laporan praktik pengalaman lapangan...
TRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
JURUSAN AKUNTANSI SYARIAH
ANALISIS PERANAN AKUNTANSI PADA BADAN USAHA MILIK DESA
‘ARUM’ DESA SUKOREJO KECAMATAN SUDIMORO KABUPATEN
PACITAN
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir
Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Akuntansi Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung
Oleh:
DWI RAHAYU
NIM: 12403173161
Dosen Pembimbing Lapangan:
Dr. QOMARUL HUDA, M.Ag
NIP. 19734142003121003
JURUSAN AKUNTANSI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
IAIN TULUNGAGUNG
2020
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
Laporan akhir Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Jurusan Akuntansi
Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung ini telah disetujui
dan disahkan pada:
Hari : Sabtu
Tanggal : 14 November 2020
Di : Pacitan
Judul Laporan : ANALISIS PERANAN AKUNTANSI PADA BADAN
USAHA MILIK DESA ‘ARUM’ DESA SUKOREJO
KECAMATAN SUDIMORO KABUPATEN PACITAN
MENYETUJUI
DOSEN PEMBIMBING LAPANGAN
Dr. QOMARUL HUDA,M.Ag
NIP. 19734142003121003
MENGESAHKAN
a.n. DEKAN
KEPALA LABORATURIUM FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
SISWAHYUDIANTO, M.M.
NIDN. 2015068402
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat limpahan
rahmat, taufik, hidayah serta karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan laporan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yang dilaksanakan di
BUMDes “ARUM” Desa Sukorejo Kecamatan Sudimoro Kabupaten Pacitan
selama kurang lebih 3 minggu terhitung mulai tanggal 04 Oktober 2020 sampai
dengan 05 November 2020.
Penyusunan laporan ini ditujukan untuk memenuhi tugas akhir Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL) jurusan Akuntansi Syariah jurusan Akuntansi Syariah
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung. Dalam penyusunan laporan
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Akuntansi Syariah ini tentunya penyusun
membutuhkan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, penyusun mengucapkan
terimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam penulisan ini, yaitu:
1. Prof. Dr. Maftukhin, M.Ag., selaku Rektor IAIN Tulungagung yang telah
berusaha memberikan fasilitas terbaik kepada penulis khususnya dan kepada
seluruh mahasiswa/mahasiswi pada umumnya.
2. Dr. H. Dede Nurohman, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam IAIN Tulungagung.
3. Dr. Qomarul Huda, M. Ag., selaku Ketua Jurusan Akuntansi Syariah Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung. Sekaligus selaku Dosen
Pembimbing Lapangan yang senantiasa membimbing, mengarahkan dalam
penulisan laporan praktik pengalaman lapangan ini.
4. Siswahyudianto, M.M., selaku Kepala Laboraturium Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam IAIN Tulungagung.
5. Imam selaku Kepala Desa Sukorejo Kecamatan Sudimoro Kabupaten Pacitan
yang telah memberikan izin dan fasilitas kepada peserta PPL untuk PPL di
BUMDes Arum Desa Sukorejo Kecamatan Sudimoro Kabupaten Pacitan.
6. Marjoko, Rizky, dan Tesa selaku pengurus BUMDes Arum yang juga
memberikan bimbingannya selama mahasiswa melakukan PPL.
iv
7. Orang tua dan keluarga yang senantiasa mendoakan dan mendukung setiap ada
kegiatan.
8. Seluruh pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang telah membantu
terselesaikannya Laporan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ini.
Penyusun menyadari dalam penulisan Laporan Praktik Pengalaman
Lapangan (PPL) Akuntansi Syariah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu
dengan kerendahan hati, penyusun berharap pembaca berkenan untuk memberikan
kritik dan saran yang membangun. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita
semua. Aamiin.
Tulungagung, 11 November 2020
Penyusun,
DWI RAHAYU
NIM. 12403173161
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...........................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................iii
DAFTAR ISI .......................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................
A. DASAR PEMIKIRAN ............................................................................1
B. TUJUAN DAN KEGUNAAN ................................................................3
C. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN .........................................4
BAB II PELAKSANAAN PRAKTIK ................................................................
A. PROFIL LEMBAGA ..............................................................................5
B. PELAKSANAAN PRAKTIK .................................................................8
C. PERMASALAHAN DI LAPANGAN ....................................................8
D. TANGGAPAN DARI PIHAK LEMBAGA TEMPAT PRAKTIK ........10
BAB III PEMBAHASAN/ANALISIS TERHADAP TEMUAN STUDI ..........
A. TEORI .....................................................................................................11
B. PRAKTIK ...............................................................................................15
C. SOLUSI PERMASALAHAN .................................................................19
BAB IV PENUTUP ............................................................................................
A. KESIMPULAN .......................................................................................20
B. SARAN-SARAN ....................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................22
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. BERITA ACARA HARIAN INDIVIDUAL
2. FORM BUKTI KONSULTASI DENGAN DPL
3. FOTO-FOTO KEGIATAN PPL
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran
Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) merupakan lembaga ekonomi
masyarakat yang perannya cukup strategis dalam menggerakkan perekonomian
masyarakat di pedesaan. BUMDes juga menjadi pilar demorasi. Tujuan
diciptakannya BUMDes untuk meningkatkan perekonomian desa,
mengoptimalkan aset desa, meningkatkan usaha masyarakat, menciptakan
peluang usaha, menciptakan lapangan pekerjaan, dan pengembangan ekonomi
desa serta meningkatkan pendapatan desa. Salah satu strategi pemerintah
memudahkan desa dalam meningkatkan pendapatan asli desa adalah
dikeluarkannya Peraturan Menteri Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
Nomor 4 Tahun 2015 tentang Pendirian, Pengurusan dan Pengelolaan, dan
Pembubaran Badan Usaha Milik Desa yang menyebutkan bahwa pemerintah
desa dapat mendirikan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).1
BUMDes juga diatur dalam pasal 23 ayat (1) UU No.32 Tahun 2004,
yang menyatakan bahwa desa dapat mendirikan Badan Usaha Milik Desa sesuai
dengan kebutuhan dan potensi desa. Sifat usaha BUMDes adalah berorientasi
pada keuntungan. Sifat pengelolaan usahanya adalah keterbukaan, kejujuran,
partisipatif, dan berkeadilan. Jika pengelolaan BUMDes dilakukan secara
optimal maka desa akan menjadi desa yang mandiri.
BUMDes juga merupakan salah satu mitra pemerintah desa dalam
mewujudkan rencana-rencana pembangunan ekonomi, sehingga BUMDes
dituntut mampu menyediakan kebutuhan masyarakat dalam mengembangkan
usahanya. Badan Usaha Milik Desa didirikan oleh pemerintah desa dengan
kepemilikan modal dan pengelolaannya dilakukan oleh pemerintah desa dan
masyarakat. Didirikannya BUMDes bertujuan agar desa menjadi lebih mandiri
dan masyarakat menjadi lebih sejahtera. Dengan dibentuknya Badan Usaha
1 Ahmad Nur Ikhsan, “Analisis Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Gerbang Lentera Sebagai Penggerak Desa Wisata Lerep”, Jurnal Departemen Ilmu Politik dan Pemerintah , 2018, hlm. 03
2
Milik Desa ini, pemerintah desa berharap dapat meningkatkan kemandirian dan
kesejahteraan masyarakat serta memperkuat ekonomi desa dan juga dapat
mendorong peningkatan Pendapatan Asli Desa (PAD). Namun dalam proses
sosialisasi program kepada masyarakat, pemilihan calon pengurus BUMDes,
perencanaan program, pembentukan sampai dengan pelaksanaan tersebut tentu
masyarakat dan pemerintahan desa akan menemukan beberapa hambatan-
hambatan. Maka harus dilakukan pendampingan terhadap BUMDes yang ada,
melalui program pengabdian bekerjasama dengan tenaga ahli yang ada.
Desa Sukorejo salah satu desa di Kecamatan Sudimoro yang sudah
mendirikan BUMDes. Sejak dibentuk pada tahun 2017 BUMDes Arum sudah
memiliki AD/ART sesuai dengan SK Kepala No :
421.31/09/KPTS/408.72.03/2019 Tanggal 25 Maret 2019 telah terbentuk
susunan pengelola BUMDes Arum Desa Sukorejo. BUMDes Arum sangat
membantu perekonomian di Desa Sukorejo, hal tersebut karena salah satu
produk BUMDes Arum adalah pertokoan yang di dalam menjual berbagai bahan
pokok dengan harga yang lebih terjangkau. Tidak hanya itu namun pertokoan
tersebut juga membantu masyarakat dalam memasarkan produk hasil rumahan
masyarakat. Selain pertokoan yang sangat membantu dalam perekonomian
masyarakat di Desa Sukorejo adalah adanya simpan pinjam yang memiliki
bunga kecil sehingga tidak memberatkan peminjam.
Melihat BUMDes Arum memiliki potensi produk yang beragam. Maka
hal yang paling dominan adalah pernasalahan mengenai pemahaman akuntansi
nya untuk lebih menigkatkan efektivitas pencatatan dari BUMDes Arum.
Sehingga dalam pemikiran diatas dengan Praktik Pengalaman Lapangan dan
Observasi yang sudah penulis lakukan, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian lebih lanjut di dlam peranaan akuntansi di BUMDes Arum. Berkaitan
dengan hal tersebut, penulis melakukan penelitian dengan judul “Analisis
Peranan Akuntansi Pada Badan Usaha Milik Desa Arum Desa Sukorejo
Kecamatan Sudimoro Kabupaten Pacitan”
3
B. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Tujuan Penelitian :
Dalam penelitian ini penulis memiliki tujuan untuk memahami peranan
akuntansi pada BUMDes Arum Desa Sukorejo Kecamatan Sudimoro
Kabupaten Pacitan dan untuk menganalisis pemahaman akuntansi pada
BUMDes Arum Desa Sukorejo Kecamatan Sudimoro Kabupaten Pacitan.
Kegunaan Penelitian :
Pada dasarnya laporan ini dibuat guna untuk memenuhi syarat akhir
ketika melaksanakan PPL di lembaga, serta kegunaan laporan akhir ini dibuat
diantaranya berguna bagi akademik, instansi, mahasiswa, dan pihak lain yang
membutuhkan data yang ada di laporan ini sebagai bahan pertimbangan maupun
sebagai alat penambah referensi dan pengetahuan dalam pengambilan kebijakan.
1. Untuk IAIN Tulungagung
Untuk menjalin silaturahmi yang mulai terbangun antara IAIN
Tulungagung khususnya pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam dengan
pihak Lembaga BUMDes Arum Desa Sukorejo Kecamatan Sudimoro
Kabupaten Pacitan semoga menjadi awal kerjasama yang dapat
memberikan keuntungan timbal balik antara IAIN Tulungagung sebagai
pencetak generasi ekonomi yang berkualitas dengan Lembaga BUMDes
Arum Desa Sukorejo Kecamatan Sudimoro Kabupaten Pacitan.
2. Untuk BUMDes Arum Desa Sukorejo Kecamatan Sudimoro Kabupaten
Pacitan
Penelitian ini dapat dijadikan bahan evaluasi pelaksanaan program
BUMDes Arum Desa Sukorejo Kecamatan Sudimoro Kabupaten Pacitan,
dari segi proses dan hasil pelaksanaan program, sehingga dapat dijadikan
bahan perbaikan dalam pelaksanaan program di masa mendatang.
3. Untuk Mahasiswa sebagai Peserta Didik
Supaya lebih giat dan fokus untuk mempersiapkan diri menghadapi dunia
kerja agar bisa menyesuaikan praktik yang belum sesuai dengan teori.
4. Untuk Pihak Lain
4
Dapat menjadi bahan perbandingan untuk menambah pengetahuan dan
wawasan khususnya bagi pihak-pihak yang tertarik terhadap laporan yang
terkait dengan materi dan pembahasan yang terdapat dalam laporan ini.
C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Dalam kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dilaksanakan
pada tanggal 04 Oktober 2020 sampai 05 November 2020 oleh mahasiswa
Akuntansi Syariah dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam
Negeri Tulungagung yang berlangsung setiap hari secara virtual dengan teknis
wawancara dan observasi dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)
“ARUM” Desa Sukorejo. Tempat yang menjadi lokasi Praktik Pengalaman
Lapangan (PPL) di Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) “ARUM” Desa
Sukorejo Kecamatan Sudimoro Kabupaten Pacitan.
5
BAB II
PELAKSANAAN PRAKTIK
A. Profil Lembaga
1. Latar Belakang
Desa Sukorejo merupakan salah satu desa yang padat penduduk
daripada desa lain di Kecamatan Sudimoro, memiliki sekitar 2000 warga.
Wilayah Desa Sukorejo. Wilayah Desa Sukorejo bermacammacam, mulai
dari wilayah pesisir, wilayah dataran, wilayah pegunungan. Maka dari itu
sebagian besar mata pencaharian masyarakat Desa Sukorejo adalah Petani.
Dimana pada dataran rendah bertani padi, jagung, kedelai, pisang, dan ada
juga yang berternak ayam. Di wilayah pegunungan masyarakat bertani
cengkih, kelapa, buah, ketela dan sebagian besar berternak sapi/kambing.
Namun sejak di bangunnya PLTU PJB di pesisir laut Desa Sukorejo yang
diresmikan oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono pada tahun 2007.
Sehingga membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat di Kecamatan
Sudimoro khususnya Desa Sukorejo. Ada pula yang mendirikan warung dan
tempat usaha seperti selep padi yang hamper di setiap Dusun ada. Setiap RT
juga mengadakan arisan secara rutin untuk menabung dan membantu
perekonomian.
Untuk meningkatkan kemampuan keuangan Pemerintah Desa dalam
menyelenggarakan pemerintahan pembangunan dan kemasyarakatan serta
pengembangan potensi dan kekayaan desa guna meningkatkan kesejahteraan
masyarakat melalui berbagai kegiatan usaha ekonomi masyarakat, didirikan
dan dibentuk Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sesuai kebutuhan dan
potensi dasar. Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) ini diberi nama BUMDes
Arum. Arti pemberian nama ‘ARUM’ adalah Aman, Rukun, Makmur. Makna
dari nama BUMDes tersebut adalah agar seluruh masyarakat Desa Sukorejo
senantiasa menjaga keamanan, kerukunan sehingga tercipta kemakmuran.
2. Profil Wilayah
1. Utara : Desa Sudimoro
2. Selatan : Samudera Hindia
6
3. Timur : Desa Pager Kidul dan Desa Pager Lor
4. Barat : Desa Sumberejo
3. Visi, Misi dan Tujuan
Visi
Mewujudkan kesejahteraan masyarakat Desa Sukorejo yang Aman,
Rukun, Makmur ( ARUM).
Misi
1. Pengembangan usaha ekonomi melalui usaha simpan pinjam dan usaha
sektor riil.
2. Pembangunan infrastruktur dasar pedesaan yang mendukung
perekonomian pedesaan.
3. Mengembangkan jaringan kerjasama ekonomi dengan berbagai pihak.
4. Mengelola dana program yang masuk ke Desa bersifat dana bergulir
terutama dalam rangka pengentasan kemiskinan dan pengembangan usaha
ekonomi perdesaan.
Tujuan
BUMDes Arum berfungsi sebagai lembaga ekonomi desa yang
mengembangkan usaha dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat
khususnya rumah tangga miskin Desa Sukorejo.
4. Struktur Organisasi
Penasehat BUMDES :Imam Khoirudin
Pelaksana Operasional BUMDES
1. Ketua : Marjoko
2. Sekertaris : Setiono
3. Bendahara : Subagyo
Unit-Unit Usaha BUMDES
Dikelola langsung oleh
Manager Unit Usaha : Rizky dan Tesa
1. Pertokoan
7
2. Persewaan Molen
3. Persewaan Kios Rest Area Cagak Telu
4. MCK
5. Simpan Pinjam
5. Produk
1) Pertokoan
Unit pengelolaan diserahkan sepenuhnya kepada manager unit
usaha,tentang penjualan, pembukuan, dan belanja kebutuhan. Pertokoan
disini menyediakan berbagai macam produk diantaranya :
Kebutuhan pokok, seperti beras, minyak, gula, mie, tepung dll
ATK, seperi buku, pulpen, penggaris dll
Obat pertanian, seperti herbisida, benih dll
Produk hasil karya masyarakat, seperti batik tulis, tas, anyaman,
dll
BRILink, melayani ambil uang tunai, membayar tagihan listrik,
membayar angsuran bank dll
2) Persewaan Molen
Aset molen BUMDes Arum sebanyak 4 unit, persewaan molen ditangani
langsung oleh pengelola BUMDes mulai dari pemasaran, perawatan, dan
pengawasannya. Besaran sewa molen adalah Rp. 100.000, /hari.
3) Persewaan Kioa Rest Area Cagak Telu
Kios yang disewakan sebanyak 6 buah. Persewaan kios ditangani
langsung oleh pengelola BUMDes, untuk besaran sewa setiap kios adalah
Rp. 3.5000.000, /tahun.
4) MCK
MCK yang berada di lokasi Rest Area Cagak Telu sebanyak 4 bilik.
Pengelolaan MCK seperti kebersihan, penjagaan dan perawatan di
serahkan pada petugas yang sudah ada. Adanya sistem bagi hasil sebesar
60% untuk BUMDes dan 40% untuk petugas penjaga.
5) Simpan Pinjam
8
Pinjaman diperuntukkan kepada keluarga kurang mampu tanpa bunga,
namun dikenakan biaya administrasi sebesar 8% dari jumlah
peminjaman. Berjangka 12 bulan, dengan diangsur sebanyak 10 kali
dimulai bulan ke 3 sejak menerima pinjaman. Dengan menggunakan
perjanjian jaminan berupa barang peminjam, namun tidak di serahkan
kepada unit pengelola.
B. Pelaksanaan Praktik
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yang dilaksanakn pada 04
Oktober 2020 sampai 05 November 2020 di BUMDes Arum Desa Sukorejo
Kecamatan Sudimoro Kabupaten Pacitan terdapat seorang mahasiswa dari
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institu Agama Islam Negeri Tulungagung,
yaitu seorang mahasiswa dari jurusan Akuntansi Syariah. Dalam
pelaksanaannya dilakukan secara virtual dikarenakan adanya wabah COVID 19
sehingga untuk keamanan kesehatan setiap pihak Praktik Pengalam Kerja (PPL)
ini dilakukan dengan teknik wawancara dan observasi saja.
Adapun kegiatan yang saya lakukan selama PPL di BUMDes Arum
Desa Sukorejo Kecamatan Sudimoro Kabupaten Pacitan adalah sebagai berikut:
1. Wawancara dengan Ketua BUMDes Arum Desa Sukorejo tentang profil
BUMDes, usaha yang dijalankan BUMDes, mekanisme dari usaha tersebut,
kendala-kendala selama BUMDes beroperasi.
2. Wawancara dengan Kepala Desa Sukorejo tentang profil Desa Sukorejo dan
profil BUMDes Arum.
3. Wawancara dengan Bendahara tentang pencatatan dan pengelolaan keuangan
serta penggunaan akuntansi pada BUMDes Arum.
4. Membuat video tentang Desa dan BUMDes untuk dijadikan konten youtube
sebagai tugas PPL
5. Mengerjakan laporan PPL sebagai tugas akhir dari PPL
C. Permasalahan di Lapangan
Dalam memulai suatu usaha pasti selalu ada kendala yang datang,
semakin besar suatu usaha maka semakin besar pula masalah yang di hadapi.
Karena akan semakin luas wilayah kerja dan semakin banyak tugas yang harus
9
diselesaikan. Jika salah dalam mengambil suatu tindakan tidak sedikit yang akan
berakhir kerugian atau pun gulung tikar. Pengelolaan keuangan yang kurang
benar bisa menjadi salah satu kendala yang akan terjadi. Jika keuangan yang
dimiliki tidak diatur dan dikelola secara bijak maka hal tersebut akan
menyebabkan kesulitan dalam mengembangkan usahanya. Meskipun demikian
pasti terdapat solusi yang bisa menyelesaikan setiap permasalahan tersebut.
Seperti halnya di BUMDes Arum Desa Sukorejo Kecamatan Sudimoro
Kabupaten Pacitan, masalah yang sering terjadi hampir di seluruh unit usaha.
Mulai masalah di organisasi yang memiliki kendala yaitu belum memiliki kantor
dan sarana perkantoran, pendapatan unit usaha belum mampu memberi honor
yang sesuai kepada pengelola unit. Masalah di dalam modal, dimana belum
maksimalnya permodalan karena modal yang diberikan ditahun 2018
diterimakan akhir bulan November 2019, sehingga praktisi belum mendapatkan
hasil. Masalah yang sering terjadi kebanyakan berkaitan dengan Simpan Pinjam
apalagi dengan adanya COVID 19 ini ekonomi masyarakat desa juga terhambat.
Karena hal ini pengelolaan keuangan BUMDes Arum biasanya tidak teratur.
Pembayaran angsuran yang seharusnya dibayarkan setelah 3 bulan peminjaman
tetapi biasanya lebih dari bulan tersebut. Hal tersebut yang menjadi salah satu
faktor pengelolaan keuangan yang tidak efesien.
Hal ini dapat di atasi dengan pendekatan khusus agar nasabah mampu
membayar kembali angsurannya. Walaupun dengan uang yang sedikit untuk
mengangsurnya akan tetapi yang terpenting ada pemasukan dari pihak nasabah.
Sehingga hal tersebut membuat BUMDes Arum tidak dapat meminjami lebih
banyak nasabah. Hal ini dapat diatasi dengan menambah unit jasa BRILink,
dengan keuntungan yang lumayan. Dari semua itu tentu erat kaitannya dengan
akuntansi, dimana seluruh produk BUMDes Arum memiliki transaksi
keuangan.sehingga dari pencatatan akuntansinya BUMDes Arum dapat melihat
peningkatan kinerja dan dapat mengetahui baik dari potensi yang meningkatkan
keuntungan maupun potensi yang menurunkan keuntungan. Dalam hal ini
peranan akuntansi sangatlah penting bagi BUMDes Arum.
10
D. Tanggapan dari Pihak Lembaga Tempat Praktik
Semakin besar modal maka semakin lancar suatu usaha, hal tersebut
yang diyakini oleh pihak BUMDes Arum. Meskipun terdapat kendala yang
membuat keuangan BUMDes Arum terhambat, namun usaha yang dijalankan
saat ini selalu diupayakan semaksimal mungkin. Dengan selalu menjalin keja
sama dengan pihak ke tiga. Seperti kerja sama yang dilakukan dengan
perusahaan PLTU yang bersedia namun dengan ketentuan yang berlaku.
Karena keterbatasan pengetahuan maka pencatan laporan keungan
disajikan masih dengan sederhana, hal tersebut terkadang mempersulit dalam
pembuatan LPJ yang setiap tahun harus di serahkan kepada Kantor Desa
Sukorejo. Namun dengan adanya akuntansi meski hanya sederhanan diakui
pihak BUMDes Arum sangat membantu dalam melihat perkembangan
penjualan dan dalam menentukan keputusan yang akan diambil.
11
BAB III
PEMBAHASAN
A. Teori
1. Peranan Akuntansi
Akuntansi.memiliki peranan yang cukup dominan dalam kinerja
suatu perusahaan maupun organisasi nirlaba. Menurut.Irfani dan.Dahria
(2009), Dalam perusahaan, pihak yang berkepentingan menggunakan
laporan akuntansi sebagai acuan dalampengambilan keputusan. Informasi
yang di dapat akan.ditampung menjadi satu, dianalisis, dan pada akhirnya
dipakai sebagai dasar dalam pengambilan keputusan di dalam perusahaan.
Di dalam organisasi nirlaba juga membutuhkan akuntansi, walaupun
organisasi nirlaba tidak memerlukan laba namun sistem akuntansi digunakan
sebagai acuan dalam penyusunan anggaran, membayar karyawan, serta
membayar beban yang lainnya.
Dengan adanya peranan akuntansi di dalam suatu usaha, dapat
membantu memahami dimana pemasukan dan pengeluaran arus kas yang
dimiliki. Dan dengan adanya peranan akuntansi akan sangat membantu
dalam mengambil keputusan secara tepat untuk menghindari suatu
kegagalan terhadap bisnis yang dijalankan. Tanpa adanya pernan akuntansi,
maka akan sangat sulit dalam mengambil keputusan yang tepat. Peranan
akuntansi juga dapat dikatakan sebagai alat pengendali keuangan, dimana
semua kegiatan yang bersangkutan dengan perekonomian meliputi
pengendalian, pengontrolan keuangan untuk memudahkan dalam
mengetahui semua data yang berhubungan dengan keuangan.
Peranan akuntansi juga dapat digunakan oleh pelaku usaha dalam
mengetahui informasi mengenai usaha yang dijalankan, mengetahui
keuntungan dan kerugian, mengetahui rekam administrasi dan sebagai bukti
suatu transaksi. Manfaat dari peranan akuntansi bukan hanya untuk pelaku
bisnis saja, namun juga bermanfaat bagi para steakholders dalam mengambil
sebuah keputusan. Dalam menjalankan suatu usaha memerlukan data yang
12
akurat mengenai asset, kewajiban, laba dan posisi kas pada usaha yang
dijalankan. Dan itu semua memerlukan peran akuntansi dalam menyediakan
informasi keuangan usaha yang dijalankan.
Dengan adanya peran akuntansi maka data dan angka yang disajikan
sangat akurat, sehingga memudahkan para pengguna dalam mengambil
keputusan yang tepat. Tak heran jika akuntansi bermanfaat sebagai evaluasi
dan analisis untuk kemajuan suatu usaha. Maka dari itu akuntansi
memainkan peran penting di dalam proses evaluasi kinerja suatu usaha.
Pertimbangan investasi yang tepat dapat menuntut analisis biaya dan
proyeksi ekspektasi yang cermat untuk arus kas masa depan suatu usaha
yang dijalankan.
2. Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)
Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) merupakan lembaga usaha
desa yang dikelola oleh masyarakat dan pemerintah desa dalam upaya
memperkuat perekonomian desa dan dibentuk berdasarkan kebutuhan dan
potensi desa. Adapun pengertian BUMDes lainnya yaitu:
a. BUMDes menurut Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah didirikan antara lain dalam rangka peningkatan
Pendapatan Asli Desa (PAD).
b. BUMDes menurut Maryunani (2008) “BUMDes merupakan lembaga
usaha desa yang dikelola oleh masyarakat dan pemerintahan desa dalam
upaya memperkuat perekonomian desa dan membangun kerekatan sosial
yang dibentuk berdasarkan kebutuhan dan potensi desa”.
c. BUMDes menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun
2010 Tentang Badan Usaha Milik Desa yang menyatakan bahwa
“BUMDes adalah badan usaha desa yang kepemilikan modal dan
pengelolaannya dilakukan oleh pemerintah desa dan masyarakat”.
d. Menurut Pusat Kajian Dinamika Sistem Pembangunan (2007) menyatakan
“Badan Usaha Milik Desa (BUMDes merupakan lembaga usaha desa yang
dikelola oleh masyarakat dan pemerintah desa dalam upaya memperkuat
13
perekonomian desa dan dibentuk berdasarkan kebutuhan dan potensi
desa”.2
Dalam UU No. 32 Tahun 2004 juncto UU No. 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah pada Pasal 213 ayat (1) disebutkan bahwa,
“Desa dapat mendirikan badan usaha milik desa sesuai dengan kebutuhan dan
potensi desa3. Dalam mendirikan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)
tentunya memiliki tujuan untuk membantu kesejahteraan dan perekonomian
bagi Desa. Adapun empat tujuan utama didirikannya BUMDes adalah
sebagai berikut:
1) Meningkatkan perekonomian desa.
2) Meningkatkan pengelolaan potensi desa sesuai dengan kebutuhan
masyarakat.
3) Menjadi tulang punggung pertumbuhan dan pemerataan ekonomi desa.
4) Meningkatkan pendapatan asli desa.
Pendirian dan pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)
merupakan wujud dari pengelolaan ekonomi produktif desa yang
dilaksanakan secara kooperatif, partisipatif, akuntabel, transparansi, serta
sustaniabel. Maka dari itu, sangat diperlukan upaya yang serius untuk
menjadikan pengelolaan BUMDes dapat berjalan secara mandiri, efisien,
efektif serta profesional.4
Untuk mencapai tujuan dari BUMDes seperti yang dipaparkan di
atas, maka harus dilakukan dengan cara memenuhi kebutuhan (konsumtif dan
produktif) masyarakat melalui pelayanan barang dan jasa yang dikelola oleh
masyarakat dan pemerintah desa.
2 Komang Eni Candra Ningsih. Ketut Yuli Sarayanti. Putu Ririn Pratiwi. Luh Putu Suryantini.
I Gst Ayu Desy Juliantari. Ayu Trisna Devilaksmi, Pengelolaan Keuangan dan Sumber Daya
Manusia pada BUMDes Bulian Kecamatan Kubutambahan, Jurnal Ilmiah Akuntansi dan
Humanika, Vol. 8, No. 1, April 2018, ISSN. 2599-2651 3 Pasal 213 ayat (1) UU No.32 Tahun 2004 jo. UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah 4 Departemen Pendidikan Nasional Pusat Kajian Dinamika Siste Pembangunan (PKDSP),
Buku Panduan Pendirian dan Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), (Jakarta: Fakultas
Ekonomi Universitas Brawijaya, 2007), hal. 13
14
Sesuai yang dinyatakan dalam Undang-undang bahwa BUMDes
dapat didirikan sesuai dengan kebutuhan dan potensi desa. Kebutuhan dan
potensi desa adalah kebutuhan masyarakat terutama dalam pemenuhan
kebutuhan pokok, tersedianya sumber daya desa yang belum dimanfaatkan
secara optimal terutama kekayaan desa dan terdapat permintaan di pasar.
Tersedianya sumber daya manusia yang mampu mengelola badan usaha
sebagai aset penggerak perekonomian masyarakat.
Adanya unit-unit usaha yang merupakan kegiatan ekonomi warga
masyarakat yang dikelola secara parsial dan kurang terakomodasi. BUMDes
merupakan wadah untuk menjalankan usaha di desa. Jenis usaha yang
dimaksud meliputi pelayanan ekonomi desa yang terdiri dari usaha jasa
keuangan, penyaluran bahan pokok ekonomi desa, perdagangan hasil
pertanian, serta industri dari kerajinan masyarakat.
Pemerintah desa sebagai penyerta modal BUMDes atau sebagai
pendiri bersama masyarakat diharapkan dapat memenuhi standar pelayanan
minimum (SPM) yang diwujudkan dalam bentuk perlindungan atas intervensi
yang merugikan dari pihak ketiga baik dari dalam mapun luar desa.
Pemerintah desa juga harus ikut serta dalam pembentukan BUMDes yang
selalu mengacu pada peraturan perundangan yang berlaku serta sesuai dengan
kesepakatan yang dibangun oleh seluruh lapisan masyarakat desa.5
Fakta membuktikan bahwa setelah diterbitkannya Peraturan menteri
Desa, Pembangungan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik
Indonesia No. 21 Tahun 2015 tentang Penetapan Prioritas Penggunaan Dana
Desa Tahun 2016, jumlah BUMDes mengalami peningkatan yang sangat
banyak. Hal ini setidaknya dipicu dari aturan pada Pasal 9 Peraturan Menteri
tersebut yang menyatakan bahwa salah satu prioritas dalam pemanfaatan dana
desa adalah pendirian dan pengembangan BUMDes. Hal ini memicu
5 Komang Eni Candra Ningsih. Ketut Yuli Sarayanti. Putu Ririn Pratiwi. Luh Putu Suryantini.
I Gst Ayu Desy Juliantari. Ayu Trisna Devilaksmi, Pengelolaan Keuangan dan Sumber Daya
Manusia pada BUMDes Bulian Kecamatan Kubutambahan, Jurnal Ilmiah Akuntansi dan
Humanika, Vol. 8, No. 1, April 2018, ISSN. 2599-2651
15
pembentukan BUMDes di sluruh Indonesia kurang lebih 21,5 kali pada tahun
2017 dibandingkan dengan jumlah BUMDes pada tahun 2014.6
Sejumlah faktor turut berperan diantaranya, pertama, faktor sosial
ekonomi. Hal ini mencakup beberapa aspek penting seperti tingkat
pemahaman dan sikap masyarakat terhadap keberadaan BUMDes untuk
meningkatkan kesejahteraan, konteks tingkat pendidikan, sosial budaya, dan
tingkat kesejahteraan ekonomi masyarakat setempat. Kedua, faktor peran
kepemimpinan daerah untuk mendorong tingkat partisipasi masyarakat dalam
struktur kelembagaan baik dari tingkat perencanaan sampai tingkat evaluasi.
Ketiga, faktor sumber daya ekonomi/ sosial lokal yang dijadikan sebagai
landasan pembentukan sebuah BUMDes. Data menunjukkan bahwa sejumlah
BUMDes yang dinilai berhasil lebih didominasi oleh ‘nilai jual’ sumber daya
ekonomi/ sosial lokal yang telah dikembangkan sebelumnya.7
B. Praktik
BUMDes Arum adalah Badan Usaha Milik Desa yang dimiliki oleh
pemerintah Desa dan masyarakat dengan komposisi kepemilikan mayoritas oleh
pemerintah Desa. Yang dimaksudkan dengan masyarakat pada awal pendirian
BUMDes Arum adalah Masyarakat Desa Sukorejo. Struktur organisasi
BUMDes Arum terdiri dari Penasihat, Pengawas dan Pelaksana Operasional.
Penasihat dijabat oleh Kepala Desa. Pelaksanaan operasional sekurang-
kurangnya terdiri dari Ketua, Sekertaris, dan Bendahara. Pengawas sekurang-
kurangnya terdiri dari 3 (tiga) orang yang berasal dari tokoh masyarakat, unsur
LPMD maupun BPD.
Susunan kepengurusan Pengawas terdiri dari Ketua, Wakil Ketua
merangkap anggota, dan sekertaris merangkap anggota. Pemilihan pengelola
BUM Desa dilaksanakan melalui musyawarah desa dan ditetapkan dengan Surat
Keputusan Kepala Desa. Untuk mengisi pengelola BUMDes Arum yang kosong
6 Rohani Budi Prihatin. Mohammad Mulyadi. Nur Sholikah Putri Suni, BUMDes dan
Kesejahteraan Masyarakat Desa, (Jakarta: Pusat Pendirian Badan Keahlian DPR RI, cet. 1, 2018),
hal. 187 7 Rohani Budi Prihatin. Mohammad Mulyadi. Nur Sholikah Putri Suni, BUMDes dan
Kesejahteraan Masyarakat Desa, (Jakarta: Pusat Pendirian Badan Keahlian DPR RI, cet. 1, 2018),
hal. 190
16
sebelum habis masa baktinya, mekanisme pemilihannya dilakukan melalui
Musdes. Masa bakti pengelola BUMDes 5 Tahun dan bisa dipilih Kembali.
Pengelola BUMDes akan di evaluasi setiap tahun untuk mengukur kinerjanya
apakah Rencana Kerja yang dibuat tercapai atau tidak.
Biaya-biaya yang timbul akibat kegiatan dan operasional BUMDes
diambil dari hasil pendapatan yang diperoleh BUMDes pada setiap bulannya.
Pendapatan setiap bulan yang diperoleh BUMDes pengeluarannya digunakan
untuk Biaya Operasional (Honor, Alat Tulis Kantor, Rumah Tangga Kantor, Jasa
Simpan Pinjam dan lain-lain). Pendapatan sebagaimana disebut di atas adalah
pendapatan dari pengelola yang diperoleh BUMDes termasuk pendapatan
administrasi, jasa pendapatan bunga dari bank dan pendapatan lain-lainnya.
Penyertaan modal, dari anggota perorangan maupun secara
berkelompok dan atau Lembaga lain yang diberi jasa sesuai dengan kesepakatan
antara BUMDes dengan pihak yang bersangkutan. Pemupukan modal kerja yang
disisihkan dari Sisa Hasil Usaha, hibah atau bantuan dari pihak manapun yang
tidak mengikat. Modal BUMDes dapat juga diperoleh dari : Pemerintah Desa,
Pemerintah Kabupaten, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Pusat, Pinjaman, dan
Simpanan Masyarakat.
Dukungan dana usaha BUMDes hanya dipergunakan untuk membiayai
kegiatan unit usaha ekonomi produktif yang dinilai layak. Permohonan
Dukungan Dana Usaha BUMDes dari masing-masing unit usaha dinilai
kelayakan usaha dan kelayakan peminjamnya oleh BUMDes. Unit Usaha dan
Permohonan Dukungan Dana Usaha dinyatakan layak selanjutnya
menandatangani akad perjanjian Dukungan Dana Usaha. Sebagai kompensasi
dari Dukungan Dana Usaha dari BUMDes dan masuknya unit ke dalam
BUMDes maka unit usaha wajib memberikan bagi hasil SHU kepada BUMDes.
Dana yang disebutkan tersebut akan dikelola BUMDes untuk pengembangan
lembaga BUMDes.
Bentuk usaha yang dikembangkan usaha antara lain dalam bentuk
pengelolaan unit usaha sendiri dan kemitraan bagi hasil. Unit usaha yang
dikelola sendiri oleh BUMDes dapat berbentuk usaha berbasis pelayanan
17
kebutuhan dasar masyarakat desa sepertipertokoan, sewa kios, sewa molen, dan
sebagainya. Usaha distribusi produk masyarakat misalnya penampungan dan
pemasaran komoditas hasil panen, produk barang yang dihasilkan pokmas dan
bentuk lainnya.
Pembukuan kegiatan operasional usaha dilakukan dengan
menggunakan sistem pembukuan keuangan sederhana seperti neraca, rugi/laba,
buku bantu, buku kas, daftar inventaris. Tahun pembukuan dimulai tanggal 1
Januari sampai 31 Desember. Sisa Hasil Usaha (SHU) adalah pendapatan yang
diperoleh dari hasil transaksi dikurangi dengan pengeluaran biaya kewajiban
pada pihak lain, serta penyusutan atas barang-barang inventaris dalam satu tahun
buku. Tahun buku BUMDes Arum adalah tahun kalender. Pembagian SHU
dibagi berdasarkan proporsi:
A. SHU BUMDES
a) 20% untuk Tambahan Modal BUMDES
b) 40% untuk Dana Pembangunan Desa{PAD)
c) 20% untuk Dana Pengelola
d) 5% untuk Pendidikan, Pembinaan, dan Pelatihan
e) 5% untuk Dana Sosial
B. SHU Unit Usaha
a) Pemegang Saham : 30% ( pembagian sesuai prosentase saham)
b) BUMDES : 40%
c) Oerasional : 30%
C. Solusi Permasalahan
Dalam upaya program peningkatan kinerja BUMDes Arum, untuk
meningkatkan perekonomian masyarakat. Masih perlu adanya upaya
peningkatan dalam beberapa hal antara lain:
1. Memperbaiki pencatatan keuangan dengan menggunakan sistem akuntansi
yang benar. Karena sistem pencatatan dari BUMDes Arum masih sederhana,
18
sedangkan prosuknya sudah cukup berkembang. Untuk menyelaraskan agar
selalu meningkat maka peranan akuntansi sangat dibutuhkan.
2. Meningkatkan pemahaman mengenai pentingnya akuntansi dalam
meningkatkan kinerja usaha, sehingga manfaat akuntansi dapat dirasakan
oleh pelaku usaha maupun orang lain.
3. Melakukan pembukaan rekening yang dilakukan oleh ketua dan bendahara
ke Bank agar mendapat tambahan modal yang lebih besar, karena pemerintah
akan lebih percaya jika ada bukti riil pemasukan modal ke usaha tersebut.
Pembukuan yang dilakukan setiap bulannya masih dilakukan dengan
sederhana yaitu sebagai alat bantu untuk merekapnya di akhir tahun untuk
pembuatan laporan
4. Peningkatan akses pemasaran dengan pengenalan BUMDes kepada
masyarakat luas sehingga diharapkan dapat menggerakkan para stakeholder
untuk memberikan dananya sebagai modal.
5. Pembinaan kelompok usaha ekonomi masyarakat agar lebih berusaha secara
baik dalam rangka mensejahterakan kehidupan masyarakat. Output dari
pembinaan ini dimaksudkan agar kelompok usaha semakin produktif dalam
mengelola usahanya. Dari hasil usaha tersebut diharapkan dapat menambah
simpanan di BUMDes, sehingga terjadi keseimbangan antara kelompok
peminjam dan kelompok simpanan.
19
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Akuntansi.memiliki peranan yang cukup dominan dalam kinerja suatu
perusahaan maupun organisasi nirlaba. Dengan adanya peranan akuntansi di
dalam suatu usaha, dapat membantu memahami dimana pemasukan dan
pengeluaran arus kas yang dimiliki. Dan dengan adanya peranan akuntansi akan
sangat membantu dalam mengambil keputusan secara tepat untuk menghindari
suatu kegagalan terhadap bisnis yang dijalankan. Tanpa adanya pernan
akuntansi, maka akan sangat sulit dalam mengambil keputusan yang tepat.
Peranan akuntansi juga dapat dikatakan sebagai alat pengendali keuangan,
dimana semua kegiatan yang bersangkutan dengan perekonomian meliputi
pengendalian, pengontrolan keuangan untuk memudahkan dalam mengetahui
semua data yang berhubungan dengan keuangan.
Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) merupakan lembaga usaha desa
yang dikelola oleh masyarakat dan pemerintah desa dalam upaya memperkuat
perekonomian desa dan dibentuk berdasarkan kebutuhan dan potensi desa.
Pendirian dan pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) merupakan
wujud dari pengelolaan ekonomi produktif desa yang dilaksanakan secara
kooperatif, partisipatif, akuntabel, transparansi, serta sustaniabel. Maka dari itu,
sangat diperlukan upaya yang serius untuk menjadikan pengelolaan BUMDes
dapat berjalan secara mandiri, efisien, efektif serta profesional.
BUMDes Arum adalah Badan Usaha Milik Desa yang dimiliki oleh
pemerintah Desa dan masyarakat dengan komposisi kepemilikan mayoritas oleh
pemerintah Desa. Dalam perkembangannya, BUMDes Arum masih
menggunakan pencatatan keuangan sederhana yakni menggunakan neraca dan
laba/rugu sehingga diperlukan suatu peningkatan dalam pencatatan laporan
keuangan, sehingga dapat digunakan sebagai acuan dalam penyusunan
anggaran, membayar karyawan, serta membayar beban yang lainnya. yang lain
yang semata-mata dimaksudkan agar ekonomi masyarakat mengalami
20
peningkatan. Selain itu jika BUMDes Arum menerapkan akuntansi dengan baik
maka data dan angka yang disajikan sangat akurat, sehingga memudahkan para
dalam mengambil keputusan yang tepat. Tak hanya itu akuntansi juga
bermanfaat sebagai evaluasi dan analisis untuk kemajuan dari BUMDes Arum.
B. Saran
1. Untuk IAIN Tulungagung
Untuk menjalin silaturahmi yang mulai terbangun antara IAIN Tulungagung
khususnya pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam dengan pihak lembaga
BUMDes Arum Desa Sukorejo Kecamatan Sudimoro Kabupaten Pacitan
semoga menjadi awal kerjasama yang dapat memberikan keuntungan timbal
balik antara IAIN Tulungagung sebagai pencetak generasi ekonomi yang
berkualitas dengan lembaga BUMDes Arum Desa Sukorejo Kecamatan
Sudimoro Kabupaten Pacitan.
2. Untuk BUMDes Arum Desa Sukorejo Kecamatan Sudimoro Kabupaten
Pacitan
Perlu peningkatan pmahaman dan pencatatan akuntansi untuk pengembangan
kegiatan di BUMDes Arum Desa Sukorejo Kecamatan Sudimoro Kabupaten
Pacitan supaya lebih meningkat.
3. Untuk Mahasiswa sebagai Peserta Didik
Supaya lebih giat dan fokus mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja agar
bisa menyesuaikan praktik yang belum sesuai dengan teori.
4. Untuk Pihak Lain
Dapat menjadi bahan perbandingan untuk menambah pengetahuan dan
wawasan khususnya bagi pihak-pihak yang tertarik terhadap laporan yang
terkait dengan materi dan pembahasan yang terdapat dalam laporan ini.
21
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pendidikan Nasional Pusat Kajian Dinamika Siste Pembangunan
(PKDSP). 2007. Buku Panduan Pendirian dan Pengelolaan Badan Usaha
Milik Desa (BUMDes). Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya.
Ningsih, Komang Eni Candra, dkk. 2018. Pengelolaan Keuangan dan Sumber
Daya Manusia pada BUMDes Bulian Kecamatan Kubutambahan. Jurnal
Ilmiah Akuntansi dan Humanika. Volume 8. Nomor 1
Pasal 213 ayat (1) UU No.32 Tahun 2004 jo. UU No. 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah
Prihatin, Rohani Budi, dkk. 2018. BUMDes dan Kesejahteraan Masyarakat Desa.
Jakarta: Pusat Pendirian Badan Keahlian DPR RI
Rofidah, Naily dan Sulis Rochayatun. 2020. Implementasi Pengelolaan Keuangan
Badan Usaha Milik Desa (Studi Desa Gondowangi Wagir Kabupaten
Malang). Jurnal Akuntansi. Volume 11. Nomor 1.
LAMPIRAN – LAMPIRAN
BERITA ACARA HARIAN
PPL JURUSAN AKUNTANSI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM IAIN TULUNGAGUNG
GELOMBANG III TAHUN 2020
Pada tanggal 04 Oktober sampai tanggal 05 bulan November, bertempat di
Lembaga BUMDes ‘Arum’ Desa Sukorejo Kecamatan Sudimoro Kabupaten
Pacitan, telah dilaksanakan PPL Jurusan Akuntansi Syariah Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam IAIN Tulungagung gelombang III Tahun 2020 oleh mahasiswa dengan
identitas sebagai berikut:
Nama : Dwi Rahayu
NIM : 12403173161
Jurusan : Akuntansi Syariah
NO Hari/Tgl Pukul Kegiatan
1 Minggu, 05-10-
2020
2 Senin, 06-10-2020 10.00 Bissmillahirahmannirochim, pembukaan
PPL saya awali dengan penyerahan surat
izin observasi yang telah di tanda tangani
Kepala Desa Sukorejo di BUMDes
“ARUM” Desa Sukorejo Kecamatan
Sudimoro Kabupaten Pacitan
3 Selasa, 07-10-2020 14.00 Kunjungan ke kantor desa bertemu
dengan Bapak Imam selaku Kepala Desa
Sukorejo
4 Rabu, 08-10-2020 18.45 Kunjungan ke Kantor BUMDes untuk
pembuatan video profil desa dan profil
lembaga
5 Kamis, 09-10-2020 10.30 Berada di rumah mengerjakan laporan
6 Jumat, 10-10-2020 10.30 Berada di rumah
7 Sabtu, 11-10-2020 07.00 Berada di rumah mengerjakan halaman
judul laporan PPL
8 Minggu, 12-10-
2020
9 Senin, 13-10-2020 07.00 Berada di rumah menyelesaikan Kata
Pengantar laporan PPL
10 Selasa, 14-10-2020 07.00 Berada di rumah menyelesaikan Daftar Isi
Laporan PPL
11 Rabu, 15-10-2020 07.00 Berada di rumah menyelesaikan laporan
PPL BAB I PENDAHULUAN
12 Kamis, 16-10-2020 07.00 Berada di rumah menyelesaikan laporan
PPL BAB I PENDAHULUAN
13 Jumat, 17-10-2020 07.00 Berada di rumah menyelesaikan laporan
PPL BAB I PENDAHULUAN
14 Sabtu, 18-10-2020 07.00 Berada di rumah menyelesaikan laporan
PPL BAB I PENDAHULUAN
15 Minggu, 19-10-
2020
16 Senin, 20-10-2020 08.30 Kunjungan di rumah Bapak Marjoko selaku
Ketua BUMDes ‘ARUM’ untuk
menanyakan mengenai permasalahan di
dalam pengelolaan nya.
17 Selasa, 21-10-2020 07.00 Berada di rumah menyelesaikan laporan
PPL BAB II PELAKSANAAN PRAKTIK
sub bab Permasalahan Lapangan
18 Rabu, 22-10-2020 07.00 Berada di rumah menyelesaikan laporan
PPL BAB II PELAKSANAAN PRAKTIK
sub bab Tanggapan dari Pihak Lembaga
Tempat Praktik
19 Kamis, 23-10-2020 07.00 Berada di rumah menyelesaikan laporan
PPL BAB III PEMBAHASAN/ ANALISIS
TERHADAP TEMUAN STUDI
20 Jumat, 24-10-2020 07.00 Berada di rumah menyelesaikan laporan
PPL BAB III PEMBAHASAN/
ANALISIS TERHADAP TEMUAN
STUDI
21 Sabtu, 25-10-2020 07.00 Berada di rumah menyelesaikan laporan
PPL BAB III PEMBAHASAN/
ANALISIS TERHADAP TEMUAN
STUDI
22 Minggu, 26-10-2020
23 Senin, 27-10-2020 07.00 Berada di rumah menyelesaikan laporan
PPL BAB III PEMBAHASAN/
ANALISIS TERHADAP TEMUAN
STUDI
24 Selasa, 28-10-2020 07.00 Berada di rumah menyelesaikan BAB IV
PENUTUP sub bab kesimpulan
25 Rabu, 29-10-2020 07.00 Berada dirumah menyelesaikan BAB IV
PENUTUP sub bab saran-saran
26 Kamis, 30-10-2020 07.00 Berada di rumah mengerjakan pembuatan
dan editing video
27 Jumat, 31-10-2020 Cuti Bersama
28 Sabtu, 01-11-2020 Maulid Nabi Muhammad saw
29 Minggu, 02-11-2020
30 Senin, 03-11-2020 10.00 Berada di rumah mengerjakan pembuatan
dan editing video
31 Selasa, 04-11-2020 14.00 Berada di rumah mengerjakan pembuatan
dan editing video
32 Rabu, 05-11-2020 08.00 Berada di rumah mengerjakan pembuatan
dan editing video
Pacitan , 11 November 2020
DWI RAHAYU
NIM. 12403173161
BERITA ACARA KONSULTASI
Nama : Dwi Rahayu
NIM : 12403173161
Jurusan : Akuntansi Syariah
DPL : Dr. Qomarul Huda,M.Ag
Tempat PPL : BUMDES “ARUM” Desa Sukorejo Kecamatan Sudimoro
Kabupaten Pacitan
Judul Laporan : Analisis Peranan Akuntansi Pada Badan Usaha Milik Desa Arum
Desa Sukorejo Kecamatan Sudimoro Kabupaten Pacitan
NO Hal yang Dikonsultasikan Catatan DPL Paraf
1 Konsultasi mengenai judul
laporan PPL
2 Konsultasi mengenai isi
laporan praktik pengalaman
lapangan
3 Konsultasi mengenai revisi
laporan praktik pengalaman
lapangan
Tulungagung, 14 November 2020
Dosen Pembimbing Lapangan
Dr. QOMARUL HUDA,M.Ag
NIP. 19734142003121003
FOTO-FOTO KEGIATAN PPL
1. Melakukan wawancara dengan ketua BUMDes Arum
2. Dokumentasi kegiatan observasi pada BUMDes Arum
3. Dokumentasi bersama anggota BUMDes Arum