laporan tugas mandiri diklat berjenjang · pdf file3 4. manfaat ... pemahaman konsep dasar...
TRANSCRIPT
LAPORAN TUGAS MANDIRI DIKLAT BERJENJANG TINGKAT DASAR BAGI
PENDIDIK PAUD KABUPATEN PURBALINGGA
TAHUN 2014
ERLINA
NAMA TRANING PROVIDER : PP PAUDNI REG II SEMARANG
ALAMAT PROVIDER : JL.DIPONEGORO UNGARAN
TANGGAL PELAKSANAAN DIKLAT : 08 SEPT s.d 15 NOVEMBER 2014
TANGGAL PELAKSANAAN TUGAS MANDIRI: 21 OKTOBER-15 NOVEMBER
TEMPAT PELAKSANAAN TUGAS MANDIR : TK PERTIWI PANICAN
ALAMAT TEMPAT TUGAS MANDIRI : JL. RAYA PANICAN RT 13 RW 05
KATA PENGANTAR
Setelah mengikuti rangkaian pendidikan dan latihan sesuai jadwal yang telah
ditetapkan, maka dalam rangka memenuhi kewajiban sebagai peserta Diklat
Berjenjang Tingkat Dasar bagi pendidik PAUD adalah menyusun dan menyerahkan
Laporan Akhir Pelaksanaan Tugas Mandiri.
Menyadari bahwa pelaksanaan tugas mandiri sangat menentukan kelulusan
bagi peserta, maka dengan segala keterbatasan dan kekurangannya penyusun telah
berusaha keras melaksanakan tugas mandiri dan menyusun laporan akhir ini.
Namun demikian, hal itu bukan merupakan tujuan akhir penyusun dalam rangka
meningkatkan kompetensi menuju pendidik professional, karena apa yang telah
penyusun lakukan ini baru pada jenjang tingkat dasar.
Semoga apa yang telah penyusun lakukan selama ini akan memberikan hasil
yang optimal dan memberi manfaat bagi diri penyusun dan peserta didik khususnya,
maupun bagi perkembangan dunia pendidikan usia dini pada umumnya.
Akhir kata, penyusun senantiasa membuka diri untuk menerima saran, kritik
dan bimbingan, demi perbaikan di masa yang akan datang.
Purbalingga, 16 November 2014
Penyusun,
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL …………………………………………………………………. i
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………….. ii
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………… iii
SURAT KETERANGAN TELAH MENGIKUTI DIKLAT ………………………… v
LEMBAR PENGESAHAN …………………………………………………………. vi
BAB I Pendahuluan …………………………………………………………….. 1
1. Latar Belakang …………………………………………………. 1
2. Dasar Hukum …………………………………………………... 2
3. Tujuan …………………………………………………………… 3
4. Manfaat …………………………………………………………. 3
BAB II Pelaksanaan …………………………………………………………….. 4
1. Waktu …………………………………………………………… 4
2. Tempat ………………………………………………………….. 4
BAB III Kegiatan yang dilaksanakan tiap hari ………………………………… 5
1. Jadwal Kegiatan ……………………………………………….. 5
2. Uraian Kegiatan ……………………………………………….. 5
3. Hasil yang diperoleh …………………………………………... 7
BAB IV Permasalahan dan Pemecahan ……………………………………… 13
1. Permasalahan …………………………………………………. 13
2. Pemecahan …………………………………………………….. 14
BAB V Penutup …………………………………………………………………. 17
1. Simpulan ………………………………………………………. 17
2. Saran …………………………………………………………… 18
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN – LAMPIRAN
1. Instrumen Penilaian Laporan Tugas Mandiri
2. Jadwal Kegiatan Pelaksanaan Tugas Mandiri
3. Bukti Kehadiran Peserta Diklat
4. Rencana Kegiatan Mingguan (RKM)
5. Rencana Kegiatan Harian (RKH)
6. Jurnal Harian Peserta
7. Pedoman Wawancara Pemantauan Pelaksanaan Tugas Mandiri 8. Instrumen Observasi Pelaksanaan Tugas Mandiri 9. Instrumen Penilaian Kinerja Pendidik PAUD
10. Instrumen Evaluasi/Cheklist Penilaian Perkembangan Anak 11. Even Sampling Penilaian Perkembangan Anak 12. Catatan Anekdot 13. Instrumen Diteksi Dini Anak Berkebutuhan Khusus Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktiv 14. Laporan Layanan Kesehatan 15. Laporan Layanan Pemenuhan Gizi 16. Laporan Layanan Pengasuhan dan Perawatan 17. Dokumen Lembar Kerja 18. Dokumen Visual/foto dan Video
SURAT KETERANGAN TELAH MENGIKUTI DIKLAT Nomor /Etr.Pbg/XI/2014
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : SITI MUNIFAH ,SP
Jabatan : KETUA PANITIA E TRAINING KAB.PURBALINGGA
Alamat : KAB.PURBALINGGA
Menyatakan bahwa:
Nama ( Peserta ) : ERLINA ,S.Pd AUD
Lembaga PAUD : TK PERTIWI PANICAN
Alamat : JL.RAYA PANICAN RT 13 RW 05 Kec. Kemangkon, Kab. Purbalingga
Pada saat dikeluarkan surat keterangan ini, yang bersangkutan adalah benar telah mengikuti
Diklat Berjenjang Tingkat Dasar yang berlangsung dari tanggal 8 SEPT s/d 15 NOV. 2014 di
Kabupaten Purbalingga Provinsi Jawa Tengah. Surat keterangan ini dipergunakan sebagai
bukti kelengkapan bahwa yang persangkutan telah menyelesaikan Kegiatan tatap muka pada
Diklat Tatap muka Diklat berjenjang tingkat dasar.
Demikian agar dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Purbalingga 15 Nov 2014
Ketua Provider Ketua Panitia
___________________ SITI MUNIFAH,SP
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN TUGAS MANDIRI
DIKLAT BERJENJANG TINGKAT DASAR BAGI PENDIDIK PAUD
KABUPATEN PURBALINGGA 2014
Disusun oleh:
Erlina, S.Pd.AUD
Diajukan sebagai persyaratan kelulusan
Diklat Berjenjang Tingkat Dasar
Purbalingga, 16 November 2014
Ketua Pelaksana Pendamping
SITI MUNIFAH, SP PAINAH, S.Pd PELAKSANA Kepala TK Pertiwi Panican
Mengetahui,
Kepala/Ketua Training Provider
(_______________________)
BAB I
Pendahuluan
1. Latar Belakang
Pendidik PAUD/TK adalah tenaga profesional yang bertugas merencanakan,
melaksanakan proses pembelajaran, dan melakukan evaluasi hasil pembelajaran,
serta melakukan bimbingan, pengasuhan dan perlindungan terhadap anak didik.
Sehingga seorang pendidik PAUD/TK seyogyanya menjalankan tugasnya setelah
kompetensi dan kualifikasinya terpenuhi lebih dahulu.
Pemerintah telah mengeluarkan standar Pendidik PAUD sebagaimana
tercantum dalam Permendiknas No. 16 tahun 2007 dan Permendiknas No. 58
tahun 2009, dimana disebutkan bahwa ada tiga tingkatan pendidik PAUD yaitu:
pengasuh, guru pendamping, dan guru dengan masing-masing kualifikasi dan
kompetensi yang harus dipenuhi. Sesuai dengan komptensinya itu, maka masing-
masing tingkatan pendidik itu memiliki kewewenangan dan tanggung jawab yang
berbeda dalam melaksanakan tugasnya.
Namun harus diakui bahwa kenyataan di lapangan, terdapat pendidik
PAUD/TK belum memiliki kualifikasi maupun kompetensi sebagaimana yang
diharapkan. Masih banyak pendidik PAUD/TK yang hanya berpendidikan
menengah atas (SMA/SMK) bahkan tidak sedikit yang berpendidikan menengah
pertama (SMP/MTs). Di sisi lain, kondisi di lapangan juga menunjukan banyak
pendidik PAUD/TK seperti itu sudah berperan sebagai guru inti meski belum
memiliki kualifikasi dan kompetensi, dan hanya mengandalkan pengalaman
semata.
Atas dasar kondisi tersebut, pemerintah melakukan upaya peningkatan mutu
layanan yang relevan dengan tuntutan masyarakat, melalui peningkatan
kompetensi Tutor PAUD di Kabupaten Purbalingga di bawah koordinasi Training
Provider PP PAUDNI Regional II (Jawa Tengah/Semarang) untuk
menyelenggarakan Diklat Berjenjang Tingkat Dasar. Program tersebut bertujuan
untuk mempersiapkan pendidik sebagai pengasuh dengan kompetensi standar.
Di Kabupaten Purbalingga, rangkaian kegiatan tersebut telah berlangsung
sejak tanggal 08 September s.d 15 November 2014. Dengan berakhirnya
rangkaian kegiatan diklat tersebut sesuai target waktu yang telah ditentukan,
maka bagi seluruh peserta Diklat Berjenjang Tingkat Dasar di Kabupaten
Purbalingga dituntut untuk melaksanakan Tugas Mandiri selama 25 hari kerja
atau setara dengan 200 jam kegiatan. Termasuk di dalamnya setiap peserta diklat
harus mampu menyelesaikan dan menyerahkan laporan akhir.
2. Dasar Hukum
a. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
b. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
c. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan.
d. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan.
e. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang
Standar Kualifikasi Akademik dan kompetensi Guru.
f. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58 Tahun 2009 tentang
Standar Pendidikan Anak Usia Dini.
g. Rencana Strategis Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Non Formal
dan Informal Tahun 2010 – 2015.
3. Tujuan
a. Secara umum untuk memenuhi tugas dan kewajiban sebagai peserta Diklat
Berjenjang Tingkat Dasar PAUD/TK yang dilaksanakan oleh Training Provider
Regional II Semarang ;
b. Secara khusus untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan setelah
menunaikan serangkaian tugas mandiri sebagai peserta Diklat Berjenjang
Tingkat Dasar PAUD/TK.
4. Manfaat
Manfaat yang diharapkan dari pemenuhan tugas sebagai peserta Diklat
Berjenjang Tingkat Dasar antara lain adalah :
a. Menemukan persepsi yang sama bagi semua fihak karena dalam
penyelenggarakan dan pelaksanaan Diklat Berjenjang ini memiliki arti penting,
bahwa tuntutan kompetensi adalah hal mutlak yang harus dimiliki oleh para
pendidik PAUD/TK.
b. Terkait dengan persepsi sebagaimana tersebut pada huruf (a), diharapkan
dapat meningkatkan mutu dan layanan pendidik PAUD/TK sebagai pengasuh
dengan kompetensi standar, yang ditandai dengan :
Memiliki etika dan karakter sebagai pendidik PAUD/TK.
Memahami dan mampu menyusun rencana pembelajaran.
Pemahaman konsep dasar pendidikan anak usia dini.
Memahami tumbuh – kembang anak usia dini.
Mengetahui cara belajar anak melalui metodologi bermain.
Memahami anak berkebutuhan khusus.
Mengerti pentingnya kesehatan dan pemberian gizi yang tepat.
Mengerti dan mampu melakukan evaluasi.
Mampu berkomunikasi dengan baik dalam proses pembelajaran dan
bimbingan terhadap anak usia dini.
BAB II
Pelaksanaan
1. Waktu Pelaksanaan
Rangkaian kegiatan Diklat Berjenjang Tingkat Dasar dilaksanakan sejak
tanggal 08 September 2014 sampai dengan tanggal 15 November 2014.
Disela-sela waktu rangkaian kegiatan tersebut di atas, penyusun
melaksanakan pula kegiatan tugas mandiri yang berlangsung selama 25 hari
kerja atau setara 200 jam kegiatan, yang dilakukan mulai tanggal 21 Oktober
sampai dengan 15 November 2014.
2. Tempat Kegiatan
a. Tempat kegiatan Diklat di : TK PEMBINA, Jln. Pucung Rumbak, Bancar,
Purbalingga.
b. Tempat melaksanakan Tugas Mandiri di : TK PERTIWI PANICAN, Jln. Raya
Panican RT.13 RW.05, Kecamatan Kemangkon, Kabupaten Purbalingga.
BAB III
Kegiatan yang dilaksanakan tiap hari
1. Jadwal Kegiatan
Jadwal kegiatan dalam rangka melaksanakan Tugas Mandiri dibagi menjadi 5
tahapan kegiatan, sebagai berikut :
a. Hari ke 1 - 5 ( tgl. 21 s.d tgl. 25 Oktober 2014 ) ;
b. Hari ke 6 – 9 ( tgl. 26 s.d tgl. 29 Oktober 2014 ) ;
c. Hari ke 10-15 ( tgl. 30 Oktober s.d tgl. 5 November 2014 ) ;
d. Hari ke 16 – 24 ( tgl. 6 s.d 14 November 2014 ) ;
e. Hari ke 25 ( tgl. 15 November 2014 ).
2. Uraian Kegiatan
a. Hari ke 1 – 5 (Persiapan dan menyusun Jadwal Tugas Mandiri) :
Meskipun tugas mandiri dilaksanakan di lembaga masing-masing
peserta, namun persiapan dan penyusunan jadwal kegiatan tetap dilakukan.
Agar dalam pelaksanaannya nanti berjalan lancar sesuai standar yang
diharapkan, maka persiapan dan penjadwalan kegiatan ini pun
dikoordinasikan dengan Pendamping dan Ketua Pelaksana diklatsar.
b. Hari ke 6 – 9 (Menyusun RKM, RKH, dan Evaluasi) :
Penyusunan rencana kegiatan pembelajaran merupakan proses
pembuatan rencana, model, pola, bentuk, konstruksi yang melibatkan
peserta diklatsar (pendidik), peserta didik, serta fasilitas lain yang tersedia di
TK Pertiwi Panican, dengan rumusan sebagai berikut :
o Disusun sesuai tahap perkembangan usia peserta didik, yaitu anak usia
5-6 tahun.
o Menetapkan aspek dan indikator perkembangan yang ingin dicapai,
menetapkan konsep pengetahuan/materi, tema pembelajaran, dan
rencana pelaksanaan pembelajaran.
o Disusun secara sistematis, efektif dan efisien untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan. Oleh karena RKH berfungsi sebagai
pedoman kegiatan pembelajaran, maka penyusun (peserta diklatsar)
menetapkan pula tujuan yang akan dicapai, cara mencapainya, alokasi
waktu yang tersedia, alat bantu atau bahan yang tersedia untuk mencapai
tujuan pembelajaran, serta alat evaluasi untuk menilai perkembangan
anak.
c. Hari ke 10-15 (Melakukan kegiatan Pembelajaran di lembaga tempat
melaksanakan tugas mandiri) :
Dalam melakukan kegiatan tugas mandiri, penyusun uraikan sebagai
berikut :
o Datang ke tempat kegiatan sesuai dengan jadwal yang sudah disusun
(datang sebelum anak datang dan pulang sesudah semua anak pulang).
o Melaksanakan kegiatan harian, mulai dari penyambutan anak hingga
waktu belajar usai. Kegiatan yang dilakukan adalah pembelajaran bagi
anak usia 5 – 6 tahun.
o Mencatat hal-hal penting yang terjadi ketika melakukan kegiatan harian.
Catatan harian ini ditandatangani oleh Kepala TK Pertiwi Panican selaku
pendamping.
d. Hari ke 16 - 24 (Diskusi Umum, Evaluasi, dan Perbaikan) :
o Melakukan sharing/diskusi, dan evaluasi dengan pendamping, teman
sejawat, maupun pelaksana diklatsar, untuk mendapatkan masukan dan
perbaikan.
o Mendiskusikan hambatan-hambatan yang ditemui dan bagaimana cara
mengatasi maupun memperbaikinya.
o Di akhir kegiatan ini, penyusun mulai mengawali penyusunan laporan
akhir tugas mandiri ;
e. Hari ke 25 (Menyerahkan Laporan Akhir Tugas Mandiri) :
Penyusun menyampaikan Laporan akhir tugas mandiri baik dalam
bentuk hard & soft-copy kepada Penyelenggara/Pelaksana Diklatsar sesuai
tengat waktu yang telah ditetapkan yakni, selambat-lambatnya 10 hari
setelah berakhirnya tugas mandiri.
3. Hasil yang diperoleh
Selama sepekan (6 hari) melaksanakan tugas mandiri, sesungguhnya ada
banyak hal yang diperoleh. Namun adanya keterbatasan kemampuan dan
alokasi waktu yang tersedia, maka dalam laporan ini penyusun fokuskan pada
hasil proses pembelajaran yang diserap oleh anak didik, dengan kata lain
penilaian perkembangan anak didik. Ada 2 alasan yang saling terkait melandasi
pemikiran penyusun.
Pertama, hasilnya menjadi refleksi bagi diri penyusun untuk mengukur
berhasil atau tidaknya penyusun mengimplementasikan ilmu yang diperoleh
selama mengikuti diklat berjenjang. Apalagi bahan ajar dalam diklat tersebut
masih dalam level dasar, sehingga jika terdapat kesalahan implementatif dapat
terdeteksi sejak dini.
Kedua, sebagai umpan balik (feedback) guna menilai kekurangan disana-
sini, baik itu menyangkut perencanaan, metodologi, penampilan, maupun
pendekatan yang digunakan, sehingga diperlukan revisi demi perbaikan di waktu
yang akan datang.
Mengacu Permendiknas No. 58 Tahun 2009 tentang Standar PAUD
dinyatakan bahwa penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan
informasi untuk menentukan tingkat pencapaian perkembangan anak. Penilaian
dilakukan melalui pengamatan, penugasan, unjuk kerja, pencatatan anekdot,
percakapan atau dialog, laporan orangtua, dokumentasi hasil karya anak, serta
deskripsi profil anak. Maka selama melaksanakan tugas mandiri yang
berlangsung pada hari-hari efektif pembelajaran, hasil pencapaian
perkembangan anak didik kami laporkan dalam bentuk table rekapitulasi
penilaian perkembangan anak per-hari per-RKH (Rancangan Kegiatan Harian)
yang sebelumnya telah dibuat oleh penyusun.
Tabel 1*) :
Rekapitulasi penilaian perkembangan anak
Kelompok : B Usia 5-6 tahun. Jumlah peserta didik : 20 anak
Tugas Mandiri hari ke 1 : (Kamis, 30 Oktober 2014)
Tema/Sub Kode Kegiatan Instrumen Hasil
1 2 3 4 5
Binatang
Sub : Binatang
Ternak
NAM : 4 Keg Awal : Praktek, Unjuk kerja
BB 2 anak MB 3 anak BSH 15 anak
Bhs : 11
Apersepsi Observasi
BB 1 anak MB 3 anak BSH 5 anak BSB 11 anak
FMK : 5
Keg. Inti : - Area Drama
Observasi, Unjuk Kerja
BB 4 anak MB 7 anak BSH 9 anak
FMH : 63
Kog : 38
Kog : 38
-Area Seni -Area Matematika -Area IPA
Observasi Hasil Karya Penugasan Unjuk Kerja
BB 4 anak MB 2 anak BSH 8 anak BSB 10 anak BSH 5 anak BSB 15 anak MB 5 anak BSH 7 anak BSB 8 anak
Istirahat
Kegiatan Akhir
Tabel 2*) :
Rekapitulasi penilaian perkembangan anak
Kelompok : B Usia 5-6 tahun. Jumlah peserta didik : 20 anak
Tugas Mandiri hari ke 2 : (Jum’at, 31 Oktober 2014)
Tema/Sub Kode Kegiatan Instrumen Hasil
1 2 3 4 5
Binatang
Sub : Insect
Undur-undur
NAM : 27 Keg Awal : Observasi
BB 1 anak MB 2 anak BSH 15 anak BSB 2 anak
Bhs : 13
Apersepsi Observasi
BB 1 anak MB 3 anak BSH 5 anak BSB 11 anak
FMH : 49
Kog : 32
FMK : 4
Kog : 38
Keg. Inti : - Area Seni -Area Matematika -Area Drama -Area IPA
Unjuk Kerja, Hasil Karya Observasi Hasil Karya Unjuk kerja Unjuk Kerja
BB 4 anak MB 7 anak BSH 9 anak MB 3 anak BSH 8 anak BSB 9 anak BSH 9 anak BSB 11 anak MB 5 anak BSH 7 anak BSB 8 anak
Istirahat
Kegiatan Akhir
Tabel 3*) :
Rekapitulasi penilaian perkembangan anak
Kelompok : B Usia 5-6 tahun. Jumlah peserta didik : 20 anak
Tugas Mandiri hari ke 3 : (Sabtu, 01 November 2014)
Tema/Sub Kode Kegiatan Instrumen Hasil
1 2 3 4 5
Binatang
Sub : Insect Belalang
NAM : 33 Keg Awal : Observasi
BB 1 anak MB 2 anak BSH 15 anak BSB 2 anak
FMK : 9
Apersepsi
Observasi, Unjuk kerja
MB 5 anak BSH 9 anak BSB 6 anak
Kog : 2
Kog : 41
Keg. Inti : - Area IPA -Area Matematika
Observasi Hasil Karya
BB 1 anak MB 3 anak BSH 10 anak BSB 5 anak BSH 5 anak BSB 15 anak
Istirahat
KF :
Kegiatan Akhir : -Gosok Gigi
Unjuk kerja
BB 3 anak MB 3 anak BSH 6 anak BSB 8 anak
Tabel 4*) :
Rekapitulasi penilaian perkembangan anak
Kelompok : B Usia 5-6 tahun. Jumlah peserta didik : 20 anak
Tugas Mandiri hari ke 4 : (Senin, 03 November 2014)
Tema/Sub Kode Kegiatan Instrumen Hasil
1 2 3 4 5
Binatang
Sub : Insect Kupu-kupu
NAM : 33 Keg Awal : Observasi MB 3 anak BSH 14 anak BSB 3 anak
Bhs : 16
Apersepsi
Observasi, Unjuk kerja
BB 2 anak MB 4 anak BSH 8 anak BSB 6 anak
FMK : 16
FMH : 56
Kog : 28
Keg. Inti : - Area Drama -Area Seni -Area IPA
Observasi Observasi Hasil Karya Observasi,
BSH 3 anak BSB 17 anak BB 5 anak MB 6 anak BSH 4 anak BSB 5 anak MB 3 anak
Unjuk kerja
BSH 9 anak BSB 10 anak
Istirahat
Sosem : 20
Kegiatan Akhir : -Kerjasama merapikan alat -Menyanyikan lagu Cipt Guru : “Dari Telur”. -Doa Pulang, Salam
Observasi, Unjuk kerja
BSH 16 anak BSB 4 anak
Tabel 5*) :
Rekapitulasi penilaian perkembangan anak
Kelompok : B Usia 5-6 tahun. Jumlah peserta didik : 20 anak
Tugas Mandiri hari ke 5 : (Selasa, 04 November 2014)
Tema/Sub Kode Kegiatan Instrumen Hasil
1 2 3 4 5
Binatang
Sub : Ikan Paus
NAM : 32 Keg Awal : Observasi, Unjuk kerja
BB 2 anak BSH 12 anak BSB 6 anak
NAM : 31
Apersepsi Observasi
BB 2 anak MB 4 anak BSH 8 anak BSB 6 anak
FMH : 61
Kog : 1
Bhs : 34
Keg. Inti : - Area Seni -Area Matematika -Area Bahasa
Unjuk Kerja, Hasil Karya Observasi Unjuk kerja Observasi, Unjuk kerja
BB 2 anak BSH 8 anak BSB 10 anak BSH 7 anak BSB 13 anak BB 1 anak MB 3 anak BSH 7 anak BSB 9 anak
Istirahat
Sosem : 14
Kegiatan Akhir : -Area Drama Bermain peran anak sholeh. Doa Pulang, Salam
Observasi, Unjuk kerja
BSH 7 anak BSB 13 anak
Tabel 6*) :
Rekapitulasi penilaian perkembangan anak
Kelompok : B Usia 5-6 tahun. Jumlah peserta didik : 20 anak
Tugas Mandiri hari ke 6 : (Rabu, 05 November 2014)
Tema/Sub Kode Kegiatan Instrumen Hasil
1 2 3 4 5
Binatang
Sub : Ikan
Buntal
NAM : 32 Keg Awal : Observasi, Unjuk kerja
BB 2 anak BSH 12 anak BSB 6 anak
Kog : 26
Apersepsi Observasi
MB 3 anak BSH 6 anak BSB 11 anak
FMH : 61
Bhs : 26
FMK : 4
Kog : 38
Keg. Inti : - Area IPA Menyimak Video tentang Ikan Buntal -Area Bahasa -Area Drama -Area IPA
Observasi, Tanya-jawab Observasi Hasil Karya Unjuk kerja Unjuk Kerja
MB 2 anak BSH 8 anak BSB 10 anak BB 2 anak BSH 8 anak BSB 10 anak BSH 9 anak BSB 11 anak MB 5 anak BSH 7 anak BSB 8 anak
Istirahat
NAM : 17
Kegiatan Akhir : Sopan santun ketika melintasi ibu2/orangtua, membungkuk sambil mengucap “maaf, permisi”. Doa Pulang, Salam.
Observasi, Unjuk kerja.
BB 1 anak BSH 19 anak
*)Sumber : Catatan Evaluasi harian penyusun.
Keterangan :
BB : Belum Berkembang MB : Mulai Berkembang BSH : Berkembang Sesuai Harapan BSB : Berkembang Sangat Baik
BAB IV
Permasalahan dan Pemecahan
1. Permasalahan
Selama melaksanakan tugas mandiri penyusun menjumpai beberapa
permasalahan, baik karena pengaruh lingkungan/kondisi sekolah, maupun dari
peserta didik, antara lain :
a. Kondisi ruang kelas yang berdekatan antara ruang yang satu dengan yang
lain hanya dibatasi pintu yang kadang tidak terkunci, menjadi penyebab
gangguan proses pembelajaran. Misalnya, anak di salah satu ruang mencoba
“melongok” ke ruang sebelah. Sementara anak yang sedang berada di
ruangan itu mencoba untuk menghalangi dengan cara menutup/mendorong
pintu, sehingga terjadi saling dorong, bahkan saling melibatkan teman-
temannya.
b. Pada saat akan melakukan kegiatan inti, terdapat salah satu anak yang selalu
menangis dan meminta ibunya untuk masuk ke dalam ruang kelas. Apabila
sang ibu mencoba untuk menolak masuk, anak tersebut keluar dari ruang
kelas mendekati ibunya dan memukul ibunya disertai sikap marah dan
mengumpat sang ibu dengan kata-kata yang tidak layak diucapkan oleh
seorang anak usia dini. Melihat tingkah laku anaknya, kadang malah sang ibu
yang berbalik marah sambil mencubit si anak.
c. Ada beberapa anak didik yang kemampuannya melebihi teman-temannya.
Apabila mereka telah selesai lebih dahulu mengerjakan tugas pembelajaran,
cenderung tidak mau diam dalam aktifitas jasmaninya. Misalnya berlarian
kesana-kemari, kadang mengganggu teman yang masih sibuk berfikir
menyelesaikan tugasnya. Bahkan aktifitas anak-anak yang berkemampuan
melebihi temannya ini menampilkan acting “berkelahi” menirukan adegan
tokoh jagoan dalam film kartun di televisi.
d. Penyusun jumpai 2 anak yang menurut penyusun dapat diketegorikan anak
berkebutuhan khusus. Karakteristik yang dapat penyusun ketahui misalnya,
tidak bisa konsentrasi (ketika penyusun bertatap muka dengan mereka,
pandangannya kosong) tidak mau diam, cenderung agresif, sering membuat
kegaduhan dengan cara memukul benda-benda yang menimbulkan bunyi,
bahkan tidak jarang teman-temannya menjadi sasaran tindakan pemukulan.
2. Pemecahan Masalah
a. Selama berlangsungnya kegiatan pembelajaran pintu yang menghubungkan
antara 2 ruang kelas tersebut, dikunci sementara hingga proses
pembelajaran selesai. Yang penting untuk mengatasi permasalahan ini
adalah pendidik yang bertanggungjawab terhadap kedua ruang tersebut
“jangan lupa” untuk mengunci dan menyimpan kunci tersebut ditempat yang
tetap atau permanen. Seyogyanya, salah satu guru saja yang diberi
tanggungjawab untuk mengunci dan menyimpan kuncinya. Hal ini terpaksa
dilakukan, mengingat di TK Pertiwi Panican ini belum ada tenaga khusus
untuk itu (Penjaga Sekolah).
b. Salah satu cara untuk mengatasinya adalah, setiap menjelang dilaksanakan
kegiatan inti, penyusun (pendidik) mencoba untuk sejenak mendekati anak
tersebut sambil membelai dan memotivasi bahwa ia pasti bisa di ruang kelas
ini tanpa didampingi ibunya. Mengapa,”karena bu guru ada disini, dan siap
membantu kamu”. Tak usah takut, ibu kamu masih menunggu di luar, nanti
waktu istirahat dan makan bersama, ibumu akan menemanimu. Intinya,
pendidik dengan penuh kesabaran dan kasih sayang harus mampu
meyakinkan anak tersebut dengan berbagai cara. Jika perlu bu guru akan
memberi “hadiah” jika besok tak menangis lagi. Tentu hadiah yang dijanjikan
pendidik yang bersifat mendidik.
c. Salah satu cara mengatasinya, penyusun (pendidik) memberikan tugas
tambahan yang lebih menantang kepada mereka. Dengan harapan adanya
tugas tambahan tersebut dapat meredam aktifitas mereka yang
mengganggu.
d. Langkah pertama, penyusun mencoba mencari literaturb atau referensi
ilmiah tentang anak berkebutuhan khusus, sesuai karakteristik yang
penyusun temukan pada diri anak-anak ini. Ada 2 dugaan sementara dalam
kasus tersebut, yaitu :
1. Anak-anak ini dikategorikan pada apa yang disebut dengan “Anak
dengan gangguan Emosional dan Spektrum Autisma”. Karena disana
disebutkan bahwa : Hal-hal yang perlu diketahui pada anak yang
mengalami gangguan emosional adalah :
o Ketidakmampuan untuk belajar yang tidak dapat dijelaskan dari faktor
intelektual, sensori maupun kesehatan.
o Ketidakmampuan untuk mempertahankan atau membangun hubungan
yang menyenangkan dengan teman sebaya atau dengan orang dewasa
di sekitarnya.
o Berperilaku tipikal atau memiliki perasaan yang tidak sesuai walau
dalam situasi yang normal.
Dari referensi yang kami dapat itu, maka menurut pemahaman penyusun,
mungkin anak-anak ini baru pada kategori “Anak dengan Gangguan
Emosional” saja, tidak atau belum dalam kategori Spektrum Autisma
Oleh karena keterbatasan penyusun untuk menarik kesimpulan gangguan
yang dialami kedua anak tersebut, terutama pada dugaan yang pertama (1)
dimana sampai saat ini tidak ada tes diagnosa autisma yang dapat
digunakan secara universal, karena kekhususan masing-masing anak
dengan autisma. Oleh karena itulah, maka kita hanya memberikan sebutan
anak dengan spektrum autisma. Biasanya, psikiatri menggunakan kriteria
dari APA (American Psychiatric Association) tahun 2000 yang berfokus
pada kemampuan komunikasi, interaksi sosial, serta pola-pola tingkah laku
repetitif dan stereotip (Evita Adnan, Rahmitha P Soendjojo, Dian
Anshoriah. 2012:30).
2. Dugaan kedua adalah anak ini mengalami “Gangguan Pemusatan
Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH)”. Karakteristiknya yang hampir
sama pada anak yang mengalami gangguan seperti ini, juga terdapat pada
diri kedua anak tadi.
Berdasarkan kedua dugaan tersebut, penyusun hanya mampu
menindaklanjuti dugaan yang kedua (2) ini. Berpedoman pada referensi yang
penyusun dapatkan, ternyata terdapat cara sederhana untuk melakukan
deteksi dini terhadap anak yang mungkin mengalami Gangguan Pemusatan
Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH). Maka penyusun mencoba
menindaklanjuti permasalahan ini melalui diteksi dini yang disebutkan tadi.
Diawali melakukan pendekatan dengan orangtua masing-masing, kemudian
penyusun sampaikan maksudnya dengan hati-hati, dan tindakan penyusun
ini semata-mata demi kebaikan pendidikan putra mereka. Diteksi dini
dilakukan melalui tanya-jawab dengan menggunakan Instrumen Diteksi Dini
GPPH untuk memuat jawaban dari orangtua masing-masing. (Instrumen
terlampir).
BAB V
Penutup
1. Simpulan
a. Pada akhirnya dengan segala kekurangan penyusun mampu menyelesaikan
Laporan Akhir ini sesuai target waktu yang telah ditentukan.
b. Dengan semangat dan komitmen yang kuat untuk terus menggali wawasan
dalam rangka meningkatkan kemampuan sebagai pendidik anak usia dini,
ternyata penyusunan laporan akhir ini telah memberi inspirasi bagi penyusun,
betapapun beratnya sebuah tugas apabila dilandasi kecintaan terhadap
sebuah profesi, akan terasa ringan.
c. Kesadaran bahwa pendidik sebagai agen pembaharuan harus senantiasa
melekat pada diri pendidik, maka tidak hanya menyebarluaskan ide-ide
pembaharuan saja, jauh lebih penting adalah pendidik harus menjadi
sumber dari ide-ide pembaharuan itu sendiri. Dengan menjadi peserta diklat
berjenjang penyusun merasa tertantang untuk terus menggali wawasan agar
pada saatnya nanti bisa menjadi sumber ide-ide pembaharuan.
2. S a r a n
a. Dalam rangka meningkatkan kuantitas peserta Diklat Berjenjang ini, perlu
dilakukan sosialisasi yang lebih intens tidak hanya melalui media online tetapi
jauh lebih berhasil jika sosialisasi dilakukan secara manual melalui lembaga-
lembaga pendidikan yang ada secara langsung. Harus diakui bahwa masih
banyak tenaga pendidik yang masih belum mahir mengakses media online.
b. Karena butuh banyak waktu, energi, dan biaya untuk mahir (baca: bisa)
mengakses media online, perlu diadakan pelatihan yang terus-menerus.
c. Mohon diperhatikan pula perlu adanya perbaikan peningkatan sistem provider
penyedia layanan internat, sistem yang terdapat pada perangkat lunak
provider menyebabkan kebingungan peserta. Contoh : ketika seorang
peserta akan menjawab soal-soal evaluasi secara online, dalam ketentuan
diberi kesempatan 3 kali. Namun baru membuka soal dan belum menjawab,
ternyata ada jawaban sudah terkirim dengan nilai 0 (nol). Kasus seperti ini
tidak hanya dialami oleh penyusun sendiri, tapi juga rekan peserta lain
mengalami hal serupa.
d. Perlu juga dibuka ruang interaktif yang tidak hanya menjawab peserta yang
mengalami kesulitan akses internet, tapi juga ruang diskusi akademik baik
secara horisontal maupun vertikal.
DAFTAR PUSTAKA
Fridani, lara; Wulan, Sri; Pujiastuti, Sri Indah. 2008. Evaluasi Perkembangan Anak Usia Dini Jakarta: Universitas Terbuka
Gunarti, Winda; Suryani, Lilis; Muis, Azizah. 2008. Metode Pengembangan Perilaku dan Kemampuan Dasar Anak Usia Dini Jakarta: Universitas Terbuka
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional Jakarta: BP. Dharma Bhakti
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58 Tahun 2009 Tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini Jakarta: BP. Dharma Bhakti.
Wijana, Widarmi D dkk. 2008. Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Universitas Terbuka
Djamarah, Syaiful Bachri. 1997. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineke Cipta.
Seefeldt, Carol & Barbara A . Wasik. 2008. Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: PT. Indeks.
Evita, Rahmitha, Dina Anshoriah 2012 Mengenal Anak Berkebutuhan Khusus 2012. Jakarta : Direktorat Jenderal PAUDNI Kementerian Pendidikan Nasional.