laporan tonner

22
LAPORAN UTS KOSMETOLOGI KELOMPOK 3 FARMASI VI-A BAYYINAH 108102000026 Program Studi Farmasi 1

Upload: bayyinah-ardian

Post on 04-Jul-2015

598 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN TONNER

LAPORAN UTS KOSMETOLOGI

KELOMPOK 3

FARMASI VI-A

BAYYINAH 108102000026

Program Studi Farmasi

Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2011

1

Page 2: LAPORAN TONNER

I. PENDAHULUAN

Tonner merupakan sediaan yang digunakan untuk menyempurnakan

penggunaan pembersih. Membersihkan sisa-sisa pembersih yang tertinggal serta

memberikan kesegaran pada kulit. Penyegar merupakan sediaan larutan air atau

campuran air dan alkohol. Biasanya jika menggunakan alcohol, hanya dipakai dalam

jumlah kecil. Penyegar umumnya mengandung active content yang membantu

mengencangkan dan memelihara kelembutan kulit wajah. Astringent, humectant dan

bahan active lainnya biasa ditambahkan.

Persyaratan sediaan tonner, yaitu:

- Larutan jernih

- Tidak menyebabkan iritasi pada kulit

- Menyegarkan kulit

- Tidak memberikan kesan lengket

- Aroma dan warna yang sesuai dan menarik

- Memberikan kesan segar pada kulit

- Stabil (tidak menjadi keruh selama penyimpanan dan penjualan

- Sebaiknya mempunyai pH 4-7

Sedangkan formula tonner biasanya terdiri dari:

1. Pelarut (biasa air atau dicampur dengan alkohol)

2. Humectan

3. pH adjuster (asam atau basa)

4. Solubiliser

5. Active

6. pengawet

7. Estetika warna, parfum

II. PRAFORMULASI

Mentimun

Mengandung 90% air, protein, lemak, karbohidrat, kalsium, fosfor, besi,

vitamin A, vitamin B1, vitamin B2 dan vitamin C serta beberapa zat seperti

saponin, protein, lemak, kalsium, fosfor, besi dan belerang. Mentimun dapat

2

Page 3: LAPORAN TONNER

menyegarkan juga membersihkan noda di wajah, mengecilkan pori pori di

wajah, dan mengangkat kelebihan minyak diwajah.

Mentimun adalah salah satu jenis sayur-sayuran yang dikenal di hampir

setiap negara. Tanaman ini berasal dari Himalaya, Asia Utara, dan meluas ke

seluruh daratan baik tropis atau subtropis. Tanaman ini merupakan tanaman

semusim yang bersifat menjalar atau merambat dengan perantaraan alat

pemegang seperti ajir atau tali plastik. Tanaman mentimun memiliki batang

yang berwarna hijau, lunak dan berbulu dengan panjang yang bisa mencapai

1,5 m. daunnya berbentuk bulat lebar dengan bagaian ujung yang meruncing

berbentuk jantung, kedudukan daun pada batang tanaman berselang seling

antara satu daun dengan daun diatasnya. Bunga mentimun berumah satu,

karena bunga jantan dan betina letaknya terpisah tetapi masih dalam satu

pohon yang sama. Bentuk bunganya mirip terompet dengan mahkota

berwarna kuning cerah.

Klasifikasi botani tanaman menitmun adalah sebagai berikut : Divisi :

Spermatophyta; Sub divisi : Angiospermae; Kelas : Dicotyledonae; Keluarga :

Cucubitaceae; Genus : Cucumis, Spesies : Cucumis sativus L.

Jeruk Nipis

Jeruk nipis mengandung flavonoid (poncirin, hesperidine, rhoifolin, dan

naringin), minyak limonene, linalol, kalsium, fosfor, besi, asam sitrat, vitamin

A,B1 dan C. Jeruk nipis juga berfungsi sebagai toner, kandungan vitamin C ini

efektif membantu menghilangkan noda di wajah, membantu mengecilkan pori-

pori di wajah. Dan membantu mencegah tumbuhnya jerawat.

Alkohol

• Sinonim : Ethyl alcohol; ethyl hydroxide; grain alcohol; methyl carbinol.

• Rumus empiris & BM : C2H6O 46.07

• Formula struktur:

3

Page 4: LAPORAN TONNER

Tabel Penggunaan alkohol

Use Concentration (% v/v)

Antimicrobial preservative ≥10

Disinfectant 60–90

Extracting solvent in galenical manufacture Up to 85

Solvent in film coating Variable

Solvent in injectable solutions Variable

Solvent in oral liquids Variable

Solvent in topical products 60–90

• Antimicrobial kegiatan: etanol adalah bakterisida dalam campuran air pada

konsentrasi antara 60% dan 95% v / v, konsentrasi optimum umumnya

dianggap 70% v / v. Aktivitas antimikroba ditingkatkan dalam kehadiran asam

edetic atau edetate salts. Etanol tidak aktif di hadapan surfaktan nonionik dan

tidak efektif melawan spora bakteri.

• Titik didih: 78,15 ° C

• Mudah terbakar: mudah mudah terbakar, terbakar dengan api, biru tanpa

asap.

• Kelarutan: larut dengan kloroform, eter, gliserin, dan air (dengan kenaikan

temperatur dan kontraksi volume).

• Stabilitas dan Kondisi Penyimpanan: Solusi etanol berair dapat disterilkan

dengan otoklaf atau filtrasi dan harus disimpan dalam wadah kedap udara, di

tempat yang dingin.

• Tidak kompatibel: Dalam kondisi asam, solusi etanol dapat bereaksi keras

dengan bahan oksidator. Campuran dengan alkali dapat menggelapkan

warna karena reaksi dengan jumlah sisa aldehida. Garam organik atau akasia

dapat diendapkan dari larutan mengandung air atau dispersi. Larutan Etanol

juga kompatibel dengan wadah aluminium dan dapat berinteraksi dengan

beberapa obat-obatan.

4

Page 5: LAPORAN TONNER

NaOH

• Natrium hidroksida mengandung tidak kurang dari 97,5% alkali jumlah

dihitung sebagai NaOH, dan tidak lebih dari 2,5% Na2CO3

Sifat Kimia

• Berat molekul: 40

Sifat Fisika

• Organoleptis

▫ Bentuk : Batang, butiran, massa hablur atau keeping, kering,

keras, rapuh, dan menunjukkan susunan hablur, mudah meleleh

basah, sangat alkalis dan korosif, segera menyerap CO2

▫ Warna: Putih

• Kelarutan : sangat mudah larut dalam air dan dalam etanol (95%)

• Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik

Tween 80

Sinonim: Polyoxyethylene Sorbitan Fatty Acid Esters; Polysorbate 80;

Polysorbatum 80

Rumus struktur:

Fungsi: Agen pengemulsi, surfaktan non ionik, agen solubilisasi, agen

pembasah, agen pendispersi/pensuspensi.

Deskripsi: Polysorbates mempunyai karakteristik berbau dan panas,

kadang berasa bitter taste.

pH = 6.0–8.0 dalam 5% b/v aqueous solution

Nilai HLB: 15

Kelarutan: Larut dalam etanol, air; tidak larut dalam minyak mineral,

minyak sayur.

Tabel Penggunaan Tween 80:

5

Page 6: LAPORAN TONNER

Penggunaan Concentration (%)

Agen pengemulsi  

Digunakan sendiri dalam emulsi minyak dalam air 1–15

Digunakan kombinasi dengan emulsifier hidrofilik dalam emulsi minyak dalam air

1–10

Digunakan untuk meningkatkan pengikatan air dalam salep 1–10

Agen solubilisasi  

Untuk komponen aktif yang kelarutannya jelek dalam basis lipofilik

1–10

Agen pembasah  

Untuk komponen aktif yang tidak larut dalam basis lipofilik 0.1–3

Stabilitas dan penyimpanan: Polysorbates stabil untuk elektrolit dan

lemah dalam asam & basa; saponifikasi terjadi dengan asam dan basa

kuat. Asam oleat ester sensitif untuk teroksidasi. Polysorbates bersifat

higroskopis. Polysorbates sebaiknya disimpan dalam wadah yang tertutup

baik, terlindung dari cahaya, sejuk dan kering.

Ketidak cocokan: perubahan warna atau pengendapan terjadi dengan

berbagai zat, khususnya phenol, tannins, aspal, dan bahan seperti aspal.

Aktivitas antimikroba dari pengawet paraben akan dikurangi dengan

adanya polysorbates.

Propilen Glikol

Sinonim : 1,2-Dihydroxypropane; E1520; 2-hydroxypropanol; methyl ethylene

glycol; methyl glycol; propane-1,2-diol, (−)-1,2-Propanediol (+)-1,2-Propanediol

Rumus empiris : C3H8O2

Berat Molekul : 76,09

Fungsi : Sebagai pengawet antimikroba, humektan, pelarut, penstabil untuk vitamin

dan sebagai pelarut campur.

Kelarutan : dapat dicampur dengan aseton, kloroform, etanol 95%, gliserin dan air;

larut dalam 6 bagian eter, tidak bercampur dengan minyak mineral tetapi akan

melarutkan beberapa minyak essensial.

6

Page 7: LAPORAN TONNER

Stabilitas : propilen glikol stabil dalam wadah tertutup tetapi pada temperatur tinggi

dan dalam keadaan wadah terbuka maka propilenglikol akan mudah teroksidasi dan

akan menaikkan produk seperti propionaldehid, asam laktat, asam piruvat dan asam

asetat.

Pemerian : Propilen glikol berwarna jernih atau tidak berwarna, kental, praktis tidak

berbau, cairan yang manis, agak terasa getir seperti gliserin. Propilen glikol

mempunyai titik didih 188oC.

Tabel Penggunaan Propilen glikol

Penggunaan Bentuk takaran Konsentrasi (%)

Humectant Topikal ≈15

Pengawet larutan, semisolids 15–30

Pelarut atau pelarut campur Larutan aerosol 10–30

  Larutan oral 10–25

  Parenteral 10–60

  Topikal 5–80

Propilen glikol digunakan sebagai pelarut extracta dan pengawet pada berbagai

sediaan parenteral dan nonparenteral. Propilen glikol merupakan pelarut umum

yang digunakan selain gliserin dan untuk melarutkan berbagai material seperti

kortikosteroid, fenol, golongan sulfa, barbiturat, vitamin A dan D, kebanyakan

alkaloid dan berbagai anastesi lokal. 

Nipasol

Mengandung tidak kurang dari 99% dan tidak lebih dari 100,5% C10H12O3

dihitung terhadap zat yang dikeringkan.

Sinonim: Propil p-hidroksi benzoate; propil parabean; Propil pasasept;

chemocide PK; solbrol P; Propil chemosept

Rumus Molekul & BM: C10H12O3 / 180,21

Pemerian : serbuk hablur putih; tidak berbau; tidak berasa

7

Page 8: LAPORAN TONNER

Kelarutan : sangat sukar larut dalam air; larut dalam 3,5 bagian etanol (95%)P;

dalam 3 bagian aseton P; dalam 140 bagian Gliserol P;dan dalam 40 bagian

minyak lemak, mudah larut dalam larutan alkali hidroksida.

Wadah dan penyimpanan: Dalam wadah tertutup baik

Khasiat: Pengawet

Penggunaan: Penggunaan nipasol sebagai zat pengawet adalah 0,1-0,2 %

pH: Propil Paraben menunjukkan aktifitas antimikroba pada pH antara 4-8.

Nipagin

Sifat Kimia

Nama Kimia : Methyl-4-hydroxybenzoate

Rumus empiris : C8H8O3

Berat molekul : 152,15

Nama Lain : E218; 4-hydroxybenzoic acid methyl ester; methyl

p-hydroxybenzoate; Nipagin M; Uniphen P-23.

Sifat Fisika

Organoleptis

Bentuk : Kristal atau bubuk kristal

Warna : Tidak berwarna atau putih

Bau : Berbau atau hampir tidak berbau

Rasa : Terbakar sedikit

pH : 4-8

Kelarutan

Pelarut Kelarutan pada suhu 250C

Etanol 1 : 2

Etanol (95%) 1 : 3

Etanol (50%) 1 : 6

Eter 1 : 10

8

Page 9: LAPORAN TONNER

Gliserin 1 : 60

Minyak mineral Parktis tidak larut

Minyak kacang 1 : 200

Propilen glikol 1 : 5

Air 1 : 400

1 : 50 pada suhu 500C

1 : 30 pada suhu 900C

Aplikasi : pengawet (antimikroba). Biasanya

digunakan kombinasi sebagai pengwet dengan perbandingan metal

paraben (0,185) dan propel paraben (0,02%)

Penggunaan Konsentrasi (100%)

Sediaan topical 0,02-0,3

Larutan oral dan suspense 0,015-0,2

Sediaan rectal 0,1-0,18

Stabilitas dan penyimpanan : disimpan dalam wadah tertutup baik,

kering dan sejuk.

Ketidakcocokan : Aktivitas antimikroba dan metil paraben

jauh berkurang dengan adanya surfaktan nonionik, seperti polisorbat 80,

sebagai akibat dari micellization aktivitas. Namun, propilen glikol (10%) telah

ditunjukkan untuk mempotensiasi antimikroba yang dari paraben di hadapan

surfaktan nonionik dan mencegah interaksi antara metil dan 80 polisorbat.

Incompatibilitas lain dengan zat, seperti bentonit, magnesium trisilicate, talk,

tragacanth, natrium alginat, minyak esensial, sorbitol, dan atropine juga

bereaksi dengan berbagai gula.

III. FORMULA

• Ekstrak Mentimun 3%

• Ekstrak Jeruk nipis 2%

• Alkohol 3%

9

Page 10: LAPORAN TONNER

• Tween 80 0,2%

• Propilenglikol 3%

• NaOH qs (ad ph 5,5)

• Nipagin 0,2%

• Nipasol 0,01%

• Parfum qs

• Aquadest ad 100%

IV. ALAT DAN BAHAN

Bahan

Ekstrak Mentimun

Ekstrak Jeruk nipis

Alkohol

Tween 80

Propilenglikol

NaOH

Nipagin

Nipasol

Aquadest

Parfum

Alat

Beaker glass 2 buah

Spatula 2 buah

Gelas ukur 1 buah

Timbangan digital

Cawan porselin 3 buah

Pipet tetes 2 buah

Kaca arloji 2 buah

Batang pengaduk 1 buah

Kertas perkamen 2 lembar

Corong pisah 1 buah

10

Page 11: LAPORAN TONNER

Kertas saring 1

Serbet

Tissue

V. PENIMBANGAN

• Ekstrak Mentimun = 3% x 100 gram = 3 gram

• Ekstrak Jeruk nipis = 2% x 100 gram = 2 gram

• Alkohol = 3% x 100 gram = 3 gram

• Tween 80 = 0,2% x 100 gram = 0,2 gram

• Propilenglikol = 3% x 100 gram = 3 gram

• Nipagin = 0,2% x 100 gram = 0,2 gram

• Nipasol = 0,01% x 100 gram = 0,01 gram

• Aquadest = 100 gram - 11, 41 gram = 88,59 gram

VI. PROSEDUR PEMBUATAN

1. Siapkan alat dan bahan.

2. Mentimun diperas dan diambil ekstraknya, dan jeruk nipis diperas dan

diambil ekstraknya.

3. nipasol dan nipagin dilarutkan dengan etanol (m1)

4. tween 80 dilarutkan dengan aquadest (m2)

5. m1 dan m2 dicampurkan, kemudian masukkan propilen glikol, aduk ad

homogen.

6. ekstrak dimasukkan ke dalam campuran tersebut, kemudian aduk ad

homogen.

7. Cek pH dengan pH indicator.

8. NaOH yang sudah dilarutkan dengan aquadest ditambahkan ad pH 5,5

9. Sediaan disaring dengan kertas saring agar menjadi jernih di atas gelas

ukur 100 ml.

10.Ditambahkan aquadest sedikit demi sedikit sambil disaring sampai volume

100 ml.

11.Ditambahkan parfum.

11

Page 12: LAPORAN TONNER

12.Sediaan dimasukkan ke dalam wadah, kemudian lakukan evaluasi.

VII. DATA PENGAMATAN

Evaluasi

PH sebelum ditambah adjuster : 3

pH sesudah ditambah adjuster : 5

Kejernihan : Jernih

Netto : 100 ml

Organoleptik : Jernih, berbau mentimun

VIII. PEMBAHASAN

Perawatan kulit diperlukan seseorang untuk memelihara agar kulit tetap sehat,

bersih, dan indah dipandang mata, sebab kulit adalah organ tubuh yang pertama kali

terkena polusi oleh zat-zat yang terdapat di lingkungan hidup kita.

Kosmetik berasal dari kata Yunani “kosmetikos” yang berarti keterampilan

menghias, mengatur. Definisi kosmetik dalam Peraturan Mentri Kesehatan RI

No.445/Menkes/Permenkes/1998 adalah sebagai berikut: “Kosmetik adalah sediaan

atau paduan bahan yang siap untuk digunakan pada bagian luar badan (epidermis,

rambut, kuku, bibir, dan organ kelamin bagian luar), gigi, dan rongga mulut untuk

membersihkan, menambah daya tarik, memperbaiki bau badan tetapi tidak

dimaksudkan untuk mengobati atau menyembuhkan suatu penyakit”.

Air adalah pelarut yang baik untuk sebagian besar zat / kotoran yang

menempel pada kulit. Air mudah didapat dan murah harganya sehingga penggunaan

dalam kosmetika cukup efektif dan efisien. Oleh karena itu setiap tindakan

pembersihan kulit, membersihkan dengan air biasanya dilakukan pada awal dan

akhir tahap pembersihan. Namun pembersihan kulit dengan air di rasa kurang

estetis maka ditambahkan wangian air mawar, penyegar dan alcohol.

Sediaan perawatan dan pembersih kulit adalah sediaan yang digunakan

untuk maksud perawatan kulit agar kulit menjadi bersih dan sehat, terlindungi dari

kekeringan dan sengatan cuaca, baik panas matahari maupun dingin, dan nampak

segar dengan tekstur kulit yang lembut dan menarik.

12

Page 13: LAPORAN TONNER

Toning kulit (penyegar) dilakukan setelah menggunakan pembersih kulit.

Astringent (toner) adalah cairan yang digunakan sebagai pelarut lemak kulit

sehingga menimbulkan rasa kesat pada kulit, selain untuk menghilangkan sisa

sediaan pembersih kulit, menyegarkan kulit, menutup sementara pori kulit sehingga

merupakan anti perspirant lemah. Astringen biasanya terdiri dari air dan sedikit

alcohol, Zn sulfa, K. Al. Sulfat dan asam tanik sebagai bahan aktif. Diberi parfum dan

warna untuk membedakannya dengan air.

Pemberian alcohol di dalam astringen mempunyai beberapa keuntungan /

kerugian. Keuntungan penambahan alcohol dapat sebagai pelarut lemak ringan dan

menyegarkan, juga sebagai pelarut parfum dan zat warna dan sebagai pembasah

kulit yang baik, mempunyai efek desinfektan lemah dan astringen.

Efek desinfektan lemah dan astringen lemah tidak dapat ditingkatkan dengan

menambah kadar alcohol > 40 % karena dapat menimbulkan iritasi kulit dan

mengeringkan kulit. Alcohol yang dipakai pada sediaan kosmetika yaitu :

• etil alcohol atau

• isopropyl alcohol

Etil alcohol lebih baik untuk efek penyegaran dan pelarutan parfum dibanding

isopropyl alcohol. Sebaliknya isopropyl alkohol lebih baik dalam hal melarutkan

lemak dan desinfektan dibandingkan dengan etil alkohol.

Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan tonner yaitu ekstrak

mentimun dan ekstrak jeruk nipis sebagai active, alcohol sebagai pelarut dan untuk

memberikan efek penyegaran, aquadest sebagai pelarut, tween 80 sebagai

solubiser, propilen glikol sebagi humektan, NaOH sebagai pH adjuster, Nipagin dan

nipasol sebagai pengawet, dan parfum untuk memperbaiki aroma.

Mentimun mengandung zat yang berguna untuk memberikan efek astringen

karena kandungan polifenol yang terdapat pada sarinya. Selain itu, biji mentimun

dapat menutrisi kulit karena mengandung vitamin yang berfungsi sebagai

antioksidan dan peremajaan sel. Mentimun dapat menyegarkan juga membersihkan

noda di wajah, mengecilkan pori pori di wajah, dan mengangkat kelebihan minyak

diwajah.

Jeruk nipis juga berfungsi sebagai toner, kandungan vitamin C ini efektif

membantu menghilangkan noda di wajah, membantu mengecilkan pori-pori di wajah

dan membantu mencegah tumbuhnya jerawat.

13

Page 14: LAPORAN TONNER

Etanol adalah bakterisida dalam campuran air pada konsentrasi antara 60%

dan 95% v/v, konsentrasi optimum umumnya dianggap 70% v/v. Aktivitas

antimikroba ditingkatkan dalam kehadiran asam edetic atau edetate salts. Etanol

tidak aktif di hadapan surfaktan nonionik seperti tween 80 tidak efektif melawan

spora bakteri. Campuran dengan alkali dapat menggelapkan warna karena reaksi

dengan jumlah sisa aldehida. Dalam formula ini kami menggunakan NaOH sebagai

pH adjuster, dimana NaOH merupakan alkali kuat. Dalam formulasi dilih pH adjuster

basa karena pH sediaan sebelum diadjust = 3 sedangkan pada sediaan tonner

sebaiknya pHnya yaitu 4-7, NaOH yang ditambahkan hanya sedikit sehingga

diharapkan tidak terjadi reaksi dengan alcohol.

Tween 80 digunakan sebagai agen solubiliser. Aktivitas antimikroba dari

pengawet paraben seperti nipagin dan nipasol akan dikurangi dengan adanya

polysorbates, sebagai akibat dari micellization aktivitas.. Akan tetapi, konsentrasi

tween yang sedikit dalam formula diharapkan tidak menyebabkan adanya interaksi

antara tween dan paraben. Namun, propilen glikol (10%) telah ditunjukkan untuk

mempotensiasi antimikroba yang dari paraben di hadapan surfaktan nonionik dan

mencegah interaksi antara metil dan 80 polisorbat, penggunaan kombinasi nipagin

dan nipasol dalam formula juga diharapkan meningkatkan aktivitas antimikroba

walaupun dengan adanya tween. Alasan dipilihnya nipagin dan nipasol sebagai

pengawet juga karena nipagin dan nipasol aktif sebagai pengawet dalam rentang pH

4-8.

Dalam proses pembuatan sari segar mentimun caranya yaitu mentimun

dibelah menjadi 2 bagian secara vertical dengan pisau, kemudian kerok bagian

dalamnya dengan menggunakan sendok, lalu peras dengan menggunakan saringan

sehingga dihasilkan sari segar dari mentimun. Sedangkan cara pembuatan sari

segar jeruk nipis yaitu dengan membelah jeruk nipis menjadi 4 bagian kemudian

memerasnya dengan menggunakan saringan sehingga diperoleh sari segar jeruk

nipis.Kemudian nipagin, dan nipasol dilarutkan dengan etanol dalam beaker A

sedangkan tween 80 dilarutkan dengan aquadest di dalam beaker B, kemudian

dicampurkan B ke dalam A aduk ad homogen, kemudian masukkan propilen glikol,

aduk ad homogen. Dimasukkan ekstrak ke dalam campuran tersebut, kemudian

aduk ad homogen. Cek pH sediaan dengan pH indicator, dihasilkan pH sediaan

yaitu 3, kemudian NaOH ditambahkan yang sudah dilarutkan dengan aquadest ad

pH 5,5. Sediaan yang dihasilkan terlihat kurang jernih setelah ditambahkan ekstrak,

14

Page 15: LAPORAN TONNER

sehingga sediaan disaring dengan kertas saring agar sediaan jernih karena syarat

estetika dari sediaan tonner adalah larutan jernih. Setelah itu, ditambahkan aquades

sedikit demi sedikit sambil disaring sampai volume sediaan 100 ml, kemudian

ditambahkan parfum dimasukkan ke dalam wadah, kemudian dilakukan evaluasi.

Sediaan yang dihasilkan yaitu jernih dan berbau mentimun; pH sediaan 5; dan

setelah diujikan untuk membersihkan pembersih, tonner yang dihasilkan mampu

membersihkan sisa pembersih pada kulit dan memberikan efek menyegarkan.

IX. KESIMPULAN

Kesimpulan

Tonner merupakan sediaan yang digunakan untuk menyempurnakan

penggunaan pembersih, membersihkan sisa-sisa pembersih yang tertinggal serta

memberikan kesegaran pada kulit. Penyegar merupakan sediaan larutan air atau

campuran air dan alkohol. Tonner dari ekstrak mentimun dan jeruk nipis

diharapkan dapat memberikan efek astringen karena mentimun mengandung

polifenol yang terdapat pada sarinya. Selain itu, biji mentimun dapat menutrisi

kulit karena mengandung vitamin yang berfungsi sebagai antioksidan dan

peremajaan sel. Jeruk nipis juga berfungsi sebagai toner, kandungan vitamin C

ini efektif membantu menghilangkan noda di wajah, membantu mengecilkan pori-

pori di wajah dan membantu mencegah tumbuhnya jerawat. Tonner yang

dihasilkan yaitu jernih dan berbau mentimun; pH sediaan 5; dan setelah diujikan

untuk membersihkan pembersih, tonner yang dihasilkan mampu membersihkan

sisa pembersih pada kulit dan memberikan efek menyegarkan.

X. DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan republic Indonesia. 1979. Farmakope Indonesia,

edisi III . Jakarta : Badan Pengawas Obat dan Makanan.

Raymond C Rowe, Paul J Sheskey and Marian E Quinn. 2009. Handbook

of Pharmaceutical Excipients. America : The Pharmaceutical Press.

15

Page 16: LAPORAN TONNER

Dr. Retno Iswari Tranggono, SpKK , Dra. Fatma Latifah, Apt. 2007. Buku

Pegangan Ilmu Pengetahuan Kosmetik. Jakarta, PT. Gramedia Pustaka

Utama

Formularium kosmetika Indonesia 1985, DEPKES Republik Indonesia

http://www.nikovariasi.co.cc/wordpress/?p=184#more-184 didownload

pada tanggal 8 Juni 2011

http://ocw.usu.ac.id/course/download/8170000114-kosmetologi/

pap330_slide_cleansing_cream.pdf mengenai cleansing cream didownload

pada tanggal 8 Juni 2011

http://jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/122084245.pdf mengenai Formulasi

sari mentimun (Cucumis sativus L.) sebagai krim masker dengan berbagai

konsentrasi emulgator nonionic oleh Nursiah Hasyim dan Karunia, dkk

Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin dan Fakultas farmasi Universitas

Muslim Indonesia; didownload pada tanggal 8 Juni 2011

16