laporan tambang intan fix
DESCRIPTION
penelitian di desa pumpung martapura borneoTRANSCRIPT
LAPORAN
PENELITIAN TAMBANG INTAN DI DESA PUMPUNG DI KELURAHAN SUNGAI TIUNG, KECAMATAN CEMPAKA
Di susun oleh:
M. Aspiannor Helmi
NIM : A1A110232
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAHFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURATBANJARMASIN
2013
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Khadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karna berkat rahmat dan
Berkahnyalah makalah ini dapat selesai sebelum ujian akhir mata kuliah
bimbingan karya ilmiah. Dan ucapan Trimakasih kepada dosen mengajar saya Dr.
Ersis Warmansyah Abbas, M.Pd yang bersedia memberikan kesempatan untuk
mengumpul tugas yang sebelumnya terlambat.
Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu saya melakukan batasan
masalah yang dimana menjadi tolak ukur pembahasan yang akan dibuat. Sekian
dari saya. Saya ucapkan terimakasih.
Penulis
M. Aspiannor Helmi
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I : PEMBUKA
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Rumusan Masalah dan Tujjuan Penulisan 2
BAB II : HASIL PENELITIAN
a. Proses pendulangan intan di Desa Pumpung 3
BAB III : PEMBAHASAN 4
BAB IV : PENUTUP
A. Simpulan 5
` B. Saran 6
DAFTAR PUSTAKA 7
LAMPIRAN 8
ii
BAB I
PEMBUKA
A. Latar Belakang Masalah
Puji Syukur Khadirat Tuhan Yang Maha Kuasa dan selawat serta salam
untuk Nabi Muhammad SAW atas terselesainya penelitian yang saya lakukan di
Desa Pumpung di Kelurahan Sungai Tiung, Kec. Cempaka, Kab. Banjar ,
Kalimantan Selatan. Sebagai pelengkap tugas dari mata kuliah Penelitian
Pendidikan Sejarah yang di bimbing oleh Dr. Ersis Warmansyah Abbas M.Pd.
Bahan tambang merupakan salah satu sumber daya alam yang dikuasai
oleh negara dan harus dapat dimanfaatkan secara optimal untuk sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat (amanat UUD 1945 Pasal 33 ayat 3). Oleh karena itu, sektor
pertambangan merupakan salah satu sektor yang memegang peranan penting
dalam menunjang pembangunan nasional. Komoditi pertambangan merupakan
salah satu penyumbang devisa yang cukup besar di Indonesia, termasuk di
dalamnya intan. Pulau Kalimantan telah sejak lama di kenal sebagai penghasil
intan, khususnya di daerah Plaihari dan Martapura, yang merupakan penghasil
batu mulia intan di Indonesia.
Untuk itu dilakukanlah penelitian di desa Pumpung Kelurahan Sungai
Tiung, Kec. Cempaka, Kab. Banjar, Kalimantan Selatan. Penelitian ini di lakukan
untuk mengetahui bagaimana keadaan penambangan intan yang ada disitu.
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 15 Desembar 2013.
1
B. Perumusan Masalah dan Tujuan Penulisan
1. Perumusan Masalah
a. Apa alat yang digunakan penambang intan di desa pumpung
2. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Memahami apa alat yang digunakan penambang intan di desa
pumpung
2. Tujuan khusus dari pembahasan ini dapat di jabarkan sebagai berikut:
a. Mengetahui alat yang digunakan penambang intan di desa
pumpung
C. Metode Penulisan dan Batasan Masalah
1. Metode Penulisan
Dalam pencarian sumber yang sesuai dengan kurikulum sejarah,
saya menggunakan metode Referensi.
2. Batasan Masalah
Pembahasan pokok masalah adalah apa alat yang digunakan
penambang intan di desa pumpung.
2
2
BAB II
HASIL PENELITIAN
A. Proses pendulangan intan di desa pumpung
Menurut Bapak Tarjuni. Seorang penambang intan di desa pumpung
sekarang berumur 46 tahun. Para penambang intan di desa Pumpung masih
melakukan penambangan secara tradisional. Para penambang menggunakan mesin
untuk membantu proses pengambilan tanah beserta air yang masih keras yaitu
melalui Semprotan air dan alat tambang tradisional. Adapun tahapan dalam proses
pendulangan yaitu:
1. Tanah mentah yang masih keras dihancurkan menggunalkan cangkul
untuk daerah permukaan. Dan menggunakan mesin semprot untuk
mempercapat penghacuran tanah. Pada kedalaman 1 meter biasanya
menggunakan pacul. Jika kedalaman sudah mencapai 2 atau 3 meter baru
menggunakan mesin untuk menghancurkan tanah. Biasanya, untuk
mempercepat penghancuran. Kedua cara tersebut digunakan bersamaan.
2. Tanah yang sudah dihancurkan kemudian di sedot menggunakan mesin
melalui pipa berdiameter lingkaran 5 inci. Proses penyedotan ini
menggunakan air sebagai penghantar tanah untk bisa di sedot, air ini
berasal dari danau, sungai atau sisa air hujan yang tertampung. Tanah
yang disedot masih mentah dan harus dipisahkan antara kerikil dan pasir
agar memudahkan proses melenggang.
3. Pasir yang sudah terpisah dari kerikil kemudian di ambil secukupnya
untuk di lenggang.
4. Intan yang di dapat kemudian di jual ke pengumpul intan dalam bentuk
intan mentah. Pengumpul kemudian membawanya ke pengrajin intan.
Pengasah intanlah yang akan membuat harganya lebih mahal dan
bentuknya menjadi lebih indah.
Proses pendulangan biasanya dilakukan berkelompok dan dilakukan
pembagian hasil. Pembagian hasil disesuaikan dengan jumlah orang dalam
3
kelompok dan pembagiannya dilakukan dengan cara pembagian persentase yaitu
mesin 50%, pemilih tanah 20%, dan pekerja 30%.
4
BAB III
PEMBAHASAN
Proses penambangan intan di martapura masih dilakukan secara
tradisionalnal yaitu menggunakan 2 cara yakni menggunakan mecin dan cangkul
untuk menghancurkan tanah yang masih keras. Setelah dihancurkan kemudian
disedot bersama air dengan mesin melalui pipa. tanah yang disedot di pisahkan
antara kerikilbesar dan pasir. Pasir kmudian dimasukkan secukupnya untuk di
lenggang. Hasil intan yang di dapat kemudian di proses kepengrajin intan untuk
mendapatkan bentuk intan yang lebih bagus dan indah.
5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Peroses penambangan intan di desa pumpung melalui beberapa tahap
yaitu:
1. Tanah mentah yang masih keras dihancurkan menggunalkan cangkul
untuk daerah permukaan. Dan menggunakan mesin semprot untuk
mempercapat penghacuran tanah. Pada kedalaman 1 meter biasanya
menggunakan pacul. Jika kedalaman sudah mencapai 2 atau 3 meter baru
menggunakan mesin untuk menghancurkan tanah. Biasanya, untuk
mempercepat penghancuran. Kedua cara tersebut digunakan bersamaan.
2. Tanah yang sudah dihancurkan kemudian di sedot menggunakan mesin
melalui pipa berdiameter lingkaran 5 inci. Proses penyedotan ini
menggunakan air sebagai penghantar tanah untk bisa di sedot, air ini
berasal dari danau, sungai atau sisa air hujan yang tertampung. Tanah
yang disedot masih mentah dan harus dipisahkan antara kerikil dan pasir
agar memudahkan proses melenggang.
3. Pasir yang sudah terpisah dari kerikil kemudian di ambil secukupnya
untuk di lenggang.
4. Intan yang di dapat kemudian di jual ke pengumpul intan dalam bentuk
intan mentah. Pengumpul kemudian membawanya ke pengrajin intan.
Pengasah intanlah yang akan membuat harganya lebih mahal dan
bentuknya menjadi lebih indah.
6
B. Saran
Ada baiknya bila kita mempelajari proses pendulangan ini langsung
ketempat pendulangan. Karena akan lebih lengkap dan detail kita bisa melighat
prosesnya dari awal hingga terbentuk intan yang sudah di toko.
7
LAMPIRAN
Lokasi Tambang intan
Alat Tambang : pemisah tanah
melenggang
Hasil tambang
Intan mentah
8