laporan praktik pengalaman lapangan...
TRANSCRIPT
-
LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
JURUSAN EKONOMI SYARIAH
STRATEGI PENINGKATAN KUANTITAS PENJUALAN
PRODUK SAYURAN ORGANIK DALAM PERSAINGAN
PASAR (STUDI KASUS KWT SRIKANDI DESA KEPUHREJO)
=
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir
Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Ekonomi Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Oleh:
KHOIRUN NISA
NIM. 12402173564
Dosen Pembimbing Lapangan
Dr. Ali Maulidi., AC, MA.
NIP. 197205012009011005
JURUSAN EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG
2020
-
i
HALAMAN PERSETUJUAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
Laporan akhir Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Jurusan Ekonomi Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung ini telah di setujui dan
disahkan pada:
Hari : Selasa
Tanggal : 10 November 2020
Di : Tulungagung
Judul Laporan: Strategi Peningkatan Kuantitas Penjualan Produk Sayuran Organik
Dalam Persaingan Pasar (Studi Kasus KWT Srikandi Desa
Kepuhrejo)
MENYETUJUI
Dosen Pembimbing Lapangan
Dr. Ali Maulidi, AC, MA.
NIP. 197205012009011005
Mengesahkan
a.n Dekan
Kepala Laboratorium Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Siswahyudianto, S. Pd. I, M.M.
NIDN. 2015068402
-
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur selalu terpanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas berkat limpahan rahmat, taufik dan hidayahnya penyusun bisa
menyelesaikan tugas akhir Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yang berjudul
“Strategi Peningkatan Kuantitas Penjualan Produk Sayuran Organik Dalam
Persaingan Pasar (Studi Kasus KWT Srikandi Desa Kepuhrejo)” tepat pada
waktunya. Tidak lupa shalawat serta salam tetap tercurahkan kepada Nabi
Muhammad SAW yang telah membimbing kita dari zaman jahiliyah menuju
zaman Islamiyah.
Atas terselesaikannya tugas akhir ini, penulis mengucapkan terimakasih
kepada:
1. Prof. Dr. Maftukhin, M. Ag., selaku rektor Institut Agama Islam Negeri
Tulungagung.
2. Dr. Dede Nurrohman, M. Ag., selaku dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam IAIN Tulungagung.
3. Siswahyudianto, S. Pd. I., M. M., selaku kepala Laboratorium Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung.
4. Dr. Ali Maulidi, AC, MA., selaku Dosen Pembimbing Lapangan yang telah
memberikan bimbingan dan pengarahan sehingga penulisan laporan ini
dapat selesai.
5. Ibu Indriati selaku ketua Kelompok Wanita Tani Srikandi.
6. Serta seluruh pihak yang turut serta dalam menyumbangkan pemikiran dan
penyemangat akan terselesaikannya laporan ini.
Penulis meyakini bahwa penulisan laporan ini masih jauh dari kata
sempurna. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun guna
memperbaiki laporan berikutnya. Akhir kata, penulis berharap laporan ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak.
Tulungagung, November 2020
Khoirun Nisa
NIM. 12402173564
-
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSETUJUAN .............................................................................. i
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran.............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................... 2
C. Tujuan Penelitian ............................................................................................ 2
D. Kegunaan Penelitian ....................................................................................... 2
E. Waktu dan Tempat Pelaksanaan ..................................................................... 3
BAB II PELAKSANAAN PRAKTEK
A. Profil Lembaga ............................................................................................... 4
B. Pelaksanaan Praktek ....................................................................................... 6
C. Permasalahan di Lapangan ............................................................................. 6
D. Tanggapan Dari Pihak Lembaga .................................................................... 7
BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS
A. Strategi Pemasaran Produk KWT Srikandi .................................................... 8
B. Kendala dan Solusi Meningkatkan Penjualan Produk Sayuran KWT
Srikandi ......................................................................................................... 14
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................... 15
B. Saran ............................................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran
Peran pertanian untuk negara yang sebagian besar penduduknya adalah
petani amatlah besar. Terutama untuk negara agraris yang memiliki kekayaan
alam melimpah seperti Indonesia. Tidak hanya petani laki-laki, petani wanita
juga memiliki peran yang hampir sama dengan petani laki-laki, bahkan
mereka terlibat langsung dalam semua tahap kegiatan, mulai dari pengolahan
lahan sampai dengan pemasaran hasil, khususnya kegiatan panen, pasca
panen dan pemasaranya.
Upaya Kementrian Pertanian melalui Badan Ketahanan Pangan (BKP)
untuk memenuhi kebutuhan pangan memiliki program yang dinamakan
Pekarangan Pangan Lestari (P2L) melalui Kelompok Wanita Tani (KWT).
Kelompok Wanita Tani (KWT) merupakan suatu wadah yang memberikan
kesempatan bagi kaum perempuan untuk ikut andil dalam memajukan sektor
pertanian. Kelompok Wanita Tani (KWT) dibentuk sebagai upaya pelibatan
kaum perempuan secara langsung dalam usaha-usaha peningkatan
penghasilan keluarga. Salah satu wujud terbentuknya KWT yaitu tercermin
dari salah satu kelompok yang bernama KWT Srikandi yang ada di Desa
Kepuhrejo Kecamatan Ngantru Kabupaten Tulungagung.
KWT Srikandi merupakan salah satu kelompok yang melakukan
program pemerintah melalui P2L yang mengelola lahan tidur menjadi lahan
produktif yang dapat memberikan dampak ekonomi bagi anggota kelompok.
Hasil dari P2L KWT Srikandi berupa sayur-sayuran organik seperti
kangkung, labu, sawi, kacang panjang dan sayuran lainnya. Seiring
berkembangnya program P2L yang dilakukan oleh KWT Srikandi, kelompok
tersebut juga berinovasi dengan mengolah sayuran hasil panen di lahan P2L
menjadi makanan yang lebih bernilai ekonomi tinggi.
Dengan adanya hasil panen dan inovasi produk dari olahan sayuran
organik yang dihasilkan, tentu tidak terlepas dari hanya sekedar produksi dan
produksi. Tentu saja setiap hasil dari lahan P2L dan hasil olahan makanan
-
2
perlu dipasarkan dengan strategi pemasaran yang baik agar dapat berimbas
pada penambahan pendapatan anggota. Salah satu cara peningkatan kuantitas
penjualan produk yaitu dengan strategi pemasaran yang diterapkan harus
sesuai kondisi pasar dan dengan teknik pemasaran yang baik agar produk
yang dihasilkan dapat dikenal oleh masyarakat dan dapat bersaing dengan
pelaku usaha yang memiliki usaha sejenis. Berdasar uraian diatas, maka
penulis mengambil judul penelitian “Strategi Peningkatan Kuantitas
Penjualan Produk Sayuran Organik Dalam Persaingan Pasar (Studi Kasus
KWT Srikandi Desa Kepuhrejo)”.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian dasar pemikiran di atas, dapat diambil rumusan masalah
yaitu:
1. Bagaimana cara peningkatan penjualan sayuran organik KWT Srikandi
dalam memasarkan sayuran organik maupun produk sayuran organik?
2. Apa kendala dan solusi dalam peningkatan kuantitas penjualan sayuran
organik dan produk sayuran organik?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penyusunan laporan penelitian ini dengan judul
“Strategi Peningkatan Kuantitas Penjualan Produk Sayuran Organik
Dalam Persaingan Pasar (Studi Kasus KWT Srikandi Desa Kepuhrejo)”
yaitu:
a. Untuk mengetahui cara peningkatan penjualan sayuran organik KWT
Srikandi dalam memasarkan sayuran organik maupun produk yang
dihasilkan dari sayuran organik.
b. Untuk mengetahui kendala dan solusi dalam peningkatan kuantitas
penjualan sayuran organik dan produk sayuran organik.
D. Kegunaan Penelitian
a. Kegunaan Teoritis
-
3
Laporan hasil Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) ini
diharapkan mampu memberikan tambahan informasi bagi berbagai
pihak dalam menerapkan strategi pemasaran guna peningkatan
penjualan di dalam persaingan pasar.
b. Kegunaan Praktis
1) Bagi Lembaga
Laporan ini diharapkan mampu menjadi pedoman dalam
pengembangan penerapan strategi penjualan yang efektif dan efisien
terhadap produk sayuran organik KWT Srikandi agar kedepannya
menjadi lebih baik.
2) Bagi Mahasiswa
Dengan adanya laporan Praktek Pengalaman Lapangan ini
dapat menambah wawasan serta pengetahuan dalam strategi
pemasaran produk yang diterapkan oleh KWT Srikandi dalam
memasarkan produknya secara nyata dan bukan hanya teori saja.
3) Bagi Peserta Praktek Pengalaman Lapangan Selanjutnya
Diharapkan dengan adanya laporan Praktek Pengalaman
Lapangan (PPL) dapat memberikan manfaat sebagai salah satu
sumber rujukan bagi peneliti selanjutnya dengan topik atau tema
yang serupa.
E. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam IAIN Tulungagung Gelombang III dilaksanakan mulai tanggal 5
Oktober sampai dengan 6 November 2020.
Adapun tempat pelaksanaan PPL yaitu green house Kelompok
Wanita Tani (KWT) Srikandi yang beralamat di Desa Kepuhrejo
Kecamatan Ngantru Kabupaten Tulungagung.
-
4
BAB II
PELAKSANAAN PRAKTEK
A. Profil Lembaga
1. Sejarah Berdirinya Kelompok Wanita Tani Srikandi
Kelompok Wanita Tani (KWT) Srikandi berdiri pada tanggal 14
September 2019. KWT Srikandi beralamat di Desa Kepuhrejo Kecamatan
Ngantru Kabupaten Tulungagung. Awal mula berdirinya KWT Srikandi
berdasar atas keinginan para istri petani yang ada di Desa Kepuhrejo untuk
membantu perekonomian keluarga serta ingin meningkatkan kemampuan
dan wawasan khususnya dalam bidang pertanian. Adapun tujuan
dibentuknya KWT Srikandi yaitu:
a. Meningkatkan rasa persatuan serta toleransi antar anggota kelompok.
b. Membantu meningkatkan perekonomian keluarga.
c. Terbentuknya kesetaraan gender dalam beraktivitas khususnya
dalam hal pertanian.
d. Meningkatkan kemampuan istri petani dalam pengelolaan lahan
pertanian.
Pada awalnya KWT Srikandi dibentuk dengan hanya memiliki 19
anggota dengan susunan organisasi yang sangat sederhana. Kegiatan KWT
Srikandi pada awalnya hanya mengikuti pelatihan-pelatihan pertanian
yang diadakan oleh dinas terkait, namun saat ini KWT Srikandi juga
memiliki kegiatan pengelolaan lahan tidur menjadi lahan produktif atau
P2L (Pekarangan Pangan Lestari).
Fokus kegiatan KWT Srikandi saat ini yaitu program Pekarangan
Pangan Lestari (P2L) yang dilaksanakan dalam rangka mendukung
program pemerintah sebagai salah satu penanganan daerah prioritas
intervensi stunting dan penanganan prioritas daerah rentan rawan pangan
serta pemanfaatan lahan kosong yang tidak produktif menjadi lahan
produktif sebagai salah satu sumber ekonomi dan dapat memenuhi sumber
pangan yang bergizi.
-
5
Saat ini KWT Srikandi beranggotakan 21 orang. Untuk
meningkatkan kinerja kelompok, KWT Srikandi tentunya memiliki
kegiatan rutin setiap bulan pada tanggal 10 guna membahas perkembangan
kelompok. Atas kerja keras seluruh anggota dalam memajukan kelompok
tersebut dengan pengelolaan lahan yang baik, kegiatan P2L KWT Srikandi
mendapat banyak perhatian dari dinas terkait sehingga bisa memperoleh
penghargaan sebagai Kelompok Wanita Tani (KWT) terbaik se-Jawa
Timur.
2. Lokasi Lembaga
Kelompok Wanita Tani (KWT) Srikandi berada di Desa Kepuhrejo
Kecamatan Ngantru Kabupaten Tulungagung. Lokasi KWT Srikandi
tepatnya green house yang digunakan dalam fokus penelitian di Desa
Kepuhrejo RT 04/ RW 01 Kecamatan Ngantru Kabupaten Tulungagung.
Adapun batas dari lokasi lembaga yaitu:
a. Sebelah Barat : Desa Mojoagung
b. Sebelah Selatan: Desa Pulerejo dan Desa Ngantru
c. Sebelah Timur : Desa Pojok
d. Sebelah Utara : Desa Pojok
3. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi
KRPL KWT Srikandi
Desa Kepuhrejo
No Nama Jabatan Alamat
1. Indriati Ketua Desa Kepuhrejo
2. Neneng Indrawati Sekretaris Desa Kepuhrejo
3. Siti Khoriah Bendahara Desa Kepuhrejo
4. Sriwati Seksi Budaya Desa Kepuhrejo
5. Winarti Pembibitan Desa Kepuhrejo
6. Istikaroh POPT Desa Kepuhrejo
7. Undi Fatmasari Informasi Desa Kepuhrejo
-
6
8. Mudawamah Pemasaran Desa Kepuhrejo
9. Yuliati Penanggung Jawab Desa Kepuhrejo
10. Nurul Huda Mustofa, SP Koordinator Pakel
11. Etty Penyuluh Pendamping Kedungwaru
12. Mesiyah Anggota Desa Kepuhrejo
13. Mery Handayani Anggota Desa Kepuhrejo
14. Suyati Anggota Desa Kepuhrejo
15. Ita Wati Anggota Desa Kepuhrejo
16. Tri Eko Wati Anggota Desa Kepuhrejo
17. Endang Anggota Desa Kepuhrejo
18. Siti Khoirun Nikmah Anggota Desa Kepuhrejo
19. Supinah Anggota Desa Kepuhrejo
20. Jariyah Anggota Desa Kepuhrejo
21. Miftakhur R. Anggota Desa Kepuhrejo
B. Pelaksanaan Praktek
Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) Institut Agama Islam Negeri
Tulungagung yang penulis jalani berada di Kelompok Wanita Tani (KWT)
Srikandi dengan fokus penelitian di green house yang beralamat di Desa
Kepuhrejo Kecamatan Ngantru Kabupaten Tulungagung. Pelaksanaan PPL
dilakukan di lembaga/ instandi yang ada daerah tempat tinggal masing-
masing akibat dari adanya covid-19. Pelaksanaan PPL dilakukan dari tanggal
5 Oktober sampai dengan 6 November 2020 dengan kurun waktu kurang
lebih 33 hari. Kegiatan yang penulis lakukan selama pelaksanaan PPL yaitu
observasi ke lokasi lembaga, wawancara dengan ketua KWT Srikandi,
mengamati kegiatan yang ada di green house berupa perawatan tanaman,
pembibitan dan pemasaran poduk.
C. Permasalahan di Lapangan
Selama melaksanakan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) yang
didominasi oleh kegiatan observasi lembaga, penulis menemukan
permasalahan yang dihadapi oleh KWT Srikandi yaitu ketersediaan lahan
P2L (Pekarangan Pangan Lestari) yang terbatas untuk penanaman sayuran
-
7
organik, dimana kuantitas hasil panen sayuran tidak sebanding dengan
permintaan terhadap sayuran organik yang tinggi.
Selain sayuran organik, KWT Srikandi juga melakukan inovasi produk
olahan dari sayuran organik berupa abon pepaya, pudding sawi, mie sawi, stik
sawi dan lain sebagainya. Dengan inovasi yang cukup bagus dan kreatif tidak
dibarengi dengan promosi yang maksimal, sehingga produk olahan tersebut
tidak terlalu dikenal oleh masyarakat luas. Seharusnya KWT Srikandi harus
lebih gencar melakukan promosi baik pada sayuran organik maupun produk
olahan sayuran organik agar produknya bisa bersaing dipasaran.
D. Tanggapan Dari Pihak Lembaga
Tanggapan dari KWT Srikandi atas permasalahan yang ada yaitu
dengan memaksimalkan lahan yang ada, selain itu menggunakan polibag
untuk penanaman sayuran agar kuantitas penjualan sayuran meningkat dan
dapat memenuhi permintan konsumen. KWT Srikandi juga berusaha
memaksimalkan kegiatan promosi online baik di media sosial seperti
facebook dan whatsapp agar banyak masyarakat yang tau kegiatan dan
produk yang dihasilkan oleh KWT Srikandi. Selain online, secara offline
KWT Srikandi menerapkan promosi seperti mengikuti kegiatan pameran
produk yang diadakan oleh dinas pertanian maupun dinas-dinas terkait
lainnya, menambah relasi penjualan seperti menitipkan sayuran organik
maupun produk sayuran organik ke pasar-pasar, toko kelontong yang menjual
sayuran, ethek, bahkan minimarket maupun swalayan.
-
8
BAB III
PEMBAHASAN
A. Strategi Pemasaran Produk KWT Srikandi
Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat tetap hidup dan
berkembang, tujuan hanya dapat dicapai melalui usaha mempertahankan dan
meningkatkan tingkat keuntungan/ laba perusahaan. Usaha ini hanya dapat
dilakukan apabila perusahaan dapat mempertahankan dan meningkatkan
penjualannya, melalui usaha mencari dan membina langganan, serta usaha
mengusai pasar. Tujuan ini hanya dapat dicapai apabila bagian pemasaran
perusahaan melakukan strategi yang mantap untuk dapat menggunakan
kesempatan atau peluang yang ada dalam pemasaran, sehingga posisi atau
kedudukan perusahaan di pasar dapat dipertahankan dan sekaligus
ditingkatkan. Strategi pemasaran adalah serangkaian tujuan dan sasaran,
kebijakan dan aturan yang memberi arah kepada usaha-usaha pemasaran
perusahaan dari waktu ke waktu, pada masing-masing tingkatan dan acuan
serta alokasinya, terutama sebagai tanggapan perusahaan dalam menghadapi
lingkungan dan keadaan persaingan yang selalu berubah.1
Dalam kasus produk KWT Srikandi berupa kebutuhan sehari-hari
(sayur-sayuran organik) strategi pemasaran sudah cukup bagus dimana
strategi pemasaran selain offline juga memanfaatkan media online seperti
facebook dan whatsapp. Adanya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan
melalui sayuran sehat dan olahan sayuran sehat, mendorong KWT Srikandi
lebih memperluas pasar hingga keluar daerah.
Selain itu, adapun strategi pemasaran yang dilakukan oleh KWT
Srikandi dalam memasarkan produknya yaitu dengan strategi bauran
pemasaran (marketing mix) dengan menyasar seluruh segmentasi pasar yang
ada. Strategi baruan pemasaran tersebut adalah:
1. Product (Produk)
Produk adalah barang yang dihasilkan oleh sebuah perusahaan untuk
diperjual belikan. Secara sederhana produk adalah segala sesuatu yang
1 Sofyan Assauri, Manajemen Pemasran, (Depok : PT RajaGrafindo Persada, 2013), hlm. 167-170
-
9
dapat ditawarkan untuk memuaskan suatu kebutuhan dan keinginan.2
Pelanggan memuaskan kebutuhan dan keinginannnya lewat produk. Istilah
lain dari produk adalah penawaran atau pemecahan. Produk dapat
dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu barang fisik, jasa, dan gagasan. Di
dalam strategi marketing mix, strategi produk merupakan unsur yang
paling penting, karena dapat mempengaruhi strategi pemasaran lainnya.
Pemilihan jenis produk yang akan dihasilkan dan dipasarkan akan
menentukan kegiatan promosi yang dibutuhkan, serta penentuan harga dan
cara penyalurannya. Strategi produk yang dapat dilakukan mencakup
keputusan tentang acuan/bauran produk (product mix), merek dagang
(brand), cara pembugkus/kemasan produk (product packaging), tingkat
mutu/kualitas dari produk, dan pelayanan (service) yang diberikan. Tujuan
utama strategi produk adalah untuk dapat mencapai sasaran pasar yang
dituju dengan meningkatkan kemampuan bersaing atau mengatasi
persaingan.3
Produk yang ditawarkan oleh KWT Srikandi sangat beragam
meliputi sayuran organik (seperti kangkung, daun bawang, selada, labu,
kacang panjang, sawi dan sayuran lainnya). Guna memenuhi permintaan
pelanggan, produk sayuran organik KWT Srikandi selalu berganti jenis
sayuran yang ditanam. Selain itu, KWT Srikandi juga berinovasi dengan
sayuran organik dan menghasilkan beberapa produk olahan seperti abon
pepaya, pudding sawi, mie sawi, stik sawi dan lain sebagainya.
2. Price (Harga)
Harga di sini adalah pengganti nilai produk (product value). Nilai
bukan sekedar biaya produksi ditambah laba yang diinginkan.4 Pada setiap
produk atau jasa yang ditawarkan, bagian pemasaran dapat menentukan
harga pokok dan harga jual suatu produk. Faktor-faktor yang perlu
dipertimbangkan dalam suatu penetapan harga antara lain biaya,
keuntungan, harga yang diterapkan oleh pesaing dan perubahan keinginan
2 Bilson Simamora, Memenangkan Pasar, (Jakarta: Gramedia, 2001), hlm. 139 3 Ibid., hlm. 140 4 Sentot Imam Wahjono, Manajemen Pemasaran Bank, (Yogjakarta: Graha Ilmu, 2010), hlm. 5
-
10
pasar. Kebijaksanaan harga ini menyangkut mark-up (berapa tingkat
presentase kenaikan harga atau tingkat keuntungan yang diinginkan), mark
down (berapa tingkat persentase penurunan harga), potongan harga
termasuk berbagai macam bentuk dan besaran presentasenya, bundling
(penjulan produk secara paket). Tujuan dari penetapan harga adalah:5
a. Untuk bertahan hidup
b. Memaksimalkan laba
c. Memperbesar market-share
d. Mutu produk
e. Persaingan
Adapun strategi harga yang diterapkan oleh KWT Srikandi terhadap
produk yang dihasilkan ialah:
a. Harga disesuaikan oleh harga bahan baku dan kualitas produk
Penetapan harga pada sayuran organik yang ditawarkan oleh
KWT Srikandi dilatarbelakangi oleh harga bibit dan biaya perawatan
sayuran. Selain itu, produk olahan dari sayuran organik KWT Srikandi
disesuaikan dengan harga bahan baku pembuatan serta kualitas produk
olahan, hal itu dikarenakan olahan makanan tersebut tergolong
makanan sehat yang tidak mengandung bahan kimia. Namun, pada
umumnya harga tidak terlalu berubah secara tajam karena bahan baku
sayuran yang digunakan untuk produk olahan berasal dari lahan P2L
yang diolah sendiri oleh KWT Srikandi.
b. Memberikan harga yang sama pada setiap konsumen
Konsumen KWT Srikandi khusus sayuran organik pada
umumnya di Desa Kepuhrejo dan Desa Pojok. Dalam hal harga, KWT
Srikandi memberikan harga yang sama terhadap setiap konsumennya,
bahkan anggota kelompok juga harus membayar dengan harga yang
sama ketika ingin membeli sayuran.
c. Mengikuti harga pasar
Meskipun sayuran KWT Srikandi tergolong organik, selain sehat
sayuran yang dihasilkan juga sangat terjamin kualitasnya. Dari segi
5 Daryanto, Pendidikan Kewirausahaan, (Yogjakarta: Gava Media, 2012), hlm. 80
-
11
harga, sayuran yang dihasilkan oleh KWT Srikandi mengikuti harga
pasar sesuai dengan penawaran dan permintaan yang ada. Hal tersebut
juga dilakukan agar sayuran yang dihasilkan oleh KWT Srikandi dapat
bersaing dengan sayuran non organik yang ada di pasar.
3. Place (Lokasi)
Lokasi berarti dimana perusahaan/ lembaga harus bermarkas dan
melakukan operasi. Ada tiga jenis interaksi yang mempengaruhi lokasi
yaitu sebagai berikut:6
a. Pelanggan mendatangi perusahaan, bila keadaannya seperti ini, maka
lokasi menjadi sangat penting. Perusahaan sebaiknya memilih tempat
yang dekat dengan pelanggan sehingga mudah dijangkau.
b. Pemberi jasa mendatangi pelanggan, dalam hal ini lokasi tidak terlalu
penting, tapi yang harus diperhatikan adalah penyampaian jasa harus
tetap berkualitas.
c. Pemberi jasa dan pelanggan tidak bertemu secara langsung, berarti
service provider dan pelanggan berinteraksi melalui saran tertentu,
seperti telepon, komputer, dan surat. Dalam hal ini, lokasi menjadi
sangat tidak penting selama berkomunikasi kedua belah pihak dapat
terlaksana.
Dalam kasus KWT Srikandi, lokasi P2L yang menjadi fokus
kegiatan saat ini sangat strategis dan mudah dijangkau apabila pelanggan/
konsumen ingin membeli sayuran organik maupun produk olahan sayuran
organik. Selain itu, jika pelanggan yang berasal dari luar daerah dan
membutuhkan pengiriman, akses yang ditempuh juga sangat mudah
sehingga lokasi yang dipilih oleh KWT Srikandi sudah sangat tepat.
4. Promotion (Promosi)
Promosi merupakan komponen yang dipakai untuk memberi tahukan
dan mempengaruhi pasar bagi produk perusahaan, sehingga pasar dapat
mengetahui tentang produk yang diproduksi oleh perusahaan tersebut.
6 Ririn Tri Ratnasari, Manajemen Pemasaran Jasa, (Bogor : Ghalia Indonesia, 2011), hlm. 21-22
-
12
Adapun kegiatan dalam aktivitas promosi adalah periklanan, personal
selling, promosi penjualan, dan publisitas.7 Pemasaran perlu lebih dari
sekedar pengembangan produk, penetapan harga dan membuat produk
yang ditawarkan dapat dijangkau oleh konsumen. Pemberian informasi
mengenai produk atau jasa yang ditawarkan tersebut melalui kegiatan
promosi.
Menurut kotler dan Amstrong sebagaimana dikutip oleh Susatyo
variable-variabel yang ada di dalam promosi ada lima yaitu:8
a. Periklanan (advertising). Segala biaya yang harus dikeluarkan sponsor
untuk melakukan presentasi dan promosi non pribadi dalam bentuk
gagasan, barang, atau jasa.
b. Penjualan personal (personal selling). Presentasi pribadi oleh para
wiraniaga perusahaan dalam rangka mensukseskan penjualan dan
membangun hubungan dengan pelanggan.
c. Promosi penjualan (sales promotion). Insentif jangka pendek untuk
mendorong pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa.
d. Hubungan masyarakat (public relation). Membangun hubungan baik
dengan publik terkait untuk memperoleh dukungan, membangun citra
perusahaan yang baik dan menangani atau menyingkirkan gosip, cerita
dan peristiwa yang dapat merugikan.
e. Pemasaran langsung (direct marketing). Komunikasi langsung dengan
pelanggan yang diincar secara khusus untuk memperoleh tanggapan
langsung. Dengan demikian maka promosi merupakan kegiatan
perusahaan yang dilakukan dalam rangka memperkenalkan produk
kepada konsumen sehingga dengan kegiatan tersebut konsumen tertarik
untuk melakukan pembelian.
KWT Srikandi memiliki bagian pemasaran yang bertanggung jawab
terhadap proses pemasaran sayuran organik maupun produk olahan
sayuran organik, namun seluruh anggota ikut andil dalam menyukseskan
pemasaran tersebut. Promosi yang dilakukan oleh KWT Srikandi yaitu
7 M.Nur Rianto, Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah, (Bandung: Alfabeta, 2012), hlm. 15 8 Susatyo Herlambang, Basic Marketing (Dasar-dasar Pemasaran), (Yogjakarta: Gosyen
Publishing 2014), hlm. 53-55
-
13
personal selling, public relation dan direct marketing. Promosi yang
dilakukan dapat berupa offline maupun online.
5. Segmentasi
Segmentasi adalah proses mengindentifikasikan kelompok-
kelompok pembeli yang membutuhkan produk dan bauran pemasaran
tertentu sekaligus kemampuan membelinya.9 Dalam segmentasi pasar juga
beberapa metode berdasarkan karakteristik konsumen sebagai berikut :
a. Segmentasi geografis. Segmentasi geografik membagi pasar menjadi
beberapa unit secara geografik seperti Negara, regional, propinsi, kota,
wilayah kecamatan, wilayah kelurahan dan komplek perumahan.
Sebuah perusahaan mungkin memutuskan untuk beroperasi di semua
wilayah tetapi tidak memperhatikan kebutuhan dan keinginan
psikologis konsumen.
b. Segmentasi demografis. Segmentasi pasar demografik membagi pasar
menjadi kelompok berdasarkan pada variable seperti jenis kelamin,
umur, status perkawinan, jumlah keluarga, umur anak, pendapatan,
jabatan, lokasi geografis, mobilitas, kepemilikan rumah, pendidikan,
agama, rasa tau kebangsaan.
c. Segmentasi psikologis. Segmentasi psikologis yaitu upaya membagi
pembeli menjadi berbagai kelompok-kelompok yang berbeda
berdasarkan kelas sosial, gaya hidup dan kepribadian.
d. Segmentasi perilaku. Segmentasi prilaku yaitu upaya membagi pasar
kedalam kelompok yang didasrkan pengetahuan, sikap, penggunaan,
atau tanggapan konsumen terhadap suatu produk.
Segmentasi pasar KWT Srikandi meliputi seluruh segmen, karena
produk yang dijual oleh KWT Srikandi berupa sayur-sayuran sehat dengan
harga terjangkau yang dibutuhkan oleh semua orang guna memenuhi
kebutuhan sehari-hari.
9 M. Taufiq Amir, Dinamika Pemasaran, (Jakarta : PT RajaGrafindo Persada, 2005), hlm. 101
-
14
B. Kendala dan Solusi Meningkatkan Penjualan Produk Sayuran KWT
Srikandi
Setiap usaha atau pengembangan bisnis tentu memiliki kendala yang
dihadapi. Salah satu kendala yang dihadapai adalah dari segi pemasaran yaitu
bagaimana agar produk yang dihasilkan terjual dengan kuantitas yang tinggi.
1. Produk
KWT Srikandi merupakan kelompok wanita tani yang saat ini
berfokus pada program P2L (Pekarangan Pangan Lestari) yang mengelola
tanah tidak produktif menjadi lahan produktif dengan menanami berbagai
jenis sayuran organik. Selain itu, KWT Srikandi juga berinovasi dalam
mengolah sayuran organik menjadi olahan makanan sehingga bernilai
ekonomi yang lebih tinggi. Kendala dalam hal produk yaitu pembuatan
produk olahan makanan KWT Srikandi masih manual, belum memiliki
mesin yang bisa digunakan untuk mengolah secara maksimal agar
kuantitas produk semakin banyak. Selain itu, produk olahan yang
dihasilkan belum terlalu dikenal masyarakat banyak, sehingga penjualan
belum terlalu tinggi.
2. Promosi
Pemasaran yang bisa menarik minat konsumen tidak terlepas dari
promosi yang dilakukan, tetapi promosi juga belum tentu bisa menjangkau
seluruh sasaran konsumen yang ada. KWT Srikandi dalam melakukan
promosi sudah cukup baik meliputi promosi online maupun offline, namun
karena anggota seluruhnya merupakan ibu-ibu rumah tangga yang kurang
mengenal teknologi, promosi yang dilakukan secara online kurang
maksimal sehingga jangkauan pasar kurang luas yang menjadikan produk
kurang dikenal masyarakat.
Adapun solusi yang dilakukan untuk mengatasi kendala diatas yaitu:
1. Pengajuan pengadaan mesin untuk mengolah produk makanan dari
sayuran organik ke dinas terkait.
2. Melakukan promosi yang intens/ rutin secara online maupun online.
3. Mengikutkan anggota jika ada pelatihan pemasaran yang diadakan oleh
dinas-dinas terkait maupun oleh pihak swasta.
-
15
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti terkait dengan
Strategi Peningkatan Kuantitas Penjualan Produk Sayuran Organik Dalam
Persaingan Pasar (Studi Kasus KWT Srikandi Desa Kepuhrejo), maka dapat
disimpulkan bahwa:
1. Strategi pemasaran yang diterapkan oleh KWT Srikandi dalam
peningkatan kuantitas penjualan yaitu:
a. Produk : Melakukan diversifikasi sayuran organik yang ditanam dan
berinovasi membuat olahan dari sayuran organik.
b. Harga : Harga yang diberlakukan terhadap produk mengikuti harga
pasar, memberikan harga yang sama pada setiap konsumen, harga
disesuaikan oleh harga bahan baku dan kualitas produk
c. Lokasi : Pemilihan tempat kegiatan KWT Srikandi sangat strategis dan
mudah dijangkau oleh pelanggan.
d. Promosi : Selain dengan sistem offline, KWT Srikandi juga
menerapkan promosi melalui media online seperti facebook dan
whatsapp.
e. Segmentasi pasar : Menyasar keseluruhan segmen pasar yang ada.
2. Kendala peningkatan penjualan produk KWT Srikandi terletak pada lahan
yang digunakan untuk menanam sayuran terbatas dan promosi yang
dilakukan untuk peningkatan penjualan kuantitas produk belum maksimal.
3. Solusi untuk peningkatan penjualan yaitu pengadaan mesin olah makanan,
promosi yang rutin baik online maupun offline dan mengikuti pameran
produk yang ada.
B. Saran
Adapun saran yang dapat disampaikan dari hasil observasi dan
kesimpulan agar dapat memberikan masukan kepada pihak-pihak terkait
yaitu:
-
16
1. Untuk Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam sebagai pengelola PPL
Sebagai pihak pengelola yaitu Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam diharapkan memberikan perhatian lebih kepada peserta PPL
dalam melaksanakan program PPL. Selain itu, diharapkan kedepannya
pihak pengelola PPL dapat bekerjasama dengan pihak lembaga tempat
PPL untuk penelitian selanjutnya maupun program lain.
2. Untuk Lembaga (KWT Srikandi)
Bagi KWT Srikandi untuk lebih meningkatkan strategi promosi
yang efektif dan efisien agar produk yang dihasilkan lebih banyak
dikenal oleh masyarakat dan kuantitas penjualan meningkat.
3. Untuk Peserta PPL Selanjutnya
Diharapkan untuk peserta PPL selanjutnya untuk mengkaji lebih
dalam penerapan strategi pemasaran yang efektif di KWT Srikandi
maupun di lembaga lain untuk membantu meneliti agar dijadikan tolak
ukur peningkatan kuantitas penjualan yang maksimal.
-
17
DAFTAR PUSTAKA
Amir, M. Taufiq. 2005. Dinamika Pemasaran. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada.
Assauri, Sofyan. 2013. Manajemen Pemasran. Depok : PT RajaGrafindo Persada.
Daryanto. 2012. Pendidikan Kewirausahaan. Yogjakarta: Gava Media.
Herlambang, Susatyo. 2014. Basic Marketing (Dasar-dasar Pemasaran).
Yogjakarta: Gosyen Publishing.
Rianto, M. Nur. 2012. Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah. Bandung:
Alfabeta.
Simamora, Bilson. 2001. Memenangkan Pasar. Jakarta: Gramedia.
Wahjono, Sentot Imam. 2010. Manajemen Pemasaran Bank. Yogjakarta: Graha
Ilmu.
-
18
LAMPIRAN
1. Berita Acara Individual
BERITA ACARA HARIAN PPL JURUSAN EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
IAIN TULUNGAGUNG
GELOMBANG III TAHUN 2020
Pada tanggal 5 Oktober sampai dengan tanggal 6 November 2020,
bertempat di Kelompok Wanita Tani (KWT) Srikandi telah dilaksanakan PPL
Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN
Tulungagung gelombang III tahun 2020 oleh mahasiswa dengan identitas
sebagai berikut:
Nama : Khoirun Nisa
Nim : 12402173564
Jurusan : Ekonomi Syariah
No. Hari/Tanggal Jam Keterangan
1. Senin, 5 Oktober 2020 08.00 Mengkonfirmasi pihak lembaga
untuk melakukan observasi pada
hari Kamis 8 Oktober 2020.
2. Selasa, 6 Oktober 2020 07.00 Menyusun pertanyaan
wawancara
3. Rabu, 7 Oktober 2020 19.00 Menyusun pertanyaan
wawancara
4. Kamis, 8 Oktober 2020 16.00 Observasi lembaga ke green
house KWT Srikandi
5. Jum’at, 9 Oktober 2020 16.30 Observasi lembaga ke green
house KWT Srikandi
6. Sabtu, 10 Oktober 2020 17.00 Observasi kegiatan KWT
-
19
Srikandi
7. Minggu, 11 Oktober 2020 08.00 Mencatat temuan hasil observasi
kegiatan KWT Srikandi
8. Senin, 12 Oktober 2020 09.00 Menylesaikan catatan temuan
hasil observasi kegiatan KWT
Srikandi
9. Selasa, 13 Oktober 2020 16.00 Observasi kegiatan KWT
Srikandi
10. Rabu, 14 Oktober 2020 16.00 Observasi kegiatan KWT
Srikandi
11. Kamis, 15 Oktober 2020 08.30 Mereview hasil observasi
kegiatan KWT Srikandi
12. Jum’at, 16 Oktober 2020 - Libur kegiatan
13. Sabtu, 17 Oktober 2020 19.00 Memperbaiki pertanyaan
wawancara untuk diajukan ke
ketua KWT Srikandi
14. Minggu, 18 Oktober 2020 07.00 Memperbaiki pertanyaan
wawancara untuk diajukan ke
ketua KWT Srikandi
15. Senin, 19 Oktober 2020 16.30 Observasi kegiatan KWT
Srikandi
16. Selasa, 20 Oktober 2020 17.00 Observasi kegiatan KWT
Srikandi
17. Rabu, 21 Oktober 2020 09.00 Mereview hasil temuan
observasi di KWT Srikandi
18. Kamis, 22 Oktober 2020 07.00 Melanjutkan review hasil
temuan observasi di KWT
Srikandi
19. Jum’at, 23 Oktober 2020 - Libur kegiatan
20. Sabtu, 24 Oktober 2020 16.00 Observasi kegiatan lembaga
KWT Srikandi
21. Minggu, 25 Oktober 2020 08.00 Konfirmasi akan melakukan
-
20
wawancara kepada ketua KWT
Srikandi
22. Senin, 26 Oktober 2020 16.30 Melakukan wawancara ketua
KWT Srikandi
23. Selasa, 27 Oktober 2020 10.00 Mereview hasil wawancara
ketua Srikandi
24. Rabu, 28 Oktober 2020 09.00 Mereview hasil wawancara
ketua KWT Srikandi
25. Kamis, 29 Oktober 2020 16.30 Menentukan judul laporan untuk
diajukan ke DPL
26. Jum’at, 30 Oktober 2020 09.00 Membuat resume materi
pembekalan PPL
27. Sabtu, 31 Oktober 2020 19.00 Membuat resume materi
pembekalan PPL
28. Minggu, 1 November 2020 08.00 Membuat resume materi
pembekalan PPL
29. Senin, 2 November 2020 10.55 Konsultasi judul laporan ke
DPL
30. Selasa, 3 November 2020 08.00 Menyusun laporan PPL
31. Rabu, 4 November 2020 07.00 Menyusun laporan PPL
32. Kamis, 5 November 2020 09.30 Menyusun laporan PPL
33. Jum’at, 6 November 2020 07.00 Menyelesaikan laporan PPL
Tulungagung, 10 November 2020
Khoirun Nisa
NIM. 12402173564
-
21
BERITA ACARA KONSULTASI
Nama : Khoirun Nisa
NIM : 12402173564
DPL : Dr. Ali Maulidi, AC, MA.
Tempat PPL : Kelompok Wanita Tani (KWT) Srikandi
Judul Laporan: Strategi Peningkatan Kuantitas Penjualan Produk Sayuran Organik
Dalam Persaingan Pasar (Studi Kasus KWT Srikandi Desa
Kepuhrejo)
No Hal Yang Dikonsultasikan Catatan DPL Paraf
1. Mengajukan judul laporan
PPL “Strategi Peningkatan
Kuantitas Penjualan Produk
Sayuran Organik Dalam
Persaingan Pasar (Studi Kasus
KWT Srikandi Desa
Kepuhrejo)”
Acc judul
laporan
2. Konsultasi laporan PPL Tambah rumusan
masalah dan
perbaiki tujuan
Tulungagung, 10 November 2020
Dr. Ali Maulidi, AC, MA.
NIP. 197205012009011005
-
22
2. Foto Kegiatan PPL
Lokasi kegiatan PPL
Membantu kegiatan memanen sayuran
-
23
Wawancara Ketua KWT Srikandi Foto bersama Ketua dan konsumen
KWT Srikandi
Proses pembibitan sayuran
-
24
Proses perawatan sayuran Proses memanen sayuran