laporan tenun

Upload: subhi-andesta

Post on 09-Oct-2015

88 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Laporan Tenun

TRANSCRIPT

  • 5/19/2018 Laporan Tenun

    1/11

    LAPORAN PRAKTIKUM PEMBUATAN KAIN TENUN 1

    TENTANG

    MENYAMBUNG BENANG

    Dosen :

    Hendra, S.ST.,M.Tech.

    Disusun oleh :

    Nama : Muhammad Subhi

    NPM : 13050019

    Grup : 2B2

    Jurusan : DIII Teknologi Produksi Tekstil

    SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TEKSTIL

    BANDUNG

    2014

  • 5/19/2018 Laporan Tenun

    2/11

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. MAKSUD DAN TUJUAN

    Mahasiswa dapat menyambung benang dengan tangan.

    B. PRINSIP

    a. Sambungan harus cukup kuat.

    b. Simpul harus kecil.

    c. Ujung sambungan harus pendek.

    C.

    TEORI DASARPenyambungan benang dilakukan apabila terjadi putusnya benang saat proses pertenunan

    berlangsung. Penyambungan ini bisa dilakukan dengan dua cara yaitu

    a. Dengan tangan

    Proses penyambungan benang dengan tangan juga dibagi dalam tiga tipe benang yaitu:

    Benang stapel

    Benang filamen

    Benang wool

    b. Dengan alat

    Alat yang digunakan adalah knotter, akan tetapi penyambungan dengan alat ini tidak dapat

    dilakukan dalam semua keadaan, bisa dilakukan pada proses winding

    c. Dengan mesin (Tyieng mesin)

    Syarat-syarat yang baik dalam penyambungan benang, diantaranya sebgai berikut:

    Hasil sambungan harus kuat

    Simpul sambungan sekecil mungkin

    Ekor sambungan lebih kecil dari 3 mm

    D. ALAT DAN BAHAN

    a. Gunting/Nifa

    b. Knotter

    c. Benang 20 cm

  • 5/19/2018 Laporan Tenun

    3/11

    E. LANGKAH KERJA

    a. Untuk benang Stapel

    pegang dua buah benang di kiri dan kanan pada bagian ujung benang saja, jangan

    terlalu panjang

    silangkan benang yang ada di tangan kanan ke bekalang benang yang ada di tangan

    kiri, pegang dengan erat.

    Lilitkan benang di tangan kanan pada bagian jempol tangan kiri melawati bagian

    belakang silangan benang kiri tetapi melewati ke depan benang kanan pegang

    dengan erat.

    Masukan benang kanan ke jempol bawah, cukup mengangkat sedikit jempol dan di

    dorong oleh jempol tangan kanan

    Lalu tarik, maka akan menghasilkan sambungan unutk benang stapel

    b. Untuk benang Filamen

    Pegang dua buah benang di kiri dan kanan pada bagian ujung benang saja, jangan

    terlalu panjang

    Silangkan benang yang ada di tangan kanan ke bekalang benang yang ada di tangan

    kiri, pegang dengan erat.

    Lilitkan benang di tangan kanan pada bagian jempol tangan kiri melawati bagian

    belakang silangan benang kiri, melewati ke depan benang kanan dan di putar ke

    bagian belakang benang kanan pegang dengan erat.

    Masukan benang kanan ke jempol bawah, cukup mengangkat sedikit jempol dan di

    dorong oleh jempol tangan kanan.

    Lalu tarik, maka akan menghasilkan sambungan unutk benang Filemen.

    c. Untuk benang Wool

    Pegang dua buah benang di kiri dan kanan pada bagian ujung benang saja, jangan

    terlalu panjang

    Silangkan benang yang ada di tangan kanan ke bekalang benang yang ada di tangan

    kiri, pegang dengan erat.

    Lilitkan benang di tangan kanan pada bagian jempol tangan kiri melawati bagian

    belakang silangan benang kiri, Melewati ke depan benang kanan dan di putar ke

    bagian belakang benang kanan dan diputar kembali ke benang kiri pada.

  • 5/19/2018 Laporan Tenun

    4/11

    Masukan benang kanan ke jempol bawah, cukup mengangkat sedikit jempol dan di

    dorong oleh jempol tangan kanan.

    Lalu tarik, maka akan menghasilkan sambungan unutk benang Wool.

    d. Dengan alat

    Lilitkan benang pada batang knotter dari luar ke dalam, dengan menyisakan ujung

    benang di sebelah kiri tetapi jangan terlalu panjang.

    Masukan ujung benang di sebelah kanan ke dalam knotter melewati celah jarum.

    Longgarkan ujung benang yang di tangan kiri hingga benang berjalan kedepan

    hingga membentuk simpul di luar jarum.

    Lalu tarik, maka akan menghasilkan sambungan benang.

  • 5/19/2018 Laporan Tenun

    5/11

    BAB II

    PEMBAHASAN TUGAS

    TUGAS DAN PERTANYAAN

    1.

    Sebut dan jelaskan macam-macam jenis sambunga. Lengkapi jawaban sodara dengan

    gambar

    jawab :

    jenis-jenis sambungan, yaitu

    a) Sambungan Tenun

    Sambungan tenun (weave knot), jenis sambungan ini adalah jenis sambungan yang

    sering digunakan pada proses pertenunan. Ada beberapa jenis sambungan tenun yang

    disesuaikan dengan sifat dan bahan dari benang tersebut yaitu Sambungan tenun benang Stapel

    Berikut contoh gambarnya

    Filamen

    Beriku contoh gambarnya

    Wool

    Berikut contoh gambarnya

  • 5/19/2018 Laporan Tenun

    6/11

    b) Sambungan Mati

    sambungan ini jarang dipergunakan pada proses pertenunan.

    Berikut contoh gambarnya

    c)

    Sambungan Berbutir

    sambungan jenis ini jarang dipergunakan pada proses pertenunan, sambungan inibiasa digunakan pada saat pergantian beam saja.

    Berikut contoh gmbarnya

    d)

    Sambungan Pinilin

    Berikut contoh gambarnya

    2. Selain dengan tangan, adakah cara lain untuk menyambung benang, jelaskan dengan

    singkat jawaban sodara

    jawab :

    a. dengan menggunakan alat yang dinamakan Knotter

  • 5/19/2018 Laporan Tenun

    7/11

    sambungan dengan metode ini dilakukan supaya lebih praktis dan cepat sehingga bisa

    menghemat waktu juga biaya produksi. Pada knotter terdapat pisau kecil yang berfungsi unutk

    memutuskan benang saat benang di tarik keluat lingkar knotter sehingga menghasilkan

    sambungan benang yang benar-benar rata.

    b. Dengan mesin Tying Stand

    Benang dijepit pada kedua klem dalam keadaan tegang, pengaturan kerataan lusi dilakukan

    oleh operator dengan mempergunakan sisir dan sikat.

    3. Jika sambungan benang tidak baik dalam persiapan pertenunan apa yang akan terjadi

    dalam proses pertenunan.

    jawab :

    kesalahan simpul atau lemahnya simpul menyebabkan benang putus ketika dikelos, ataubenang lusi putus ketika ditenun. Simpul yang besar dan ujung simpul yang dapat

    menyebabkan benang menjadi tidak rata, selain itu benang mungkin akan tersangkut pada gun

    yang lubangnya kecil ketika ditenun.

    4. Uraikan hubungan sambungan benang dengan effisiensi proses tenun

    Proses penyambungan benang sangat mempengaruhi effisiensi proses pertenunan, semakin

    lama dan kurangnya keahlian penyambungan maka akan semakin lama pula waktu yang

    dibutuhkan, kualitas sambungan juga menentukan karena jika sambungan yang dihasilkan

    tidak benar maka akan mempengauhi hasil benang menjadi tidak rata dan akhirnya akan lebih

    menyita waktu juga biaya produksinya

  • 5/19/2018 Laporan Tenun

    8/11

    BAB III

    PENUTUP

    A. Diskusi

    Teknik penyambungan benang ada tiga yaitu sambungan dengan menggunakan tangan,

    sambungan dengan menggunakan mesin, dan sambungan dengan menggunakan alat. Pada

    saat menyambung benang kita usahakan ekor sambungan sependek mungkin dan butiran

    hasil sambungan sekecil mungkin. Tetapi sambungan harus mempunyai ekor sambungan,

    karena apabila tidak ada ekor sambungannya maka benang hasil sambungan tersebut akan

    mudah lepas (tidak kuat) dan butiran sambungan harus sekecil mungkin agar tidak

    mengganggu proses selanjutnya. Menyambung benang dengan menggunakan alat (knotter)

    lebih bagus hasilnya, karena dapat menghasilkan sambungan yang memiliki ekor pendekdan kuat.

    B. Kesimpulan

    Dilihat dari alat yang digunakan system penyambungan benang ada dua, yaitu:

    1. Penyambungan benang dengan menggunakan mesin.

    2. Penyambungan benang dengan menggunakan tangan.

    Untuk mendapat sambungan yang baik dan benar sambungan harus memiliki criteria :

    1. Jenis dan ukuran sambungan harus disesuaikan dengan keadaan benag sewaktu

    diproses.

    2. Simpul benang harus diusahakan sekecil mungkin.

    3. Ekor sambungan harus sependek mungkin 3mm

    4. Bahan benang mempengaruhi jenis sambungan yang dipergunakan.

    Jenis-jenis sambungan yang menggunakan metode manual dengan tangan, antara lain:

    1. Sambungan pilinan

    2. Sambungan berbutir (spot knot)

    3. Sambungan mati (lock knot)

    4. Sambungan tenun (weave knot)

    Jenis-jenis sambungan tenun :

    Sambungan tenun untuk benang staple

    Sambungan tenun untuk benang wool

    Sambungan tenun untuk benang filamen

  • 5/19/2018 Laporan Tenun

    9/11

    DAFTAR PUSTAKA

    http://erwinawiwin.blogspot.com/2014_01_01_archive.html

    Buku pedoman praktikum persiapan pertenunan, STTT 2005

    http://erwinawiwin.blogspot.com/2014_01_01_archive.htmlhttp://erwinawiwin.blogspot.com/2014_01_01_archive.htmlhttp://erwinawiwin.blogspot.com/2014_01_01_archive.html
  • 5/19/2018 Laporan Tenun

    10/11

    LAMPIRAN DATA PERCOBAAN

    Berikut simpul yang terbentuk dengan beberapa cara penyambungan benang :

    Sambungan benang Stapel

    Sambungan benang Filamen

    Sambungan benang Wool

    Sambungan dengan Knotter

  • 5/19/2018 Laporan Tenun

    11/11