laporan praktik pengalaman lapangan jurusan...
TRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
JURUSAN EKONOMI SYARIAH
PENGELOLAAN DANA BUMDES BANYURIPAN UNTUK
MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DESA KATES
KECAMATAN KAUMAN KABUPATEN TULUNGAGUNG
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan
Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung
Oleh
AHMAD SHOLIKIN
NIM. 12402173374
Dosen Pembimbing Lapangan
DR. HJ. CHUSNUL CHOTIMAH M.AG
NIP/NIDN. 197512112002122001
JURUSAN EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
IAIN TULUNGAGUNG
2020
ii
PERSETUJUAN/PENGESAHAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
Laporan akhir Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Jurusan Ekonomi Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung ini telah di setujui dan
disahkan pada :
Hari : Senin
Tanggal : 31 Agustus 2020
Di : Tulungagung
Judul Laporan :Pengelolaan Dana Bumdes Banyuripan Untuk Meningkatkan
Kesejahteraan Masyarakat Desa Kates Kecamatan Kauman Kabupaten
Tulungagung.
MENYETUJUI
Dosen Pembimbing Lapangan
( Dr. Hj. Chusnul Chotimah, M.Ag)
NIP/NIDN. 197512112002122001
Mengesahkan
a.n Dekan
Kepala Laboratorium Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam
( Siswahyudianto, M.M)
NIP/NIDN.2015068402
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) selama kurang lebih 1 bulan yakni mulai
tanggal 01 sampai 31 Agustus 2020 dengan lancar.
Laporan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ini telah disusun dengan
maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat
memperlancar pembuatan laporan ini. Melalui laporan ini penulis mengucapkan
terima kasih kepada :
1. Dr. Maftukhin, M.Ag selaku rektor IAIN Tulungagung
2. Dr. H. Dede Nurohman, M.Ag selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
IAIN Tulungagung
3. Dr. Hj. Chusnul Chotimah M.Ag selaku Dosen Pembimbing Lapangan yang telah
membimbing mahasiswa selama PPL.
4. Reni Prastiwi selaku pimpinan BUMDes Banyuripan.
5. Seluruh staf yang berada di BUMDes Banyuripan.
6. Kedua orang tua, adik dan sahabat atas do’a dan dukungannya serta motivasi yang
diberikan kepada saya.
Terlepas dari itu semua, kami menyadari sepeuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki laporan ini.
Akhir kata, penulis berharap laporan pertanggung jawaban ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak.
Tulungagung, 31 Agustus 2020
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN................................................................................. ii
KATA PENGANTAR.............................................................................................. iii
DAFTAR ISI............................................................................................................. iv
BAB I : PENDAHULUAN
A. Dasar
Pemikiran...............................................................................................1
B. Tujuan dan
Kegunaan......................................................................................2
C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Praktik.........................................................3
BAB II : PELAKSANAAN PRAKTIK
A. Profil Lembaga................................................................................................4
B. Pelaksanaan Praktik........................................................................................6
C. Permasalahan di Lapangan.............................................................................7
D. Tanggapan dari Pihak Lembaga Tempat Praktik...........................................7
BAB III : PEMBAHASAN
A. Kajian Teori....................................................................................................8
B. Analisis Terhadap Temuan Studi..................................................................16
BAB IV : PENUTUP
A. Kesimpulan....................................................................................................18
B. Saran..............................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
• Berita Acara Harian Individual
v
• Form Bukti Konsultasi dengan DPL
• Dokumentasi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran
Desa sebagai pemerintah yang secara langsung dan riil menyentuh
kebutuhan masyarakat untuk disejahterakan. Jika desa mampu secara mandiri
menyediakan kebutuhan warganya, maka desa telah mampu mensejahterakan
warga sekaligus mengadakan pendapatan bagi dirinya. Desa merupakan basis
sistem kemasyarakatan bangsa yang kokoh untuk mengembangkan sistem politik,
sosial, budaya, ekonomi, dan hankam. Dalam rangka mengakomodasi potensi
desa dan pemenuhan kebutuhan warga desa, melalui UU No. 32 tahun 2004
tentang Pemerintah Daerah, pemerintah memberikan dukungan besar agar desa
memiliki badan usaha yang mampu mengembangkan dan menggerakkan
perekonomian lokal.
Pengembangan basis ekonomi di pedesaan sudah lama dijalankan oleh
pemerintah melalui berbagai program. Namun upaya itu belum membuahkan hasil
yang memuaskan sebagaimana diinginkan bersama. Salah satu faktor yang paling
dominan adalah intervensi pemerintah terlalu besar, akibatnya justru menghambat
daya kreativitas dan inovasi masyarakat desa dalam mengelola dan menjalankan
mesin ekonomi di pedesaan. Sistem dan mekanisme kelembagaan ekonomi di
pedesaan tidak berjalan efektif dan berimplikasi pada ketergantungan terhadap
bantuan pemerintah sehingga mematikan semangat kemandirian.
Berdasarkan asumsi itulah maka sudah seharusnya eksistensi desa
mendapatkan perhatian yang serius dari pemerintah pusat dengan lahirnya
kebijakan-kebijakan terkait dengan pemberdayaan ekonomi yang dilakukan
dengan cara menghimpun dan melembagakan kegiatan ekonomi masyarakat. Oleh
karena itu pemerintah menerapkan pendekatan baru yang diharapkan mampu
menstimulus dan menggerakkan roda perekonomian di pedesaan adalah melalui
2
pendirian kelembagaan ekonomi yang dikelola sepenuhnya oleh masyarakat desa
yaitu Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sebagai salah satu program andalan
dalam meningkatkan kemandirian perekonomian desa.
BUMDes lahir sebagai suatu pendekatan baru dalam usaha peningkatan
ekonomi desa berdasarkan kebutuhan dan potensi desa. Pengelolaan BUMDes
sepenuhnya dilaksanakan oleh masyarakat desa, yaitu dari desa, oleh desa, dan
untuk desa. Cara kerja BUMDes adalah dengan jalan menampung kegiatan-
kegiatan ekonomi masyarakat dalam sebuah bentuk kelembagaan atau badan usaha
yang dikelola secara profesional, namun tetap bersandar pada potensi asli desa.
Hal ini dapat menjadikan usaha masyarakat lebih produktif dan efektif.
Kedepan BUMDes akan berfungsi sebagai pilar kemandirian bangsa yang
sekaligus menjadi lembaga yang menampung kegiatan ekonomi masyarakat yang
berkembang menurut ciri khas desa dalam rangka meningkatkan kesejahteraan
masyarakat desa. Melalui kegiatan yang diselenggarakan oleh BUMDes pula,
diharapkan mampu menjadi sentra pemberdayaan masyarakat yang ada dipedesaan
dengan jenis pelayanan yang ada.
B. Tujuan Dan Kegunaan
Tujuan dari laporan ini adalah :
1. Untuk mengetahui bagaimana pengelolaan dana Bumdes di desa kates ke
kauman dilihat dari aspek administrasi, personal (petugas),evaluasi dan
pengawasan, serta pemanfaatan hasil dan pelayanan yang diberikan.
2. Untuk mengetahui bagaimana pengeloaan dana bumdes di desa kates
untuk kesejahteraan masyarakat.
Ada beberapa manfaat atau kegunaan pelaksanaan praktik pengalaman lapangan
(PPL) adalah sebagai berikut:
1. Bagi Mahasiswa
a. Mahasiswa dapat mengaplikasikan dan meningkatkan ilmu yang
diperoleh di bangku perkuliahan.
3
b. Memperluas wawasan ilmu dalam rangka pembentukan keahlian di
lembaga-lembaga bagi peserta praktik kerja lapangan.
c. Memberikan gambaran umum tentang kinerja di lembaga-lembaga
baik fungsi, tugas, dan tanggungjawab untuk masing-masing sistem
didalamnya.
2. Bagi Universitas
a. Terjalin kerjasama “bilateral” antara universitas Tulungagung dengan
instansi pemerintah
b. Universitas akan dapat meningkatkan kualitas lulusannya melalui
pengalaman magang kerja.
3. Bagi Perusahaan atau Instansi Pemerintah
a. Adanya kerjasama antara dunia pendidikan dengan lembaga atau
instansi pemerintah sehingga instansi tersebut lebih dikenal oleh
kalangan akademis.
b. Adanya kritikan-kritikan yang membangun dari mahasiswa-
mahasiswa yang melaksanakan praktek kerja lapangan.
c. Instansi akan mendapat bantuan tenaga dari mahasiswa-mahasiswa
yang melaksanakan praktek kerja lapangan.
C. Waktu Dan Tempat Pelaksanaan
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ini merupakan salah satu bentuk
kegiatan yang dilaksanakan pada semester Ganjil (awal semester VII) pada masa
pandemi covid-19, maka dari itu PPL dilaksanaka dengan sistem daring melalui
kegiatan dalam bentuk observasi.
Waktu : Tanggal 01 sampai 31 Agustus 2020
Tempat : BUMDes Banyuripan
Alamat : Rt/Rw 03/01, Dsn Sendung, Ds. Kates, Kauman, Tulungagung.
4
BAB II
PELAKSANAAN PRAKTIK
A. Profil Lembaga
Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) merupakan lembaga usaha desa
yang dikelola oleh masyarakat dan pemerintahan desa dalam upaya memperkuat
perekonomian desa dan dibentuk berdasarkan kebutuhan dan potensi desa.
BUMDes merupakan pilar kegiatan ekonomi di desa yang berfungsi sebagai
lembaga sosial (social institution) dan komersial (commercial institution). Selain
itu BUMDes juga berperan sebagai lembaga sosial yang berpihak pada
kepentingan masyarakat melalui kontribusinya dalam penyediaan pelayanan
sosial. Sedangkan sebagai lembaga komersial bertujuan mencari keuntungan
melalui penawaran sumber daya lokal ke pasar.
Bumdes banyuripan resmi berdiri pada tanggal 10 februari 2017 sebagai
lembaga milik desa yang bertujuan untuk menawarkan kemudahan berbelanja
kebutuhan pokok serta produk lainnya. Selain lengkap bumdes juga
mengutamakan pelayanan konsumen, kenyamanan, dan harga yang relatif murah
dengan kualitas terjamin.
Bumdes banyuripan menyediakan berbagai macam produk pilihan dengan
kualitas terbaik. Produk dari bumdes sendiri tidak hanya menyediakan bahan
pokok, namun juga menyediakan seperti: alat kantor, alat tulis, layanan fotokopi
makanan ringan dan juga menyediakan tempat nongkrong bagi pemuda desa kates
serta layanan free wifi.
Bumdes banyuripan terus berupaya untuk meningkatkan segala
kebutuhan masyarakat agar pendistribusian dan pendapatan dari bumdes sendiri
segera berputar cepat dalam masalah keuangan sehingga laba yang dihasilkan
dapat dijadikan pendapat asli desa dan digunakan untuk pembangunan lainnya.
5
1. Letak Geografis
Letak Bumdes Banyuripan berada di timur balai desa kates. Letaknya berada di
RT/RW 03/01, Dusun Sendung, Desa Kates, Kecamatan Kauman, Kabupaten
Tulungagung, Jawa Timur.
2. Struktur Bumdes Banyuripan
BUMDES BANYURIPAN
KOMISARIS : KEPALA DESA
PENGAWAS 1 : IMAM KAMBALI
PENGAWAS 11 : ENIK ISNAWATI
PENGAWAS 111 : NURUL MASLIKAH S.Pd.1
KETUA : RENI PRASTIWI
SEKRETARIS : IRFAN MUARIF
BENDAHARA : TIYAS ADE LINA S.E
Komisaris
kepala desa
Ketua
Unit usaha
Unit usaha
Pengawas
Bendahara
Unit usaha
Sekretaris
6
B. Pelaksanaan Praktik
Pada kesempatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) pada tahun ini
khususnya di masa pandemi covid-19 seperti ini, PPL hanya dilaksanakan di
lembaga yang ada di desa masing-masing. Maka dari itu saya melaksanakan PPL
di Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) Banyuripan Desa Kates.
Adapun pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ini dilaksanakan
di BUMDes Banyuripan yang beralamat di Dusun Sendung, Desa Kates,
Kecamatan Kauman, Kabupaten Tulungagung. Pelaksanaan PPL berlangsung
mulai tanggal 01 sampai 31 Agustus 2020.
Dalam melaksanakan PPL kami dituntut untuk selalu aktif dalam
praktiknya akan tetapi tetap berpedoman pada aturan-aturan yang berlaku di
tempat lembaga. Selama PPL di BUMDes saya banyak mendapatkan banyak
pembelajaran yang belum pernah saya dapatkan sebelumnya apalagi di masa
pandemi covid-19 seperti sekarang ini. Baik yang saya amati atau tanya jawab
langsung dengan pimpinan maupun dengan pengelola BUMDes. Semua yang telah
saya pelajari selama berada dibangku kuliah berbeda jauh dengan praktiknya
secara langsung terjun ke dalam lingkungan masyarakat setempat. Memahami
secara umum bagian-bagian yang ada dalam lembaga usaha ini serta tugas-tugas
tiap bagian. di Bumdes Banyuripan desa Kates Kecamatan Kauman, penulis
memilih untuk fokus pada diseminasi informasi pengelolaan keuangan di
lingkungan instansi pemerintah selain itu tugas yang saya lakukan selama PPL di
BUMDes adalah :
a. Observasi di tempat PPL.
b. Melakukan wawancara kepada pimpinan Bumdes.
c. Melakukan survey di Bumdes.
d. Mencari dan mencatat data-data.
e. Sesekali dimintai untuk membuatkan absensi karyawan.
7
C. Permasalahan Di Lapangan
Suatu kegiatan baik individu, kelompok, bahkan lembaga/instansi/organisasi
tidak akan luput dari yang namanya masalah. Dikarenakan dengan adanya
masalah tersebut akan dapat memberikan pelajaran bagi yang bersangkutan untuk
mengevaluasi menjadi lebih baik kedepannya. Begitu juga di bumdes banyuripan
desa kates.
Berdasarkan hasil identifikasi selama melakukan praktik pengalaman
lapangan permasalahan yang ada di BUMDes Banyuripan adalah pentingnya
partisipasi masyarakat terhadap pengelolaan dan pembangunan desa dalam
pengelolaan bumdes. Sejumlah faktor turut berperan seperti faktor sosial ekonomi
untuk tingkat pemahaman masyarakat terhadap keberadaan bumdes, faktor
kepemimpinan daerah untuk mendorong tingkat partisipasi masyarakat dalam
struktur kelembagaan. Dengan adanya permasalahan diatas, maka penulis tertarik
untuk mengangkat permasalahan tersebut dengan judul “pengelolaan dana
bumdes banyuripan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
D. Tanggapan Dari Pihak Lembaga Tempat Praktik
Tanggapan dari pihak bumdes banyuripan mengenai permasalahan yang
dikeluhkan diatas, pihak bumdes harus melakukan inovasi dan menyiapkan
strategi, langkah maupun cara untuk mengembalikan perputaran keuangan dana
bumdes dengan cepat sehingga nantinya akan memberikan dampak bagi bumdes
banyuripan itu sendiri. Untuk melakukan aksi inovasi dan strategi bumdes
banyuripan harus bertindak misalkan promosi langsung kepada masyarakat dalam
satu rumah ke rumah lainnya, kemudian memberi wawasan tentang keunikan
bumdes dari pada kios milik lainnya. Serta melakukan evaluasi setiap periode
tertentu.
8
BAB III
PEMBAHASAN
A. Kajian Teori
1. Desa
a. Definisi Desa UU No. 6 Tahun 2014 menyatakan desa adalah desa dan
desa adat atau yang disebut dengan nama lain1, selanjutnya disebut desa,
adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang
berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan,
kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak
asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem
pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
b. Kewenangan Desa Permendesa No. 1 Tahun 2015 menjelaskan
kewenangan desa adalah kewenangan yang dimiliki desa yang meliputi
kewenangan di bidang penyelenggaraan pemerintah desa2, pelaksanaan
pembangunan desa, pembinaan kemasyarakatan desa, dan pemberdayaan
masyarakat desa berdasarkan prakara masyarakat, hak asal usul dan adat
istiadat desa.
c. Pemerintahan Desa Pemerintah desa berdasarkan UU No. 6 Tahun 2014
adalah kepala desa atau yang disebut dengan nama lain dibantu perangkat
desa sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa. Sesuai penjelasan
UU No. 6 Tahun 2014 kepala desa merupakan kepala pemerintahan yang
memimpin penyelenggaraan pemerintahan desa. Kepala desa atau yang
disebut dengan nama lain mempunyai peran penting dalam kedudukannya
sebagai kepanjangan tangan negara yang dekat dengan masyarakat san
sebagai pemimpin masyarakat.
1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 06 Tahun 2014 tentang Desa
2 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 01 Tahun 2015 tentang Kewenangan Desa
9
2. Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)
Menurut Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 tentang desa Badan
Usaha Milik Desa, selanjutnya disebut BUMDesa adalah badan usaha yang
seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh Desa melalui penyertaan
secara langsung yang berasal dari kekayaan Desa yang dipisahkan guna
mengelola aset, jasa pelayanan dan usaha lainnya untuk sebesar-besarnya
kesejahteraan masyarakat Desa. Sedangkan menurut Badriyadi
mengemukakan bahwa Badan Usaha Milik Desa merupakan pilar
perekonomian desa yang berfungsi sebagai lembaga sosial (sosial institution)
dan komersial (commercial institution) yang berpihak pada kepentingan
masyrakat serta mencari keuntungan3. Pendirian BUMDes dimaksudkan
sebagai wadah bagi masyarakat dalam seluruh kegiatan di bidang ekonomi
dan pelayanan umum yang dikelola oleh desa dan kerja sama antar desa.
Tujuan pendirian BUMDes seperti yang dijelaskan dalam UU No.6 Tahun
2014 adalah :4
a. Meningkatkan perekonomian desa.
b. Mengoptimalkan aset Desa agar bermanfaat untuk kesejahteraan Desa.
c. Meningkatkan usaha masyarakat dalam pengelolaan potensi ekonomi
Desa.
d. Mengembangkan rencana kerja sama usaha antar desa dengan pihak
ketiga.
e. Menciptakan peluang dan jaringan pasar yang mendukung kebutuhan
layanan umum warga.
f. Membuka lapangan kerja.
3 Erwin Setyadi, Panduan Penggunaan dan Pengelolaan Dana Desa,( Jakarta:PT Grasindo,2019),
hlm.65
4 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 06 Tahun 2014 tentang Desa
10
g. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui perbaikan pelayanan
umum pertumbuhan dan pemerataan ekonomi desa.
h. Meningkatkan pendapatan masyarakat desa dan pendapatan asli desa.
3. Keuangan Desa
Salah satu hal terpenting dalam menjalankan roda pemerintahan dan
pembangunan desa adalah keuangan desa. Pemerintah desa diharapkan dapat
mengelola keuangan desa dengan efektif dan tepat sasaran sesuai dengan
permasalahan dan kebutuhan masyarakat desa. Pengelolaan 12 keuangan desa
yang efektif dan efisien akan menunjang peningkatan pembangunan
perekonomian desa Menurut Widjaja dalam Buku Pemerintahan Desa dan
Administrasi Desa keuangan desa adalah pengurusan keuangan desa yang
dilakukan oleh pemerintah desa yang dipertanggunjawabkan pelaksana
kepada desa berkewajiban melakukan keuangan secara teratur dan sesuai
dengan perencanaan5. Menurut Nurcholis bahwa keuangan desa adalah semua
hak dan kewajiban dalam rangka penyelengaraan pemerintah desa yang dapat
dinilai dengan uang, termaksud didalamnya segala bentuk kekayaan yang
berhubungan dengan hak dan kewajiban desa tersebut.
Keuangan BUMDes, pada tahap awal pendirian BUMDes, akan banyak
pertanyaan mengenai dari mana modal BUMDes didapatkan. berikut adalah
pemaparan tentang modal BUMDes menurut Peraturan Pemerintah (PP) no. 43
Tahun 2014 Pasal 135.6
a. Modal awal BUMDes bersumber dari APB Desa
b. Kekayaan BUMDes merupakan kekayaan Desa yang dipisahkan dan tidak
terbagi atas saham.
5 Widjaja,Pemerintahan Desa dan Administrasi Desa,(Jakarta:PT.Raja Grafindo Persada,
1996),hlm.135
6 Peraturan Perundang-Undangan(PP) Nomor 43 Tahun 2014 Pasal 135 tentang Modal BUMDes
11
c. Modal BUMDes terdiri atas:
1. Penyertaan modal Desa; dan
2. Penyertaan modal masyarakat Desa
d. Penyertaan modal Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a berasal
dari APB Desa dan sumber lainnya.
e. Penyertaan modal Desa yang berasal dari APB Desa sebagaimana dimaksud
pada ayat (4) dapat bersumber dari:
1. Dana segar
2. Bantuan pemerintah
3. Bantuan pemerintah daerah
4. Asset dana yang diserahkan kepada APB Desa
f. Bantuan Pemerintah dan pemerintah daerah kepada BUMDes sebagaimana
dimaksud pada ayat (5) huruf b dan huruf c disalurkan melalui mekanisme
APB Desa.
4. Klasifikasi Jenis Usaha BUMDes
Jenis usaha yang bisa dijalankan BUMDes yakni7:
a. Bisnis Sosial/ Serving
Melakukan pelayanaan pada warga sehingga warga mendapatkan
manfaat sosial yang besar. Pada model usaha seperti ini BUMDES tidak
menargetkan keuntungan profit. Jenis bisnis ini seperti pengelolaan air minum,
pengolahan sampah dan sebagainya.
b. Keuangan/ Banking
BUMDes bisa membangun lembaga keuangan untuk membantu warga
mendapakan akses modal dengan cara yang mudah dengan bunga semurah
mungkin. Bukan rahasia lagi, sebagian besar bank komersil di negeri ini tidak
berpihak pada rakyat kecil pedesaan. Selain mendorong produktivitas usaha
7 Benny Rojeston Marnaek N, Penerapan dan Pengembangan BUMDes,(Sumatra Barat: CV Insan
Cendekia Mandiri, 2020),hlm.19
12
milik warga dari sisi permodalan, jenis usaha in juga bisa menyelamatkan
nasib warga dari cengkeraman renternir yang selama ini berkeliaran di desa-
desa.
c. Bisnis Penyewaan/ Renting
Menjalankan usaha penyewaan untuk memudahkan warga
mendapatkan berbagai kebutuhan peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan
misalnya penyewaan gedung, alat pesta, penyewaan traktor dan sebagainya.8
d. Lembaga Perantara/ Brokering
BUMDes menjadi perantara antara komoditas yang dihasilkan warga
pada pasar yang lebih luas sehingga BUMDes memperpendek jalur distribusi
komoditas menuju pasar. Cara ini akan memberikan dampak ekonomi yang
besar pada warga sebagai produsen karena tidak lagi dikuasai tengkulak.
e. Perdagangan/ Trading
BUMDes menjalankan usaha penjualan barang atau jasa yang
dibutuhkan masyarakat yang selama ini tidak bisa dilakukan warga secara
perorangan. Misalnya, BUMDes mendirikan Pom Bensin bagi kapal-kapal di
desa nelayan. BUMDes mendirikan pabrik es ada nelayan sehingga nelayan
bisa mendapatkan es dengan lebih murah untuk menjaga kesegaran ikan
tangakapan mereka ketika melaut.
f. Usaha Bersama/ Holding
BUMDes membangun sistem usaha terpadu yang melihatkan banyak
usaha di desa. Misalnya, BUMDes mengelola wisata desa dan membuka akses
seluasnya pada penduduk untuk bisa mengambil berbagai peran yang
dibutuhkan dalam kegiatan usaha wisata itu.
8 Ibid..,hlm.21
13
g. Kontraktor/ Contracting
Menjalankan pola kerja kemitraan pada berbagai kegiatan desa seperti
pelaksana proyek desa, permasok berbagai bahan pada proyek desa.
5. Pendapatan Asli Desa
Pendapatan desa menurut Permendagri No. 113 Tahun 20149 merupakan
semua penerimaan uang melalui rekening desa yang merupakan hak desa dalam
satu tahun anggaran yang ridak perlu dibayar kembali oleh desa. Pendapatan desa
berasal dari pendapatan asli desa, pendapatan transfer dan pendapatan lain-lain.
Pendapatan asli desa adalah pendapatan yang berasal dari kewenangan desa dalam
menjalankan kegiatan ekonomi berdasarkan potensi yang dimiliki oleh desa
termasuk juga hasil BUMDes, tanah kas desa. Menurut sumber pendapatan asli
desa berasal dari :
a. Hasil usaha.
b. Hasil aset.
c. Swadaya, partisipasi dan gotong royong.
d. Lain-lain pendapatan desa.
Pendapatan lain lain menurut Permendagri No. 113 Tahun 2014 terdiri atas :
1. Hibah dan sumbangan dari pihak ketiga yang tidak mengikat.
2. Lain-lain pendapatan desa yang sah. Hibah dan sumbangan dari pihak ketiga
yang tidak mengikat adalah pemberian berupa uang dari pihak ketiga. Sedangkan
lain-lain pendapatan desa yang sah adalah hasil kerja sama dengan pihak ketiga dan
bantuan perusahaan yang berlokasi di desa.
6. Aset
9 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa
14
Pengertian aset menurut Siregar adalah barang atau sesuatu barang yang
memiliki nilai ekonomi (economi value), nilai komersial (commercial value)10,
atau nilai tukar (exchange value) yang dimiliki oleh badan usaha, instansi atau
individu. Bagi pemerintah daerah aset daerah merupakan sumberdaya yang sangat
penting sebagai penopang pendapatan asli daerah. Oleh sebab itu pemerintah
daerah harus dapat melakukan manajemen aset secara baik supaya pengelolaan
aset dapat dilakukan secara maksimal. Sumber aset daerah menurut (Aira 2014)
yaitu :
1. Aset yang bersumber dari pelaksanaan APBD adalah merupakan output
dari terealisasinya belanja modal dalam satu tahun anggran. 14
2. Aset yang bersumber dari luar pelaksanaan APBD adalah aset tidak
diperoleh dari realisasi anggaran melainkan pemda menerima aset dari pihak
lain, seperti lembaga donor dan masyarakat. Pengelolaan aset daerah di atur
dalam Permendagri No. 17 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Barang
Milik Daerah. Lingkup pengelolaan meliputi :
a. Perencanaan kebutuhan dan pengangaran.
b. Pengadaan.
c. Penggunaan.
d. pemanfaatan.
e. Pengamatan dan pemeliharaan.
f. Penilaian.
g. Penghapusan.
h. Pemindahtanganan.
i. Penatausahaan.
j. Pembinaan pengawasan dan pengendalian.
10 Bambang Pamungkas,Dasar-Dasar Manajemen Keuangan Pemerintah Desa,(Bogor:Kesatuan
Press,2013),hlm.138
15
B. Analisis Terhadap Temuan Studi
Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Banyuripan sangat berperan
penting Sebagai lembaga yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat desa dengan melalui pengelolaan potensi desa sesuai dengan
kebutuhan masyarakat, atau dengan kata lain sebagai salah satu sumber
kegiatan ekonomi desa11.
Dengan adanya BUMDes Banyuripan desa Kates menjadi desa yang
lebih mandiri dan masyarakatnya pun menjadi lebih sejahtera. Tetapi
mengingat BUMDes masih termasuk hal baru dalam keberadaannya, maka tak
pelak di dalam praktek, beberapa kendala muncul justru terkait dalam proses
pembentukannya. Sebagai tindak lanjut dari pelaksanaan dari pendiriam
BUMDes, maka dijelaskan Pemerintah Kota/Kabupaten perlu menetapkan
tentang peraturan daerah (PERDA) yang berkaitan tentang tata cara
pembentukan dan pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Kedua, kendala yang dialami oleh BUMDes Banyuripan sebagaimana
telah di tuturkan kepada pimpinan pengelola BUMDes bahwa dalam sumber
keuangan yang diturunkan pemerintah desa cukup banyak untuk dijadikan
modal usaha dalam pengembangan BUMDes, akan tetapi dalam
penegmbalian modal usaha yang telah digunakan dalam pembangunan kios,
pembelian produk dan lainnya masih cukup lambat karena dalam hal ini
BUMDes Banyuripan masih dalam tahap merintis sehingga pengelolaan lebih
fokus dalam pengembalian modal usaha.
11 Ngesti D.Prasetyo, Sistem Pemerintah Desa, Makalah 2006.
16
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan kajian dilapangan, maka peneliti menyimpulkan
Peran BUMDes terhadap perekonomian masyarakat desa di Desa Kates
Kecamatan Kauman Kabupaten Tulungagung sebagai berikut :
1. Pengelolaan BUMDes yang dapat semakin memperkokoh peran partisipasi
masyarakat bukanlah hal yang mudah dicapai. Faktor yang mencapainya
adalah sosial ekonomi, hal ini mencakup pentingnya pemahaman dan sikap
masyarakat terhadap keberadaan bumdes untuk meningkatkan kesejahteraan.
2. Peran kepemimpinan daerah untuk mendorong tingkat partisipasi masyarakat
dalam struktur kelembagaan BUMDes. Serta sumber daya ekonomi lokal
yang diajdikan sebagai landasan pembentukan BUMDes
3. BUMDes bisa membangun lembaga keuangan untuk membantu warga
mendapakan akses modal dengan cara yang mudah dengan bunga semurah
mungkin.
B. SARAN
Berdasarkan hasil peneliti yang diperoleh maka peneliti dapat saran sebagai
berikut :
1. Kepada Kepala Desa
Kepala desa memiliki peran penting dan kuat serta memiliki cukup
kekuasaan untuk mengatur masyarakat dengan dibantu oleh segenap perangkat
desa. Untuk itu kepala desa mempunyai peran penting untuk menghimbau
masyarakat dan juga anggota BUMDes untuk menggunakan badan usaha
tersebut sesuai dengan hukum dan aturan yang berlaku dan kejujuran serta
menggunkannya dengan sebaik-baiknya demi kemajuan desa kates ini.
17
Daripada itulah selaku kepala desa harus bersikap lebih bijaksana dan bisa
menjadi panutan dari masyarakat, sehingga semua yang diharapkan bisa
terlaksana dan tercapai dalam kehidupan bermasyarakat.
2. Kepada Pengurus BUMDes Banyuripan
Kepada para pengurus BUMDes dari berbagai kalangan hendaknya
selalu memberikan dan berinovasi dalam mengembangkan BUMDes
Banyuripan tersebut demi meningkatkan perekonomian masyarakat. Dan
selalu saling memberikan dorongan, masukan, arahan satu sama lain untuk
berbuat baik, jujur, dan semangat menjalankan tugasnya, serta menghimbau
agar lebih giat, rajin, dan tertib dalam bekerja. Hal yang sangat penting adalah
kompak dalam mengembangkan usaha yang ada di BUMDes untuk mencapai
perekonomian desa yang lebih baik dan maju. dengan system keuntungan bagi
hasil dengan masyarakat sehingga semua tidak terbebani dan saling terbantu.
3. Kepada Anggota Masyarakat
Dengan adanya BUMDes Banyuripan ini, masyarakat bisa belajar
bagaimana kerjasama bersama untuk saling menguntungkan dan tetap
kebutuhan sehari-hari terpenuhi. Sebagai masyarakat yang mandiri, harus bisa
membuktikan bahwa usaha dari pemerintah tidak sia-sia untuk mendirikan
BUMDES ini sebagai upaya untuk menigkatkan perekonomian masyarakat.
Sehingga kita bekerja sama untuk saling menguntungkan dalam kehidupan
sehari-hari.
4. Kepada Peneliti
Bagi peneliti yang akan datang (bila ada) disarankan untuk meneliti dalam
pelaksanaan, peraan, dan upaya BUMDes yang belum terlaksana maksimal.
Seperti pariwisata di waduk Kates, progam peminjaman modal untuk usaha
yang terstruktur. Supaya kita dapat mengetahui berbagai progam yang
dikonsep oleh BUMDes Banyuripan namun masih belum terlaksana. Buatlah
perencanaan yang lebih sistematis agar lebih bisa memudahkan dalam kegiatan
dan pelaksanaannya. Buatlah model-model penelitian yang lain yang lebih
18
baru dan sesuai dengan tema dan tujuan, sehingga dari perubahan kegiatan
penelitian jugaakan menghasilkan penelitian yang lebih baik dari yang
dilakukan sebelumnya.
19
DAFTAR PUSTAKA
A.W Widjaja, 1996, Pemerintah Desa Dan Administrasi Desa Menurut Undang-
Undang Nomor 5 Tahun 1979 (sebuah tinjauan), Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada
Marnaek Benny Rojeston N, 2020,Penerapan dan Pengembangan BUMDes,Sumatra
Barat, CV Insan Cendekia Mandiri
Setyadi Erwin , 2019, Panduan Penggunaan dan Pengelolaan Dana Desa, Jakarta,
PT Grasindo
D.Prasetyo Ngesti, 2006, Sistem Pemerintah Desa, Makalah
Peraturan perUndang-Undang
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 06 Tahun 2014 tentang Desa
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 01 Tahun 2015 tentang Kewenangan
Desa
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan
Keuangan Desa
Peraturan Perundang-Undangan(PP) Nomor 43 Tahun 2014 Pasal 135 tentang Desa
20
BERITA ACARA HARIAN
PPL JURUSAN EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM IAIN TULUNGAGUNG
GELOMBANG II TAHUN 2020
Pada tanggal 01 sampai tanggal 31 Agustus 2020, bertempat di Lembaga
“Badan Usaha Milik Desa(BUMDes) Banyuripan”, telah dilaksanakan PPL Jurusan
Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung gelombang
II Tahun 2020 oleh mahasiswa dengan identitas sebagai berikut :
Nama : Ahmad Sholikin
NIM : 12402173374
Jurusan : Ekonomi Syariah
NO Hari/Tanggal Pukul Kegiatan
1 Sabtu, 01 Agustus 2020 10.00
WIB
Hari ini saya memulai untuk
melaksanakan kegiatan PPL dengan
menghubungi pimpinan BUMDes
terlebih dahulu.
2 Minggu, 02 Agustus 2020 10.00
WIB
Setelah menghubungi pimpinan
BUMDes saya melakukan pertemuan
kepada pemimpin BUMDes di kios
BUMDes.
3 Senin, 03 Agustus 2020 10.00
WIB
Hari ini saya diajak oleh pimpinan
BUMDes untuk melihat produk
BUMDes
4 Selasa, 04 Agustus 2020 09.00
WIB
Hari ini saya melakukan survey di
tempat BUMDes.
21
5 Rabu, 05 Agustus 2020 19.30
WIB
Hari ini saya melihat pendalaman
materi PPL Gelombang II 2020 di
media sosial youtube.
6 Kamis, 06 Agustus 2020 14.00
WIB
Hari ini saya memahami pendalaman
materi PPL Gelombang II 2020
sebagai bahan untuk resume dan
review.
7 Jumat, 07 Agustus 2020 20.30
WIB
Hari ini saya meresum dan mereview
mengenai pendalaman materi PPL
yang ada di youtube.
8 Sabtu, 08 Agustus 2020 09.00
WIB
Hari ini saya datang ke BUMDes
untuk mengamati perbukuan dan
kinerja pengurus BUMDes.
9 Minggu, 09 Agustus 2020 08.30
WIB
Hari ini saya meminta izin kepada
pimpinan BUMDes guna untuk
mengamati dan memahami unit-unit
yang ada dalam lembaga ini serta
tugas-tugas dari masing-masing
petugas.
10 Senin, 10 Agustus 2020 10.00
WIB
Hari ini saya datang ke BUMDes
untuk melihat dan mengamati
langsung proses kerja semua
pengelola.
11 Selasa, 11 Agustus 2020 14.00
WIB
Setelah beberapa hari melakukan
observasi serta melakukan survey
maka saya mencatat hasil temuan
sebagai bahan laporan dan
mengkomunikasikan dengan
22
pemimpin BUMDes tersebut.
12 Rabu, 12 Agustus 2020 10.00
WIB
Hari ini saya datang ke lembaga
untuk melihat tentang manajemen
suatu usaha yang dijalankan disini.
13 Kamis, 13 Agustus 2020 17.00
WIB
Hari ini saya mencatat temuan hasil
pengamatan manajemen lembaga
tersebut.
14 Jumat, 14 Agustus 2020 10.00
WIB
Hari ini saya melakukan observasi
mengenai produk-produk apa saja
yang telah dijual dan di produksi di
lembaga ini.
15 Sabtu, 15 Agustus 2020 19.00
WIB
Hari ini saya melihat contoh-contoh
laporan PPL terdahulu agar bisa
menjadi acuan dalam mengerjakan
laporan akhir PPL melalui blog
Laboratorium FEBI.
16 Minggu, 16 Agustus 2020 20.00
WIB
Hari ini saya kembali untuk melihat
media sosial khususya youtube yang
telah disampaikan oleh Dosen yaitu
mengenai tentang cara membuat judul
yang unik dan menantang.
17 Senin, 17 Agustus 2020 17.30
WIB
Hari ini saya membuat judul laporan
PPL sebagai dasar utama penentuan
proses pembuatan laporan.
18 Selasa, 18 Agustus 2020 08.00
WIB
Saya kembali ke BUMDes untuk
menanyakan atau wawancara kepada
pemilik usaha tentang masalah yang
dihadapi oleh BUMDes.
23
19 Rabu, 19 Agustus 2020 18.30
WIB
Saya mengonsultasikan judul laporan
akhir PPL kepada DPL via daring.
20 Kamis, 20 Agustus 2020 11.00
WIB
Setelah judul yang saya ajukan dan
langsung di acc oleh DPL, hari ini
mencoba untuk mulai mengerjakan
laporan bagian utama.
21 Jumat, 21 Agustus 2020 18.00
WIB
Hari ini saya mengkonsultasikan
rumusan masalah atau perumusan
masalah yang ada pada lembaga
tersebut yang berkaitan dengan judul
laporan PPL.
22 Sabtu, 22 Agustus 2020 09.00
WIB
Hari ini saya mulai mengerjakan
laporan PPL bagian dasar pemikiran,
tujuan dan kegiatan, serta waktu dan
tempat pelaksanaan PPL.
23 Minggu, 23 Agustus 2020 10.00
WIB
Hari ini saya datang ke tempat
lembaga BUMDes untuk menanyakan
profil dari lembaga ini kepada
pemilik usaha.
24 Senin, 24 Agustus 2020 10.30
WIB
Saya melakukan wawancara kembali
kepada pemimpin BUMDes untuk
menanyakan apakah ada
permasalahan yang timbul lagi atau
tidak.
25 Selasa, 25 Agustus 2020 10.00
WIB
Hari ini saya dihubungi kepada
pemimpin BUMDes untuk membantu
mencatat laporan keuangan berupa
bukti-bukti transaksi seperti kwitansi,
24
nots kontan dan lain-lain.
26 Rabu, 26 Agustus 2020 09.00
WIB
Hari ini saya melakukan wawancara
kembali kepada pemilik usaha untuk
menanggapi permasalahan atau
persoalan saat ini.
27 Kamis, 27 Agustus 2020 17.00
WIB
Hari ini saya mencoba membuat
sebuah uraian dalam permasalahan
yang ada dan mencantumkan teori
5W+1H yang dikaitkan dengan teori
ekonomi.
28 Jumat, 28 Agustus 2020 10.00
WIB
Hari ini saya datang kembali ke
tempat PPL untuk melakukan semua
proses dokumentasi.
29 Sabtu, 29 Agustus 2020 09.00
WIB
Hari ini saya mengerjakan semua
bagian laporan yang belum
terselesaikan sebagian bagian dari
sistematika laporan dari bab pertama
hingga bab terakhir.
30 Minggu, 30 Agustus 2020 19.00
WIB
Hari ini saya mencoba untuk
mempelajari kembali isi laporan yang
telah saya buat untuk bahan
dokumentasi video yang di upload ke
youtube.
31 Senin, 31 Agustus 2020 15.30
WIB
Hari ini terakhir saya membuat video
presentasi mengenai laporan yang
telah saya buat sebelumnya, dan
mengupload di youtube, serta
mengurusi berkas-berkas atau
25
sebagian laporan yang belum
terpenuhi.
Tulungagung, 31 Agustus 2020
Ahmad Sholikin
NIM. 12402173374
26
BERITA ACARA KONSULTASI
Nama : Ahmad Sholikin
NIM : 12402173374
Jurusan : Ekonomi Syariah
DPL : Dr.Hj. Chusnul Chotimah, M.Ag
Tempat PPL : BUMDes Banyuripan Desa Kates
Judul Laporan :Pengelolaan Dana Bumdes Banyuripan Untuk Meningkatkan
Kesejahteraan Masyarakat Desa Kates Kecamatan Kauman Kabupaten
Tulungagung.
No. Hal yang dikonsultasikan Catatan DPL Paraf
1. Judul untuk karya ilmiah
sekaligus judul dalam laporan.
Tidak ada catatan judul di acc
2. Konsultasi terkait isi dalam
pembahasan bab 3 karya ilmiah
Sebaiknya, dalam
pembahasan mencakup dalam
masalah dan temuan studi
yang ada pada lembaga PPL
tersebut.
27
Dokumentasi