laporan praktikum biologi dasar dan biologi perkembangan menentukan kalor
DESCRIPTION
butuh Laporan praktikum biologi dasar dan biologi perkembangan tentang menentukan kalor? klik aja disini :)TRANSCRIPT
BAB IPendahuluan
A. TujuanTujuan melakukan praktikum ini adalah untuk :
1. Mahasiswa dapat menentukan jumlah kalor yang hilang dalam
proses pertukaran kalor antara air yang bersuhu tinggi dan air yang
bersuhu rendah.
2. Mahasiswa dapat menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi
besarnya kalor yang hilang.
1
BAB IIDasar Teori
1. Kalori meter
Kalori meter adalah alat untuk mengukur kalor jenis suatu zat. Salah
satu bentuk kalori meter adalah kalori meter campuran. Kalori meter ini terdiri
dari sebuah bejana logam yang kalor jenisnya diketahui. Bejana ini biasanya
ditempatkan didalam bejana lain yang agak lebih besar.kedua bejana
dipisahkan oleh bahan penyekat misalkan gabus atau wol. Kegunaan bejana
luar adalah sebagai isolator agar perukaran kalor dengan sekitar kalori meter
dapat dikurangi.
Kalori meter juga dilengkapi dengan batang pengaduk. Pada waktu zat
dicampurkan didalam kalori meter, air dalam kalori meter perlu diaduk agar
diperoleh suhu merata sebagai akibat percampuran dua zat yang suhunya
berbeda. Asas penggunaan kalori meter adalah asas black. Setiap dua benda
atau lebih dengan suhu berbeda dicampurkan maka benda yang bersuhu lebih
tinggi akan melepaskan kalornya, sedangkan benda yang bersuhu lebih rendah
akan menyerap kalor hingga mencapai keseim- bangan yaitu suhunya sama.
Pelepasan dan penyerapan kalor ini besarnya harus imbang. Kalor yang
dilepaskan sama dengan kalor yang diserap sehingga berlaku hukum
kekekalan energi.
2. Azas Black
Azas Black berdasarkan teori pertukaran kalor. Azas black juga
merupakan suatu prinsip dalam termodinamika yang ditemukan oleh Joseph
Black. Teori pertukaran kalor menyebutkan jika dua zat yang suhunya berbeda
dicampur, maka akan terjadi pertukaran kalor. Zat yang bersuhu tinggi akan
melepaskan kalor sehingga suhunya akan turun, sedangkan zat yang bersuhu
renda akan menerima kalor sehingga suhunya naik. Hal ini menyebabkan
campuran kedua zat tersebut menjadi bersuhu sama. Suhu akhir dari campuran
zat itulah yang merupakan hasil akhir dari pertukaran kalor. Dalam kasus
sistem terbuka, maka sebagian kalor diserap oleh lingkungan.
2
Kalor ini sering dianggap sebagai kalor yang hilang. Misalnya bejana 1
berisi air dengan massa m1 dan suhu awal t1. Bejana 2 berisi air dengan massa
m2 dan suhu awal t2. Diketahui t2 lebih besar dari t1. Kalor jenis air adalah 1
kal/gram0C. Setelah tercapai kesetimbangan termal, suhu campuran menjadi tc.
Kalor yang dilepas bertanda negative dan kalor yang diserap bertanda positif.
Teori pertukaran kalor berdasarkan pada sebuah Azas yang dikenal dengan
istilah Azas Black. Azas black di kemukakan oleh seorang fisikawan bernama
Yoseph Black. Yoseph Black adalah orang pertama yang menemukan suatu
cara untuk mengukur kalor.
Azas Black berbunyi: “Kalor yang dilepas oleh suatu benda sama dengan
kalor yang diterima oleh Benda lain.” Berdasarkan azas black diatas maka
teori pertukaran kalor di rumuskan sebagai berikut :
Kalor Lepas = Kalor Terima
Q lepas = Q terima Menurut asas Black
Kalor Yang Dilepas = Kalor Yang Diterima
Catatan:
Keterangan :m = massa (gram)t=suhu(oC)Q = kalor ( joule)c=kalor jenis(joule/kg °C)
1. Kalor jenis suatu benda tidak tergantung dari massa benda,
tetapitergantung pada sifat dan jenis benda tersebut. Jika kalor jenis
suatubenda adalah kecil maka kenaikan suhu benda tersebut akan cepat
biladipanaskan.
2. Pada setiap penyelesaian persoalan kalor (asas Black) lebih mudah jika
dibuat diagram alirnya.
3
-m2 x c x (tc - t2 ) = m1 x c x (tc – t1 ) + Q hilang
Atau
m2 x c x ∆t2 = m1 x c x ∆t1 + Q hilang
Teori pertukaran kalor yang dirumuskan dalam azas Black oleh Yoseph Black
pada prakteknya dapat dilihat pada aktivitas keseharian kita, yaitu pada saat
kita akan mandi air hangat. Untuk mendapatkan air bersuhu hangat, maka kita
harus mencampur air panas dengan air dingin. Dengan begitu akan didapat air
hangat.
3. Kalor Jenis
Kalor jenis adalah banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan 1 gram
atau 1 kg zat sebesar 1ºC (satuan kalori/gram.ºC atau kkal/kg ºC). Dalam
praktikum kalorimetri media cair yang digunakan adala larutan air garam dan
kopi.dengan adanya kalor menyebabkan perubahan suhu atau bentuk
wujudnya. Dalam SI, satuan kalor adalah joule (J). Satuan lainnya dari kalor
adalah kalori (kal) dan kilokalori (kkal).
Pengertiannya :
1 kalori adalah kalor yang dibutuhkan untuk menaikan suhu 1 gram air
sebesar 10C.
1 kilokalori adalah kalor yang dibutuhkan untuk menaikan suhu 1
kilogram air sebesar10C
Kalor adalah suatu bentuk energi yang diterima oleh suatu benda yang
menyebabkan benda tersebut berubah suhu atau wujud bentuknya. Kalor
berbeda dengan suhu, karena suhu adalah ukuran dalam suatu derajat panas.
Kalor merupakan suatu kuantitas atau jumlah panas baik yang diserap maupun
dilepaskan suatu benda. Jumlah energi kalor yang diterima dalam suatu sistem
sama dengan energi kalor yang diserap atau biasa kita sebut dengan Q lepas
sama dengan Q terima. Dalam suatu zat pasti mempunyai kalor jenis yang
berbeda.
Kalor adalah tenaga yang mengalir dari suatu benda ke benda yang lain.
Bahan yang dipindahkan dari atau ke suatu sistem dapat diukur dengan alat
kalorimeter, yang terdiri dari sebuah wadah cuplikan kecil yang dibenamkan
dalam sebuah bejana luar yang lebih besar.
4
Tidak ada usaha yang dikerjakan oleh system atau lingkungan, sebagai
akibatnya perubahan suhu lingkungan hanyalah karena kalor yang
dipertukarkan antara air dan system. Perubahan suhu ini diukur dengan sebuah
thermometer dan kalor yang diperlukan dihitung dari massa dan kalor jenis
yang diketahui.
Bila perpindahan energi terjadi karena suatu perbedaan temperatur maka, kita
mengatakan bahwa energi termal atau energi kalor yang dipindahkan ke suatu
zat melalui kerja pada zat itu seperti: mengaduk suatu cairan,
mengkompresikan suatu zat.
Jumlah kalor yang diserap pada suabenda sama dengan jumlah kalor yang
diterima. Kalor jenis suatu benda atau suatu zat didefinisikan dengan bilangan
yang menunjukkan berapa kalor yang diperlukkan untuk menaikkan 1 gram
zat itu dalam derajat celcius Sebagaimana yang kita ketahui jika sebuah benda
panas disentuh oleh benda yang dingin maka suhu benda panas tadi aan
menurun. Sedangkan, benda yang dingin suhunya akan naik. Hal ini
disebabkan karena adanya sesuatu yang berpindah dari benda panas kebenda
dingin dan kita menyebutnya kalor. Kalor selalu berpindah dari temperatur
tinggi menuju temperatur yang lebih rendah. Ini merupakan konsep dasar
perpindahan kalor.
Kalorimetri sangat berhubungan dengan ASAS BLACK,dan pengertianASAS
BLACK secara geris besar jumlah dari energi awal hasilnya sama dengan
jumlah dari energi akhir.
5
BAB IIIMetode Praktikum
A. Alat dan Bahan1. Gelas beker 2 buah
2. Pemanas air
3.
3. Spirtus
4. Thermometer batang
6
5. Timbangan
6. Bejana
7. Bejana dengan gabus
8. Penjepit kayu
9. Korek api
10. Aquades
7
B. Metode Praktikum
1. Isi air dalam 2 bejana, masing-masing ± 100 ml.
2. Ukur volume air dalam masing-masing bejana.
3. Hitung massa air dalam masing-masing bejana.
4. Panaskan air dalam salah satu bejana.
5. Ukur suhu air dalam salah satu bejana.
6. Campurkan air ke dalam salah satu bejana.
7. Biarkan beberapa saat sampai suhu campuran air itu konstan.
8. Ukur suhu campuran air itu.
9. Catat semua data yang diperoleh.
Lapisi salah satu bejana tempat mencampur air dengan gabus. Ulangi
kembali langkah a sampai langkah h.
C. Lembar Data
1. Tanpa pelapis gabus
Volume air
dingin = V1
( cm3)
Massa air
dingin = m1
(gram)
Suhu air
dingin = t1
( 0C)
Volume air
panas = V2
( cm3)
Massa air
panas = m2
(gram)
Suhu air
panas = t2
( 0C)
Suhu
campuran
= tc ( 0C)
100 89,59 28 100 74,27 60 44
Perhitungan :
Massa bejana = 128,03 gram
Massa bejana + massa air dingin = 217,62 gram
Massa air dingin = 217,62 - 128,03 = 89,59 gram
∆t2 = t2 – tc = 60 – 44 = 16
∆t1 = tc - t1 = 44 – 28 = 16
-m2 x c x (tc - t2 ) = m1 x c x (tc – t1 ) + kalor yang hilang
kalor yang hilang = -m2 x c (tc - t2 ) - m1 x c x (tc – t1 )
8
atau
m2 x c x ∆t2 = m1 x c x ∆t1 + Q hilang
74,27 x 1 x 16 = 89,59 x 1 x 16 + Q hilang
1188,32 = 1433,44 + Q hilang
Q hilang = -245,12 joule
2. Dengan pelapis gabus
Volume air
dingin = V1
( cm3)
Massa air
dingin = m1
(gram)
Suhu air
dingin = t1
( 0C)
Volume air
panas = V2
( cm3)
Massa air
panas = m2
(gram)
Suhu air
panas = t2
( 0C)
Suhu
campuran
= tc ( 0C)
100 89,59 28 100 81,2 60 46
Perhitungan :
∆t2 = t2 – tc = 60 - 46 = 14
∆t1 = tc - t1 = 46 - 28 = 18
-m2 x c x (tc - t2 ) = m1 x c x (tc – t1 ) + kalor yang hilang
kalor yang hilang = -m2 x c (tc - t2 ) - m1 x c x (tc – t1 )
atau
m2 x c x ∆t2 = m1 x c x ∆t1 + Q hilang
81,2 x 1 x 14 = 89,59 x 1 x 18 + Q hilang
1136,8 = 1612,62 + Q hilang
Q hilang = -475,82 joule
D. Pertanyaan
9
1. Berapa kalori yang diserap oleh lingkungan (kalor yang hilang)?
Kalori yang diserap oleh lingkungan adalah
Tanpa pelapis gabus Q hilang = - 245,12 joule
Dengan pelapis gabus Q hilang = -475,82 joule
2. Faktor faktor apa sajakah yang menyebabkan di ruang tertutup lebih
banyak membuang kalor ?
3. Alasan mengapa di ruang tertutup lebih banya membuang kalor karena
faktor alat yang digunakan untuk membuat ruang tertutup. Pada bejana
tertutup terdapat sebuah besi, sebagaimna kita tahu bahwa besi adalah
bersifat menghantarkan panas. Selain itu juga terdapat lubang, dimana
dengan adanya lubang tersebut udara mampu keluar sehingga suhu
turun dan banyak kalor yang terbuang. Faktor lain adalah karena
terlalu lama air panas tersebut diam di dalam ruang terbuka.
4. Apa cara yang bisa ditempuh untuk mengurangi kalor yang hilang ?
Beri contoh alat yang dirancang dengan pertimbangan mengurangi
kalor yang hilang? Bagaimana cara kerjanya?
Kalor berpindah dengan 3 cara, konduksi (hantaran), konveksi (aliran),
dan radiasi (pancaran).
Untuk menghambat :
1. perpindahan kalor secara konduksi dengan cara memberi sekat /
celah yang diisi hampa udara
2. perpindahan kalor secara konveksi dengan cara mengisolasi panas
dalam suatu ruangan dengan memberikan wadah/tutup
3. perpindahan kalor secara radiasi dengan cara ruangan untuk
mengisolasi diberi warna putih mengkilap (perak), karena warna putih
mengkilap tidak akan menyerap kalor dengan baik. Contoh alat
tersebut adalah termos.
Prinsip kerjanya adalah termos dibuat dari kaca yang berdinding
rangkap, diantara dinding itu dibuat hampa udara dan salah satu
dindingnya dilapisi oleh lapisan yang mengkilap (disini kita gunakan
perak). Di termos ini terdapat dua dinding kaca, yang masing-masing
10
dibuat mengilap. Bagian dalam dibuat mengkilap agar kalor dari air
panas tidak diserap oleh dinding. Sedangkan bagian luar dinding kaca
dibuat mengilap dan dilapisi dengan perak, tujuannya agar tidak terjadi
perpindahan kalor secara radiasi.
Mengapa di beri ruang hampa ? Ruang hampa udara disini digunakan
untuk mencegah perpindahan kalor secara konveksi. Apa fungsi tutup
termos ? tutup termos disini dibuat dari bahan isolator, gunanya untuk
mencegah perpindahan kalor secara konduksi.
BAB IVPenutup
11
a. KesimpulanDari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa jika 2
sistem berbeda suhunya bersentuhan, maka sistem yang suhunya lebih
tinggi akan melepaskan alor dan sistem yang suhunya lebih rendah akan
menyerap kalor. Karena melepas kalor, maka sistem yang suhunya lebih
rendah akan naik suhunya. Pada suatu saat akan terjadi kesetimbangan
termal, dan suhu kedua sistem menjadi sama.
Menurut hokum kekekalan energy, kalor yang dilepas sama dengan kalor
yang diserap. Dalam kasus kedua sistem adalah sistem terbuka, maka
sebagian kalor yang diserap oleh lingkunagn. Kalor ini sering disebut
kalor yang hilang.
Percobaan kedua di ruang tertutup dengan pelapis gabus kalor yang hilang
lebih besar daripada kalor yang hilang pada ruang terbuka, hal ini
disebabkan karena pada ruang tertutup terdapat besi, bagaimana sifat besi
adalah menghantarkan panas dan terdapat lubang yang udaranya dapat
keluar sehingga suhunya turun dan kalor menghilang atau terserap oleh
lingkungan.
Kalor berpindah dengan 3 cara, konduksi (hantaran), konveksi (aliran), dan
radiasi (pancaran).
Untuk menghambat :
1. perpindahan kalor secara konduksi dengan cara memberi sekat / celah
yang diisi hampa udara.
2. perpindahan kalor secara konveksi dengan cara mengisolasi panas
dalam suatu ruangan dengan memberikan wadah/tutup
3. perpindahan kalor secara radiasi dengan cara ruangan untuk mengisolasi
diberi warna putih mengkilap (perak), karena warna putih mengkilap tidak
akan menyerap kalor dengan baik.
b. Saran
12
1. Ketika mencampurkan air dingin ke dalam air yang panas untuk
mendapatkan suhu campuran thermometer jangan langsung
dicelupkan, namun di goyang-goyangkan terlebih dahulu atau
didiamkan sebentar agar air tercampur secra maksimal.
2. Ketika membaca angka pada thermometer hasil yang dibaca adalah
angka pertama yang tertera pada thermometer tersebut, bukan yang
kedua karena suhu pasti sudah menurun, dan itu menyebabkan tidak
efektif.
3. Ketika ingin mengukur suhu panas jangan didiamkan terlalu lama
karena suhu dapat menurun karena diruang terbuka.
Daftar Pustaka
13
1. Khori Arsyizi Hakim .(2012). Praktikum Fisika Menentukan Kalor Jenis
Logam Aluminium dengan Kalorimeter.
http://khorihakim.blogspot.com/2012/09/praktikum-fisika.html.16 september
2012.
2. http://kbs.jogjakota.go.id/arsip.php?pelajaran=4&&page=25 .
3. http://www.kaskus.co.id/thread/000000000000000015078385/teknologi-
terapan-kok-bisa-ya-termos-menjaga-teh-tetap-panas-selama-beberapa-jam.
14