laporan tahunan 2011 tahunan 2011.pdf · pendidikan orientasi kewaspadaan nasional. ... workshop...
TRANSCRIPT
Laporan Tahunan 2011
Laporan Tahunan 2011 2
SAMBUTAN DEWAN KOMISARIS
Assalamu Alaikum War. Wab. Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
hidayah-Nya sehingga Bank Sulteng dapat melewati tahun 2011
dengan pencapaian kinerja yang lebih baik dibandingkan tahun
sebelumnya yang tidak hanya dari sisi pencapaian kinerja, namun
juga pencapaian – pencapaian lainnya seperti peningkatan
implementasi Good Corporate Governance (GCG), pembenahan
infrastruktur, teknologi informasi, transformasi organisasi dan sumber
daya manusia.
Hal ini tentunya tidak terlepas dari upaya, dedikasi dan kerja keras
jajaran direksi dan seluruh karyawan Bank Sulteng dalam
melaksanakan strategi untuk memenuhi target yang telah ditetapkan
dalam Rencana Bisnis Bank Sulteng Tahun 2011.
KINERJA BANK SULTENG TAHUN 2011
Dalam menjalankan fungsi pengawasan, Dewan Komisaris menilai
bahwa dalam tahun 2011 jajaran Direksi dan seluruh karyawan Bank
Sulteng telah memberikan kontribusi yang optimal bagi pencapaian
target Rencana Bisnis Bank tahun 2011. Oleh karena itu
perkenankanlah kami menyampaikan laporan hasil pengawasan
Dewan Komisaris atas pelaksanaan operasional PT. Bank Sulteng
Tahun Buku 2011 oleh Direksi sebagai berikut :
1. Permodalan
Dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) Tahun 2011 ditargetkan
setoran modal dari pemegang saham baik berupa penyertaan
modal yang berasal dari dana APBD maupun dari hasil
pembagian dividen yang disetorkan kembali sebagai penyertaan
modal meningkat sebesar 3,20% dari dari tahun sebelumnya,
namun bila jumlah ini dikaitkan dengan moto, visi, dan misi bank
Laporan Tahunan 2011 3
sulteng, yakni “Mitra Usaha Sejati”, motor penggerak
pertumbuhan ekonomi dan pembangunan daerah serta komitmen
Gubernur dan Ketua DPRD seluruh Indonesia untuk
mengamankan pelaksanaan BPD Regional Champion guna
menjadikan BPD sebagai bank terdepan, kebanggaan seluruh
masyarakat Sulawesi Tengah serta jika dikaitkan kemampuan
permodalan BPD-BPD lainnya di Indonesia, maka jumlah tersebut
sesungguhnya masih sangat jauh dari apa yang diharapkan.
2. Penghimpunan Dana Pihak ketiga (Funding)
Dalam tahun 2011 dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun
hanya mencapai sebesar 86,16 % dari ditargetkan dalam
Rencana Bisnis Bank Sulteng.
Perlu kami sampaikan bahwa dari total dana yang berhasil
dihimpun tersebut, sebesar 55,05 % adalah yang berasal dari
dana Pemda, sedangkan 44,95 % yang berasal dari dana murni
masyarakat.
Fakta ini menunjukkan bahwa selain kemampuan penghimpunan
dana yang masih relatif terbatas juga tingkat ketergantungan
terhadap pendanaan yang bersumber dari Pemda adalah masih
relatif besar, sedang pada beberapa BPD maju lainnya di
Indonesia, walaupun sumber pendanaan berasal dari Pemda
secara nominal terus meningkat namun secara persentase jumlah
tersebut terus menurun dibanding dengan sumber pembiayaan
yang berasal dari dana masyarakat.
3. Penyaluran Dana (Landing)
Dalam tahun 2011 melalui RBB ditargetkan penyaluran dana
dalam bentuk pemberian kredit sebesar Rp. 639 milyar sedang
pada akhir penutupan tahun buku yang berhasil disalurkan adalah
sebesar Rp. 520 milyar (81,35%) dengan posisi Loan To Deposit
Rasio (LDR) sebesar 70,98% sedangkan Non Performing Loan
(NPL) sebesar 8,10% menggambarkan kualitas kinerja
Laporan Tahunan 2011 4
perkreditan bank masih kurang baik khususnya jika dikaitkan
penetapan standar maksimum NPL Gross sebesar 5%.
Disamping itu jika dikaitkan dengan visi dan misi Bank Sulteng
untuk menjadikan Bank Sulteng sebagai Motor Penggerak
Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan Daerah, juga belum
menggambarkan hasil yang menggembirakan, karena porsi
terbesar dari realisasi penyaluran kredit yakni sebesar 89,14%
masih merupakan kredit konsumtif, sedang yang dapat disalurkan
ke sektor produktif hanya sebesar 10,86%, berupa kredit
konstruksi, kredit modal kerja dan kredit investasi.
4. Perolehan Laba
Sebagaimana yang telah sama kita ketahui bahwa salah satu
indikator utama dari keberhasilan usaha perbankan adalah dari
besarnya jumlah perolehan Laba.
Dalam Tahun 2011 perolehan laba yang ditargetkan dalam RBB
hanya 59,91% dari target yang direncanakan. Perolehan Laba ini
selain relatif kecil dan belum mencapai target juga menunjukkan
penurunan yang cukup signifikan jika dibanding dengan
perolehan Laba tahun sebelumnya (2012) yaitu terjadi penurunan
sebesar 24,37 %.
5. Penerapan Pelaksanaan G.C.G
Sebagaimana diatur dalam PBI Nomor. 8/4/PBI/2006 bahwa
dalam rangka meningkatkan kinerja Bank, melindungi
kepentingan stakeholder serta meningkatkan kepatuhan
terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku maka
Bank diwajibkan untuk memastikan bahwa Good Corporate
Governance (GCG) telah dilaksanakan dalam setiap kegiatan
usaha pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi.
Laporan Tahunan 2011 5
Berdasarkan hasil pengawasan Dewan Komisaris, bahwa dalam
tahun buku 2011 yang lalu Good Corporate Governance belum
sepenuhnya dapat terlaksana dengan baik sesuai dengan standar-
standar perbankan yang berlaku, dimana juga berdasarkan hasil
penilaian eksternal audit yang menempatkan PT. Bank Sulteng
pada peringkat “4” (Moderate To High).
Penilaian berdasarkan parameter penerapan strategi bisnis untuk
mencapai target yang optimal, perbaikan di bidang layanan,
pemenuhan asas prudential banking dan implementasi Good
Corporate Governance untuk menciptakan budaya tata kelola
perusahaan yang lebih sehat.
Dari perbaikan kinerja tersebut yang semakin positif, masih
disertai dengan tingkat kepatuhan manajemen terhadap
ketentuan maupun pemenuhan komitmen dengan Bank Indonesia
dan mitra kerja. Hal ini terlihat dari masih tingginya pelanggaran
dan keterlambatan pelaporan yang mengakibatkan Sanksi berupa
denda dari Bank Indonesia.
Sebagaimana yang telah kami sampaikan tadi bahwa disamping
berbagai keberhasilan yang telah dicapai selama ini, juga
kenyataannya masih terdapat beberapa kekurangan serta kelemahan
yang masih harus dibenahi serta diatasi bersama. Untuk itu kami
minta perhatian serta dukungan dari jajaran Direksi untuk hal-hal
sebagai berikut :
1. Dalam upaya peningkatan kemampuan Bank dalam
penghimpunan dana (Funding) agar dapat dilakukan gebrakan-
gebrakan yang lebih kreatif, proaktif dan kompetitif baik kepada
pihak pemerintah daerah, dunia usaha serta masyarakat, dengan
mengupayakan penurunan prosentase tingkat ketergantungan
kita terhadap sumber pembiayaan yang berasal dari dana Pemda
walaupun harus terus didorong peningkatan nilai nominalnya, dan
terus melakukan gebrakan-gebrakan guna melipat gandakan
penghimpunan dana masyarakat.
Laporan Tahunan 2011 6
2. Operasional penyaluran dana khususnya pemberian kredit
sebagai sumber utama penghasilan Bank harus terus
dioptimalkan dengan mempersiapkan rambu-rambu kebijakan
pengelolaan kredit dan penerapan “Prudential Banking“ (Prinsip
kehati-hatian dalam pemberian kredit) guna semakin
meminimalkan risiko terjadinya kredit bermasalah.
Selain itu, kebijakan penyaluran kredit harus semakin diarahkan
untuk menopang pencapaian Motto, Visi, dan Misi Bank Sulteng,
dengan memprioritaskan pemberian kredit pada sektor-sektor
produktif prioritas, walaupun secara nominal kredit konsumtif
harus terus dipacu peningkatannya karena sesungguhnya kredit
konsumtif ini adalah merupakan “Captive Market” yang
merupakan lahan yang sangat potensial sebagai sumber
penghasilan BPD.
3. Kiranya jajaran Direksi dapat lebih semakin fokus serta
bersungguh-sungguh untuk dapat mengoptimalkan penerapan
G.C.G pada semua tingkatan dan struktur organisasi BPD baik di
Kantor Pusat, Kantor Cabang maupun Cabang Pembantu, hingga
dalam waktu dekat ini kita akan dapat segera keluar dari status
klasifikasi “Moderate To High (Peringkat IV)” menjadi Low
(Peringkat I) atau sekurang-kurangnya Low To Moderat
(Peringkat II), serta terlepas pula dari status “Bank Dalam
Pengawasan Intensif” menjadi status “Bank Sehat”.
4. Kepada Bapak Gubernur selaku Pemegang Saham Pengendali,
Bapak-Bapak Bupati serta Bapak Wali Kota selaku pemegang
saham, dengan amat sangat kami mohonkan kiranya dapat
mengupayakan solusi yang efektif untuk bisa lebih mempercepat
realisasi peningkatan jumlah setoran modal dasar menjadi Rp. 1
Trilyun sebagaimana dalam visi dan misi serta amanat BPD
Regional Champion sebagai Bank terdepan, dan menjadi tuan di
daerahnya serta menjadi kebanggaan seluruh masyarakat
Sulawesi Tengah.
Laporan Tahunan 2011 7
5. Peningktan kualitas SDM baik melalui pendidikan/ pelatihan dan
sistem pengkaderan serta penempatan sesuai keahliannya yang
lebih terbuka dalam menjaring kualitas bagi mereka yang
potensial menduduki jabatan-jabatan strategis. Untuk
memberikan pelayanan prima kepada nasabah, namun kendala
yang dihadapi adalah mekanisme kerja melalui perbaikan SOP
untuk mendukung kecepatan operasional.
Demikian apa yang kami sampaikan, kiranyan dapat bermanfaat
untuk kita semua. Amin…..
Wassalamu Alaikum War.War.
DRS. H. SAID AWAD, MH. Pjs. Komisaris Utama.
Laporan Tahunan 2011 8
PROFIL DIREKSI PT. BANK SULTENG
Direktur Utama
Moh. Ilham Soeroer, SE. MM. Lahir di Pompanua pada tanggal 7 Mei 1955, meraih Sarjana Ekonomi pada tahun 1990 di Universitas Terbuka Jakarta, dan gelar Magister Management (MM) di Universitas Krisnadwipayana Jakarta.
Memulai karimya di Bank Indonesia Makassar sejak 1979-1987, BI Jakarta (1987-1988), Biro Pemeriksa Bank (1988-1992) KBI Banjarmasin (1992-1997), KBI Cirebon (1997-1999), Direktorat Pengawasan BPR (1999-2005), KBI Palu (2005-2009) dan selanjutnya pada 9 Pebruari 2011 diangkat menjadi Direktur Utama PT. Bank Sulteng, oleh Gubernur Sulawesi Tengah.
Mengikuti berbagai pendidikan dan pelatihan dalam bidang perbankan dan ekonomi antara lain :
Kursus Pejabat Pemberian Kredit Program BJJ (1985-1986) di LPPI Jakarta.
Pendidikan Pemeriksa dan Analisa Bank (1987-1988). Kursus Penyegaran Audit Bank (1995). Kursus ALMA (1996). Kursus & Latihan Keresersean & Investigasi (1999) POLRI & Bank
Indonesia. Day to Day Leadership (1999) di EXPERD Consultant Jakarta. Training For Trainers Tingkat Manager (2000) IMMI Jakarta. International Summit on Islamic Banking & Financial (2001) Bank
Negara Malaysia–BIRT SEACEN, di Kuala Lumpur, Bank Analysis & Examination oleh Asian Development Bank Jkt.
Islamic Economics Banking & Finance (2001) International Islamic University (IIU) Kuala Lumpur.
TOT-Tim Penyusun Bahan Ajar KKMB/BDSP (2001) oleh BI-LPPI-GTZ.
Pelatihan Dasar Perbankan Syariah (2002) Tazkia-BI. Pelatihan Change Management (2003) PQM Counsultan Jakarta. Analisa Masalah & Pengambilan Keputusan (2006) Lutan Edukasi
& Crisp Learning Jakarta. Pelatihan/Sosialisasi Prudential Banking Management &
Pengelolaan Manajemen Risiko (2006) BI Denpasar Bali. Training Analisa Ekonomi Daerah -JO-Level Peneliti (2009) Qiyara
Damayani Counsultant Universitas Indonesia. Training Analisa Ekonomi Daerah 3-IRIO, Sistem Neraca Sosial
Ekonomi Level Pimpinan (2009) Qiyara Damayanti Counsultant – UI Jakarta.
Laporan Tahunan 2011 9
PROFIL DIREKSI PT. BANK SULTENG
Direktur Kepatuhan
Hans Kindangen, BSc. S.Sos.
Lahir di Sidondo pada tanggal 21 Maret 1952. Tamat Akademi Pimpinan Perusahaan tahun 1975 dan STIAP Palu tahun 2004.
Mengawali karir di PT. Bank Sulteng sebagai petugas pada Seksi Laporan Kredit tahun 1976, Seksi Kredit Confinancing tahun 1978, Kelompok wira Pembahas Kredit tahun 1984, Pjs. Kepala Bagian Kredit tahun 1987, Pjs. Karo Riset & Perencanaan tahun 1989 dan Karo Kredit tahun 1995. Selanjutnya pada tahun 2000-2004 diangkat sebagai Direktur Umum PT. Bank Sulteng, dan tahun 2004-2008 diangkat kembali sebagai Direktur Umum/ Kepatuhan, dan selanjutnya September 2008 sampai sekarang sebagai Direktur Kepatuhan PT. Bank Sulteng.
Mengikuti berbagai Pendidikan dan pelatihan dalam bidang Perbankan antara lain :
Pendidikan pejabat Perbankan Daerah DEPDAGRI.
Pelatihan P4.
Pembahasan Kredit Kecil & Kelayakan.
Pelatihan Proyek Pengembangan Usaha Kecil (PPUK).
Pelatihan Pembuatan Rencana Kerja & Anggaran Bank.
Pendidikan Manajemen Proyek.
Pendidikan Orientasi Kewaspadaan Nasional.
Kredit Konsorsium.
Lokakarya di bidang Manajemen Risiko yang dilaksanakan oleh
Bank Indonesia dan lembaga lainnya.
Berbagai seminar di bidang Compliance & Manajemen Risiko.
Laporan Tahunan 2011 10
PROFIL DIREKSI PT. BANK SULTENG
Direktur Operasional
Hj. Muliati.
Lahir di Palu pada tanggal 8 Agustus 1964, Meraih Sarjana Ekonomi pada tahun 1991 di Universitas Tadulako.
Memulai karirnya di PT. Bank Sulteng sejak Maret 1993 sebagai Kasie. Umum dan Kasie. Akuntansi, Dana & Jasa Cabang Tolitoli, Pjs. Kabag Kepegawaian/Diklat tahun 2000-2002, Kepala Biro Umum/SDM tahun 2002-2003, Pjs. Kacab. Utama (masa transisi pemisahan KCU dengan Kantor Pusat), Kepala Biro Treasury tahun 2003-2005, Kepala Divisi Kredit tahun 2005-2006 dan Kepala Divisi Perencanaan tahun 2006-2008 dan selanjutnya pada September 2008 diangkat menjadi Direktur Operasional PT. Bank Sulteng, kemudian oleh Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) terhitung tanggal 11 Juni 2009 diangkat sebagai Pjs. Direktur Utama PT. Bank Sulteng. Sejak tanggal 9 Pebruari 2011 ditetapkan kembali menjadi Direktur Operasional PT. Bank Sulteng.
Mengikuti berbagai pendidikan dan pelatihan dalam bidang perbankan, antara lain :
Pelatihan penyusunan bisnis plan.
Sosialisasi Laporan Harian Bank Umum.
Raker Divisi Treasury dan Kredit BPDSI.
Penerapan Facture to Seltie (FTS) Arrangement Pada
Penyelenggaraan Kliring.
Workshop IT/Mis Support To AML.
Sosialisasi KYC.
Pelatihan Nasional Kearsipan Daerah Multimedia.
Training Sertifikasi Manajemen Risiko Level I.
Workshop Penyusunan BPP SOP Renstra, GCG & Treasury.
Training Sertifikasi Manajemen Risiko Level II.
Laporan Tahunan 2011 11
PROFIL DIREKSI PT. BANK SULTENG
Direktur Kredit & Marketing
Diana Liza Mustaqim.
Lahir di Palu pada tanggal 19 Agustus 1968, dan menyelesaikan studi di Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako Palu.
Awal karir di tahun 1993 sebagai Teller di Bank Universal Tbk, yang kemudian merger menjadi Bank Permata Tbk. Jabatan terakhir sebagai Customer Relation Manager di Bank Permata Tbk Jakarta pada tahun 2007, dan sejak September 2008 dipercayakan sebagai Direktur Kredit & Marketing PT. Bank Sulteng.
Pendidikan dan pelatihan yang pernah diikuti antara lain :
Customer Service Representative Program (CSRTP-III). Crisis management Speec Power The Seven of Highly Effective People, Covey Foundation The Beaity of Selling Consumer Landing Know Your Customer (Anti Money Loundering) Customer Relation Manager Program The Principle of Proactive Leadership Effective Problem Solving and Decesion Making Permata Access Training-Teller Module The Service Star Training Permata Bank Syariah Office Chenelling 5 Cs-Sales Leader Lisensi Keagenan Asuransi Jiwa (Bancassurance) Keep The Service Alive Waper (Wakil agen penjual efek reksadana) Socialization of Compliance Culture & KYC Basic Agent Training Certification Unit Linked Training SmartHealth – Maxi Violet (Workshop) Workshop Syariah General Insurance Product Sertifikasi Manajemen Risiko Tingkat I, II, III dan IV International Certificate In Banking Risk and Regulation Global
Association Of Risk Profesionals
Laporan Tahunan 2011 12
Pejabat Eksekutif
Kepala Divisi Perencanaan Ruslan Lapewa, SE. Lahir di Sambo pada tanggal 14 Agustus 1961. Alumnus
Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Perusahaan Universitas
Muhammadiyah tahun 2004. Bekerja di PT. Bank Sulteng
sejak tanggal 13 Juni 1983. Selama berkarir di PT. Bank
Sulteng pernah menduduki berbagai jabatan, yaitu Pjs
Kepala Bag. Kredit Umum, Kepala Seksi Kredit PT. Bank
Sulteng Cab. Tolitoli, Pjs Kepala Bag. Pengawasan Intern,
Pjs. Kepala Biro Pengawasan Intern, Kepala Divisi Kredit,
Kepala Divisi Pengawasan Intern, dan Kepala Divisi Penelitian
dan Pengembangan.
Kepala Divisi Kredit Sarifzen, SE. Lahir di Pinotu pada tanggal 09 Juni 1965. Alumnus Fakultas
Ekonomi STIE Panca Bhakti Palu tahun 1992. Bekerja di PT.
Bank Sulteng sejak 17 Mei 1994. Selama berkarir di PT. Bank
Sulteng pernah menduduki berbagai jabatan, yaitu Kepala
Seksi Kredit Cab. Tolitoli, Kepala PT. Bank Sulteng Cab.
Pembantu Buol, Wakil Kepala Cabang Utama, Kepala Cabang
Utama, dan Kepala Cabang Luwuk.
Kepala Divisi Kepatuhan & SKMR Dra. Morina Ladtjambo. Lahir di Palu pada tanggal 28 Mei 1967. Alumnus STIKI
Makassar Jurusan Akuntansi. Bekerja di PT. Bank Sulteng
sejak tanggal 01 Oktober 1993. Selama berkarir di PT. Bank
Sulteng pernah menduduki berbagai jabatan, yaitu Kepala
Bag. Akuntansi, Kepala Biro Verifikasi & Kepatuhan, Kepala
Biro Umum/SDM, Kepala Divisi Umum/SDM, dan Kepala Divisi
Penyelamatan Kredit.
Laporan Tahunan 2011 13
Kepala Divisi Treasury
Ocvita Israwaty Pusadan, SH. Lahir di Tolitoli pada tanggal 07 Oktober 1968. Alumnus
Fakultas Hukum Universitas Tadulako tahun 1992.
Bekerja di PT. Bank Sulteng sejak tanggal 02 Agustus
1993. Selama berkarir di PT. Bank Sulteng pernah
menduduki berbagai jabatan, yaitu Kepala Bag.
RT/Perlengkapan, Kepala Bag. Riset/Perlengkapan,
Kepala Sub Divisi Riset & Perencanaan, dan Pjs Kepala
Divisi Manajemen Risiko.
Kepala Divisi Adm. Keu & TSI
Hasbi Andi Mide. Lahir di Donggala pada tanggal 25 Agustus 1959.
Tamatan SMA, Bekerja di PT. Bank Sulteng sejak tanggal
01 Agustus 1995. Selama berkarir di PT. Bank Sulteng
pernah menduduki berbagai jabatan, yaitu Kepala Sub
Divisi Pengelolaan Data Elektronik, Pjs Kepala Sub Divisi
Pengelolaan Data Elektronik, dan Kepala Bag. Teknologi
Sistem Informasi.
Kepala Divisi Umum
Israfil Nurdin. Lahir di Kayumalue pada tanggal 01 Januari 1959.
Tamatan SMA Jurusan Sospol, Bekerja di PT. Bank
Sulteng sejak 01 September 1982. Selama berkarir di
PT. Bank Sulteng pernah menduduki jabatan, yaitu
Kepala Bag. Logistik/Rumah Tangga.
Kepala Divisi Sumber Daya Manusia
Sintowaty Lawira. Lahir di Sidondo pada tanggal 02 April 1962. Tamatan
SMEA Palu Jurusan Akuntansi tahun 1981. Bekerja di
PT.Bank Sulteng sejak 01 April 1984. Selama berkarir di
PT. Bank Sulteng pernah menduduki berbagai jabatan,
yaitu Pjs Kepala Seksi Tata Usaha dan Kepala Bag.
Kepegawaian.
Laporan Tahunan 2011 14
Kepala Biro Hukum H. Arief Muhammadong,SH. Lahir di Parigi pada tanggal 08 Oktober 1957. Alumnus
Fakultas Hukum Universitas Tadulako tahun 1988. Bekerja di
PT. Bank Sulteng sejak 01 Mei 1993. Selama berkarir di PT.
Bank Sulteng pernah menduduki berbagai jabatan, yaitu
Kepala Bag. Pengawasan Kredit, Kepala Cabang Donggala,
Kepala Bagian Verifikasi Kepatuhan, Kepala Bag. SPI pada
Pengawasa Wil. I, dan Kepala Divisi SPI.
Kepala Biro Direksi & Humas
Husen Abd. Hamid. Lahir di Palu pada tanggal 15 Mei 1957. Tamatan SMA
Muhammadiyah Palu Jurusan Bahasa tahun 1981.
Bekerja di PT. Bank Sulteng sejak 01 Juli 1982. Selama
berkarir di PT. Bank Sulteng pernah menduduki
berbagai jabatan, yaitu Kepala Seksi Sekretariat dan
Kepala Bag. Sekretariat.
Ketua Tim Penyelesaian Kredit Bermasalah Johanis Bando, Bsc. Lahir di Poso pada tanggal 18 Desember 1957. Alumnus
Akademi Bank dan Keuangan tahun 1981. Bekerja di PT. Bank
Sulteng sejak 09 Agustus 1982. Selama berkarir di PT. Bank
Sulteng pernah menduduki berbagai jabatan, yaitu Kepala
Seksi Dana & Jasa, Kepala Seksi/Wira Kredit Umum, Kepala
Bag. Kredit Umum, Kepala Bag. Umum, Kepala Divisi
Perencanaan/Litbang, Kepala Cabang Poso, Kepala Divisi
Treasury, Kepala Cabang Utama, Kepala Divisi Penyelamatan
Kredit, dan Kepala Divisi SKMR.
Laporan Tahunan 2011 15
Kepala Cabang & Cabang Pembantu
URAIAN NAMA
Kantor Cabang Utama Hj. Ramiyatie, SE.
Kantor Cabang Luwuk Ramli Martasi, SE.
Kantor Cabang Tolitoli Salma Butudoka, SE.
Kantor Cabang Poso Mansyur, DM. BSc.
Kantor Cabang Parigi Wahidudin, S.Sos.
Kantor Cabang Buol Ibrahim Ishak, SE.
Kantor Cabang Bungku Februs Ntjali, BSc.
Kantor Cabang Salakan Taufik S. Akum, Amd.
Kantor Cabang Pembantu Donggala Sadik Alatas, SE.
Kantor Cabang Pembantu Bangkep Hengky Amir, SE.
Kantor Cabang Pembantu Morowali I Made Surata
Kantor Cabang Pembantu Ampana Arnan Maradjai, S.Sos.
Kantor Cabang Pembantu Paleleh Rizal Akase, SE.
Laporan Tahunan 2011 16
IKHTISAR DATA KEUANGAN
A. DATA KEUANGAN Dalam Jutaan Rp
No. Komponen Neraca 2007 2008 2009 2010 2011
1 Total Asset 808.895 1.000.426 800.127 1.211.154 1.147.175
2 Dana Pihak Ketiga 603.498 589.592 515.537 635.043 732.337
- Giro 440.543 433.917 375.992 495.263 556.484
- Tabungan 137.907 128.931 105.322 105.371 136.945
- Deposito 25.048 26.744 34.223 34.409 38.908
3 Penempatan & Surat Berharga
93.407 287.863 138.9549 451.737 370.684
4 Kredit Diberikan 385.038 468.972 475.555 491.997 519.783
5 Aktiva Tetap & Inventaris 6.718 7.302 7.170 7.300 15.355
6 Pinjaman Yang Diterima 15.027 7.539 51 30.051 12.392
7 Modal Disetor 109.993 132.904 159.908 196.908 197.369
B. PERKEMBANGAN LABA USAHA
Dalam Jutaan Rp
No. Komponen Neraca 2007 2008 2009 2010 2011
1 Pendapatan ;
Pendapatan Bunga Bersih 65.103 90.671 97.447 128.920 93.129
Pendapatan Operasional 88.849 116.347 122.453 158.209 139.542
Pendapatan Non Operasional
334 2.193 697 1.206 3.396
2 Biaya ;
Biaya Bunga Dana 18.382 19.272 18.224 22.324 32.590
Biaya Operasional 70.533 85.434 79.757 94.025 102.004
Biaya Non Operasional 1.465 775 206 566 481
3 Laba ;
Laba Operasional 18.316 30.913 42.696 64.184 37.538
Laba Sebelum Pajak 17.185 32.331 43.187 64.824 40.453
Pajak Penghasilan 5.868 12.414 12.516 16.826 11.520
Laba Setelah Pajak 11.316 19.917 30.672 47.998 28.933
Laporan Tahunan 2011 17
C. PERKEMBANGAN MODAL & SAHAM
Dalam Ribuan Rp
No. Komponen Neraca 2007 2008 2009 2010 2011
1 Modal Setor 77.815.700 91.928.800 103.153.900 112.929.800 122.635.600
2 Jumlah Lembar Saham yang ditempatkan
1.000 1.000 2.000 2.000 4.905
3 Jumlah Lembar Saham yang disetor
778 919 1.032 1.129 1.226
D. RASIO KEUANGAN
No. Komponen 2007 2008 2009 2010 2011
1 BOPO 80.73% 72.73% 64.93% 59.34% 73.10%
2 NIM 11.03% 11.85% 15.39% 13.16% 10.28%
3 ROA 2,12% 3.57% 4.11% 5.35% 2.90%
4 ROE 10.29% 17.59% 21.42% 24.37% 16.56%
5 LDR 68.02% 85.89% 100.44% 85.45% 77.27%
6 CAR 23.34% 22.44% 23.14% 28.95% 22.84%
7 NPLs Gross 10.11% 9.09% 8.81% 8.89% 7.44%
8 NPLs Netto 4.98% 2.81% 1.70% 0.67% 0.33%
Laporan Tahunan 2011 18
PERTUMBUHAN LAPORAN KEUANGAN PT. BANK SULTENG DALAM 5 TAHUN TERAKHIR SEBAGAIMANA DALAM GRAFIK DIBAWAH INI :
Laporan Tahunan 2011 19
Laporan Tahunan 2011 20
Laporan Tahunan 2011 21
Laporan Tahunan 2011 22
KOMPOSISI MODAL SETOR PT. BANK SULTENG
Dalam Jutaan Rp
No. PEMEGANG SAHAM
POSISI MODAL DISETOR JUMLAH LEMBAR SAHAM
KEPEMI LIKAN Des. 2010
Setoran Modal Des. 2011
Dlm Th.2011
1 Pemda Propinsi Sulteng 61.434.300 6.000.000 67.434.300 674.343 54,99%
2 Pemda Kab. Donggala 8.094.600 850.000 8.944.600 89.446 7,29%
3 Pemda Kab. Poso 6.715.100 0 6.715.100 67.151 5,48%
4 Pemda Kab. Banggai 5.750.000 1.497.700 7.247.700 72.477 5,91%
5 Pemda Kab. Tolitoli 5.200.000 500.000 5.700.000 57.000 4,65%
6 Pemda Kab. Tojo Una-Una 5.200.000 510.000 5.710.000 57.100 4,66%
7 Pemda Kab. Morowali 6.528.000 100 6.528.100 65.281 5,32%
8 Pemda Kab. Buol 6.015.700 100 6.015.800 60.158 4,91%
9 Pemda Kab. Parigi-Moutong 5.952.200 (52.200) 5.900.000 59.000 4,81%
10 Pemda Kab. Bangkep 1.200.000 200 1.400.000 14.000 1,14%
11 Pemda Kab. Kodya Palu 839.900 200 1.040.000 10.400 0,85%
T O T A L 112.929.800 9.705.800.000 122.635.600 1.226.356 100,00%
Laporan Tahunan 2011 23
JARINGAN PELAYANAN DAN DAFTAR ALAMAT KANTOR
KANTOR PUSAT
Jln. Emmy Saelan Kompleks Mall Tatura Blok B/38,39 Palu, Sulawesi Tengah Telp. (0451) 429509-421780-423029 Fax (0451) 452836 Email : [email protected]
Pengembangan Jaringan
Perkembangan Jaringan Kantor dan Layanan Bank Sulteng selama 5 (lima) tahun terakhir adalah sebagai berikut :
Jaringan Kantor dan Layanan PT. Bank Sulteng
Kantor & Jaringan 31 Desember
2007 2008 2009 2010 2011
Kantor Pusat 1 1 1 1 1
Kantor Cabang Utama 1 1 1 1 1
Kantor Cabang 6 6 7 7 7
Kantor Cabang Pembantu 4 4 5 5 5
Kantor Kas - - 2 6 10
Payment Point - 3 8 8 8
ATM - 7 11 15 27
Jumlah Jaringan Distribusi 12 22 35 43 49
Laporan Tahunan 2011 24
Kantor Cabang
Kantor Alamat Kepala Cabang
Cabang Utama Jln. Emmy Saelan Kompl. Mall Hj. Ramiyatie,SE Tatura Blok B/38-39 Telp. (0451) 424537. Fax (0451) 453836
Cabang Luwuk Jln. Ahmad Yani Ramli Martasi, SE No.16 Luwuk Telp. (0461) 21600, 21333, Fax (0461) 23231
Cabang Poso Jln. Pulau Sumatera Mansyur, DM, BSc No.21 Poso Telp. (0452) 21818, Fax (0452) 21820.
Cabang Tolitoli Jln. Panjaitan No. 35 Tolitoli Salma Butudoka,SE Telp. (0453) 22530 – 22531, Fax (0453) 23033
Cabang Parigi Jln. Trans Sulawesi No. 50 Parigi Wahiduddin, S.Sos Telp. (0450) 21699, Fax (0450) 21698
Cabang Bungku Jln. Trans Sulawesi No. Bungku Februs Ntjali, SE Telp. (0411) 402199, Fax (0411) 402199
Cabang Buol Jln. Syarif Mansyur No. 64 Buol Ibrahim Ishak, SE Telp. (0445) 211134,
Fax (0445) 211222
Cabang Salakan Jln. KRI Tongkol No. 20 Salakan Taufiq Akum, SE Telp. (0462) 21800, Fax (0462) 21782
Laporan Tahunan 2011 25
Kantor Cabang Pembantu
Kantor Alamat Kepala Cabang
Cab. Pemb. Donggala Jln. Pettalolo No.97 Donggala Sadik Alatas, SE Telp. (0457) 71920, Fax (0457) 72029
Cab. Pemb. Ampana Jln. R.A. Kartini No. 14 Ampana Arnan Maradjai, S.Sos Telp. (0464) 21488, Fax (0464) 21444
Cab. Pemb. Morowali Jln. Yos Sudarso No. 83 Kolonodale I Made Surata Telp. (0465) 21518.
Fax (0465) 21528
Cab. Pemb. Bangkep Jln. S.A. Amir No.02 Bangkep Hengky Amir, SE Telp. (0462) 21103, Fax (0462) 21115
Cab. Pemb. Peleleh Jln. Tadulako Paleleh Moh. Rizal Akase, SE
Kantor Kas
Kantor Gubernu Sulawesi Tengah Kantor Bupati Banggai Jln. Sam Ratulangi Palu Bukit Halimun Luwuk Kantor Samsat Palu Kantor Bupati Parigi-Moutong Jln. Kartini Palu Kompleks Ktr. Bupati Parigi-Moutong Rumah Sakit Umum Undata Palu Kecamatan Batui Jln. DR. Suharso Palu Desa Batui. Kabupaten Sigi Kecamatan Bolano Jln. Lasoso Biromaru Kota Nagaya Kec. Bolano Kantor Walikota Palu Kantor Bupati Tojo Una-Una Jln. Balai Kota Selatan Jln. Merdeka No. 1 Ampana
Laporan Tahunan 2011 26
Alamat ATM Bank Sulteng
1. Kantor Cabang Utama Palu
2. Kantor Gubernur Sulawesi Tengah
3. Mall Tatura Palu
4. Grand Hero
5. Rumah Sakit Umum Anuta Pura Palu
6. Kantor Samsat Prop. Sulteng Palu
7. Kantor Cabang Parigi
8. Kantor Cabang Poso
9. Kantor Cabang Luwuk
10. Kantor Cabang Bungku
11. Kantor Cabang Tolitoli
12. Kantor Cabang Buol
13. Kantor Cabang Salakan
14. Kantor Cabang Pembantu Ampana
15. Kantor Cabang Pembantu Morowali
16. Kantor Cabang Pembantu Bangkep
17. Kantor Cabang Pembantu Donggala
18. Kantor Kas Bukit Halimun Luwuk
19. Rumah Sakit Umum Anuta Loko Parigi
20. Rumah Sakit Umum Undata Prop. Sulteng
21. Kantor Bupati Donggala (Gunung Bale)
22. Kantor Kas Sigi
23. SPBU Buol
24. Kantor Bupati Morowali
25. Kantor Bupati Tojo Una-una
26. Kantor Bupati Tolitoli
27. Kantor Walikota Palu
Laporan Tahunan 2011 27
1. Penghimpunan dana yang berasal dari simpanan masyarakat dan pemda berupa ;
Giro
Deposito
Tabungan ; - Tabungan Simpeda - Tabungan Anutapura - TabunganKu - Tabungan PensiunKu
2. Penggunaan dana yang disalurkan dalam bentuk kredit kepada masyarakat berdasarkan
jenis dan sektor ekonomi yang terdiri atas ;
Berdasarkan jenis : - Kredit Modal Kerja - Kredit Investasi - Kredit Usaha Kecil (KUK) - Kredit Modal Kerja Konstruksi (KMKK) - Kredit Konsumtip - Kredit Program
Berdasarkan sektor ekonomi : - Pertanian - Pertambangan - Perindustrian - Perdagangan/restoran & hotel - Listrik, gas dan air - Konstruksi - Pengangkutan - Jasa dunia usaha - Jasa-jasa sosial masyarakat - Lain-lain.
Skin kredit yang diberikan : - Kredit umum lainnya - Stanby loan - KUR - Kredit konsumtif - Kredit program - KI - KMK.
PRODUK LAYANAN PT. BANK SULTENG
Laporan Tahunan 2011 28
3. Jenis layanan lainnya
Untuk memberikan jasa layanan yang optimal sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan
nasabah melalui upaya peningkatan teknologi, perluasan jaringan kantor dan kemitraan
dengan lembaga/badan usaha/instansi lainnya sehingga diharapkan akan memberikan
kontribusi yang semakin meningkat terhadap kinerja PT. Bank Sulteng yang berkaitan
dengan fee based income, PT. Bank Sulteng memiliki jasa perbankan lainnya, yaitu :
Kiriman uang
Inkaso
Transfer BI-RTGS
Garansi bank
Referensi bank
Penerimaan pembayaran pajak
Pembayaran gaji pegawai/pensiun
Elektronic banking ;
- ATM
- Pembelian pulsa
Laporan Tahunan 2011 29
Karyawan PT. Bank Sulteng
Komposisi Karyawan Berdasarkan Jabatan
Jabatan Posisi
2007 2008 2009 2010 2011
Kepala Divisi/Kepala Biro 8 8 8 7 10
Kepala Cabang Utama 1 1 1 1 1
Kepala Cabang 6 6 7 7 7
Kantor Cabang Pembantu 4 4 5 5 5
Kabag/Kasie 65 62 59 62 62
Jumlah 84 81 80 82 85
Komposisi Karyawan Berdasarkan Jendang Pendidikan
Jabatan Posisi
2007 2008 2009 2010 2011
Pasca Sarjana 2 2 2 2 2
Sarjana 124 143 163 161 183
Sarjana Muda 22 21 21 44 25
S L T A 146 130 125 137 160
SLTP/SD 4 4 3 4 3
Jumlah 298 300 314 348 373
Komposisi Karyawan Berdasarkan Status Kepegawaian
Jabatan Posisi
2007 2008 2009 2010 2011
Tenaga Organik 219 221 269 292 325
Tenaga Honorer/Magang 43 43 22 30 26
Tenaga Kontrak 36 36 23 26 22
Jumlah 296 300 314 348 373
Komposisi Karyawan Berdasarkan Jenis Kelamin
Jabatan Posisi
2007 2008 2009 2010 2011
Laki-Laki 220 223 230 248 268
Perempuan 76 77 84 100 105
Jumlah 296 300 314 348 373
Laporan Tahunan 2011 30
Peristiwa 2011
Penyerahan bantuan kepada
Korban banjir bandang di Desa
Mbuvu, Kab. Donggala, Sulteng
Melalui dana CSR PT. Bank Sulteng.
Peristiwa 2011
Pelaksanaan Rapat Koordinasi
Dalam rangka penyusunan
Rencana Bisnis Bank (RBB)
Tahun 2011.
Peristiwa 2011
Peningkatan Sumber Daya Manusia
PT.Bank Sulteng dengan melalui
Pelatihan Leadership Skill.
Laporan Tahunan 2011 31
Analisa Keuangan & Pembahasan Manajemen
PT. Bank Sulteng melalui peranannya sebagai penggerak pembangunan ekonomi
daerah sebagaimana yang tertuang dalam visi dan misinya, telah mencatat keberhasilan
dalam kurun waktu tahun 2011 yang terlihat dari peningkatan kinerja keuangan dan tetap
menjaga sebagai bank yang sehat. PT. Bank Sulteng sesuai dengan fungsinya sebagai
lembaga intermediasi berperan sebagai perantara antara masyarakat yang memiliki
kelebihan dana dan masyarakat yang kekurangan dana yang pelaksanaannya tertuang
dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) PT.Bank Sulteng setiap tahun.
A. Asset
Total Asset PT. Bank Sulteng pada tahun 2011 tercatat mengalami penurunan
sebesar Rp.63,9 miliar atau -5,28% dibanding tahun 2010. Yakni pada tahun 2010
total asset PT.Bank Sulteng Rp. 1,21 triliun dan pada tahun 2011 sebesar Rp. 1,147
triliun.
B. Permodalan
PT. Bank Sulteng dimiliki oleh Pemerintah Propinsi Sulawesi Tengah dan seluruh
Pemerintah Kabupaten dan Kota di wilayah Propinsi Sulawesi Tengah. Berdasarkan Akta
Pendirian PT. Bank Sulteng No. 23 tanggal 30 April 1999 yang dibuat oleh notaris
Anand Umar Adnan, SH., MH. berkedudukan di Palu, selanjutnya diubah dengan akta
notaris Anand Umar Adnan No. 36 tanggal 11 Juni 2009, modal dasar PT. Bank Sulteng
ditetapkan sebesar Rp. 200 miliar dengan nominal Rp. 100.000 per lembar saham.
Terdapat perubahan atas modal dasar dan modal disetor pada tahun 2011, masing-
masing menjadi Rp. 490,5 miliar dan Rp. 122,6 miliar, ditetapkan berdasarkan Akta No.
05 tanggal 27 April 2011 yang dibuat oleh Notaris Idayanti Pandan, SH., M.Kn.
Modal setor PT. Bank Sulteng per 31 Desember 2011 mencapai Rp. 122,6 miliar,
yang berarti naik Rp. 9,7 miliar atau 8,59% dari jumlah modal setor tahun 2010
sebesar Rp. 112,9 miliar. Jika modal setor tahun 2011 ini dibandingkan dengan total
asset tahun 2011, maka share modal setor hanya mencapai 10,69%. Adapun komposisi
modal yang telah disetor oleh masing-masing pemegang saham adalah sebagai berikut :
Laporan Tahunan 2011 32
Tabel 1 Komposisi Modal Disetor
Dalam Jutaan Rp
C. Penghimpunan Dana
1. Dana Pihak Ketiga
Tahun 2011 adalah tahun dimana PT. Bank Sulteng telah memasuki 42 tahun dalam
melayani pemerintah dan masyarakat guna membantu dan mendorong pertumbuhan
perekonomian dan pembangunan daerah khususnya propinsi Sulawesi Tengah.
Perubahan-perubahan yang telah dilakukan menjadikan PT. Bank Sulteng mampu
bertahan di tengah persaingan perbankan yang ketat dewasa ini. Persaingan yang ada
tidak saja dalam hal produk dan jasa, namun juga meliputi pelayanan terhadap
nasabah.
Kegiatan operasional bank selain dibiayai dengan modal sendiri, juga diperoleh dari
penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) melalui bentuk simpanan Giro, Tabungan dan
Deposito. Hingga akhir tahun 2011, total penghimpunan dana pihak ketiga secara
keseluruhan mengalami peningkatan sebesar Rp. 97,29 miliar atau 15,32%, menjadi
Rp. 732,3 miliar tahun 2011 dibanding tahun 2010 hanya sebesar Rp. 635 miliar.
No. Pemegang Saham
Posisi Modal Setoran Kepemilikan
% Per 31 Des 2010
Setoran 2011
Per 31 Des 2011
1. Pemda Prop. Sulteng 61.434.300 6.000.000 67.434.300 54,99%
2. Pemda Kab. Donggala 8.094.600 850.000 8.944.600 7,29%
3. Pemda Kab. Banggai 5.750.000 1.497.700 7.247.700 5,91%
4. Pemda Kab. Poso 6.715.100 - 6.715.100 5,48%
5. Pemda Kab. Morowali 6.528.000 100 6.528.100 5,32%
6. Pemda Kab. Buol 6.015.700 100 6.015.800 4,91%
7. Pemda Kab. Parigi Moutong 5.952.200 (52.200) 5.900.000 4,81%
8. Pemda Kab. Tojo Una-una 5.200.000 510.000 5.710.000 4,66%
9. Pemda Kab. Tolitoli 5.200.000 500.000 5.700.000 4,65%
10. Pemda Kab. Banggai Kepulauan 1.200.000 200.000 1.400.000 1,14%
11. Pemda Kota Palu 839.900 200.100 1.040.000 0,85%
Total 112.929.800 9.705.800 122.635.600 100,00%
Laporan Tahunan 2011 33
Tabel 2 Perkembangan Dana Pihak Ketiga : Dalam Jutaan Rp
Dana Pihak Ketiga 2011 2010 Pertumbuhan (growth)
Rp. %
Giro 556.484 495.263 61.222 12,36%
Tabungan 136.945 105.371 31.574 29,96%
Deposito 38.908 34.409 4.499 13,07%
Total 732.337 635.043 97.294 15,32%
Giro Posisi Giro mengalami peningkatan sebesar Rp. 61,2 miliar (12,36%), yaitu dari
tahun 2010 sebesar Rp. 495,2 miliar menjadi Rp. 566,5 miliar pada tahun 2011.
Tabel 3 Perkembangan Giro : Dalam Jutaan Rp
Giro 2011 2010 Pertumbuhan (growth)
Rp. %
Pihak Berelasi 179.099 216.698 (37.599) -17,35%
Pihak Ketiga 377.386 278.565 98.821 35,47%
Total 556.484 495.263 61.222 12,36%
Tabungan
Posisi Tabungan mengalami peningkatan sebesar Rp. 31,5 miliar (29,96%),
yaitu dari tahun 2010 sebesar Rp. 105,371 miliar menjadi Rp. 136,945
miliar pada tahun 2011.
Tabel 4 Perkembangan Tabungan : Dalam Jutaan Rp.
Tabungan 2011 2010 Pertumbuhan (growth)
Rp. %
Pihak Berelasi
Simantap 25 177 (152) -86%
Simpeda 92 20 72 367%
Tabunganku 0 3 (3) -100%
Pihak Ketiga
Simantap 25.217 20.101 5.117 25,45%
Tabungan lokal 1 1 0 -6,22%
Simpeda 102.356 79.763 22.597 28,33%
Tabunganku 6.348 5.307 1.041 19,62%
Tabungan PNS 2.900 0 2.900 #DIV/0!
Pensiunku 6 0 6 #DIV/0!
Total 136.945 105.371 31.574 29,96%
Laporan Tahunan 2011 34
Deposito
Posisi Deposito mengalami peningkatan sebesar Rp. 4,5 miliar (13,07%), yaitu
dari tahun 2010 sebesar Rp. 34,4 miliar menjadi Rp. 38,9 miliar pada tahun
2011.
Tabel 5 Perkembangan Deposito : Dalam Jutaan Rp
Deposito 2011 2010
Pertumbuhan (growth)
Rp. %
Deposito Berjangka
1 bulan 28.859 25.413 3.445 13,56%
3 bulan 5.426 4.056 1.371 33,79%
6 bulan 826 490 336 68,57%
9 bulan 0 0 0 #DIV/0!
12 bulan 3.797 4.450 (653) -14,67%
Total 38.908 34.409 4.499 13,07%
Tabel 6 Perkembangan Tingkat Suku Bunga :
Jenis Dana Tingkat Suku Bunga
2011 2010
Giro 1,00% s/d 3,00% 1,00% s/d 3,00%
Tabungan 0,25% s/d 4,00% 0,25% s/d 4,00%
Deposito Berjangka 4,50% s/d 6,00% 4,50% s/d 6,00%
2. Pinjaman Yang Diterima
Pinjaman yang diterima berupa kerjasama pembiayaan bersama PT. Permodalan
Nasional Madani. Pada tahun 2011 pinjaman yang diterima sebesar Rp. 30 miliar,
turun Rp. 17,65 miliar atau 58,76% dari tahun 2011.
Laporan Tahunan 2011 35
D. Penggunaan Dana
1. Giro pada Bank Indonesia
Giro pada Bank Indonesia tahun 2011 sebesar Rp. 103,544 miliar, naik Rp.34,79
miliar atau 50,6% dari tahun 2010 sebesar Rp. 68,75 miliar.
2. Giro pada Bank Lain
Giro pada bank lain tahun 2011 sebesar Rp. 11,837 miliar, yang terdiri dari giro
pada Bank Pemerintah sebesar Rp. 8,88 miliar, Giro pada Bank Pembangunan
Daerah Rp. 0,92 miliar dan Giro pada Bank Swasta sebesar Rp. 2,85 miliar. Terjadi
penurunan 71,8% atau sebesar Rp. 30,26 miliar dari tahun 2010 sebesar Rp. 42,1
miliar.
3. Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain
Pada tahun 2011, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain mencapai Rp.
370,68 miliar atau mengalami penurunan sebesar Rp. 83,78 miliar atau sebesar
18,43% dibandingkan dengan tahun 2010 sebesar Rp. 451,73 miliar.
4. Kredit yang diberikan
Dari dana terhimpun disalurkan kembali dalam bentuk pembiayaan kredit kepada
masyarakat dengan fokus kepada pembiayaan usaha mikro, kecil dan menengah
(UMKM) dengan tidak mengabaikan usaha dalam skala besar. Sedangkan
penyaluran kredit bagi para pegawai negeri sipil (PNS) berpenghasilan tetap pada
instansi yang mempunyai rekening di PT. Bank Sulteng terus dilakukan guna
pemenuhan kebutuhan dalam rangka peningkatan kesejahteraan PNS tersebut.
Penyaluran kredit selain bertujuan melaksanakan fungsi intermediasi, juga dalam
rangka turut berperan dalam menggerakkan dan mengembangkan perekonomian
daerah serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan tetap
mengedepankan prinsip kehati-hatian melalui sistem pemberian kredit yang sehat.
Terhadap dana-dana yang belum tersalurkan dalam bentuk kredit perlu
dioptimalkan penggunaannya dalam bentuk penempatan dengan tetap
memperhatikan faktor rentabilitas, likuiditas dan risiko. Rincian pemberian kredit
berdasarkan jenis tersaji pada tabel berikut :
Laporan Tahunan 2011 36
Tabel 7 Pemberian Kredit Berdasarkan Jenis Usaha : Dalam Jutaan Rp
Jenis Kredit 2011 2010
Pertumbuhan (growth)
Rp. %
Kredit Modal Kerja 78.831 77.575 1.256 1,62%
Kredit Investasi 3.953 3.898 54 1,39%
Kredit Pegawai Jangka Pendek 334 296 38 12,73%
Kredit Pegawai Jangka Panjang 453.560 435.787 17.773 4,08%
Kredit Pegawai PT. Bank Sulteng 29.164 25.055 4.109 16,40%
Total 565.842 542.612 23.230 4,28%
Penyisihan Kerugian 46.060 50.614 -4.555 -9,00%
Total-bersih 519.782 491.997 27.785 5,65%
Penyaluran dana melalui kredit pada tahun 2011 mencapai Rp. 519,78 miliar,
mengalami peningkatan sebesar Rp. 27,78 miliar atau 5,65% dari total pemberian
kredit pada tahun 2010 sebesar Rp. 491,99 miliar. Rincian pemberian kredit
berdasarkan wilayah di Sulawesi Tengah tersaji pada tabel berikut ini.
Tabel 8 Pemberian Kredit Berdasarkan Wilayah : Dalam Jutaan Rp
Jaringan Kantor 2011 2010 Pertumbuhan (growth)
Rp. %
Cabang Utama 87.080 97.504 (10.425) (10,69%)
Cabang Parigi Moutong 27.294 33.802 (6.508) (19,25%)
Cabang Poso 27.709 25.454 2.255 8,86%
Cabang Banggai 87.320 94.524 (7.204) (7,62%)
Cabang Tolitoli 29.768 28.130 1.638 5,82%
Cabang Buol 52.916 39.724 13.192 33,21%
Cabang Bungku 58.310 50.475 7.834 15,52%
Cabang Salakan 39.236 25.129 14.107 56,14%
Cabang Pem. Donggala 22.059 26.046 (3.986) (15,31%)
Cabang Pem. Ampana 57.536 53.501 4.035 7,54%
Cabang Pem. Morowali 42.508 37.185 5.323 14,31%
Cabang Pem. Bangkep 26.097 28.707 (2.609) (9,09%)
Cabang Pem. Paleleh 8.009 2.430 5.579 229,54%
Total 565.842 542.612 23.230 4,28%
*jumlah kredit belum dikurangi penyisihan kerugian
Laporan Tahunan 2011 37
Tabel 9 Pemberian Kredit Berdasarkan Sektor Ekonomi :
Dalam Jutaan Rp
Sektor Ekonomi 2011 2010 Pertumbuhan (growth)
Rp. %
Pertanian 5.939 4.009 1.929 48,12%
Pertambangan 130 191 (61) (32,04%)
Perindustrian 2.208 3.157 (949) (30,06%)
Perdagangan/Restoran & Hotel 34.123 22.759 11.364 49,93%)
Listrik, Gas & Air 30 0 30 ---
Konstruksi 8.041 16.290 (8.248) (50,64%)
Pengangkutan 854 1.009 (155) (15,33%)
Jasa Dunia Usaha 5.148 3.662 1.486 40,57%
Jasa-Jasa Sosial Masyarakat 0 0 0 ---
Lain-lain 463.310 440.920 22.390 5,08%
Total 519.783 491.997 27.785 5,65%
Tabel 9
Pemberian Kredit Berdasarkan Kolektibilitas :
Dalam Jutaan Rp
Kolektibilitas 2011 2010 Pertumbuhan (growth)
Rp. %
Lancar 509.165 468.038 41.128 8,79%
Perhatian Khusus 14.550 26.357 (11.807) (44,79%)
Kurang Lancar 1.111 2.651 (1.540) (58,10%)
Diragukan 1.884 2.696 (812) (30,12%)
Macet 39.132 42.871 (3.739) (8,72%)
Penyisihan Kerugian 46.060 50.614 (4.555) (9,00%)
Total 519.783 491.997 27.785 5,65%
Laporan Tahunan 2011 38
5. Asset Tetap Sepanjang tahun 2011, PT. Bank Sulteng melakukan penambahan asset tetap senilai
Rp. 8,05 miliar atau peningkatan sebesar 110,35%.
Tabel 10 Perkembangan Asset : Dalam Jutaan Rp
Uraian 2011 2010 Pertumbuhan (growth)
Rp. %
Tanah 1.830 1.830 0 0,00%
Bangunan kantor 1.932 1.783 149 8,38%
Rumah dinas 283 353 (70) (19,87%)
Kendaraan bermotor 3.915 3.847 68 1,76%
Mesin kantor 11.933 11.121 812 7,30%
Perabot kantor 2.961 2.738 224 8,17%
Perabot rumah dinas 242 228 13 5,79%
Sub Total 23.095 21.900 1.196 5,46%
Asset dalam penyelesaian 9.184 0 9.184 ---
Total 32.279 21.900 10.379 47,39%
Akumulasi Penyusutan 16.924 14.600 2.3234 15,92%
Total-bersih 15.355 7.300 8.055 110,35%
E. Hasil Usaha
1. Pendapatan
Total pendapatan yang diperoleh PT. Bank Sulteng tahun 2011 adalah sebesar
Rp.142,93 miliar atau turun 10,34% dibandingkan tahun 2010 sebesar Rp. 159,41
miliar. Penurunan ini diakibatkan turunnya pendapatan bunga dari hasil bunga dan
provisi serta komisi yang berhubungan dengan aktifitas perkreditan meskipun dari
sisi pendapatan non operasional mengalami peningkatan tapi tidak mempengaruhi
secara signifikan pergerakan penurunan total pendapatan.
2. Beban
Total beban selama tahun 2011 adalah sebesar Rp. 102,48 miliar atau naik 8,35%
dibandingkan tahun 2010 yaitu sebesar Rp. 94,59 miliar. Adapun beban terdiri dari
beban bunga Rp. 32,59 miliar, beban umum dan administrasi Rp. 24,91 miliar, beban
tenaga kerja Rp. 36,33 miliar, beban lainnya Rp. 8,16 miliar serta beban non
operasional Rp. 0,48 miliar.
Laporan Tahunan 2011 39
3. Laba Usaha & Laba Bersih
Laba usaha atau laba sebelum pajak tahun 2011 sebesar Rp. 40,45 miliar, turun
sebesar Rp. 24,37 miliar atau 37,6% dibandingkan dengan tahun 2010 sebesar
Rp.64,82 miliar. Sedangkan laba bersih atau laba setelah pajak tahun 2011 sebesar
Rp. 28,93 miliar, turun sebesar Rp. 19,06 miliar atau 39,72% dibandingkan tahun
2010 sebesar Rp. 47,99 miliar.
Tabel 11 Perkembangan Pendapatan & Biaya :
Dalam Jutaan Rp
Uraian 2011 2010 Pertumbuhan (growth)
Rp. %
Pendapatan Operasional 139.542 158.209 (18.667) (11,80%)
Pendapatan Non Operasional 3.396 1.206 2.190 (181,67%
Total Pendapatan 142.937 159.415 (16.477) (10,34%)
Beban Operasional 102.004 94.025 7.979 8,49%
Beban Non Operasional 481 566 (85) (14,98%)
Jumlah Beban 102.485 94.590 7.894 8,35%
Laba Sebelum Pajak 40.453 64.824 (24.372) (37,60%)
Pajak Penghasilan 11.520 16.826 (5.306) (31,54%)
Laba Setelah Pajak 28.933 47.998 (19.065) (39,72%)
F. Jaringan Pelayanan
Untuk meningkatkan kualitas pelayanan Bank, selama tahun 2011 telah dilakukan
penambahan jaringan baru berupa kantor kas (KK) sebanyak 5 (lima) kantor yaitu
Kantor Kas Undata Palu, Kantor Kas Gubernur Palu, Kantor Kas Anutapura Palu, Kantor
Kas Samsat Palu, dan Kantor Kas Bupati Parigi. Kemudian PT. Bank Sulteng melakukan
penambahan 3 (tiga) unit Anjungan Tunai Mandiri (ATM) masing-masing di Kantor
Cabang Utama Palu, Kantor Kas Anutapura Palu, dan Kantor Cabang Pembantu Bangkep.
Laporan Tahunan 2011 40
Sehingga dengan penambahan tersebut, jumlah jaringan pelayanan secara keseluruhan
mencapai 50 jaringan pelayanan yang terdiri dari 23 kantor, 19 unit ATM dan 8 unit
payment point. Penambahan jaringan ini dimaksud untuk mempermudah akses nasabah
dalam melakukan transaksi melalui ATM, maka jaringan ATM yang dikembangkan
merupakan jaringan ATM Bersama, sehingga nasabah dapat memanfaatkan setiap
terminal ATM Bersama yang ada di seluruh Indonesia. Pengembangan fitur dan fasilitas
yang ada di ATM PT. Bank Sulteng terus ditingkatkan sehingga dapat dimanfaatkan
secara maksimal oleh masyarakat dan nasabah PT. Bank Sulteng. Tabel 12
Perkembangan Jaringan Pelayanan :
Jaringan Pelayanan 2011 2010
Pertumbuhan (growth)
Nominal %
Kantor Pusat 1 1 0 0%
Kantor Cabang 8 8 0 0%
Kantor Cabang Pembantu 5 5 0 0%
Kantor Kas 9 4 5 125%
Total Kantor 23 18 5 28%
Anjungan Tunai Mandiri (ATM) 19 16 3 19%
Payment Point 8 8 0 0%
G. Sumber Daya Manusia Kunci keberhasilan sebuah perusahaan tidak terlepas dari peran sumber daya
manusianya, bisnis akan tumbuh bila sumber daya manusia ditumbuhkembangkan dan
menjadi bagian dari keluarga besar perusahaan yang profesional sehingga menghasilkan
keuntungan optimal bagi perusahaan dan memberikan kepuasan bagi stakeholders.
PT. Bank Sulteng menyadarai sepenuhnya bahwa sumber daya manusia merupakan asset
tertinggi nilainya dan faktor penentu keberhasilan suatu usaha atau kegiatan yang
berkesinambungan, maka dari itu pengelolaan sumber daya manusia dilakukan untuk
menciptakan sistem manajemen yang berkualitas sehingga akan tercipta pegawai dan
pimpinan yang memiliki kompetensi dan dedikasi tinggi untuk mencapai visi dan misi
bank. Sistem pengelolaan SDM di PT. Bank Sulteng antara lain : Perencanaan SDM Perekrutan dan seleksi pegawai Pelatihan dan Pengembangan Penempatan Penilaian pegawai Pengelolaan remunerasi
Laporan Tahunan 2011 41
Tabel 13
Klasifikasi Pendidikan Pegawa :
Klasifikasi Pendidikan 2011 2010
Pertumbuhan (growth)
Nominal %
Strata Dua (S2) 2 2 0 0%
Strata Satu (S1) 183 166 17 10,24%
Sarjana Muda 25 25 0 0%
SMU Sederajat 160 152 8 5,26%
SMP 3 3 0 0%
Total Pegawai 373 348 25 7,18%
Berkaitan dengan perluasan jaringan kantor maka PT. Bank Sulteng melakukan
penambahan/perekrutan pegawai kontrak untuk ditempatkan pada kantor pusat,
cabang, dan cabang pembantu serta kantor kas. Kebutuhan tenaga kerja tidak dapat
dilihat hanya dari terpenuhinya kuantitas pegawai, tetapi kualitas pegawai juga
merupakan unsur yang sangat penting.
Untuk meningkatkan kualitas pegawai PT. Bank Sulteng dan profesionalitas sesuai
bidang tugasnya, selama tahun 2011 telah dilakukan berbagai pelatihan yang melibatkan
seluruh lapisan pegawai mulai dari pegawai dasar sampai jajaran manajemen. Untuk
mengembangkan sumber daya manusia di PT. Bank Sulteng, dilakukan melalui program
pendidikan dan pelatihan yang terarah dan berkesinambungan baik melalui
pendidikan/pelatihan intern maupun ekstern. Adapun program pelatihan dan pendidikan
yang diselenggarakan selama tahun 2011 antara lain sebagai berikut :
Pendidikan dan Pelatihan Triwulan I
a. Training provider sekaligus ujian sertifikasi manajemen risiko.
b. Pelatihan pemeriksaan berbasis risiko.
c. Pelatihan effektive performance management.
d. Pelatihan intermediate perbankan.
e. Pelatihan how to be & smart secretary.
f. Pelatihan treasury.
g. Seminar nasional BPD-SI sekaligus penarikan undian Simpeda.
Laporan Tahunan 2011 42
Pendidikan dan Pelatihan Triwulan II
a. Pelatihan risk culture dan risk awareness PSAK 50/55.
b. Pelatihan home financing for islamic banking.
c. Pelatihan analisa laporan keuangan dan cash flow analysis.
d. Undangan workshop koordinasi dan fasilitas pengembangan pembiayaan
sekunder perumahan.
e. Workshop industri mapping dan implementasi credit risk.
f. Pelatihan marc office manajemen ASBANDA.
g. Workshop ASBANDA human resourch development center.
h. Workshop penyusunan audit BPK-RI.
i. Workshop revitalisasi small business dan mikro sebagai pertumbuhan kredit
bank.
j. Audit intern bagi pegawai PT. Bank Sulteng.
k. Studi banding tentang pemasangan listrik pada lantai basement dan penetapan
khasanah deposit box, dll.
l. Workshop usaha meminimalkan risiko hukum di dalam pembuatan kontrak bisnis.
m. Workshop anti pencucian uang dan pencegahan pendanaan terorisme (APU dan
PPT).
n. Workshop memahami undang-undang baru tentang akuntan publik serta
bagaimana memilih auditor independen dan mengevaluasi pekerjaan audit kantor
akuntan publik (KAP).
Pendidikan dan Pelatihan Triwulan III a. Pelatihan training provider sekaligus ujian kompetensi manajemen risiko level I,
II, dan III.
b. Undangan two days workshop best practice pengelolaan data kerugian bank.
c. Pelatihan manager service for manager.
d. Training provider sekaligus ujian kompetensi manajemen risiko level IV.
e. Pelatihan dan workshop performance management.
f. Pelatihan service excelent.
g. Workshop tingkat kesehatan bank.
h. Pelatihan training provider dan ujian UKMR level II.
i. Ujian kompetensi manajemen risiko (UKMR) level III.
Laporan Tahunan 2011 43
Pendidikan dan Pelatihan Triwulan IV a. Pelatihan how to be smart.
b. Training provider sekaligus ujian kompetensi manajemen risiko level II.
c. Training provider sekaligus ujian kompetensi manajemen risiko level III.
d. Pelatihan risk based bank rating (RBBR).
e. Seminar BPD-SI dan penarikan undian Simpeda.
f. Pendidikan dan operasional perbankan syariah.
g. Pelatihan/training provider dan ujian UKMR level I.
h. Workshop manajemen media internal dan website koperasi.
i. Seminar dan workshop racing bangun outsourcing sumber daya operasional
perbankan.
j. Pelatihan training provider dan ujian UKMR level I dan II.
k. Sosialisasi perubahan peraturan mengenai pemantauan lalu lintas devisa bank.
l. Sosialisasi SE BI No. 13/22/DASP tentang implementasi teknologi chip dan
penggunaan proval identification member pada kartu ATM dan debet yang
diterbitkan di Indonesia.
m. Seminar nasional (PPATK).
n. Ujian kompetensi manajemen risiko level IV.
o. Ujian nasional ahli pengadaan barang/jasa pemerintah (LPPM Unair).
p. Mengikuti pelatihan dan training provider dan uji kompetensi manajemen risiko
level I, II dan III.
q. Workshop persiapan implementasi teknologi chip ASBANDA.
r. Pelatihan audit TI.
H. Teknologi Informasi
Teknologi informasi memegang peran penting dalam industri perbankan dan
merupakan faktor utama dalam meningkatkan kualitas, kecepatan dan kecermatan
pelayanan. Bahkan banyak bank yang memanfaatkan teknologi informasi sebagai salah
satu keunggulan strategis dalam menghadapi persaingan.
Pengembangan TI PT. Bank Sulteng untuk tahun-tahun yang akan datang
mengarah kepada peningkatan layanan delivery channel dan e-banking dengan merangkul
beberapa pihak atau provider ITC (information technology & communication) guna
memenuhi tuntutan layanan perbankan yang semakin kompetitif dengan mengutamakan
kecepatan, keamanan dan keakuratan transaksi.
Laporan Tahunan 2011 44
Saat ini PT. Bank Sulteng telah memiliki fitur layanan ATM Bersama dan fitur
standar perbankan lainnya, namun belum memiliki cakupan yang lebih luas seperti
pembayaran telepon, listrik, bill payment, layanan kartu kredit dan kartu debit. Ke
depan akan diupayakan untuk mengakomodir kebutuhan tersebut secara bertahap
sebagaimana yang telah ditetapkan dalan Rencana Bisnis Bank PT. Bank Sulteng guna
memberikan kemudahan bagi nasabah sehingga dapat menjaga loyalitas dan kenyamanan
nasabah dalam bertransaksi yang pada gilirannya akan memberikan kontribusi
peningkatan fee based income dari sisi non kredit.
Pengembangan-pengembangan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kualitas
pelayanan kepada nasabah, dan pada sisi yang lain diharapkan dapat meningkatkan
efektifitas dan efisiensi dalam penggunaan sumber daya bank.
Pembukaan Pelatihan Audit ’IT’ PT. Bank Sulteng
I. Manajemen Risiko
Seiring dengan dikeluarkannya Peraturan Bank Indonesia No. 11/25/PBI/2009
tanggal 1 Juli 2009 tentang Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia Nomor
5/8/PBI/2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum, kebijakan
manajemen risiko dan implementasinya dalam bisnis perbankan belakangan ini telah
mengalami perkembangan yang pesat yang diikuti dengan semakin kompleksnya risiko
yang dihadapi oleh industri perbankan. Hal ini menuntut setiap pelaku usaha di industri
perbankan, termasuk PT. Bank Sulteng untuk menerapkan pengelolaan risiko agar
aktifitas usaha yang dilakukan oleh bank tidak menimbulkan kerugian yang melebihi
kemampuan bank atau yang dapat mengganggu kelangsungan usaha bank.
Laporan Tahunan 2011 45
PT. Bank Sulteng dalam melakukan pengelolaan risiko sesuai dengan kompleksitas
usahanya menerapkan 5 (lima) jenis risiko yaitu Risiko Kredit, Risiko Pasar, Risiko
Operasional, Risiko Likuiditas dan Risiko Kepatuhan. Selanjutnya untuk tahun 2011, PT.
Bank Sulteng mulai menerapkan manajemen risiko untuk 8 (delapan) risiko yaitu ; Risiko
Kredit, Risiko Pasar, Risiko Operasional, Risiko Likuiditas, Risiko Kepatuhan, Risiko
Hukum, Risiko Reputasi dan Risiko Strategik.
Sesuai dengan perkembangan regulasi yang dikeluarkan oleh regulator, PT.Bank
Sulteng selalu mengikuti dan menyesuaikan perkembangan tersebut dalam bentuk
regulasi intern PT. Bank Sulteng. Penerapan pengelolaan risiko dalam kegiatan usaha PT.
Bank Sulteng memberikan manfaat untuk menjelaskan kepada manajemen kemungkinan
potensi kerugian yang dihadapi di masa depan. Pengelolaan risiko juga memberikan
manfaat bagi bank dalam penyesuaian/perbaikan metode dan proses pengambilan
keputusan yang sistematis didasarkan atas ketersediaan informasi.
Profil Risiko Bank
Penilaian profil risiko pada triwulan IV/2011 secara keseluruahn dinilai Moderate To High dengan trend stabil yang berarti bawa predikat risiko masih harus
dikendalikan karena masih tergolong tinggi serta melakukan pengawasan yang
menyeluruh untuk dapat mencapai hasil yang baik di triwulan mendatang. Adapun
ringkasan sesuai matriks profil risiko yaitu sebagai berikut.
Tabel 14
Profil Risiko Bank :
No. Jenis Risiko Penilaian Per Posisi
Tingkat Risiko Trend
1. Kredit Moderate Stabil
2. Pasar Moderate Stabil
3. Likuiditas Moderate Stabil
4. Operasional Moderate to High Naik
5. Hukum Moderate Stabil
6. Reputasi Low to Moderate Turun
7. Strategik Moderate to High Naik
8. Kepatuhan Moderate to High Stabil
Laporan Tahunan 2011 46
Efektifitas pelaksanaan manajemen risiko ditentukan oleh pemahaman serta
pengetahuan manajemen risiko yang dimiliki oleh para pegawai PT. Bank Sulteng. PT.
Bank Sulteng mewajibkan sertifikasi manajemen risiko bagi seluruh pejabat dari
kriteria pejabat tiga tingkat di bawah Direksi ke atas sebagai upaya persiapan
penerapan Basel II dan peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Dalam rangka memenuhi Peraturan Bank Indonesia No. 11/25/PBI/2009
tentang Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia No. 5/8/PBI/2003 tentang
Penerapan Manajemen Bagi Bank Umum dan PBI No. 7/25/PBI/2005 tentang
Sertifikasi Manajemen Risiko bagi Pengurus dan Pejabat Bank Umum sebagaimana telah
diubah dengan PBI No. 8/9/PBI/2006, maka PT. Bank Sulteng telah mengirim para
karyawan untuk mengikuti pendidikan manajemen risiko.
Pegawai PT. Bank Sulteng yang bersertifikasi manajemen risiko tahun 2010 dan
tahun 2011 adalah sebagai berikut :
Tabel 15
Pegawai & Pengurus yang telah Sertifikasi Manajemen Risiko
Uraian 2011 2010 Pertumbuhan (growth)
Nominal %
Level I 51 42 9 21%
Level II 33 3 30 1000%
Level III 23 2 21 1050%
Level IV 3 0 3 ---
Sertifikasi MR untuk Direksi 3 0 3 ---
Sertifikasi MR untuk Komisaris 1 0 1 ---
Total 114 47 67 143%
Kerangka kerja manajemen risiko
Direksi memiliki tanggung jawab secara menyeluruh terhadap
pembentukan dan pengawasan terhadap kerangka manajemen risiko bank.
Direksi telah membentuk Komite Aset dan Liabilitas (ALCO), Komite Risiko
Kredit dan Operasional yang bertanggung jawab untuk mengembangkan dan
memonitor kebijakan manajemen risiko bank di area yang telah ditetapkan.
Semua komite Dewan memiliki anggota eksekutif dan non eksekutif
serta melaporkan secara teratur kepada Direksi pada tanggal kegiatan
mereka.
Laporan Tahunan 2011 47
Kebijakan manajemen risiko bank dibuat untuk mengidentifikasi dan
menganalisis risiko yang dihadapi oleh bank, untuk menetapkan batas risiko dan
pengendalian yang tepat dan memantau risiko dan kepatuhan terhadap batas risiko.
Kebijakan manajemen risiko dan sistem direview secara berkala untuk
mencerminkan perubahan dalam kondisi pasar, produk dan jasa yang ditawarkan.
Proses mitigasi yang dilakukan PT. Bank Sulteng dalam mengelola risiko
adalah sebagai berikut :
a. Risiko Kredit
Risiko kredit adalah risiko kerugian dari counterparty yang tidak mampu
memenuhi kontrak kewajiban mereka. Untuk memastikan penurunan nilai kredit
cepat terdeteksi, portofolio kredit secara aktif dimonitor pada setiap lapisan
struktur risiko dan akan diatasi melalui penerapan strategi perbaikan.
Direksi telah mendelegasikan tanggung jawab bagi pengawasan terhadap risiko
kredit. Divisi kredit bertanggung jawab untuk manajemen risiko kredit PT. Bank
Sulteng, termasuk ;
Merumuskan kebijakan kredit yang meliputi persyaratan agunan, kredit
penilaian, penilaian risiko dan pelaporan, prosedur dokumenter dan hukum
dan sesuai dengan persyaratan peraturan dan perundang-undangan.
Untuk persetujuan dan perpanjangan fasilitas kredit, batas otorisasi
dialokasikan untuk petugas kredit. Fasilitas yang lebih besar memerlukan
persetujuan oleh divisi kredit, kepala divisi kredit, komite kredit atau
dewan direksi yang membidangi masalah tersebut.
Manajemen memfokuskan, mengembangkan dan mengkategorikan risiko
kredit bank sesuai dengan tingkat kerugian keuangan yang akan dihadapi.
Sistem penilaian risiko digunakan dalam menentukan eksposur kredit.
Mengadakan pendidikan dan pelatihan untuk memberikan hasil yang baik
kepada bank dalam mengelola risiko kredit.
b. Risiko Pasar
Risiko Pasar adalah risiko bahwa perubahan harga pasar seperti suku bunga,
akan mempengaruhi pendapatan atau nilai dari instrumen keuangan.
Risiko tingkat bunga bank merupakan kegiatan yang bertujuan untuk
mengoptimalkan pendapatan bunga, mengingat tingkat suku bunga tersebut
sesuai dengan strategis bisnis bank. Kegiatan manajemen dalam memonitoring
aset dan liabilitas bank dilakukan terhadap setiap perubahan tingkat suku
bunga.
Laporan Tahunan 2011 48
Adapun pengelolaan risiko suku bunga disertai dengan pemantauan
sensitifitas aset keuangan dan liabilitas bank untuk meningkatkan atau
menurunkan tingkat suku bunga pasar.
Risiko nilai tukar adalah risiko kerugian akibat pergerakan yang berlawanan dari
nilai tukar pada saat bank memiliki posisi terbuka. Bank tidak memiliki saldo dan
transaksi dalam mata uang asing. Dengan demikian, Bank tidak menghadapi
risiko nilai tukar.
Tidak terdapat risiko pada bagian Treasury dan Investasi karena modal
kurang dari 1,00% dari Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) karena
Bank bukan merupakan Bank Devisa (Low). Pada posisi 31 Desember 2011 surat
berharga yang dimiliki adalah berupa Sertifikat Bank Indonesia yang
dikelompokkan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo (held to maturity) dan
termasuk dalam banking book yang tidak dipertimbangkan pengukuran risiko
pasar.
c. Risiko Likuiditas
Risiko Likuiditas adalah risiko dimana Bank tidak memiliki cukup dana untuk
memenuhi kewajibannya (membayar kepada kreditur atau melunasi hutang-
hutangnya pada saat jatuh tempo). Risiko likuiditas dapat diperkecil dengan
suatu perencanaan cash flow dan pengelolaan kelebihan dana yang tepat dengan
tetap mengantisipasi kebutuhan dan kewajiban di masa yang akan datang.
Pengelolaan likuiditas dan risiko pendanaannya diawasi oleh Komite ALCO.
Kebijakan risiko likuiditas merupakan tanggung jawab manajemen dan strategis
yang harus diambil untuk menjamin likuiditas yang cukup untuk memenuhi
kebutuhan Bank sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Ukuran utama yang digunakan oleh Bank untuk mengelola risiko
likuiditas adalah rasio aset lancar bersih terhadap simpanan nasbah. Rasio
aktiva lancar bersih dianggap sebagai uang tunai dan kas pada aktiva lancar
dikurangi dengan simpanan dari Bank (Giro pada Bank lain). Untuk memantau
tingkat risiko likuiditas, Bank melakukan analisis jatuh tempo aset dan
kewajiban secara periodik.
d. Risiko Operasional
Risiko Operasional adalah risiko yang antara lain disebabkan adanya
ketidakcukupan dan atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia,
kegagalan sistem atau adanya masalah eksternal yang mempengaruhi
operasional Bank. Tujuan Bank adalah untuk mengelola risiko operasional
sehingga dapat menghindari kerugian keuangan dan reputasi Bank.
Laporan Tahunan 2011 49
Adapun tanggung jawab untuk meminimalisir terjadinya risiko operasional yang
dapat mempengaruhi kegiatan Bank, antara lain sebagai berikut :
Penyesuaian dan pemisahan tugas serta otorisasi transaksi bank.
Pemantauan operasional bank.
Dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Mengontrol seluruh dokumentasi dan prosedur bank.
Jika terjadi kesalahan ataupun kegagalan dalam operasional bank akan
dilakukan pelaporan dan pengusulan tindakan perbaikan.
Melakukan pelatihan dan pengembangan pegawai terhadap risiko
operasional.
Memitigasi risiko yang mungkin timbul.
J. Pengendalian Internal
Sistem pengendalian internal yang efektif merupakan komponan penting manajemen
Bank dan menjadi dasar bagi kegiatan operasional bank yang sehat dan aman. Sistem ini
telah diterapkan PT. Bank Sulteng dan sangat membantu pengurus bank dalam menjaga
asset bank, menjamin tersedianya pelaporan keuangan dan manajerial yang dapat
dipercaya, menjamin efisiensi dan efektifitas, dan meningkatkan kepatuhan Bank
terhadap ketentuan perundang-undangan yang berlaku serta mengurangi risiko
terjadinya kerugian, penyimpangan dan pelanggaran aspek kehati-hatian.
Fungsi Satuan Pengendalian Intern (SPI) telah berjalan efektif sesuai standar
pelaksanaan fungsi audit intern bank (SPFAIB), dimana telah adanya standar
pelaksanaan fungsi audit intern bank, yaitu berupa : Piagam Audit Intern Bank (Audit Charter).
Pedoman Audit Intern dan Internal Kontrol.
Suatu pengawasan internal/divisi pengawasan bersifat independen dan bertanggung
jawab secara langsung kepada Direktur Utama. Adapun lingkup tugas yang menjadi
tanggung jawab SPI/Divisi Pengawasan sendiri meliputi ;
Penerapan Good Corporate Governance (GCG) sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
Pemeliharaan tingkat kesehatan bank dengan memantau pencapaian target-target
operasional dengan mengukur rasio keuangan sesuai Surat Edaran Bank Indonesia
No. 7/10/DPNP tanggal 31 Maret 2005.
Penerapan prinsip pengawasan melekat (waskat) di semua lini yang ada dan prinsip
kehati-hatian dalam kegiatan operasional bank.
Mengukur efektifitas dan efisiensi biaya dalam kegiatan operasional bank.
Melakukan pemantauan kinerja terhadap semua unit-unit yang ada di bank.
Laporan Tahunan 2011 50
Tentu saja pelaksanaan tugas dan tanggung jawab tersebut harus diimbangi dengan
penerapan dan pengelolaan risiko melekat antara lain ; risiko kredit, risiko operasional,
risiko pasar, risiko likuiditas serta risiko lainnya. PT. Bank Sulteng telah membentuk
komite-komite untuk mengelola serta mengendalikan risiko diantaranya ALCO, Komite
Kebijakan Perkreditan, Komite Kredit dan Komite Manajemen Risiko.
Untuk membantu tugas Dewan Komisaris dalam hal pengendalian risiko bank, pada tahun
2007 PT. Bank Sulteng membentuk Komite Pemantau Risiko dan Komite Audit, dan
Komite Nominasi & Remunerasi. Secara berkesinambungan sampai saat ini PT. Bank
Sulteng telah melaksanakan audit intern berbasis risiko. Proses pengendalian internal
berpedoman pada pedoman-pedoman audit internal yang telah disusun bank, sehingga
tidak menyimpang dan dapat berjalan sebagaimana mestinya.
K. Tingkat Kesehatan Bank
Mengacu pada peraturan Bank Indonesia No. 6/10/PBI/2004 tentang sistem penilaian tingkat kesehatan bank umum, bank telah mendesain tata cara penilaian kesehatan bank dengan cakupan penilaian meliputi permodalan, kualitas aktiva, manajemen, ekuitas, likuiditas, dan sensitifitas terhadap risiko pasar (CAMELS).
Tabel 16
Penilaian Tingkat Kesehatan Bank
No. Faktor Peringkat (Rating)
Jun-2011 Des-2011
1. GCG 3 2
2. Risk Profile 3 3
3. Capital 2 3
4. Earnings 2 2
Total 3 2
Berdasarkan tabel diatas, tingkat kesehatan PT. Bank Sulteng pada tahun 2011 pada
peringkat komposit 2, yang artinya mencerminkan kondisi Bank yang secara umum
sehat, sehingga dinilai mampu menghadapi pengaruh negatif yang signifikan dari
perubahan kondisi bisnis dan faktor eksternal lainnya yang tercermin dari peringkat
faktor-faktor penilaian, antara lain ; profil risiko, penerapan GCG, rentabilitas, dan
permodalan yang secara umum baik. Apabila terdapat kelemahan, maka secara umum
kelemahan tersebut kurang signifikan.
Laporan Tahunan 2011 51
L. Tanggung Jawab Sosial (Corporate Social Responsibility)
Keberadaan PT. Bank Sulteng tidak lepas dari lingkungan sosialnya. PT. Bank Sulteng
merupakan bagian dari komunitas masyarakat sekitar, karenanya PT.Bank Sulteng juga
bertanggung jawab untuk pengembangan dan pembangunan masyarakat di
lingkungannya. Salah satu wujud kepedulian PT. Bank Sulteng yaitu dengan
mengoptimalkan penggunaan dana CSR (Corporate Social Responsibility). Adapun
program CSR pada tahun 2011 dengan total biaya Rp. 71.358.183,- disalurkan dalam
bentuk sebagai berikut :
No. Program CSR Jumlah
(Rp) 1. Partisipasi kepada Pembina Gugus Depan SMP Negeri 1 Palu dalam
rangka Jambore Nasional ke-IX di Propinsi Sumatera Selatan. 1.000.000,-
2. Partisipasi kepada Badan Komunikasi Pemuda Remaja Mesjid Indonesia (BKPRMI) dalam rangka Festival Anak Shaleh Indonesia (FASI) ke-VIII tingkat Sulawesi Tengah.
1.000.000,-
3. Partisipasi kepada Pengurus Pembangunan Mesjid di Kab. Banggai Kepulauan.
1.600.000,-
4. Partisipasi kepada Perpustakaan Desa di Propinsi Sulawesi Tengah dalam rangka gemar membaca untuk memeriahkan HUT Kemerdekaan RI ke-66.
6.000.000,-
5. Partisipasi kepada Panti Asuhan Nur Azizah dalam rangka menyambut bulan suci ramadhan dan kegiatan keagamaan lainnya.
1.500.000,-
6. Pengadaan 3 (tiga) unit laptop Acer 4739z dan 1 (satu) unit laptop Toshiba C640 untuk bantuan kepada sekolah-sekolah sebagai berikut :
Sekolah SMK Perikanan Anutapura
SMA Negeri 1 Palu
SMA Negeri 6 Palu
SMK PGRI 1 Marawola
17.341.364,-
7. Partisipasi kepada Panitia Pemberangkatan Kafilah Sulteng dalam rangka Festival Anak Shaleh Indonesia (FASI) ke-VIII di Jakarta.
1.500.000,-
8. Partisipasi Bakti Sosial. 1.675.000,- 9. Bantuan korban banjir 7.500.000,- 10. Bantuan untuk korban banjir bandang di Kec. Kulawi, Kab. Sigi. 7.500.000,- 11. Pengadaan 5 (lima) unit laptop acer dalam rangka HUT Kota Palu
ke-33 tahun 2011 ke sekolah-sekolah sebagai berikut :
SD Muhammadiyah 1 Kota Palu
SD Muhammadiyah 2 Kota Palu
SD Negeri 3 Birobuli
SMP GKST Kota Palu
SMP Negeri 3 Kota Palu
24.741.819,-
Total 71.358.183,-
Laporan Tahunan 2011 52
TATAKELOLA PERUSAHAAN (GOOD CORPORATE GOVERNANCE)
Kondisi lingkungan eksternal dan internal perbankan mengalami perkembangan yang
pesat dan tentunya diikuti pula dengan semakin kompleksnya risiko bagi kegiatan usaha
perbankan. Dengan semakin kompleksnya risiko, maka meningkatkan kebutuhan praktek tata
kelola perusahaan (Good Corporate Governance) oleh perbankan.
Dalam hal ini penerapan good corporate governance sangat diperlukan dalam rangka
mendukung peningkatan kinerja Bank, melindungi kepentingan stakeholders dan
meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku serta nilai-
nilai etika yang berlaku umum pada industri perbankan. Peningkatan kualitas pelaksanaan
good corporate governance merupakan salah satu upaya untuk memperkuat kondisi internal
perbankan sesuai dengan Arsitektur Perbankan Indonesia.
Secara formal, penerapan good corporate governance di PT. Bank Sulteng telah
dirumuskan dalam kebijakan manajemen yang tertuang dalam Pedoman Pelaksanaan Good Corporate Governance dengan berdasarkan pada 5 (lima) prinsip dasar, yaitu Transparansi,
Akuntabilitas, Pertanggungjawaban, Independensi, dan Kewajaran. Dalam kebijakan
tersebut diatur prinsip-prinsip good corporate governance dalam seluruh jenjang organisasi
dalam setiap kegiatan usaha Bank.
Sesuai ketentuan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 tentang pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum yang disempurnakan dengan PBI No.
8/14/PBI/2006 tanggal dan surat edaran BI No. 9/12/DPNP perihal pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum, diwajibkan untuk melakukan Self Assesment
penerapan Good Corporate Governance pada masing-masing Bank.
Self Assesment dilakukan terhadap beberapa aspek :
1. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris.
2. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Direksi.
3. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite.
4. Penanganan benturan kepentingan.
5. Penerapan fungsi kepatuhan.
6. Penerapan fungsi audit intern.
7. Penerapan fungsi audit ekstern.
8. Fungsi manajemen risiko termasuk pengendalian intern.
9. Penyediaan dana kepada pihak terkait dan debitur besar.
10. Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan Bank, laporan pelaksanaan bank GCG
dan pelaporan intern.
11. Rencana strategis bank.
Laporan Tahunan 2011 53
Pemeringkatan aspek-aspek tersebut diatas didasarkan pada kinerja penerapan GCG
terhadap kriteria minimum yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Adapun wujud
penerapan prinsip-prinsip good corporate governance yang telah dijalankan oleh PT.
Bank Sulteng selama tahun 2011 antara lain sebagai berikut :
A. Dewan Komisaris
Komposisi Dewan Komisaris Berdasarkan Akta No. 05 tanggal 27 April 2011 tentang Berita Acara Rapat PT.
Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah, susunan Dewan Komisaris adalah
sebagai berikut ;
Pjs. Komisaris Utama : Drs. H. Said Awad, MH. (Pjs)
Komisaris Independen : Drs. H.M. Syahrir Alatas, SH., MH.
Dalam Tahun 2011 komposisi Dewan Komisaris PT. Bank Sulteng berjumlah 2 (dua)
orang atau belum sesuai dengan tuntutan Good Corporate Governance (GCG) yaitu :
a. Jumlah anggota Dewan Komisaris paling kurang 3 (tiga) orang dan paling banyak
sama dengan jumlah anggota Direksi.
b. Sekurang-kurangnya 1 (satu) orang anggota Dewan Komisaris wajib berdomisili
di Indonesia.
c. Paling kurang 50% (lima puluh per seratus) dari jumlah anggota Dewan
Komisaris adalah Komisaris Independen.
d. Penggantian dan/atau pengangkatan Komisaris telah memperhatikan
rekomendasi Komite Nominasi atau Komite Remunerasi dan Nominasi dan
memeproleh persetujuan dari RUPS.
e. Komisaris Independen tidak merangkap jabatan kecuali terhadap hal-hal yang
telah ditetapkan dalam PBI tentang Pelaksanaan GCG bagi Bank Umum, yakni
hanya merangkap jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris, Direksi atau
Pejabat Eksekutif.
f. Mayoritas Komisaris tidak saling memiliki hubungan keluarga sampai dengan
derajat kedua dengan sesama anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi.
Laporan Tahunan 2011 54
Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris
a. Dewan Komisaris telah memastikan terselenggaranya pelaksanaan prinsip-
prinsip good corporate governance (GCG) dalam setiap kegiatan usaha Bank
pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi.
b. Dewan Komisaris melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan
tanggung jawab Direksi, serta berkala maupun sewaktu-waktu serta
memberikan nasihat kepada Direksi.
c. Dalam rangka melakukan tugas pengawasan, komisaris mengarahkan, memantau
dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis Bank.
d. Dewan Komisaris tidak terlibat dalam pengambilan keputusan kegiatan
operasional Bank, kecuali dalam hal penyediaan dana kepada pihak terkait dan
hal-hal lain yang ditetapkan dalam anggaran dasar Bank dan/atau peraturan
perundang-undangan yang berlaku dalam rangka melaksanakan fungsi
pengawasan.
e. Dewan Komisaris memastikan bahwa Direksi telah menindaklanjuti temuan
audit dan rekomendasi dari satuan kerja audit (SKAI) Bank, auditor eksternal,
hasil pengawasan Bank Indonesia dan/atau hasil pengawasan otoritas lainnya.
f. Dewan Komisaris memberitahukan kepada Bank Indonesia paling lama 7 (tujuh)
hari kerja sejak ditemukan pelanggaran peraturan perundang-undangan di
bidang keuangan dan perbankan serta keadaan atau perkiraan yang dapat
membahayakan kelangsungan Bank.
g. Dewan Komisaris melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara independen.
h. Dewan Komisaris telah membentuk Komite Audit, Komite Pemantau Risiko,
serta Komite Remunerasi dan Nominasi.
i. Seluruh anggota Dewan Komisaris memiliki integritas, kompetensi dan reputasi
keuangan yang memadai.
j. Seluruh Komisaris Independen tidak ada yang memiliki hubungan keuangan,
kepengurusan, kepentingan dan hubungan keluarga dengan Anggota Dewan
Komisaris lainnya, Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan
dengan Bank, yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak
independen.
Laporan Tahunan 2011 55
k. Dewan Komisaris bertanggung jawab kepada Rapat Umum Pemegang Saham
dalam melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap kebijakan dan
pengelolaan Bank secara sehat oleh Direksi untuk menjaga kelangsungan usaha
dan perkembangan Bank secara wajar.
l. Dewan Komisaris, menilai bahwa :
- Laporan-laporan yang disampaikan kepada Bank Indonesia serta instansi
lain yang berkepentingan telah dilakukan dengan benar dan tepat waktu.
- PT. Bank Sulteng mematuhi ketentuan dan peraturan perundangan yang
berlaku.
- Direksi menjamin auditor eksternal dapat bekerja sesuai dengan standar
auditing yang berlaku.
- Direksi telah menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari Satuan
KerjaAudit Intern Bank, Audit Eksternal, hasil pengawasan Bank Indonesia
dan/atau hasil pengawasan otoritas lain dengan prinsip pengelolaan Bank
yang sehat.
m. Dewan Komisaris wajib memberitahukan kepada Bank Indonesia paling lambat 7
(tujuh) hari kerja sejak ditemukannya :
- Pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang keuangan
danperbankan, dan;
- Keadaan atau perkiraan keadaan yang dapat membahayakan kelangsungan
usaha Bank.
Rekomendasi Dewan Komisaris Sebagai salah satu penjabaran pelaksanaan tugas dan tanggung jawab, Dewan
Komisaris menyampaikan rekomendasi atas kebijakan dan pengelolaan Bank selama
tahun 2011 antara lain sebagai berikut :
a. Penetapan Komite Remunerasi, sehingga melengkapi Komite yang telah
dibentuk sebelumnya yaitu Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko.
b. Rekomendasi Penunjukan Kantor Akuntan Publik untuk Audit Laporan
Keuangan Tahun 2011.
c. Pemberian izin prinsip penyediaan dana kepada pihak terkait.
d. Persetujuan logo baru PT. Bank Sulteng.
e. Dan lain-lain.
Laporan Tahunan 2011 56
Frekuensi Rapat Dewan Komisaris
Selama tahun 2011, Dewan Komisaris menyelenggarakan rapat-rapat dengan tingkat
kehadiran sebagai berikut :
No. Nama Jumlah Rapat
Jumlah Kehadiran
Prosentase Kehadiran
1. Drs. H. Said Awad, MH. 4x 48 hari 100 %
2. Drs. H.M. Syahrir Alatas, SH., MH. 4x 32 hari 75 %
KOMITE-KOMITE DI BAWAH DEWAN KOMISARIS
Sesuai PBI No. 8/4/PBI/2006 yang disempurnakan dengan PBI No. 8/14/PBI/2006,
dalam melaksanakan fungsi pembinaan dan pengawasan terhadap manajemen, Dewan
Komisaris dibantu oleh komite yang anggota-anggotanya dipilih dan diangkat berdasar
integritas, independensi, kompetensi dan pengalaman kerja. Dan dalam rangka
mendukung efektifitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris, PT.
Bank Sulteng sampai dengan tahun 2011 telah membentuk Komite Audit, Komite
Pemantau Risiko dan Komite Remunerasi.
I. KOMITE AUDIT
Komite Audit berjumlah 3 (tiga) orang dengan susunan anggota sebagai berikut :
Ketua : Drs. H.M. Syahrir Alatas, SH., MH.
Anggota : H. Yusrin Latdjodi
Anggota : --
Komite Audit diangkat oleh Direksi berdasarkan Keputusan Rapat Dewan
Komisaris. Kriteria umum untuk diangkat menjadi Komite Audit adalah memiliki
Integritas, Independensi dan Kompetensi. Seluruh anggota Komite Audit
bersifat Independen, baik terhadap Direksi, Auditor Ekstern maupun Auditor
Intern/Satuan Kerja Audit Intern (SKAI).
Laporan Tahunan 2011 57
Keahlian dan Independensi Komite Audit terdiri dari personil Dewan Komisaris yang independen dan
memiliki latar belakang di bidang ekonomi dan keuangan.
Anggota Komite Audit yang merupakan pihak independen yaitu seorang
ahli di bidang audit dan memiliki kompetensi di bidang Akuntansi.
Tidak terdapat anggota Direksi yang menjadi anggota Komite Audit.
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit Melakukan penelaan kecukupan kebijakan dalam bidang Audit Intern.
Menelaah dan evaluasi Laporan Keuangan Publikasi.
Menelaah laporan hasil-hasil Audit Intern maupun ekstern serta
memantau tindak lanjutnya.
Melakukan pemantauan dan evaluasi serta memberikan rekomendasi
kepada Dewan Komisaris.
Membuat pedoman kerja Komite.
Program Kerja dan Realisasi Program kerja Komite Audit tahun 2011 meliputi kegiatan antara lain :
o Pemantauan dan evaluasi atas perencanaan dan pelaksanaan audit.
o Pemantauan atas tindak lanjut hasil audit.
Evaluasi RKAT dan laporan pengawasan Rencana Bisnis Bank (RBB).
II. KOMITE PEMANTAU RISIKO
Komite Pemantau Risiko berjumlah 3 (tiga) orang dengan susunan sebagai berikut:
Ketua : Drs. H. Said Awad, MH.
Anggota : H. Ramli Nurdin, Bsc.
Anggota : H. Syafruddin Sunumpole
Komite pemantau risiko diangkat oleh Direksi berdasarkan keputusan rapat
Dewan Komisaris, kriteria umum untuk diangkat menjadi Komite Pemantau Risiko
adalah memiliki integritas, independensi dan kompetensi.
Keahlian dan Independensi Komite Pemantau Risiko terdiri dari personal Dewan Komisaris yang
Independen dan memiliki latar belakang di bidang ekonomi, keuangan dan
bidang hukum.
Anggota Komite Pemantau Risiko yang merupakan pihak yang independen
adalah seorang tenaga ahli dalam bidang Manajemen Risiko memiliki
Sertifikasi Manajemen Risiko.
Laporan Tahunan 2011 58
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Pemantau Risiko 1. Melakukan evaluasi atas kebijakan dan strategi Manajemen Risiko yang
mencakup :
Pelaksanaan Pengawasan Aktif,
Kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan limit.
Kecukupan proses identifikasi, pengukuran serta sistem informasi
manajemen risiko, meliputi : risiko kredit, risiko pasar, risiko
likuiditas, risiko operasional, risiko hukum, risiko reputasi, risiko
strategik dan risiko kepatuhan.
Sistem pengendalian intern yang menyeluruh.
2. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko
serta Divisi Manajemen Risiko dan Kepatuhan untuk mengetahui
kesesuaiannya dengan kebijakan dan strategi Manajemen Risiko.
3. Mengevaluasi laporan profil risiko triwulan dan pelaksanaan proses
Manajemen Risiko serta memberikan masukan kepada Dewan Komisaris
atas kondisi risiko yang dihadapi PT. Bank Sulteng, usulan langkah-
langkah untuk mitigasi atas risiko-risiko tersebut sehingga Dewan
Komisaris dapat memberikan masukan untuk langkah-langkah perbaikan
kepada Direksi.
4. Memantau dan mengevaluasi Kepatuhan terhadap ketentuan sehubungan
dengan pelaksanaan Manajemen Risiko terhadap seluruh perjanjian dan
komitmen yang dibuat oleh Direksi kepada Bank Indonesia dan kepada
pihak-pihak terkait lainnya.
5. Mendorong tumbuh kembangnya budaya perusahaan/budaya kerja yang
berorientasi risk (risk control).
6. Membuat pedoman kerja Komite.
7. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko dan
Divisi Kerja Manajemen Risiko.
8. Membantu Dewan Komisaris dalam meningkatkan kualitas pelaksanaan
Tata Kelola Perusahaan yang baik dengan menerapkan prinsip-prinsip
Good Corporate Governance.
Laporan Tahunan 2011 59
Program Kerja dan Realisasi Program kerja Komite Pemantau Risiko tahun 2011 meliputi kegiatan antara
lain :
o Pemantauan Potensi Risiko.
o Pemantauan Strategi Usaha.
o Peningkatan Kualitas Manajemen Risiko.
III. KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI
Kriteria umum untuk diangkat menjadi Komite Remunerasi dan Nominasi adalah
memiliki integritas, independensi, dan kompetensi.
Komite Remunerasi & Nominasi berjumlah empat orang personil dengan susunan
anggota sebagai berikut :
Ketua : Drs. H. Said Awad, MH.
Anggota : Drs. H.M. Syahrir Alatas, SH., MH.
Anggota : Dra. Morina Latjambo
Anggota : Ocvita Pusadan, SH.
Keahlian dan Independensi
Komite Remunerasi dan Nominasi terdiri dari personil Dewan Komisaris dan
Komisaris Independen serta Pejabat PT. Bank Sulteng yang membidangi
Kepegawaian, dan memiliki latar belakang di bidang ekonomi dan keuangan
serta hukum.
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Remunerasi dan Nominasi Terkait dengan kebijakan remunerasi :
Melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi.
Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai kebijakan
remunerasi bagi Komisaris dan Direksi untuk disampaikan kepada Rapat
Umum Pemegang Saham (RUPS).
Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai remunerasi
Pejabat Eksekutif dan Pegawai secara keseluruhan untuk disampaikan
kepada Direksi.
Terkait dengan kebijakan Nominasi :
1. Menyusun dan memberikan rekomendasi mengenai sistem dan prosedur
pemilihan dan/atau penggantian anggota Dewan Komisaris dan Anggota
Direksi kepada Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS).
Laporan Tahunan 2011 60
2. Memberikan Rekomendasi mengenai calon anggota Dewan Komisaris
dan/atau anggota Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan
kepada direksi.
3. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai pihak
Independen yang akan menjadi anggota Komite.
Pengaturan besaran Remunerasi untuk Dewan Komisaris dan Direksi ditetapkan
oleh RUPS, sesuai dengan anggaran dasar perusahaan dan good corporate governance.
Program Kerja dan Realisasi Program Kerja Komite Remunerasi dan Nominasi tahun 2011 meliputi kegiatan
antara lain :
o Review terhadap proses dan kewajaran Remunerasi Bank.
o Review terhadap prosedur Nominasi.
FREKUENSI RAPAT KOMITE
Selama tahun 2011, Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite Remunerasi dan
Nominasi menyelenggarakan rapat-rapat dengan tingkat kehadiran sebagai berikut :
No Anggota Komite Jumlah
Rapat
Jumlah
Kehadiran
Prosentase
Kehadiran
1 Komite Audit :
a. Drs. H.M. Syahrir Alatas, SH., MH.
b. H. Yusrin Latjodi
1 x 1 x 25%
2 Komite Pemantau Risiko :
a. Drs. H. Said Awad, MH.
b. H. Ramli Nurdin, BSc
c. H. Syafruddin Sunumpole
6 X 6 X 100%
3 Komite Remunerasi & Nominasi :
a. Drs. H. Said Awad, MH.
b. Drs. H.M. Syahrir Alatas, SH., MH.
c. Dra. Morina Latjambo
d. Ocvita Pusadan, SH.
1 x 1 x 25%
Laporan Tahunan 2011 61
B. DIREKSI
Komposisi Direksi
Berdasarkan Akta No. 05 tanggal 27 April 2011 tentang Berita Acara Rapat
PT.Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah per 31 Desember 2011, Direksi
berjumlah empat orang dengan susunan sebagai berikut ;
Direktur Utama : Moh. Ilham Soeroer, SE., MM.
Direktur Kredit & Marketing : Diana Liza Mustaqim, SE.
Direktur Operasional : Hj. Muliati, SE.
Direktur Kepatuhan : Hans Kindangen, BSc., S.Sos.
Komposisi Direksi tersebut diatas telah memenuhi ketentuan :
a. Seluruh anggota Direksi telah memenuhi persyaratan umum, persyaratan
khusus dan persyaratan kesehatan fisik serta ketentuan-ketentuan Iainnya
yang berlaku sebagaimana Akta Pendirian Bank dan Keputusan RUPS maupun
keputusan Komisaris.
b. Jumlah Anggota Direksi Paling kurang 3 (tiga) orang.
c. Seluruh anggota Direksi wajib berdomisili di Indonesia.
d. Seluruh Direksi Bank memiliki kompetensi dan integritas sesuai penilaian
Bank Indonesia dan telah lulus Fit & Proper Test dari Bank Indonesia.
e. Direksi Bank tidak pernah dinyatakan Pailit atau menjadi anggota Direksi
atau Komisaris yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu Perseroan
dinyatakan Pailit.
f. Direktur Utama Bank berasal dari pihak Independen terhadap Pemegang
Saham Pengendali, sesama anggota Direksi, antara anggota Direksi dan
anggota Komisaris tidak terdapat hubungan keluarga sampai derajat kedua,
baik menurut garis lurus maupun ke samping.
g. Direksi Bank tidak ada yang merangkap jabatan sebagai Komisaris, anggota
Direksi atau Pejabat Eksekutif pada Lembaga Perbankan atau Perusahaan
dan/atau lembaga keuangan lain.
h. Anggota Direksi Bank tidak menjadi pengurus Pantai Politik yang dibuktikan
dengan surat pernyataan dari yang bersangkutan.
Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Direksi
a. Direksi melaksanakan Rencana Bisnis Bank Sulteng maupun Corporate Plan
(Rencana Kerja Jangka Panjang) PT. Bank Sulteng yang meliputi bidang-
bidang administrasi, organisasi, perencanaan, penghimpunan dana, penggunaan
dana, kepegawaian dan pengawasan.
Laporan Tahunan 2011 62
b. Direksi bertanggung jawab memimpin dan menyelenggarakan tugas-tugas
Bank sesuai dengan bidang dan wewenang masing-masing yang telah
ditetapkan oleh Dewan Komisaris.
c. Direksi sudah menyediakan waktu yang cukup untuk mengelola Bank sesuai
dengan kewenangan dan tanggung jawabnya sebagaimana diatur dalam Akta
Pendirian/ Anggaran Dasar Bank dan Peraturan Perundang-undangan yang
berlaku.
d. Direksi telah berkomitmen untuk mengembangkan melaksanakan prinsip-
prinsip Good Corporate Governance (GCG) dalam setiap kegiatan usaha Bank
pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi sesuai ketentuan Bank
Indonesia.
e. Direksi telah menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dan Satuan
Audit Intern Bank, Audit Eksternal, hasil pengawasan Bank Indonesia
dan/atau hasil pengawasan otoritas lain.
f. Direksi bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan tugasnya kepada
pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
g. Direksi telah menyediakan data dan informasi yang akurat, relevan dan tepat
waktu kepada Dewan Komisaris.
h. Direksi melaksanakan transparansi kondisi keuangan dan non keuangan kepada
stakeholder. Kondisi non keuangan dimaksud antara lain ; kepengurusan,
kepemilikan, perkembangan usaha Bank dan kelompok usaha Bank, strategi
dan manajemen serta laporan manajemen.
i. Direksi telah memantau serta mengambil langkah-langkah yang diperlukan
agar Tingkat Kesehatan Bank dapat dipenuhi.
Dalam menjalankan tugasnya, Direksi mempunyai fungsi :
1. Memimpin Bank sehari-hari secara bersama-sama berdasarkan Garis Besar
Kebijaksanaan Umum Bank ditetapkan oleh Dewan Komisaris.
2. Menetapkan kebijaksanaan sehari-hari untuk melaksakan kebijaksanaan
kepengurusan dan pengelolaan Bank yang ditetapkan oleh Dewan Komisaris.
3. Melaksanakan segala pekerjaan/tugas Bank sebagaimana ditetapkan dalam
Peraturan Daerah tentang Pendirian PT. Bank Sulteng.
Laporan Tahunan 2011 63
4. Mengelola dan menguasai kekayaan Bank.
5. Menyusun Rencana Jangka Panjang Bank (Corporate Plan) dalam kurun waktu
lima tahun mendatang selambat-lambatnya satu tahun sejak diangkat Direksi
dan disampaikan kepada Dewan Komisaris untuk mendapatkan persetujuan
dan pengesahannya.
6. Menyusun dan menyampaikan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Bank
kepada Dewan Komisaris selambat-lambatnya satu bulan sebelum berakhirnya
tahun buku yang sedang berjalan untuk mendapatkan persetujuan dan
pengesahannya.
7. Menyusun dan menyampaikan neraca dan perhitungan rugi/laba Bank untuk
setiap bulan kepada Dewan Komisaris dengan tembusan kepada Dewan
Gubernur Bank Indonesia.
8. Menyusun dan menyampaikan Laporan Tahunan Bank yang terdiri dari hasil
realisasi rencana Kerja dan Anggaran tahun buku yang telah berakhir disertai
neraca dan rugi/laba tahunan Bank selambat-lambatnya tiga bulan setelah
akhir tahun buku, dilengkapi dengan berita acara opname kas, neraca, daftar
inventaris, daftar penyusutan serta kegiatan Bank Iainnya untuk mendapat
persetujuan Dewan Komisaris.
KOMITE-KOMITE DIBAWAH DIREKSI
Untuk membantu pelaksanaan tugas dan tanggung jawab, Direksi membentuk
komite-komite antara lain :
Komite Manajemen Risiko
Komite Kredit Komite ALCO
Penerapan Fungsi kepatuhan, Audit Intern dan Audit Ekstern :
Penerapan Fungsi Kepatuhan
Pada prinsipnya PT. Bank Sulteng selalu memperhatikan ketentuan Bank
Indonesia dan Peraturan Perundang-undangan lainnya yang mengatur prinsip
kehati-hatian. Pelaksanaan fungsi Kepatuhan selama tahun 2011 telah
dilaksanakan sesuai PBI. No.1/PBI/1999 tentang SPFAIB, Pedoman Pelaksaan
Tata Kerja Direktur Kepatuhan.
Laporan Tahunan 2011 64
Sesuai dengan PBI. No. 8/4/PB1/2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum, PT. Bank Sulteng telah membentuk Satuan Kerja
Kepatuhan dan Manajemen Risiko yang Independen terhadap Satuan Kerja
Operasional.
Untuk menciptakan fungsi kepatuhan yang efektif dan mengurangi risiko yang
mungkin timbul dari setiap transaksi perbankan yang berhubungan dengan
nasabah, PT. Bank Sulteng melakukan :
a. Monitoring transaksi nasabah.
b. Secara rutin melakukan sosialisasi dengan melalui pendidikan
berkesinambungan bagi seluruh pegawai baik front office maupun back office.
c. Komunikasi yang insentif dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi
Keuangan (PPATK), sehingga penerapan Know Your Customer dapat berjalan
dengan sebaik-baiknya (dan dapat mencegah terjadinya praktek pencucian
uang).
Secara periodik Direktur Kepatuhan menyampaikan laporan pelaksanaan tugas
dan tanggung jawab kepada Direktur Utama dengan tembusan kepada Dewan
Komisaris.
Penerapan Fungsi Audit Intern :
Satuan Keja Audit Intern merupakan unit kerja yang independen terhadap
satuan kerja operasional dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama.
Fungsi Audit Intern telah diterapkan secara efektif pada seluruh aktifitas
dan operasional Bank, sehingga PT. Bank Sulteng dapat terhindar risiko yang akan
terjadi dan nasabah mendapatkan ketenangan dalam melakukan transaksi dengan
PT. Bank Sulteng.
Secara keseluruhan kualitas sistem pengendalian intern telah menunjukan
hasil cukup memadai. Bank terus berupaya agar sistem pengendalian intern
dijalankan secara efektif dan efisien, dan prosedur pengawasan dilaksanakan
tanpa pengecualian, mempertahankan lingkungan yang menunjang dalam upaya
pengendalian intern.
Sebagai pedoman kerja, PT. Bank Sulteng telah memiliki :
a. Audit Charter.
b. Pedoman Standar Sistem Pengendalian Intern.
Laporan Tahunan 2011 65
Dalam pelaksanaannya, satuan kerja audit intern secara periodik menyusun
Program Kerja Audit Tahunan dan menyampaikan Laporan Hasil Audit kepada
pihak-pihak yang berkepentingan.
Dalam melakukan evaluasi terhadap efektif pelaksanaan kerja Audit Intern
dan kepatuhannya terhadap SPFAIB, secara periodik yaitu setiap tiga tahun,
dilakukan pemeriksaan kinerja oleh pemeriksa Ekstern.
Untuk menjamin transparansi dan integritas kondisi keuangan, PT. Bank
Sulteng menunjuk Akuntan Publik yang terdaftar di Bank Indonesia yaitu KAP
Husni, Mucharam & Rasidi, untuk melaksanakan pemeriksaan Laporan Keuangan PT.
Bank Sulteng. Penunjukan Akuntan Publik terlebih dahulu memperoleh persetujuan
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) berdasarkan calon yang diajukan oleh Dewan
Komisaris sesuai rekomendasi dan Komite Audit.
Penerapan Manajemen Risiko termasuk Sistem Pengendalian Intern
Sebagai salah satu bentuk penerapan manajemen risiko sesuai dengan
Peraturan Bank Indonesia Nomor 5/8/PBI/2003 tentang Penerapan Manajemen
Risiko Bagi Bank Umum, PT. Bank Sulteng telah menyusun Pedoman Perusahaan
yang dapat dipergunakan dalam melakukan identifikasi, pengukuran, pemantauan
dan pengendalian terhadap 8 (delapan) jenis risiko pada 7 (tujuh) aktivitas
fungsional Bank.
Adapun 8 (delapan) risiko yang dihadapi oleh PT. Bank Sulteng adalah risiko
kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko hukum, risiko
kepatuhan, risiko reputasi dan risiko strategik. Sedangkan 7 (tujuh) aktivitas
fungsional Bank, terdiri dari :
1. Perkreditan 2. Treasury dan Investasi 3. Operasional dan Jasa 4. Pembiayaan Perdagangan & UKM 5. Pendanaan dan Instrumen uang 6. Teknologi Sistem Informasi dan Sistem Informasi Manajemen 7. Pengelolaan SDM
Laporan Tahunan 2011 66
Kebijakan dan prosedur dalam penerapan manajemen risiko mencakup :
1. Pengawasan Aktif Dewan Komisanis dan Direksi.
2. Kecukupan Kebijakan, Prosedur dan Penetapan Limit.
3. Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian
risiko, serta sistem informasi manajemen risiko.
4. Sistem pengendalian intern yang menyeluruh.
Dalam rangka pelaksanaan proses dan sistem manajemen risiko yang efektif, PT.
Bank Sulteng telah membentuk :
1. Komite Manajemen Risiko
Susunan keanggotaan adalah Direktur Utama sebagai Ketua, Sekretaris adalah
Pemimpin Divisi Manajemen Risiko dan Kepatuhan, anggota adalah semua
Direktur dan para Pemimpin Divisi.
Komite Manajemen Risiko mempunyai tugas untuk memberikan
rekomendasi kepada Direktur Utama, antara lain sebagai berikut :
a. Kebijakan, strategi dan pedoman penerapan manajemen risiko.
b. Memperbaiki atau menyempurnakan pelaksanaan manajemen risiko
berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan dimaksud.
c. Menetapkan hal-hal yang terkait dengan keputusan bisnis yang
menyimpang dan prosedur normal.
d. Penyusunan Buku Pedoman Perusahaan Manajemen Risiko Bank.
e. Penggunaan alat hitung pengukuran risiko yang akan dipergunakan Bank.
f. Menyampaikan Buku Pedoman Perusahaan Manajemen Risiko untuk
mendapatkan persetujuan Dewan Komisaris.
g. Menetapkan waktu pelaksanaan Rating Pinjaman serta menetapkan besar
plafon pinjaman PT. Bank Sulteng yang dirating.
2. Satuan Kerja Manajemen Risiko
Satuan Kerja Manajemen Risiko, merupakan limit kerja yang independen
terhadap Satuan Kerja Operasional (risk taking unit) dan terhadap satuan
kerja yang melaksanakan fungsi pengendalian intern serta bertanggung jawab
langsung kepada Direktur Kepatuhan.
Wewenang dan tanggung jawab Satuan Kerja Manajemen Risiko, antara lain
sebagai berikut :
Laporan Tahunan 2011 67
a. Pemantauan posisi secara keseluruhan per jenis risiko dan per jenis
aktivitas fungsional serta melakukan stress testing.
b. Melakukan kaji ulang secara bertahap terhadap proses manajemen risiko.
c. Melakukan pengkajian usulan aktivitas dan produk baru.
d. Menyusun dan menyampaikan laporan/komposisi risiko kepada Direktur
Kepatuhan dan Komite Manajemen Risiko secara berkala.
Sebagai salah satu penerapan manajemen berbasis pengendalian, PT. Bank
Sulteng menerbitkan kebijakan yang mengatur pedoman pengendalian risiko
antara lain sebagai berikut :
Buku Pedoman Perusahaan Manajemen Risiko.
Buku Pedoman Perusahaan Penyusunan Profit Risiko.
Buku Pedoman Perusahaan Manajemen Risiko Kredit.
Buku Pedoman Perusahaan Manajemen Risiko Pasar.
Buku Pedoman Perusahaan Manajemen Risiko Likuiditas.
Buku Pedoman Perusahaan Manajemen Risiko Operasional.
Profil Risiko
Profil Risiko merupakan gambaran secara menyeluruh atas besar kecilnya potensi
risiko yang melekat pada seluruh portofolio atau eksposur Bank. Profil risiko
merupakan hasil dari proses identifikasi risiko dengan cara mengenal, memahami
dan menghitung/mengukur seluruh risiko yang melekat pada seluruh aktivitas
fungsional (intern risk) maupun risiko Bank akibat dari faktor ekstemal.
Secara berkala PT. Bank Sulteng menyusun Laporan Profil Risiko dan dikirimkan
kepada Bank Indonesia. Adapun hasil pengukuran profil risiko pada triwulan IV
tahun 2011 menunjukan bahwa semua jenis risiko PT. Bank Sulteng memiliki
peringkat Moderate To High. Sedangkan apabila dililiat dari sisi trend, semua
jenis risiko menunjukan trend yang Stabil.
Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait dan Penyediaan Dana Besar
Pada akhir tahun 2011, penyediaan dana kepada pihak terkait sebanyak 9 debitur
dengan nilai nominalnya sejumlah Rp. 675.061.885,23 dan tidak ada penyediaan
dana besar untuk debitur inti. Jumlah ini belum melampaui ketentuan Bank
Indonesia tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit.
Laporan Tahunan 2011 68
Rencana Strategis Bank
PT. Bank Sulteng telah menyusun rencana strategis yang dijabarkan dalam rencana
korporasi. Corporate Plan dan Rencana Bisnis Bank (Rencana Kerja dan Anggaran
Tahunan) sesuai dengan Visi dan Misi PT. Bank Sulteng. Bank menyusun rencana
strategis secara realistis, komprehensif, terukur (achievable), memperhatikan
prinsip kehati-hatian dan responsif terhadap perubahan internal dan eksternal
dengan berpedoman pasa ketentuan Bank Indonesia. Secara triwulan Dewan Komisaris melaksanakan pengawasan realisasi rencana bisnis melalui Laporan Pengawasan Realisasi Rencana Bisnis Bank.
Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan Yang Belum Diungkap
Dalam Laporan Lainnya.
PT. Bank Sulteng telah menyajikan laporan keuangan dan non keuangan, termasuk
Laporan Keuangan Publikasi triwulan secara transparan kepada Bank Indonesia
atau stakeholder sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
PT. Bank Sulteng menyajikan laporan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia
mengenai :
1. Transparansi kondisi keuangan Bank.
2. Transparansi informasi produk Bank dan penggunaan data pribadi nasabah.
3. Transparansi tatacara pengaduan nasabah dan penyelesaian sengketa melalui
mediasi perbankan.
Kepemilikan Saham Anggota Dewan Komisaris dan Direksi
Seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi PT. Bank Sulteng tidak ada yang
memiliki saham baik saham PT. Bank Sulteng, saham bank lain, saham lembaga
keuangan bukan bank, maupun saham perusahaan lainnya.
Hubungan Antara Dewan Komisaris dan Direksi dengan Anggota Dewan Komisaris lainnya, Direksi Lainnya dan/atau Pemegang Saham Bank.
Seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi tidak memiliki hubungan keuangan
maupun hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, Direksi
lainnya dan/atau Pemegang Saham Bank.
Laporan Tahunan 2011 69
Kebijakan Remunerasi dan Fasliltas Lain bagi Anggota Dewan Komisaris dan Direksi
Kebijakan remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris meliputi Remunerasi
dalam bentuk non-natura termasuk gaji dan penghasilan tetap lainnya misalnya
tunjangan-tunjangan. Disamping gaji dan penghasilan tetap lainnya, Dewan
Komisaris dan Direksi juga mendapatkan fasilitas lain dalam bentuk natura/non
natura yaitu penghasilan tidak tetap lainnya termasuk tunjangan perumahan,
transportasi, asuransi kesehatan dan fasilitas Iainnya.
Adapun remunerasi dan fasilitas lain yang diterima oleh Dewan Komisaris
meliputi Honorarium, Tunjangan Hari Raya, Jasa Produksi, Penghasilan Masa Bakti,
Bonus dan Tunjangan Sandang, sedangkan remunerasi dan fasilitas lain yang
diterima Direksi meliputi Gaji, Tunjangan-Tunjangan seperti Tunjangan Hari Raya,
Jasa Produksi, Cuti, Bonus, Perawatan Kesehatan, Tunjangan Sandang, Kendaraan
Dinas, Penghargaan Masa Bakti dan Jasa Pengabdian, dll.
Kepemilikan Saham dan Share Option
Seluruh saham PT. Bank Sulteng dimiliki sepenuhnya oleh Pemerintah Propinsi
Sulawesi Tengah dan Pemerintah Kabupaten/Kota se-propinsi Sulawesi Tengah. PT.
Bank Sulteng tidak memiliki program pemberian kompensasi dalam bentuk share option atau opsi untuk membeli saham oleh anggota Dewan Komisaris, Direksi dan
Pejabat Eksekutif.
PAKET/KEBIJAKAN REMUNERASI DAN FASILITAS LAIN BAGI ANGGOTA DEWAN
KOMISARIS SERTA DIREKSI.
Remunerasi Anggota Dewan Komisaris dan Direksi selama tahun 2011 adalah sebagai
berikut : Dalam Jutaan Rp
No. Jenis Remunerasi dan
Fasilitas Lain
Dewan Komisaris Direksi
Personal Rp. Personal Rp.
1. Remunerasi (gaji, bonus, tunjangan rutin, tantiem, dan fasilitas lainnya)
2 Orang 725 4 Orang 2.708
2. Fasilitas lain dalam bentuk natura
--- --- --- ---
Total 2 Orang 725 4 Orang 2.708
Laporan Tahunan 2011 70
SHARE OPTION YANG DIMILIKI OLEH KOMISARIS
Keterangan/Jabatan
Jumlah Sahan yang
dimiliki (lembar saham)
Jumlah Opsi
Diberikan (lembar saham)
Yang telah dieksekusi
(lembar saham)
Harga Opsi (lembar saham)
Jangka waktu
Komisaris/Direksi & Pejabat Eksekutif
Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil
JENIS REMUNERASI DAN FASILITAS LAIN
No. Jenis Remunerasi Per Orang dalam
1 Tahun *)
Jumlah
Komisaris Direksi
1. > 2 Miliar Nihil Nihil
2. > 1 Miliar s/d 2 Miliar Nihil Nihil
3. > 500 juta s/d 1 Miliar Nihil 4 Orang
4. < 500 juta 2 Orang Nihil
*) yang diterima secara tunai
PENYEDIAAN DANA KEPADA PIHAK TERKAIT DAN PENYEDIAAN DANA BESAR
Dalam Jutaan Rp
No. Penyediaan Dana Jumlah
Debitur Nominal
1. Kepada Pihak Terkait 9 Rp. 675
2. Kepada Debitur Inti : a. Individu b. Group
Nihil Nihil
TRANSAKSI BENTURAN KEPENTINGAN
No.
Nama dan Jabatan yang memiliki
benturan kepentingan
Nama dan Jabatan
Pengambil Keputusan
Jenis Transaksi
Nilai Transaksi
Keterangan
Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil
Laporan Tahunan 2011 71
Transaksi Yang Mengandung Benturan Kepentingan Selama tahun 2011, tidak terdapat laporan mengenai benturan kepentingan yang dapat
merugikan atau mengurangi keuntungan Bank yang dilakukan oleh Dewan Komisaris,
Direksi maupun Pegawai Bank. Bank telah memiliki kebijakan dan sistem serta
prosedur dalam penyelesaian benturan kepentingan.
Permasalahan Hukum
Selama tahun 2011 terdapat 1 (satu) permasalahan hukum perdata yang dihadapi oleh
PT. Bank Sulteng.
Rasio Gaji Tertinggi dan Terendah Rasio gaji tertinggi dan terendah di PT. Bank Sulteng pada tahun 2011 adalah
sebagai berikut :
No. Jenis Rasio Besarnya Rasio
1. Gaji Pegawai yang tertinggi dan terendah 24%
2. Gaji Direksi yang tertinggi dan terendah 82%
3. Gaji Dewan Komisaris yang tertinggi dan terendah 90%
4. Gaji Direksi tertinggi dan pegawai yang tertinggi 32%
Penyimpangan Internal Internal Fraud adalah penyimpangan/kecurangan yang dilakukan oleh pengurus,
pegawai tetap, kontrak dan outsourching terkait dengan operasional PT. Bank Sulteng
yang mempengaruhi kondisi keuangan Bank secara signifikan. Pada tahun 2011, terjadi
Internal Fraud yang dilakukan oleh Pegawai PT. Bank Sulteng.
URAIAN
Jumlah Kasus Yang Dilakukan
Pengurus Pegawai Tetap Pegawai Tidak tetap 2011 2010 2011 2010 2011 2010
Total fraud telah diselesaikan
Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil
Dalam proses penyelesaian di internal Bank
Nihil Nihil 3 3 Nihil Nihil
Belum diupayakan penyelesaiannya
Nihil Nihil Nihil 2 Nihil Nihil
Telah ditindak lanjuti melalui proses hukum
Nihil Nihil 1 Nihil Nihil Nihil
Buy Back Shares dan Buy Back Obligasi Bank
Mengingat bahwa PT. Bank Sulteng tidak menerbitkan obligasi maupun saham,
sehingga tidak ada Buy Back Shares maupun Buy Back Obligasi.
Laporan Tahunan 2011 72
KESIMPULAN UMUM HASIL SELF ATAS PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE.
Berdasarkan hasil Self Assesment yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan umum hasil
Self Assesment atas pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) untuk periode
pelaporan Desember 2011 dengan nilai komposit sebesar 3,225 dengan predikat Komposit
“cukup baik”. 1. Komposit
No. Komponen GCG Nilai Bobot Perolehan
Nilai
1. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris
3 10% 0,30
2. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi 3 20% 0,60 3. Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite 3 10% 0,30 4. Kelengkapan Benturan Kepentingan 4 10% 0,40 5. Penerapan Fungsi Kepatuhan Bank 4 5% 0,20 6. Penerapan Fungsi Audit Intern 4 5% 0,20 7. Penerapan Fungsi Audit Ekstern 2 5% 0,10 8. Penerapan Fungsi Manajemen Risiko dan
Pengendalian Intern 4 7,5% 0,30
9. Penyediaan Dana kepada Pihak Terkait (Related Party) dan Debitur Besar (Large Exposures)
3 7,5% 0,225
10. Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan, Laporan Pelaksanaan GCG dan Laporan Internal
3 15% 0,45
11. Rencana Strategis Bank 3 5% 0,15
Nilai Komposit GCG 3,225
2. Kelemahan dan Penyebab Salah satu penyebab utama belum optimalnya pelaksanaan dan penerapan GCG adalah
kurangnya pemahaman pejabat akan pentingnya suatu model tatakelola perusahaan
yang baik dan benar, disamping belum sempurnanya berbagai pedomana dan tatat
kerja yang harus dijadikan landasan pijak penerapan dan pelaksanaan ketentuan
dimaksud.
Hal ini seharusnya menjadi bagian penting dari upaya penyempurnaan yang harus
dilakukan agar berbagai kekurangan yang masih dijumpai diharapkan secara terus
menerus akan dilakukan perbaikan agar dapat menjawab tantangan operasional bank
yang semakin kompetitif kedepan.
Laporan Tahunan 2011 73
3. Kekuatan Pelaksanaan Good Corporate Governance Adanya suatu tekad yang kuat berdasarkan visi dan misi serta budaya kerja yang
diterapkan oleh Bank Sulteng, maka seluruh pengurus dan karyawan bertekad dengan
komitmen yang kuat dan konsekkuen dalam menjalankan tata kelola perusahaan secara
profesional, transparansi dan akuntabel.
4. Manajemen Risiko Penerapan manajemen risiko yang dilakukan oleh PT. Bank Sulteng selama ini telah
berjalan dengan baik dan menyeluruh pada seluruh tingkatan organisasi di semua lini,
walaupun disadari bahwa pada tataran pelaksanaanya masih terdapat berbagai
kelemahan yang perlu segera dibenahi.
Upaya-upaya pengembangan secara bertahap dan berjenjang pada seluruh tingkatan
terus dilakukan seiring dengan dilakukannya berbagai ketentuan/peraturan Bank
Indonesia yang terkait dengan penerapan manajemen risiko.
5. Organisasi Manajemen Risiko Dalam rangka penerapan manajemen risiko pada PT. Bank Sulteng maka dibentuk Divisi
Kepatuhan & Satuan Kerja Manajemen Risiko yang dibawah kendali Direktur
Kepatuhan.
Tujuannya untuk membantu mengidentifikasi, mengukur, memonitor dan
mengendalikan risiko.
Disamping perangkat tersebut diatas dalam rangka efektifitas pengelolaan risiko
dibentuk pula komite-komite yang terdiri dari Komite Manajemen risiko, Komite ALCO
dan Komite Kredit.
6. Pofil Risiko Hasil penilaian profil risiko PT. Bank Sulteng periode triwulan IV tahun 2011 secara
kualitas manajemen risiko dari 8 (delapan) risiko yang dikelola secara umum sampai
dengan tanggal 31 Desember 2011, berada pada peringkat ”Moderate To High.
Penilaian terhadap 8 (delapan) risiko yang melekat dengan aktivitas operasional
terdapat diantaranya menunjukkan ”Low”.
Proses penerapan manajemen risiko dilakukan terhadap risiko yang melekat dengan
aktivitas operasional bank, maupun sistem pengendalian risiko meliputi : risiko kredit,
risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko hukum, risiko reputasi, risiko
strategis dan risiko kepatuhan.