laporan praktek kerja profesi...
TRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER
DI APOTEK KIMIA FARMA RANTAU PRAPAT
YOSY CINTHYA ERIWATY SILALAHI
063202135
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2008
Yosy Cinthya Eriwaty Silalahi : Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Di Apotek Kimia Farma Rantau Prapat, 2007. USU e-Repository © 2008
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI
APOTEK KIMIA FARMA RANTAU PRAPAT
YOSY CINTHYA ERIWATY SILALAHI
063202135
Disetujui Oleh:
Pembimbing,
Miftakhul Janah, SSi., Apt.
Manajer Apotek Pelayanan
Kimia Farma Rantau Prapat
Disahkan Oleh:
Dekan Fakultas Farmasi,
Prof. Dr. Sumadio Hadisahputra, Apt.
NIP. 131 283 716
Yosy Cinthya Eriwaty Silalahi : Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Di Apotek Kimia Farma Rantau Prapat, 2007. USU e-Repository © 2008
v
KATA PENGANTAR
Penulis mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan Praktek Kerja Profesi di
apotek Kimia Farma Rantau Prapat dan penyusunan laporan ini.
Praktek Kerja Profesi ini merupakan salah satu program dalam pendidikan
profesi apoteker pada Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara Medan.
Selesainya Latihan Kerja Profesi tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Penulis
mengucapkan penghargaan dan terima kasih yang tak terhingga atas segala
bimbingan dan arahan selama melakukan Prakek Kerja Profesi di Kimia Farma 54
Rantau Prapat. Penghargaan ini dipersembahkan kepada:
1. Bapak Drs. Hendra Farma Johar, M.Si, Apt sebagai Manajer Bisnis PT.
Kimia Farma Apotik Medan dan Bapak Miftakhul Jannah, S.Si, Apt
sebagai pembimbing dan kepala pelayanan farmasi Apotik Kimia Farma
54 Rantau Prapat, beserta seluruh Staf.
2. Bapak Prof. Dr. Sumadio Hadisahputra, Apt sebagai Dekan Fakultas
Farmasi Universitas Sumatera Utara dan Bapak Drs. Wiryanto, SU, Apt
sebagai Koordinator Program Pendidikan Profesi Apoteker Fakultas
Farmasi Universitas Sumatera Utara.
3. Rekan-rekan seperjuangan yang telah nelakukan Praktek Kerja Profesi di
Apotek Kimia Farma Rantau Prapat; Vika, Kak Nurbaity, Bang Dedy Kak
Melly, dan Bang Agung, yang telah menjalin kerja sama serta saling
membantu dan memberikan dukungan selama pelaksanaan PKP di Rantau
Prapat dan penyusunan laporan PKP ini.
Penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya
pendidikan profesi apoteker.
Medan, Februari 2008
Penulis
Yosy Cinthya Eriwaty Silalahi : Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Di Apotek Kimia Farma Rantau Prapat, 2007. USU e-Repository © 2008
DAFTAR ISI
JUDUL i HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................ iii
DAFTAR ISI ............................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ......................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... vi
BAB I. KIMIA FARMA 1 1.1 Sejarah ............................................................................... 1
1.2 Bisnis Kimia Farma .......................................................... 1
1.2.1 Holding .................................................................. 1
1.2.2 Pabrik (Industri Farmasi) ...................................... 2
1.2.3 Laboratorium Klinik dan Klinik Kesehatan .......... 3
1.2.4 Anak Perusahaan ................................................... 4
1.2.4.1 PT Kimia Farma Trading and Distribution 4
1.2.4.2 PT Kimia Farma Apotik ......................... 5
1.3 PT Kimia Farma Apotek Bisnis Manager Medan ............. 6
1.3.1 Bisnis Manager ..................................................... 6
1.3.2 Store Manager Apotek Kimia Farma .................... 7
1.3.3 Apotek Kimia Farma Rantau Prapat ..................... 7
BAB II. PETA PASAR 8 BAB III. PELAYANAN RESEP DAN SWAMEDIKASI ....................... 18
3.1 Pelayanan Resep ................................................................ 18
3.2 Pelayanan Swamedikasi .................................................... 33
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 35 4.1 Hasil .................................................................................. 43
4.2 Pembahasan ....................................................................... 49
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 50 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 51
Yosy Cinthya Eriwaty Silalahi : Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Di Apotek Kimia Farma Rantau Prapat, 2007. USU e-Repository © 2008
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Apotek Kimia Farma yang ada di Indonesia 6 Tabel 2. Omzet Penjualan Resep dari Praktek Dokter ................................ 43
Tabel 3. Omzet Penjualan Resep dari Rumah Sakit .................................... 44
Tabel 4. Omzet Penjualan Resep dari Praktek Dokter Intern ...................... 44
Tabel 5. Pemasukan Apotek lainnya............................................................ 45
Tabel 6. Rekapitulasi Penjualan Apotek ...................................................... 45
Tabel 7. Perkiraan Pertumbuhan Omzet 1 Tahun ........................................ 45
Tabel 8. Biaya Operasional .......................................................................... 46
Tabel 9. Rencana Laba Rugi Apotek ........................................................... 46
Yosy Cinthya Eriwaty Silalahi : Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Di Apotek Kimia Farma Rantau Prapat, 2007. USU e-Repository © 2008
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Menerangkan berbagai segmen yang sering digunakan dalam pengembangan suatu usaha 13
Yosy Cinthya Eriwaty Silalahi : Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Di Apotek Kimia Farma Rantau Prapat, 2007. USU e-Repository © 2008
BAB I
KIMIA FARMA
1.1 Sejarah Kimia Farma
Kimia Farma merupakan pioneer dalam industri farmasi Indonesia. Cikal
bakal perusahaan dapat dirunut balik ke tahun 1917, ketika NV Chemicalien
Handle Rathkamp & Co, perusahaan farmasi pertama di Hindia Timur didirikan.
Sejalan dengan kebijakan nasionalisasi bekas perusahaan-perusahaan Belanda,
pada tahun 1958 pemerintah melebur sejumlah perusahaan farmasi menjadi
Bhinneka Kimia Farma (PNF). Selanjutnya pada tanggal 16 Agustus 1971 bentuk
hukumnya diubah menjadi Perseroan Terbatas (PT), menjadi PT. Kimia Farma
(Persero). Sejak tanggal 4 juli 2001 Kimia Farma tercatat sebagai perusahaan
publik di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.
Berbekal tradisi industri yang panjang selama lebih dari 187 tahun dan
nama yang identik dengan mutu, saat ini Kimia Farma telah berkembang menjadi
sebuah perusahaan pelayanan kesehatan utama di Indonesia yang memainkan
peranan penting dalam pengembangan dan pembangunan bangsa dan masyarakat.
1.2 Bisnis Kimia Farma
1.2.1 Holding
PT Kimia Farma Tbk
Dibentuk : 16 Agustus 1971
Jalur Usaha : Pelayanan Kesehatan Sebagai perusahaan publik sekaligus Badan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kimia Farma berkomitmen penuh untuk melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik sebagai suatu kebutuhan sekaligus kewajiban sebagaimana diamanatkan Undang-Undang No. 19/2003 tentang BUMN.
PT. Kimia Farma Tbk, merupakan sebuah perusahaan pelayanan kesehatan yang terintegrasi, bergerak dari hulu ke hilir yaitu: industri, marketing, ritel, laboratorium klinik dan klinik kesehatan.
Budaya perusahaan mengandung tiga nilai utama :
Yosy Cinthya Eriwaty Silalahi : Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Di Apotek Kimia Farma Rantau Prapat, 2007. USU e-Repository © 2008
1. Profesionalisme
Profesionalisme merupakan nilai intelektual yang terwujud dalam bekerja
lebih giat, cerdik dan kreatif serta jeli mengamati dan memanfaatkan
peluang bisnis. Senantiasa meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
untuk diterapkan secara profesional dalam melaksanakan tugas menjadi
komitmen untuk mencapai hasil tersebut.
2. Integritas
Totalitas dalam berkarya adalah budaya kerja kami, integritas merupakan
nilai spiritual yang mempunyai makna kepercayaan, menekankan integritas
sebagai landasan utama dalam menerapkan totalitas kerja dengan didukung
ketulusan hati dan semangat untuk mempersembahkan yang terbaik bagi
kesehatan masyarakat.
3. Kerja Sama
Kerja sama merupakan nilai emosional yang melandasi semangat kerja sama
melalui keterbukaan dan kepercayaan, serta mensinergikan kemampuan tiap
individu untuk saling melengkapi dalam membangun tim yang tangguh
untuk mencapai sukses.
1.2.2 Pabrik (Industri Farmasi)
Dengan dukungan kuat Riset & Pengembangan, segmen usaha yang
dikelola oleh perusahaan induk ini memproduksi obat jadi dan obat tradisional,
yodium, kina dan produk-produk turunannya, serta minyak nabati. Lima fasilitas
produksi yang tersebar di kota-kota besar di Indonesia merupakan tulang
punggung dari segmen industri.
Plant Jakarta memproduksi sediaan tablet, tablet salut, kapsul, sirop
kering, suspensi/sirop, tetes mata, krim, antibiotika dan injeksi. Unit ini
merupakan satu-satunya pabrik obat di Indonesia yang mendapat tugas dari
pemerintah untuk memproduksi obat golongan narkotika. Industri formulasi ini
telah memperoleh sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dan ISO-
9001.
Plant Bandung memproduksi bahan baku kina dan turunan-turunanya,
rifampisin, obat asli Indonesia dan alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR). Unit
Yosy Cinthya Eriwaty Silalahi : Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Di Apotek Kimia Farma Rantau Prapat, 2007. USU e-Repository © 2008
produksi ini telah mendapat US-FDA Approval. Selain itu, Plant Bandung juga
memproduksi tablet, sirop, serbuk, dan produk kontrasepsi Pil Keluarga
Berencana. Unit produksi ini telah menerima sertifikat Cara Pembuatan Obat yang
Baik (CPOB) dan ISO-9002.
Plant Semarang mengkhususkan diri pada minyak jarak, minyak nabati
(bedak). Untuk menjamin kualitas produksi, unit ini secara konsisten menerapkan
sistem manajemen mutu ISO-9001 serta telah memperoleh sertifikat Cara
Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dan US-FDA Approval.
Plant Watudakon di Jawa Timur merupakan satu-satunya pabrik yang
mengolah tambang yodium di Indonesia. Unit ini memproduksi yodium dan
garam-garamnya, bahan baku ferro sulfat sebagai bahan utama pembuatan tablet
besi untuk obat tambah darah, dan kapsul lunak “Yodiol” yang merupakan obat
pilihan untuk pencegahan gondok. Plant Watudakon juga mempunyai fasilitas
produksi formulasi seperti tablet, tablet salut, kapsul lunak, salep, sirop, dan
cairan obat luar/dalam. Unit ini telah memperoleh sertifikat Cara Pembuatan Obat
yang Baik (CPOB), ISO-9002 dan ISO-14001.
Plant Tanjung Morawa di Medan, Sumatera Utara, dikhususkan untuk
memasok kebutuhan obat di wilayah sumatera. Produk yang dihasilkan oleh
pabrik yang telah memperoleh sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik
(CPOB), ISO-4002 dan ISO-14001 ini meliputi tablet, krim, kapsul lunak, salep,
sirop dan cairan obat luar/dalam.
1.2.3 Laboratorium Klinik dan Klinik Kesehatan
Sejak tahun 2004 Kimia Farma mencanangkan perubahan arah bisnis dari
perusahaan farmasi menjadi perusahaan pelayanaan kesehatan. Perubahan
paradigma ini untuk mengantisipasi munculnya kesadaran baru di masyarakat,
dari mengobati pengakit dan mengelola penyakit menjadi mencegah penyakit dan
mengelola kesehatan. Oleh sebab itu, Kimia Farma melakukan pengembangan
usaha baru yang meliputi Laboratorium Klinik dan Klinik Kesehatan.
Menangkap peluang dari meningkatnya kesadaran masyarakat akan
pentingnya arti kesehatan, pembentukan unit usaha baru ini terutama ditujukan
untuk memberikan layanan pemeriksaan Laboratorium Klinik dan Pemeriksaan
Yosy Cinthya Eriwaty Silalahi : Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Di Apotek Kimia Farma Rantau Prapat, 2007. USU e-Repository © 2008
Mikrobiologi Industri. Layanan yang diberikan, yaitu: Pemeriksaan Atas
Permintaan Sendiri (APS), Pemeriksaan Atas Permintaan Dokter (APD), Medical
Check Up, pemeriksaan mikrobiologi industri dan pemeriksan rujukan.
Sebagai salah satu upaya mewujudkan visi perusahaan menjadi
Healthcare Company, maka Kimia Farma merintis Infrastruktur bisnisnya
memasuki usaha jaringan penyedia layanan kesehatan (klinik kesehatan) yang
terpadu dan terintegrasi dengan membangun sistem informasi yang mendukung.
Klinik Kesehatan Kimia Farma dengan konsep one stop healthcare
services menyediakan layanan klinik dokter yang didukung dengan layanan
pemeriksan kesehatan (laboratorium), layanan farmasi (apotik) dan layanan
pendukung lainnya.
Jasa layanan kesehatan yang akan diberikan meliputi konsultasi,
pemeriksaan kesehatan dan pengobatan layanan medical check up dan untuk
perorangan dan perusahaan, serta perencanaan administrasi pelayanan kesehatan
dan pengelolaan medical record untuk karyawan.
Layanan tersebut diatas juga akan diupgrade sesuai dangan kebutuhan
konsumen melalui layanan care service. Klinik Kimia Farma ke depan dihadirkan
oleh perusahaan sebagai suatu solusi total kesehatan.
1.2.4 Anak Perusahaan
1.2.4.1 PT. Kimia Farma Trading and Distribution
Dibentuk: 4 Januari 2003
Jalur usaha: Distribusi Obat dan Alat Kesehatan.
PT. Kimia Farma Trading and Distribution, sebagai anak
perusahaan dari PT. Kimia Farma (persero) Tbk. Kimia Farma Traiding and
Distribution (KFTD) sebelumnya merupakan divisi yang bergerak dibidang
yang sama, yaitu perdagangan dan distribusi. Oleh karena itu, pengalamannya
bukan baru satu tahun, tetapi sama dengan umur PT. Kimia Farma (Persero)
Tbk sendiri. Hampir sepanjang sejarahnya sejak sebagai Divisi PBF,
Yosy Cinthya Eriwaty Silalahi : Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Di Apotek Kimia Farma Rantau Prapat, 2007. USU e-Repository © 2008
perusahaan lebih menonjol dalam bidang perdagangan, terlihat dari data tahun
ke tahun, komposisi penjualan kepada institusi baik melalui tender atau
langsung, lebih dominan dari pada penjualan reguler, yang mencerminkan
kepada bisnis distribusi.
Disamping itu dimasa yang lalu, divisi/SBU PBF ini terfokus lebih
banyak menyalurkan atau menjadi keagenan dari produk perusahaan induk, yaitu
produk Kimia Farma sebagai satu satunya prinsipal. Setelah lahir menjadi anak
perusahaan, serta melihat kondisi ke depan, perusahaan telah bertekad untuk
merubah visi, tidak lagi hanya menyalurkan produk dari perusahaan induk, tetapi
akan menyalurkan produk-produk prinsipal lain. Oleh karenanya perusahaan telah
merubah visinya akan menjadi perusahaan distributor pilihan utama bagi
prinsipal. Visi ini mengandung arti kedepan perusahaan akan lebih fokus kepada
penjualan reguler, tanpa meninggalkan penjualan kepada institusi/tender dan
menjadi perusahaan distribusi multi prinsipal.
Jalur Usaha :
1. Jasa pelayanan distribusi produk Prinsipal Kimia Farma dan prinsipal
Non Kimia Farma serta Non Prinsipal terdiri dari: Consumer Health
Product (OTC Chemical, OTC Herbal, kosmetik, body care, food
supplement), ethical, generik, lisensi, narkotika, kontrasepsi, bahan baku,
alat kesehatan dan consumer goods.
2. Jasa Perdagangan atau Trading
PT. Kimia Farma Trading and Distribution, memiliki 41 cabang yang
mendistribusikan obat-obatan dan alat-alat kesehatan, baik yang diproduksi
sendiri maupun yang diproduksi oleh pihak ketiga. Dalam operasionalnya
didukung dengan fasilitas pergudangan yang besar dan peralatan yang efisien
serta armada transportasi yang terintegrasi dengan sistem informasi untuk
mendukung kelancaran pengiriman barang ke seluruh Indonesia.
1.2.4.2 PT. Kimia Farma Apotik
Dibentuk : 4 Januari 2003
Jalur Usaha : Farmasi.
Yosy Cinthya Eriwaty Silalahi : Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Di Apotek Kimia Farma Rantau Prapat, 2007. USU e-Repository © 2008
PT. Kimia Farma Apotik mengelola sebanyak 340 Apotek yang tersebar
diseluruh tanah air, yang memimpin pasar dibidang perapotekan dengan
penguasaan pasar sebesar 19% dari total penjualan apotek di seluruh Indonesia.
Apotek Kimia Farma melayani penjualan langsung dan melayani resep
dokter dan menyediakan pelayanan lain, misalnya praktik dokter, optik, dan
pelayanan OTC (swalayan) serta pusat pelayanan informasi obat. Apotek Kimia
Farma dipimpin oleh tenaga Apoteker yang bekerja full timer sehingga dapat
melayani informasi obat dengan baik. Penambahan jumlah apotik merupakan bagian dari stategi perusahaan dalam memanfaatkan momentum pasar bebas AFTA, dimana pihak yang memiliki jaringan luas seperti Kimia Farma akan diuntungkan.
PT. Kimia Farma Apotek, adalah anak perusahaan yang dibentuk oleh
Kimia Farma untuk mengelola Apotek-apotek milik perusahaan yang ada, dalam
upaya meningkatkan kontribusi penjualan untuk memperbesar penjualan
konsolidasi PT. Kimia Farma Tbk.
Tabel 1. Apotek Kimia Farma yang ada di Indonesia
No. Provinsi No. Provinsi
1. Bali 16. Kepulauan Bangka Belitung 2. Banten 17. Lampung 3. Bengkulu 18. Maluku 4. DIY 19. Maluku Utara 5. DKI 20. Nanggroe Aceh Darusalam 6. Gorontalo 21. NTB 7. Irian Jaya 22. NTT 8. Jambi 23. Riau 9. Jawa Barat 24. Sulawesi Selatan 10. Jawa Tengah 25. Sulawesi Tengah 11. Jawa Timur 26. Sulawesi Tenggara 12. Kalimantan Barat 27. Sulawesi Utara 13. Kalimantan Selatan 28. Sumatera Barat 14. Kalimantan Tengah 29. Sumatera Selatan 15. Kalimantan Timur 30. Sumatera Utara
1.3 PT Kimia Farma Apotik Bisnis Manager Medan
1.3.1 Bisnis Manager
Visi : Menjadikan apotek di Medan berdaya saing di pasar global
Misi :
Yosy Cinthya Eriwaty Silalahi : Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Di Apotek Kimia Farma Rantau Prapat, 2007. USU e-Repository © 2008
1. Menyediakan, mengadakan dan menyalurkan sediaan farmasi, alat
kesehatan lainnya, yang berkualitas dan bernilai tambah untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat.
2. Mengembangkan bisnis farmasi dan jasa kesehatan lainnya untuk
meningkatkan nilai apotek saham tanpa meninggalkan prinsip Good
Corporate Governance.
3. Mengembangkan SDM untuk meningkatkan kompetensi dan komitmen
serta berperan aktif dalam pengembangan perapotekan nasional.
1.3.2 Store Manager Apotek Kimia Farma Apotik Kimia Farma Medan memiliki 23 store yang tersebar diseluruh sumatera yaitu :
1. Kimia Farma pelengkap 2 Inalum 2. Kimia Farma pelengkap 14 Pirngadi 3. Kimia Farma 27 Palang Merah Medan 4. Kimia Farma 28 Belawan 5. Kimia Farma 29 P. Siantar 6. Kimia Farma 30 Tebing Tinggi 7. Kimia Farma pelengkap 41 Tebing Tinggi 8. Kimia Farma 39 Sei Kambing Medan 9. Kimia Farma 41 Kaban Jahe 10. Kimia Farma pelengkap 54 Rantau Prapat 11. Kimia Farma 84 Tanjung Balai 12. Kimia Farma 85 Pematang Siantar 13. Kimia Farma 90 Kisaran 14. Kimia Farma 106 Aksara Medan 15. Kimia Farma 107 Gatot Subroto 72 C Medan 16. Kimia Farma 160 Setia Budi Medan 17. Kimia Farma 162 Pematang Siantar 18. Kimia Farma 255 Sisingamangaraja Medan 19. Kimia Farma Basri Medan 20. Kimia Farma Namso P. Siantar 21. Kimia Farma Padang Sidimpuan 22. Kimia Farma Rantau Prapat 23. Kimia Farma Binjai
1.3.1 Apotek Kimia Farma Rantau Prapat Apotek Kimia Farma merupakan salah satu dari sekian banyak seperti pelayanan Kimia Farma yang tersebar di seluruh Indonesia. Apotek yang berada di jalan Ahmad Yani Rantau Prapat berdiri 2 Oktober 2007 ini mudah dijangkau, banyak orang yang melewati kawasan ini karena terletak dekat dengan pasar umum di sekitar apotek juga terdapat praktek dokter dan Rumah Sakit secara umum pelanggan apotek Kimia Farma Rantau Prapat ini adalah masyarakat kawasan tersebut.
Yosy Cinthya Eriwaty Silalahi : Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Di Apotek Kimia Farma Rantau Prapat, 2007. USU e-Repository © 2008
BAB II
PETA PASAR
Judul : Launching for Marketer and Entrepreneur
Pengarang : Simon Jonatan
STUDI KELAYAKAN, MENGAPA PENTING ?
A. Studi Kelayakan, Meluncurkan Produk Baru Sebagai sebuah kegiatan pemasaran, studi kelayakan sangat penting. Masa depan sebuah usaha ditentukan oleh suatu studi kelayakan. Dengan studi kelayakan dalam mempersiapkan suatu sistem melibatkan banyak proses untuk memberikan masa depan kepada usaha tersebut.
B. Tumbuh dari dalam dan tumbuh dari luar Di dunia bisnis, ada dua pilihan pengembangan bisnis untuk meraih pertumbuhan. Pertama, tumbuh dari dalam (Growth from Within) yang mengutamakan pengembangan usaha baru (New Product Development/NPD). Kedua, tumbuh dari luar (Growth from Outside) dengan memilih mengakuisisi suatu usaha atau bahkan menggunakan sistem waralaba (franchise).
Kegagalan suatu bisnis dapat terjadi. Pertama, akibat kegagalan pasar, tidak terdapat pembeda produk yang jelas, positioning yang lemah, ketidak pahaman terhadapa kebutuhan konsumen minimnya dukungan serta reaksi agresif dari pesaing. Kedua, akibat financial yakni berupa rendahnya tingkat pengembalian investasi atau ROI. Ketiga, merupakan kegagalan dalam hal waktu. Terlambat memasuki pasar atau terlalu dini masuk pasar sementara pasar belum dikembangkan untuk siap menerima produk baru tersebut. Keempat, kegagalan teknis yang meliputi produk tidak bekerja dengan baik dan rancangan produk buruk. Kelima, kegagalan organisasi yang disebabkan ketidakmampuan untuk menyesuaikan diri dengan kebudayaan organisasi serta tidak adanya dukungan organisasi. Keenam, kegagalan lingkungan berupa peraturan pemerintah dan factor makro ekonomi.
C. Teori Tinggal Landas dan Big Bang Ada dua teori untuk meluncurkan suatu usaha baru, teori Tinggal Landas dan Big Bang. Disebut “Teori Tinggal Landas” karena mengikuti proses pesawat lepas landas. Mula-mula melaju pelan dan di landasan kemudian dipercepat hingga melaju di landasan pacu hingga ribuan meter untuk selanjutnya dengan dorongan tenaga mesin jet membuat pesawat terangkat ke atas. Setelah mencapai tahap kestabilan di udara, pesawat baru diarahkan untuk mencapai ketinggian yang dikehendaki.
Teori pertama dianggap mengikuti hukum-hukum alam dan biasanya
mampu bertahan lama di pasar. Tetapi cara itu memerlukan kesabaran karena
membutuhkan waktu untuk mencapai posisi mapan di pasar.
Teori kedua, yang meluncur bagai roket langsung menembus ruang
angkasa umumnya cepat kandas pula. Muncul hari ini, menghilang esok hari.
MarkeInsight (Studi Kelayakan)
MarkeInsight (Studi Kelayakan dan Riset Pemasaran)
Menurut Kenichi Ohmae ada 3 pemain utama dalam strategis bisnis yaitu perusahaan itu sendiri (company), pelanggan (costumer), dan pesaing (competitor). Ketiga pemain tersebut disebut strategic triangle.
8
Yosy Cinthya Eriwaty Silalahi : Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Di Apotek Kimia Farma Rantau Prapat, 2007. USU e-Repository © 2008
Strategi bisnis dapat dikelompokkan menjadi 3 yaitu customer based
strategis, cooperate based strategies, competitor based strategies. Dalam
perkembangan muncul yang keempat yaitu Change (perubahan), yang
menyangkut teknologi, peraturan pemerintah dan politik.
Ada 2 kekuatan yang memotivasi organisasi dalam mengembangkan
produk baru yaitu kekuatan internal yang terdiri dari meningkatnya penjualan atau
laba, rasa optimisme dalam melakukan riset dan pengembangan untuk
mengembangkan keunggulan biaya, menjaga kepemimpinan pasar serta untuk
menciptakan citra sebagai perusahaan yang inovatif. Sedangkan yang kedua
adalah kekuatan eksternal terdiri dari munculnya peraturan baru, daur hidup
produk telah mencapai kematangan, perubahan teknologi yang cepat, berubahnya
kebutuhan konsumen serta meningkatnya kompetisi lokal dan global.
Identifikasi kebutuhan konsumen
Seberapa baik produk sesuai untuk memenuhi kebutuhan
pasar? Kebutuhan pasar dapat dibagi lagi menjadi 2 yaitu
kebutuhan yang sudah ada dan kebutuhan laten. Kebutuhan yang
sudah ada lebih mudah diekspresikan. Sedangkan kebutuhan
laten adalah kebutuhan yang belum ada sampai saat ini sehingga
tak mampu diekspresikan konsumen.
Tujuan riset awal produk baru Riset awal produk baru dimaksudkan untuk menyediakan informasi bagi manajemen tentang kondisi actual perusahaan atau pasar aktualnya, informasi tentang penggunaan produk saat ini dan pengguna potensial yang diproduksi perusahaan. Riset mengenai berbagai riset awal produk baru.
Riset pemasaran :
1. ukuran dan kondisi demografis pasar seperti usia, jenis kelamin,
penghasilan, pekerjaan dan status sosial dari konsumen.
2. konsumen distribusi dan kebutuhan industri, komersial, pemerintah dan
pemerintah lokal pengguna produk peralatan dan jasa yang dipasarkan
perusahaan.
3. lokasi geografis dari konsumen aktual dan potensial
4. pangsa pasar yang dikuasai para pesaing utama
Yosy Cinthya Eriwaty Silalahi : Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Di Apotek Kimia Farma Rantau Prapat, 2007. USU e-Repository © 2008
5. kondisi saluran distribusi yang dilayani pasar
6. kondisi ekonomi dan tren lingkungan lainnya yang berpengaruh di pasar.
Riset produk :
1. teknik konsep produk
2. teknik produk
3. analisis terhadap kekuatan dan kelemahan persaingan dibandingkan
dengan para pesaing
4. investigasi tentang penggunaan alternative dari produk yang sudah ada
5. gap analysis yang mengidentifikasi area yang ada di pasar yang dapat
digarap oleh perusahaan
Yosy Cinthya Eriwaty Silalahi : Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Di Apotek Kimia Farma Rantau Prapat, 2007. USU e-Repository © 2008
Riset motivasi
1. sikap dan reaksi terhadap stribut produk
2. nilai-nilai yang dipegang pelanggan yang berpengaruh dan memotivasi
mereka
Fase MarkeThink
Konsep yang Tepat Dalam Pemasaran
Langkah-langkah stategis untuk membuat konsep pemasaran adalah :
1. Perubahan
Menyangkut perubahan yaitu teknologi, peraturan pemerintah dan politik.
2. Trend
a. Community trend Seiring perkembangan zaman, tren masyarakatpun terus berkembang sebagai pebisnis, ada 3 kategori
dalam community trend. Under the wave artinya kita tertinggal dan kalah oleh community trend yang terjadi, riding the wave artinya kita menikmati community trend yang sedang terjadi dan creating the wave artinya menemukan dan menciptakan sesuatu sehingga para konsumen bergantung pada penemuan dan ciptaan kita.
b. Competitive analysis
Di jaman hiperkompetitif ini, setiap usaha selalu ada competitor baik
langsung maupun tidak langsung.
c. Customer potential analysis
Bagian yang paling besar dari studi kelayakan adalah mencari jumlah
konsumen, memilah-milah, menganalisa dan menentukan target yang akan
dilayani.
2. Pembeli
Tiga kategori dalam community trend adalah :
a. Creating wave
Pada saat ide yang didapat adalah produk/jasa yang relative baru, maka
pengetahuan tentang keinginan pembeli akan menjadi lebih sulit. Karena
tidak memiliki pesaing langsung maka pebisnis harus mencari pesaing
tidak langsungnya, mempelajari ciri-cirinya (demografi) dan gaya
hidupnya (psikografi).
b. Riding the wave
Yosy Cinthya Eriwaty Silalahi : Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Di Apotek Kimia Farma Rantau Prapat, 2007. USU e-Repository © 2008
Dimulai dengan mempelajari kompetitor yang sudah ada. Bagaimana ciri-
cirinya dan kesukaannya.
c. Under the wave
Begitu banyak usaha yang beredar, maka pebisnis harus mencari segmen
yang belum dilayani atau dimasuki oleh yang lain sebagai target mereka.
3. Segmentasi
Segmentasi adalah mengindentifikasi keinginan dasar dari konsumen dan
memasukkannya ke dalam sekumpulan kelompok dimana masing-masing
kelompok menunjukkan reaksi dan perilaku berbeda terhadap bauran pemasaran
(marketing mix) dari sebuah usaha yang dapat dilihat pada Gambar 1.
Tujuan segmentasi
Pebisnis membagi pasar dengan 3 tujuan utama.
1. pengelompokan konsumen dengan kebutuhan yang sama dan menganalisa
karakteristik dan perilaku pembelian dari kelompok tersebut.
2. membantu merancang bauran pemasaran (marketing mix) yang sesuai
dengan sifat dan kehendak dari satu atau lebih segmen.
3. memuaskan keinginan dan kebutuhan konsumen ketika bertemu dengan
tujuan organisasi.
Potensi pasar biasanya dibagi atas beberapa segmen besar yaitu :
a. Bila ide yang kita masuki bersifat impulse (short cycle consumption) maka
tingkat kesulitan menjadi ringan karena konsumennya anak-anak yang
pembosan, mudah berubah dan tidak loyal.
Bila produk bersifat durable (TV, mobil, sofa, dll) yang biasa disebut long
cycle consumption karena pembelinya adalah orang tua, laggard sulit
dipengaruhi sehingga butuh waktu lama untuk mengembangkan produk
ini.
b. Demografis (umur, lokasi, jenis kelamin, pengeluaran, SES)
Masyarakat dengan pengeluaran (SES/Status Ekonomi Sosial) yang lebih
tinggi relative lebih sulit dipengaruhi begitu pula dengan umur. Wanita
lebih konsumtif dan anak relative lebih mudah dipengaruhi.
c. Psikografis
Yosy Cinthya Eriwaty Silalahi : Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Di Apotek Kimia Farma Rantau Prapat, 2007. USU e-Repository © 2008
Masyarakat innovator lebih mudah dipengaruhi dibading masyarakat yang
non believer.
Langgard
/ non
Wanita
A Late
majority Tua
Muda
Remaja
Anak-anak
Durable
Pribadi
Rasional
Impulse
Gambar 1. Menerangkan berbagai segmen yang sering digunakan dalam
pengembangan suatu usaha
Potensi pasar dapat juga dianalisis dari aspek trend segmen :
a. wanita cenderung lebih innovator / early adaptor (mencari yang baru)
disbanding pria.
b. Segment A, terlebih pria, untuk produk durable, berumur 35 tahun,
cenderung akan melakukan keputusan pembelian yang penuh perhitungan
dan loyal, terutama laggard. Mereka enggan mengganti merek.
c. Produk impulse cenderung murah dan banyak persaingan karena mudah
ditiru secara teknis, apalagi umur konsumen pada kategori ini biasanya
anak-anak yang tidak loyal dan sangat mudah dipengaruhi.
Pria
B
C
D
E
Early
majority
Innovator
/ early
Jenis kelamin Penghasilan Sifat Produk Umur Psikologis
Yosy Cinthya Eriwaty Silalahi : Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Di Apotek Kimia Farma Rantau Prapat, 2007. USU e-Repository © 2008
4. Target (Sasaran)
Pembagian pasar merupakan salah satu pengambilan keputusan untuk
mempertimbangkan memulai suatu usaha. Lalu memilih sasaran pasar, yang dapat
saling memenuhi kebutuhan usaha dan pasar.
1. Undifferentiated targeting
Salah satu keunggulannya adalah kemampuannya untuk menghemat biaya
produksi dari pemasaran. Karena hanya satu jenis saja yang diproduksi dan
harus mampu meraih keuntungan pada produksi massal. Demikian pula,
biaya pemasaran menjadi lebih rendah karena hanya satu produk yang
dipromosikan dengan menggunakan saluran distribusi tunggal. Sayangnya
strategi tersebut rawan terhadap persaingan.
2. Concentrated targeting
Dengan strategi ini, perusahaan memilih pasar niche (satu segmen yang
ada di pasar) sebagai sasaran pasarnya. Karena perusahaan hanya
berkonsentrasi ke segmen tunggal saja maka perusahaan dapat
berkonsentrasi memahami kebutuhan, motif dan kepuasan dari anggota
segmen tersebut dan dalam mengembangkan dan menjaga bauran
pemasaran khusus.
Tetapi bila segmen pasar yang dipilih terlalu kecil dan mengalami penyusutan
akibat perubahan lingkungan maka dapat berdampak negative bagi perusahaan
3. Multisegment marketing
Perusahaan memilih untuk melayani dua atau lebih segmen pasar dan
mengembangkan bauran pemasaran yang berbeda disebut menerapkan
strategi multisegment targeting.
Strategi tersebut menawarkan banyak menfaat bagi perusahaan, misalnya
volume penjualan dan laba yang lebih besar, pangsa pasar yang lebih luas
serta skala ekonomi dalam produksi dan pemasaran.
5. Know Your Competitor & Find Your Attractive (Unique Selling)
Kenalilah kompetitor anda. Mengapa konsumen membeli produk
competitor dan selanjutnya cari suatu ‘winning edge’ (strategi untuk menang pada
pasar) atau ‘unique selling’ yang membuat konsumen menoleh pada usaha kita.
Yosy Cinthya Eriwaty Silalahi : Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Di Apotek Kimia Farma Rantau Prapat, 2007. USU e-Repository © 2008
Untuk kategori Create the Wave, pebisnis harus mencari
inovasi dengan menemukan trend baru yang belum ada di pasar.
Tetapi harus ada situasi di mana konsumen membutuhkan waktu
untuk mengerti, menerima dan membeli. Untuk kategori Riding the Wave, pebisnis cukup mencari kategori yang
trend-nya sedang naik, melakukan inovasi untuk mendapatkan a winning edge.
Untuk kategori Under the Wave, pebisnis membuat produk yang nyaris
sama, inovasi tidak ada dan the winning edge biasanya hanya marketing gimmick.
Langkah 1. Mengetahui kelebihan pesaing Faktor yang harus diperhatikan saat memulai suatu usaha adalah mengapa produk
kompetitor dibeli oleh konsumen? Faktor apa saja yang mendorong konsumen
memutuskan membeli produk tersebut?
Langkah 2. Melakukan inovasi agar terjadi perbedaan
dengan pesaing Deferiensiasi adalah suatu kegiatan pebisnis untuk memenuhi hal-
hal apa saja yang belum dilayani oleh kompetitor. Langkah 3. Apakah membawa keuntungan bagi pelanggan
Tidak semua diferensiasi memberikan keuntungan bagi konsumen, jadi setiap ide
harus diuji apakah bisa menarik konsumen.
Langkah 4. Mengembangkan nilai tambah bagi usaha
Setiap diferensiasi yang memberikan benefit harus menjadi attractive value.
6. What is Your USP?
USP adalah singkatan dari unique selling proposition, yang terdiri dari
keunikan yang menjual (attractive), yang diperkirakan membuat konsumen
memilih produk kita dibanding kompetitor.
Tipe-tipe USP:
1. First in the market
Yosy Cinthya Eriwaty Silalahi : Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Di Apotek Kimia Farma Rantau Prapat, 2007. USU e-Repository © 2008
Belum ada di pasar, sesuatu yang baru dan pasti mempunyai benefit.
Merupakan USP yang kuat walau pebisnis harus mengedukasi konsumen
dan menunggu sampai pasar booming.
2. Niche market
Sudah ada market leadernya di pasar, pebisnis berinovasi mengembangkan
bentuk packaging berbeda, mempunyai nilai efficacious (berhasil, kuat,
manjur) atau efektivitas yang kuat atau bentuk layanan yang baru.
3. Marketing gimmick
Lebih lengkap, lebih keren, lebih cepat, adalah USP yang terkesan paritas
atau biasa-biasa saja.
4. Price war
Banyak pebisnis yang masuk dalam kategori under the wave. Di kategori
yang akan dimasuki sudah banyak competitor, sehingga satu-satunya cara
masuk pasar adalah dengan menggunakan USP ‘harga lebih murah’.
5. ESP (emotional selling proposition)
Bila semua kelebihan fungsional, first in the market, niche market, marketing
gimmick sudah tidak bisa dipakai lagi, maka pebisnis akan memakai
pendekatan emosional. Biasanya oleh produk yang kategorinya membutuhkan
‘image’ atau citra.
7. Fix Your Positioning
Suatu produk existing dan market leader pasti mempunyai positioning yang
kuat di benak konsumen. Suatu usaha baru pasti belum memiliki positioning,
sehingga setelah mendapatkan USP, maka harus ditentukan sasaran
(positioning).
Rumus positioning : a. kepada (target) ………………
b. untuk kategori ………………
c. mempunyai USP ……………
d. sehingga konsumen mempunyai benefit …………
Ada 3 faktor penetapan (sasaran) positioning:
Yosy Cinthya Eriwaty Silalahi : Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Di Apotek Kimia Farma Rantau Prapat, 2007. USU e-Repository © 2008
a. Pada dasarnya untuk mendapatkan positioning adalah langkah komunikasi
dan komunikasi membutuhkan media.
b. Media komunikasi tersebut misalnya Word of Mouth, Networking (MLM),
Merchandising (pajangan toko), spanduk, billboard, brosur, amplop, kartu
nama, pameran, sampai media elektronik seperti radio dan televisi.
c. Kegiatan komunikasi dalam skala lokal, jumlah sedikit, kontak langsung
dengan konsumen biasa disebut below the line.
d. Kegiatan komunikasi dalam skala luas, regional melalui media tanpa
kontak langsung, biasa disebut kegiatan above the line.
e. Kegiatan komunikasi yang menggabungkan kegiatan kontak langsung dan
local tapi dikomunikasikan secara luas melalui media elektronik atau cetak
disebut dengan istilah integrated marketing communication.
Konsep Pemasaran Suatu Usaha
1. trend yang sedang terjadi saat ini
2. kategori produk yang hendak dimasuki
3. pesaing (kompetitor) : langsung, tidak langsung
4. target
5. alasan mengapa pesaing (market leader competitor) dibeli
6. layanan yang belum disediakan oleh pesaing (kompetitor)
7. layanan yang paling menimbulkan keuntungan pada konsumen (attractive)
8. Unique Selling Proposition
9. Sasaran positioning : - kepada target : ………..
- untuk kategori : ………
- dengan unique selling proposition : ………
- sehingga konsumen memiliki benefit : ……..
Yosy Cinthya Eriwaty Silalahi : Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Di Apotek Kimia Farma Rantau Prapat, 2007. USU e-Repository © 2008
BAB III
PELAYANAN RESEP DAN SWAMEDIKASI
3.1 PELAYANAN RESEP
Kasus I
18
Yosy Cinthya Eriwaty Silalahi : Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Di Apotek Kimia Farma Rantau Prapat, 2007. USU e-Repository © 2008
Resep I
R/ Toplexil syr fl. I S 3 dd I cth
Pro : Ruth Diantika Umur : 13 tahun
1. Kasus
Berdasarkan obat-obat yang diberikan dalama resep tersebut disimpulkan
pasien menderita batuk berdahak disertai alergi.
2. Spesialite Obat pada Resep
Nama Obat Komposisi Nama Produk
lain
Gol Khasiat
Toplexil®
(Sanofi
Aventis)
Per 5 ml sirup: Oxomemazine 1,65 mg Guaifenesin 33,33 mg
- G Meredakan batuk berdahak disertai kondisi alergi
3. Rasionalitas Obat
Resep di atas rasional untuk mengatasi batuk berdahak disertai alergi.
4. Pelayanan Informasi
a. Kegunaan : meredakan batuk berdahak disertai alergi;
b. Bentuk obat : sirup;
c. Cara pemakaian : 3 kali sehari 1 sendok teh;
d. Hal yang perlu diinformasikan :
• Makanlah obat sampai habis sesuai dengan anjuran dokter,
• Jangan dihentikan sebelum obat habis meskipun sudah merasa
sembuh.
• Dapat menyembuhkan gangguan pada sistem pencernaa dan hati.
Yosy Cinthya Eriwaty Silalahi : Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Di Apotek Kimia Farma Rantau Prapat, 2007. USU e-Repository © 2008
Kasus II
Yosy Cinthya Eriwaty Silalahi : Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Di Apotek Kimia Farma Rantau Prapat, 2007. USU e-Repository © 2008
Resep II
R/ Clinmas 300 mg No. XV S 3 dd kapl I
R/ Prednox No. X S 2 dd kap I
R/ Ryzo No. X S 1 dd tab I
Pro : H. Sulaiman Umur : 67 tahun
1. Kasus
Berdasarkan obat-obat yang diberikan dalam resep tersebut disimpulkan
pasien menderita infeksi pada saluran pernafasan.
2. Spesialite Obat pada Resep
N
o
Nama Obat Komposisi Nama Produk lain Gol Khasiat
1 Clinmas®
(Lapi)
Klindamisin 300 mg Prolic® (Sanbe Farma) G Antibiotik
2 Prednox®
(Pyridam)
Metil Prednisolon 4 mg Lameson® (Lapi) G Antialergi
3 Ryzo® (Soho) Setirizin HCl 10 mg Ryzen® (UCB Farma) G Antihistamin dan antialergi
3. Rasionalitas Komposisi Obat
Resep di atas rasional untuk mengatasi infeksi pada saluran pernafasan.
4. Pelayanan Informasi
Clinmas®
a. Khasiat : untuk pengobatan infeksi berat karena bakteri aerob
yang sensitif.
b. Bentuk obat : kapsul.
c. Cara pemakaian : 3 kali sehari 1 kapsul.
Yosy Cinthya Eriwaty Silalahi : Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Di Apotek Kimia Farma Rantau Prapat, 2007. USU e-Repository © 2008
d. Hal yang perlu diinformasikan:
• Makanlah obat samapai habis sesuai anjuran dokter.
• Obat sebaiknya dimakan dalam keadaan perut kosong kira-kira 1 jam
sebelum makan atau 2 jam sesudah makan.
• Susu dan obat-obat penetral asam lambung akan menurunkan aktivitas
obat ini, kecuali dianjurkan dokter, jangan dimakan dengan obat
penetral asam lambung.
Prednox®
a. Khasiat : untuk mengobati radang, alergi, asma.
b. Bentuk obat : tablet.
c. Cara pemakaian : 2 kali sehari 1 tablet.
d. Hal yang perlu diinformasikan:
• Hati-hati pemberian jangka lama terutama pada penderita gagal
jantung, hipertensi dan tukak lambung.
• Penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan katarak, glaukoma,
dengan kemungkinan kerusakan saraf mata.
Ryzo®
a. Khasiat : antihistamin dan antialergi.
b. Bentuk obat : tablet.
c. Cara pemakaian : 1 kali 1 tablet sehari.
d. Hal yang perlu diinformasikan:
• Tidak dianjurkan untuk wanita hamil dan menyusui.
• Mengakibatkan gejala hipersensitif.
Yosy Cinthya Eriwaty Silalahi : Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Di Apotek Kimia Farma Rantau Prapat, 2007. USU e-Repository © 2008
Kasus III
Yosy Cinthya Eriwaty Silalahi : Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Di Apotek Kimia Farma Rantau Prapat, 2007. USU e-Repository © 2008
Resep III
R/ Tab Lapiflox 500 mg No. X
S 2 dd tab I
R/ Tab Mucopect No. X
S 3 dd tab I
R/ Tab Imunos No IV
S 1 dd tab I
R/ Tab Loratadine No. IV
S 1 dd tab I
Pro : Parsadian Sihombing Umur : 32 tahun
1. Kasus
Berdasarkan obat-obat yang diberikan dalam resep tersebut disimpulkan
pasien menderita infeksi pada saluran pernafasan dengan gejala sesak.
2. Spesialite Obat pada Resep
Yosy Cinthya Eriwaty Silalahi : Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Di Apotek Kimia Farma Rantau Prapat, 2007. USU e-Repository © 2008
N
o
Nama
Obat
Komposisi Nama Produk
lain
Gol Khasiat
1 Lapiflox®
(Lapi)
Siprofloksasin 500 mg Quamiprox® (Nufarindo)
G Antibiotik
2 Mucopect®
(Boehringer
Ingelheim)
Ambroksol HCl Mucos® (Meprofarm)
G Obat batuk dan pilek
3 Imunos®
(Lapi)
Per 5 ml : Echinacea 500 mg,, Zink pikolinat 10 mg, Selenium 15 mcg, asam askorbat 50 mg.
- SM Stimulir system imun selama terjadi infeksi saluran nafas akut dan kronik.
4 Loratadin
(Kimia
Farma )
Loratadin 10 mg Alloris® (Sanbe Farma)
G Antihistamin dan antialergi
3. Rasionalitas Komposisi Obat
Resep di atas rasional untuk mengatasi infeksi pada saluran pernafasan atas
dan sesak nafas..
4. Pelayanan Informasi
Lapiflox®
a. Khasiat : antibiotik.
b. Bentuk obat : tablet.
c. Cara pemakaian : 2 kali sehari 1 tablet.
d. Hal yang perlu diinformasikan:
• Makanlah obat sesuai anjuran dokter.
• Pemaikaian antibiotik harus tuntas dan tidak sembarangan guna
mencegah terjadinya resistensi dan mengurangi efek yang merugikan.
• Disarankan banyak minum air hangat.
• Bila terjadi efek yang merugikan segera hubungi dokter.
Yosy Cinthya Eriwaty Silalahi : Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Di Apotek Kimia Farma Rantau Prapat, 2007. USU e-Repository © 2008
Mucopect®
a. Khasiat : obat batuk dan pilek.
b. Bentuk obat : tablet.
c. Cara pemakaian : 3 kali sehari 1 tablet.
d. Hal yang perlu diinformasikan:
• Dapat memberikan efek samping berupa gangguan ringan pada saluran
pencernaan dan reaksi alergi.
• Diberikan 3 kali sehari atau setiap 8 jam sekali 1 tablet.
Imunos®
a. Khasiat : Stimulir system imun selama terjadi infeksi saluran
nafas akut dan kronik.
b. Bentuk obat : kaplet.
c. Cara pemakaian : 1 kali sehari 1 kaplet.
Loratadin
a. Khasiat : anti alergi dan antiinflamasi.
b. Bentuk obat : tablet.
c. Cara pemakaian : 1 kali sehari 1 tablet.
d. Hal yang perlu diinformasikan:
• Diminum pada waktu atau sesudah makan,
• Tidak dianjurkan pada waktu perut kosong.
• Dapat menyebabkan sedasi, lelah, sakit kepala, mulut kering.
Yosy Cinthya Eriwaty Silalahi : Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Di Apotek Kimia Farma Rantau Prapat, 2007. USU e-Repository © 2008
Kasus IV
Yosy Cinthya Eriwaty Silalahi : Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Di Apotek Kimia Farma Rantau Prapat, 2007. USU e-Repository © 2008
Resep IV
R/ Zystic kap No. V S 2 dd kap I
R/ Lameson No. X S 3 dd tab I
R/ Lapistan 500 mg No. X S 3 dd tab I prn
R/ Ambroksol tab No. X S 3 dd tab I
R/ Imunos No. IV S 2 dd kap I
Pro : S. Sitorus
Umur : 37 tahun
1. Kasus
Berdasarkan obat-obat yang diberikan dalam resep tersebut disimpulkan
pasien menderita infeksi pada saluran pernafasan.
2. Spesialite Obat pada Resep
Yosy Cinthya Eriwaty Silalahi : Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Di Apotek Kimia Farma Rantau Prapat, 2007. USU e-Repository © 2008
N
o
Nama
Obat
Komposisi Nama Produk
lain
Gol Khasiat
1 Zystic®
(Bernofarm
)
Azitromisin 250 mg Zythromax® (Pfizer)
G Antibiotik
2 Lameson®
(Lapi)
Metil Prednisolon 4
mg
Prednox® (Pyridam)
G Antialergi
3 Lapistan®
(Lapi)
Asam mefenamat 500 mg Mefinal® (Sanbe farma)
G Analgetik dan antipiretik
4 Ambroksol
(Kimia
Farma)
Ambroksol HCl Mucos® (Meprofarm)
G Obat batuk dan pilek
5 Imunos®
(Lapi)
Echinacea (EFLA 894) 500 mg, Zink pikolinat 10 mg, selenium 15 mcg, as. askorbat 50 mg
- SM Stimulir system imun selama terjadi infeksi saluran nafas akut dan kronik.
3. Rasionalitas Komposisi Obat
Resep di atas rasional untuk mengatasi infeksi pada saluran pernafasan atas.
4. Pelayanan Informasi
Zystic®
a. Kegunaan : untuk mengobati saluran pernafasan atas.
b. Bentuk obat : kapsul.
c. Cara pemakaian : 2 kali sehari 1 kapsul.
d. Hal-hal yang perlu diinformasikan:
• Jangan digunakan pada pasien gangguan GI, karena dapat mengiritasi
lambung.
• Hati-hati pada penggunaan pasien ginjal sedang, gangguan hati, pada
anak 16 tahun dan ibu hamil dan menyusui.
Yosy Cinthya Eriwaty Silalahi : Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Di Apotek Kimia Farma Rantau Prapat, 2007. USU e-Repository © 2008
Lameson®
a. Kegunaan : untuk mengobati radang, alergi, asma.
b. Bentuk obat : tablet.
c. Cara pemakaian : 2 kali sehari 1 tablet.
d. Hal yang perlu diinformasikan:
• Hati-hati pemberian jangka lama terutama pada penderita gagal
jantung, hipertensi dan tukak lambung.
• Penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan katarak, glaukoma,
dengan kemungkinan kerusakan saraf mata.
Lapistan®
a. Kegunaan : analgetik dan antipiretik.
b. Bentuk obat : tablet.
c. Cara pemakaian : 3 kali sehari 1 tablet setelah makan jika masih demam.
d. Hal-hal yang perlu diinformasikan:
• Gunakan sesuai dengan petunjuk dan aturan pakai, serta jangan
melebihi dosis yang dianjurkan.
• Hati-hati pada paenderita gangguan lambung, usus, hati dan fungsi
ginjal.
Ambroksol
a. Kegunaan : obat batuk dan pilek.
b. Bentuk obat : tablet.
c. Cara pemakaian : 3 kali sehari 1 tablet.
d. Hal yang perlu diinformasikan:
• Dapat memberikan efek samping berupa gangguan ringan pada saluran
pencernaan dan reaksi alergi.
• Diberikan 3 kali sehari atau setiap 8 jam sekali 1 tablet.
Imunos®
Yosy Cinthya Eriwaty Silalahi : Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Di Apotek Kimia Farma Rantau Prapat, 2007. USU e-Repository © 2008
d. Khasiat : Stimulir system imun selama terjadi infeksi saluran
nafas akut dan kronik.
e. Bentuk obat : kaplet.
f. Cara pemakaian : 1 kali sehari 1 kaplet.
Yosy Cinthya Eriwaty Silalahi : Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Di Apotek Kimia Farma Rantau Prapat, 2007. USU e-Repository © 2008
Kasus V
Yosy Cinthya Eriwaty Silalahi : Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Di Apotek Kimia Farma Rantau Prapat, 2007. USU e-Repository © 2008
Resep V
R/ Clinmas 300 mg No. XX S 2 dd kapl I
R/ Prednox No. XX S 2 dd kap I
R/ Alloris No. XIV S 2 dd tab I
Pro : Ali Umur : 41 tahun
1. Kasus
Berdasarkan obat-obat yang diberikan dalam resep tersebut disimpulkan
pasien menderita infeksi pada saluran pernafasan.
2. Spesialite Obat pada Resep
N
o
Nama Obat Komposisi Nama Produk lain Gol Khasiat
1 Clinmas®
(Lapi)
Klindamisin 300 mg Prolic® (Sanbe Farma) G Antibiotik
2 Prednox®
(Pyridam)
Metil Prednisolon 4 mg Lameson® (Lapi) G Antialergi
3 Alloris®
(Sanbe Farma)
Loratadin 10 mg Lesidas® (Kalbe Farma)
G Antihistamin dan antialergi
3. Rasionalitas Komposisi Obat
Resep di atas rasional untuk mengatasi infeksi pada saluran pernafasan.
4. Pelayanan Informasi
Clinmas®
a. Khasiat : untuk pengobatan infeksi berat karena bakteri aerob
yang sensitif.
b. Bentuk obat : kapsul.
Yosy Cinthya Eriwaty Silalahi : Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Di Apotek Kimia Farma Rantau Prapat, 2007. USU e-Repository © 2008
c. Cara pemakaian : 2 kali sehari 1 kapsul.
d. Hal yang perlu diinformasikan:
• Makanlah obat samapai habis sesuai anjuran dokter.
• Obat sebaiknya dimakan dalam keadaan perut kosong kira-kira 1 jam
sebelum makan atau 2 jam sesudah makan.
• Susu dan obat-obat penetral asam lambung akan menurunkan aktivitas
obat ini, kecuali dianjurkan dokter, jangan dimakan dengan obat
penetral asam lambung.
Prednox®
a. Khasiat : untuk mengobati radang, alergi, asma.
b. Bentuk obat : tablet.
c. Cara pemakaian : 2 kali sehari 1 tablet.
d. Hal yang perlu diinformasikan:
• Hati-hati pemberian jangka lama terutama pada penderita gagal
jantung, hipertensi dan tukak lambung.
• Penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan katarak, glaukoma,
dengan kemungkinan kerusakan saraf mata.
Alloris®
a. Khasiat : antihistamin dan antialergi.
b. Bentuk obat : tablet.
c. Cara pemakaian : 2 kali 1 tablet sehari.
d. Hal yang perlu diinformasikan:
• Tidak dianjurkan untuk wanita hamil dan menyusui.
• Mengakibatkan gejala hipersensitif.
Yosy Cinthya Eriwaty Silalahi : Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Di Apotek Kimia Farma Rantau Prapat, 2007. USU e-Repository © 2008
3.2 PELAYANAN SWAMEDIKASI
Kasus I
Seorang remaja putra datang dengan keluhan kakinya pegal dan nyeri
karena terkilir sewaktu bermain bola.
1. Obat yang diberikan : Salonpas® gel
2. Spesialite Obat
Nama Obat Komposisi Nama Produk Lain Gol Khasiat Salonpas® gel
(PT. Salonpas Indonesia)
Metil salisilat 0,15 gMentol 0,07 g
Molakrim® (Molex Ayus) Nufasic® (Nufarindo)
B Mengurangi rasa sakit pada punggung, rasa sakit karena terkilir, pegal karena olah raga.
3. Informasi Obat
a. Kegunaan : Mengurangi rasa sakit pada punggung, rasa sakit karena
terkilir, pegal karena olah raga.
b. Bentuk obat : krim
c. Cara pemakaian : 1-3 kali sehari dioleskan/digosokkan pada bagian yang
sakit
d. Hal yang perlu diinformasikan:
• Hanya untuk pemakaian luar dari badan
• Tidak boleh digunakan pada kulit yang luka atau terbuka
• Simpan pada wadah yang terlindung dari sinar matahari langsung
• Hentikan pemakaian jika rasa sakit tidak hilang dalam 10 hari atau
timbul warna kemerah-merahan pada kulit.
Yosy Cinthya Eriwaty Silalahi : Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Di Apotek Kimia Farma Rantau Prapat, 2007. USU e-Repository © 2008
Kasus II Seorang bapak datang dengan keluhan demam dan flu.
1. Obat yang diberikan : Sanaflu® kaplet
2. Spesialite Obat
Nama Obat Komposisi Nama Produk Lain Go
l Khasiat
Sanaflu®
(Sanbe Farma)
Parasetamol 500 mgFenilpropanolamin HCl 15 mg
Farnirex® (Ifars) Nodrof® (Tempo Scan Pasific)
W Meringankan gejala flu dan demam
3. Informasi Obat
a. Kegunaan : Meringankan gejala flu dan demam
b. Bentuk sediaan : kaplet
c. Cara pemakaian : 3 kali sehari 1 kaplet
d. Hal – hal yang perlu diinformasikan :
• Bila sakit telah sembuh segera hentikan pemakaian obat ini.
• Jangan menggunakan obat ini lebih dari 10 hari secara terus menerus.
• Segeralah ke dokter bila timbul warna kekuningan pada mata atau kulit
• Bila sakit masih berlanjut dan bertambah parah segera ke dokter
Yosy Cinthya Eriwaty Silalahi : Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Di Apotek Kimia Farma Rantau Prapat, 2007. USU e-Repository © 2008
Kasus III Seorang wanita datang ke apotek dengan gatal-gatal dan terdapat kutu air pada sela-sela jari kaki.
1. Obat yang diberikan : Fungiderm®
2. Spesialite Obat
Nama Obat Komposisi Nama Produk Lain Gol Khasiat Fungiderm® (Konimex)
Klotrimazol Canesten® (Bayer) Clonita® (Tunggal IA) Neo Ultrasiline® (Henson Farma)
W Mengobati panu, kadas kurap, kutu air, luka kecil, kudis dan gatal.
3. Informasi Obat
a. Kegunaan : untuk mengobati panu, kadas kurap, kutu air, luka kecil,
kudis dan gatal.
b. Bentuk obat : salep
c. Cara pemakaian : 3 kali sehari oleskan tipis pada bagian yang sakit
sampai infeksi hilang.
d. Hal-hal yang perlu diinformasikan :
• Bersihkan dahulu bagian kulit sebelum dioleskan.
• Hanya untuk pemakaian luar.
• Bila terjadi reaksi alergi atau iritasi, segera hentikan pemakaian.
Yosy Cinthya Eriwaty Silalahi : Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Di Apotek Kimia Farma Rantau Prapat, 2007. USU e-Repository © 2008
Kasus IV Seorang bapak datang ke apotek dengan keluhan sakit dan bengkak pada
persendian karena kelebihan asam urat.
1. Obat yang diberikan : Prouric®
2. Spesialite Obat
Nama Obat Komposisi Nama Produk
Lain
Gol Khasiat
Prouric® (Indofarma)
Ekstrak Andrograpidis paniculata, Ekstrak Curcuma xanthoriza, Ekstrak Sonchus arvensis, Ekstrak Piper nigrum, Ekstrak Cyperus rotundus.
- FF Menghilangkan kelebihan as. urat
3. Informasi Obat
a. Kegunaan : Menghilangkan kelebihan asam urat
b. Bentuk obat : kapsul
c. Cara pemakaian : 2 kali sehari 1 kapsul
d. Hal yang perlu diinformasikan :
• Hindari memakan makanan pemicu kenaikan asam urat
• Bila dalam 2 hari belum menunjukkan perubahan segera menghubungi
dokter
Yosy Cinthya Eriwaty Silalahi : Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Di Apotek Kimia Farma Rantau Prapat, 2007. USU e-Repository © 2008
Kasus V
Seorang wanita datang ke apotek dengan keluhan perut
sakit, mulas dan buang air besar berulang kali dalam sehari
dengan konsistensi yang agak lunak. Berdasarkan keluhan
tersebut disimpulkan pasien menderita penyakit diare 1. Obat yang diberikan : New Diatabs®
2. Spesialite obat
Nama Obat Komposisi Nama Produk Lain Gol Khasiat New Diatabs® (Medifarma)
Attapulgit 600 mg
Biodiar® (Novartis) New Polymagma® (Wyeth)
B Obat diare
3. Informasi obat
1. Kegunaan : untuk pengobatan diare non spesifik
2. Bentuk obat : tablet
3. Cara pemakaian : 2 tablet setiap setelah buang air besar, maks 12 tablet/
24 jam
4. Hal-hal yang diinformasikan:
• Jika gejala tidak berkurang atau sakit semakin berlanjut maka hubungi
dokter
• Dianjurkan pemberian oral obat lain dengan obat ini interval waktunya
2-3 jam
Yosy Cinthya Eriwaty Silalahi : Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Di Apotek Kimia Farma Rantau Prapat, 2007. USU e-Repository © 2008
Kasus VI
Seorang pria dewasa datang ke apotek dengan keluhan sariawan dimulut
dan bibir pecah-pecah.
1. Obat yang diberikan : Ademsari®
2. Spesialite obat
Nama Obat Komposisi Nama Produk Lain Gol Khasiat Ademsari® (Sari Anesis Indah)
Ekstrak Citrus aurantipolia 5% Ekstrak Alycia stellata ret. Cortex 15% Ekstrak Cinnomomum burmanmi B1 Cortex 0,15% Vitamin C 0,71%
Jesscool® (Konimex)Segar dingin® madu (Kuning Alam Segar)
FF Mengobati panas dalam
3. Informasi Obat
a. Kegunaan : utk mengobati sakit tenggorokan, sariawan, bibir pecah-
pecah, susah buang air besar dan gejala lain akibat
panas dalam.
b. Bentuk obat : puyer
c. Cara pemakaian : 2 – 3 kali sehari 1 bungkus dilarutkan kedalam 200 ml
air
d. Hal-hal yang perlu diinformasikan :
• Minum segera ketika gas/ soda masih ada
• Simpan ditempat sejuk dan kering
Yosy Cinthya Eriwaty Silalahi : Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Di Apotek Kimia Farma Rantau Prapat, 2007. USU e-Repository © 2008
Kasus VII
Seorang wanita dewasa datang ke apotek dengan keluhan menderita batuk
berdahak.
1. Obat yang diberikan : Woods Ekspektoran®
2. Spesialite obat
Nama Obat Komposisi Nama Produk Lain
Gol Khasiat
Woods Ekspektoran® (Kalbe farma)
Bronheksin HCL 4 mg Guafenesin 100 mg/5 ml
Nufadifect® (Nufarindo), Bisolvon® (Boeringer Ingelheim)
W Ekspektoran Mukolitik
3. Informasi Obat
1. Kegunaan : untuk meringankan batuk, mengencerkan sekresi dahak
yang kental sehingga mudah dikeluarkan
2. Bentuk obat : sirup
3. Cara pemakaian : 3 kali sehari 2 sendok teh
4. Hal-hal yang diinformasikan:
• Tidak boleh melebihi dosis yang dianjurkan
• Bila gejala tidak berkurang atau sakit semakin berlanjut maka hubungi
dokter
• Jangan mempergunakan obat ini lebih dari 7 hari kecuali atas perintah
dokter
• Sebaiknya banyak minum air putih untuk membantu mengencerkan
dahak
Yosy Cinthya Eriwaty Silalahi : Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Di Apotek Kimia Farma Rantau Prapat, 2007. USU e-Repository © 2008
Kasus VIII
Seorang perempuan berusia 15 tahun mengalami rasa perih di lambung,
khususnya pada saat perut kosong dan pada 15-30 menit setelah makan. Lambung
terasa penuh, mual, kembung dan kadang-kadang terjadi muntah asam. Penderita
disimpulkan menderita sakit maag.
1. Obat yang diberikan : Plantacid®
2. Spesialite obat
Nama Obat Komposisi Nama Produk Lain
Gol Khasiat
Plantacid® (Kalbe Farma)
Al hidroksida gel kering 300 mg, Mg hidroksida 300 mg, Dimetilpolisiloksan 30 mg
Mylanta® (Pfizer), Mylacid® (Emba Megafarma)
B Antasida
3. Informasi obat
1. Kegunaan : mengurangi gejala-gejala yang berhubungan dengan
kelebihan asam lambung, tukak lambung dan tukak
usus 12 jari.
2. Bentuk obat : tablet kunyah
3. Cara pemakaian : 3-4 kali sehari 1-2 tablet
4. Hal-hal yang perlu diinformasikan :
• Tablet harus dikunyah dahulu sebelum ditelan
• Obat diminum saat perut kosong yaitu 1 jam sebelum makan atau 1-2
jam ssudah makan dan sebelum tidur
• Penggunaan terus-menerus (lebih dari 2 minggu) tidak dianjurkan
kecuali atas petunjuk dokter, karena dapat menimbulkan
ketergantungan lambung
• Penggunaan bersama obat lain harus dihindari karena dapat
mengganggu penyerapan obat tersebut, seperti tetrasiklin dan simetidin
oral harus diberikan dengan interval 2 jam
Yosy Cinthya Eriwaty Silalahi : Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Di Apotek Kimia Farma Rantau Prapat, 2007. USU e-Repository © 2008
Kasus IX
Seorang ibu datang ke apotik dengan keluhan sukar buang air besar.
1. Obat yang diberikan : Dulcolax®
2. Spesialite obat
Nama Obat Komposisi Nama Produk Lain
Gol Khasiat
Dulcolax® (Boehringer Ingelheim)
Bisakodil 5 mg Bicolax® (Armoxindo), Laxamex® (Yupharin)
W Laksansia
3. Informasi obat
1. Kegunaan : untuk sembelit, menghilangkan rasa nyeri pada buang
air besar
2. Bentuk obat : tablet salut enterik
3. Cara pemakaian : 1 kali sehari 2 tablet
4. Hal-hal yang perlu diinformasikan
• Tablet diminum pada malam hari sebelum tidur
• Jangan digunakan setiap hari lebih dari 1 minggu
• Hentikan penggunaan obat bila gejala tidak membaik dan hubungi
dokter
• Sebaiknya diminum dengan air secukupnya.
Yosy Cinthya Eriwaty Silalahi : Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Di Apotek Kimia Farma Rantau Prapat, 2007. USU e-Repository © 2008
Kasus X
Seorang pria dewasa mengeluh rasa nyeri dan pegal-pegal terutama pada
sendi-sendi tangan, kaki, lutut, bahu, dan tengkuk. Nyeri paling hebat terjadi pada
waktu bangun pagi, sendi-sendi terasa kaku, sukar digerakkan dan kurang
bertenaga. Pasien disimpulkan mengalami gejala-gejala rematik.
1. Obat yang diberikan : Neo Rheumacyl®
2. Spesialite obat
Nama Obat Komposisi Nama Produk Lain Gol
Khasiat
Neo Rheumacyl® (Bode)
Ibuprofen 200 mg Parasetamol 350 mg
Aknil® (Sunthi Sepuri) Axalan® (Medi Farma)
W Analgetik, antipiretik dan antiinflamasi
3. Informasi obat
1. Kegunaan : Meringankan nyeri ringan sampai sedang pada otot dan
sendi dan nyeri lainnya.
2. Bentuk obat : tablet
3. Cara pemakaian : 3-4 kali sehari 1 tablet bila diperlukan, sesudah makan
4. Hal-hal yang perlu diinformasikan :
• Tidak dianjurkan pada penderita tukak lambung
• Diminum sesudah makan atau bersama makanan
• Bila timbul rasa pusing jangan mengendarai kendaraan
• Segera ke dokter bila terjadi penglihatan kabur atau ruam-ruam di kulit
• Penyimpanan di tempat sejuk dan kering, dan jauhkan dari jangkauan
anak-anak.Dianjurkan melakukan latihan fisioterapi untuk memelihara
mobilitas sendi dan tenaga otot.
Yosy Cinthya Eriwaty Silalahi : Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Di Apotek Kimia Farma Rantau Prapat, 2007. USU e-Repository © 2008
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 HASIL
Kelayakan suatu usaha ditinjau dari aspek keuangan dapat dilihat dengan
beberapa indikator antara lain IRR (internal rate of return) dan payback period,
(net present value).
Rencana Pendirian Apotek Kimia Farma
1. Investasi
a. Renovasi gedung Rp. 100.000.000 b. Perlengkapan apotek
- Papan nama + pajak Rp. 10.000.000 - Kursi lobi Rp. 5.000.000 - Rak obat Rp. 50.000.000 - Meja kounter apotek Rp. 10.000.000 - Kulkas Rp. 2.000.000 - Izin apotek Rp. 5.000.000
Total Rp. 182.000.000
2. Pemasukan
Omzet apotek dapat diperoleh dari hasil penjualan resep yang berasal dari
praktek dokter, rumah sakit dan klinik, praktek dokter intern dan dari penjualan
OTC, alat kesehatan (alkes), UPDS dan resep kredit, yang dapat dilihat pada
tabel-tabel di bawah ini.
Tabel 2. Omzet Penjualan Resep dari Praktek Dokter No. Praktek Dokter Alamat
Kunjungan /hari
Kunjungan /bln (20 HK)
Lbr R/
Serapan % Lbr masuk
1. Chairil Anwar Sp.PD A. Yani 50 1000 1000 2 20 2. Ilyas Achdy Sp.THT A.Yani 20 400 400 2 8 3. Maria Ulfah Sp.A A. Yani 40 800 780 2 15,6 4. Tigor P. Siregar Sp.PD A. Dahlan 30 600 580 2 11,6 5. Fitra Laila Sp.THT A. Dahlan 10 200 190 2 3,8 6. Susi Ginting Sp.KK A. Dahlan 15 300 200 2 4 7. Ismart Edy Sp.A Siringo-ringo 20 400 300 2 6 8. Nusyirwan Sp.OG Gatot Subroto 25 500 400 1 4 9. Edyan Pinem Sp.PD Cut Nyak Dien 30 600 300 2 6
10. Tanzil Alhair Sp.OG Cut Nyak Dien 40 800 600 2 12 11. Rusman Sp.B A.Yani 20 400 200 2 4 12. Ainal Sp.OG A.Yani 25 500 480 5 24 13. Imam Sp.OG A.Yani 10 200 150 5 7,5
43
Yosy Cinthya Eriwaty Silalahi : Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Di Apotek Kimia Farma Rantau Prapat, 2007. USU e-Repository © 2008
14. Sri Ninin Sp.M Siringo-ringo 10 200 180 5 9 15. Wandy Imam Bonjol 20 400 300 5 15 16. Rustian Imam Bonjol 20 400 350 5 17,5 17. Azli Sp.M A.Yani 20 400 300 5 15 18. Maria Pratiwi A. Dahlan 20 400 400 5 20 19. Suhendro A. Dahlan 20 400 350 5 17,5 20. Tun Ali Siringo-ringo 50 1000 1000 5 50 21. Edison Stephen Sudirman 10 200 150 5 7,5 22. Indra K. Sp.A Sudirman 15 300 200 5 10 23. Saly Hartati Gatot Subroto 10 200 100 5 5 24. Yeva Gatot Subroto 10 200 200 5 10 25. Alwi Gatot Subroto 10 200 100 5 5 26. P. Sinaga Urip 10 200 75 5 3,75 27. Sari Gunung Cut Nyak Dien 5 100 75 5 3,75 28. Azwar Matondang A. Yani 10 200 75 5 10 29. Rizli A. Yani 10 200 50 5 2,5 30. Maliana A. Yani 10 200 200 5 10 31. Rusli Dipnonegoro 10 200 150 2 3 32. Rosdiana Sirandorung 5 100 50 2 1 33. Sanny WR. Supratman 10 200 50 2 1 34. Charles Sp.A A. Yani 5 100 50 2 1 35. Yulius Siringo-ringo 30 600 400 2 8
Total Lembar 352 Rata-rata R/ per lembar 2,5 Harga rata-rata R/ 20.000
Total Rupiah 17.600.000
Tabel 3. Omzet Penjualan Resep dari Rumah Sakit
No Rumah Sakit Alamat R/ Tunai /hari
R/ Tunai /bln (30 HK)
Serapan %
Lembar Masuk
1. RSU Rantau Prapat KH. Dewantara 90 2700 10 270 2. RS. Citra Medika A. Yani 35 1050 3 31,5 3. Klinik Rawat Dr. Nusyirwan Gatot Subroto 20 600 1 6 4. RR. Dr. Takdir Siringo ringo 20 600 1 6 5. RSIA Kasih Ibu Torpis 10 300 1 3
Total Lembar 316,5 Rata-rata R/ lembar 2,5 Harga rata-rata R/ 20.000 Total Rupiah 15.825.000
Tabel 4. Omzet Penjualan Resep dari Praktek Dokter Intern
No. Praktek Dokter Intern
Kunjungan /hari
Kunjungan /bln (20HK)
Serapan /lembar
Lembar Masuk
Yosy Cinthya Eriwaty Silalahi : Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Di Apotek Kimia Farma Rantau Prapat, 2007. USU e-Repository © 2008
1. Syaraf 50 1000 750 750
2. THT 50 1000 750 750
Total Lembar
1500
Rata-rata R/ Lembar 2,5
Harga rata-rata R/ 20.000
Total Rupiah 75.000.000
Selain pemasukan dari hasil penjualan resep juga ada dari penjualan obat bebas
(OTC/Over The Counter), alat kesehatan, penjualan obat tanpa resep dan juga
melayani resep kredit.
Tabel 5. Pemasukan Apotek lainnya
No. Pemasukan Apotek lainnya Jumlah Penjualan (Rp) 1. OTC dan Alkes 10.000.000 2. Penjualan UPDS 8.000.000 3. Resep kredit 15.000.000 Total 33.000.000
Perkiraan rekapitualisasi omset per bulan dan per tahun dapat
dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 6. Rekapitulasi Penjualan Apotek
No. Rekapitulasi Penjualan Per Bulan Per Tahun 1. Praktek Dokter sekitar 17.600.000 211.200.0002. Pemasukan Rumah Sakit sekitar 15.825.000 189.900.0003. Praktek Dokter Intern 75.000.000 900.000.0004. Pemasukan lainnya 33.000.000 396.000.000 Total 141.425.000 1.697.100.000
Perkiraan pertumbuhan omset per 1 tahun dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 7. Perkiraan Pertumbuhan Omzet 1 Tahun
Yosy Cinthya Eriwaty Silalahi : Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Di Apotek Kimia Farma Rantau Prapat, 2007. USU e-Repository © 2008
Bulan % Pencapaian Omzet I 50% 70.712.500II 60% 84.855.000III 70% 98.997.500IV 80% 113.140.000V 90% 127.282.500VI 100% 141.425.000VII 100% 141.425.000VIII 110% 155.567.500IX 120% 169.710.000X 130% 183.852.500XI 140% 197.995.000XII 150% 212.137.500
Perkiraan Omzet 1 Tahun 1.697.100.000
2. Pengeluaran
Beban apotek yaitu biaya-biaya yang dikeluarkan untuk kelancaran kegiatan
perapotikan.
Tabel 8. Biaya Operasional
No. Uraian Per Tahun 1. Biaya gaji pegawai :
1 apoteker Rp. 3.000.000 = Rp 3.000.000 4 asisten apoteker @ Rp. 800.000 = Rp 3.200.000
Total Rp 6.200.000 /bln
74.400.0002. Biaya Tunjangan Pegawai 10.000.0003. Biaya Asuransi (barang dagangan, kendaraan,
bangunan) 2.000.000
4. Biaya Pajak-pajak (kendaraan, bumi dan bangunan) 5.000.0005. Biaya Pemeliharaan (gedung, mesin, kendaraan,
inventaris) 12.000.000
6. Biaya Umum (pengembangan SDM, perjalanan dinas, telepon)
12.000.000
7. Biaya Serba-serbi (olah raga & rekreasi, jamuan tamu) 6.000.000 Total 121.400.000
3. Rencana Laba Rugi Apotek
Setelah mengetahui biaya operasional selama setahun maka dapat
diperkirakan rencana laba rugi atau proyeksi arus kas usaha selama tahun
berikutnya dengan beberapa asumsi yaitu : pertumbuhan omzet = 12 % / tahun
dan kenaikan biaya = 10 % / tahun
Yosy Cinthya Eriwaty Silalahi : Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Di Apotek Kimia Farma Rantau Prapat, 2007. USU e-Repository © 2008
Tabel 9. Rencana Laba Rugi Apotek
Uraian Tahun I Tahun II
Tahun III
Tahun IV
Tahun V
Penjualan : Praktek dokter sekitar Pemasukan RS sekitar Praktek dokter intern HV/OTC dan Alkes Penjualan UPDS Resep Kredit
211.200.0
00 189.900.0
00 900.000.0
00 120.000.0
00 96.000.00
0 180.000.0
00
236.544.0
00 212.688.0
00 1.008.000.
000 134.400.0
00 107.520.0
00 201.600.0
00
264.929.2
80 238.210.5
60 1.128.960.
000 150.528.0
00 120.422.4
00 225.792.0
00
296.720.1
94 266.795.8
27 1.128.960.
000 168.591.3
60 134.873.0
88 252.887.0
40
332.327.2
89 298.811.3
26 1.416.167.
424 188.822.3
23 151.057.8
59 283.233.4
85 Total Penjualan 1.697.100.
000 1.900.752.
000 2.128.842.
240 2.384.303.
309 2.670.419.
706 HPP 76, 73% 1.302.174.
040 1.458.434.
925 1.633.447.
116 1.829.460.
770 2.048.996.
062 Laba Kotor 394.925.9
60 442.317.0
75 495.395.1
24 554.842.5
39 621.423.6
44 Biaya Operasional :
Biaya Gaji Pegawai Biaya Tunjangan Pegawai Biaya Asuransi Biaya Pajak-pajak Biaya Pemeliharaan Biaya Umum Biaya Serba-serbi
74.400.00
0 10.000.00
0 2.000.000 5.000.000 12.000.00
0 12.000.00
0 6.000.000
81.840.00
0 11.000.00
0 2.200.000 5.500.000 13.200.00
0 13.200.00
0 6.600.000
90.024.00
0 12.100.00
0 2.420.000 6.050.000 14.520.00
0 14.520.00
0 7.260.000
99.026.40
0 13.310.00
0 2.662.000 6.655.000 15.972.00
0 15.972.00
0 7.986.000
108.929.0
40 14.641.00
0 2.928.200 7.320.500 17.569.20
0 17.569.20
0 8.184.600
Total Biaya Operasional 121.400.000
133.540.000
146.894.000
161.583.400
177.741.740
Laba sebelum pajak 273.525.960
308.777.075
348.501.124
393.259.139
443.681.904
Pajak 30 % 27.352.596
30.877.708
34.850.112
39.325.914
44.368.190
Laba setelah pajak 246.173.364
277.899.368
313.651.012
353.933.225
399.313.713
% Laba setelah pajak 14,51 14,62 14,73 14,84 14,95 Operating Ratio 85,49 85,38 85,27 85,16 85,05
4. Kelayakan Apotek
Benefit / Proceed
Tahun Laba Setelah Pajak
Penyusutan Benefit
I 246.173.364 36.400.000 282.573.364 II 277.899.368 36.400.000 314.299.368 III 313.651.012 36.400.000 350.051.012
Yosy Cinthya Eriwaty Silalahi : Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Di Apotek Kimia Farma Rantau Prapat, 2007. USU e-Repository © 2008
IV 353.933.225 36.400.000 390.333.225 V 399.313.713 36.400.000 435.713.713
Internal Rate of Return (IRR)
P1 = 24 % P2 = 30 % Tahun Benefit DF NPV1 DF NPV2 I 282.573.364 0,80645 227.881.289 0,76923 217.363.909II 314.299.368 0,65036 204.407.737 0,59172 185.977.222III 350.051.012 0,52449 183.598.255 0,45517 159.332.719IV 390.333.225 0,42297 165.099.244 0,35013 136.667.372V 435.713.713 0,34111 148.626.305 0,26933 117.350.774
PV1 929.612.830 PV2 816.691.996Investasi 182.000.000 Investasi 182.000.000NPV1 747.612.830 NPV2 634.691.996
IRR = P1 + NPV1 (P2 – P1) NPV1 – NPV2 = 24 % + 747.612.830× (30 % - 24 %) 747.612.830- 634.691.996 IRR = 24 % + 4.485.676.980 112.920.834
IRR = 63,72 %
Keterangan : IRR yang diperoleh > dari suku bungan 24 % jadi pada IRR
62,72 % tersebut, proyek perapotikan layak untuk dilaksanakan.
P : suku bunga bank
DF : diskon faktor
NPV : Net Present Value = arus kas yang akan diterima selama investasi
Yosy Cinthya Eriwaty Silalahi : Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Di Apotek Kimia Farma Rantau Prapat, 2007. USU e-Repository © 2008
Pay Back Period (PBP)
Tahun PV Benefit PV Benefit Kumulatif
I 227.881.289 227.881.289II 204.407.737 432.289.026III 183.598.255 615.887.281IV 165.099.244 780.986.525V 148.626.305 929.612.830
PBP = [Investasi – PV Benefit] PV Benefit PBP = [182.000.000 – 432.289.026] 615.887.281 PBP = 4,88 ≈ 4 tahun 10 bulan
Keterangan : Pengembalian investasi usaha, kembali dalam waktu 4 tahun 10
bulan
Yosy Cinthya Eriwaty Silalahi : Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Di Apotek Kimia Farma Rantau Prapat, 2007. USU e-Repository © 2008
4.2 PEMBASAHAN
Dilihat dari analisis keuangan, berdasarkan perhitungan studi
kelayakan Apotek Kimia Farma Rantau Prapat yaitu IRR (Internal Rate
Return), bernilai 62,72 % yang lebih besar dari suku bunga bank 24 % maka
proyek perapotikan layak dilaksanakan. Dengan perhitungan PBP, bernilai
4,88 yang dalam hitungan waktu yaitu 4 tahun 10 bulan. Maka pengembalian
investasi, kembali dalam waktu 4 tahun 10 bulan.
Yosy Cinthya Eriwaty Silalahi : Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Di Apotek Kimia Farma Rantau Prapat, 2007. USU e-Repository © 2008
58
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Setelah dilakukan studi kelayakan usaha terhadap apotek Kimia Farma Rantau
Prapat dengan memakai indikator-indikator aspek keuangan yaitu Internal
Rate of Value dan Payback Period maka dapat disimpulkan bahwa usaha
apotek pelengkap Kimia Farma No. 54 masih layak untuk dilaksanakan
5.2 Saran
1. Sebaiknya disediakan ruangan konseling untuk apoteker agar pasien dapat
memperoleh konseling dengan nyaman.
2. sebaiknya pengadaan barang yang telah habis dan kadaluarsa segera
dilengkapi.
Yosy Cinthya Eriwaty Silalahi : Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Di Apotek Kimia Farma Rantau Prapat, 2007. USU e-Repository © 2008