laporan praktikum biologi
DESCRIPTION
Berisi mengenai pengaruh perbedaan suhu terhadap laju pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau. Penelitian lebih berkonsentrasi pada pertmbuhan dan perkembangannya, meliputi panjang atau tinggi pohonTRANSCRIPT
Laporan Praktikum Biologi
Pengaruh Perbedaan Suhu Terhadap Perkembangan dan Pertumbuhan Kacang Hijau
OLEH KELOMPOK 5
Jl. Kalisetail Genteng- Banyuwangi
1.Nama Percobaan :
Pengaruh Perbedaan Suhu Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Kacang Hijau
2.Tujuan Percobaan :
Mengetahui pengaruh perbedaan suhu terhadap pertumbuhan dan perkembangan kacang
hijau.
3. Tempat percobaan
Diletakan di luar rumah
Diletakan di ruang tamu
Diletakan di ruang tertutup ( kamar )
4. Tanggal pelaksanaan percobaan
Dimulai pada tanggal 22 juli 2010-26 juli 2010.
5. Nama praktikan :
Anindyka Widya P ( )
Darma Arif W ( 10 )
Dwi Wulandari ( 15 )
Izzatul Yasida D ( 22 )
Lutvi Indah ( )
Nur Dina M ( 30 )
Unes Soraya ( 39 )
6. Alat Dan Bahan percobaan
3 buah gelas Aqua plastik
18 buah kacang hijau @ 6 buah per gelas
Termometer ruangan
Kardus
Lampu neon @ 5 watt
Tanah subur @ 20 gram
Penggaris
Sendok makan
Gunting
Cutter
Selotip
Jangka
7. Langkah kerja/prosedur percobaan
1. Siapkan 3 gelas Aqua plastik
2. Masing-Masing gelas diisi tanah dengan massa 20 gram
3. Kemudian setiap gelas diberi masing-masing 6 biji kacang hijau.
4. Masukkan masing-masing gelas pada kotak kardus yang pada bagian tengahnya diberi lubang
lingkaran dengan diameter 6,4 cm.
5. Lalu masing-masing gelas yang dimasukan pada kotak diberikan cahaya dari lampu bohlam
dengan daya 5 watt dan jarak antara lampu dengan gelas pada awal penanaman 5,5 cm.
6. Kemudian setiap harinya masing-masing gelas disiram dengan 5 sdm air.
7. Setiap harinya dilakukan pengamatan dan pengukuran terhadap petambahan panjang pada
kacang hijau
8. Lakukan pengamatan selama 4 hari berturut – turut
8. Analisa Hasil Data Percobaan
Gelas A (di dalam ruangan)
No Hari ke- Suhu Pertambahan panjang biji1 1 24 0 cm2 2 31 2,5cm3 3 23 10 cm4 4 23 16 cm
Gelas B (di luar ruangan)
Gelas C (didalam Kamar tertutup )
No Hari ke- Suhu Pertambahan panjang biji1 1 23 0 cm2 2 30 4 cm3 3 30 8,5 cm4 4 30 12 cm
No Hari ke- Suhu Pertambahan panjang biji1 1 30 0 cm2 2 33 0 cm3 3 23 3,5cm4 4 23 8,5cm
9. Diskusi Percobaan
Perkecambahan diawali dengan penyerapan air dari lingkungan sekitar biji, baik tanah,
udara, maupun media lainnya. Perubahan yang teramati adalah membesarnya ukuran biji yang
disebut tahap imbibisi. Biji menyerap air dari lingkungan sekelilingnya, baik dari tanah maupun
udara (dalam bentuk embun atau uap air. Efek yang terjadi adalah membesarnya ukuran biji
karena sel-sel embrio membesar) dan biji melunak. Proses ini murni fisik. Kehadiran air di dalam
sel mengaktifkan sejumlah hormon perkecambahan awal. Fitohormon asam absisat menurun
kadarnya, sementara giberelin meningkat. Selain itu masuknya air pada biji juga menyebabkan
enzim aktif bekerja. Bekerjanya enzim merupakan proses kimia. Enzim amilase bekerja
memecah tepung menjadi maltosa, selanjutnya maltosa dihidrolisis oleh maltase menjadi
glukosa. Protein juga dipecah menjadi asam – asam amino. Senyawa glukosa masuk ke dalam
proses metabolisme dan dipecah menjadi energi dan senyawa karbohidrat yang menyusun
struktur tubuh Asam – asam amino dirangkaikan menjadi protein yang berfungsi menyusun
struktur sel dan enzim – enzim baru. Asam – asam lemak terutama dipakai untuk menyusun
membran sel.
Berdasarkan kajian ekspresi gen pada tumbuhan model Arabidopsis thaliana diketahui
bahwa pada perkecambahan lokus-lokus yang mengatur pemasakan embrio, seperti ABSCISIC
ACID INSENSITIVE 3 (ABI3), FUSCA 3 (FUS3), dan LEAFY COTYLEDON 1 (LEC1)
menurun perannya (downregulated) dan sebaliknya lokus-lokus yang mendorong perkecambahan
meningkat perannya (upregulated), seperti GIBBERELIC ACID 1 (GA1), GA2, GA3, GAI,
ERA1, PKL, SPY, dan SLY. Diketahui pula bahwa dalam proses perkecambahan yang normal
sekelompok faktor transkripsi yang mengatur auksin (disebut Auxin Response Factors, ARFs)
diredam oleh miRNA.
Perubahan pengendalian ini merangsang pembelahan sel di bagian yang aktif melakukan
mitosis, seperti di bagian ujung radikula. Akibatnya ukuran radikula makin besar dan kulit atau
cangkang biji terdesak dari dalam, yang pada akhirnya pecah. Pada tahap ini diperlukan
prasyarat bahwa cangkang biji cukup lunak bagi embrio untuk dipecah.
10. Kesimpulan
Nama percobaan
1. Tujuan percobaanUntuk mengetahui perbedaan pengaruh suhu terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kacang hijau.
2. Tempat percobaan Diletakan di luar rumah Diletakan di dalam rumah Diletakan di ruang tertutup(kamar)
3. Tanggal pelaksanaan percobaanDimulai pada tanggal 22 juli 2010-26 juli 2010.
4. Nama praktikan Anindyka Widya P Darma Arif W Dwi Wulandari Izzatul Yasida D Lutvi Indah
Nur Dina M Unes Soraya
5. Alat Dan Bahan percobaan 3 buah gelas Aqua 18 buah kacang hijau @ 6 buah per gelas Termometer ruangan Kardus Lampu neon @ 5 watt Tanah subur Penggaris Sendok makan
6. Langkah kerja/prosedur percobaan
1. Siapkan 3 gelas Aqua plastik
2. Masing-Masing gelas diisi tanah dengan massa 20 gram
3. Kemudian setiap gelas diberi masing-masing 6 biji kacang hijau.
4. Masukkan masing-masing gelas pada kotak kardus yang pada bagian tengahnya diberi lubang
lingkaran dengan diameter 6,4 cm.
5. Lalu masing-masing gelas yang dimasukan pada kotak diberikan cahaya dari lampu bohlam
dengan daya 5 watt dan jarak antara lampu dengan gelas pada awal penanaman 5,5 cm.
6. Kemudian setiap harinya masing-masing gelas disiram dengan 5 sdm air.
7. Setiap harinya dilakukan pengamatan dan pengukuran terhadap petambahan panjang pada
kacang hijau
8. Lakukan pengamatan selama 4 hari berturut - turut
8.
Gelas A (didalam ruangan)
No Hari ke- Suhu Pertambhan panjang1 1 24 Biji2 2 313 3 234 4 23
Gelas B (diluar ruangan)
No Hari ke- Suhu Pertambhan panjang1 1 23 Biji2 2 30
3 3 304 4 30
Gelas C (didalam
No Hari ke- Suhu Pertambhan panjang1 1 30 Biji2 2 333 3 234 4 23