laporan praprofesi orto

13
LAPORAN KAJIAN SITUASI AWAL RUANG BEDAH LAKI-LAKI WING A KEMUNING LANTAI 5 RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG Disusun Oleh: KELOMOK 5 Nunung Nurlela 2201121300 58 Ifan Herawan Ismail 2201121400 06 Suci Perdana Putri 2201121400 18 Puji Nurfauziatul Hasanah 2201121400 19 Sisca Pertiwi 2201121400 21 Monika Rohmatika 2201121400 67 Srikandi Puspa Amandaty 2201121400 74 Novi Lisnawati 2201121400 77 Sherly Marsella 2201121400 84 Nisa Ikatania 2201121400

Upload: sherly-marsella

Post on 20-Dec-2015

8 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

FGVHFVJ

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Praprofesi Orto

LAPORAN KAJIAN SITUASI AWALRUANG BEDAH LAKI-LAKI WING A KEMUNING LANTAI 5

RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG

Disusun Oleh:KELOMOK 5

Nunung Nurlela 220112130058Ifan Herawan Ismail 220112140006Suci Perdana Putri 220112140018Puji Nurfauziatul Hasanah 220112140019Sisca Pertiwi 220112140021Monika Rohmatika 220112140067Srikandi Puspa Amandaty 220112140074Novi Lisnawati 220112140077Sherly Marsella 220112140084Nisa Ikatania 220112140090Anisah Yumna Majidah 220112140106

KEPERAWATAN ANAK PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XXVIII

FAKULTAS KEPERAWATANUNIVERSITAS PADJADJARAN

BANDUNG 2015

Page 2: Laporan Praprofesi Orto

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pelayanan keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang

merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan. Pelayanan keperawatan

menjadi bagian terdepan dari pelayanan kesehatan yang menentukan kualitas

pelayanan ditataran pelayanan di Rumah Sakit. Sebesar 40% - 60% pelayanan

rumah sakit adalah pelayanan keperawatan (Gillies, 1994). Perawat sebagai

profesi yang mempunyai kemandirian dalam memberikan asuhan

keperawatan selama 24 jam secara berkesinambungan yang melibatkan klien,

keluarga, maupun profesi atau tenaga kesehatan yang lain guna tercapainya

pelayanan keperawatan berkualitas.

Untuk mewujudkan pelayanan keperawatan yang berkualitas,

pengelolaan pelayanan keperawatan haruslah mendapat perhatian secara

menyeluruh. Kualitas pelayanan keperawatan dalam tatanan pelayanan di

Rumah Sakit dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor-faktor tersebut haruslah

dapat dikelola secara efektif dan efisien dengan menggunakan proses

manajemen, khususnya manajemen keperawatan.

Mengingat peran keperawatan yang sangat signifikan dalam

menentukan kualitas pelayanan kesehatan di rumah sakit dan dalam rangka

mencapai International Patient Safety Goals (IPSG) maka perawat harus

mampu memberikan pelayanan secara professional dan berkualitas. Untuk

mencapai harapan tersebut, diperlukan suatu pengelolaan keperawatan yang

efektif dan efisien melalui suatu proses manajerial yang dikenal sebagai

manajemen keperawatan. Pelaksanaan praktek manajemen keperawatan di

ruangan merupakan aplikasi dari konsep manajemen keperawatan dalam

pengelolaan pelayanan keperawatan pada berbagai area atau unit pelayanan di

Rumah Sakit, khususnya di Ruangan Bedah Laki-Laki Wing A Kemuning Lt.

4 Rumah Sakit Dr Hasan Sadikin Bandung.

Manajemen keperawatan adalah suatu proses kerja yang dilakukan oleh

anggota staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan secara

Page 3: Laporan Praprofesi Orto

profesional. Manajemen keperawatan dilaksanakan melalui tahap-tahap yaitu

pengkajian (kajian situasional), perencanaan (strategis dan operasional),

implementasi dan evaluasi. Untuk menjalankan fungsi manajemen agar

berhasil secara optimum, seorang manajer keperawatan dituntut untuk dapat

melakukan suatu proses yang meliputi 4 fungsi utama dari manajemen, yaitu

perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan kontrol.

Praktik kepaniteraan manajemen merupakan aplikasi konsep

manajemen keperawatan dalam pengelolaan pelayanan keperawatan pada

berbagai area/unit pelayanan di rumah sakit (klinik). Proses pelaksanaan

kepaniteraan ini dengan melalui pengelolaan unit pelayanan keperawatan dan

pengelolaan asuhan dengan mengimplementasikan fungsi-fungsi dan

langkah-langkah manajemen guna tercapainya pelayanan keperawatan yang

bermutu.

B. Tujuan Praktik

1. Tujuan Umum

Setelah melaksanakan praktik manajemen keperawatan praktikan mampu

melakukan dasar pengelolaan unit pelayanan keperawatan sesuai dengan

konsep dan langkah-langkah manajemen keperawatan.

2. Tujuan Khusus

Setelah melakukan praktik manajemen keperawatan praktikan mampu :

a. Melakukan kajian situasi di unit pelayanan sebagai dasar untuk

menyusun rencana strategis dan operasional unit

b. Menyusun rancangan strategis dan operasional unit pelayanan

keperawatan berdasarkan kajian bersama-sama penanggung jawab unit

c. Mengorganisasikan pelayanan keperawatan sesuai kondisi unit

d. Melakukan pengelolaan staf

e. Memberikan pengarahan organisasional

f. Melakukan fungsi kontrol dan evaluasi program

Page 4: Laporan Praprofesi Orto

BAB II

KAJIAN SITUASI SEMENTARA

RUANG KEMUNING LANTAI 4 BEDAH LAKI-LAKI WING A

RSUP DR HASAN SADIKIN BANDUNG

A. Kajian Situasi RSUP Dr. Hasan Sadikin

1. Visi Rumah Sakit

Visi Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung adalah

”Menjadi Rumah Sakit Rujukan Nasional dan Rumah Sakit Pendidikan yang

Bermutu dan Berdaya Saing di Tahun 2019”.

2. Misi Rumah Sakit

1. Melaksanakan pelayanan kesehatan paripurna dan prima .

2. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan sistem rujukan pelayanan

kesehatan bermutu.

3. Menyelenggarakan Rumah sakit pendidikan dalam upaya meningkatkan

mutu pelayanan yang berdaya saing, terintegrasi, pendidikan dan

penelitian yang berfokus pada pasien.

4. Menyelenggarakan pendidikan kesehatan profesional yang memenuhi

kebutuhan masyarakat dimasa yang akan datang.

.

B. Kajian Situasi di Ruang Kemuning Lantai 5 Neurologi

a. Karakteristik Unit

a. Visi Ruang

Ruang Bedah Laki-Laki Wing A Kemuning lantai 4 belum memiliki

visi secara khusus sehingga visi ruangan masih mengacu pada visi

rumah sakit.

b. Misi Ruang

Ruang Bedah Laki-Laki Wing A Kemuning lantai 4 belum memiliki

misi secara khusus sehingga misi ruangan masih mengacu pada misi

rumah sakit.

c. Sifat Kekaryaan Ruang

Page 5: Laporan Praprofesi Orto

1. Fokus Telaah

Fokus telaah Ruang bedah laki-laki wing A Kemuning Lt 4 , adalah

ruang rawat inap bedah laki-laki kelas III yang merawat pasien pre

dan post operasi untuk laki-laki dengan usia >14 tahun.

Spesialisasi/sub spesialisasi penyakit bedah pada Ruang Kemuning

Lt 4 Wing A meliputi bedah Ortopedi (kecuali pasien dengan

imobilisasi dan perawatan khusus seperti traksi dan pasien dengan

cedera servikal), Digestif, Urologi, Onkologi, Vaskuler, dan

Integumen.

2. Lingkup Garapan

Lingkup garapan keperawatan di Ruang Bedah Laki-Laki Wing A

Kemuning lantai 4 adalah pemenuhan kebutuhan dasar manusia

berdasarkan fokus telaah medikal bedah, maka lingkup garapan

keperawatan medikal bedah meliputi segala gangguan, hambatan,

pemenuhan kebutuhan dasar manusia yang terjadi akibat perubahan

fisiologis satu atau beberapa sistem tubuh yang dialami oleh

individu.

Kebutuhan dasar manusia yang terkait antara lain pemenuhan

nutrisi, pemenuhan cairan dan elektrolit, pemenuhan eliminasi

fekal dan urin, istirahat tidur, aktivitas atau mobilisasi, pencegahan

infeksi, pemenuhan personal hygiene, dan pemenuhan rasa nyaman

(terbebas dari rasa ketidaknyamanan seperti nyeri).

3. Basis Intervensi

Asuhan keperawatan diberikan berdasarkan ketidaktahuan,

ketidakmauan, dan ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan

dasar pasien.

d. Model Layanan

Model asuhan keperawatan di ruang bedah laki-laki wing A Kemuning

lantai 4 adalah menggunakan metoda tim. Metoda tim diaplikasikan

Page 6: Laporan Praprofesi Orto

dengan pembagian pasien berdasarkan kamar yang terdiri dari 2 tim.

Tim 1 bertanggung jawab untuk pasien kamar 1, 2, dan setengah dari

kamar 3 dengan kapasitas total 20 pasien. Tim 2 bertanggung jawab

untuk pasien kamar setengah dari kamar 3, 4, dan 5 dengan kapasitas

total 20 pasien.

e. Letak Ruang

Lokasi ruang bedah laki-laki wing A Kemuning lantai 4 berdampingan

dengan ruang rawat inap ruang Bedah Laki-Laki Wing A Kemuning

lantai 4 . (Denah terlampir)

f. Kapasitas Unit Ruang

Ruang bedah laki-laki wing A Kemuning lantai 4 memiliki kapasitas

sebanyak 5 ruangan dengan tempat tidur sebanyak 40 tempat tidur yang

siap digunakan yang terbagi menjadi 8 tempat tidur di setiap kamar.

Jumlah tempat tidur setiap kamar terkadang berubah disesuaikan

dengan kondisi dan kebutuhan.

b. Tenaga keperawatan

Tenaga keperawatan di Ruang bedah laki-laki wing A Kemuning lantai 4

berjumlah 18 orang. Pendidikan perawat di ruang Ruang bedah laki-laki wing

A Kemuning lantai 4 S1 sebanyak 4 orang dan D3 sebanyak 14 orang,.

Selain tenaga keperawatan ada pula tenaga non keperawatan yaitu

prakarya sebanyak 2 orang, tata usaha (administrasi) 1 orang dan 2 orang

cleaning service. Dokter yang memberikan pelayanan medis pada pasien

adalah residen dan konsulen.

Page 7: Laporan Praprofesi Orto

LAMPIRAN

Rencana Kegiatan

MARET

07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

Kajiansituasional

Analisa

Seminar awal

Intervensi

Seminar akhir

Evaluasiindividu