laporan resmi

15
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM PRAKARYA KIMIA 1. Judul Pembuatan Pasta Gigi 1. Tujuan Membuat obat gosok gigi berbentuk pasta Mengetahui proses-proses dan tahapan dalam pembuatan pasta gigi 1. Teori Pasta gigi adalah sejenis pasta yang digunakan untuk membersihkan gigi , biasanya dengan sikat gigi . Di Indonesia , pasta gigi sering juga disebut Odol, yaitu salah satu merek pasta gigi. Walaupun merek ini sudah berpuluh-puluh tahun tidak lagi dijual di Indonesia, nama Odol telah menjadi nama generik. Odol pertama kali diproduksi di Jerman olehDresden chemical laboratory Lingner, yang sekarang dikenal sebagai Lingner Werke AG pada tahun 1892 sebagai cairan pencuci mulut/mouthwash . Odol moutwash pada tahun 1900 an adalah merk ternama dan yang paling luas penggunaannya di hampir seluruh daratan Eropa. Karl August Lingner Karl August Lingner adalah orang yang menciptakan Odol moutwash dan dia adalah orang yang giat mengampanyekan Hidup Higienis. Dia juga dikenal sebagai orang pertama yang mengadakan International Hygiene Exhibition pada tahun 1911 . Dia mendirikan museum The German Hygyene Museum di Dresden. Di setiap harinya kita tak bisa lepas dari kegiatan menggosok gigi dengan menggunakan sikat gigi dan pasta gigi. Kegiatan gosok gigi sebaiknya dilakukan sebanyak 2-3 kali sehari, terutama dilakukan sehabis makan. Pernahkah anda dalam sehari saja tidak menggosok gigi? Karena sesuatu hal, penulis pernah sesekali dalam sehari tidak menggosok gigi, sehingga akibatnya

Upload: lukmanpratama

Post on 07-Feb-2016

19 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Laporan Resmi

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN RESMI

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM PRAKARYA KIMIA

1. Judul

Pembuatan Pasta Gigi

1. Tujuan

–       Membuat obat gosok gigi berbentuk pasta

–       Mengetahui proses-proses dan tahapan dalam pembuatan pasta gigi

1.  Teori

Pasta gigi adalah sejenis pasta yang digunakan untuk membersihkan gigi, biasanya

dengan sikat gigi. Di Indonesia, pasta gigi sering juga disebut Odol, yaitu salah satu merek

pasta gigi. Walaupun merek ini sudah berpuluh-puluh tahun tidak lagi dijual di Indonesia,

nama Odol telah menjadi nama generik. Odol pertama kali diproduksi

di Jerman olehDresden chemical laboratory Lingner, yang sekarang dikenal sebagai Lingner

Werke AGpada tahun 1892 sebagai cairan pencuci mulut/mouthwash. Odol moutwash pada

tahun 1900 an adalah merk ternama dan yang paling luas penggunaannya di hampir seluruh

daratan Eropa.

Karl August Lingner

Karl August Lingner adalah orang yang menciptakan Odol moutwash dan dia adalah orang

yang giat mengampanyekan Hidup Higienis. Dia juga dikenal sebagai orang pertama yang

mengadakan International Hygiene Exhibition pada tahun 1911. Dia mendirikan museum The

German Hygyene Museum di Dresden.

Di setiap harinya kita tak bisa lepas dari kegiatan menggosok gigi dengan menggunakan sikat

gigi dan pasta gigi. Kegiatan gosok gigi sebaiknya dilakukan sebanyak 2-3 kali sehari,

terutama dilakukan sehabis makan. Pernahkah anda dalam sehari saja tidak menggosok gigi?

Karena sesuatu hal, penulis pernah sesekali dalam sehari tidak menggosok gigi, sehingga

akibatnya mulut terasa tidak nyaman dan canggung bicara jarak dekat dengan seseorang

karena kuwatir bau mulut.

Ketika digunakan untuk sikat gigi, pasta gigi yang baik harus memenuhi sifat-sifat:

1. Dapat menghilangkan partikel-partikel asing, sisa makanan yang menempel pada gigi, plak

atau karang gigi, dan dapat membersihkan gigi.

Page 2: LAPORAN RESMI

2. Haruslah tidak bersifat toksik, memiliki rasa yang menyenagkan dan setelah menggunakan

terasa segar dimulut.

Bahan baku pasta gigi tersusun atas :

1. Bahan polishing ( penggosok), merupakan salah satu bahan terpenting untuk

menghilangkan partikel-partikel sisa makanan yang menempel pada gigi. Bahan yang sering

digunakan diantaranya Aluminium fosfat.

2. Bahan foaming ( pembusa ), berfungsi untuk membantu aksi bahan polishig dengan

membasahi gigi dan partikel makanan yang tertinggal pada gigi dan juga berfungsi

mengemulsikan lendir dimulut. Bahan pembusa yang digunakan SLS ( sodium lauryl

sulfonate ) dengan nama dagang texapon, emal dll.

3. Bahan moistener ( pelembab ), berfungsi untuk mencegah pengeringan dan pengerasan

pada pasta gigi. Bahan yang sering digunakan diantaranya Gliserin , Propylene glikol dll.

4. Bahan pengikat, berfungsi untuk mencegah terjadinya pemisahan bahan pada pasta gigi.

Bahan yang digunakan diantaranya sodium alginat.

5. Bahan pemanis, berfungsi untuk menberikan rasa manis pada pasta gigi. Bahan yang

digunakan diantaranya sakarin.

6. Bahan pemberi rasa, berfungsi untuk memberikan aroma dan rasa pada pasta dan

menghindari rasa eneg atau mual. Disamping itu juga untuk menambah kesegaran pasta gigi.

Bahan yang digunakan minyak peppermint.

7. Bahan pengawet, berfungsi untuk menjaga struktur fisik, kimiawi dan biologi pasta gigi.

Bahan ini haruslah tidak bersifat toksik. Bahan pengawet yang digunakan sodium benzoat.

8. Bahan flouride, merupakan salah satu zat yang berfungsi untuk pertumbuhan dan

kesehatan gigi, melapisi struktur gigi dan ketahanannya terhadap proses pambusukan serta

pemicu mineralisasi. flournya memberikan efek deterjen dan unsur kimianya mengeraskan

lapisan email gigi. Flouride yang banyak digunakan adalah salah satunya sodium flouride

( NaF ). Pemberian flouride untuk pasta gigi dianjurkan 0,05% – 0,08%, karena kelebihan

pemberian flouride akan mengakibatkan merusak kesehatan. Penulis menganjurkan dalam

pembuatan pasta gigi tanpa flouride sih tak apa-apa.

Page 3: LAPORAN RESMI

1. Sabun Obat

Sabun adalah surfaktan yang digunakan dengan air untuk mencuci dan membersihkan. Sabun

biasanya berbentuk padatan tercetak yang disebut batang karena sejarah dan bentuk

umumnya. Penggunaan sabun cair juga telah telah meluas, terutama pada sarana-sarana

publik. Jika diterapkan pada suatu permukaan, air bersabun secara efektif mengikat partikel

dalam suspensi mudah dibawa oleh air bersih. Di negara berkembang,deterjen sintetik telah

menggantikan sabun sebagai alat bantu mencuci atau membersihkan.

Banyak sabun merupakan campuran garam natrium atau kalium dari asam lemak yang dapat

diturunkan dari minyak atau lemak dengan direaksikan

dengan alkali (sepertinatrium atau kalium hidroksida) pada suhu 80–100 °C melalui suatu

proses yang dikenal dengan saponifikasi. Lemak akan terhidrolisis oleh basa,

menghasilkan gliserol dan sabun mentah. Secara tradisional, alkali yang digunakan adalah

kalium yang dihasilkan dari pembakaran tumbuhan, atau dari arang kayu. Sabun dapat dibuat

pula dari minyak tumbuhan, seperti minyak zaitun.

1. Gliserin

Gliserin dengan rantai HO-CH2-CH-(OH)-CH2-OH adalah produk samping dari reaksi

hidrolisis antara minyak nabati dengan air untuk menghasilkan asam lemak. Gliserin

berbentuk cairan jernih, tidak berbau dan memiliki rasa manis.

           gliserin

Gliserin merupakan humektan yang biasa dipakai untuk kosmetik (hand and body lotion,

cream pelembab dll), untuk bahan dasar pembuatan sabun dan juga merupakan bahan utama

untuk pasta gigi. Fungsinya adalah untuk mengikat air/pelembab sehingga cream selalu basah

dan tidak cepat mengering di udara bebas. Pemakaian gliserin relative aman untuk kulit. Di

daerah sejuk/di daerah gunung bila bibir dan cuping hidung pecah pecah dan berdarah. Kulit

ari mengkerut hebat kedinginan. Balurkan saja gliserin ini di kulit yang pecah.

Gliserin biasanya dihasilkan dari industri lilin atau industri sabun komersial.

Pada industri sabun komersial, karena gliserin mempunyai nilai ekonomis yang lebih tinggi

dibanding dengan nilai sabun itu sendiri maka gliserin yang dihasilkan dari pembuatan sabun

diekstrak atau dipisah untuk dijual atau dipakai dalam pembuatan lotion atau produk

kosmetik lainnya. Itulah sebabnya jika mandi dengan sabun biasa maka kulit kita menjadi

kering.

Gliserin dan dietilen glikol mempunyai struktur dan sifat yang mirip, sehingga pada beberapa

produk kosmetik buatan China dietilen glikol disalahgunakan sebagai pengganti gliserin.

Padahal dietilen glikol mempunyai efek racun apabila ditelan oleh manusia.

1. Minyak Peppermint

Rasa semriwing serta harum peppermint yang menyegarkan dalam produk Jamu Madu

Habbats Arofah berasal dari tanaman Mentha x piperita.  Tanaman ini sudah digunakan sejak

Page 4: LAPORAN RESMI

jaman Mesir, Yunani dan Romawi sebagai pengobat, terutama untuk mengobati flu, batuk

dan untuk membantu pencernaan.  Tak hanya sebatas flu dan batuk, peppermint oil juga

digunakan untuk mengatasi sakit kepala, mual mual, kram dan sakit di sendi.

Harum dan rasa semriwing membuat peppermint oil diduga memiliki khasiat kesehatan. 

Kandungan terbesar minyak peppermint adalah menthol dan menthone. Menurut  University

of  Michigan Health System, tanaman peppermint merupakan carminative herb. Carminative

herb merupakan herba herba yang memiliki kemampuan untuk mencegah dan mengeluarkan

gas yang berlebihan di dalam tubuh.

Karena kandungan menthol dan menthone, kegunaan utama peppermint adalah sebagai

pelancar, terutama yang berkaitan dengan pencernaan seperti gangguan pencernaan akut.

Peppermint oil membantu merelaksasi otot otot pencernaan pada saat kram perut atau pada

gangguan pencernaan yang sudah akut. Walaupun utamanya peppermint terkenal sebagai

pereda masalah pencernaan, bukan berarti peppermint tidak bisa digunakan untuk masalah

kesehatan lainnya.  Ternyata peppermint pun dapat digunakan untuk kesehatan gigi dan gusi

sebagai pencegah infeksi penyebab bau mulut, mengobati infeksi akut oleh khamir Candida,

mengobati sembelit,  mengatasi mau mulut, batuk, flu, muntah muntah pada ibu hamil, sakit

kepala dan penenang.

Sejauh ini konsumsi peppermint oil tidak membahayakan, namun peppermint oil tidak boleh

dikonsumsi dalam keadaan tanpa campuran.  Jamu Madu Habbats Arofah merupakan produk

yang mengandung minyak peppermint yang dicampur dengan sari kurma, minyak zaitun,

madu, minyak habbatus sauda dan sari jahe. Campuran peppermint oil dan bahan lainnya

dalam produk ini membuat Jamu Madu Habbats Arofah memiliki rasa yang  unik, namun

penuh manfaat.

1. CaCO3

Kalsium karbonat adalah senyawa kimia dengan rumus kimia Ca C O 3. Ini adalah zat yang

umum ditemukan di batuan di semua bagian dunia, dan merupakan komponen utama

dari cangkang organisme laut , siput , mutiara , dan kulit telur . Kalsium karbonat adalah

bahan aktif dalam kapur pertanian , dan biasanya merupakan penyebab utama air keras . Hal

ini biasanya digunakan medicinally sebagai kalsium suplemen atau sebagai antasida , namun

konsumsi yang berlebihan dapat membahayakan

1. Gula

Adanya gula akan menurunkan aktivitas air dalam bahan pangan karena gula bersifat

higroskopis. Menurut Winarno (1997), selama pemanasan sebagian sukrosa akan terurai

menjadi gula invert (glukosa dan fruktosa). Gula berperan dalam proses dehidrasi yang

membuat ikatan hidrogen pada pektin menjadi lebih kuat dan membentuk jaringan

Page 5: LAPORAN RESMI

polisakarida, yaitu kompleks dimana air terperangkap dalam jaringan tersebut. Kekurangan

gula akan membentuk gel yang kurang kuat pada semua tingkat keasaman sehingga

membutuhkan lebih banyak asam untuk menguatkan strukturnya. Gula tidak ditambahkan di

awal karena adanya pemanasan akan menyebabkan terjadinya browning karena waktu

pemasakan terlalu lama. Gula yang digunakan adalah sukrosa. Sukrosa akan memberikan

rasa manis dan juga berfungsi sebagai pengawet karena dalam konsentrasi tinggi dapat

menghambat pertumbuhan mikroba.

1. Alat dan Bahan

Alat:

No. Nama alat Gambar Jumlah

1 Gelas ukur

1 buah

2 Kompor

1 buah

3 Gelas beker

1 buah

4 Wadah tube

1 buah

5 Sendok

1 buah

6 Pengaduk

1 buah

7 Telenan

1 buah

   8 Kantung plastik 6 buah

9 Gunting 1 buah

10 Timbangan 1 buah

11 Mortar dan alu 1 buah

Bahan

No. Nama bahan Jumlah

1 Sabun obat 7,5 gram

Page 6: LAPORAN RESMI

2 Gula 10 gram

3 CaCO3 25 gram

4 Gliserin 10 ml

5 Minyak peppermint secukupnya

6 Air 10 ml

1. Cara Kerja

A. Menimbang sabun obat sebanyak 7,5 gram dan memotongnya kecil-kecil

1. Memanaskan air sekitar 10 ml

1. Menambahkan potongan sabun obat ke dalamnya dan membiarkan sampai meleleh

1. Memasukkan gula 10 gram

1. Memasukkan CaCO3 ke dalam gliserin dan mengaduknya

1. Menuangkan larutan gula + sabun obat ke campuran CaCO3 dan gliserin

1. Mengaduknya

1. Menambahkan minyak pepermin

1. Mengaduk terus sampai menjadi pasta

1. Masukkan ke wadah tube

1. Data Pengamatan

NO PERLAKUAN PENGAMATAN

1. Memotong sabun obat kecil-kecil

Sabun obat berwarna hijau agak transparan, padat, dan lembekMassa 7,5 gram

2. Memanaskan air sebanyak 10 ml

3.Memasukkan potongan sabun obat ke dalam air dan melelehkan

Sabun mulai meleleh dan bercampur dengan air menjadi koloid yang berwarna hijau dan berbusa di bagian atasnya

4. Menambahkan gula 10 gramBusa menjadi hilang dan warna larutan menjadi kuning

5.Memasukkan CaCO3 ke dalam gliserin 10 ml

CaCO3 berwarna putih dan berupa serbuk halus, bercampur dengan gliserin menjadi kental dengan penambahan CaCO3 terus pada gliserin maka menjadi gumpalan yang tidak rata

6. Menuang larutan sabun obat je dalam campuran gliserin dan

Membentuk pasta yang berwarna putih

Page 7: LAPORAN RESMI

CaCO3 menambahkan minyak peppermintMengaduk

7. Memasukkan pasta dalam tube

Caranya: memasukkan pasta dalam plastik, melubangi pucuk plastik, memasukkan ke dalam tube pasta gigiMenutup tube

VII.Hasil Pembahasan dan Foto Produk

Foto produk :

Pada percobaan ini bertujuan untuk membuat pasta gigi dengan bahan sabun obat dan bahan

tambahan lainnya. pasta gigi merupakan suatu obat gosok gigi yang fungsinya untuk

membersihkan gigi dari kotoran, sisa makanan dan juga plak-plak yang menempel pada gigi.

Fungsi dan kegunaan dari pasta gigi bermacam-macam yaitu seperti berikut:

1. Pasta gigi adalah bahan bantu yang dipakai untuk membersihkan permukaan gigi, sehingga

kemungkinan terjadinya karies gigi dan penyakit gusi bisa ditekan/dikurangi.

2. Pasta gigi digunakan dengan sikat gigi dan memberikan kesegaran nafas, kebersihan gigi

dan mulut, di samping untuk fungsi kosmetik.

3. Fungsi pasta adalah melepaskan materia alba, plak, sisa makanan, stain, tanpa merusak gigi

dan mukosa mulut

4. Pasta terdiri dari campuran bahan; penggosok, pembersih, dan campuran semi padat.

5. Pasta gigi tersedia dalam bentuk pasta, bubuk, dan gel, tetapi yang paling dominan adalah

bentuk pasta.

6. Pasta gigi tidak bisa dan bukan obat untuk menghilangkan sakit gigi maupun menambal

gigi.

Pada percobaan ini, bahan yang digunakan dalam membuat pasta gigi antara lain adalah

sabun obat, gula, CaCO3, gliserin dan minyak peppermint.

Percobaan ini mula-mula diawali dengan memanaskan air sekitar 10 ml dalam gelas beker,

air yang digunakan sangat sedikit karena air ini hanya digunakan untuk melarutkan sabun

saja. Kemudian sabun obat yang berwarna hijau sebanyak 7,5 gram dipotong kecil-kecil

kemudian dimasukkan ke dalam air yang sudah mendidih ini. Ditunggu sampai sabun obat

meleleh sehingga menjadi suatu koloid berwarna hijau dan ada busa di atas. Kemudian

Page 8: LAPORAN RESMI

setelah mengaduk larutana sabun ini, kemudian menambahkan gula pasir sebanyak 10 gram.

Ketika gula ditambahkan, maka busa pada larutan sabun menjadi hilang dan warna larutan

yang semula hijau menjadi kuning karena tambahan dari gula pasir ini.

Di samping itu, saat melakukan pemanasan pada sabun obat, CaCO3 dimasukkan sedikit

demi sedikit ke dalam gliserin 10 ml, kemudian mengaduknya. Di sini perbandingan gliserin

dan CaCO3 sangatlah jauh sehingga CaCO3 tidak akan larut dalam gliserin. Kemudian,

setelah itu, campuran CaCO3 ini kemudian dimasukkan ke dalam larutan sabun dan gula

kemudian diaduk terus hingga membentuk pasta yang tidak padat juga tidak encer. Setelah itu

memasukkan pasta ke dalam tube dengan menggunakan plastik yang dipotong ujungnya.

Pada percobaan ini, fungsi zat adalah:

1. Air : untuk melarutkan bahan

2. Sabun obat: sebagai bahan utama di mana nantinya akan menjadi bahan yang

menimbulkan busa sehingga dapat mengangkat kotoran

3. Gliserin : sebagai pelembab

4. CaCO3 : memberikan unsur kalsium pada pasta sehingga dapat menguatkan gigi

5. Minyak peppermint: sebagai pemberi aroma segar dan menghilangkan rasa eneg

6. Gula: memberikan rasa manis

Bahan-bahan yang terkandung dalam pasta gigi adalah berikut:

1. Bahan polishing ( penggosok), merupakan salah satu bahan terpenting untuk

menghilangkan partikel-partikel sisa makanan yang menempel pada gigi. Bahan yang sering

digunakan diantaranya Aluminium fosfat.

2. Bahan foaming ( pembusa ), berfungsi untuk membantu aksi bahan polishig dengan

membasahi gigi dan partikel makanan yang tertinggal pada gigi dan juga berfungsi

mengemulsikan lendir dimulut. Bahan pembusa yang digunakan SLS ( sodium lauryl

sulfonate ) dengan nama dagang texapon, emal dll.

3. Bahan moistener ( pelembab ), berfungsi untuk mencegah pengeringan dan pengerasan

pada pasta gigi. Bahan yang sering digunakan diantaranya Gliserin , Propylene glikol dll.

4. Bahan pengikat, berfungsi untuk mencegah terjadinya pemisahan bahan pada pasta gigi.

Bahan yang digunakan diantaranya sodium alginat.

Page 9: LAPORAN RESMI

5. Bahan pemanis, berfungsi untuk menberikan rasa manis pada pasta gigi. Bahan yang

digunakan diantaranya sakarin.

6. Bahan pemberi rasa, berfungsi untuk memberikan aroma dan rasa pada pasta dan

menghindari rasa eneg atau mual. Disamping itu juga untuk menambah kesegaran pasta gigi.

Bahan yang digunakan minyak peppermint.

7. Bahan pengawet, berfungsi untuk menjaga struktur fisik, kimiawi dan biologi pasta gigi.

Bahan ini haruslah tidak bersifat toksik. Bahan pengawet yang digunakan sodium benzoat.

8. Bahan flouride, merupakan salah satu zat yang berfungsi untuk pertumbuhan dan

kesehatan gigi, melapisi struktur gigi dan ketahanannya terhadap proses pambusukan serta

pemicu mineralisasi. flournya memberikan efek deterjen dan unsur kimianya mengeraskan

lapisan email gigi. Flouride yang banyak digunakan adalah salah satunya sodium flouride

( NaF ). Pemberian flouride untuk pasta gigi dianjurkan 0,05% – 0,08%, karena kelebihan

pemberian flouride akan mengakibatkan merusak kesehatan. Penulis menganjurkan dalam

pembuatan pasta gigi tanpa flouride sih tak apa-apa.

Ciri-ciri pasta gigi yang baik:

1. Mengandung banyak fluoride, kecuali untuk anak batita, banyak fluoride justru tidak

baik

2. Tidakn banyak berbusa

3.    Ketika digunakan untuk sikat gigi, dapat menghilangkan partikel-partikel asing,

substansi makanan, plak dan membersihkan gigi

4.    Haruslah tidak bersifat toksik, memiliki rasa yang menyenangkan dan meninggalkan

mulut dalam keadaan segar setelah penggunaannya

1. Pertanyaan

2. Komposisi gliserin dalam pasta gigi seharusnya adalah 15-20 % dari massa pasta gigi

3. Agar adik (anak-anak) mau menggosok gigi adalah

1. Libatkan anak saat membeli sikat dan pasta gigi kesukaannya.

Sesuaikan ukuran sikat dengan ukuran rongga mulut anak.

2. Carilah pasta gigi yang aman buat anak. Banyak pasta gigi dengan

rasa buah-buahan, yang mengandung bahan yang aman jika tertelan si kecil.

3. Agar anak bisa melihat dirinya saat menggosok gigi, pasang cermin di

kamar mandi.

Page 10: LAPORAN RESMI

4. Siapkan segelas air hangat untuk berkumur-kumur. Ada beberapa anak

yang cepat merasa ngilu dengan air dingin.

1. Desain leaflet

terlampir

1. Analisis Kelayakan Usaha

Analisis kelayakan usaha:

1. Tempe Kedelai

CaCO3                                    Rp      500,00

Air                                           Rp      500,00

Gliserin                                    Rp      500,00

Minyak peppermint                 Rp      500,00

Sabun obat                              Rp      500,00

Gula                                        Rp      500,00

Plastik                                     Rp    1.000,00

Listrik                                     Rp    1.000,00

Leaflet dan label 10                Rp    2.500,00

Penyusutan                              Rp       500,00

Bea produksi                           Rp    8.000,00

Dari produk  menjadi 2 tube, jadi harga tiap tube adalah

Rp 8.000,00 / 2 = Rp 4.000,00

Mengambil laba Rp 500,00 sehingga harga jual tiap bungkus adalah Rp4.500,00

Jadi harga jual 2 bungkus adalah 2 X Rp 4.500,00 = Rp 9.000,00

Maka laba dari 2 tube pasta gigi

Rp 9.000,00 – Rp 8.000,00 = Rp 1.000,00

% laba = (Rp1.000,00 / Rp 8.000,00) X 100% =  12,5%

1. Desain Leaflet

Terlampir

Page 11: LAPORAN RESMI

1. Kesimpulan

A. Pasta gigi adalah sejenis pasta yang digunakan untuk membersihkan gigi, biasanya

dengan sikat gigi

B. Pada percobaan ini pasta gigi dibuat dengan bahan sebagai berikut:

i. Sabun obat

ii. Gliserin

iii. CaCO3

iv. Minyak peppermint

v. Gula pasir

vi. Metode umum membuat pasta gigi

Agen pengikat didispersikan ke dalam moistener.

Deterjen dimasukkan ke dalamnya secara perlahan-lahan untuk menghindari kesulitan akibat

berlimpahnya busa

Air dan pengawet dimasukkan ke dalam campuran.

Pemanis dan agen polishing dicampurkan ke dalamnya dan diaduk dengan segera sampai

pasta menjadi lembut.

Flavour dimasukkan ke dalamnya.

1. Pasta gigi yang baik adalah

A. Mengandung banyak fluoride, kecuali untuk anak batita, banyak fluoride justru

tidak baik

B. Tidakn banyak berbusa

C. Ketika digunakan untuk sikat gigi, dapat menghilangkan partikel-partikel asing,

substansi makanan, plak dan membersihkan gigi

D. Haruslah tidak bersifat toksik, memiliki rasa yang menyenangkan dan

meninggalkan mulut dalam keadaan segar setelah penggunaannya

E. Fungsi bahan-bahan:

i. Air : untuk melarutkan bahan

ii. Sabun obat: sebagai bahan utama di mana nantinya akan menjadi bahan yang

menimbulkan busa sehingga dapat mengangkat kotoran

iii. Gliserin : sebagai pelembab

iv. CaCO3 : memberikan unsur kalsium pada pasta sehingga dapat menguatkan

gigi

v. Minyak peppermint: sebagai pemberi aroma segar dan menghilangkan rasa

eneg

vi. Gula: memberikan rasa manis

Page 12: LAPORAN RESMI

XII.Daftar Pustaka

CuIlison, E.A. 1978. Feeds and Feeding. Prentice Hall of India Private Limited. New Dehli.

Duyvestijin. 1973. Kimia Sederhana. Bandung : Bina Cipta.

Kus, Sri Martini, Dra dan Sri Retno Dwi A. 2011. Petunjuk Praktikum Prakarya Kimia.

Surakarta : UNS Press

Linder, Maria C. 1992. Biokimia Nutrisi dan Metabolisme. Jakarta : UI Press.

Winarno, F.G.1984. “Kimia Pangan dan Gizi”. Gramedia; Jakarta.