laporan praktikum kimia fisik kelarutan timbal balik
TRANSCRIPT
-
8/10/2019 Laporan Praktikum Kimia Fisik Kelarutan Timbal Balik
1/8
LAPORAN PRAKTIKUM KI-2142
PERCOBAAN E2
KELARUTAN TIMBAL BALIK
Nama : Ahmad Muliansyah
NIM/Prodi : 13713045/Teknik Material
Shift : Rabu Siang Shift 2
Tanggal Praktikum : 1 Oktober 2014
Nama Asisten : Anas Santria (20513034)
LABORATORIUM KIMIA FISIK
PROGRAM STUDI TEKNIK MATERIAL
FAKULTAS TEKNIK MESIN DAN DIRGANTARA
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2014/2015
-
8/10/2019 Laporan Praktikum Kimia Fisik Kelarutan Timbal Balik
2/8
1. TUJUAN PERCOBAAN
Menentukan pengaruh suhu terhadap kelarutan.
Menentukan suhu saat larutan menjadi jernih dan keruh kembali.
Menentukan Diagram fasa Sistem Fenol-Air-Metanol-NaCl.
2. TEORI DASAR
Bila dua zat cair dicampur dengan komposisi yang berbeda-beda maka ada tiga
kemungkinan yang dapat terjadi yaitu :
Kedua zat cair dapat bercampur dalam tiap komposisi, seperti campuran alkohol dalam
air.
Kedua zat cair tidak dapat bercampur sama sekali, seperti antara air dan air raksa.
Kedua zat cair hanya dapat bercampur pada komposisi tertentu, misalnya campuran
antara air butanol.
Pada percobaan berikut yang akan dilakukan adalah membuat kurva kelarutan air-
butanol atau air-fenol (diagram biner) dan sekaligus menentukan suhu kritisnya. Bila ke
dalam sejumlah air ditambah butanol atau fenol dalam air. Bila penambahan ini diteruskan,
pada suatu saat akan diperoleh larutan jenuh butanol atau fenol dalam air. Tetapi bila
penambahan butanol atau fenol diteruskan lagi akan diperoleh larutan air dalam fenol ataubutanol yang memisah sebagai larutan tersendiri. Pada penambahan selanjutnya akan
diperoleh larutan jenuh air dalam butanol atau fenol,dimana pada saat ini kedua lapisan akan
menghilang dan menjadi satu lapisan lagi. Kedua larutan jenuh air dalam butanol atau air
dalam fenol atau sebaliknya dikatakan sebagai larutan konjugat.Larutan konjugat hanya
terjadi pada range suhu tertentu. Misalnya untuk sistem air-butanol terdapat pada range suhu
0-126 0C. Berdasarkan literatur, maka diatas suhu ini air dan butanol dapat saling melarutkan
pada setiap komposisi yang diberikan.Suhu ini disebut suhu kritis air-butanol.
Kelarutan timbal balik adalah kelarutan dari suatu larutan yang bercampur sebagian bila
temperaturnya di bawah temperatur kritis. Jika mencapai temperatur kritis, maka larutantersebut dapat bercampur sempurna (homogen) dan jika temperaturnya telah melewati
temperatur kritis maka sistem larutan tersebut akan kembali dalam kondisi bercampur
sebagian lagi. Salah satu contoh dari temperatur timbal balik adalah kelarutan fenol dalam air
yang membentuk kurva parabola yang berdasarkan pada bertambahnya % fenol dalam setiap
perubahan temperatur baik di bawah temperatur kritis. Jika temperatur dari dalam kelarutan
fenol aquadest dinaikkan di atas 50C maka komposisi larutan dari sistem larutan tersebut
akan berubah. Kandungan fenol dalam air untuk lapisan atas akan bertambah (lebih dari 11,8
%) dan kandungan fenol dari lapisan bawah akan berkurang (kurang dari 62,6 %). Pada saat
suhu kelarutan mencapai 66C maka komposisi sistem larutan tersebut menjadi seimbang dan
keduanya dapat dicampur dengan sempurna.
-
8/10/2019 Laporan Praktikum Kimia Fisik Kelarutan Timbal Balik
3/8
Temperatur kritis adalah kenaikan temperatur tertentu dimana akan diperoleh
komposisi larutan yang berada dalam kesetimbangan.
3.
DATA PENGAMATAN
Suhu dalam ruangan = 26,5 0C
Densitas air (suhu ruang) = 0.996512 g/ml
Berat pikno kosong = 19,10 g
Berat pikno+ air = 45,25 g
Berat pikno+ NaCl = 46,07 g
Berat pikno+ CH3OH = 44,97 g
Larutan Tbening (0C) Tkeruh (
0C) Trata-rata (0C) Fraksi Mol
Air (ml) Fenol (gram)
4 4 41 28 34,5 0,163
5 4 47 32 39,5 0,134
6 4 63 62 62,5 0,114
8 4 65 64 64,5 0,088
10 5 60 39 49,5 0,087
6,5 6 69 42 55,5 0,15
8,5 7 53 34 43,5 0,136
12,5 8 51 42 46,5 0,127
Fenol + NaCl 1% 52 40 46 0,1149
Fenol + CH3OH 1% 54 36 45 0,1147
4. PENGOLAHAN DATA
a. Penentuan volume piknometer
Vpikno =( )
Vpikno=
Vpikno= 26,24 ml
-
8/10/2019 Laporan Praktikum Kimia Fisik Kelarutan Timbal Balik
4/8
-
8/10/2019 Laporan Praktikum Kimia Fisik Kelarutan Timbal Balik
5/8
-
8/10/2019 Laporan Praktikum Kimia Fisik Kelarutan Timbal Balik
6/8
3. Sistem fenol-air-CH3OH 1%
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
0 0.02 0.04 0.06 0.08 0.1 0.12
Grafik T rata-rata terhadap fraksi mol fenol
Grafik T rata-rata terhadap fraksi
mol fenol
-
8/10/2019 Laporan Praktikum Kimia Fisik Kelarutan Timbal Balik
7/8
6. KESIMPULAN
Sistem biner fenolair memperlihatkan sifat kelarutan timbal balik antara fenol dan air
pada suhu tertentu dan tekanan tetap. Setelah dilakukan percobaan ini dapat menyimpulkan
bahwa saat fenol yang ditambahkan kedalam air dengan perbandingan jumlah volume fenolyang tetap dan volume air yang berbeda-beda, temperatur yang dihasilkan semakin tinggi
pada larutan yang jumlah volume airnya paling banyak. Perubahan yang ditunjukkan dari
larutan ini ialah perubahan warna larutan dari keruh menjadi jernih setelah dipanaskan dan
dari jernih menjadi keruh setelah didiamkan. Perubahan warna tersebut diakibatkan karena
zat tersebut mengalami perubahan kelarutan yang dipengaruhi oleh perubahan suhu.
Pada percobaan ini dihasilkan suhu kritis pada suhu 66,5C dengan komposisi
campurannya adalah fraksi mol fenol 0,088 dan fraksi mol airnya 0,912. Dari hasil percobaan
didapatkan kurva parabola akan tetapi tidak simetris dan memiliki banyak titik balik sehingga
terlihat seperti loop. Hal ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah
konsentrasi, temperatur, ion senama, pengadukan, serta luas permukaan.
7. DAFTAR PUSTAKA
1.) Atkins PW. 1999. Kimia Fisika. Ed ke-2 Kartahadiprodjo Irma I, penerjemah;Indarto
Purnomo Wahyu, editor. Jakarta : Erlangga. Terjemahan dari:Physichal Chemistry.
2.)
Darmaji. 2005. Kimia Fisika I. Jambi : Universitas Jambi.
3.)
Dogra,S & Dogra SK. 2008. Kimia Fisik dan SoalSoal. Jakarta : UIPress.
8. LAMPIRAN
Data (massa jenis) berbagai suhuCRC
-
8/10/2019 Laporan Praktikum Kimia Fisik Kelarutan Timbal Balik
8/8