laporan praktikum lapangan samigaluh
TRANSCRIPT
![Page 1: Laporan Praktikum Lapangan Samigaluh](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022100500/5571f92749795991698eea97/html5/thumbnails/1.jpg)
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANGAN
PATOGEN TUMBUHAN
Oleh:
Valentina E F A (11525)
Asisten:
Citra Mayang WardhikaRahimah Husna Butar-Butar
LABORATORIUM INTEGRATED PLANT DISEASES
JURUSAN HAMA PENYAKIT TUMBUHAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2010
![Page 2: Laporan Praktikum Lapangan Samigaluh](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022100500/5571f92749795991698eea97/html5/thumbnails/2.jpg)
Pada hari Sabtu, tanggal 11 Desember 2010, telah dilaksanakan praktikum lapangan di
perkebunan kakao, teh, dan buah naga di daerah Samigaluh, Kulon Progo, DIY. Pada praktikum
tersebut dilakukan pengamatan terhadap pathogen dan penyakit yang menyerang tanaman
tersebut.
Patogen yang sering menyerang tanaman kakao adalah Phythophthora palmivora yang
menyebabkan penyakit busuk buah pada kakao. Pada tanaman teh, pathogen yang sering
menyerang adalah Exobasidium vexans yang menyebabkan penyakit cacar daun teh. Sedangkan
pada tanaman buah naga, pathogen yang sering menyerang adalah pathogen abiotik, busuk
bakteri, fusarium, dan busuk batang. Pada perkebunan teh, terdapat pathogen yang
mempengaruhi secara tidak langsung, yaitu karat puru yang menyerang tanaman sengon yang
merupakan tanaman naungan bagi tanaman teh.
I. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
1. Kakao
Busuk Buah
Kingdom: Protista
Phylum: Heterokontophyta
Class: Oomycetes
Order: Peronosporales
Family: Pythiaceae
Genus: Phytophthora
Species: P. palmivora
Gejala
Buah kakao yang terserang berbercak coklat kehitaman, biasanya dimulai dari ujung atau
pangkal buah. Penyakit ini disebarkan melalui sporangium yang terbawa atau terpercik air hujan,
dan biasanya penyakit ini berkembang dengan cepat pada kebun yang mempunyai curah hujan
tinggi dengan kondisi lembab (Anonim, 2010).
![Page 3: Laporan Praktikum Lapangan Samigaluh](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022100500/5571f92749795991698eea97/html5/thumbnails/3.jpg)
Penyebab penyakit
Phytophthora palmivora menyebabkan penyakit busuk tunas pada pohon palm, dan
busuk buah. Ini adalah salah satu penyakit yang paling serius yang disebabkan oleh jamur dan
mewabah di India Selatan. Hal ini terjadi hampir setiap tahun di Malnad, Mysore, utara dan
selatan Kanara, Malabar, dan daerah lainnya. Organisme kausatif pertama kali diidentifikasi
sebagai Phytophthora palmivora oleh Butler di tahun 1917 ( Tucker, 1931).
Sporangium berpapila dan berbentuk bulat telur. Sporangium mudah dibersihkan dan masing-
masing terlepas berisi pedisel pendek. Ukuran rata-rata sporangia adalah 50 X 33 µM dengan
panjang sekitar 1,6 kali lebar. Sporangia berkecambah langsung dalam media nutrisi dengan
memproduksi tabung kuman yang berkembang menjadi massa miselium. Dalam air, zoospora
dilepaskan dari sporangium yang berkecambah. Dengan keberadaan nutrisi, klamidiospora
berkecambah dengan memproduksi tabung kuman yang terus tumbuh dan membentuk massa
miselium. Dalam air, klamidiospora berkecambah dengan memproduksi tabung kuman pendek,
masing-masing dengan sporangium pada ujungnya.
2. Teh
Cacar Daun
Gejala
Gejala awal terlihat bintik-bintik kecil tembus cahaya, kemudian bercak melebar dengan
pusat tidak berwarna dibatasi olehcincin berwarna hijau, lebih hijau dari sekelilingnya dan
menonjol ke bawah. Pusat bercak menjadi coklat tua akhirnya mati sehingga terjadi lubang.
Penyebab Penyakit
Penyakit cacar daun teh yang disebabkan oleh jamur E. vexans dapat menurunkan
produksi pucuk basah sampai 50 persen karena menyerang daun atau ranting yang masih muda.
![Page 4: Laporan Praktikum Lapangan Samigaluh](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022100500/5571f92749795991698eea97/html5/thumbnails/4.jpg)
Penyakit tersebar melalui spora yang terbawa angin, serangga atau manusia. Perkembangan
penyakit dipengaruhi oleh kelembaban udara yang tinggi, angin, ketinggian lokasi kebun dan
sifat tanaman. Banyaknya bulu daun pada peko dapat mempertinggi ketahanan terhadap penyakit
cacar.
3. Buah Naga
Busuk Batang
Gejala
Penyakit ini umumnya menyerang pada awal penanaman buah naga, tanaman buah naga
sering mengalami pembusukan pada pangkal batang, berwarna kecokelatan dan terdapat bulu
putih. Pembusukan tersebut disebabkan oleh kelembaban tanah yang berlebihan sehingga
muncul jamur yang menyebabkan kebusukan yaitu Sclerotium rolfsii Sacc. Penyakit ini sering
terjadi pada bibit setek yang belum tumbuh akar dalam bentuk potongan.
Penyebab Penyakit
Busuk batang pada buah naga disebabkan oleh Sclerotium rolfsii Sacc.
![Page 5: Laporan Praktikum Lapangan Samigaluh](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022100500/5571f92749795991698eea97/html5/thumbnails/5.jpg)
4. Sengon
Karat Puru
Gejala
Penyakit karat puru pada sengon menunjukkan gejala yang khas, yaitu hyperplasia
pertumbuhan lebih) pada bagian tumbuhan yang terseran. Gejala penyakit diawali dengan adanya
pembengkakan local (tumefaksi) di bagian tanaman yang terserang (daun, cabang, dan batang).
Lama kelamaan pembengkakan berubah menjadi benjolan-benjolan yang kemudian menjadi
bintil - bintil kecil atau disebut puru (gall). Puru yang timbul mempunyai bentuk bervariasi mulai
bulat sampai tidak beraturan dengan diameter mulai dari beberapa milimeter sampai lebih besar
dari 10 cm. Puru tersebut dapat berkelompok atau menyebar pada bagian yang terserang. Apabila
yang terserang penyakit bagian tangkai daun majemuk atau tajuk maka bagian tersebut agak
membengkok karena adanya penebalan dan pembengkakan kemudian tajuk daun menggulung
berubah bentuk (malformasi) tanpa daun lagi (Anggraeni dan Santoso, 2003 ).
Penyebab Penyakit
Penyebab penyakit karat puru pada sengon adalah fungi Uromycladium sp., masuk dalam
kelas Basidiomycetes, ordo Uredinales, famili Pucciniceae dan genus Uromycladium. Menurut
Old et al. (2000) hanya 2 jenis Uromycladium yang diketahui mengakibatkan pembentukan
bintil-bintil dalam jumlah sangat besar pada tunas berkayu dan bagian-bagian lain dari pohon
akasia dan albisia yang terserang yaitu U. notabile dan U. tepperianum. Hal ini dapat dibedakan
dari morfologi teliospora yang dihasilkan secara seksual. Teliospora U.tepperianum mempunyai
rabung-rabung yang radial disamping itu belum pernah ada uredospora aseksual yang dilaporkan
![Page 6: Laporan Praktikum Lapangan Samigaluh](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022100500/5571f92749795991698eea97/html5/thumbnails/6.jpg)
untuk U. tepperianum. Franje et al. mengatakan bahwa penyakit karat puru yang menyerang
Albisia di New Zealand disebabkan oleh Uromycladium mempunyai siklus hidup yang terdiri
dari 3 tahap yaitu Piknial (0) Uredial (II) dan Telial (III). Teliospora tidak berkecambah tetapi
infeksi dilakukan oleh uredospora. Semangun (1996) mengatakan bahwa bangsa Uredinales atau
jamur karat umumnya dianggap parasit obligat dengan sifat-sifat :
1. Miselium mengandung tetes-tetes minyak yang berwarna kuning atau jingga, tumbuh
interseluler dan mengambil makanan dari sel-sel dengan houstorium;
2. Sepanjang daur hidupnya jamur karat dapat membentuk lima macam spora (pikniospora,
aesiospora, uredospora, teliospora dan basidiospora);
3. Teliospora tumbuh menjadi promiselium;
4. Pada jenis tertentu terdapat heterosisme (pembentukan bentuk-bentuk spora yang berbeda
pada hospes yang berbeda).
![Page 7: Laporan Praktikum Lapangan Samigaluh](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022100500/5571f92749795991698eea97/html5/thumbnails/7.jpg)
DAFTAR PUSTAKA
Anggraeni, I. dan E. Santoso. 2003. Penyakit Karat Puru pada Sengon (Paraserianthes falcataria) di Pulau Seram. Buletin Penelitian Hutan 636. Puslitbang Hutan dan Konservasi Alam Bogor.
Anonim. 2008. Hama Penyakit Utama pada Tanaman Kakao. <http://hendromuntarjo.wordpress.com/2008/01/17/hamapenyakit-utama-pada-tanaman-kakao-dan-teknik-pengendaliannya/>. Diakses tanggal 18 Desember 2010.
Anonim. 2009. Hama dan Penyakit Tanaman Buah Naga. <http://www.buahnaga.us/2009/04/hama-dan-penyakit-tanaman-buah-naga.html>. Diakses tanggal 18 Desember 2010.
Anonim. 2010. Penyakit Karat Puru pada Sengon. <http://myplantation.blogspot.com/2010/05/penyakit-karat-puru-pada-sengon.html>. Diakses tanggal 18 Desember 2010.
Old, K.M., L.S. See, J.K. Sharma, and Z.Q. Yuan. 2000. A Manual of Diseases of TropicalAcacias in Australia, South-East Asia and India. Center for International Forestry Research (CIFOR). Jakarta.
Semangun, H. 1996. Pengantar Penyakit Tumbuhan. Gadjah Mada University Press.Yogyakarta.
Tucker, C.M. (1931) Taxonomy of the genus Phytophtora de Bary. University of Missouri Agricultural Experiment Station Research Bulletin 153.