laporan praktikum 3
DESCRIPTION
huhTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Praktek Instalasi Listrik Gedung adalah mata kuliah dimana mahasiswa dapat mempraktikkan pengetahuan-pengetahuan serta ilmu yang didapat dari mata kuliah lain. Teori yang didapatkan dari beberapa mata kuliah dipraktikkan pada praktikum ini seperti rancangan listrik gedung, rangkaian kendali otomatis maupun manual, serta instalasi penerangan.
Diharapkan melalui praktikum ini Mahasiswa dapat melatih keterampilan mahasiswa, baik itu dalam perancangan, pemasangan, hingga perawatan dan troubleshooting jika terdapat kerusakan dalam instalasi listrik gedung.
B. Tujuan
Praktikum Instalasi Listrik Gedung ini bertujuan agar Mahasiswa dapat :
1. Memahami dan Melaksanakan kerja sesuai dengan tata organisasi kerja2. Melaksanakan kerjpa secara tertib dan disiplin3. Melakukan prosedur peminjaman 4. Melakukan kerja sesuai jadwal kegiatan5. Memahami dan Melaksanakan K36. Berhati-hati dalam bertindak7. Melakukan pencegahan kecelakaan8. Melakukan K3 pada pekerjaan listrik9. Melakukan dan memberikan PK310. Menggunakan berbgai jenis peralatan kerja sesuai fungsinya11. Memilih dan menentukan peralatan listrik12. Melakukan pengetesan dan pengujian peralatan listrik13. Melaksanakan pemasangan listrik yang benar14. Membaca gambar kerja15. Melaksanakan pekerjaan sesuai job latihan pekerjaan16. Melakukan pemeriksaan hasil pekerjaan17. Melakukan assembling panel18. Mempersiapkan bahan , komponen dan peralatan listrik19. Melakukan pengawatan , pengecekan dan pengujian20. Mencari dan memperbaiki gangguan
C. Landasan Teori
Tata kerja dalam lingkungan kerja harus diatur agar setiap kegiatan yang ada dapat berjalan terkoordinasi, sehingga dapat berjalan dengan lancar, terprogram dan terkendali sesuai dengan alur yang telah ditetapkan. Hal ini perlu diketahui
1
bagi Mahasiswa sehingga dalam melaksanakan pekerjaan Mahasiswa mengetahui prosedur apa yang harus dilakukan untuk memperoleh peminjaman peralatan kerja, permintaan bahan, ijin meninggalkan tempat, tidak hadir dalam pelaksanaan kegiatan.
Agar kecelakaan kerja di tempat kerja dapat ditekan seminimal mungkin maka Mahasiswa perlu mendapatkan pengetahuan , sikap serta keterampilan dalam bidang K3. Materi tentang K3 ini perlu diterapkan untuk membiasakan dan melatih Mahasiswa dalam bidang K3.Oleh karena itu Mahasiswa perlu mengenal (tempat kerja,peralatan kerja,peralatan pelindung diri,tindakan yang aman,pencegahan kecelakaan dan memberikan P3K apabila terjadi kecelakaan kerja).
Pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan lancar dan menghasilkan hasil yang baik maka kita perlu mengetahui dan mengenal macam alat .penggunaan alat, mengenal komponen utama dan komponen bantu sebelum rangkaian instalasi dihubungkan dengan tegangan.
Dalam jobsheet praktikum instalasi listrik gedung, Mahasiswa dituntut agar bias merangkai rangkaian instalasi penerangan dan merangkai rangkaian instalasi panel secara baik dan benar sesuai prosedur yang ditetntukan.
BAB II
2
TATA KERJA PRAKTEK
2.1. Prosedur Tata Tertib Memakai baju kerja yang telah ditentukan oleh jurusan , yaitu pakaian lapangan (Overall) Mahasiswa hadir dan siap debgan pakaian kerja pukul 07.00 s/d 14.00(Senin-Kamis) , pukul 07.00 s/d 11.45 (Jum’at) dan istirahat sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan Mahasiswa diperbolehkan meninggalkan tempat kerja pada saat praktek dengan sepengetahuan dan ijin dari pembimbing Menggunakan tempat kerja dengan baik dalam arti Mahasiswa tidak diperkenankan melakukan kegiatan diluar kegiatan praktekMenggunakan peralatan sesuai dengan fungsinya Mahasiswa diperbolehkan menggunakan peralatan atau mesin pendukung pada saat praktek dengan arahan dan ijin pembimbing
2.2. Peminjaman,Pengembalin dan Penggantian Peminjaman seluruh bahan dan peralatan dilakukan dengan menuliskan
jumlah , nama alat , spesifikasi dan lain-lain di formulir pendaftaran Pengembalian dilakukan setalah praktek selesai.Jumlah peralatan dan
bahan harus sesuai jumlahnya pada saat peminjaman kecuali(kabel,pipa,isolasi dll)
Penggantian terpaksa dilakukan apabila ada peralatan dan bahan yang rusak atau hilang
BAB III
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
3
Keselamatan dan Kesehatan Kerja di bidang ListrikKeselamatan dan kesehatan kerja terdiri dari:
a. Tempat kerjaTempat kerja harus memperoleh penerangan cukup,lantai tidak
licin,sirkulasi udara baik,tidak bising,temperature ruangan normal,tidak berdebu.
b. Tindakan tidak amanDalam melakukan kerja sebaiknya angan bersenda gurau dalam
bekerja, tidak menggunakan alat pelindung diri seperti sepatu dan sarung tangan berisolasi,Meletakkan barang ditempat lintasan dll, karena hal ini dapat mengakibatkan kecelakaan kerja.
c. Alat pelindung diriAlat pelindung diri yang dimaksud adalah sepatu berisolasi,sarung
tangan berisolasi tinggi,obeng dan tang berisolasi tinggi.d. Peralatan perlindungan
P3K harus segera diberikan kepada korban kecelakaan kerja , pertolongan pertama yang dimaksudkan untuk memberikan perawatan darurat pada sikorban , sebelum pertolongan yang lebih mantap diberikan oleh dokter atau petugas kesehatan lainnya dengan tujuan :
1. Menyalamatkan nyawa korban2. Meringankan penderitaan korban3. Mencegah cidera / penyakit menjadi lebih parah4. Mempertahankan daya tahan korban5. Mencarikan pertolongan lebih lanjut
e. Gangguan kesehatanKesehatan seseorang ketika melakukan pekerjaan tidak dapat
diprediksi. Untuk menjaga agar tetap terjaga seorang dapat mengupayakan hal seperti : istirahat cukup,makan dengan gizi yang cukup,posisi kerja yang ergonomis,dan melaksanakan pekerjaan sesuai fisiknya.
f. Pertolongan pertama pada kecelakaanPeralatan perlindungan merupakan peralatan yang terpasang pada
suatu peralatan yang berfungsi sebagai pengaman yang diakibatkan dari bagian yang panas,berputar,dan bertegangan.
Keselamatan kerja dalam ruang kerja listrik
a. Keselamatan kerja pada kondisi tidak berteganganPerlengkapan listrik yang akan dikerjakan pada keadaan
bertegangan harus dibebaskan dari tegangan. Segala kemungkinan yang dapat mengalirkan tenaga listrik harus dihentikan atau dimatikan.
4
b. Bekerja dalam keadaan bertegangan
Bekerja pada keadaan bertegangan dapatdi lakukan jika syarat berikut dipenuhi
1. Tenaga harus sedikitnya dua orang, harus ahli, terampil bekerja pada keadaan bertegangan, dan memiliki surat izin kerja dari petugas yang berwenang. Sekurang-kurangnya seorang diantaranya harus bertindak sebagai pengawas.
2. Tenaga kerja harus dalam keadaan sehat rohani dan jasmani serta sadar, tidak mengantuk dan tidak dalam keadaan mabuk.
3. Tenaga kerja harus berdiri di tempat yang berisolasi dan atau menggunakan perkakas yang berisolasi dan andal, atau perlengkapan lain yang memenuhi syarat, sesuai dengan tegangan kerja perlengkapan yang akan dikerjakan.
4. Tenaga kerja harus menggunakan pengaman badan yang sesuai seperti sarung tangan pengaman, topi pengaman, sepatu pengaman dan sabuk pengaman.
5. Semua perlengkapan harus diperiksa setiap kali akan dipakai sesuai dengan petunjuk yang berlaku.
6. Keadaan cuaca harus baik, tidak mendung dan hujan bila bekerja di luar ruangan.
Dilarang bekerja dalam keadaan bertegangan di:
1. Ruang dengan bahaya kebakaran atau bahaya ledakan2. Ruang lembab dan ruang yang sangat panas
Pekerja dilarang menyentuh perlengkapan listrik yang bertegangan dengan tangan telanjang meskipun ia telah membuat dirinya terisolasi dari bumi
Cara membebaskan penderita dari aliran listrik
a. Untuk memutuskan hubungan antara penderita dan penghantar, dilakukan cara seperti berikut
1. Sedapatmungkin penghantar harus dibuat bebas tegangan dengan jalan memutuskan sakelar atau melepaskan gawai pengaman. Atau penghantar ditarik sampai terlepas dari penderita dengan menggunakan benda kering bukan logam, misalnya sepotong kayu atau seutas tali yang dikaitkan pada penghantar.
2. Penderita ditarik dari tempat kecelakaan.
5
3. Penghantar dilepaskan dari tubuh penderita dengan tangan yang dibungkus dengan pakaian yang dilipat–lipat.
4. Penghantar dihubung pendekkan atau dibumikan.b. Penolong harus mengamankan diri dahulu untuk menghindarkan
atau mengurangi pengaruh arus listrik. Ia harus menempatkan diri pada papan yang kering, kain kering, pakaian kering atau alas serupa yang bukan logam. Jika hal itu tidak mungkin, kedua tangan penolong dibalut dengan kain kering, pakaian kering atau bahan serupa itu. Pada saat memberikan pertolongan ,penolong harus menjaga diri agar tubuhnya jangan bersentuhan dengan benda logam.
BAB IV
TEKNIK BENGKEL
6
4.1. Fungsi Peralatan Kerja
No NamaAlat Fungsi dan Penggunaan Keterangan1 Obeng Minus Mengencangkan dan mengendorkan
sekrup / bautPada peralatan listrik
2 Obeng plus Mengencangkan dan mengendorkan sekrup / baut
Pada peralatan listrik
3 Tang potong Memotong kabel Kabel ukuran kecil4 Tang Lancip Membentuk ujung kabel Kabel ukuran kecil5 Tang
kombinasiMemotong, memegang, mengencangkan Kabel ukuran kecil
6 Tang bulat Membentuk ujung kabel Kabel ukuran kecil7 Tespen Mengetes tegangan Kabel ukuran kecil8 Uncek Membuat lubang sekrup Pada papan kerja9 Penggaris Membuat ukuran Pada bidang kerja10 Palu Memukul Pada bidang kerja11 Cuter Mengupas isolasi kabel Kabel ukuran kecil12 Multimeter Mengetes tegangan Benda kerja
4.2. Pemeriksaan Peralatan Kerja
No Jenis Peralatan Bagian yang diperiksa Alat yang dipakai1 Sakelar a. Terminal kontak
b. FungsiKontakObengMultimeter
2 Kontak-kontak a. Terminal kontak L,N,P,E Multimeter3 MCB a. Terminal kontak
b. Arus nominalc. Fungsikontak
ObengMultimeterMultimeter
4 Relay a. Terminal kontakb. Fungsi kontakc. Tegangan kerja kumparand. Terminal kumparan / coile. Fungsi kumparan / coil
ObengMultimeterMultimeterMultimeterSumbertegangan
5 Impuls Switch a. Terminal kontakb. Terminal coilc. Tegangan kerja coild. Fungsi kerja
MultimeterMultimeterMultimeterMultimeter
6 Relay tangga a. Terminal kontakb. Terminal coilc. Tegangan kerja coild. Diagram pemasangane. Fungsi kerja
MultimeterMultimeterMultimeterMultimeterMultimeter
7
7 Timer a. Terminal kontakb. Terminal coilc. Tegangan kerja coild. Diagram pemasangane. Fungsi kerja
MultimeterMultimeterMultimeterMultimeterMutimeter
8 LDR a.Terminal kontakb. Terminal coilc. Tegangan kerja coild. Diagram pemasangane. Fungsi kerja
MultimeterMultimeterMultimeterMultimeterMultimeter
4.3. Pemasangan Peralatan Listrik
No Jenis peralatan Cara Pemasangannya Keterangan1 Sakelar a. Dapat dipasang langsung pada dinding
b. Menggunakan rosetInbow dengan dos
tanamOutbow dengan
roset2 Stop kontak a. Dapat dipasang langsung
b. Menggunakan roset
Inbow dengan dos tanam
Outbow dengan roset
3 MCB a. Dipasang dengan mounting Didalam panel4 Timer a. Dipasang pada mounting Didalam panel5 Sakelar tangga a. Dipasang pada mounting Didalam panel6 Relay a. Dipasang pada mounting Diluar panel7 LDR a. Dipasang pada mounting
b. Dengan proteksi IP55(tahan semprotan air)
Diluar panel
BAB V
PRAKTEK INSTALASI LISTRIK GEDUNG
8
5.1. Alat dan Bahan
No NamaBahan Jumlah
Satuan Keterangan
A.PipadanAlat bantu123456789101112
Pipa Union (5/8”)(Diadalam 15mm)PipaSintetisLokal PVC(5/8”)Pipa KIR 11mm(Diadalam 13,5mm )Knie Union 5/8”Knie PVC 5/8”Knie KIRSok (bendasambung) KIRCabang T(KIR)Tule UnionKlemAluminium 16mmKlim KIR importKlemKabel NYM 9mm sebelahpaku
3,61,91,25
3211221401214
Mmm
buahbuah
buahbuahbuahbuahbuahbuahbuah
B.SakelardanPeralatannya
13141516171819
20212223242526
Sakelar Dimer(LDR)SakelarTukar(two way
switch)Sakelar Seri(series switch)
SakelarPilih(selector 3 posisi A-O-M)
SakelarTekanatau (Impuls) denganlamputanda
SakelarTekan (Impuls) denganlamputanda IP5Lamputanda (indicator
lamp) merahKOTAK HUBUNG
(junction box)KotakKontak 1 fasa +PE
FitinglampuRosetkayu
FitinglampudindingSakelartunggaljenistekan
1211111
1434422
Buahbuah
buahbuahbuahbuahbuah
buahbuahbuahbuahbuahbuahbuah
Sch3Sch1Sch2
9
3131.a.32333435
363738394041424344454647484950515253
54
55565758596060.a.
C.PanelDistribusidanKontrolSekringDiazed 10 A lengkapSekringDiazed 6 A lengkapRelay kontaktor 220V/10ASakelar Relay impuls 220VSaakelarWaktu 24 jam 220VSakelar Relay Tangga (Staircase)220 VBusbartembaga 3-5 x 15mmProfil C AlumuniumProfildudukan terminalProfildudukan RelayTerminal 4mm2Penahan terminalTreplexukuran 253x453x4mmAsbesplafonukuran 253x435x4mmAsbesplafonukuran 353x603x8mmPlat penutupuntuk item 40Terminal 6mmPlat penutupuntuk item 46Plat pemisah 6mm2SalurankabelPlastikpengikatkabelKabel NYM re 3x1,5 mm2,2 ph +NKabel NYM re 3x1,5 mm2,L+N+PENYA 1,5 mm2 merah,kuningdanhitamNYA 1,5 mm2 coklat,putih,merahjambuNYA 1,5 mm2 warnabirutua
312111
2801001502001511111111
400103,4117
12
1313,58,50,1112
buahbuahbuahbuahbuahbuah
mmmmmmmmbuahbuah
lembarlembarlembarbuahbuahbuahbuahmmbuah
mmm
m
mmmkgseribuahbuah
10
NYA 1,5 mm2 warnahijaukuningNYA 1,5 mm2 warnahijauDempuluntukkayuNomor-nomoruntuk terminal blokSteker 10-16 AKabel NYM HY 3x1,5 mm2 (Flexible)
D.Mur,sekrup,bautdan panel
61
62
636465666768
Sekrupkayu,kepala ½ bulat3,5 x 153,5 x 303,5 x 203,5 x 40Sekrupkayu,rataperseng 4 x 30 (20)4 x 503,5 x 25Mur baut M4 X 10Mur baut M4 X 50Mur baut M4 X 15Rumah control panelBingkai panelMur geser
1004020108462084114
buahbuahbuahbuahbuahbuahbuahbuah
11
12
Hari Latihan Materi / Kegiatan Alat bantu1 Pendahuluan a. Tata kerjaorganisasi
b. Keselamatandankesehatankerjac. Program jadwalkegiatand. Tata tertibe. Peminjaman , pengembalianf. Penggantiang. Evaluasi
Menyiapkan peralatan kerja dan bahan
a. Melakukanpeminjamanperalatankerjab. Melakukanpermintaankomponenc. Melaksanakanpengecekanalatdanbahan
DaftaralatDaftarbahan
Pembuatan panel a. Menyiapkanbahan-bahan yang akandipakaiuntuk : rangka,basedanpenutup panel
b. Merakit panel
Gambar SMG EL
DRA 3/02,3/03,
2-3 Pemasangan peralatan dan panel
a. Menentukantataletakperalatanpadapapankerjasesuaigambar
b. Memasang base panel padapapankerjac. Membuatlubang incoming dan outgoing pada
paneld. Memasang panel distribusie. Memasang terminal danbusbar N,PE
padabagianbelakangpintu panelf. Memasangsakelar , kotakkontak , fitting
dankotaksambung
Gambar SMG EL DRA 3/09
4 Pemasangan komponen panel
a. Penentuantataletak Fuse , MCB , Timer ,Relay tanggadanImpuls Switch padabagiandepanpintu panel
b. Pemasangan Fuse , MCB , Timer , Relay tanggadanImpuls Switch
Gambar SMG EL DRA 3/02,3/05
5-6 Pemasangan pipa a. Pembuatanbengkokkanpipa (elbow danknie)b. Pemasanganpipadarisakelarkekotakhubungc. Pemasanganpipadarikotakhubungke fitting lampud. Pemasanganpipadarikotakhubungke panel
distribusi
Gambar SMG EL DRA 3/09
7-8 Penarikan kawat a. Penarikankawatdarikotaksambungkesakelarb. Penarikankawatdarikotaksambungke fittingc. Penarikankawatdarikotaksambungke panel
Gambar SMG EL DRA 3/09
9-10 Penyambungan peralatan diluar panel
a. Penyambunganpada fitting lampub. Penyambunganpadasakelarc. Penyambunganpadakotakkontakd. Penyambunganpadakotakhubung
Gambar SMG EL DRA 3/09
11 Penyambungan peralatan di dalam
panel
a. Merangkaihubunganperalatan yang adadidalam panel sesuaigambar diagram distribusi
b. Merangkaihubunganrangkaiankontrol yang adadidalam panel sesuai diagram rangkaiankontrol
Gambar SMG EL DRA 3/01
12 Penyambungan antara peralatan di dalam
panel dengan peralatan yang ada diluar panel
a. Mengaturkabel-kabel yang berasaldariluar panelb. Menyatulkankabel agar bagiandalam panel terlihat
rapid an pintumudahdibukadanditutupdenganmenggunakanbenangataupengikatlainnya
c. Menghubungkanpenghantar / kabeldariperalatan
Gambar SMG EL DRA 3/01,3/09
5.2. Gambar Rangkaian
1. Diagram Listrik SMG EL DRA 3/012. Panel Kontrol Pandangan Depan + Potongan SMG EL DRA 3/023. Detail Panel Penerangan SMG EL DRA 3/034. Penutup Kontrol Instalasi SMG EL DRA 3/045. Pintu Panel Depan SMG EL DRA 3/056. Pemasangan Busbar SMG EL DRA 3/067. Pintu Panel Belakang SMG EL DRA 3/078. Panel Kontrol (Pandangan Belakang Pintu Panel) SMG EL DRA 3/089. Instalasi Penerangan SMG EL DRA 3/0910. Diagram Pengawatan SMG EL DRA 3/10
5.3. Langkah Kerja
1. Menyiapkan peralatan kerja dan bahan.2. Melakukan pengecekan pada alat dan bahan.3. Memasang komponen-komponen pada panel (fuse, MCB, timer, staircase, dan
impuls switch).4. Memasangan pipa sesuai dengan gambar kerja.5. Memasang peralatan listrik di luar panel sesuai dengan gambar kerja.6. Memasukkan kabel ke dalam pipa.7. Menyambung peralatan di luar panel.8. Merangkai hubungan peralatan yang ada di dalam panel sesuai dengan gambar
diagram distribusi.9. Merangkai hubungan rangkaian kontrol yang ada di dalam panel sesuai dengan
diagram rangkaian kontrol.10. Menyambung peralatan yang ada di dalam panel dengan peralatan yang ada di
luar panel.11. Melakukan pengecekan hubungan masing-masing bagian titik beban termasuk
menguji tahanan isolasi instalasi dengan Mega Ohmmeter.12. Menguji coba kerja masing-masing titik beban dan kerja rangkaian akhir
termasuk pengujian titik beban yang dapat dioperasikan secara manual dan otomatis.
13. Merapikan pemasangan setiap komponen (pipa, saklar, kotak kontak, kotak sambung, dan panel) termasuk kerapian dalam penyambungan kabel pada kotak hubung dan panel.
5.4. Prinsip Kerja
Pada rangkaian yang telah di buat beserta pemipaannya rangkaian ini terbagi dengan 4 grup yaitu grup 1 untuk Penerangan kamar tamu, makan, dan
13
dapur. Grup 2 untuk penerangan kamar mandi, kamar tidur, selasar, dan panel ruangan. Grup 3 untuk penerangan jalan parkir. Grup 4 untuk rangkaian kontrol penerangan parkir dalam rumah, kontrol penerangan parkir luar rumah, kontrol penerangan dengan pengontrol cahaya. Semua grup disuplai tegangan yang sama yaitu tegangan PLN 220 V / 50 Hz. Besarnya pengaman grup berbeda-beda dikarenakan fungsinya untuk besarnya daya yang diamankan.
Grup 1
Terdapat rangkaian untuk penerangan kamar tamu, ruang makan, dan dapur. Kontrol dan rangkaian daya untuk penerangan kamar tamu, ruang makan, dan dapur dikontrol menggunakan saklar impuls (K1) yang dikendalikan dengan 2 tombol pushbutton NO (D) . 2 saklarpushbutton (D) ini memungkinkan saklar impuls (K1) dapat dikendalikan mengggunakan 1 pushbutton (D) atau 2 pushbutton (D) secara bergantian serta satu saklar seri. Cara kerja rangkaian yang dikendalikan saklar impuls (K1) : menghidupkan menggunakan pushbutton 1 dan mematikan menggunakan pushbutton 2 atau kebalikannya, kemudian menghidupkan dan mematikan hanya menggunakan 1 tombol baik hanya menggunakan pushbutton 1 (D) atau hanya pushbutton 2 (D). Cara menghidupkan menggunakan saklar seri (C / C1) : 2 buah lampu dapat menyala sendiri-sendiri menurut kutub saklar yang dioperasikan sehingga ke 2 lampu tersebut dapat menyala secara mandiri.
Grup 2
Pada grup 2 terdapat penerangan kamar mandi , tidur, selasar, panel ruangan.pada grup ini nyala dan matinya lampu dapat dioperasikan menggunakan 2 buah saklar tukar (F) sehingga nyala dan matinya lampu dapat dioperasikan menggunakan 2 saklar tukar tersebut. Cara mengoperasikan : dapat menyalakan dan mematikan menggunakan 1 saklar baik hanya menggunakan saklar 1 atau hanya menggunakan saklar 2, dapat mengidupkan dari saklar 1 dan mematikan dari saklar 2 atau menyalakan menggunakan saklar 2 dan mematikan menggunakan saklar 1.
Grup 3
Pada grup 3 terdapat penerangan jalan parkir yang dikendalikan dari grup 4. Pada grup ini untuk hidup dan matinya bergantung pada grup 4 yaitu K7 saat bekraja atau saat mati, dan tidak bisa bekerja secara mandiri atau menggunakan saklar sendiri karena dikendalikan pada rangkaian kontrol di grup 4. Apabila saat beroperasi grup 4 sebagai pengendalinya terjadi masalah maka pada penerangan grup 3 ini tidak bisa bekerja akibat rangkaian kendalinya tidak bekerja, tetapi
14
berbeda jika pada saat beroperasi grup 3 yang bermasalah maka grup 4 akan tetap bekerja.
Grup 4
Pada grup ini hanya terdapat rangkaian kontrol untuk mengendalikan rangkaian penerangan pada grup 3. Pada grup 3 dapat beroperasi secara otomatid atau manual. Kita dapat memilih bagaimana cara untuk mengoperasikan rangkaian kendali dengan memutar selektor M-0-A untuk memilih cara pengoperasian secara manual ataupun secara otomatis dan juga terdapat lampu indikator yang berguna sebagai indikator rangkaian yang bekerja. Lampu indikator (H5) akan menyala apabila selektor switch pada posisi manual, dan akan mati pada posisi otomatis karena terinterlok dengan relay K9A.
Cara mengoperasikan rangkaian secara manual adalah kita operasikan selektor pada posisi manual kemudian kita mengoperasikan pushbutton NO (B) yang kemudian akan memicu relay tangga (K5T) mendapat tegangan sesaat dan kemuian kontak-kontaknya akan bekerja dan menyalakan K7 kemudian penerangan akan menyala dan mematikannya juga dengan cara menekan kembali pushbutton NO (B). Pada posisi manual terdapat 2 pushbutton NO (B) pengendali yang bertujuan untuk mengendalikan relay tangga (K5T) dari 2 tempat. Pada posisi manual tidak dapat mengoperasikan secara otomatis.
Cara mengoperasikan rangkaian kontrol secara otomatis adalah kita posisikan dahulu selektor switch pada posisi otomatis dan lampu indikator (H5) akan mati. Pada posisi otomatis ini dapat bekerja secara otomatis ataupun secara manual. Apabila menghendaki agar bekerja secara otomatis nantinya akan dipengaruhi oleh setingantimer 24 jam (K4T) dan juga saklar peka cahaya (s8). Timer 24 jam (K5T) ini bekerja secara terus menerus dan mendapat tegangan secara terus menerus. Pada posisi otomatis timer berfungsi untuk mengalirkan tegangan ke sakelar peka cahaya (s8) dan untuk mengoperasikan K7 apabila saklar peka cahaya (s8) sudah bekerja dan kontak NO nya telah menutup. Apabila menghendaki mengoperasikan secara manual tetapi dalam kondisi otomatis sama seperti saat mengendalikan secara manual dan perbedaan pengoperasian pada posisi manual dan posisi manual tetapi dalam kondisi otomatis adalah lampu indikatornya. Pada posisi otomatis dikehendaki dapat beroperasi pada dua posisi karena untuk mengantisipasi apabila timer belum bekerja dan cuaca di luar sudah dalam kondisi gelap sehingga kita dapat menyalakan secara manual.
Penerapan rangkaian auto pada lingkungan sekitar yaitu dengan menggunakan timer 24 jam yang di setting waktu on dan off , contoh: timer disetting akan menyala pada pukul 17:00 sampai 05:00 keesokan harinya. Dan LDR yang akan on secara otomatis jika tidak terkena cahaya dan akan off jika terkena cahaya. Maka jika keadaan sore hari dan gelap lampu yang dioperasikan
15
dengan kedua sakelar ini akan bekerja. Namun jika keadaan gelap atau waktu sudah menunjukkan pukul 17:00 namun lampu tidak menyala dikarenakan adanya kerusakan pada salah satu komponen tersebut lampu tetap dapat dioperasikan secara manual.
BAB VI
PENUTUP
6.1. Simpulan
Melalui praktikum instalasi listrik gedung ini, penulis dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Pada praktek Instalasi Listrik Gedung ini diperlukan ketilitian, ketepatan dan kesabaran.
2. Jika terjadi kesalahan dalam rangkaian segera cek kembali sambungan kabel dalam kotak hubung, panel, atau pun kabel yang terhubung ke dalam tiap komponen.
3. Lampu tanda digunakan sebagai indikator apakah rangkaian bekerja secara manual atau auto. Jika lampu tanda menyala maka rangkaian bekerja secara manual, dan jika lampu tanda mati maka rangkaian berkerja secara auto.
4. Pada rangkaian manual, lampu AB hanya dapat dinyalakan melalui saklar tekan S6, dan dapat di offkan dengan mereset staircase.
5. Pada rangkaian auto, lampu AB dapat dioprasikan dari saklar tekan, maupun kombinasi dari K4T dan S8.
6.2. Saran
Berdasarkan praktikum instalasi listrik gedung yang telah penulis laksanakan, penulis ingin menyampaikan beberapa saran sebagai berikut :
1. Adanya Peralatan yang harus dipakai secara bergantian, sehingga memperlambat proses mencoba rangkaian dan pengecekan apabila terjadi kesalahan. Diharapkan untuk kedepannya peralatan tersebut dilengkapi agar tidak memperlambat kerja praktik.
2. Kurangnya kabel penghantar, kabel lama yang tersedia dalam kotak banyak yang sudah pendek dan tidak layak. Sedangkan untuk meminta kabel baru terbatas, apabila kabel habis para praktikum harus mencari atau meminta pada praktikum lain. Disarankan sebelum dilakukan praktik kabel penghantar dicek kira-kira cukup atau tidak.
16
3. Prosedur permintaan alat sebaiknya dipermudah demi kelancaran dan ketepatan waktu mahasiswa dalam menyelesaikan tugas praktikumnya.
17