelompokJumlah rigi

Mahasiswa Mahasiswi

1 140 869 (6’)

2 174 782 (6’)

3 111 834 (6’)

4 123 722 (6’)

5 192 640 (5’)

6 119 698 (5’)

7 - 744 (6’)

8 - 1277 (7’)

Jumlah 859 6566

Rata – rata 143,2 139,7

Tabel uji X2 :

Jumlah rigi

Mahasiswa Mahasiswi

O 859 x 100 % = 11,58 %

7419

6566 x 100% = 88,5%

7419

E 6 x 100 % = 12%

50

47 x 100% = 94 %

50

d – ½ 11,58 – 12 = -0,42

-0,42 – ½ = -0,92

88,5 – 94 = -5.5

-5.5 – ½ = -6

(d – ½ )2 / E 0, 92 = 0,0766

12

36 = 0,382

94

X2 hitung = 0,0766 + 0,382 = 0,4596

X2 tabel = 3,841

X2 hitung < X2 tabel (penyimpangan dapat diabaikan)

Laporan kelompok 1 10

Page 11: Laporan Poligen Kel 1 Jam Ayeuna

Tabel pengamatan gen yang dipengaruhi jenis kelamin (kesusukan telunjuk

dan jari manis)

Nama Jari yang lebih panjang Keterangan

Telunjuk Jari manis

Adriana Genotip ll

Eva Hafida Genotip LL

Jeina K. Putri Genotip LL

Noviyanti Genotip LL

Ratna S. Murti Genotip Ll

Ridwan M.Y Genotip Ll

Zea Zetina Genotip Ll

B. Pembahasan

Pola sulur pada jari memiliki bentuk yang berbeda-beda tiap orangnya, bahkan

dalam jari yang sama ada yang memiliki pola sulur yang berbeda misalnya pada pola

sulur Ratna pada pada kelima jari kirinya pola sulurnya whorl, sedangkan pada jari

kanannya pola sulur jempolnya loop sedangkan keempat jari lainnya whorl. Pada data

kelas juga terlihat bahwa pola sulur terbanyak yaitu loop (73.6%), whorl (26.2 %) dan

Arch (0.2%) hal ini menunjukkan bahwa perbedaan pola sulur bukan hanya terlihat

dari orang yang berbeda saja namun jari yang berbeda walaupun pada tangan yang

sama dapat berbeda pula pola sulurnya. Untuk jumlah rigi tergantung dari pola

sulurnya. Pola sulur loop biasanya memiliki jumlah rigi yang lebih besar

dibandingkan dengan jumlah rigi pada loop dan arch, karena lingkaran rigi pada pola

whorl lebih besar sehingga jumlah riginya lebih banyak. Selain itu frekuensi pola

sulur ditentukan oleh keturunan ras (suku bangsa), untuk seluruh bangsa rata-rata

pola arch paling kecil. Dari data kelas rata-rata jumlah rigi mahasiswi sebesar 139.7

tidak terlalu jauh dari jumlah rata-rata standar perempuan sebesar 127. Sedangkan

jumlah rata-rata rigi mahasiswa sebesar 143.2 lebih mendekati standar rata-rata yakni

144. Meskipun penyimpangan yang diberikan pada jumlah rigi mahasiswi terlihat

Laporan kelompok 1 11

Page 12: Laporan Poligen Kel 1 Jam Ayeuna

lebih besar namun setelah di uji dengan chi kuadrat penyimpangan tersebut masih

dapat diabaikan karena nilai X2 hitungnya masil lebih kecil dibandingkan dengan X2

tabelnya.

Pada pengamatan gen yang dipengaruhi jenis kelamin (kedudukan telunjuk dan

jari manis), 50% mahasiswi kel.1 memiliki gen telunjuk pendek (LL) sedangkan 50%

lainya memiliki gen telunjuk panjang (Ll/ll) sedangkan mahasiswanya memiliki

telunjuk pendek (Ll). Pada perempuan gen Ll/ll mengekspresikan telunjuk panjang,

sedangkan pada laki-laki gen LL/Ll mengekspresikan telunjuk pendek. Perbedaan

pengekspresian gen pada laki-laki dan perempuan meunjukkan gen telunjuk

panjang/pendek dipengaruhi oleh jenis kelamin.

C. Jawab Pertanyaan

1. Samakah pola sulur jari tangan saudara yang kanan dengan yang kiri?

Manakah pola terbanyak?

Jawab : tidak sama, pola sulur terbanyak adalah loop, namun ada pula

sebagian orang yang sama pola sulurnya pada jari tangan yang sama

2. Pola mana yang terbanyak dari kelas saudara dan berapa masing-masing

frekuensinya?

Jawab : pola sulur terbanyak dari data kelas yaitu loop dengan frekuensi

73,6%

3. Setelah diuji dengan X2, apakah besar penyimpangan pada data kelas dapat

diabaikan (tidak signifikan)? Apabila penyimpangan tersebut signifikan,

kemukakan penyebabnya!

Jawab : setelah diuji chi kuadrat penyimpangan data kelas mengenai pola

sulur dapat diabaikan karena X2 hitung< X2 tabel dan penyimpangan yang

diamati mendekati 10% (p.10= 4.605)

Laporan kelompok 1 12

Page 13: Laporan Poligen Kel 1 Jam Ayeuna

4. Berapa jumlah total sulur rata-rata mahasiswa dan mahasiswi sekelas?

Jawab : jumlah sulur rata-rata mahasiswa 143,2 sedangkan rata-rata

mahasiswi 139,7

5. Setelah diuji dengan X2, apakah besar penyimpangan pada data kelas dapat

diabaikan (tidak signifikan)? Apabila penyimpangan tersebut signifikan?

kemukakan penyebabnya!

Jawab : setelah diuji chi kuadrat penyimpangan data kelas mengenai pola

sulur dapat diabaikan karena X2 hitung< X2 tabel dan penyimpanagn yang

diamati mendekati 50% (p .50=0,455)

Laporan kelompok 1 13

Page 14: Laporan Poligen Kel 1 Jam Ayeuna

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Pola sulur terbanyak adalah pola loop dan yang paling sedikit adalah pola arch.

Pada kesepuluh jari polanya ada yang seragam ada pula yang berbeda-beda. Banyak

sedikitnya jumlah rigi tergantung dari pola sulurnya.

Kedudukan panjang pendeknya telunjuk dapat dipengaruhi jenis kelamin. Pada

perempuan gen Ll/ll mengekspresikan telunjuk panjang, sedangkan pada laki-laki gen

LL/Ll mengekspresikan telunjuk pendek.

B. Saran

Laporan yang kami buat mungkin masih terdapat kekurangan kami mengharapkan

saran dari pembaca supaya bisa menjadikan perbaikan untuk laporan selanjutnya

Laporan kelompok 1 14

Page 15: Laporan Poligen Kel 1 Jam Ayeuna

DAFTAR PUSTAKA

Henuhili, Victoria dan Suratsih. 2003. Common Textbook Genetika. Universitas

Negeri Yogyakarta.

Suryo. 2008. Genetika Strata-1. 12th ed. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

http://grandmall10.files.wordpress.com/ (8 April 2010)

http://pustakaaji.50webs.com/ (8 April 2010)

http://id.wikipedia.org/wiki/Genetika (8 April 2010)

Laporan kelompok 1 15