laporan triwulan i 2016 direktorat pengolahan dan pemasara...

17
PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN DIREKTORAT PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL TANAMAN PANGAN

Upload: vankiet

Post on 24-Jul-2019

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PEMANTAUAN DAN EVALUASI

CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGOLAHAN DAN

PEMASARAN HASIL TANAMAN PANGAN

TRIWULAN I 2016

KEMENTERIAN PERTANIAN-RI

DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN

DIREKTORAT PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL

TANAMAN PANGAN

1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pembangunan pertanian yang telah dilakukan sampai saat ini masih banyak

memerlukan penanganan yang cermat dan cepat. Tantangan pembangunan pertanian

yang dihadapi Bangsa Indonesia saat ini antara lain: 1) belum optimalnya produktivitas dan

nilai tambah produk pertanian di beberapa sentra produksi serta masih tingginya tingkat

konversi lahan yang sulit dikendalikan; 2) kurangnya perbaikan dan pembangunan

infrastruktur lahan dan air; 3) masih kurangnya akses pembiayaan pertanian dengan suku

bunga rendah bagi petani; 4) belum tercapainya Millenium Development Goals (MDG’s)

yang mencakup angka kemiskinan, pengangguran, dan rawan pangan; 5) kurangnya

kebijakan yang proporsional untuk produk-produk pertanian khusus; 6) lemahnya

persaingan global dalam berbagai dimensi; 7) menurunnya citra petani dan pertanian serta

pentingnya diciptakan suatu keadaan agar kembali diminati generasi muda; 8) masih

lemahnya kelembagaan usaha ekonomi produktif di perdesaan; 9) pentingnya

sistem penyuluhan pertanian yang inovatif; dan 10) perlunya kebijakan insentif yang

tepat agar sektor pertanian menjadi bidang usaha yang menarik dan menjanjikan.

Untuk menjawab tantangan tersebut maka Visi Kementerian Pertanian Tahun 2015-2019

adalah “Terwujudnya sistem pertanian bioindustri berkelanjutan yang menghasilkan

beragam pangan sehat dan produk bernilai tambah tinggi berbasis sumberdaya lokal untuk

kedaulatan pangan dan kesejahteraan petani”. Visi Kementerian Pertanian tersebut

merupakan penjabaran dari Visi dan Misi Pemerintah 2015 - 2019 yang dituangkan dalam

Sembilan Agenda Prioritas (Nawa Cita). Agenda strategis yang berkaitan langsung

dengan Kementerian Pertanian tercantum pada agenda nomor 6 yaitu “Meningkatkan

produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional” dan agenda nomor 7 yaitu

“Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis

ekonomi – domestik”.

Kemandirian ekonomi dapat terwujud dengan tercapainya kedaulatan pangan yang

berbasis agribisnis kerakyatan melalui: 1) pengendalian impor pangan,

2) penanggulangan kemiskinan pertanian dan dukungan regenerasi petani,

3) Reforma Agraria, dan 4) Pembangunan Bank Khusus Pertanian, UMKM dan

Koperasi. Penanggulangan kemiskinan pertanian dilakukan antara lain dengan

2

pengembangan pasar dan kelembagaan pasar secara merata dan pengembangan

ekonomi perdesaan dengan peningkatan investasi sebesar 15% per tahun.

Pembangunan pengolahan dan pemasaran hasil pertanian merupakan bagian yang

tidak terpisahkan dari pembangunan pertanian dalam mewujudkan Sembilan Agenda

Prioritas (Nawa Cita), Visi-Misi Kementerian Pertanian dan selanjutnya dijabarkan

dalam visi Direktorat Jenderal Tanaman Pangan.

Sasaran strategis merupakan indikator kinerja Direktorat Pengolahan dan Pemasaran

Hasil Tanaman Pangan dalam pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Sasaran yang

ingin dicapai dalam periode 2016 - 2019 adalah 1) Penurunan susut hasil (losses)

produksi tanaman pangan, 2) Peningkatan nilai tambah produk olahan tanaman

pangan, 3) Peningkatan mutu hasil produksi tanaman pangan, dan 4) Peningkatan

penguasaan pasar domestik dan luar negeri.

Dalam mencapai sasaran strategis diatas, diperlukan pemetaan yang sangat rinci pada

setiap daerah dengan memperhatikan kemampuan sumber daya yang dimiliki,

teknologi yang dipakai, perilaku usaha yang berkembang, dan selera konsumen di

daerah tersebut. Seluruh faktor ini sangat penting diperhatikan sehingga tidak

menimbulkan ekses negatif atas pencapaian sasaran yang ditetapkan.

Tabel 1. Indikator Kinerja Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman

Pangan Tahun 2016

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

1. Menurunnya susut hasil (losses) produksi tanaman pangan

1. Jumlah penyaluran sarana pascapanen tanaman pangan

22.562 unit

2. Meningkatnya nilai tambah produk olahan tanaman pangan

2. Jumlah penyaluran pengolahan hasil tanaman pangan

90 unit

3. Meningkatnya mutu hasil produksi tanaman pangan

3. Jumlah pengembangan standardisasi dan mutu

75 sertifikat

4. Meningkatnya penguasaan pasar domestik dan luar negeri

4. Jumlah informasi harga tanaman pangan

276 informasi harga

3

1.2. Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan disusunnya laporan ini adalah untuk:

1. Mengetahui perkembangan pelaksanaan Pemantauan dan Evaluasi Capaian

Indikator Kinerja Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan

Triwulan I Tahun 2016.

2. Mengetahui kendala dan masalah yang terjadi atas pelaksanaan Pemantauan dan

Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil

Tanaman Pangan Triwulan I Tahun 2016.

3. Mendapatkan masukan untuk umpan balik bagi pengambilan keputusan dalam

rangka perencanaan Pembangunan Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman

Pangan ke depan.

1.3. Ruang Lingkup Laporan

Ruang lingkup penulisan laporan ini adalah perkembangan pelaksanaan Pemantauan

dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil

Tanaman Pangan Triwulan I Tahun 2016.

4

II. CAPAIAN KINERJA

Pemantauan dilakukan secara berkala tiap triwulanan berdasarkan Perjanjian Kinerja

Tahun 2016. Target kinerja yang tercantum pada Perjanjian Kinerja disusun

berdasarkan alokasi anggaran pada DIPA Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dan

akan menyesuaikan sesuai perubahan DIPA.

Pada Perjanjian Kinerja yang telah ditandatangani antara Direktur Pengolahan dan

Pemasaran Hasil Tanaman Pangan (PPHTP) dan Direktur Jenderal Tanaman Pangan

tercantum alokasi anggaran Direktorat PPHTP Tahun 2016 Rp. 1.882.256.786.000.

Alokasi anggaran ini jauh lebih tinggi dibandingkan alokasi anggaran pada tahun 2015

yaitu Rp.78.498.554.000,- atau mengalami kenaikan 2.398%.

2.1. Sasaran Strategis 1: Penurunan Susut Hasil (Losses) Produksi Tanaman

Pangan

Indikator Kinerja dalam mencapai sasaran strategis Penurunan Susut Hasil (losses)

Produksi Tanaman Pangan Tahun 2016 adalah Tersalurkannya Sarana Pasca Panen

Tanaman Pangan sejumlah 22.562 Unit dengan capaian sebagai berikut:

Tabel 2. Pemantauan Penyaluran Sarana Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2016

TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV

1 Sarana Pascapanen Padi 8.936 - 1.281.647.000.000 -

2 Sarana Pascapanen Jagung 6.426 - 248.282.266.000 -

3 Sarana Pascapanen Kedelai 6.500 - 187.188.000.000 -

4 Sarana Angkut Roda 3 700 - 32.200.000 -

No Kegiatan Pendukung

Fisik Anggaran (Rp.)

TargetRealisasi

PaguRealisasi

Keterangan: Kontrak = 2.005 unit; Pemesanan Barang = 1.067 unit

Berdasarkan hasil pemantauan terhadap penyaluran sarana pascapanen tanaman

pangan pada Triwulan I, telah terealisasi kontrak sejumlah 2.005 unit (8,89%) dan telah

dilaksanakan pemesanan barang sejumlah 1.067 unit (4,73%).

1. Penurunan Susut Hasil (Losses) Produksi Padi

Target produksi padi pada PK Kementerian Pertanian 2016 sebesar 76,20 juta ton

GKG. Kegiatan Pendukung tercapainya target produksi tahun 2016 melalui penurunan

susut hasil produksi padi yaitu penyaluran bantuan sarana pascapanen padi sejumlah

8.936 unit. Bantuan sarana pascapanen padi yang dialokasikan tahun 2016 terdiri dari:

5

a. Combine Harvester Kecil sebanyak 4.016 unit

b. Combine Harvester Sedang sebanyak 2.872 unit

c. Combine Harvester Besar sebanyak 340 unit

d. Vertical Dryer Padi Kap.30 Ton/proses+Bangunan sebanyak 2 unit

e. Vertical Dryer Padi Kap.3,5 - 6 Ton/proses+Bangunan sebanyak 2 unit

f. Power Thresher sebanyak 1.000 unit

g. Fasilitasi RMU sebanyak 115 unit (dibatalkan sesuai hasil RDP dengan DPR tgl 15

Februari 2016)

h. Destoner sebanyak 2 unit

i. Polisher sebanyak 22 unit

j. Combine Harvester Kecil pengadaan pusat sebanyak 564 unit

Perkembangan capaian indikator kinerja Triwulan I sebagaimana tercantum pada Tabel

3 dibawah ini.

Tabel 3. Pemantauan Penyaluran Bantuan Sarana Pascapanen Padi Tahun 2016

Kegiatan Pendukung Target Realisasi Kemajuan

Pelaksanaan (%) TW I TW II TW III TW IV

1. Sarana Pascapanen Padi (Unit) *) 8.936 0 -

2. Sarana Pengangkut (Unit) *) 700 0 -

*) Realisasi kontrak s/d Maret 2016: sarana pascapanen padi = 403 unit; sarana pengangkut = 18 unit

Kegiatan pendukung untuk produksi padi dari Direktorat Pengolahan dan Pemasaran

Hasil Tanaman Pangan yaitu pelaksanaan bantuan sarana pascapanen dengan target

8.936 unit dan bantuan sarana pengangkut dari target 700 unit belum ada sarana yang

diterima poktan/gapoktan. Perkembangan saat ini yaitu telah terealisasi kontrak

sebanyak 403 unit (4,50%), dan kontrak bantuan sarana pengangkut sebanyak 18 unit

(2,57%).

Kontribusi sarana pascapanen padi terhadap penurunan susut hasil padi pada Triwulan

I belum dapat diketahui karena sarana yang telah kontrak masih dalam proses

penyaluran ke poktan/gapoktan penerima bantuan.

2. Penurunan Susut Hasil (Losses) Produksi Jagung

Target produksi jagung berdasarkan pada PK Kementerian Pertanian 2016 sebesar

21,35 juta ton Pipilan Kering. Kegiatan Pendukung tercapainya target produksi tahun

2016 melalui penurunan susut hasil produksi jagung yaitu penyaluran sarana

6

pascapanen jagung sejumlah 6.426 unit. Bantuan sarana pascapanen jagung yang

dialokasikan tahun 2016 terdiri dari:

a. Corn Sheller sebanyak 6.240 unit

b. Vertical Dryer Jagung kapasitas 3,5 – 6 ton+bangunan sebanyak 1 unit

c. Vertical Dryer Jagung kapasitas 3,5 – 6 ton sebanyak 4 unit

d. Corn Combine Harvester sebanyak 180 unit

k. Gudang/Lantai Jemur Jagung sebanyak 1 paket(dibatalkan sesuai hasil RDP

dengan DPR tgl 15 Februari 2016)

Tabel 4. Pemantauan Penyaluran Bantuan Sarana Pascapanen Jagung Tahun 2016

Kegiatan Pendukung Target Realisasi Kemajuan

Pelaksanaan (%) TW I TW II TW III TW IV

Bantuan Sarana Pascapanen Jagung (Unit) *)

6.426 0 -

*) Realisasi kontrak s/d Maret 2016 : 877 unit (13,65%)

Kegiatan pendukung untuk produksi jagung dari Direktorat Pengolahan dan Pemasaran

Hasil Tanaman Pangan yaitu pelaksanaan bantuan sarana pascapanen dengan target

6.426 unit belum ada sarana yang diterima poktan/gapoktan. Perkembangan saat ini

yaitu telah terealisasi kontrak sebanyak 877 unit (13,65%).

Kontribusi sarana pascapanen jagung terhadap penurunan susut hasil jagung pada

Triwulan I belum dapat diketahui karena sarana yang telah kontrak masih dalam proses

penyaluran ke poktan/gapoktan penerima bantuan.

3. Penurunan Susut Hasil (Losses) Produksi Kedelai

Target produksi kedelai berdasarkan pada PK Kementerian Pertanian 2016 sebesar

1,50 juta ton Biji Kering. Kegiatan pendukung tercapainya target produksi kedelai

melalui penurunan susut hasil produksi yaitu penyaluran sarana pascapanen kedelai

sejumlah 6.500 unit pada tahun 2016. Bantuan sarana pascapanen kedelai yang

dialokasikan tahun 2016 yaitu Power Thresher Multiguna sebanyak 6.500 unit.

Tabel 5. Pemantauan Penyaluran Bantuan Sarana Pascapanen Kedelai Tahun 2016

Kegiatan Pendukung Target Realisasi Kemajuan

Pelaksanaan (%) TW I TW II TW III TW IV

Bantuan Sarana Pascapanen Kedelai (Unit) *)

6.500 0 -

*) Realisasi kontrak s/d Maret 2016 : 643 unit (9,89%)

Kegiatan pendukung untuk produksi kedelai dari Ditjen Tanaman Pangan adalah

pelaksanaan kontrak bantuan sarana pascapanen dengan target 6.500 unit belum

7

diterima poktan/gapoktan. Perkembangan saat ini yaitu telah terealisasi kontrak

sejumlah 643 unit (9,89%).

Kontribusi sarana pascapanen kedelai terhadap penurunan susut hasil kedelai pada

Triwulan I belum dapat diketahui karena sarana yang telah kontrak masih dalam proses

penyaluran ke poktan/gapoktan penerima bantuan.

2.2. Sasaran Strategis 2: Peningkatan Nilai Tambah Produk Olahan Tanaman

Pangan

Indikator Kinerja dalam mencapai sasaran strategis Peningkatan Nilai Tambah Produk

Olahan Tanaman Pangan Tahun 2016 adalah tersalurkannya pengolahan hasil

tanaman pangan sejumlah 90 unit dengan capaian sebagai berikut:

Tabel 6. Pemantauan Penyaluran Unit Pengolahan Hasil (UPH) Tanaman Pangan Tahun 2016

TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV

1 UPH Jagung 60 0 9.000.000.000 0

2 UPH Kedelai 30 0 4.500.000.000 0

No Kegiatan Pendukung

Fisik Anggaran (Rp.)

TargetRealisasi

PaguRealisasi

Berdasarkan hasil pemantauan terhadap penyaluran UPH tanaman pangan pada

Triwulan I, belum ada realisasi penyaluran UPH dan realisasi anggaran. Hal ini

disebabkan sebagian besar daerah masih dalam proses identifikasi sarana pengolahan

sesuai kebutuhan Poktan/Gapoktan Penerima Bantuan.

2.3. Sasaran Strategis 3: Peningkatan Mutu Hasil Produksi Tanaman Pangan

Indikator Kinerja dalam mencapai sasaran strategis Peningkatan Mutu Hasil Produksi

Tanaman Pangan Tahun 2016 adalah pengembangan standardisasi dan mutu dengan

capaian sebagai berikut:

Tabel 7. Pemantauan Pengembangan Standardisasi dan Mutu Tahun 2016

TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV

1 Pengajuan Sertifikasi/Registrasi kepada Lembaga

Sertifikasi Organik/OKKP-D

75 Sertifikat 0 7.562.500.000 0

No Kegiatan Pendukung

Fisik Anggaran (Rp.)

TargetRealisasi

PaguRealisasi

Berdasarkan hasil pemantauan terhadap pengembangan standardisasi dan mutu pada

Triwulan I, realisasi fisik masih 0% dan realisasi anggaran 0%. Hal ini disebabkan

proses sertifikasi/registrasi membutuhkan waktu dalam proses pengajuannya di daerah

8

dan saat ini provinsi masih dalam proses identifikasi poktan/gapoktan penerima

bantuan yang telah siap untuk disertifikasi.

2.4. Sasaran Strategis 4: Peningkatan Penguasaan Pasar Domestik Dan Luar

Negeri.

Indikator Kinerja dalam mencapai sasaran strategis Peningkatan Penguasaan Pasar

Domestik dan Luar Negeri Tahun 2016 adalah terinformasikannya harga tanaman

pangan dari 276 kabupaten/kota. Informasi pasar merupakan kebutuhan dalam

penguasaan pasar dalam negeri dan luar negeri. Dengan tersedianya informasi harga

akan tercipta pasar yang transparan dan minat terhadap produk dalam negeri untuk

memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri dan mengisi peluang pasar pasar luar negeri

akan meningkat.

Tabel 8. Pemantauan Informasi Harga Tanaman Pangan Tahun 2016

TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV

1 Informasi Harga Tanaman Pangan 276 150 11.960.000.000 433.351.850

No Kegiatan Pendukung

Fisik Anggaran (Rp.)

TargetRealisasi

PaguRealisasi

Berdasarkan hasil pemantauan terhadap informasi harga tanaman pangan pada

Triwulan I, telah diinfomasikan harga tanaman pangan dari 150 Kabupaten/Kota atau

terealisasi 54,3%. Realisasi ini merupakan hasil pantauan terhadap daerah yang telah

menginformasikan harga secara rutin pada website

https://aplikasi.pertanian.go.id/smshargakab/laporan.asp.

Realisasi anggaran Triwulan I yaitu Rp.433.351.850,- atau 3,62%. Rendahnya serapan

disebabkan daerah menunggu rapat koordinasi pelayanan informasi pasar yang

diselenggarakan Pusat. Terlambatnya pelaksanaan disebabkan anggaran Pusat

dibintang dan DIPA Revisi baru terbit tanggal 23 Februari 2016.

9

III. KENDALA DAN UPAYA TINDAK LANJUT

3.1. Kendala

a) Sebagian besar daerah menunda proses pengadaan dan menunggu proses revisi

anggaran bantuan sarana pascapanen tanaman pangan

b) Beberapa daerah mengalami penggantian Pejabat Pembuat Komitmen dan Kuasa

Pengguna Anggaran

c) Belum semua sarana bantuan ditayangkan di LKPP

3.2. Upaya Tindak Lanjut

a) Telah dikirimkan Surat Direktur kepada Kepala Dinas Pertanian Provinsi Seluruh

Indonesia Nomor 135/PI/010/C6.02/02/2016 tgl 29 Februari 2016 Tentang

Percepatan Pelaksanaan Kegiatan

b) Monitoring bantuan di wilayah binaan setiap minggu dan dilaporkan ke Bagian

Keuangan dan Perlengkapan, Setditjen TP

c) Kunjungan langsung ke lapangan dan mendorong penyelesaian CPCL

d) Pada saat Rakor di Bali, Yogyakarta dan Bandung telah disampaikan ke daerah

untuk segera melakukan percepatan

e) Mengawal ke LKPP untuk penayangan semua jenis sarana

10

IV. PENUTUP

Pada triwulan I tahun 2016 target yang telah dibebankan sesuai dengan Perjanjian

Kinerja Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016

dengan beberapa indikator kinerja sebagai berikut, untuk penyaluran bantuan sarana

pascapanen tanaman pangan belum terlihat realisasi anggaran dan penyaluran fisik,

namun telah ada realisasi kontrak yaitu sarana pascapanen padi 4,5%, sarana angkut

2,57%, sarana pascapanen jagung 13,65% dan sarana pascapanen kedelai 9,89%.

Untuk indikator kinerja penyaluran UPH Tanaman Pangan, sampai dengan Triwulan I

belum ada realisasi kontrak. Hal ini disebabkan daerah masih dalam proses identifikasi

kebutuhan poktan/gapoktan. Pada indikator kinerja Pengembangan standardisasi dan

mutu pada Triwulan I juga realisasi fisik masih 0% sedangkan realisasi anggaran

0,31%. Hal ini disebabkan proses sertifikasi membutuhkan waktu dalam

pelaksanaannya. Berdasarkan pantauan terhadap Indikator Kinerja jumlah informasi

harga tanaman pangan, telah terealisasi 150 informasi harga atau 54,3% dengan

realisasi anggaran sebesar 6,17%.

Diharapkan laporan kinerja pada Triwulan I ini dapat menjadi bahan evaluasi terhadap

pelaksanaan kegiatan sehingga capaian kinerja pada Triwulan berikutnya dapat

meningkat.

Lampiran 1.

TW I TW II TW III TW IV

1 Menurunnya susut hasil (losses)

produksi tanaman pangan

1. Jumlah penyaluran sarana

pascapanen tanaman pangan (Unit)

22.562 0 0,00 Realisasi kontrak s.d 1 April

2016 sebanyak 2.005 unit;

dan pemesanan barang

1.067 unit

2 Meningkatnya nilai tambah produk

olahan tanaman pangan

2. Jumlah penyaluran pengolahan hasil

tanaman pangan (Unit)

90 0 0,00

3 Meningkatnya mutu hasil produksi

tanaman pangan

3. Jumlah pengembangan standarisasi

dan mutu (Sertifikat)

75 0 0,00

4 Meningkatnya penguasaan pasar

domestik dan luar negeri

4. Jumlah informasi harga tanaman

pangan (Informasi harga)

276 150 54,35

PEMANTAUAN PERKEMBANGAN CAPAIAN INDIKATOR KINERJA DIREKTORAT PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL TANAMAN PANGAN TAHUN 2016TRIWULAN I

Realisasi Triwulan

Keterangan **) PermasalahanNo Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Target

Kemajuan

Pelaksanaan *)

(%)

Lampiran 2.

INDIKATOR KINERJA: JUMLAH PENYALURAN SARANA PASCA PANEN TANAMAN PANGAN 22.562 Unit

TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV

1 Sarana pascapanen padi (Unit) 8.936 0 1.281.647.000.000 0

2 Sarana pascapanen jagung (Unit) 6.426 0 248.282.266.000 0

3 Sarana pascapanen kedelai (Unit) 6.500 0 187.188.000.000 0

4 Sarana angkut roda 3 (Unit) 700 0 32.200.000 0

Keterangan : (data revisi I)

Realisasi kontrak s/d 1 April: 2.005 unit; Pemesanan barang : 1.067 unit

No Kegiatan Pendukung

Fisik Anggaran (Rp.)

TargetRealisasi

PaguRealisasi

Lampiran 3.

INDIKATOR KINERJA: JUMLAH PENYALURAN PENGOLAHAN HASIL TANAMAN PANGAN 90 UNIT

TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV

1 Unit pengolahan hasil (UPH) jagung (Unit) 60 0 9.000.000.000 0

2 Unit pengolahan hasil (UPH) kedelai

(Unit)

30 0 4.500.000.000 0

No Kegiatan Pendukung

Fisik Anggaran (Rp.)

TargetRealisasi

PaguRealisasi

Lampiran 4.

INDIKATOR KINERJA: JUMLAH PENGEMBANGAN STANDARISASI DAN MUTU 75 SERTIFIKAT/REGISTER

TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV

1 Pengajuan sertifikasi/registrasi kepada

Lembaga Sertifikasi Organik/OKKP-D

(Sertifikat)

75 0 7.562.500.000 23.677.900

No Kegiatan Pendukung

Fisik Anggaran (Rp.)

TargetRealisasi

PaguRealisasi

Lampiran 5.

INDIKATOR KINERJA: JUMLAH INFORMASI HARGA TANAMAN PANGAN 276 (INFORMASI HARGA)

TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV

1 Informasi harga tanaman pangan

(Informasi harga)

276 150 11.960.000.000 738.875.090

No Kegiatan Pendukung

Fisik Anggaran (Rp.)

TargetRealisasi

PaguRealisasi