laporan praktikum perawatan jadi.docx
TRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNIK PERAWATAN DAN PERBAIKAN MESIN PRODUKSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Teknik Perawatan dan Perbaikan Mesin Produksi
Disusun Oleh:
Aditia Setiawan (0800580)Rizki Maulana Hadi (0902103)Rezha Kurniawan (0902101)
PROGRAM DIPLOMA IIIJURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUANUNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
BAB IPENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada era globalisasi ini, arus informasi teknologi berjalan dengan begitu
cepat. Dan ini tentu sangat berperaruh terhadap perkembangan dunia teknologi
Khususnya pada teknologi industry. Hal ini ditandai dengan semakin canggihnya
peralatan-peralatan maupun mesin-mesin yang digunakan baik di industry
maupun dalam kehidupan sehari-hari yang sering kita rasakan. Salah satu bidang
yang erat kaitannya dengannya perkembangan teknologi ini adalah bidang
pemesinan. Dimana pada bidang pemesinan ini telah terjadi perubahan revolusi
yang cukup besar. Dari alat yang sederhana yang kemudian berubah menjadi alat
yang cukup canggih. Jikalau dahulu para petani menggunakan cangkulnya untuk
menggarap lahan/tanah namun sekarang para petani sudah menggunakan traktor.
Hal itu merupakan salah satu bukti perkembangan teknologi masa kini.
Dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi ini tentunya akan
semakin merangsang kemampuan berfikir setiap individu/manusia. Setiap
individu/manusia tentunya akan semakin memahami bagaimana menghasilkan
suatu produk yang kreatif, inovatif dan efisien. Hal ini tentu salah satunya
berkaitan dengan bagaimana proses produksi itu dilakukan. Khususnya dalam
penggunaan mesin-mesin produksi tersebut. Kapan mesin itu harus dioperasikan,
bagaimana cara penggunaan mesin tersebut, dan yang terpenting adalah
bagaimana cara melakukan perawatan dan perbaikan mesin tersebut sehingga
mesin tersebut memiliki umur pakai yang lama dan proses produksi pun dapat
dilakukan secara efisien.
Teknik perawatan dan perbaikan mesin produksi merupakan salah satu
bahan ajar yang diberikan di lembaga-lembaga pendidikan kejuruan khususnya
di bidang pemesinan. Dimana teknik perawatan dan perbaikan mesin produksi
ini diberikan untuk menunjang skill yang dimiliki oleh setiap pelajar/mahasiswa
dalam proses pemesinan. Laporan praktikum ini dibuat dengan maksud untuk
| Teknik Perawatan dan Perbaikan Mesin Produksi 1
menganalisis setiap mesin-mesin produksi dan memastikan bahwa mesin-mesin
produksi yang akan digunakan tersebut benar-benar dalam kondisi baik dan siap
digunakan.
B. BATASAN MASALAH
Adapun batasan masalah dalam laporan praktikum ini yaitu penulis hanya
akan menjelaskan tentang:
1. Bagaimana cara melakukan suatu perawatan dan perbaikan mesin yang
baik dan benar?
C. TUJUAN PENULISAN
Seperti halnya pada penjelasan kata pengantar diatas, bahwa secara umum
tujuan penulisan laporan praktek ini adalah sebagai berikut:
1. Mengenal lebih dalam mengenai keadaan suatu mesin dan dapat
mengetahui bagaimana cara melakukan suatu perawatan dan perbaikan
yang baik benar.
2. Menganalisis setiap komponen-komponen yang terdapat pada mesin dan
sekaliligus melakukan suatu perbaikan apabila ditemukan suatu kerusakan
pada mesin tersebut.
| Teknik Perawatan dan Perbaikan Mesin Produksi 2
BAB II
ISI LAPORAN
A. TUJUAN PRAKTEK
Perawatan adalah suatu aktivitas yang dilaksanakan untuk memelihara
semua fasilitas/peralatan bengkel agar selalu dalam kondisi baik dan siap pakai
serta terhindar dari kerusakan yang mungkin terjadi baik yang terduga maupun
yang tak terduga (makhzu, 1999).
Penggunaan sistem perawatan yang terjadwal baik akan menjaga peralatan
atau mesin bisa bekerja secara maksimal atau produktifitasnya maksimal atau
produksinya memuaskan.
1. Tujuan secara Umum
Beberapa tujuan perawatan secara umum terhadap peralatan atau mesin
antara lain :
a. Merawat mesin atau peralatan sehingga selalu dalam kondisi optimal
produktifitasnya dan dapat dipercaya kualitas produksinya
b. Mencegah hal–hal yang diharapkan seperti kerusakan yang tiba–tiba
terhadap mesin/peralatan pada saat beroperasi.
c. Menaikkan kemampuan mesin untuk berproduksi dengan melakukan
perubahan untuk lebih mengefisienkan kerja mesin.
2. Tujuan Secara Khusus
Adapun yang menjadi tujuan secara khusus dalam praktek perawatan ini
adalah:
a. Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Teknik Perawatan dan
Perbaikan Mesin Perkakas.
B. OBJEK PERAWATAN DAN PERBAIKAN
Objek perawatan dan perbaikan atau sasaran pada proses perawatan dan
perbaikan yang dilakukan antara lain:
| Teknik Perawatan dan Perbaikan Mesin Produksi 3
1. Mesin Milling tipe
Pada mesin milling ini, tindakan yang dilakukan adalah melakukan
perawatan-perawatan standar seperti; membersihkan mesin, melakukan
pengecekan alat-alat kelengkapan mesin, alat-alat bantu, Oli/pelumas, dan
sebagainya.
2. Mesin Bubut tipe
Pada mesin bubut ini, tindakan yang dilakukan adalah melakukan
perawatan-perawatan standard, melakukan pengecekan system kerja
mesin dan membuat komponen-komponen yang telah rusak atau hilang.
sehingga mesin bubut tersebut tetap utuh dengan kelengkapannya dan
juga fungsinya.
3. Mesin Bubut tipe
Pada mesin bubut ini, tindakan yang dilakukan adalah selain melakukan
perawatan-perawatan standar juga dilakukan tindakan perbaikan yang
cukup besar, antara lain merakit kembali komponen-komponen yang
terdapat pada mesin bubut ini dan membuat komponen-komponen yang
telah rusak ataupun hilang.
C. LANDASAN TEORI
Perawatan adalah suatu aktivitas yang dilaksanakan untuk memelihara
semua fasilitas/peralatan bengkel agar selalu dalam kondisi baik dan siap pakai
serta terhindar dari kerusakan yang mungkin terjadi baik yang terduga maupun
yang tak terduga (makhzu, 1999).
Penggunaan sistem perawatan yang terjadwal baik akan menjaga peralatan
atau mesin bisa bekerja secara maksimal atau produktifitasnya maksimal atau
produksinya memuaskan.
1. Pengelompokan Teknik Perawatan
Berdasarkan kondisi mesin maka teknik perawatan dikelompokkan pada:
| Teknik Perawatan dan Perbaikan Mesin Produksi 4
a. Perawatan Preventif/Pencegahan
Perawatan preventif/pencegahan adalah perawatan yang dilakukan
terhadap mesin guna mencegah terjadinya kerusakan atau kemacetan pada saat
diperjalanan dari pabrik ke tempat pemakai dan selama mesin dipakai. Teknik
perawatan ini umumnya dilakukan pada mesin yang kondisinya masih baru dan
baik (belum pernah rusak).
Tanda-tanda/kondisi mesin yang memerlukan perawatan preventif adalah:
1) Mesin dalam keadaan baik atau jalan
2) Semua komponen berfungsi dengan baik.
3) Hasil produk dapat memenuhi standar yang ditentukan
Kecendrungan tindakan perawatan Preventif lebih banyak pada komponen
tranmisi. Tindakan-tindakan preventif yang dapat dilakukan adalah :
1) Pemeriksaan
2) Pembersihan
3) Pelumasan
4) Penggantian komonen
5) Penguncian
6) Penyetelan.
Program perawatan preventif secara preodik, program tersebut seperti:
1) Memeriksa kondisi komponen dan member oli seperti:
Bantalan
Ulir penggerak/pengangkatan
Roda gigi pangganti
2) Mengganti komponen/bahan yang telah habis masa pakai seperti:
Oli bak roda gigi setelah 6000 jam dipakai
| Teknik Perawatan dan Perbaikan Mesin Produksi 5
Bantalan setalah 22000 jam dipakai
b. Perawatan Korektif/Pembetulan
Perawatan korektif adalah tindakan perawatan yang dilakukan untuk
mengatasi kerusakan-kerusakan atau kemacetan yang terjadi berulang kali.
Prosedur ini diterapkan pada peralatan atau mesin yang sewaktu- waktu dapat
rusak. Dalam kaitan ini perlu dipelajari penyebabnya- penyebabnya, perbaikan
apa yang dapat dilakukan, dan bagaimanakah tindakan selanjutnya untuk
mencegah agar kerusakan tidak terulang lagi. Pada umumnya usaha untuk
mengatasi kerusakan itu dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
merubah proses
merancang kembali komponen yang gagal
mengganti dengan komponen baru atau yang lebih baik
meningkatkan prosedur perawatan preventif. Sebagai contoh, melakukan
pelumasan sesuai ketentuannya atau mengatur kembali frekuensi dan isi
daripada pekerjaan inspeksi.
Meninjau kembali dan merubah sistem pengoperasian mesin. Misalnya
dengan merubah beban unit, atau melatih operator dengan sistem operasi
yang lebih baik, terutama pada unit-unit khusus.
Tindakan perawatan korektif yang harus dilakukan sebagai berikut:
1) Pemeriksaan
Memeriksa dan memastikan kerusakankomponen secara manual dan
dengan alat.
2) Membuat rencana perbaikan
Menulis rencana atau prosedur pelaksnaan perawatan yang mencakup
tindakan perbaikan, tenaga kerja, bahan dan alat yang diperlukan. Teknik
parbaikan (pembetulan, pembuatan dan penggantian) dan biayaperbajkan.
| Teknik Perawatan dan Perbaikan Mesin Produksi 6
3) Pembongkaran
Membongkar komponen/komponen yang terkait dengan dengan komponen
yang rusak secara berurutan mulai dari komponen baik sampai komponen
yang rusak.
Membersihkan, memeriksa, memperbaiki, dan mengganti komponen yang
rusak
4) Pelumasan
Melumasi komponen yang dibuka dan komponen yang telah diperbaiki
dengan gomok(khusus komponen yang telak pada kontak roda gigi perlu
diganti oli pelumasnya.
Pemasangan, memasang komponen –komponen pengganti atau yang telah
diperbaiki secara berturut mulai dari komponen pengganti sampai pada
komponen yang dibuka sebelumnya.
5) Uji stndar
Menguji kedudukan dan gerakan komponen yang dipasang serta menyetel
posisi kedudukan dan keluesan geraknya.
Oleh karena itu dalam perawatan korektf terjadi tindakan dan peroses
membuka, memeperbaki dan memasang komponen mesin yang dalam
keadaan baik maka harus dilakukan pekerjaan tersrbut secara hatu-
hati,cerma,aman dan baik.
c. Perawatan Over Houl/Berat
Perawatan Over Haul/berat adalah perawatan yang dilakukan terhadap
mesin yang mengalami banyak kerusakan pada komponen-komponen utamanya.
Sehingga hasil ukurannya jauh menyimpang dari ukuran standar.
d. Perawatan Terencana
Perawatan terencana adalah perawatan yang dilakukan terhadap mesin yang
dibuat secara sistematis dan terencana sebelum mesin digunakan atau dipakai.
| Teknik Perawatan dan Perbaikan Mesin Produksi 7
2. Perawatan dan Perbaikan pada Mesin Perkakas
a. Perbaikan dan Perawatan Mesin Bubut
Seperti pada umumnya mesin, maka mesin bubut memerlukan perawatan
yang baik, agar ia dapat selalu siap untuk dioperasikan. Perawatan mesin produksi
dilakukan secara umum dan khusus. Petunjuk perawatan umum pada mesin bubut
biasanya telah diberikan oleh pabrik pembuat mesin, sedangkan perawatan khusu
harus dicari berdasarkan pengalaman dan berdasarkan teori-teori mengenai
perbaikan terhadap peralatan atau mesin. Perawatan dan perbaikan ini dilakukan
dengan cara menganalisis seluruh komponen-komponen yang terdapat pada mesin
bubut.
1) Perawatan Umum
Untuk menjaga agar mesin tidak cepat rusak diperlukan perawatan dan
pengoperasian yang benar dan seksama. prosedur perawatan mesin bubut ini
adalah:
Mesin bubut ini tidak boleh terkena sinar matahari secara langsung
Dalam pelaksanaan perawatan seperti pengantian oli pelumasan mesin
dan pemberian grease,diharuskan memakai oli yang dipersyaratkan oleh
pabrik pembuat mesin
Setelah selesai mengoperasikan mesin,bersihkan bagian-bagian mesin
dari beram-beram hasil pemotongan dan cairan pendingin.
Untuk pemasangan benda kerja pada poros utama,tidak diperkenakan
memukul benda kerja secara keras dengan mengunakan palu/hammer
Jaga dan perhatikan secara seksama selama pengoperasian mesin,jangan
sampai beram-beram yang halus dank eras terutama beram besi tulang
jatuh ke meja mesin dan terbawa oleh eretan.
Setelah selesai mengoperasikan mesin,atur semua handel-handel pada
posisi netral dan mematikan sumber tenaga mesin
| Teknik Perawatan dan Perbaikan Mesin Produksi 8
2) Perawatan khusus
Perawatan khusus ini dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah dibuat,
berdasarkan pengalaman dan buku petunjuk perawatan yang diberikan oleh
pabrik pembuat mesin.
Motor utama (motor pembangkit)
Ada dua kerusakan yang biasa terjadi pada motor pembnagkit yaitu:
(a) Motor tidak mampu bekerja
Ada 7 kemungkinan yang menyebabkan motor pembangkit tidak mau
bekerja:
Tegangan dari sumber tenaga yang masuk kemotor pembangkit
rendah, sehingga tidak sanggup membangkitkan motor pembangkit
Arus yang masuk ke motor pembangkit beda phasanya, maka
diperlukan pengikuran arus yang masuk satu phasa atau tiga phasa
sesuai dengan motor pembangkit.
Sekring pada circuit breaker putus/terbakar, apabila terjadi hal
yang demikian, maka gantilah sekring tersebut dengan yang baru
dan spesifikasi yang sama.
Tidak sempurnanya kontak-kontak pada switch atau saklar.
Coil pada saklar terbakar
Tidak terjadi hubunga pada kontak limit switch
Rem motor tidak berfungsi secara baik
(b) Motor cepat panas
Ada dua penyebab yang mengakibatkan motor penggerak menjadi cepat
panas yaitu :
Perbedaan tegangan
Periksa tegangan listrik yang masuk
| Teknik Perawatan dan Perbaikan Mesin Produksi 9
Beban motor yang berlebihan
Dengan adanya beban yang berlebihan dari yang ditentukan akan
dapat menimbulkan panas berlebihan pada yang berlebihan pada
motor pengerak, untuk itu perlu diatur kembali beban agar sesuai
dengan yang telah ditentukan
3) Bagian-bagian Mesin Bubut dan Kerusakannya
a) Kepala tetap
Pada mesin bubut adalah memegang kunci utama pada keberhasilan pekerjaan
mengunakan mesin bubut. Kerusakan yang umum terjadi pada kepala tetap
mesin bubut di antaranya adalah:
Putaran poros utama tersendat-sendat
Putaran poros utama terlalu berat
Suhu atau temperature pada kepala lepas terlalu tinggi
Terjadinya suara yang bising pada kepala lepas
Tidak senter
b) Eretan
Kesalahan atau kerusakan yang sering timbul pada eretan adalah sebagai
berikut:
Eretan sangat berat meluncur pada mesin bubut.penyelesaianya lakukan
pemeriksaan baut-baut penyetel kerapatan eretan, apabila terlalu kuat
longarkan baut-baut tersebut.
Hasil pekerjaan tidak rata.hal ini terjedi karene adanya ganguan pada
pinion gear. usaha mengetasinya ialah dengan memperbaki gigi pinion
atau menganti gigi pinion yang baru
Pemakanan pada benda kerjs tidak rata pada waktu langkah otomatis
atau penyayatan otomatis. Hal ini disebabkan oleh tidak senternya poros
trasportir.
| Teknik Perawatan dan Perbaikan Mesin Produksi 10
Terlalu berat pada waktu pemotongan menyilang.kemungkinan ini
disebabkan terlalu kuatnya pengikat baut untuk pemotonga menyilang.
Tidak rata permukaan penyayatan menyilang (facing). hal ini
kemungkinan di sebabkan tidak tepatnya penyetelan baut-baut pengikat
poros utuk pemakanan.
Teralalu keras gerakan toolpost. hal ini disebabkan oleh gangguan
pemasangan pasak.
Kedudukan toolpost kurang teliti sehingga pemakanan kurang baik.
Pompa pada apron sangat sulit dioprasikan.hal ini disebabkan minyak
pelumas yang sudsh kotor. lakukan pembersian atau pengantian minyak
pelumas serta membersihkan pipa-pipa salurannya.
c) Kepala lepas
Kepala lepas mudah bergetar atau tidak setabil selama pelaksanan
pembubutan. Jika hal ini terjadi kemungkinan ialah kurang kuatnya pengikat
baut pengikat kepala lepas dengan meja atau rangka mesin.
4) Perbaikan mesin Bubut
Perbaikan mesin bubut yang telah dilakukan antara lain:
Perakitan Komponen-Komponen Mesin Bubut menjadi suatu mesin
bubut yang utuh.
Melengkapi/membuat komponen-komponen mesin bubut yang tidak
tersedia. Antara lain; poros-poros, handle, roda gigi, baut-baut dan
sebagainya. Gambar kerja terlampir.
b. Perawatan dan Perbaikan Mesin Frais
1) Struktur Mesin Frais
Ada mesin dimana benda kerjanya tidak bergerak namun perkakasnya
bergerak seperti mesin ketam, kempa gurdi (drill press), mesin fris (frais machine)
dan gerinda. Pada mesin pemotong fris, perkakas yang berputar digunakan hanya
| Teknik Perawatan dan Perbaikan Mesin Produksi 11
pada perkakas pengebor. Mesin fris banyak digunakan untuk memotong lubang
lingkaran, membuat jalur pasak, membuat celah, menggergaji, memfrais slab dan
permukaan, memotong roda gigi dan untuk membentuk benda yang bentuknya
tidak umum. Tenaga untuk pemotongan berasal dari energi listrik yang diubah
menjadi gerak utama oleh sebuah motor listrik, selanjutnya gerakan utama
tersebut akan diteruskan melalui suatu transmisi untuk menghasilkan gerakan
putar pada spindel mesin frais.
Spindel mesin frais adalah bagian dari sistem utama mesin frais yang
bertugas untuk memegang dan memutar cutter hingga menghasilkan putaran atau
gerakan pemotongan. Gerakan pemotongan pada cutter jika dikenakan pada benda
kerja yang telah dicekam maka akan terjadi gesekan/tabrakan sehingga akan
menghasilkan pemotongan pada bagian benda kerja. Hal ini dapat terjadi karena
material penyusun cutter mempunyai kekerasan diatas kekerasan benda kerja.
2) Elemen Dasar
Mesin frais dibangun dari elemen-elemen yang berwadah sendiri yang
masing-masingnya mempunyai fungsi tersendiri. Elemen-elemen dasar tersebut
antara lain: kepala tetap (headstock), kolom, meja, sadel, bangku (bed), landasan,
dan rel melintang atau meluncur.
Kepala Tetap (head stock) adalah bagian yang menggerakkan dan
mengumpan perkakas potong atau alat yang memutar komponen.
Spindel bisa berputar dalam arah kebalikan untuk digunakan dalam
pembuatan ulir dan pengetapan.
Bangku atau dasar berfungsi untuk menyangga komponen lainnya.
Kolom menyediakan dukungan vertikal dan memandu kepala tetap untuk
mesin kelas tertentu.
Meja berfungsi untuk menyangga benda kerja atau bagian yang akan
dimesin dan untuk menyediakan penempatan serta penjepitan benda kerja.
| Teknik Perawatan dan Perbaikan Mesin Produksi 12
Landasan (runway) berfungsi membawa kolom pada mesin serut jenis
lantai dan meja putar. Kalau dasar kolom, kolom dan kepala tetap adalah
sebuah satuan integral maka elemen pendukung disebut bangku dan bukan
sebuah landasan meskipun keduanya sama dalam prinsip.
Penyangga ujung atau ekor tetap berfungsi sebagai penyangga luar untuk
perkakas potong atau benda kerja.
3) Perawatan Mesin
Sebuah mesin dalam menjaga performa kinerjanya juga membutuhkan
perawatan yang intensif pada setiap komponen mesinnya. Hal ini juga diperlukan
untuk mesin frais, adapun beberapa langkah yang diperlukan dalam
pemeliharaannya dalam kurun waktu tertentu adalah sebagai berikut:
Perawatan setiap enam bulan:
Bersihkan bagian bawah motor dan tiup saluran udaranya. Cek
kekencangan baut pengikat bagian bawah.
Bersihkan kotak terminal dan cek terminal penghubung, bersihkan dengan
pengering silika gel.
Cek tahanan isolasi dan kontinuitas lilitan dengan megger 500 V dan catat
hasil pembacaan sebelum tutup kotak terminal dipasang.
Cek sambungan keamanan penghubung ke tanah.
Lumasi bantalan motor dengan pelumas yang sesuai.
Bila motor sudah dipasang dengan bantalannya, alirkan oli dari bantalan.
Periksa gerakan bantalan dan catat hasil yang terbaca sebelum dipasang.
Bersihkan bantalan dengan dibilas oli dan isi kembali hingga batasnya.
Gunakan oli menurut tingkat spesifikasinya.
Pada motor yang sudah dilengkapi bantalannya, cek celah udara yang
terlihat pada semua bagian dan catat hasilnya. Cek kelurusan kopling
motor.
| Teknik Perawatan dan Perbaikan Mesin Produksi 13
Perawatan setiap dua tahun:
Bersihkan bagian bawah motor dan tiup salurannya.
Lepaskan hubungan motor utama dengan kabelnya, alarm dan
rangkaiannya serta tandai kabel-kabel untuk mempermudah
pemasangannya. Lindungi kabel-kabel agar tidak rusak.
Lepaskan motor dari unit yang digerakkan dan bawa ke bengkel untuk
pemeriksaan. Semua bagian harus dilindungi, diberi tanda dan simpan di
tempat aman.
Tarik kopling atau puli dari porosnya dan cek alur pasak serta poros dari
goresan. Cek kopling dan keausannya.
Cek keausan bantalannya, ukur clearance olinya. Cek lubang pelumasan
dan saluran oli, apakah tersumbat.
Keluarkan motor dari tutupnya.
Cek bantalan gelindingnya dang anti kalau diperlukan.
Keluarkan motor dan cek apakah batang rotor dan ringnya mengalami
retak-retak.
Cek lapisan rotor dan perhatikan tanda-tanda gesekan antara stator dan
rotor.
Bersihkan lilitan stator dengan meniupkan udara kering dari kompresor dan
bersihkan lilitan stator dari oli dan kotoran, gunakan fluida yang bersih.
Hindarkan lilitan stator dari pengaruh-pengaruh yang menghanguskan
isolasi dan balutan-balutan yang merusak.
Cek lapisan stator, apakah bebas dari kebakaran dan dudukan stator sudah
bersih.
Pemasangan motor dan pengepasan kopling perlu dicek.
Tempatkan motor pada dudukannya dan luruskan kopling terhadap unit
yang digerakkan dan catat hasilnya.
| Teknik Perawatan dan Perbaikan Mesin Produksi 14
Cek celah udara pada semua posisi dan catat sketsanya.
Lepas hubungan semua kabel, test motor dan kabel untuk tahanan isolasi
serta kontinuitasnya.
Cek kebersihan kotak terminal, periksa kondisi semua gasket dan jika perlu
perbaiki dengan pengering silika gel.
Cek bantalan motor yang diisi dengan oli yang ditentukan. Cek motor
dalam keadaan bebas, putarkan dengan tangan.
Lakukan tindakan keamanan, jalankan motor tanpa kopling untuk
mengecek putarannya dan dengarkan suara bantalannya. Jika kondisinya
sudah baik, hubungkan kopling motor dengan unit yang digerakkan.
D. TINDAKAN/LANGKAH KERJA PERAWATAN DAN PERBAIKAN
1. Mesin Milling tipe KNUTH
Mesin milling ini berada pada keadaan yang sangat baik, hanya perlu
dilakukan perawatan preventif saja sehingga mesin tetap dalam keadaan
optimal dan siap untuk digunakan. Pada mesin milling ini, tindakan yang
dilakukan adalah melakukan perawatan-perawatan standar antara lain:
a. Membersihkan seluruh bagian mesin
b. Melakukan pengecekan komponen/kelengkapan mesin, alat-alat
bantu, Oli/pelumas, dan sebagainya.
Table 1.1 Daftar komponen/kelengkapan mesin milling
| Teknik Perawatan dan Perbaikan Mesin Produksi 15
No. Nama Komponen/Alat Jumlah Keterangan
1. Ragum Mesin Milling 1 V
2. Penyangga 1 V
3. Poros pendukung 1 V
4. Kepala pembagi 1 V
5. Kepala lepas 1 V
6. Arbor 1 V
7. Tool holder 1 V
8. Piringan pembagi 3 V
9. Chuck pisau milling 1 box V
Tabel 1.2 Daftar peralatan mesin milling
No. Nama Alat Ukuran Keterangan
1. Kunci pas 16 – 17 V
12 – 13 V
2. Kunci L - V
3. Handle - V
4. Kabel - V
Oli/pelumas yang digunakan pada mesin milling ini adalah “Cell”
dan kualitas oli/pelumas pada saat dilakukan pengecekan yaitu masih
dalam keadaan baik dan masih dalam keadaan usia pakai.
c. Membuat peralatan/kelengkapan mesin
Adapun mengenai peralatan/kelengkapan mesin yang telah dibuat/
diperbaiki antara lain; lemari/bok tempat penyimpanan peralatan
dan komponen-komponen seperti pada table diatas dengan
spesifikasi sebagai berikut:
Ukuran 200 x 100 x 60 mm
Terdiri dari 3 rak (atas, tengah, dan bawah)
1) Rak 1 (Atas)
Kunci Pas 16-17
Kunci Pas 12-13
Kunci “L”
Handle
Kotak Sarung pisau milling (arm)
Kabel
2) Rak 2 (Tengah)
Arbor
| Teknik Perawatan dan Perbaikan Mesin Produksi 16
Tool Holder
Piringan Pembagi
Kotak Baut-baut & Mur
3) Rak 3 (Bawah)
Ragum Mesin Milling
Penyangga
Poros Pendukung
Kepala Pembagi
Kepala Lepas
2. Mesin Bubut tipe EMCO
Mesin bubut ini berada dalam kondisi yang cukup baik, hanya perlu
dilakukan perawatan preventif dan sedikit perbaikan pada beberapa
komponen sehingga mesin tetap dalam keadaan optimal dan siap untuk
digunakan. Pada mesin bubut ini, tindakan yang dilakukan adalah
melakukan perawatan-perawatan standard, antara lain:
a. Membersihkan seluruh bagian mesin
b. Melakukan pengecekan system kerja mesin
Setelah dilakukan pengecekan terhadap system kerja mesin, seluruh
system kerja mesin berjalan dengan baik dan tidak ditemukan
adanya kesalahan system kerja.
c. Melakukan pengecekan komponen/kelengkapan mesin, alat-alat
bantu, Oli/pelumas, dan sebagainya.
Setelah dilakukan pengecekan terhadap komponen/kelengkapan
mesin, telah ditemukan beberapa kerusakan dan ketidak
tersediaannya beberapa peralatan, antara lain:
Saluran air pendingin/coolant tersumbat
| Teknik Perawatan dan Perbaikan Mesin Produksi 17
Perbaikan dilakukan dengan cara membersihkan saluran
coolant yang tersumbat sekaligus menguras dan mengganti air
coolant dengan yang baru.
Tidak tersedianya handle kepala lepas/hilang
Perbaikan yang dilakukan adalah dengan cara dibuat
d. Membuat peralatan dan kelengkapan mesin
Komponen yang telah dibuat adalah handle untuk kepala lepas.
Gambar kerja terlampir.
3. Mesin Bubut jenis Standard
Mesin bubut ini berada pada keadaan yang rusak berat sehingga harus
dilakukan perawatan overhaul/berat. Pada mesin bubut ini, tindakan yang
dilakukan, antara lain:
a. Melakukan pengecekan terhadap komponen/kelengkapan mesin.
Diantaranya:
Sistem transmisi
Sistem kelistrikan
Eretan atas
Kepala lepas, dan sebagainya.
b. Merakit/memasangkan komponen-komponen yang sudah tersedia
pada mesin bubut.
c. Melakukan perbaikan pada komponen-komponen yang rusak.
d. Membuat komponen-komponen yang belum tersedia/hilang.
E. TEMUAN PRAKTEK
1. Mesin Milling tipe KNUTH
Pada mesin milling ini, Adanya sedikit kesulitan pada saat pemasangan
komponen-komponen untuk mesin milling horizontal. Pada saat akan
| Teknik Perawatan dan Perbaikan Mesin Produksi 18
melakukan penggantian jenis mesin milling yaitu dari mesin milling
vertical ke mesin milling horizontal atau sebaliknya, pada jenis mesin
milling ini, harus dilakukan pemutaran pada dudukan tempat poros/arbor
berada.
2. Mesin Bubut tipe EMCO
Pada mesin bubut ini, tindakan yang dilakukan adalah hanya melakukan
perawatan-perawatan standard, sedikit perbaikan pada beberapa
komponen dan tidak ditemukan adanya kerusakan atau penanganan yang
besar.
3. Mesin Bubut jenis Standard
Pada mesin bubut ini, ditemukan banyak sekali kerusakan sehingga mesin
bubut ini harus dilakukan perawatan over haul/berat. tindakan yang
dilakukan adalah selain melakukan perawatan-perawatan standar juga
dilakukan tindakan perbaikan yang cukup besar, antara lain merakit
kembali komponen-komponen yang terdapat pada mesin bubut ini dan
membuat komponen-komponen yang telah rusak, tidak tersedia/ hilang.
Kerusakan-kerusakan yang ditemukan pada mesin:
Sistem transmisi
Sistem transmisi pada mesin ini banyak ditemukan komponen-
komponen yang tidak tersedia/hilang. Perbaikan yang dilakukan
adalah dengan membuat komponen-komponen yang telah hilang
tersebut, antara lain; roda gigi, poros, pasak, handle, dan
sebagainya.
Sistem kelistrikan
Pada sistem kelistrikan telah ditemukan beberapa komponen yang
tidak tersedia/hilang dan pada permasalahan ini belum dilakukan
tindakan lanjut.
| Teknik Perawatan dan Perbaikan Mesin Produksi 19
Eretan atas
Pada eretan atas, telah banyak ditemukan kerusakan pada beberapa
komponen ataupun komponen-komponen tersebut yang tidak
tersedia/hilang, shingga eretan atas ini lumpuh total dan tidak dapat
dioperasikan. Perbaikan yang dilakukan pada eretan atas ini yaitu
dengan memasangkan komponen-komponen yang sudah tersedia
dan membuat komponen-komponen yang belum tersedia.
Komponen-komponen yang belum tersedia antara lain; poros ulir,
pasak, poros toolpost, handle, mur dan baut, dan sebagainya. Pada
eretan mesin bubut ini ditemukan juga beberapa komponen yang
telah rusak, antara lain; lintasan eretan atas, yaitu lintasan yang
tersedia tidak sesuai dengan landasan mesin bubut. Sehingga harus
dilakukan proses pemesinan.
Kepala lepas
Pada kepala lepas ini, telah ditemukan beberapa komponen yang
tidak tersedia, antara lain; poros pengunci bawah beserta
landasannya, pasak. Perbaikan yang dilakukan pada kepala lepas ini
yaitu dengan memasangkan komponen-komponen yang tersedia
seperti poros dan membuat komponen-koponen yang belum
tersedia.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
| Teknik Perawatan dan Perbaikan Mesin Produksi 20
Dari pemaparan mengenai perawatan dan perbaikan mesin diatas maka
dapat diambil kesimpulan bahwa:
Perawatan dan perbaikan mesin merupakan bagian terpenting dalam
suatu proses produksi dimana setiap mesin hendaknya dilakukan perawatan
dan perbaikan secara berkala agar mesin-mesin tersebut memiliki usia pakai
yang lama dan selalu dalam keadaan baik apabila mesin itu akan digunakan.
B. Saran
Sebagai saran dari dari pelakasanaan praktek perawatan dan perbaikan
mesin ini, antara lain:
1. Kepada setiap pelajar/mahasiswa yang mengikuti praktik perawatan dan
perbaikan mesin ini, hendaknya disarankan agar selalu berada dibawah
arahan pembimbing, agar setiap tindakan yang dilakukan benar-benar
sesuai dengan prosedur.
2. Dalam melakukan setiap analisis hendaknya dilakukan dengan sangat
teliti dan hati-hati dan tentunya harus memperhatikan keselamatan kerja.
DAFTAR PUSTAKA
http://khup.com/download/0_keyword-perawatan-preventif-mesin-bubut/bab-viii-
penerapan-jadwal-kritis.pdf
http://mesin.utm.ac.id/profil/visi/130-perawatan-mesin-bubut.html
| Teknik Perawatan dan Perbaikan Mesin Produksi 21
http://www.lintasberita.com/go/1215267
http://perkakaspunya.blogspot.com/
| Teknik Perawatan dan Perbaikan Mesin Produksi 22
LAMPIRAN
| Teknik Perawatan dan Perbaikan Mesin Produksi 23