laporan praktik pengalaman lapangan jurusan...
TRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
IMPLEMENTASI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT, INFAQ, SHADAQAH
PADA BAITUL MAAL WAT TAMWIL HARAPAN UMAT TULUNGAGUNG
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir
Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Perbankan Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung
Oleh
Agung Budi Wibowo
NIM : 12401173534
Dosen Pembimbing Lapangan
Lantip Susilowati, S.Pd., M.M.
NIP : 197711122006042002
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
IAIN TULUNGAGUNG
JANUARI 2020
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
Laporan akhir Praktik Pengalaman Lapangan Perbankan Syariah Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung ini telah disetujui dan disahkan pada:
Hari : Senin
Tanggal : 14 Februari 2020
Di : Tulungagung
Judul Laporan : Implementas Penghimpunan Dana Zakat, Infaq, Shadaqoh
Pada Baitul Maal Wat Tamwil Harapan Umat Tulungagung
MENYETUJUI,
DOSEN PAMONG DOSEN PEMBIMBING LAPANGAN
PRIMAYANTI LANTIP SUSILOWATI, S.Pd., M.M
NIP.197711122006042002
MENGESAHKAN
a.n. DEKAN
KEPALA LABORATORIUM FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
SISWAHYUDIANTO, M.M.
NIDN. 2015068402
iii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim.
Puji syukur alhamdulilah kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan Laporan Praktik Pengalaman Lapangan Perbankan Syariah ini dengan
judul Implementasi Penghimpunan Dana Zakat, Infaq, Shodaqoh di BMT
Harapan Umat Tulungagung yang Alhamdulillah tepat terselesaikan pada waktunya.
Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW yang telah membawa umatnya dari zaman Jahilluyah menuju zaman
yang terang bernderang yaitu agama Islam yang kita nantikan syafaatnya di Yaumul
Qiyyamah nanti.
Penyusunan laporan ini tidak lepas dari bantuan dan bimbingan dari beberapa
pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Prof. Dr. H. Maftukhin, M.Ag., selaku Rektor IAIN Tulungagung.
2. Dr. H. Dede Nurrohman, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
IAIN Tulungagung.
3. Muhammad Aqim Adlan, M.E.I., selaku Ketua Jurusan Perbankan Syariah Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung.
4. Siswahyudianto, M.M., selaku Kepala Laboratorium Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam IAIN Tulungagung.
5. Lantip Susilowati, S.Pd., M.M., selaku Dosen Pembimbing Lapangan di BMT
Harapan Umat Tulungagung.
6. M. Baderi, selaku Pimpinan BMT Harapan Umat Tulungagung yang telah
memberikan izin untuk melakukan Praktik Pengalaman Lapangan di BMT tersebut.
7. Primayanti, selaku selaku penanggung jawab (Dosen Pamong) Praktik Pengalaman
Lapangan di BMT Harapan Umat Tulungagung.
iv
8. Seluruh pihak yang terkait dalam proses pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan
baik pihak lembaga kampus maupun lembaga keuangan terkait.
9. Rekan-rekan mahasiswa Praktik Pengalaman Lapangan di BMT Harapan Umat
yang telah menunjukkan kekompakan dan kerjasama yang baik selama PPL.
Laporan ini merupakan syarat untuk menyelesaikan PPL mahasiswa Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam, IAIN Tulungagung. Laporan ini disusun berdasarkan hasil
kegiatan selama PPL di BMT Harapan Umat Tulungagung yang dilaksanakan selama
Enam Minggu yang dimulai dari tanggal 8 Januari – 8 oktober 2010.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
aktif dalam penyusunan tugas ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT
senantiasa meridhai segala usaha kita dan semoga laporan ini dapat bermanfaat
sebagaimana mestinya, Amin.
Tulungagung, 08 Februari 2010
Penulis
Agung Budi Wibowo
NIM. 124011735334
v
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................................ iii
DAFTAR ISI ................................................................................................................ v
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1
A. Dasar Pemikiran ................................................................................................. 1
B. Tujuan dan Kegunaan ........................................................................................ 2
C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan ........................................................................ 3
BAB II PELAKSANAAN PRAKTEK ...................................................................... 4
A. Profil Lembaga ................................................................................................... 4
B. Pelaksanaan Praktek di BMT Harapan Umat Tulungagung .............................. 8
C. Permasalahan Di Lapangan ................................................................................ 9
D. Tanggapan Dari Pihak BMT Harapan Umat Tulungagung ............................... 9
BAB III PEMBAHASAN ......................................................................................... 10
A. Ladasan Teori ................................................................................................... 10
B. Praktik atau Penerapam penghimpunan di BMT Harapan Umat Tulungagung
13
C. Analisis Terhadap Temuan Studi ..................................................................... 14
BAB IV PENUTUP ................................................................................................... 16
A. KESIMPULAN ................................................................................................ 16
B. SARAN ............................................................................................................ 16
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 18
LAMPIRAN-LAMPIRAN ....................................................................................... 19
BAB I
PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran
Lembaga dan jasaa keuangan di Indonesia saat ini semakin hari semakin
berkembang dan semakin meningkat pada khususnya, keuangan syariah
merupakan suatu perusahaan yang usahanya bergerak dibidang keuangan yang
berdasarkan prinsip-prinsip syariah. Prinsip syariah yaitu prinsip yang
menghilangkian unsur-unsur yang dilarang dalam agama Islam, kemudian
menggantinya dengan menggunakan akad-akad yang sesuai dengan prinsip
syariah. Dan juga Salah satunya yaitu BMT.
BMT merupakan sebuah institusi yang menjalankan 2 kegiatan secara
terpadu yakni sebagai Baitul Maal yang lebih mengarah pada usaha-usaha
pengumpulan dan penyaluran dana yang non-profit seperti zakat, infaq dan
shodaqoh. Sedangkan Baitul Tamwil sebagai usaha pengumpulan dan
penyaluran dana, Sebagai Baitul Tamwil,
Aadanay BMT menjadi sala satu lembaga keuangan yang hadir untuk
membantu perekonomian masyarakat menegan hingga kebawah, melindungi
masyarakatmenengah kebawah dari sistem bunga yang diterapkan oleh
lembaga konvensional serta dari rentenir yang mematok bunga tinggi pada
nasabahnya. BMT cenderung memberikan pembiayaan berupa modal kerja
kepada masyarakat yang mempunyai usaha mikro agar masyarakat di dorong
untuk lebih kreatif dan produktif. Sehingga dapat mengangkat perekonomian
masayarakat menengah kebawah, melalui pembiayaan, investasi atau
penyertaan modal usaha bagi anggota lain yang membutuhkan. Sedangkan
sebagai Baitul Maal BMT juga merupakan Lembaga Amil Zakat (LAZ) yang
melakukan kegiatan sosial yakni mendorong, menggerakkan dan menghimpun
Zakat, Infaq, dan Shodaqoh dari para anggotanya yang kemudian disalurkan
untuk kegiatan sosial membantu kaum dhuafa dan kegiatan dakwah.
2
Salah satu produk sosial di BMT Harapan Umat yaitu Qardhul Hasan
dan program Zakat, Infaq dan Shodaqoh (ZIS). Semua lembaga keuangan
syari’ah sangat mengutamakan pengelolaan dana, entah yang bersifat profit
maupun nonprofit. Di sini pengelolaan dana ZIS yang ada di BMT Harapan
Umat cenderung pasif untuk mengembangkan dana ZIS karena masih terfokus
di pembiayaan yang bersifat profit.
Dari kasus tersebut sehingga penulis tertarik untuk mengkaji
permasalahan dana sosial maka akan melakukan penelitian dengan judul
“Implementasi Penghimpunan Dana Zakat, Infaq, Shadaqah Pada Baitul
Maal Wat Tamwil Harapan Umat Tulungagung”
B. Tujuan dan Kegunaan
1. Tujuan
Tujuan dilakukan prktik pengalaman lapanga (PPL) adalah untuk
menambah pengetahuan dari mahasiswa mengenai system operasional
lembaga keuangan syariah atau BMT. Adapun Tujuan penelitian yang
dilaksanakan di BMT Harapan Umat Tulungagung adalah sebagai berikut:
a) Untuk mengetahui bentuk penghimpunan dana ZIS pada BMT Harapan
Umat Tulungagung.
b) Untuk mengetahui permasalahan yang terdapat pada BMT Harapan
Umat Tulungagung.
c) Untuk mengetahui solusi guna mengatasi permasalahan yang terdapat
pada BMT Harapan Umat Tulungagung.
2. Kegunaan
a) Secara Teoritis
Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan dalam
pengembangan ilmu pengetahuan khususnya di bidang ZIS
3
b) Secara Praktis
Untuk BMT Harapan Umat Tulungagung serta lembaga
keuangan syariah lainnya dapat menjadikan masukan untuk masalah
penghimpunan dana ZIS
Untuk peneliti selanjutnya digunakan bahan refrensi dan
pertimbangan bagi pihak yang akan melakukan penelitian sejenis di
masa yang akan dating.
C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ini merupakan salah satu bentuk
kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 08 Januari 2020 sampai tanggal 08
Februari 2020, dengan jadwal efektif enam hari praktik dalam satu minggu.
Adapun tempat pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan ini adalah
BMT Harapan Umat Tulungagung Jl. Letjend Suprapto No. 24 Tulungagung.
Dengan peserta dua mahasiswa dan satu mahasiswi jurusan Perbankan Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung.
4
BAB II
PELAKSANAAN PRAKTEK
A. Profil Lembaga
1. BMT Harapan Umat Tulungagung
BMT Harapan Umat yaitu salah satu dari beberapa Lembaga
Keuangan Syaria’ah yang berada di Tulungagung. Lembaga Keuangan
Syari’ah ini telah berdiri kurang lebih dua puluh tahun yang lalu. Letak
Kantor sangatlah strategis karena berada di tengah kota dan mudah untuk
dijangkau dari segala penjuru.
BMT Harapan Umat berdomisili di Jl. Letdjen Suprapto No.24
Kepatihan Tulungagung. BMT harapan Umat didirikan dengan tujuan
untuk ikut serta dalam rangka Pembangunan Ekonomi Umat. Lebih dari
85% penduduk Indonesia ini adalah Muslim, tetapi ironisnya
perekonomian negeri ini dipegang dan dikendalikan oleh beberapa gelintir
orang saja yang notabennya non muslim. Saat itu telah terjadi ketidak
adilan dalam sector moneter. sebagian besar rakyat negeri ini menyimpan
uangnya di bank konvensional, namun bank sangat enggan mengucurkan
dananya untuk pengembangan suatu usaha mereka dengan alasan tidak
kredibel, memakan banyak biaya dan sebagainya sehingga mereka banyak
yang berhubungan dengan rentenir,bank thithil dsb. Sebagian besar kaum
muslimin yang sudah Mampu belum sadar dengan kewajiban
mengeluarkan Zakat, Infaq dan Shodaqoh untuk membantu kaum Dhuafa
dan juga kegiatan social lainnya. BMT Harapan Umat hadir ditengah-
tengah masyarakat dengan tujuan untu memberikan solusi atas
permasalahan ini.
5
2. Baitul Maal Wat Tamwil (BMT)
Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) terdiri dari dua isntitusi yaitu:
a. Baitul Maal
Baitul Maal adalah Lembaga yang kegiatannya mengelola zakat, infaq,
shodaqoh dan wakaf untuk pemberdayaan kaum dhuafa. Dalam
penyaluran dana Baitul Maal yaitu untukdiberikan: bantua fakir miskin,
bantuan beasiswa anak kurang mampu, bantuan beras dhuafa dan pinjaman
kebajikan atau qardhul hasan
b. Baitul Tamwil
Baitul Tanwil adalah institusi yang mengelola dana dari anggota
yang berupa: simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan wajib khusus,
dan simpanan sukarela untuk pembiayaan yang produktif (profit oriented).
3. Legalitas BMT Harapan Umat
BMT Harapan Umat berbadan hukum Koperasi Syariah.
Nomor badan hukum :551/BH/KWK.13/VIII/1998
NPWP : 02 211334 4 629000
Alamat : Jl. Letjend. Suprapto No. 24 Kepatihan
Tulungagung
4. Struktur Organisasi BMT Harapan Umat.
PENGAWAS
PENGURUS
PENGELOLA
MANAJER
KEUANGAN PEMBIAYAAN ZIS ADMINISTRASI
6
5. Susunan Pengurus
Koordinator : Drs. H. Acmad Gunarso Hadi Sadar Atmadja, S.Pd
Pengurus Ketua : Drs. H. Rokhani Sukamto
Sekretaris : Drs. H. Mardjuni
Bendahara : H. Djuwito Pengurus/Pengelola
Manager : M. Baderi
Bag. ZIS : Fendi Kristanto
Bag. Pembiayaan : Eko Susanto Susianto
Bag. Keuangan : Primayanti
Bag. Administrasi : Zuliani Salamah Sundiah
Bag. Pendampingan : Irma styrini
6. Visi dan Misi
a. Visi
Terwujudnya kesejahteraan Anggota pada khususnya dan
Masyarakat pada umumnya, sehingga mampu berperan dalam
membangun peradaban umat menuju ridho Allah SWT. B
b. Misi
1) Membangun Lembaga Keuangan Syariah yang kuat, terpercaya dan
berjejaring yang luas.
2) Membangun kepercayaan dan rasa aman bagi para Anggota, calon
Anggota dan mitra kerja.
3) Berkomitmen menjadi Lembaga Keuangan yang sesuai Syariah dan
berorientasi pada Usaha Mikro dan Kecil.
7. Jaringan Kerjasama
a. Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil (PINBUK) Tulungagung.
b. Microfin Indonesia.
c. Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB).
d. PT Ammana Fintech.
7
8. Produk-Produk BMT Harapan Umat
a. Produk-Produk Simpanan
1) Simpanan Wadi’ah
Yaitu simpanan dari Anggota dan calon Anggota dimana
simpanan ini tidak mendapatkan Bagi hasil, dan juga tidak bisa
digulirkan untuk Pembiayaan. Sifatnya adalah titipan demi keamanan
akan dana tersebut.
2) Simpanan Mudharabah.
Yaitu simpanan dari Anggota dan calon Anggota dimana jumlah
setoran dan waktunya tidak ditentukan. Simpanan ini dapat ditambah
sewaktu-waktu dan juga dapat ditarik sewaktu-waktu. Nisbah Bagi
hasil atas simpanan Mudharabah ini adalah 30%, Simpanan
Mudharabah ini ada beberapa jenis, yaitu :
a) Simpana Mudharabah Biasa.
b) Simpanan Mudharabah Pendidikan.
c) Simpanan Mudharabah Haji.
d) Simpanan Mudharabah Kurban.
e) Simpanan Mudharabah walimah
3) Simpanan Mudharabah Berjangka.
Jenis simpanan yang hanya bisa ditambah dan diambil setelah
jatuh tempo tertentu.
Nisbah Bagi Hasil atas simpanan ini adalah:
a) Simpanan berjangka 1 bulan : 30%.
b) Simpanan berjangka 3 bulan : 40%.
c) Simpanan berjangka 6 bulan : 50%.
d) Simpanan berjangka 12 bulan : 55%
b. Produk-Produk Pembiayaan
1) Pembiayaan Mudharabah
Pebiayaan dengan pola bagi hasil, dimana modal keseluruhan
dari pihak BMT, sedangkan mitra yang melakukan kerja sama
8
mempunyai keahlian atau skill dibidang usahanya. Keuntungan yang
diperoleh akan dibagi kedua pihak sesuai nisbah yang disepakati.
2) Pembiayaan Murabahah (Jual-Beli)
Pembiayaan dengan pola jula beli, dimana BMT sebagai
penjual atau penyedia barang, sedangkan mitra atau user sebagai
pembeli dengan cara pembayaran diangsur atau dibayarkan tunai
dalam jangka waktu tertentu. Harga jual dan lamanya pembayaran
berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak.
3) Pembiayaan Al-Qardh (Qardhul Hasan)
Pembiayaan yang diberikan dengan tujuan mebantu mereka
yang dalam posisi kesulitan finansial. Dalam pembiayaan ini BMT
tidak memungut keuntungan sepeserpun. Jadi pihak yang dipinjami
hanya berkewajiban mengembalikan jumlah dana yang diterimanya
secara diangsur.
B. Pelaksanaan Praktek di BMT Harapan Umat Tulungagung
Pelaksanaan kegiatan Praktik pengalaman Lapangan yang Pelaksanaan
kegiatan Praktik pengalaman Lapangan yang bertempat di BMT Harapan Umat
Tulungagung dimulai dari 07 Januari 2020 sampai dengan 07 Februari 2020.
Mahasiswa yang mengikuti PPL di BMT Harapan Umat Tulungagung
sebanyak dua mahasiswa dan satu mahasiswi.
Ada pun kegiatan yang di lakuakan mahasiswa perbankan syariah selama
menjalan kan praktik pengalaman lapangan di BMT Harapan Umat Tngagung
yaitu:
1. Bersama karyawan BMT Harapan Umat Tulungagung memberikan
pelayanan kepada anggota BMT.
2. Menyelesaikan masalah pembiayaan di macet di BMT
9
3. Membantu anggota, melayani anggota yang mengajukan pembiayaan,
seperti scan persyaratan yang dibutuhkan dalam pembiayaan, menulis di
buku kamus BPKB, cek fisik kendaraan, dan mencetak persyaratan.
4. Melakukan survey pada anggota yang akan melakukan pembiayaan pada
BMT Harapan Umat Tulungagung.
5. Ikut dalam kegiatan lapangan.
C. Permasalahan Di Lapangan
1. Bagaimana proses penghimpunan dana ZIS pada BMT Harapan Umat
Tulungagung?
2. Adakah permasalahan penghimpunan ZIS di BMT Harapan Umat
Tulungagung?
3. Apa solusi yang diberikan untuk mengatasi permasalahan yang terdapat
pada BMT Harapan Umat Tulungagung?
D. Tanggapan Dari Pihak BMT Harapan Umat Tulungagung
Berdasarkan permasalahan di atas pihak lembaga keuangan BMT Harapan
Umat Tulungagung menanggapi dengan baik dengan hal tersebut.
1. Dalam Penghimpunan dana ZIS yang ada di BMT harapan umat masih
cenderung berkutat pada anggota dan karyawan. Sehingga kurang optimal
dalam penghimpunan tersebut, dan sehingga bisa memberikan bantuan
kepada masyarakat dan anggota.
2. Kurang luasnya penghimpunan dana ZIS di BMT harapan umat adapun
dana yang bisa terkumpul atau yang di himpun juga sangat minim
3. Penambahan SDM baru dan melakukan penanganan dengan cara
memberikan tugas secara khusus kepada salah satu karyawan untuk lebih
terfokus melakukan penghimpunan,(khususkam untuk bagian
penghimpunan).
10
BAB III
PEMBAHASAN
A. Ladasan Teori
1. Pola Penghimpunan Zakat, Infaq, dan Shadakah
ZIS merupakan ibadah maaliyah ijtima’iyyah, dimana zakat
memiliki posisi yang sangat penting, strategis, dan menentukan, baik
dilihat dari sisi ajaran Islam maupun dari sisi pembangunan kesejahteraan
umat. Pelaksanaan iabadh zakat merujuk pada QS al-Taubah 9: 103.1
Kata 'ambillah' pada QS al-Taubah: 103, memberikan sinyal bahwa
zis sebaiknya dipungut dan dikelola oleh seorang atau suatu lembaga amil
yang diberikan otoritas dan kewenangan penuh. Secara fikih memang
diperbolehkan seorang muzaki menyerahkan langsung zakatnya kepada
mustahik. Tetapi, dalam konteks yang lebih makro, tujuan ibadah zakat
tidak akan tercapai apabila tidak dikelola oleh lembaga amil.
Pendistribusian zakat merujuk pada orang yang berhak menerimanya (QS
al-Taubah 9: 60).
Secara fiqh, muzakki diperbolehkan membayarkan secara langsung
kepada mustahik (direct zakat system). Namun juga dapat dilakukan
melalui amil (indirect zakat system). Keuntungan pembayaran zakat
melalui amil, menurut Hafidhud diantaranya: menjamin kepastian dan
disiplin pembayar zakat, menjaga perasaan bagi para mustahik zakat
apabila berhadapan langsung dengan muzakki, tercapainya efisiensi dan
efektivitas, serta sasaran yang tepat dalam pendistribusian harta zakat,
memperlihatkan syiar Islam dalam semangat penyelenggaraan
pemerintahan yang Islami. Adapun kelemahan pembayaran zakat melalui
lembaga amil, terkesan dinilai masyarakat rawan terhadap penyelewengan.
1 Hafidhudin, Didin. Zakat dalam Perekonomian Modern, (Gema Insani Press, Jakarta, 2002), hlm. 28
11
2. Pengertian Zakat, Infaq, dan Shadakah
a) Zakat
Menurut bahasa zakat yaitu tumbuh dan berkembang, atau
menyucikan karena zakat akan mengembangkan pahala pelakunya dan
membersihkannya dari dosa. Menurut syariat, zakat ialah hak wajib dari
harta tertentu pada waktu tertentu.2
Sedangkan zakat menurut istilah, definisi zakat dalam kajian
fikih, sebagaimana ditulis oleh beberapa fuqoha’ (ahli fikih), tercatat
beberapa redaksi yang memiliki maksud yang relatif sama
Dengan demikian zakat merupakan ibadah sosial yang wajib
dilaksanakan oleh umat islam dengan syarat-syarat tertentu. Selain Al-
Qur’an dan hadis terdapat juga dasar hukum formal yang dibuat oleh
pemerintah tentang pengelolaan zakat seperti Undang-Undang no 23
tahun 2011 tentang pengelolaan zakat dan pengelolaan zakat ini juga
diatur dalam PSAK 109 Akuntansi Zakat, infak, dan shadaqoh.
b) Infaq
Infak berasal dari kata anfaqa yang berarti mengeluarkan
sesuatu untuk kepentingan sesuatu. Menurut istilah infak berarti
mengeluarkan sebagian dari harta atau pendapatan/penghasilan untuk
suatu kepentingan yang diperintahkan ajaran islam.
Sedangkan menurut terminologi syariat, Infaq berarti
mengeluarkan sebagian dari harta atau pendapatan/penghasilan untuk
suatu kepentingan yang diperintahkan ajaran Islam.3
Infak dikeluarkan oleh setiap orang yang beriman, baik yang
berpenghasilan tinggi maupun rendah, apakah ia di saat lapang maupun
sempit.
2 Fahrur Mu’is, Zakat A-Z,Panduan Mudah, Lengkap, dan Praktis tentang Zakat, (Solo: Tinta Medina,
2009) cet. 1, hlm 22. 3 Didin Hafinuhuddin, Panduan Praktis tentang Zakat, Infaq, sedekah (Jakarta: Gema Insani, 1998),
hln 15.
12
Jika zakat ada nisabnya, infak tidak mengenal nisab. Jika
zakat harus diberikan pada mustahik tertentu (8 asnaf) maka infak
boleh diberikan kepada siapapun juga, misalnya untuk kedua
orangtua, anak yatim, dan sebagainya. Dalam masyarakat,
kedudukan orang tidak sama. Ada yang mendapat karunia Allah
lebih banyak, ada pula yang sedikit, dan bahkan ada yang untuk
makan sehari-hari pun susah mendapatkannya.
c) Shadaqah
Istilah sedekah berasal dari bahasa arabshadaqa. Di dalam
Al Munjid kata shadaqah diartikan yang niattnya mendapatkan
pahala dari allah, bukan sebagai pengohrmatan. Secara umum
dapat diartikan bahwa, sedekah adalah pemberian dari seorang
muslim secara suksrela tanpa dibatasi waktu dan jumlah (haul dan
nisbah) sebagai kebaikan dengan mengharap ridho allah.4
Selain itu shadaqoh juga berarti mendermkan sesuatu
kepada orang lain. Shadaqoh berasal dari kata shadaqah yang
berarti benar,maksudnya shadaqah merupakan wujud dari
ketaqwaan sesorang, bahwa orang yang bersedaqah adalah orag
yang membenarkan pengakuan sebagai orang yang bertaqwa
melalyi amal perbuatan positif kepada sesamannya baik berupa
amal atau yang lainnya.
d) Tujuan Zakat, Infaq dan Shodaqoh
Tujuan ZIS adalah sebagai perwujudan keimanan kepada
Allah SWT, mensyukuri nikmat-Nya, menumbuhkan akhlaq
mulia dengan menciptakan rasa kemanusiaan untuk saling tolong-
menolong diatanara sesama, serta menjauhkan dari sifat kikir,
bakhil, serta rakus. Dan juga menumbuhkan ketenangan hidup,
dan mengembangkan harta yang dimiliki. Manfaat dari ZIS adalah
4 M. Irfan el-Firdausy, Meraih Berkah Dari Dahsyatnya Sedekah Sedekah, (Yogyakarta : Cemerlang
Publishing, 2009), hlm 14.
13
menolong, membantu, serta membina kaum dhuafa maupun
mustahiq lainnya ke arah kehidupan yang lebih baik dan lebih
sejahtera. Serta dapat membantu mereka untuk beribadah kepada
Allah dengan baik sehingga mengindarkan mereka dari kekufuran
nikmat-Nya.
B. Praktik atau Penerapam penghimpunan di BMT Harapan Umat
Tulungagung
Mengenai penghimpunan dana ZIS penuli langsung mewawancarai
pihak BMT Harapan Umat Tulungagung:
1. Penghimpunan Dana ZIS
Berikut penuturan Sodara Mas Fendi Kristanto (pegwai Bag, ZIS),
beliau berpendapat mengenai penghimpunan dari dana ZIS, ”Terkait dana
ZIS itu sendiri di BMT itu ada dua lembaga. Lembaga Baitul Maal dan
lembaga Baitul Tamwil, dua lembaga yang dijadikan satu menjadi sebuah
BMT. Untuk Baitul Tamwilnya sudah dioperasikan setiap hari seperti
halnya pembiayaan atau simpanan. Sedangkan untuk yang dana ZIS itu
sendiri yang dikelola secara tersendiri didapatkan masih dari dana zakat
karyawan, zakat anggota, infaq karyawan, infaq anggota, dan dari
masyarakat sekitar BMT yang ingin menginfaqkan dananya (seiklasnya)”5
2. Permasalahan dan Solusi
Adanya sebuah permasalahan dalam penghimpunan dana ZIS pasti
mengakibatkan kurang optimalnya pelaksanaa kegiatan. Untuk itu penulis
mewawancarai dari pihak BMT Harapan Umat Tulungagung.
Tanggapan yang diberikan mengenai permasalahan penghimpunan
dana ZIS di sampaikan oleh Sodara Mas Fendi Kristanto.
“Salah satu dari permasalahan yang ada di BMT Harapan Umat
Tulungagung adalah pada pengelolaan dana ZIS yang kurang maksimal
untuk lebih mengembangkan Baitul Maalnya karena masih terfokus di
pembiayaan yang bersifat profit. Karena disini tidak terfokus untuk
menghimpun, kurangnya penghimpunan dalam pengelolaan ZIS
mengakibatkan belum optimalnya pelaksanaan kegiatan, sehingga belum
terealisasi dengan baik”
5 Hasil wawancara dengan sodara mas fendi kristanto (Bag. ZIS) Tangggal 3 Eebruari 2020
14
Tanggapan yang diberikan mengenai solusi dari Mas Fendi Kristanto,
beliau berpendapat,
“Solusi yang ingin kita lakukan selaku penghimpunan adalah berusaha
lebih aktif untuk memaksimalkan pengelolaan dana ZIS, baik yang berupa
penghimpunan Oleh karena itu kita sebisa mungkin ingin melakukan
penanganan dengan cara memberikan tugas secara khusus kepada salah
satu karyawan untuk lebih terfokus melakukan penghimpunan agar
pengelolaan dana ZIS di BMT Harapan Umat ini lebih maksimal. Dan
Penambahan SDM baru yang di khususkam untuk bagian penghimpunan”6
C. Analisis Terhadap Temuan Studi
1. Menurut teori
Dana zis sebaiknya dipungut dan dikelola oleh seorang atau suatu
lembaga amil yang diberikan otoritas dan kewenangan penuh. Secara fikih
memang diperbolehkan seorang muzaki menyerahkan langsung zakatnya
kepada mustahik. Tetapi, dalam konteks yang lebih makro, tujuan ibadah
tidak akan tercapai apabila tidak dikelola oleh lembaga amil
Hafidhudin mengatakan diantaranya menjamin kepastian dan disiplin
pembayar zakat,infaq, shadakqah menjaga perasaan bagi para mustahik
apabila berhadapan langsung dengan muzakki, tercapainya efisiensi dan
efektivitas, serta sasaran yang tepat dalam pendistribusian harta zakat,infaq,
shadaqah memperlihatkan syiar Islam dalam semangat penyelenggaraan
pemerintahan yang Islami dan tidak ada unsur pemaksaan.7
2. Penghimpunan dana ZIS Dalam BMT Harapan Umat Tulungagung
Dalam Penghimpunan dana ZIS Sumber dari dana zakat, infaq dan
shodaqoh yang dihimpun di BMT Harapan Umat Tulungagung. Sudah
sesuai syariat iaslam karna tidak ada unsur pemaksaan atau pun yang lainya
yang melanggar islam dan dana tersebut berasal dari zakat anggota, zakat
karyawan, infaq karyawan, infaq dari anggota BMT, serta masyarakat
sekitar BMT yang ingin menyalurkan ZIS.dan di kelola BMT
6 Hasil wawancara dengan sodara mas fendi kristanto (Bag. ZIS) Tangggal 5 Eebruari 2020 7 Hafidhudin, Didin. Zakat dalam Perekonomian Modern,…hlm, 28 ...
15
3. Permasalahan Yang Ada Dalam BMT Harapan Umat Tulungagung
Salah satu penghambat yang ada di BMT Harum Tulungagung
adalah pada penghimpunan dana ZIS karna dalam proses penghimpunan
masih dalam lingkup kecil itu pun masih di himpundari anngota dan
karyawan dan dalam penghimpunan itu belum bersekala besar sehingga
kuranng maksimal kurang maksimal untuk lebih mengembangkan Baitul
Maalnya karena masih terfokus di pembiayaan yang bersifat profit.
Kurangnya penghimpunan dalam pengelolaan ZIS mengakibatkan belum
optimalnya pelaksanaan kegiatan, sehingga belum terealisasi dengan baik.
4. Solusi Untuk Mengatasi Permasalahan Pada BMT Harapan Umat
Tulungagung.
Solusi yang harus diciptakan guna mengatasi sebuah permasalahan
yang ada pada BMT menabah sember daya manusia yang di tugas kan
untuk di badian ZIS karna pegawi di bagian ZIS masih kurang dan selaku
penghimpun yaitu harus lebih aktif untuk memaksimalkan penghimpunan
dana ZIS, Oleh karena itu pihak BMT Harapan Umat sebisa mungkin
melakukan penanganan dengan cara memberikan tugas secara khusus
kepada salah satu karyawan untuk lebih terfokus melakukan
penghimpunan dan menambahkan SDM agar dana ZIS di BMT Harapan
Umat lebih maksimal
16
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari hasil penelitian yang di dapat dari peneliti berdasarkan teori dan
hasil analisis dari peneliti pada BMT Harapan Umat Tulungagung dapat
disimpulkan bahwa:
1. Proses penghimpunan di BMT Harapan Umat Tulungagung Sumber dana
zakat, infaq dan shodaqoh sudah sesuai syariat islam karna dalam
pengimpunan tersebit tidak ada unsur pemaksaan ataupun unsur yang lainya
2. Penghimpunan Dana zakat, infaq dan shodaqoh yang dihimpun di BMT
Harum Tulungagung masih berasal dari zakat anggota, zakat karyawan,
infaq karyawan, infaq dari anggota BMT, serta masyarakat sekitar BMT
yang ingin menyalurkan ZIS.
3. Solusi yang harus diciptakan guna mengatasi sebuah permasalahan yang
ada pada BMT selaku penghimpun yaitu harus lebih aktif untuk
memaksimalkan penghimpunan dana ZIS, Oleh karena itu pihak BMT
Harapan Umat sebisa mungkin melakukan penanganan dengan cara
memberikan tugas secara khusus kepada salah satu karyawan untuk lebih
terfokus melakukan penghimpunan dan menambahkan SDM agar dana ZIS
di BMT Harapan Umat lebih maksimal
B. SARAN
1. Untuk Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Senantiasa menjalin hubungan baik dengan berbagai institusi atau
lembaga keuangan yang berpotensi mengembangkan pengetahuan
mahasiswa yang akan melakuan PPL, dan Diharapkan penelitian ini mampu
menjadikan referensi baru bagi mahasiswa-mahasiswi terutama untuk
jurusan Perbankan Syariah.
17
2. Bagi lembaga
Hasil penelitian ini dapat berguna untuk BMT yang diteliti Saya harap bisa
menamban SDM baru yang berfokus pada penghimpunan ZIS karna
penghimpunan melancarkan penyaluaran dan yang lainya
3. Lebih bisa memaksimalkan kegiatan PPL karna waktu yang kurang
panjang.
18
DAFTAR PUSTAKA
Hafidhudin, Didin. 2002. Zakat dalam Perekonomian Modern, Gema Insani Press,
Jakarta.
Fahrur Mu’is, Zakat A-Z,Panduan Mudah. 2009, Lengkap, dan Praktis tentang Zakat,
Solo: Tinta Medina, cet. 1
Didin Hafinuhuddin,1998 Panduan Praktis tentang Zakat, Infaq, sedekah Jakarta:
Gema Insani
M. Irfan el-Firdausy,2009. Meraih Berkah Dari Dahsyatnya Sedekah Sedekah,
Yogyakarta : Cemerlang Publishing
Wawancara Dengan Sodara Mas Fendi Kristanto (karyawan BMT Harum) pada
tanggal 5 Februari 2020
19
LAMPIRAN-LAMPIRAN
20
DOKUMENTASI