laporan praktikum biologi

11
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bernapas merupakan kebutuhan pokok bagi semua makhluk hidup. Semua sel aktif terus menerus melakukan respirasi. Respirasi adalah proses perombakan bahan makanan menggunakan oksigen sehingga diperoleh energi dan gas sisa pembakaran berupa karbon dioksida. Dalam proses respirasi, O 2 diserap dan CO 2 dilepaskan dalam volume yang sama. Proses pernapasan makhluk hidup berbeda-beda, begitu juga dengan alat pernapasannya. Hewan-hewan tingkat rendah (avertebrata) lainnya telah memiliki alat pernapasan sederhana, misalnya Insekta yang bernapas dengan trakea. Setiap makhluk hidup memiliki frekuensi pernapasan yang berbeda-beda pula. Oleh karena itu, kami melakukan percobaan untuk mempelajari pernapasan hewan dan tumbuhan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah kebutuhan oksigen pada hewan dan tumbukan saat bernapas. 1.2. Rumusan Masalah 1.2.1. Bagaimana kecepatan respirasi pada hewan (serangga) dan pada tumbuhan (kecambah)? 1.2.2. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi kecepatan respirasi hewan (serangga) dan 1

Upload: agustindwil

Post on 08-Nov-2015

212 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Laporan praktikum respirasi kelas 11

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN1.1. Latar BelakangBernapas merupakan kebutuhan pokok bagi semua makhluk hidup. Semua sel aktif terus menerus melakukan respirasi. Respirasi adalah proses perombakan bahan makanan menggunakan oksigen sehingga diperoleh energi dan gas sisa pembakaran berupa karbon dioksida. Dalam proses respirasi, O2 diserap dan CO2 dilepaskan dalam volume yang sama. Proses pernapasan makhluk hidup berbeda-beda, begitu juga dengan alat pernapasannya. Hewan-hewan tingkat rendah (avertebrata) lainnya telah memiliki alat pernapasan sederhana, misalnya Insekta yang bernapas dengan trakea. Setiap makhluk hidup memiliki frekuensi pernapasan yang berbeda-beda pula.Oleh karena itu, kami melakukan percobaan untuk mempelajari pernapasan hewan dan tumbuhan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah kebutuhan oksigen pada hewan dan tumbukan saat bernapas.

1.2. Rumusan Masalah

1.2.1. Bagaimana kecepatan respirasi pada hewan (serangga) dan pada tumbuhan(kecambah)?1.2.2. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi kecepatan respirasi hewan (serangga) dan

tumbuhan (kecambah)?1.3. Tujuan

1.3.1. Mengetahui kecepatan respirasi pada hewan (serangga) dan pada tumbuhan

(kecambah kacang hijau)1.3.2. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan respirasi hewan

(serangga) dan tumbuhan (kecambah kacang hijau)BAB IIKAJIAN PUSTAKA / LANDASAN TEORIPernapasan pada hewan tingkat rendah, seperti Protozoa, Porifera, dan cacing berlangsung secara difusi. Difusi air atau udara terjadi melalui permukaan tubuh (misalnya pada Amoeba) atau melalui suatu jaringan tipis yang memiliki pembuluh-pembuluh kapiler darah (misalnya pada cacing tanah). Pernapasan melalui seluruh permukaan tubuh disebut pernapasan langsung.

Avertebrata telah memiliki alat pernapasan sederhana misalnya Insecta dan Myriapoda bernapas dengan trakea. Archnida (misalnya laba-laba) bernapas dengan paru-paru buku. Hewan-hewan yang hidup di air, yang tergolong dalam Crustacea, Mollusca, dan Pisces, alat respirasinya adalah insang.

Insecta (Serangga) bernapas dengan menggunakan tabung udara yang disebut trakea. Udara keluar masuk ke pembuluh trakea melalui lubang-lubang kecil pada eksoskeleton yang disebut stigma atau spirakel. Stigma dilengkapi dengan bulu-bulu untuk menyaring debu. Stigma dapat terbuka dan tertutup karena adanya katup-katup yang di atur oleh otot. Tabung trakea bercabang-cabang ke seluruh tubuh. Cabang terkecil berujung buntu dan berukuran kurang lebih 0,1 nano meter. Cabang ini disebut trakeolus (berisi udara dan cairan). Oksigen larut dalam cairan ini kemudian berdifusi ke dalam sel-sel di dekatnya. Jadi, pada Insecta, oksigen tidak diedarkan melalui darah, tetapi melalui trakea.

Serangga mempunyai alat pernapasan khusus berupa system trachea yang berfungsi untuk mengengkut dan mngedarkan O2 ke seluruh tubuh serta mengangkut dan mengeluarkan CO2 dari tubuh. Trachea memanjang dan bercabang-cabang menjadi saluran hawa halus yang masuk ke seluruh jaringan tubuh oleh karena itu, pengangkutan O2 dan CO2 dalam system ini tidak membutuhkan bantuan sitem transportasi atau darah. Udara masuk dan keluar melalui stigma, yaitu lubang kecil yang terdapat di kanan-kiri tubuhnya. Selanjutnya dari stigama, udara masuk ke pembuluh trachea yang memanjang dan sebagian ke kantung hawa. Pada serangga bertubuh besar terjadinya pengeluaran gas sisa pernafasan terjadi karena adanya pengaruh kontraksi otot-otot tubuh yang bergerak secara teratuBAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN1.1. Alat dan Bahan1.1.1. Alat1. Respirometer satu set2. Injeksi 5 mm3. Neraca Ohaus4. Stopwatch1.1.2. Bahan1. Jangkrik (Gyrllotolpa africana) sebanyak tiga ekor2. Kecambah kacang hijau (Phoseolus radiates)3. Air berwarna (eosin)4. Kapas

5. Plastisin

6. Plastik

7. NaOH sebanyak 5 mg1.2. Prosedur Kerja

1. Menyiapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan

2. Membasahi kapas dengan NaOH dan membungkus kapas tersebut dengan kapas lainnya kemudian memasukkannya ke dalam tabung respirometer3. Menimbang berat masing-masing jangkrik menggunakan neraca ohaus4. Memasukkan salah satu jangkrik yang telah ditimbang ke dalam tabung respirometer kemudian menutup dengan pipa berskala

5. Memberi plastisin pada sambungan tabung respirometer dengan pipa berskala secara merata agar tidah terjadi kebocoran udara6. Meletakkan rangkaian tabung respirometer dan pipa berskala pada landasan7. Menutup ujung pipa berskala dengan jari selama dua detik

8. Mengambil air berwarna dengan menggunakan injeksi kemudian menyuntikkannya pipa respirometer yang terbuka sampai tepat diangka nol9. Mengamati pergerakan air berwarna tersebut dan mencatat kecepatan bergeraknya selama 2 menit menggunakan stopwatch10. Mencatat hasil percobaan

11. Melakukan percobaan yang sama (langkah empat sampai sepuluh) menggunakan jangkrik lainnya12. Melakukan prosedur kerja yang sama untuk kecambah sebanyak tiga kali percobaan. Dengan tambahan jumlah minimum kecambah yang digunakan pada percobaan adalah lima dan pada setiap percobaan berikutnya jumlah kecambah selalu bertambah satu dari percobaan sebelumnya.BAB IVDATA DAN ANALISA DATA

1.1. Tabel PengamatanA. JangkrikNoBerat Binatang (gr)Volume (dt/ml)

1

2

30,4

0,530,680,70,890,81

B. Kecambah

NoBerat Kecambah (gr)Volume (dt/ml)

1

2

30,30,490,560,130,260,32

1.2. Analisa Data

A. Jangkrik

Dari data diatas maka dapat diketahui bahwa jangkrik dengan berat yang lebih besar memerlukan lebih banyak oksigen dalam pernapasan, daripada jangkrik dengan berat yang kecil.

Jangkrik pada percobaan ke 1 memiliki berat 0,4 gram. Dalam hasil praktikum tercatat bahwa setelah 2 menit perpindahan eosin sebanyak 0,7 ml. Jangkrik ini memiliki kecepatan respirasi paling lambat dibanding dengan belalang uji yang lain. Hal ini disebabkan karena jangkrik pada percobaan ini adalah jangkrik teringan daripada jangkrik lainnya. Sekain itu aktivitas jangkrik ini juga cenderung diam.Jangkrik pada percobaan ke 2 memiliki berat 0,55 gram. Setelah dilakukan percobaan setelah 2 menit, eosin mengalami perpindahan sebanyak 0,89 ml. Dalam hasil praktikum kali inijangkrikmemiliki kecepatan respirasi paling cepat di banding dengan jangkrik yang lainnya. Hal ini disebabkan jangktik lebih banyak melakukan aktivitas sehingga dapat meningkatkan suhu tubuh yang akan meyebabkan tubuh memerlukan lebih banyak O2 untuk pembentukan energi dan bergerak.Jangkrik ke 3 adalah jangkrik terberat yang memiliki berat 0,68 gram. Perpindahan eosin setelah 2 menit adalah sebanyak 0,81 ml. Dalam hasil praktikum kali ini jangkrik berukuran lebih besar dari jangkrik pada percobaan ke 2, namun kecepatan respirasi jangkrik ke 3 lebih kecil dari kecepatan respirasi jangkrik pada percobaan ke 2. Hal ini disebabkan karena kurangnya gerak pada jangkrik ke 3 sehingga suhu tubuhnya lebih rendah dari dari suhu tubuh jangkrik ke 2, sehingga O2 yang dibutuhkan juga lebih sedikit.Dari percobaan yang telah kami lakukan, dapat disimpulkan bahwa semakin berat badan jangkrik, semakin cepat dia berespirasi. Sedangkan semakin ringan badan jangkrik, maka makin lambat dia berespirasi. Namun, aktivitas jangkrik juga mempengaruhi kecepatan pernapasan. Jangkrik yang lincah lebih cepat berespirasi dibandingkan jangkrik yang cenderung diam.B. KecambahKecambah pada percobaan ke 1 memiliki berat 0,3 gram. Dalam hasil praktikum tercatat bahwa setelah 2 menit perpindahan eosin sebanyak 0,13 ml. Jumlah kecambah pada percobaan ke 1 lebih sedikit daripada percobaan lainnya. Hal ini menyebabkan kebutuhan O2 juga lebih sedikit dan menyebabkan eosin pada pipa respirometer berjalan lebih lambat.Kecambah percobaan ke 2 memiliki berat 0,49 gram. Perpindahan eosin setelah 2 menit adalah 0,26 ml. Individu pada kecambah percobaan ke 2 juga lebih banyak, maka udara yang ada pada pipa respirometer akan terhirup lebih cepat pula. Dengan demikian eosin akan menunjukan skala yang lebih besar.Kecambah percobaan ke 3 memiliki berat 0,56 gram. Setelah 2 menit percobaan, eosin bepindah sebanyak 0,32 ml. Percobaan kali ini merupakan percobaan yan kecepatan respirasinya paling cepat. Hal ini karena jumlah kecambahnya paling banyak sehingga semakin banyak pula jumlah O2 yang dibutuhkan untuk berespirasi. Sehingga pergerakan eosin juga semakin cepat.1.3. Jawaban Pertanyaan

1. Apa yang menyebabkan terjadinya pergerakan pada eosin?Jawab :

Terjadinya pergerakan eosin karena adanya aktivitas respirasi dari jangkrik maupun kecambah di dalam tabung. 2. Apa fungsi penambahan NaOH/KOH pada perangkat respirometer sederhana tersebut?Jawab :

Fungsi penambahan NaOH/KOH adalah untuk mengikat CO2 sehingga pergerakan dari larutan eosin benar-benar hanya disebabkan oleh konsumsi O2. NaOH/KOH dapat mengikat CO2 karena bersifat hidroskopis. Selain itu NaOH/KOH berfungsi juga sebagai peningkat suhu agar respirasi terpicu menjadi cepat.3. Apakah ada kaitan antara berat badan serangga dengan kecepatan respirasinya? Jelaskan pendapatmu!

Jawab :

Ada. Semakin berat tubuh serangga, semakin cepat respirasinya, sedangkan semakin ringan tubuh serangga semakin lambat respirasinya. Hal ini dikarenakan serangga semakin banyak membutuhkan oksigen. Seperti halnya manusia apabila dia berbadan gemuk dia akan bernafas cepat.4. Apakah ada kaitan antara jenis serangga dengan kecepatan respirasinya?Jawab :

Ada.

5. Rumuskanlah kesimpulanmu tentang percobaan ini!Jawab :

Kecepatan respirasi pada serangga dan kecambah dipengaruhi oleh :a. Berat tubuh

b. Aktivitas atau gerak

c. Suhu

d. Jenis serangga atau tumbuhanBAB VKESIMPULAN DAN SARAN

1.1. Kesimpulan

Berdasarkan pengujian kecepatan respirasi yang telah kita lakukan, dapat disimpulkanbahwa kecepatan respirasi pada serangga dan kecambah dipengaruhi oleh :1. Berat tubuh2. Aktivitas atau gerak

3. Suhu

4. Jenis serangga atau tumbuhan1.2. Saran8