laporan praktikum 171015

18
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Tujuan Tujuan praktikum : 1) Memeroleh pengalaman dalam mencatat dan menjelaskan pengamatan dalam percobaan. 2) Mengembangkan keterampilan dalam menangani alat kaca dan memindahkan bahan kimia padat maupun cairan. 3) Membiasakan diri dengan tata cara kesempatan kerja di laboratorium. 1.2. Dasar Teori 1) Penelitian ilmiah Merupakan suatu rangkaian pengamatan yang sambung menyambung, berakumulasi dan melahirkan teori- teori yang mampu menjelaskan dan meramalkan fenomena - fenomena . Penelitian ilmiah sering diasosiasikan dengan metode ilmiah sebagai tata cara sistimatis yang digunakan untuk melakukan penelitian. Metode ilmiah atau proses ilmiah merupakan proses ke ilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan 1

Upload: orikku

Post on 21-Feb-2016

217 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Pengamatan ilmiah

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN PRAKTIKUM 171015

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Tujuan

Tujuan praktikum :

1) Memeroleh pengalaman dalam mencatat dan menjelaskan pengamatan dalam

percobaan.

2) Mengembangkan keterampilan dalam menangani alat kaca dan

memindahkan bahan kimia padat maupun cairan.

3) Membiasakan diri dengan tata cara kesempatan kerja di laboratorium.

1.2. Dasar Teori

1) Penelitian ilmiah 

Merupakan suatu rangkaian pengamatan yang sambung menyambung,

berakumulasi dan melahirkan teori-teori yang mampu menjelaskan dan

meramalkan fenomena-fenomena . Penelitian ilmiah sering diasosiasikan

dengan metode ilmiah sebagai tata cara sistimatis yang digunakan untuk

melakukan penelitian.

Metode ilmiah atau proses ilmiah merupakan proses keilmuan untuk

memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis.

Ilmuwan melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis dalam

usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Unsur utama metode

ilmiah adalah pengulangan empat langkah berikut:

1. Karakterisasi (pengamatan dan pengukuran)

2. Hipotesis (penjelasan teoretis yang merupakan dugaan atas hasil

pengamatan dan pengukuran)

3. Prediksi (deduksi logis dari hipotesis)

4. Eksperimen (pengujian atas semua hal di atas)

1

Page 2: LAPORAN PRAKTIKUM 171015

Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan

melakukan eksperimen. Saat eksperimen, penguji hars mengamati hasil

dengan cermat agar hasil dapat dipertanggung jawabkan. Jika suatu

hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi

suatu teori ilmiah.

Pengamatan atau observasi ilmiah adalah aktivitas yang dilakukan

terhadap suatu proses atau objek dengan maksud memastikan dan

memahami sebuah fenomena berdasarkan pengetahuan dan gagasan yang

sudah diketahui sebelumnya.

2) Reaksi kimia

Reksi kimia merupakan suatu proses yang mengarah pada

perubahan suatu senyawa kimia menjadi senyawa kimia lainnya. Reaksi

kimia bisanya ditandai dengan perubahan kimia, dan menghasilkan satu

atau lebih produk yang biasanya memiliki sifat berbeda dari komponen

pereaksi nya.

Beberapa tanda perubahan kimia dalam suatu reaksi kimia antara

lain :

a) Perubahan Suhu.

Dalam sebuah reaksi kimia dapat ditemukan perubahan panas. Hal ini

berbeda dari panas karena perubahan fisika. Dalam perubahan fisika,

suatu zat harus dipanaskan. Sedangkan dalam reaksi kimia ini, suatu

zat atau senyawa hanya dicampurkan. Untuk mengetahui adanya

perubahan panas dalam suatu reaksi dapat digunakan termometer atau

memegang dengan tangan dibagian bawah tabung reaksi.

b) Perubahan Warna.

Dalam sebuah reaksi kimia juga di dapatkan perubahan warna. Jika

kita memperhatikan reaksi besi berkarat dari waktu ke waktu, kita

akan menyadari perubahan warnanya menjadi berwarna orange.

Reaksi kimianya dapat di tulis 4Fe+3O2+6H2O→4Fe(OH)3.

2

Page 3: LAPORAN PRAKTIKUM 171015

c) Perubahan Bau.

Ketika suatu zat di campurkan dan menimbulkan perubahan bau yang

mencolok berarti bisa di katakana suatu reaksi kimia telah terjadi.

Contoh lain untuk perubahan bau ini adalah saat telur menjadi busuk.

Hal ini terjadi karena perubahan kimia atau penguraian zat

(dekomposisi)

d) Pembentukan endapan (presipitasi) atau zat padat.

Endapan didefinisikan sebagai pembentukan padatan dalam sebua

larutan atau padatan. Endapan harus dapat dibedakan dari larutan yang

mengandung partikel yang mengambang disekitarnya. Contohnya saat

larutan karbonat bereaksi dengan barium, endapan barium karbonat

dapat di amati.

e) Pembentukan gelembung.

Banyak reaksi kimia menghasilkan zat baru yang ditandai

terbentuknya gelembung atau gas pada suhu kamar. Sebagai contoh,

apabila kapur tulis dimasukkan ke dalam larutan asam klorida encer

maka akan timbul gelembung-gelembung gas yang keluar dari larutan.

Gelembung-gelembung gas tersebut merupakan zat baru (gas karbon

dioksida) hasil reaksi antara larutan asam klorida dan kapur. Contoh

lain reaksi yang menghasilkan gas adalah reaksi antara logam seng

dan larutan asam sulfat. Gelembung gas yang keluar dari reaksi

tersebut merupakan gas hidrogen. Oleh karena pada kedua peristiwa

tersebut dihasilkan zat baru (yang keduanya berwujud gas pada suhu

kamar) maka kedua peristiwa tersebut merupakan contoh reaksi kimia.

Dengan demikian, timbulnya gas dapat menjadi petunjuk bahwa suatu

reaksi kimia telah terjadi.

3

Page 4: LAPORAN PRAKTIKUM 171015

3) Asam sulfat

Asam sulfat (H2S O 4) merupakan asam mineral (anorganik) yang kuat. Zat

ini larut dalam air pada semua perbandingan. Asam sulfat mempunyai

banyak kegunaan dan merupakan salah satu produk utama industri

kimia. Asam sulfat murni yang tidak diencerkan tidak dapat ditemukan

secara alami di bumi oleh karena sifatnya yang higroskopis. Walaupun

demikian, asam sulfat merupakan komponen utama hujan asam, yang

terjadi karena oksidasi sulfur dioksida  di atmosfer dengan keberadaan air

(oksidasi asam sulfat). 

Sifat Kimia

Reaksi dengan air

Reaksi hidrasi  asam sulfat sangatlah eksotermik. Air

memiliki massa jenis yang lebih rendah daripada asam sulfat dan

cenderung mengapung di atasnya, sehingga apabila air

ditambahkan ke dalam asam sulfat pekat, ia akan dapat mendidih

dan bereaksi dengan keras.

asam sulfat adalah zat pendehidrasi yang sangat baik dan

digunakan untuk mengeringkan buah-buahan. Afinitas asam

sulfat terhadap air cukuplah kuat sehingga dapat memisahkan

atom hidrogen dan oksigen dari suatu senyawa. Efek ini dapat

dilihat ketika asam sulfat pekat diteteskan ke permukaan kertas.

Selulosa bereaksi dengan asam sulfat dan menghasilkan karbon

yang akan terlihat seperti efek pembakaran kertas. Reaksi yang

lebih dramatis terjadi apabila asam sulfat ditambahkan ke dalam

satu sendok teh gula. Maka gula akan menjadi karbon berpori-

pori yang mengembang dan mengeluarkan aroma seperti karamel.

4

Page 5: LAPORAN PRAKTIKUM 171015

4) Gula pasir (sukrosa)

Sukrosa merupakan suatu disakarida yang dibentuk dari monomer-

monomernya yang berupa unit glukosa dan fruktosa, dengan rumus

molekul C12H22O11.[1] Senyawa ini dikenal sebagai sumber nutrisi serta

dibentuk oleh tumbuhan, tidak oleh organisme lain seperti hewan

Penambahan sukrosa dalam media berfungsi sebagai sumber karbon.

Sukrosa akan meleleh pada suhu 186 °C (367 °F) dan

membentuk karamel. Seperti karbohidrat lainnya, sukrosa jika terbakar

akan menghasilkan karbon dioksida dan air.

48 KNO3 + 5 C12H22O11 → 24 K2CO3 + 24 N2 + 55 H2O + 36 CO2

Sukrosa dicampur dengan asam klorat, akan menghasilkan karbon

dioksida, air, dan asam klorida:

8 HClO3 + C12H22O11 → 11 H2O + 12 CO2 + 8 HCl

Sukrosa dapat didehidrasi dengan asam sulfat untuk membentuk

padatan karbon murni berwarna hitam:

H2SO4(katalis) + C12H22O11 → 12 C + 11 H2O + panas dan H2O +

SO3 sebagai hasil panas

5) Amonium Klorida

Merupakan garam Kristal berwarna putih dengan kelarutan dalam air

tinggi. Ammonium klorida kelihatannya gampang menguap saat di

panaskan. Akan tetapi hal itu merupakan proses dekomposisi menjadi

ammonia dan gas hydrogen klorida.

NH4Cl + NaOH → NH3 + NaCl + H2O

Beberapa reaksi ammonium klorida dengan senyawa lain merupakan

reaksi endotermik (Mengabsorbsi energy dari sekelilingnya), contoh

dalam reaksi ammonium klorida dengan barium hidroksi atau larutnya

ammonium klorida dalam air.

5

Page 6: LAPORAN PRAKTIKUM 171015

6) Kalsium Klorida.

Kalsium klorida adalah garam kalsium dan klorin. Karena sifatnya

yang higroskopik (mudah menyerap air), kalsium klorida  perlu disimpan

di dalam wadah tertutup rapat.

7) Aquadest.

Atau air suling adalah bentuk murni air yang biasanya di gunakan untuk

percobaan reaksi-

reaksi kimia

6

Page 7: LAPORAN PRAKTIKUM 171015

BAB II

CARA PERCOBAAN

2.1 Alat dan Bahan

Alat

- Tabung reaksi

- Pipet tetes

Bahan

- Gula pasir

- H2SO4 pekat

- Amonium Klorida (NH4Cl)

- Kalsium Klorida (CaCl)

- Aquadest

2.2 Cara Kerja

a) Percobaan 1

Menyiapkan alat dan bahan.

Mengambil gula dan memasukkannya ke dalam tabung reaksi.

Meneteskan 3 tetes asam sulfat (H2SO4).

Mengaduk sampai benar-benar tercampur dan melhat perubahan

yang terjadi.

7

GulaH2SO4

3 tetes

Dicampur homogen

Page 8: LAPORAN PRAKTIKUM 171015

Dicampur homogen

Dicampur homogen

b) Percobaan 2

Menuangkan seujung sudip ammonium klorida (NH4Cl) kedalam

tabung reaksi.

Menambahkan aquadest kedalam tabung reaksi.

Menggoyangkan tabung dengan gerakan memutar untuk

mencampur.

Merasakan perubahan suhu yang terjadi di bagian bawah tabung

reaksi.

c) Percobaan 3

Menuangkan seujung sudip kalsium klorida (CaCl) kedalam

tabung reaksi.

Menambahkan aquadest kedalam tabung reaksi.

Menggoyangkan tabung dengan gerakan memutar untuk

mencampur.

Merasakan perubahan suhu yang terjadi di bagian bawah tabung

reaksi.

BAB III

8

NH NH4Cl NH Aquadest

NH CaCl NH Aquadest

Page 9: LAPORAN PRAKTIKUM 171015

HASIL PENGAMATAN

3.1. Hasil pengamatan

Percobaan Pereaksi Hasil

1 Gula + H2SO4 Larutan menjadi keruh.

2 NH4Cl + CaCl Dasar tabung reaksi menjadi panas.

3 NH4Cl + H2O Dasar tabung reaksi terasa dingin.

BAB IV

9

Page 10: LAPORAN PRAKTIKUM 171015

PEMBAHASAN

Praktikum kali ini berjudul pengamatan ilmiah. Dengan tujuan agar

mahasiswa mampu melakukan pengamatan ilmiah dalam sebuah percobaan atau

eksperimen eksperimen yang akan terus di lakukan dalam praktikum kimia

selanjutnya. Percobaan yang di gunakan kali ini adalah perubahan kimia dari

beberapa reaksi kimia. Karena perubahan kimia memiliki ciri yang jelas dan mudah

di lihat dengan pengamatan mata.

4.1 Percobaan 1

Pada percobaan ini praktikan ingin menguji dan melihat bentuk perubahan kimia

dari suatu reaksi kimia yang terbentuk dari pencampuran gula pasir (sukrosa

dengan asam sulfat dalam tabung reaksi. Hasil percampuran keduanya membuat

larutan berubah menjadi agak keruh. Hal ini menunjukkan bahwa telah terjadi

reaksi kimia dalam tabung tersebut yang di tandai dengan terbentuknya endapan

akibat dari pencampuran. Sesuai teori yang ada bahwasanya asam sulfat yang di

campurkan dengan gula akan menjadi karbon berpori-pori yang mengembang dan

mengeluarkan aroma seperti karamel. Pada praktikum ini praktikan tidak dengan

jelas mencium perubahan bau, hanya perubahan endapan saja. Percobaan ini

untuk melihat perubahan busa hitam.

4.2 Percobaan 2

Pada percobaan kedua ini praktikan ingin mengetahui bentuk perubahan kimia

lain yang menjadi tanda telah terjadinya sebuah reaksi kimia, yaitu perubahan

suhu. Pada percobaan dua, praktikan menggunakan ammonium klorida, salah

satu jenis garam yang bila di larutkan dengan air akan terjadi reaksi endotermik

yaitu sebuah reaksi yang menyerap energy dari sekelilingnya sehingga suhu

udara sekelilingnya menjadi dingin. Dan hasil yang di dapat sesuai dengan teori

yang ada yaitu dapat dirasakan dingin pada bagian bawah tabung reaksi. Maka

dapat dikatakan telah terjadi suatu reaksi kimia dalam tabung dan reaksi tersebut

bersifat endotermik. Percobaan ini untuk pengamatan perubahan suhu.

4.3 Percobaan 3

10

Page 11: LAPORAN PRAKTIKUM 171015

Percobaan ketiga hampir sama dengan percobaan kedua, namun kali ini praktikan

menggunakan kalsium klorida yang juga merupakan jenis garam namun memiliki

sifat reaksi yang berbeda. Menurut teori, kalsium klorida yang dilarutkan dengan

air akan membentuk reaksi eksotermik, yaitu reaksi yang mengeluarkan energy

atau panas kesekelilingnya sehingga membuat suhu disekitar meningkat.Dan dari

hasil yang didapat, praktikan dapat merasakan rasa hangat pada dasar tabung

reaksi. Percobaan ini untuk pengamatan perubahan suhu.

BAB V

11

Page 12: LAPORAN PRAKTIKUM 171015

PENUTUP

5.1 Kesimpulan.

Praktikan dapat belajar mengamati hasil percobaan, dalam hal ini

mengamati perubahan kimia dan mampu melatih diri dan membiasakan

diri dalam menggunakan alat-alat lab.

12

Page 13: LAPORAN PRAKTIKUM 171015

DAFTAR PUSTAKA

Mandeep Sohal ([email protected]). Chemical Change vs. Physical Change

http://chemwiki.ucdavis.edu/Analytical_Chemistry/Qualitative_Analysis/

Chemical_Change_vs._Physical_Change (Diakses 17 Oktober 2015 03:19 pm)

Properties of Matter. Publisher : Holt McDougal

http://www.classzone.com/vpg_ebooks/ml_sci_gr8/accessibility/ml_sci_gr8/page_155.pdf

(Diakses 17 Oktober 2015 03:19 pm)

Reaksi kimia https://en.wikipedia.org/wiki/Chemical_reaction (Diakses 17 Oktober 2015

03:19 pm)

Sukrosa (Gula pasir) https://id.wikipedia.org/wiki/Sukrosa (Diakses 17 Oktober 2015 07:48

pm)

Asam sulfat https://id.wikipedia.org/wiki/Asam_sulfat (Diakses 17 Oktober 2015 08:21 pm)

Amonium klorida https://en.wikipedia.org/wiki/Ammonium_chloride (Diakses 17 Oktober

2015 08:21 pm)

Metode Ilmiah https://id.wikipedia.org/wiki/Metode_ilmiah#Eksperimen (Diakses 18 Oktober

2015 09:10 pm)

Penelitian Ilmiah https://id.wikipedia.org/wiki/Penelitian_ilmiah (Diakses 18 Oktober 2015

09:10 pm)

13