laporan praktikum ekowan

15
LAPORAN EKOLOGI HEWAN PRAKTIKUM 01 I. Judul : Mengenal Titik Kardinal Suhu Pada Ikan Kepala Timah II. Tujuan : 1. Untuk mengetahui titik kardinal suhu pada ikan kepala timah 2. Untuk melatih keterampilan mahasiswa menggunakan alat-alat laboratorium III. Landasan Teori Suhu merupakan salah satu faktor yang dapat membatasi pertumbuhan dan distribusi hewan. Salah satu aspek yang membatasi kelangsungan kehidupan hewan dipengaruhi oleh suhu. Dalam kaitannya dengan organisme, maka prinsip dasar yang mengakibatkan suhu dapat mengatu pertumbuhan dan penyebaran organisme adalah terletak pada pengaruh fisik suhu terhadap tubuh organisme. Suhu yang terlalu tinggi dapata mengakibatkan rusaknya enzim dan protein lain, dan menguapkan cairan tubuh, dapat merusak vitamin, dapat merusak sel, jaringan, dan organ, dapat merusak permeabilitas membran, dan merusak hormon. Sebaliknya, suhu yang terlalu rendah dapat membekukan protoplasma, dapat menghambat kerja enzim, menghambat kerja hormon, dan menghambat metabolisme. (Swasta, 2003). 1

Upload: ejess-viani-kartika

Post on 14-Jul-2016

80 views

Category:

Documents


35 download

DESCRIPTION

Mengenal Titik Kardinal Suhu Pada Ikan Kepala Timah

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Praktikum Ekowan

LAPORAN EKOLOGI HEWAN

PRAKTIKUM 01

I. Judul : Mengenal Titik Kardinal Suhu Pada Ikan Kepala Timah

II. Tujuan :

1. Untuk mengetahui titik kardinal suhu pada ikan kepala timah

2. Untuk melatih keterampilan mahasiswa menggunakan alat-alat

laboratorium

III. Landasan Teori

Suhu merupakan salah satu faktor yang dapat membatasi pertumbuhan

dan distribusi hewan. Salah satu aspek yang membatasi kelangsungan

kehidupan hewan dipengaruhi oleh suhu. Dalam kaitannya dengan

organisme, maka prinsip dasar yang mengakibatkan suhu dapat mengatu

pertumbuhan dan penyebaran organisme adalah terletak pada pengaruh fisik

suhu terhadap tubuh organisme. Suhu yang terlalu tinggi dapata

mengakibatkan rusaknya enzim dan protein lain, dan menguapkan cairan

tubuh, dapat merusak vitamin, dapat merusak sel, jaringan, dan organ, dapat

merusak permeabilitas membran, dan merusak hormon. Sebaliknya, suhu

yang terlalu rendah dapat membekukan protoplasma, dapat menghambat

kerja enzim, menghambat kerja hormon, dan menghambat metabolisme.

(Swasta, 2003).

Berbicara tentang rentangan suhu yang dapat diterima oleh hewan,

maka setiap jenis hewan memiliki titik cardinal suhu sendiri-sendiri. Yang

dimaksud dengan titik kardinal suhu adalah titik-titik yang menunjukkan

batas suhu maksimum, suhu optimum, dan batas suhu minimum yang masih

dapat diterima oleh mahluk. (Swasta, 2003).

Setiap hewan memiliki titik kardinal suhu yang berbeda dengan hewan

lainnya. Titik kardinal adalah titik-titik yang menunjukkan batas suhu

maksimum, suhu optimum, dan suhu minimum yang bisa diterima oleh

hewan. Suhu maksimum adalah suhu tertinggi yang memungkinkan hanya

50% anggota populasi suatu hewan bertahan hidup. Suhu minimum adalah

suhu terendah yang memungkinkan hanya 50% anggota pupulasi suatu

hewan bertahan hidup. Suhu optimum adalah nilai suhu yang 1

Page 2: Laporan Praktikum Ekowan

memungkinkan populasi suatu hewan menjalani hidup paling baik dan

menghasilkan keteurunan paling banyak.

Pada praktikum kali ini hewan yang digunakan adalah ikan kepala

timah. Nama ilmiah dari ikan ini adalah Aplocheilus panchax. Ikan ini dapat

ditemukan di sebagian Asia tenggara termasuk Indonesia. Ikan ini kerap

ditemukan di persawahan, saluran irigasi, kanal, dan reservoir. Ikan ini

menyukai perairan yang jernih dengan tanaman terapung padat. Kadar pH di

lingkungan tempat ikan kepala timah ini hidup sekitar 6.0 sampai 0.8 dan

suhu lingkungannya sekitar 20-26°C.

IV. Alat dan Bahan

a. Alat:

1. Waskom aluminium lengkap dengan sekat pemisah (1 buah)

2. Termometer (2 buah)

3. Tally counter (2 buah)

4. Kaki tiga yang besar (1 buah)

5. Aerator (2 buah)

b. Bahan:

1. Ikan kepala timah (100 ekor)

2. Lilin batangan (24 batang)

3. Es batu (4 kg)

4. Kapas (250 gram)

5. Air tawar (30 liter)

6. Korek api (1 kotak)

V. Prosedur Kerja

1. Prosedur Kerja Untuk Menentukan Suhu Maksimum

a. Mengisi waskom dengan air tawar sebanyak 15 liter.

b. Menaruh sekat di dalam waskom sehingga waskom terbagi menjadi

10 ruangan. Bila terdapat celah antar ruangan yang memungkinkan

ikan lewat, tutup menggunakan kapas.

c. Menaruh 50 ekor ikan di dalam waskom dengan ketentuan bahwa

setiap ruang diisi sebanyak 5 ekor ikan.

2

Page 3: Laporan Praktikum Ekowan

d. Mengukur suhu awal air tersebut dengan memakai termometer, lalu

membiarkan termometer itu tetap ada di sana untuk mengukur suhu air

selama pemanasan nanti.

e. Memulai memanaskan air dengan cara menyalakan 24 batang lilin di

bawah waskom yang ditopang dengan kaki tiga.

f. Selama melakukan pemanasan, mengamati perilaku ikan dengan

cermat untuk mengetahui kematiannya. Ikan yang sudah dinyatakan

mati bila posisi tubuhnya miring.

g. Menunggu kematian ikan sampai mencapai 50% dari seluruh jumlah

ikan menjadi mati (25 ekor).

h. Kalau ikan yang mati sudah mencapai 25 ekor, cepat membaca angka

suhu di termometer. Besarnya suhu air pada saat ini merupakan suhu

maksimum bagi ikan kepala timah.

i. Kalau sudah diketahui suhu maksimumnya, menghentikan pemanasan

karena tujuan sudah dicapai.

2. Prosedur Kerja Untuk Mengetahui Suhu Minimum

a. Mengisi waskom dengan air tawar sebanyak 15 liter.

b. Menaruh sekat di dalam waskom sehingga waskom terbagi menjadi

10 ruangan. Bila terdapat celah antar ruangan yang memungkinkan

ikan lewat, tutup menggunakan kapas.

c. Menaruh 50 ekor ikan yang baru di dalam waskom dengan ketentuan

bahwa setiap ruang terisi sebanyak 5 ekor ikan.

d. Mengukur suhu awal air tersebut dengan memakai termometer, lalu

membiarkan termometer itu tetap ada di sana untuk mengukur suhu air

selama pendinginan nanti.

e. Memulai mendinginkan air dengan cara menambahkan pecahan-

pecahan es dalam air secara bertahap.

f. Selama melakukan pendinginan, mengamati perilaku ikan dengan

cermat untuk mengetahui kematiannya. Ikan dapat dinyatakan mati

bila posisi tubuh ikan miring.

g. Menunggu kematian ikan sampai mencapai 50% dari seluruh jumlah

ikan menjadi mati (25 ekor).

3

Page 4: Laporan Praktikum Ekowan

h. Kalau ikan yang mati sudah 25 ekor, cepat membaca angka suhu di

termometer. Besarnya suhu air pada saat ini merupakan suhu

minimum bagi ikan kepala timah.

i. Kalau sudah diketahui suhu minimumnya, menghentikan pendinginan

karena tujuan sudah tercapai.

VI. Hasil dan Pembahasan

1. Hasil

a.

Gambar 01. Menentukan Suhu Maksimum Pada Ikan Kepala Timah

b.

Gambar 02. Menentukan Suhu Minimum Pada Ikan Kepala Timah

4

Page 5: Laporan Praktikum Ekowan

c. Tabel 01. Menentukan Suhu Maksimum Pada Ikan Kepala Timah

Suhu Awal: 29°C

No Ikan Suhu Waktu

1 1 39°C 07.30

2 1 39°C 07.32

3 1 40°C 08.53

4 1 40°C 09.08

5 1 40°C 12.02

6 1 41°C 10.12

7 1 41°C 10.30

8 2 41°C 10.51

9 1 42°C 11.20

10 1 42°C 11.30

11 1 42°C 11.43

12 1 42°C 11.58

13 2 42°C 12.07

14 1 42°C 12.23

15 1 42°C 12.25

16 1 42°C 12.43

17 1 42°C 12.56

18 1 42°C 12.57

19 1 43°C 12.40

20 1 43°C 13.01

21 1 43°C 13.19

22 1 43°C 13.27

23 1 44°C 12.57

24 1 44°C 14.08

5

Page 6: Laporan Praktikum Ekowan

d. Tabel 02. Menentukan Suhu Minimum Pada Ikan Kepala Timah

Suhu Awal: 28° C

No Ikan Suhu Waktu

1 1 15°C 12.30

2 1 15°C 12.42

3 1 14°C 12.08

4 1 14°C 12.41

5 1 14°C 12.56

6 1 14°C 12.58

7 1 14°C 13.03

8 1 14°C 13.07

9 1 14°C 13.13

10 1 14°C 13.19

11 1 13°C 13.20

12 1 13°C 13.20

13 1 13°C 13.34

14 1 13°C 13.35

15 1 13°C 13.40

16 1 13°C 13.41

17 1 13°C 13.37

18 1 13°C 13.49

19 1 12°C 14.01

20 1 12°C 14.02

21 1 12°C 14.10

22 2 12°C 14.13

23 1 12°C 14.14

24 2 12°C 14.16

25 1 12°C 14.20

26 1 12°C 14.46

27 2 12°C 14.49

6

Page 7: Laporan Praktikum Ekowan

2. Pembahasan

Titik kardinal suhu adalah titik yang menunjukan batas suhu maksimum,

suhu optimum dan batas suhu minimum yang masih dapat diterima oleh

mahluk (Swasta, 2003). Percobaan penentuan titik kardinal suhu ini

berusaha mencari data tentang suhu maksimum dan suhu minimum

berdasarkan Letal Concentration (LC) 50%. LC 50% artinya suatu kondisi

dimana kondisi faktor lingkungan (dalam hal ini adalah suhu) yang

menyebabkan 50% dari populasi hewan tidak mampu bertahan hidup atau

mati. LC 50% ini digunakan sebagai ketentuan untuk mengetahui suhu

maksimum maupun suhu minimum karena sesuai dengan pengertian dan

kesepakatan suhu maksimum dan minimum dalam ekologi hewan.

Pengertian dari suhu maksimum adalah suhu tertinggi dimana populasi

hewan yang masih memungkinkan bisa bertahan hidup hanya 50% saja,

sedangkan suhu minimum adalah suhu terendah dimana populasi hewan

yang masih memungkinkan bisa bertahan hidup hanya 50%.

Pada praktikum kali ini hewan yang digunakan adalah ikan kepala timah

yang memiliki klasifikasi sebagai berikut:

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Classis : Actinopterygii

Ordo : Cyprinodontiformes

Familia : Aplocheilidae

Genus : Aplocheilus

Spesies : Aplocheilus panchax

Sumber: (Hamilton, 1822)

Hal yang menjadi alasan mengapa ikan kepala timah ini digunakan dalam

praktikum, yaitu secara ekonomi hewan ini mudah di dapat sehingga tidak

7

Page 8: Laporan Praktikum Ekowan

perlu membeli karena sampel yang digunakan sebanyak 100 ekor.

Selanjutnya adalah efisiensi waktu dimana ikan ini memiliki toleransi suhu

yang tidak terlalu luas serta gejala mortalitasnya jelas karena beberapa ikan

diantara hidup dan mati kadang ada pingsan, namun ikan ini tidak memiliki

gejala pingsan. Saat lewat dari ambang suhu maka langsung mati. Namun

ikan ini tidak representatif untuk digunakan sebagai simbolisasi seluruh

makhluk. Namun karena tujuan praktikum ini hanya mengenai memahami

maksud dari titik kardinal, hewan uji ini sudah cukup representatif.

Pada percobaan kali ini kami menggunakan ikan sebanyak 100 ekor.

Kemudian ikan tersebut akan diberikan perlakuan untuk mencari suhu

maksimum dan minimum dari ikan kepala timah. Untuk mengetahui suhu

maksimum dari ikan kepala timah ini, diberikan perlakuan dengan cara

memanasakan ikan di atas waskom yang telah berisi sekat dan masing-

masing ruangan sudah terdapat ikan dengan jumlah yang merata. Dengan

pengisian sekat tersebut fungsinya agar ikan mendapatkan perlakuan yang

sama dan merata, jika tidak diberikan sekat maka ikan tersebut akan berada

dalam satu tempat dan bergerombol. Tujuan memanaskan ini adalah untuk

menaikan suhu air tesebut. Sebelum dipanaskan diukur suhu awal dari air

didalam waskom. Kemudian untuk mengetahui suhu minimum dari ikan ini,

diberikan perlakuan dengan cara memberikan es batu didalam waskom yang

sudah diberikan sekat dan masing-masing ruangan itu sudah terdapat ikan

dengan jumlah yang merata. Tujuan pemberian es batu ini sebagai

pendingin agar suhu air tersebut menurun. Sebelum melakukan pendinginan

ukur terlebih dahulu suhu awal air didalam waskom tersebut.

Dari hasil yang telah terdapat pada tabel dapat dibahas bahwa suhu

maksimum adalah 44°C dengan suhu awalnya 29°C. Artinya pada suhu

44°C merupakan suhu tertinggi yang masih memungkinkan hanya 50%

anggota populasi ikan kepala timah yang mampu bertahan hidup. Jumlah

kematian ikan kepala timah akan terus meningkat seiring kenaikan suhu air.

Dengan waktu awal 00:00 menit hingga berakhir pada menit 14:08. namun

pada praktikum waktu (menit) ikan mati tabel nomor 5,19, dan 23

perhitungan menitnya tidak terurut karena human error. Sedangkan pada 8

Page 9: Laporan Praktikum Ekowan

suhu minimum ikan kepala timah adalah 12°C dari suhu awalnya 28°C.

Artinya pada suhu 12°C merupakan titik suhu terendah yang memungkinkan

hanya 50% dari anggota populasi ikan kepala timah yang mampu bertahan

hidup. Jumlah kematian akan terus meningkat seiring penurunan suhu air.

Dengan waktu awal 00:00 menit hingga berakhir pada menit 14:49. Namun

pada praktikum waktu (menit) ikan mati tabel nomor 3 dan 4 perhitungan

menitnya tidak terurut karena human error.

Pada saat proses pencapaian suhu maksimum maupun minimum aktivitas

ikan ada dua yaitu secara eksternal (tingkah laku) dan internal (fisiologi).

Secara eksternal, tingkah laku menjelang kematian dapat diamati yaitu saat

melewati batas maksimalnya hewan akan senantiasa berusaha membebaskan

diri dari suasana panas. Misalnya lompat-lompat, hal ini menunjukan ikan

menjadi jauh lebih agresif yeng kemudian kehilangan kemampuan dan

mengambang miring atau terbalik. Saat suhu manimum hampir sama,

namun ikan cenderung bergerombol kemudian cenderung tidak aktif

kemudian mati yang ditandai dengan tubuhnya miring atau bahkan terbalik.

Secara internal cukup sulit diamati namun secara teori suhu akan banyak

sekali mempengaruhi faktor-faktor kehidupan seperti cairan-cairan dalam

tubuh misalnya, hormon, enzim, darah, cairan otak, dan sebagainya yang

jika suhu terlalu tinggi atau terlalu rendah akan membuat kerja organ dalam

tubuh terhenti seketika sehingga organisme dalam hal ini ikan kepala timah

menjadi mati.

VII. Simpulan

Dari hasil pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa titik kardinal

suhu maksimum dari ikan kepala timah ini adalah 44°C dan titik kardinal

suhu minimum dari ikan kepala timah adalah 12°C.

VIII. Jawaban Pertanyaan

1. Artinya pada suhu maksimum merupakan suhu tertinggi yang masih

memungkinkan hanya 50% anggota populasi ikan kepala timah bertahan

hidup. Artinya pada suhu minimum merupakan titik suhu terendah yang

9

Page 10: Laporan Praktikum Ekowan

memungkinkan hanya 50% dari anggota populasi ikan kepala timah

bertahan hidup.

2. Kelebihannya jika memakai aerator adalah membuat permukaan air

sebanyak mungkin bersentuhan dengan udara yang di mana fungsi alat

ini membantu melarutkan oksigen yang ada di udara ke dalam air agar

kandungan oksigen dalam air itu cukup dan gas serta zat yang biasanya

menimbulkann bau busuk dapat terusir dari air.

3. Berbeda. Karena setiap ikan memiliki batas ketoleransian yang berbeda

terhadap suhu lingkungan baik itu suhu maksimum maupun

minimumnya.

DAFTAR PUSTAKA

Hamilton, F. 1822. An Account Of The Fishes Found In The River Ganges

And Its Branches. P. 211 & 380. Edinburgh : Printed For

Archibald Constable & Co. (Ilustrasi: Plate III Fig. 69)

Swasta, Ida Bagus Jelantik. 2005. Penuntun Praktikum Ekologi Hewan.

Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA IKIP Negeri Singaraja:

Singaraja.

Swasta, Ida Bagus Jelantik.2003. Diktat Ekologi Hewan Jilid I Konsep

Ekologi, Hewan dan Lingkungannya, Respon dan Adaptasi

Hewan, Habitat dan Relung Ekologi. Jurusan Pendidikan Biologi.

FMIPA IKIP Negeri Singaraja: Singaraja.

10