laporan praktikum suhu dan kalor untuk sma sederajat

15
LAPORAN PRAKTIKUM SUHU DAN KALOR SUHU DAN KALOR 1. DASAR TEORI Kalor didefinisikan sebagai energi panas yang dimiliki oleh suatu zat. Secara umum untuk mendeteksi adanya kalor yang dimiliki oleh suatu benda yaitu dengan mengukur suhu benda tersebut. Jika suhunya tinggi maka kalor yang dikandung oleh benda sangat besar, begitu juga sebaliknya jika suhunya rendah maka kalor yang dikandung sedikit. a. Kalor dapat mengubah suhu suatu benda S ebagai contoh air panas memiliki suhu yang tinggi. Air dingin memiliki suhu yang rendah. Apabila kedua kondisi suhu tersebut dicampur, akan diperoleh suhu yang baru pada air. Perubahan suhu terjadi karena panas dari suhu air yang lebih tinggi berpindah ke air yang suhunya lebih rendah. Suhu rendah meningkat, karena menerima panas dari suhu tinggi. Panas yang bergerak dari suhu yang tinggi ke suhu yang rendah itu disebut kalor. b. Kalor Dapat Mengubah Suhu Benda Sewaktu air dipanaskan, air menerima energi panas dari api melalui cerek yang mewadahinya. Air menerima energi panas, ditandai dengan adanya kenaikan suhu. Semakin besar energi panas yang diterima air, semakin besar pula kenaikan suhu pada air. c. Kalor dan Perubahan Suhu

Upload: azizah-fitria-sari

Post on 08-Jan-2017

3.926 views

Category:

Education


139 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan praktikum suhu dan kalor untuk SMA sederajat

LAPORAN PRAKTIKUM SUHU DAN KALOR

SUHU DAN KALOR

1. DASAR TEORI

Kalor didefinisikan sebagai energi panas yang dimiliki oleh suatu zat. Secara umum

untuk mendeteksi adanya kalor yang dimiliki oleh suatu benda yaitu dengan mengukur suhu

benda tersebut. Jika suhunya tinggi maka kalor yang dikandung oleh benda sangat besar,

begitu juga sebaliknya jika suhunya rendah maka kalor yang dikandung sedikit.

a. Kalor dapat mengubah suhu suatu benda

Sebagai contoh air panas memiliki suhu yang tinggi. Air dingin memiliki suhu

yang rendah. Apabila kedua kondisi suhu tersebut dicampur, akan diperoleh suhu yang

baru pada air. Perubahan suhu terjadi karena panas dari suhu air yang lebih tinggi

berpindah ke air yang suhunya lebih rendah. Suhu rendah meningkat, karena menerima

panas dari suhu tinggi. Panas yang bergerak dari suhu yang tinggi ke suhu yang rendah

itu disebut kalor.

b. Kalor Dapat Mengubah Suhu Benda

Sewaktu air dipanaskan, air menerima energi panas dari api melalui cerek yang

mewadahinya. Air menerima energi panas, ditandai dengan adanya kenaikan suhu.

Semakin besar energi panas yang diterima air, semakin besar pula kenaikan suhu pada

air.

c. Kalor dan Perubahan Suhu

Peristiwa itu menunjukkan semakin besar kalor yang diterima suatu benda,

semakin besar pula kenaikan suhu pada benda tersebut. Pertambahan kalor sebanding

dengan perpindahan panas dari api ke benda yang menerimanya, dan sebanding pula

dengan kenaikan suhunya. Apabila banyaknya kalor dinyatakan dengan Q, dan

perubahan suhu dinyatakan dengan DT (perubahan suhu), maka hubungan kalor dengan

perubahan suhu dapat dinyatakan dengan persamaan :

Q ≈ ΔT

Dengan demikian, kalor merupakan salah satu bentuk energi, karena kalor adalah

energi panas yang mengalir dari benda yang bersuhu lebih tinggi ke benda yang bersuhu

lebih rendah. Kalor diukur dengan satuan kalori. Satu kalori yaitu banyaknya energi

Page 2: Laporan praktikum suhu dan kalor untuk SMA sederajat

panas yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu sebesar 1°C pada 1 gram air. Air yang

massanya 1.000 gram dinaikkan suhunya dari 24°C menjadi 25°C dibutuhkan energi

sebesar 1.000 kalori.

Sedangkan berdasarkan satuan SI, energi kalor dinyatakan dengan joule (J). Joule

berasal dari percobaan James Prescott Joule, bahwa 1 kalori sebanding dengan 4,186

yang dibulatkan menjadi 4,2 joule (1 kalori = 4,2 joule) sehingga 1 joule itu sebanding

dengan 4,2 kalori (1 joule = 4,2 kalori).

d. Jumlah Kalor yang Dibutuhkan untuk Menaikkan Suhu Zat

Setelah kita mengetahui perubahan suhu selama pemanasan sebagai salah satu

faktor yang memengaruhi bayaknya kalor untuk menaikkan suhu suatu zat, maka dari

kegiatan berikut ini kita akan memahami faktor lainnya.

Salah satu faktor banyaknya kalor ketika pemanasan air berupa peningkatan suhu

Ketika memanaskan air semakin lama waktunya semakin tinggi kenaikan suhunya, dan

semakin tinggi suhunya semakin banyak pula energi kalor yang diperlukannya. Dengan

demikian perubahan suhu berpengaruh terhadap banyaknya energi kalor yang diperlukan.

Selain perubahan suhu, ada dua faktor lagi yang dapat memengaruhi banyaknya energy

kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu zat. Berikut ini uraian dua faktor yang

lainnya itu.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti terdahulu dapat disimpulkan,

bahwa waktu yang diperlukan untuk menaikkan suhu zat cair dipengaruhi oleh jumlah

zat cair. Semakin banyak zat cair maka semakin lama waktu yang diperlukan untuk

menaikkan suhu zat. Dengan demikian, kalor yang diperlukan lebih banyak.

Page 3: Laporan praktikum suhu dan kalor untuk SMA sederajat

Grafik perubahan suhu air dengan massa

Banyaknya benda yang dipanaskan pada umumnya dinyatakan dengan massa

benda. Massa benda dilambangkan dengan m dengan satuan kilogram (kg). Maka,

banyaknya kalor yang dibutuhkan (Q) sebanding dengan massa benda atau secara

bentuk persamaannya :

Q ≈ m

Banyaknya kalor yang diperlukan antara air dan minyak goreng yang sama

massanya akan berbeda. Minyak goreng akan lebih cepat panas dibandingkan air,

sehingga kalor yang dibutuh-kan air intuk mencapai suhu tersebut, lebih banyak.

Dengan demikian faktor ketiga yang memengaruhi jumlah kalor yang

dibutuhkan adalah jenis zat.

Banyaknya kalor yang diperlukan setiap kilogram zat untuk menaikkan suhu satu

Kelvin disebut kalor jenis. Banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhunya

sebanding dengan kalor jenis benda itu. Kalor jenis dilambangkan dengan c, dan

banyaknya kalor dengan Q, maka terbentuk persamaan :

Q = c

Besarnya kalor jenis pada beberapa zat berbeda-beda. Satuan kalor jenis dalam SI

adalah joule per kilogram Kelvin (J/kg.K), atau dalam joule per kilogram derajat

Celsius (J/kg°C). Besarnya kalor jenis pada beberapa zat dapat kita amati pada tabel

berikut.

Page 4: Laporan praktikum suhu dan kalor untuk SMA sederajat

Kalor Jenis Beberapa Zat

Dengan demikian, kalor yang diperlukan untuk menaikkan atau menurunkan suhu

benda bergantung kepada massa (m) dengan satuannya kilogram (kg), kalor jenis (c)

dengan satuannya J/kg.K atau J/kg °C, dan perubahan suhu (ΔT) dengan satuannya

Kelvin atau °C. Hubungan antara banyaknya kalor (Q), massa benda (m), kalor jenis

(c), dan perubahan suhu (ΔT) dapat dinyatakan dengan persamaan :

Q = m.c. ΔT

Selain dengan menggunakan rumus, untuk mengetahui banyaknya kalor yang

diterima atau yang dilepaskan benda dapat menggunakan alat yang disebut kalorimeter.

Kalorimeter sederhana, alat untuk mengetahui banyaknya kalor yang diterima atau

dilepaskan suatu benda.

2. TUJUAN

“Mengidentifikasi Hubungan Kalor Dengan Suhu Benda, Massa dan Kalor Jenis

Benda”

3. ALAT DAN BAHAN

1. Gelas beker 250 ml 5. Statif

2. Termometer 6. Pencatat waktu (Stopwatch)

3. Bunsen 7. 3 Liter Air

4. Kaki tiga 8. Minyak goreng

Page 5: Laporan praktikum suhu dan kalor untuk SMA sederajat

4. CARA KERJA

Percobaan : 1. Pengaruh Kalor Terhadap Suhu benda dan massa zat

1. Isilah gelas Baker dengan air 50 ml dan susunlah seperti gambar berikut

2. Panaskan air dengan pembakar spritus sampai suhunya mencapai 30 derajat

celcius, 40 derajat celcus, dan 50 derajat celcius, catat waktunya

3. Ulangi langkah 1 dan 2 untuk air dengan volume 100 ml, 150 ml.

4. Catat hasil pengamatan pada tabel.

Percobaan : 2. Kalor dengan kalor jenis zat

1. Isilah gelas baker dengan air sebanyak 100 ml kemudian letakan gelas kimia /

beker diatas kaki tiga

2. Panaskan air selama beberapa menit catat kenaikan suhu air dengan termometer

3. Catat kenaikan suhu

4. Gantilah air dengan minyak goreng sebanyak 100 ml. Lakukan seperti langkah

nomor 2.

Percobaan 3. Mengukur Suhu Kesetimbangan Benda

1. Siapkan kalorimeter kemudian timbang massanya sebagai mo

2. Masukan air kedalam kalorimeter ( ¼ bagiannya) dan timbang kembali, berarti

massa air sebesar : ma 1 = m 1- mo

3. Ukur suhu air dan kalorimeter dengan termometer T1

4. Siapkan air panas (suhu ¼ 70 derajat sebagai t2), kemudian masukan kedalam

kalorimeter sebanyak ¼ 2 kali air yang ada didalam. Tutup kalorimeter dan aduk

hingga seimbang. Bersamaan itu, lihatlah kenaikan suhu pada termometer.

5. Timbang kembali massa kalorimeter dengan tambahan airnya. Misalnya M2,

berarti massa air panasnya ma2=m2-m1

6. Catat hasil pengukuran

Page 6: Laporan praktikum suhu dan kalor untuk SMA sederajat

5. HASIL PENGAMATAN

Percobaan : 1. Pengaruh Kalor Terhadap Suhu benda dan massa zat

NO Massa Air Suhu Awal Waktu yang diperlukan untuk menaikan suhu30 oC 40 oC 50 oC

1 50 ml 30 oC 1 menit 2 menit 3 menit2 100 ml 30 oC 46 detik 3 menit 6 menit3 150 ml 30 oC - - -

Percobaan : 2. Kalor dengan kalor jenis zat

NO Jenis Zat Suhu Awal Waktu yang diperlukan untuk menaikan suhu1 menit 2 menit 3 menit

1 Air 30 oC 34 oC 36 oC 39 oC2 Minyak 35 oC 34 oC 45 oC 50 oC

Percobaan 3. Mengukur Suhu Kesetimbangan Benda

NO M1 (g) Δt1(oC) M2 (g) Δt2 (oC) Mk Tc

1 47 Tc – T1 151,5 T2 - Tc 132 50 oC

6. PEMBAHASAN

Kegiatan 1. : hubungan antara jumlah kalor (Q) dengan kenaikan suhu (deltate)

Pada kegiatan pertama dengan mencari hungan antara jumlah kalor dengan

kenaikan suhu, maka variabel yang dimanipulasi adalah lama pemanasannya yang

mewakili jumlah kalor.

Kemudian dibuat tabel hubungan antara lama pemanasan dengan kenaikan suhu

untuk dibuatkan grafik.

Dari grafik 1 dan 2 diperoleh data yang linear yang berarti lama pemanasan dan

kenaikan suhu berbanding lurus. Artinya semakin lama waktu pemanasan, maka semakin

besar pula kenaikan suhunya.

Kegiatan 2 : hubungan antara massa zat (M) dengan jumlah kalor (Q)

Dari kegiatan ini, data massa zat yang telah diukur dan lama pemanasannya yang

mewakili jumlah kalor dibuatkan tabel untuk mencari bagaimana hubungannya dengan

Page 7: Laporan praktikum suhu dan kalor untuk SMA sederajat

grafiknya. Dimana lama pemanasan sebanding dengan jumlah kalor karena semakin

lama pemanasan maka semakin besar pula kalor yang dibutuhkan/dikeluarkan.

Page 8: Laporan praktikum suhu dan kalor untuk SMA sederajat

Kegiatan 3 : Mengukur Suhu Kesetimbangan Benda

Dari kegiatan ini, variabel variabel yang telah di ukur digunakan untuk

memperoleh data yang dibutuhkan untuk memperolah nilai kalor.

7. KESIMPULAN

Berdasarkkan percobaan yang telah kami lakukan maka dapat disimpulkan bahwa:

Kesimpulan 1

1. Karena kenaikan suhu bergantung kepada waktu, jika waktu berlangsung lama akan

bertambah pula suhunya.

2. Perbedaan massa zat dengan kenaikan suhu adalah jika zat yang dipakai sedikit

maka kenaikan suhu akan cepat naik dan tidak memakan waktu lama.

Kesimpulan 2

1. Zat air yang lebih kecil kenaikannya karena air termasuk zat yang lambat untuk

menaikan suhu.

2. Zat minyak, karena zat minyak lebih cepat kenaikan suhunya biarpun, menggunakan

pemanas yang kecil.

Kesimpulan akhir

Dari praktek percobaan mengukur suhu dan dari banyak hasil percobaan kita dapat

melihat hasil yang pertama untuk mencari suhu, ada yang melalui di timbang untuk

mengetahui berat awal sebelum dipanaskan dan mengalami kenaikan suhu.

Page 9: Laporan praktikum suhu dan kalor untuk SMA sederajat

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA

“SUHU DAN KALOR”

Disusun Oleh:

Nama : Lila Kartika

Kelas : X- 14