laporan tugas menghitung nilai ottv di · pdf filebeton berat 0.91 ... beton ringan 0.80 kayu...
TRANSCRIPT
AR 3121 FISIKA BANGUNAN
LAPORAN TUGAS
MENGHITUNG NILAI OTTV DI LABTEK IXC
KELOMPOK 2
Indra Rhamadhan 15213025 Raudina Rahmi 15213037
Shafira Anjani 15213027 Putri Isti Karimah 15213039
Estu Putri 15213029 Fajri Arief 15213041
Siti Maisyaroh 15213031 Syifa khairunnisa 15213043
Cindy Mathilda 15213033 Safira 15213045
Teresa Zefanya 15213035
Program Studi Arsitektur
Sekolah Arsitektur, Perencanaan, dan Pengembangan Kebijakan
Institut Teknologi Bandung
2015/2016
PENDAHULUAN
Perhitungan Nilai OTTV Gedung Laboratorium Teknologi IXC
1. Istilah dan Definisi
1.1 Absorbtansi Radiasi Matahari
Nilai penyerapan energi termal akibat radiasi matahari pada suatu bahan dan
yang ditentukan pula oleh warna bahan tersebut.
1.2 Beda Temperatur Ekuivalen (Equivalent Temperature Difference=TDEk)
Beda antara temperatur ruangan dan temperatur dinding luar.atau atap yang
diakibatkan oleh efek radiasi matahari dan temperatur udara Iuar untuk keadaan
yang dianggap quasistatik yang menimbulkan aliran kalor melalui dinding atau
atap, yang ekuivalen dengan aliran kalor sesungguhnya.
1.3 Faktor Radiasi Matahari (Solar Factor = SF)
Laju rata-rata setiap jam dari radiasi matahari pada selang waktu tertentu yang sampai
pada suatu permukaan.
1.4 Fenestrasi Bukaaan pada Selubung Bangunan
Fenestrasi dapat berlaku sebagai hubungan fisik dan/atau visual ke bagian Iuar
gedung, serta menjadi jalan masuk radiasi matahari. Fenestrasi dapat dibuat
tetap atau dibuat dapat dibuka
1.5 Koefisien Peneduh (Shading Coefficient = SC)
Angka perbandingan antara perolehan kalor melalui fenestrasi, dengan atau
tanpa peneduh, dengan perolehan kalor melalui kaca biasa/bening setebal 3 mm
tanpa peneduh yang ditempatkan pada fenestrasi yang sama.
1.6 Konservasi Energi
Upaya mengeffisienkan pemakaian energi untuk suatu kebutuhan agar
pemborosan energi dapat dihindarkan.
1.7 Selubung Bangunan
Elemen bangunan yang menyelubungi bangunan gedung, yaitu dinding dan atap
tembus atau yang tidak tembus cahaya dimana sebagian besar energi termal
berpindah melalui elemen tersebut.
1.8 Niai Perpindahan termal menyeluru (overall Thermal Transfer Value = OTTV)
Suatu nilai yang ditetapkan sebagai kriteria perancangan untuk dinding dan kaca
bagian luar bangunan gedung yang dikondisikan.
2. Informasi Bentuk Dokumen
2.1 Dokumentasi
2.2 Tampak Bangunan
Gambar 1
Tampak 1 Labtek IX C
Gambar 2
Tampak 2 Labtek IX C
Gambar 3
Tampak 3 Labtek IX C
Gambar 4
Tampak 4 Labtek IX C
3. Perhitungan Yang Digunakan
3.1
Niai perpindahan termal menyeluruh pada dinding luar untuk setiap bidang dinding luar
bangunan gedung dengan orientasi tertentu, harus dihitung melalui persamaan :
OTTVi = α((1-WWR)*Uw)*TDeq) + (WWR*Uf*ΔT) + (WWR*SC*SF)…
dimana :
OTTV = nilai perpindahan. termal menyeluruh pada dinding luar yang memiliki arah
atau orientasi tertentu (Watt/m2).
a = absorbtansi radiasi matahari. (tabel 1 dan 2).
UW = transmitansi termal dinding tak tembus cahaya (Watt/m2.K).
WWR = perbandingan luas jendela dengan luas seluruh dinding luar pada orientasi
yang ditentukan.
TDEk = beda temperatur ekuivalen (K).(lihat tabel 8)
SC = koeffisien peneduh dari sistem fenestrasi.
SF = faktor radiasi matahari (W/m2). Uf = transmitansi termal fenestrasi (W/m2.K).
OT = beda temperatur perencanaan antara bagian luar dan bagian dalam (diambil
5K).
3.2
Untuk menghitung OTTV seluruh dinding luar, digunakan persamaan sebagai berikut :
( ) ( ) ( )
…
dimana :
Ao = luas dinding pada bagian dinding luar i (m2). Luas ini termasuk semua
permukaan dinding tak tembus cahaya dan luas permukaan jendela yang
terdapat pada bagian dinding tersabut.
OTTV = nilai perpindahan termal menyeluruh pada bagian dinding i sebagai hasil
perhitungan dengan menggunakan persamaan
Tabel 1.
Nilai Absorbtansi radiasi matahari untuk dinding luar dan atap tembus cahaya.
Bahan Dinding Luar α
Beton berat 0.91
Bata Merah 0.89
Beton ringan 0.80
Kayu permukaan hhalus 0.78
Beton ekspose 0.61
Ubin putih 0.58
Bata kuning tua 0.56
Asap putih 0.50
Seng ptuih 0.26
Bata gelazur putih 0.25
Lembaran alumunium yang dikilapkan 0.12
3.3 Transmitansi Termal (U)
Untuk dinding tak tembus cahaya dan fenestrasi yang terdiri dari beberapa lapis
komponen bangunan, maka besarnya U dihitung dengan rumus :
Dimana:
Rtotal = resistensi termal total = ∑
Resistensi termal terdiri dari:
a. Resistensi lapisan udara luar (Rug)
Besarnya terdapat pada tabel berikut.
Tabel 2.
Nilai R lapisan udara permukaan untuk dinding dana tap
Jenis Permukaan Resistansi Termal R
(m2.K/Watt)
Permukaan Dalam (RUP) Emisisfitas tinggi 0.120
Emisifitas rendah 0.299
Permukaan Luar (RUL) Emisifitas tinggi 0.044
Keterangan;
1) Emisifitas tinngi adalah permukaan halus yang tidak mengkilap (non reflektif)
2) Emisifitas rendah adalah permukaan dalam yang sangat reflektif, seperti alumunium foil.
b. Resistensi termal bahan (Rk)
Dimana:
t ; tebal bahan (m)
k: nilai konduktifitas termal bahan (watt/m.K)
Besarnya harga k ada pada table berikut:
Tabel 3.
Nilai k bahan bangunan
c. Resistensi termal rongga udara (Rru)
Nilainya ditunjukkan pada tabel berikut.
Tabel 4.
Nilai R lapisan rongga udara
3.4 Beda Temperatur Ekuivalen
Beda temperatur ekuivalen (TDEk) dipengaruhi oleh :
- tipe, massa dan densitas konstruksi.
- intensitas radiasi dan Iamanya penyinaran.
- lokasi dan orientasi bangunan.
- kondisi perancangan.
Untuk menyederhanakan perhitungan OTTV, nilai TDEk untuk berbagai tipe konstruksi
tercantum pada tabel berikut.
Tabel 5.
Beda temperature ekuivalen untuk dinding
Berat/Satuan Luas (kg/m2) TDek
Kurang dari 125 15
126-195 12
Lebih dari 195 10
3.5 Faktor Rata-Rata Radiasi Matahari
Faktor radiasi matahari dihitung antara jam 07.00 sampai dengan jam 18.00. Untuk
bidang vertikal pada berbagai orientasi dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 6.
Faktor radiasi matahari (SF, W/m2) untuk berbagai orientasi
Orientasi U TL T TG S BD B BL
130 113 112 97 97 176 243 211
Keterangan:
Rata-rata untuk seluruh orientasi, SF = 147
U = Utara
TL =Timur Laut
T = Timur
TG = Tenggara
S = Selatan
BD = Barat Daya
B = Barat
BL = Barat Laut
3.6 Koefisien Peneduh
Koeffisien peneduh tiap sistem fenestrasi dapat diperoleh dengan cara mengalikan
besaran SC kaca dengan SC effektif dari kelengkapan peneduh luar, sehingga
persamaannya menjadi:
SC = SCK X SCEF
Dimana :
SC = Koefisien peneduh system fenetrasi
SCk = Koefisien peneduh kaca
SCEF = Koefisien peneduh efektif alat peneduh
4. Data Hasil Perhitungan Ruang 3106
HEAT CONDUCTION THROUGH WALLS
ELEVATION URAIAN FAÇADE AREA (A)
m2
SOLAR ABSORPTION FACTOR (α)
LUAS JENDELA AREA (m2)
WINDOW TO WALL
RATIO (WWR)
U-VALUE W/m2k (Uw)
NO (1-WWR) Tdeq 0TTVi A *
OTTV
Lantai Dasar
Utara Dinding 1+Kaca 1 32 0.89 16 0.51 0.49 1.780 10 7.83 254
Selatan Dinding 1+Kaca 1 32 0.89 0 0.00 1.00 1.780 10 15.84 513
Barat Dinding 1+Kaca 1 36 0.89 0 0.00 1.00 1.780 10 15.84 565
Timur Dinding 1+Kaca 1 36 0.89 0 0.00 1.00 1.780 10 15.84 565
total area 136 16 55 1,897
HEAT CONDUCTION THROUGH WINDOWS
ELEVATION URAIAN FAÇADE AREA (A)
m2
LUAS JENDELA
m2
WINDOW TO WALL
RATIO (WWR)
U-VALUE W/m2k
(Uf)
NO
ΔT 0TTV A *
OTTV
Lantai Dasar
Utara Dinding 1+Kaca 1 32 16 0.51 5.300 5 13.40 434
Selatan Dinding 1+Kaca 1 32 0 0.00 5.300 5 0.00 0
Barat Dinding 1+Kaca 1 36 0 0.00 0.000 5 0.00 0
Timur Dinding 1+Kaca 1 36 0 0.00 0.000 5 0.00 0
total area 136 16 13 434
SOLAR HEAT GAIN THROUGH WINDOWS
ELEVATION
FAÇADE AREA (A)
m2
LUAS JENDELA
m2
WINDOW TO WALL
RATIO (WWR)
SOLAR FACTOR
(SF) (W/m2
U-VALUE W/m2k
(Uf)
SHADING COEF.
NO
0TTV A *
OTTV
Lantai Dasar
Utara Dinding 1+Kaca 1 32 16 0.51 130.00 0.69 45.35 1,469
Selatan Dinding 1+Kaca 1 32 0 0.00 97.00 0.69 0.00 0
Barat Dinding 1+Kaca 1 36 0 0.00 243.00 0.00 0.00 0
Timur Dinding 1+Kaca 1 36 0 0.00 112.00 0.00 0.00 0
total area 136 16 45 1,469
OTTV Wall
13.94
OTTV total = (A1*OTTV1 + A2*OTTV2 +...+ Ai*OTTVi)
(A1+A2+…+Ai)
OTTV GLASS 3.19
OTTV SOLAR 10.79
OTTV Total 27.92
Ruang 3108
HEAT CONDUCTION THROUGH WALLS
ELEVATION URAIAN FAÇADE AREA (A)
m2
SOLAR ABSORPTION FACTOR (α)
LUAS JENDELA AREA (m2)
WINDOW TO WALL
RATIO (WWR)
U-VALUE W/m2k (Uw)
NO (1-WWR) Tdeq 0TTVi A *
OTTV
Lantai Dasar
Utara Dinding 1+Kaca 1 32 0.89 16 0.51 0.49 1.780 10 7.83 254
Selatan Dinding 1+Kaca 1 32 0.89 0 0.00 1.00 1.780 10 15.84 513
Barat Dinding 1+Kaca 1 30 0.89 0 0.00 1.00 1.780 10 15.84 470
Timur Dinding 1+Kaca 1 36 0.89 0 0.00 1.00 1.780 10 15.84 565
total area 130 16 55 1,802
HEAT CONDUCTION THROUGH WINDOWS
ELEVATION URAIAN FAÇADE AREA (A)
m2
LUAS JENDELA
m2
WINDOW TO WALL
RATIO (WWR)
U-VALUE W/m2k
(Uf)
NO
ΔT 0TTV A *
OTTV
Lantai Dasar
Utara Dinding 1+Kaca 1 32 16 0.51 5.300 5 13.40 434
Selatan Dinding 1+Kaca 1 32 0 0.00 5.300 5 0.00 0
Barat Dinding 1+Kaca 1 30 0 0.00 0.000 5 0.00 0
Timur Dinding 1+Kaca 1 36 0 0.00 0.000 5 0.00 0
total area 130 16 13 434
SOLAR HEAT GAIN THROUGH WINDOWS
ELEVATION
FAÇADE AREA (A)
m2
LUAS JENDELA
m2
WINDOW TO WALL
RATIO (WWR)
SOLAR FACTOR
(SF) (W/m2
U-VALUE W/m2k
(Uf)
SHADING COEF.
NO
0TTV A *
OTTV
Lantai Dasar
Utara Dinding 1+Kaca 1 32 16 0.51 130.00 0.69 45.35 1,469
Selatan Dinding 1+Kaca 1 32 0 0.00 97.00 0.69 0.00 0
Barat Dinding 1+Kaca 1 30 0 0.00 243.00 0.00 0.00 0
Timur Dinding 1+Kaca 1 36 0 0.00 112.00 0.00 0.00 0
total area 130 16 45 1,469
SUMMARY OTTV
OTTV Wall
13.85
OTTV total = (A1*OTTV1 +
A2*OTTV2 +...+ Ai*OTTVi)
(A1+A2+…+Ai)
OTTV
GLASS 3.34
OTTV
SOLAR 11.29
OTTV Total
28.47
5. Analisis
Berdasarkan hasil perhitungan dari survey OTTV (Oveall Thermal Transfer Value)
diatas terjadi perbedaan total OTTV meskipun kedua ruangan yang disurvey
berada pada lantai yang sama.
Berdasarkan hasil nilai rata-rata diketahui bahwa nilai Gedung Labtek IX C pada
lantai dasar sudah memenuhi SNI OTTV yang tidak boleh melebihi 45.00
Terjadi perbedaan pada nilai OTTV kedua ruangan tersebut dipengaruhi
beberapa factor antara lain luas dinding, bukaan pada ruangan tersebut, Shading
Coefficient dan posisi fasade yang berbeda pada kedua ruangan tersebut.
Kedua ruangan ini memiliki lus bukaan yang sama, sehingga menghasilkan OTTV
yang hampir sama akan tetapi tidak sama persis, hal ini bisa disebabkan oleh
kondisi lingkungan sekitar misal adanya AC. Tapi hal ini tidak secara signifikan
mempengaruhi nilai OTTV
6. Kesimpulan
Secara umum meningkatnya nilai OTTV bangunan satu dengan yang lain tidak bisa
disamakan, hal ini karena keseluruhan susunan bangunan. Kondisi setiap lantai pada
satu bangunanpun bisa sangat berbeda, begitu juga kondisi setiap ruangan pada tiap
lantai.
Nilai OTTV suatu bangunan dipengaruhi oleh luas fasad (dinding dan bukaan), posisi
fasade, Shading Coefficient dan factor eksternal seperti iklim mikro dan makro
Kondisi lingkungan tidak secara signifikan mempengaruhi nilai OTTV, misalnya
penggunaan AC pada ruang 3108. AC hanya untuk penghawaan, tanpa AC pun nilai
OTTV pada ruang ini sudah memenuhi SNI.
Lantai dasar Gedung Labtek IX C ini sudah tergolong baik, nyaman untuk digunakan dan
hemat energi karena nilai rata-rata OTTVnya memenuhi standar.