laporan terpentin tes

13
ARIESTIANI 240210090 047 Praktikum Pengemasan Pangan Kelompok 8 V. HASIL PENGAMATAN Ulanga n Waktu penetrasi (detik) Kertas roti Kertas kraft Kertas minyak Halus Kasar 1 1200 900 50 24 2 1080 960 48 37 3 1080 960 48 20 4 1200 900 48 20 5 1140 960 48 37 6 1140 900 50 37 Rata- rata 1140 930 49 29.2 Hasil (mm/s) Tabel 1. Uji Terpentine test VI. PEMBAHASAN Pada praktikum ini, dilakukan pengujian ketahanan kertas terhadap minyak yang disebut juga sebagai terpentine test. Pengujian terpentine test ini untuk membedakan daya penetrasi minyak dari masing-masing bahan pengemas untuk mengemas dan menentukan kertas mana yang lebih tahan terhadap minyak dan lemak. Daya penetrasi lemak pada kertas adalah kemampuan minyak untuk dapat melewati dan mengisi bagian pori-pori Ketahanan Kertas Terhadap Minyak (TERPENTINE TEST)

Upload: ninuk-gilang-wiranti

Post on 16-Feb-2015

171 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Terpentin Tes

ARIESTIANI 240210090047

Praktikum Pengemasan PanganKelompok 8

V. HASIL PENGAMATAN

Ulangan Waktu penetrasi (detik)

Kertas roti Kertas

kraft

Kertas minyak

Halus Kasar

1 1200 900 50 24

2 1080 960 48 37

3 1080 960 48 20

4 1200 900 48 20

5 1140 960 48 37

6 1140 900 50 37

Rata-

rata

1140 930 49 29.2

Hasil

(mm/s)

Tabel 1. Uji Terpentine test

VI. PEMBAHASAN

Pada praktikum ini, dilakukan pengujian ketahanan kertas terhadap

minyak yang disebut juga sebagai terpentine test. Pengujian terpentine test ini

untuk membedakan daya penetrasi minyak dari masing-masing bahan pengemas

untuk mengemas dan menentukan kertas mana yang lebih tahan terhadap minyak

dan lemak. Daya penetrasi lemak pada kertas adalah kemampuan minyak untuk

dapat melewati dan mengisi bagian pori-pori kertas. Pengertian penetrasi adalah

besaran yang menyatakan sifat penyerapan kertas dan karton terhadap zat cair

standar, dihitung berdasarkan kebalikan panjang hasil jalur cetakan pada

pengujian, dinyatakan dalam satuan 1000/nm, yang diukur menggunakan alat uji

cetak IGT pada kondisi standar. (Anonim, 2007).

Pada uji terpentine test tersebut, digunakan kertas stensil atau kertas

buram. Tujuan penggunaan kertas stensil ini yaitu sebagai indicator untuk melihat

tembusnya minyak pada kertas agar terlihat jelas. Jika tidak menggunakan kertas

Ketahanan Kertas Terhadap Minyak (TERPENTINE TEST)

Page 2: Laporan Terpentin Tes

ARIESTIANI 240210090047

Praktikum Pengemasan PanganKelompok 8

stensil, minyak akan langsung tembus pada gelas kaca dan kemungkinan hal ini

tidak akan terlihat jelas. Oleh karena itulah, digunakan kertas stensil agar

tembusnya minyak pada kertas terlihat jelas.

Selain menggunakan kertas stensil, pada uji ini juga menggunakan pasir

kuarsa. Pasir kuarsa bersifat halus dan tidak menyerap minyak. Berdasarkan sifat-

sifat itulah, maka pada uji terpentine test ini digunakan pasir kuarsa yang dapat

dicuci ulang setelah selesai pemakaian. Tujuan penggunaan pasir kuarsa ini yaitu

sebagai penghambat agar minyak tidak langsung menyerap pada kertas, tetapi

minyak tersebut harus melewati butiran-butiran pasir kuarsa terlebih dahulu

sehingga dapat dihitung waktu penetrasinya.

Prosedur yang dilakukan yaitu kita menyiapkan kaca, dimana lapisan

pertamanya disimpan kertas stensil yang berguna untuk mengetahui apakah

minyak terpentinenya sudah tambus atau belum dan dilapisi dengan kertas sample

(dalam hal ini kertas roti, kertas kraft dan kertas minyak). Lalu pasir dituangkan

kedalam pipa yang berada di atas sampel kertas, setelah itu dituangkan minyak

terpentine 1,1 ml yaitu 22 tetes pada pasir tersebut dan waktu dihitung dari

penuangan minyak semua (1,1 ml) sampai terbentuknya noda/merebesnya minyak

pada kertas sampel disebut waktu penetrasi minyak. Penggunaan minyak

terpentine dimaksudkan agar dalam pengukuran ketahanan kertas terhadap

minyak dapat lebih akurat dan penggunaan pasir sebagai media untuk

menghambat penyerapan minyak terpentine di kertas minyak dan roti sehingga

waktu penyerapannya dapat ditentukan. Semakin rapat pasirnya maka semakin

lambat penyerapan yang terjadi. Pengamatan dilakukan sebanyak 6 kali

perulangan tiap-tiap bahan yang digunakan.

Bahan pengemas yang diuji yaitu kertas minyak, kertas kraft, kertas roti

yang halus dan yang kasar.

Kertas Minyak

Kertas Minyak atau glasin mempunyai permukaan kertas seperti gelas,

transparan, tahan terhadap penetrasi lemak dan minyak, tetapi tidak kedap air.

Kertas galsin biasanya digunakan juga untuk mengemas ikan, permen, mentega,

Ketahanan Kertas Terhadap Minyak (TERPENTINE TEST)

Page 3: Laporan Terpentin Tes

ARIESTIANI 240210090047

Praktikum Pengemasan PanganKelompok 8

keju dan produk-produk makanan yang berlemak. Kertas minyak bisa tahan

terhadap minyak karena dibuat dengan proses sulfat sehingga tahan terhadap

minyak. Selain proses sulfat, ada pembuatan kertas minyak ini terdapat proses

sizing, yaitu penambahan sizer yang merupakan bahan yang memberikan

resistensi terhadap air.. Proses ini memberikan ketahanan terhadap air pada kertas

ini. Pemberian sizer dalam embuatan kertas ini dibedakan menjadi dua jenis,

yaitu:

1. Internal sizer merupakan proses untuk memberikan ketahanan penetrasi cairan

pada kertas dengan memberikan bahan tambahan internal yang basah.

2. Surface sizer umumnya merupakan penggunaan bahan berselaput tipis seperti

tepung, getah dan polimer sintetis.

Sizer akan mengubah sifat hidrofilik selulosa yang terkandung di dalam

kertas menjadi bersifat hidrofobik. Seperti kita ketahui bahwa selulosa dalam

kertas terdiri dari serat selulosa yang bersifat hidrofilik. Hal ini selanjutnya

mengurangi kemampuan menyerap air pada kertas. Berdasarkan tabel pengamatan

di atas, kertas minyak memiliki ketahanan kertas minyak terhadap minyak tidak

terlalu tinggi dan kemampuan menyerap airnya rendah dari enam kali perulangan

yaitu memerlukan waktu 24 detik, 37 detik, 20 detik, 20 detik, 37 detik, 37 detik,

nilai waktu rata-rata selama 29,2 detik dan memiliki kecepatan 0,33 mm/s.

Kertas Kraft

Kertas kraft ini mempunyai sifat sangat kuat dan keras sehingga sering

digunakan sebagai kemasan sekunder, pembuatannya dengan proses sulfat dan

dilakukan bleaching atau pemucatan sehingga menghasilkan warna kecoklatan

tetapi dapat juga berwarna putih. Sifat lain dari jenis ini adalah harganya murah,

diproduksi dalam bentuk satu lapis atau berlapis-lapis dan berkerut (corrugated).

Pada umumnya, kegunaan kertas kraft dalam industri pengemasan adalah

untuk mengemas bahan-bahan yang berat jenisnya besar yaitu dalam bentuk

kantung, sak, pembungkus, amplop, tabung, kaleng komposit, untuk dibuat

karung dan pelapis untuk papan bergelombang. Berdasarkan hasil pengamatan.

ketahanan kertas kraft terhadap minyak lebih tinggi dibanding dengan kertas

Ketahanan Kertas Terhadap Minyak (TERPENTINE TEST)

Page 4: Laporan Terpentin Tes

ARIESTIANI 240210090047

Praktikum Pengemasan PanganKelompok 8

minyak (kraft > minyak) dari enam kali perulangan yaitu memerlukan waktu 50

detik, 48 detik, 48 detik, 48 detik, 48 detik, 50 detik, nilai waktu rata-rata selama

49 detik dan memiliki kecepatan 0,18 mm/s.

Kertas Roti

Kertas roti mempunyai permukaan lebih kasar, agak berongga dan sedikit

berserat dibandingkan kertas minyak, disebabkan karena bahan baku

pembuatannya yang berbeda. Kertas ini sangat mudah sekali menyerap minyak

dan lemak. Biasanya digunakan untuk proses pengolahan dalam pembuatan kue

ataupun roti, atau dalam pengolahan pangan yang lainnya. Hal yang diamati

permukaan halus dan kasarnya.

Pada kertas roti, dilakukan dua pengujian, yaitu pengujian terhadap

permukaan kasar dan permukaan halus. Ternyata kertas roti lebih tahan terhadap

minyak dibandingkan kertas minyak. Hal ini jelas terlihat pada waktu perembesan

minyak yang lebih lama pada kertas roti yang permukaan halus lebih besar

dibanding kertas roti yang permukaannya kasar (kertas roti yang permukaan halus

> kertas roti permukaan kasar. Pengamatan kertas roti kasar dari enam kali

perulangan yaitu memerlukan waktu 15 menit, 16 menit, 16 menit, 15 menit, 16

menit, 15 menit, nilai waktu rata-rata selama 15,5 menit dan memiliki kecepatan

0,0096 mm/s. Pengamatan kertas roti halus dari enam kali perulangan yaitu

memerlukan waktu 20 menit, 18 menit, 18 menit, 20 menit, 19 menit, 19 menit,

nilai waktu rata-rata selama 19 menit dan memiliki kecepatan 0,0078 mm/s.

Sehingga kita dapat mengurutkan waktu penetrasi terpentin ( ketahanan

kertas terhadap minyak ) dari yang paling cepat sampai yang paling lama yaitu

kertas minyak > kertas krfat > kertas roti kasar > kertas roti halus.

Dari data diatas didapat bahwa kertas roti halus paling lama menyerap

minyak terpentine, sedangkan kertas minyak paling cepat. Perbedaan yang jauh

ini karena perbedaan kertas yang signifikan walaupun terlihat serupa. Kertas roti

halus lebih tebal daripada kertas minyak dan seratnya pun lebih kasar

dibandingkan dengan kertas minyak sehingga penyerapannya pun lebih lambat

dibandingkan kertas minyak. Pada kertas minyak yang lebih tipis dan pori-porinya

Ketahanan Kertas Terhadap Minyak (TERPENTINE TEST)

Page 5: Laporan Terpentin Tes

ARIESTIANI 240210090047

Praktikum Pengemasan PanganKelompok 8

lebih kecil sehingga menyebabkan minyak mudah menyerap. Hal ini

kemungkinan terjadi karena pada kertas roti tersebut, permukaannya kasar dan

agak tebal sehingga dapat menghambat tembusnya minyak pada kertas stensil.

Selain itu, mungkin juga hal ini terjadi karena kesalahan pada saat menuangkan

pasir ke dalam tube, misalnya terlalu padat (dipadatkan) sehingga dapat

menghambat tembusnya minyak pada kertas roti tersebut.

Menurut teori, adanya perbedaan ini mungkin disebabkan karena ada

perbedaan metode sizing (sizer). Sizing umumnya digunakan untuk memberikan

ketahanan resistensi air (Saltman, 1991). Menurut Casey (1981) sizer adalah

bahan penolong yang ditambahkan sebelum atau sesudah pembentukan lembaran

kertas yang ditujukan terutama untuk meningkatkan ketahanan kertas terhadap

cairan. Menurut Casey (1981) berdasarkan pemberian sizer dapat dibedakan dua

macam, yaitu internal sizer dan surface sizer. Internal sizer merupakan proses

untuk memberikan ketahanan penetrasi cairan pada kertas dengan memberikan

bahan tambahan internal yang basah. Surface sizer umumnya merupakan

penggunaan bahan berselaput tipis seperti tepung, getah dan polimer sintetis

Sifat daya serap air dipengaruhi oleh sizer dan filler. Sizer akan mengubah

sifat hidrofilik selulosa menjadi hidrofobik sehingga kemampuan penyerapan

airnya akan berkurang. Untuk melindungi kepentingan konsumen juga untuk

pengawasan proses dan pengendalian mutu bagi produsen kertas maka diperlukan

batas maksimum berat air yang terserap selama 45 detik untuk kertas yang

bergramatur 45 g/m2 standart pabrik sebesar 25 g/m2 dengan toleransi maksimum

hingga 27 g/m2 (Andriana, 1998).

Surface sizer merupakan proses untuk memberikan ketahanan penetrasi

cairan pada kertas dengan penggunaan bahan berselaput tipis seperti tepung, getah

dan polimer sintetis. Oleh karena itu, kertas minyak dan roti memiliki daya tahan

minyak yang lebih baik dibanding kertas lainnya.

Ketahanan Kertas Terhadap Minyak (TERPENTINE TEST)

Page 6: Laporan Terpentin Tes

ARIESTIANI 240210090047

Praktikum Pengemasan PanganKelompok 8

KESIMPULAN

1. Uji ketahanan kertas terhadap minyak dilakukan dengan tujuan untuk

membedakan daya penetrasi minyak dari masing-masing bahan pengemas

untuk mengemas bahan pangan berminyak.

2. Daya penetrasi minyak dipengaruhi oleh tebal kertas, bahan pembentuk kertas,

kerapatan pasir, dan kecepatan aliran minyak.

3. Hasil pengamatan kertas minyak, rata-rata waktu penetrasi selama 29,2 detik

dengan kecepatan 0,30 mm/s.

4. Hasil pengamatan kertas kraft, rata-rata waktu penetrasi selama 49 detik

dengan kecepatan 0,18 mm/s.

5. Hasil pengamatan kertas roti yang permukaannya kasar, rata-rata waktu

penetrasi selama 15,5 menit dengan kecepatan 0,0096 mm/s.

6. Hasil pengamatan kertas roti yang permukaannya halus, rata-rata waktu

penetrasi selama 19 menit dengan kecepatan 0,0078 mm/s.

7. Urutan ketahanan kertas terhadap minyak sesuai dengan hasil pengamatan dari

yang cepat hingga paling lama yaitu kertas minyak > kertas roti kasar > kertas

roti halus.

8. Waktu yang dibutuhkan minyak untuk penetrasi terhadap kertas roti lebih

lama dibandingkan dengan penetrasi pada kertas minyak.

Ketahanan Kertas Terhadap Minyak (TERPENTINE TEST)

Page 7: Laporan Terpentin Tes

ARIESTIANI 240210090047

Praktikum Pengemasan PanganKelompok 8

DAFTAR PUSTAKA

Anonima. 2007. Kertas. Available at: http://id.wikipedia.org/wiki/kertas [diakses

pada tanggal 4 maret 2011]

Buckle, K.A., dkk. 1987. Ilmu Pangan. UI-Press, Jakarta

Herudiyanto,M.S. 2008. Teknologi Pengemasan Pangan. Widya Padjajaran.

UNPAD, Bandung.

Nurminah, Mimi. 2002. Penelitian Sifat Berbagai Bahan Kemasan Plastik dan

Kertas Serta Pengaruhnya Terhadap Bahan yang Dikemas. Jurusan

Teknologi Pertanian. Faperta USU.

Ketahanan Kertas Terhadap Minyak (TERPENTINE TEST)

Page 8: Laporan Terpentin Tes

ARIESTIANI 240210090047

Praktikum Pengemasan PanganKelompok 8

PERTANYAAN

1. Proses apakah yang membuat kertas menjadi resistan terhadap minyak?

Jawab :

Proses yang membuat kertas menjadi resistan terhadap minyak yaitu

karena proses pembuburan, filler, pelapisan lilin, dan perlakuan akhir atau

calendering yang dilakukan berbeda-beda pada setiap kertas.

Pada kertas minyak, dibuat dengan proses sulfat dan mempunyai

permukaan licin karena proses pengecetan (calendering). Oleh karena itulah,

kertas minyak resistan terhadap minyak atau lemak.

2. Berikan contoh-contoh “grease proof paper” atau kertas tahan minyak!

Jawab :

Contoh kertas tahan minyak yaitu : kertas minyak, kertas glasin, kertas

pouch, kertas tissue, kertas lilin dan kertas perkament.

Ketahanan Kertas Terhadap Minyak (TERPENTINE TEST)