laporan survey lapangan studi kasus telaga punggur - wahyu anggara 1311001
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 Laporan Survey Lapangan Studi Kasus Telaga Punggur - Wahyu Anggara 1311001
1/25
Perencanaan Terminal
(Studi Kasus : Pelabuhan Telaga Punggur)
DISUSUN OLEH :
WAHYU ANGGARA (1311001)
UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
-
7/24/2019 Laporan Survey Lapangan Studi Kasus Telaga Punggur - Wahyu Anggara 1311001
2/25
2
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
2015/2016
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun laporan ini tepat pada
waktunya. Pada laporan ini membahas Tugas Perencanaan Terminal
Dalam penyusunan laporan ini, Penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan akan
tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Oleh karena itu, Penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk
penyusunan maupun materinya. Saran dan kritik yang membangun dari pembaca sangat penulis
harapkan untuk penyempurnaan laporan selanjutnya.
Batam, Oktober 2015
Penulis
-
7/24/2019 Laporan Survey Lapangan Studi Kasus Telaga Punggur - Wahyu Anggara 1311001
3/25
3
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................. 1KATA PENGANTAR .............................................................................. 2
DAFTAR ISI................................................................................ 3
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 4
1.1 Latar Belakang ...................................................................... 4
1.2 Perumusan Masalah .............................................................. 5
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelititan ................................................ 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.......
......................................................... 62.1 Fasilitas Pelabuhan .................................................................. 6
2.2 Dasar-dasar Perencanaan Pelabuhan Penumpang dan Barang 10
2.3 Peraturan Pemerintah Tentang Pelabuhan ............................... 11
2.4 Fasilitas Pelabuhan Telaga Punggur ............ 11
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........ 13
3.1 Metode yang Digunakan ........................................................... 13
3.2 Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 13
BAB IV TAHAPAN EVALUASI TERMINAL ............................................... 154.1 Rencana Umum Tata Ruang ...................................................... 15
4.2 Lay-outPelabuhan Telaga Punggur ........................................... 16
4.3 Perhitungan Akumulasi dan Volume Parkir .............................. 16
4.4 Demand Terminal ...................................................................... 18
4.4 Keselamatan dan Keamanan ...................................................... 19
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 20
5.1 Kesimpulan ........................................................... 20
5.2 Saran .................................................. 20
DOKUMENTASI .................................................................................................. 21
DAFTAR PUSTAKA ....... .................................................................................... 25
-
7/24/2019 Laporan Survey Lapangan Studi Kasus Telaga Punggur - Wahyu Anggara 1311001
4/25
4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan Negara bagian yang memiliki luas perairan yang luas dibandingkan
dengan daratannya. Dimana Indonesia memiliki luas daratan sebesar 1.910.931,32 dengan
luas lautan sebesar 3.544.743,9 . Indonesia sering disebut juga sebagai Negara kepulauan
terbesar di Indonesia. Oleh sebab itu peranan angkutan penyebrangan seperti kapal telah banyak
digunakan guna untuk melakukan perdagangaan maupun alat transportasi untuk penyebrangberpindah dari satu pulau ke pulau yang lain.
Salah satu kepulauan Indonesia yang sangat banyak menggunakan fasilitas penyebrangan
yaitu Kepulauan Riau. Provinsi Kepulauan Riau terbentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 25
tahun 2002 merupakan Provinsi ke-32 di Indonesia yang mencakup Kota Tanjungpinang, Kota
Batam, Kabupaten Bintan, Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna, dan Kabupaten Lingga.
Secara keseluruhan Wilayah Kepulauan Riau terdiri dari 4 Kabupaten dan 2 Kota, 42 Kecamatan
serta 256 Kelurahan/Desa dengan jumlah 2.408 pulau besar dan kecil dimana 40% belum bernama
dan berpenduduk. Adapun luas wilayahnya sebesar 252.601 Km2, di mana 95% - nya merupakan
lautan dan hanya 5% merupakan wilayah darat.
Oleh sebab itu fasilitas penyebrangan di daerah Kepulauan Riau sangat berperan besar,
sehingga daerah Kepulauan Riau memilika banyak sekali pembangunan pelabuhan agar
penyebrangan dapat dilakukan secara efisien mungkin untuk kenyamanan penyebrang. Kepulauan
Riau khususnya Batam memiliki beberapa pelabuhan diantaranya terdiri dari 4 pelabuhan
internasional untuk menghubungkan Batam ke Negara tetangga dan memiliki 2 pelabuhan yang di
gunakan untuk penyebrangan antar pulau yang berada dekat dengan Kepulauan Riau. Pelayanan
transportasi penyebrangan di wilayah Kepulauan Riau selama ini dilaksanakan melalui
penyelenggaraan lintas penyebrangan perintis dan lintas penyebrangan komersil. Salah satu
pelabuhan yang ada di Kepulauan Riau khususnya Batam yaitu pelabuhan untuk Lintas
Penyebrangan Komersil Telaga Punggur Tanjung Uban. Dimana pelabuhan ini melayani
-
7/24/2019 Laporan Survey Lapangan Studi Kasus Telaga Punggur - Wahyu Anggara 1311001
5/25
5
beberapa lintas penyebrangan seperti Telaga Punggur-TanjungUban, Karimun-Mangkap, dan lain-
lain.
1.2 Perumusan Masalah
1. Menilai pelabuhan Lintas Penyebrangan Komersil Telaga PunggurTanjung Uban
telah sesuai dengan persyaratan-persyaratan yang telah dibuat oleh pemerintah.
2. Apakah fasilitas yang terdapat di pelabuhan Lintas Penyebrangan Komersil Telaga
PunggurTanjung Uban telah layak maupun telah sesuai dengan besarnya permintaan.
1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan
1.3.1 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengukur tingkat pelayanan Lintas Penyebrangan Komersil Telaga Punggur
Tanjung Uban.
2. Untuk menilai kelayakan dari pelabuhan Lintas Penyebrangan Komersil Telaga
PunggurTanjung Uban.
1.3.2 Manfaat Penulisan
1. Mengetahui persyaratan yang harus ditaati oleh pelabuhan.
2. Mengetahui fasilitas apa saja yang harus dimiliki oleh suatu pelabuhan.
3. Dapat mengetahui apakah suatu pelabuhan layak atau tidaknya untuk kegiatan
penyebrangan.
-
7/24/2019 Laporan Survey Lapangan Studi Kasus Telaga Punggur - Wahyu Anggara 1311001
6/25
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Fasilias Pelabuhan
Sesuai denga peraturan pemerintah No 61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhan, ada beberapa
jenis pelabuhan berdasarkan fungsinya yaitu :
1. Pelabuhan Utama
2. Pelabuhan Pengumpul
3. Pelabuhan Penumpang
4. Pelabuhan Laut
5. Pelabuhan Sungai dan Danau
Persyaratan yang harus dipenuhi oleh pelabuhan agar dapat melakukan pelayanan yang
baik dan cepat, yaitu :
1. Harus ada hubungan yang mudah dengan antara transportasi air dan darat seperti jalan raya
dan kereta api, sedemikian hingga barang-barang dapat di angkut ked an dari pelabuhan
dengan mudah dan cepat.
2. Pelabuhan berada di suatu lokasi yang mempunyai daerah belakang ( daerah pengaruh )
subur dengan populasi penduduk yang cukup padat.
3. Pelabuhan harus mempunyai kedalaman air dan lebar alur yang cukup.
4. Kapal-kapal yang mencapai pelabuhan harus bisa membang sauh selama menunggu untuk
merapat ke dermaga guna bongkar muat barang atau mengisi bahan bakar.
5. Pelabuhan harus mempunyai fasilitas bongkar muat barang dan gudang-gudang penyimpan
barang.
6. Pelabuhan harus mempunyai fasilitas untuk mereparasi kapal-kapal.
Agar persyaratan di atas dapat terpenuhi maka harus ada fasilitas. Fasilitas pelabuhan
terbagi sesuai dengan kegunaannya :
1. Fasilitas untuk kapal
2. Fasilitas untuk barang dan penumpang
3. Fasilitas untuk penggunaan tanah.
-
7/24/2019 Laporan Survey Lapangan Studi Kasus Telaga Punggur - Wahyu Anggara 1311001
7/25
7
4. Fasilitas untuk penanganan barang.
2.1.1. Fasilitas untuk Kapal.
Terdapat 4 fasilitas yang harus dimiliki suatu pelabuhan untuk kapal diantaranya :
1. Alur pelayaran = sebagai jalan kapal sehingga dapat memasuki daerah pelabuhan dengan
aman dan lancer.
2. Penahan gelombang ( breakwater ) = untuk melindungi daerah pedalaman pelabuhan dari
gelombang, terbuat dari batu salam, batu buatan dan dinding tegak.
3. Kolam pelabuhan = berupa perairan untuk bersandarnya kapal-kapal yang berada di
pelabuhan, dan
4. Dermaga = sarana dimana kapal-kapal bersandar untuk memuat dan menurunkan barag
atau untuk mengangkut dan menurunkan penumpang.
2.1.2. Fasilitas untuk Barang dan Penumpang.
1. Gudang laut
2. Gudang
3. Lapangan penumpukan
4. Terminal
5. Tank farm
6. Silo
7. Cranes dan berbagai handling
equipment
8. Bangunan pendingin
9. Apron
10. Gedung administrasi
11. Gedung perkantoran pemerintahmaupun swasta pengelola pelabuhan,
kantor polisi, kantor keamanan,
ruang untuk buruh / pekerja
pelabuhan,
12. Bengkel
13. Garasi
14. Rumah pemadam kebakan
-
7/24/2019 Laporan Survey Lapangan Studi Kasus Telaga Punggur - Wahyu Anggara 1311001
8/25
8
2.1.2.1 Gudang Laut.
Gudang laut biasanya disebutjuga dengan sebutan gudang pabean, gudang linie ke
I,dan gudang transit. Gudang ini terletak ditepi perairan pelabuhan yang hanya dipisahkan dari
laut oleh dermaga pelabuhan. Gudang laut berfungsi sebagai tempat penyimpanan barang-
barang yang baru turun atau akan naik dari/atau ke kapal yang memerlukan perlindungan
terhadap cuaca.
2.1.2.2 Gudang.
Gudang digunakan untuk tempat penyimpanan barang dalam waktu yang cukup lama
dan gudang biasanya di bangun agak jauh dari dermaga.
2.1.2.3 Lapangan Penumpukan.
Lapangan penumpukan biasanya terletak di dekat area dermaga karena lapangan
penumpukan biasanya menyimpan barang-barang yang tahan terhadap cuaca untuk di muat
atau setelah dibongkar dari kapal.
2.1.2.4 Terminal.
Terminal adalah lokasi khusus yang diperuntukan sebagai tempat kegiatan pelayanan
bongkar atau muat barang atau petikemas dan juga digunakan untuk naik turunnya penumpang.
Didalam pelabuhan terdapat beberapa terminal diantaranya :
1. Terminal petikemas 4. Terminal barang curah
2. Terminal penumpang 5. Terminal barang tambang
3. Terminal minyak 6. Terminal biji-bijian.
2.1.2.5 Silo.
Silo adalah struktur untuk menyimpan bahan missal. Silo biasanya digunakan dakam
pertanian untuk menyimpan gandum. Silo seringjuga digunakan untuk menyimpan missal biji-
bijian, batu bata, semen, karbon hitam, woodchip, produk makanan dan serbuk gergaji.
2.1.2.6 Apron.
Apron merupakan halaman diatas dermaga yang terbentang dari sisi muka dermaga
sampai gudang laut atau lapangan penumpukan terbuka. Apron biasanya digunakan untuk
menempatkan barang yang akan dinaikkan ke kapal atau barang yang baru duturunkan dari
-
7/24/2019 Laporan Survey Lapangan Studi Kasus Telaga Punggur - Wahyu Anggara 1311001
9/25
9
kapal. Bentuk apron tergantung dari jenis barangnya, apakah barang potongan, curah atau peti
kemas.
2.1.3 Fasilitas untuk Penggunaan Tanah
Fasilitas untuk penggunaan tanah terdiri dari :
1. Jaringan jalan
2. Parking area ( untuk truk dan mobil )
3. Jalan kereta api ( railway tracking)
4. Lapangan penumpang ( marshalling yard )
5. Waiting docks ( untuk angkutan sungai )
6. Pipa-pipa untuk berbagai macam bulk liquid cargo.
2.1.4 Fasilitas Penanganan Barang
Ada beberapa macam alat yang dipergunakan untuk melakukan bongkar muat barang
potongan, antara lain :
1. Derek kapal
2. Kran darat
3. Kran terapung
4. Alat pengangkut muatan diatas dermaga
2.1.4.1 Derek Kapal
Derek kapal biasanya digunakan untuk mengangkut muatan yang tidak terlalu berat
dengan radius antara 6 meter dari lambung kapal. Derek kapal ini terdiri dari lengan, kerekan
dan akbel baja yang digerakan ( dilepas dan di tarik ) dengan bantuanwinch. Pada sebuah kapal
biasanya terdapat beberapa buah derak kapal dengan kapasitas 0.5 ton, 2.5 ton, 5 ton yang
tergantung dari besar kecilnya kapal.
2.1.4.2 Kran Darat.
Kran darat merupakan alat yang digunakan untuk bongkar muat dengan lengan yang
cukup panjang yang ditempatkan diatas dermaga pelabuhan, dipinggir permukaan perairan
pelabuhan. Kran ini mempunya roda dan dapt berpindah sepanjang rel kereta api. Daya angkut
kran darat bermacam-macam, yaitu: 2,5 ton, 5 ton, 10 ton atau lebih.
-
7/24/2019 Laporan Survey Lapangan Studi Kasus Telaga Punggur - Wahyu Anggara 1311001
10/25
10
2.1.4.3 Kran Terapung
Kran terapung adalah pesawat bongkar muat yang mempunyai mesin sendiri untuk
bergerak dari suatu tempat ke tempat lainnya. Tetapi ada juga kran jenis ini yang tidak
menggunakan mesin. Perpindahannya ditarik oleh kapal tunda. Kran terapung dapat
mengangkat beban mulai dari 50 ton 200 ton. Penggunaan kran terapung dapat
membahayakan stabilitas kapal.
2.1.4.4 Alat Pengangkut Muatan Diatas Dermaga.
Ada bebrerapa alat yang digunakan untuk mengangkut dan mengangkat barang diatas
dermaga. Beberapa diantaranya adalah fork lift, kranmobil, dan gerobag yanhg ditarik oleh
traktor.
1. Fork lift banyak digunakan untuk mengangkat barang dari apron dan membawanya ke
gudang laut dan bisa menumpuknya sampai ketinggian 6 meter. Penumpukan barang
ini membuat kemungkinan untuk penggunaan ruang secara lebih efisien.
2. Kran mobil memilikikelebihan dapat beroperasi diruang lebih sempit . kran mobil
memiliki Derek lengan yang dapat diatur sevara hidraulis.
3. Gerobag digunakan apabila jarak antara tempat penyimpanan barang dari kapal
kegedung cukup jauh.
2.2. Dasar-Dasar Perencanaan Pelabuhan Penumpang dan Barang.
Dalam perencanaan pelabuhan penumpang dan barang yang harus di perhaikan yaitu :
1. Penyedian fasilitas dasar pelabuhan penumpang dan barang.
2. Tersedianya ruang gerak yang leluasa bagi kapal dan di dalam pelabuhan.
3. Alur yang baik untuk memudahkan kapal keluar masuk pelabuhan
4. Tersedianya fasilitas pendukung seperti air bersih, BBM,dll
5. Mempunyai jaringan angkutan darat yang mudah dengan daerah pendukung nya
Dalam perencanaan pembangunan pelabuhan ada beberapa factor yang perlu di
pertimbangkan sehubungandengan kondisi lapangan yang ada, antara lain:
1. Topografi dan situasi
2. Angin
3. Pasang surut
4. Gelombang
5. Kondisi tanah
6. Karateristik kapal
-
7/24/2019 Laporan Survey Lapangan Studi Kasus Telaga Punggur - Wahyu Anggara 1311001
11/25
11
2.3. Peraturan Pemerintah Tentang Pelabuhan
Dalam perencanaan pelabuhan penumpang dan barang yang harus di perhatikan yaitu :
1. Penyedian fasilitas dasar pelabuhan penumpang dan barang.
2. Tersedianya ruang gerak yang leluasa bagi kapal dan di dalam pelabuhan.
3. Alur yang baik untuk memudahkan kapal keluar masuk pelabuhan
4. Tersedianya fasilitas pendukung seperti air bersih, BBM,dll
5. Mempunyai jaringan angkutan darat yang mudah dengan daerah pendukunnya.
Perencanaan pembangunan pelabuhan ada beberapa factor yang perlu di
pertimbangkan sehubungan dengan kondisi lapangan yang ada, antara lain:
a. Topografi dan situasi
b. Angin
c. Pasang surut
d. Gelombang
e. Kondisi tanah
f. Karateristik kapal
2.4 Fasilitas Pelabuhan Telaga Punggur
2.4.1 Fasilitas Pokok
-
7/24/2019 Laporan Survey Lapangan Studi Kasus Telaga Punggur - Wahyu Anggara 1311001
12/25
12
2.4.2. Fasilitas Penumpang
-
7/24/2019 Laporan Survey Lapangan Studi Kasus Telaga Punggur - Wahyu Anggara 1311001
13/25
13
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode yang Digunakan
Metode yang digunakan menunggunakan kajian deskriptif untuk mencari volume
kendaraan yang melintas melewati Ruas Jalan Pelabuhan Telaga Punggur, serta meninjau
langsung ke lapangan untuk teknik pengumpulan data menggunakan beberapa alat seperti:
a. Buku Tulis
b. Format survey kendaraan
c. Kartu mahasiswad. Kamera
e. Alat tulis
f. Laptop
3.2 Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilapangan harus dilakukan dengan cara teliti agar dapat
memperoleh data yang akurat. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan cara :
1. Survey jumlah kapal yang dilayani serta jumlah PNP
2. Survey jumlah kendaraan yang masuk keluar pelabuhan serta kebutuhan parkir
3. Menggunakan data yang ada
3.2.1 Survey jumlah kapal yang dilayani serta PNP
Menghitung volume jumlah penumpang yang datang dan pergi melalui
pelabuhan punggur dengan memperhatikan jadwal ferry yang ada di pelabuhan.
3.2.2 Survey jumlah kendaraan yang masuk keluar pelabuhan serta kebutuhan parkir
A. Kapasitas Parkir
Jumlah kendaraan yang dapat ditampung oleh suatu area parkir atau
jumlah petak parkir yang tersedia pada suatu area parkir.
-
7/24/2019 Laporan Survey Lapangan Studi Kasus Telaga Punggur - Wahyu Anggara 1311001
14/25
14
B. Akumulasi Parkir
Jumlah kendaraan yang diparkir disuatu tempat pada waktu tertentu
dan dapat dibagi sesuai dengan kategori jenis maksud perjalanan.
Akumulasi = ( QinQout ) + Qs
Qin = kendaraanyang masuklokasi parkir
Qout = kendaraan yang keluar lokasi parkir
Qs = kendaraan yang telah berada dilokasi parkir sebelum pengamatan
dilakukan
C. Volume Parkir
Jumlah keseluruhan kendaraan yang menggunakan fasilitas parkir,
dihitung dalam kendaraan yang parkir dalam 1(satu) hari. Volume parkir
menyatakan jumlah kendaraan yang termasuk dalam beban parkir (yaitu jumlah
parkir kendaraan per periode waktu tertentu per hari). Volume parkir dihitung
dengan menjumlahkan kendaraan yang menggunakan area parkir dalam kurun
waktu 1 hari.
3.2.3 Menggunakan metode data yang ada
Metode ini yaitu dengan cara pengumpulan data yang ada yaitu dari pencarian
peraturan pemerintah tentang kepelabuhan dan jurnal-jurnal tentang kepelabuhan.
-
7/24/2019 Laporan Survey Lapangan Studi Kasus Telaga Punggur - Wahyu Anggara 1311001
15/25
15
BAB IV
TAHAPAN EVALUASI TERMINAL
4.1 Rencana Umum Tata Ruang
Pelabuhan Telaga Punggur merupakan salah satu pelabuhan yang terdapat di daerah
Kepulauan Riau,Batam., tepatnya di Jl. Jalan Pattimura Batam 29411. Apabila melewati Jl.
Jenderal Sudirman dan Jl. Pattimura menuju ke Pelabuhan Telaga Punggur kurang lebih
dapat di tempuh selama 31 menit (22,3 km) dengan catatan kondisi jalan tanpa hambatan.
Pelabuhan penyeberangan Telaga PunggurTanjung Uban merupakan pelabuhan
penyeberangan yang menghubungkan Pulau Batam dengan Pulau Bintan. Pelabuhan TelagaPunggur memiliki area lahan pelabuhan seluas 3000 m2 , dengan luas area parkir 3.124 m2 .
Pelabuhan Telaga Punggur merupakan salah satu pelabuhan yang memiliki peranan dalam
pembangunan Kepulauan Riau. Pelabuhan penyeberangan Telaga Punggur adalah pelabuhan
yang berada di pantai timur pulau Batam, provinsi Kepulauan Riau.
Pelabuhan ASDP Telaga Punggur, Jalan Pattimura, Kepulauan Riau 29411
-
7/24/2019 Laporan Survey Lapangan Studi Kasus Telaga Punggur - Wahyu Anggara 1311001
16/25
16
4.2 Layout Pelabuhan Telaga Punggur
4.3 Perhitungan akumulasi parkir dan volume parkir
NO JAM MASUK KELUAR
AKUMULASI
PARKIR VOLUME PARKIR
1 07:00 - 07:30 25 17 8 25
2 07:30 - 08:00 23 15 16 48
3 08:00 - 08:30 27 19 24 75
4 08:30 - 09:00 23 23 24 98
5 09:00 - 09:30 17 16 25 115
6 09:30 - 10.00 24 18 31 139
7 10:00 - 10:30 19 20 30 158
8 10:30 - 11:00 25 20 35 183
9 11:00 - 11:30 13 12 36 196
10 11:30 - 12:00 20 17 39 216
11 12:00 - 12:30 28 21 46 244
12 12:30 - 13:00 17 15 48 261
13 13:00 - 13:30 22 18 52 283
-
7/24/2019 Laporan Survey Lapangan Studi Kasus Telaga Punggur - Wahyu Anggara 1311001
17/25
17
14 13:30 - 14.00 14 34 32 297
15 14:00 - 14:30 21 26 27 318
16 14:30 - 15:00 10 25 12 328
17 15:00 - 15:30 23 20 15 351
18 15:30 - 16:00 26 22 19 377
19 16:00 - 16:30 25 33 11 402
20 16:30 - 17:00 19 21 9 421
21 17:00 - 17:30 23 27 5 444
22 17:30 - 18:00 15 20 0 459
JUMLAH 459 459
*perhitungan kendaraan per 30 menit
A. PERHITUNGAN AKUMULASI PARKIR = (kendaraan yang masukkendaraan
yang keluar) + kendaraan yang telah berada didalam lokasi parkir
Misalnya pada jam 07:3008:00 = ( 2315 ) + 16 = 24
B. PERHITUNGAN VOLUME PARKIR = volume parkir + kendaraan yang masuk
Misalnya pada jam 07:3008:00 = 48 + 23 = 71
Perhitungan lapangan parkir yang dapat di tamping oleh lahan parkir pelabuhan punggur yaitu :
Luas lahan di bagi dengan luas kendaraan, dimana luas lahan parkir yang di miliki
sebesar 3.124 dan luas 1 kendaraan pribadi ya itu 2.5x 5 = 12.5 sehingga tempat parkir
yang dapat di tampng oleh lahan parkir yang di miliki pelabuhan Punggur yaitu :
L lahan : Luas kendaraan pribadi
3124 : 12.5 = 250 kendaraan
Dari perhitungan yang telah di lakukan terhadap pelabuhan Punggur Batam dalam 1
hari dapat di datangkan oleh pengunjung menggunakan kendaraan pribadi sebanyak 459
kendaraan sehingga lahan parkir yang dimiliki oleh pelabuhan punggur tidak dapat
menampung semua kendaraan yang akan parkir di lahan parkir pelabuhan Punggur.
Oleh sebab itu pada saat sekarang Pelabuhan Telaga Punggur sedang di lakukannya
perubahan terhadap bangunan serta perluasan untuk area tempat parkir. diperkirakan bangunan
Pelabuhan Telaga Punggur akan dibagun 3 lantai diatas lahan sebesar 2,2 hektar dan akan dibangun area parkir diatas lahan sebesar 3,7 hektar. Direncanakan pada bangunan 3 lantai, lantai
-
7/24/2019 Laporan Survey Lapangan Studi Kasus Telaga Punggur - Wahyu Anggara 1311001
18/25
18
pertama akan di gunakan sebagai fasilitas parkir inap kendaraan roda dua maupun roda empat
dan layanan taxi, lantai kedua digunakan untuk tempat penjualan tiket dan komersial,
sedangkan dengan lantai 3 akan dijadikan sirkulasi masuk calon penumpang sementara akses
keluar dari lantai satu.
4.4 Demand Terminal
Pelabuhan Telaga Punggur hanya melayani jalur penyebrangan Batam Tanjung
Pinang-Batam dan BatamTanjung Uban-Batam
4.5.1 Perhitungan jumlah kapal yang dilayani serta jumlah PNP
Jumlah kapal yang di layani oleh pelabuhan Punggur Batam sebanyak 5 unit Ferry
dan 3 unit speed boat. Dimana ferry dapat menampung 150 orang dan speed boat dapat
menampung dapat menampung 20 orang penumpang untuk satu kali perjalanan.
Jumlah penumpang yang datang dan jumlah penumpang yang pergi menggunakan
ferry dan speed boat.
NO JAM MASUK KELUAR
VOLUME JUMLAH
PENUMPANG
MASUK
VOLUME JUMLAH
PENUMPANG
KELUAR1 7:30-8:00 85 0 85 0
2 8:00-8:30 63 90 148 90
3 8:30-9:00 55 105 203 195
4 9:00-9:30 34 87 237 282
5 9:30-10:00 61 82 298 364
6 10:00-10:30 46 63 344 427
7 10:30-11:00 74 86 418 513
8 11:00-11:30 23 43 441 556
9 11:30-12:00 34 75 475 631
10 12:00-12:30 88 90 563 721
11 12:30-13:00 53 40 616 761
12 13:00-13:30 65 34 681 795
13 13:30-14:00 32 45 713 840
14 14:00-14:30 75 28 788 868
15 14:30-15:00 23 21 811 889
16 15:00-15:30 75 74 886 963
17 15:30-16:00 85 29 971 992
18 16:00-16:30 78 33 1049 1025
19 16:30-17:00 67 56 1116 1081
20 17:00-17:30 90 62 1206 1143
-
7/24/2019 Laporan Survey Lapangan Studi Kasus Telaga Punggur - Wahyu Anggara 1311001
19/25
19
21 17:30-18:00 52 43 1258 1186
JUMLAH 1258 1186*perhitungan kendaraan per 30 menit
4.5. Keamanan dan Keselamatan
Keamanan dan keselamatan Pelabuhan Telaga Punggur dijaga oleh beberapa petugas
pemerintah seperti :
1. Kesatuan Penjaga Laut dan Pantai ( KPLP ) yang sekarang menjadi penjaga dan
keselamatan ( Gamat )
2. KP3 ( Kesatuan Polisi Pengamanan Pelabuhan )bertugas untuk mengamankan
pelabuhan dari segi kriminalitas, termasuk penjaga di pos tiap-tiap terminal
3. Port security, merupakan petugas keamanan dibawah Pelindo yang bertugas
mengamankan peraturan-peraturan pelabuhan dari segala bentuk pelanggaran
4. Kepolisian Perairan ( Polair ) yang dulu bernama Polairud ( polisi air dan udara )yang bertugas mengamankan pelabuhan mulai dari kawasan kolam pelabuhan , alur
pelayaran dan laut lepas.
-
7/24/2019 Laporan Survey Lapangan Studi Kasus Telaga Punggur - Wahyu Anggara 1311001
20/25
20
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari pengamatan Survey Pelabuhan Telaga Pungur, Pelabuhan ini memiliki potensi
yang sangat baik untuk dikembangkan, hal itu tertuju oleh beberapa factor antara lain:
a. Lokasi yang strategis berdekatan dengan pulau pulau yang ada dikawasan
Kepulauan Riau
b. Berada di kawasan yang memiliki kepadatan aktivitas cukup tinggi
c. Banyak dikelilingi oleh pelabuhan pelabuhan kecil nelayan
d. Jumlah kapal yang di layani oleh pelabuhan Punggur Batam sebanyak 5 unit Ferry
dan 3 unit speed boat. Jumlah penumpang yang masuk 1258 dan jumlah penumpang
yang keluar 1186
e. Jumlah kendaraan yang keluar masuk sebanyak 459 kendaraan
5.2 Saran
Peningkatan fasilitas harus dapat perhatian lebih seiring dengan berkembangnya suatu
wilayah dan populasi yang ada maka perlu dilakukan peningkatan fasilitas, sehingga akan
didapatkan hasil yang maksimal dalam pengoprasian terminal kedepan nya, baik dari segi
keamanan, kenyamanan dan sebagainya. Dari perhitungan yang telah di lakukan terhadap
pelabuhan Punggur Batam dalam 1 hari dapat di datangkan oleh pengunjung menggunakan
kendaraan pribadi sebanyak 459 kendaraan sehingga lahan parkir yang dimiliki oleh pelabuhan
punggur tidak dapat menampung semua kendaraan yang akan parkir di lahan parkir pelabuhan
Punggur , maka diperlukan perluasan lahan parkir.
-
7/24/2019 Laporan Survey Lapangan Studi Kasus Telaga Punggur - Wahyu Anggara 1311001
21/25
21
DOKUMENTASI
-
7/24/2019 Laporan Survey Lapangan Studi Kasus Telaga Punggur - Wahyu Anggara 1311001
22/25
22
-
7/24/2019 Laporan Survey Lapangan Studi Kasus Telaga Punggur - Wahyu Anggara 1311001
23/25
23
-
7/24/2019 Laporan Survey Lapangan Studi Kasus Telaga Punggur - Wahyu Anggara 1311001
24/25
24
-
7/24/2019 Laporan Survey Lapangan Studi Kasus Telaga Punggur - Wahyu Anggara 1311001
25/25
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2009 Tentang Kepelabuhan
http://id.wikipedia.org/wiki/Pelabuhan_Telaga_Punggur
http://fstpt.unila.ac.id/wp-content/uploads/2015/08/T229.docx
http://www.pmmc-oppmerak.com/Info/PortDetail/?info=informasi-pelabuhan-telaga-
pungkur