laporan tutorial

11
LAPORAN TUTORIAL BLOK 11 SPECIAL SENSE D I S U S U N OLEH KELOMPOK : A1 KELAS : A TOPIK : OTITIS MEDIA AKUT (THT) FASILITATOR : dr. Rachmat Atmawidjaja, MSc NAMA : Juang Abdi E Dakhi NPM : 211 210 105

Upload: antony-d-duha

Post on 22-Oct-2015

69 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

salfhalhfoahwhf

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Tutorial

LAPORAN TUTORIAL

BLOK 11 SPECIAL SENSE

D

I

S

U

S

U

N

OLEH

KELOMPOK : A1

KELAS : A

TOPIK : OTITIS MEDIA AKUT (THT)

FASILITATOR : dr. Rachmat Atmawidjaja, MSc

NAMA : Juang Abdi E Dakhi

NPM : 211 210 105

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA

MEDAN

2013/2014

Page 2: Laporan Tutorial

Pemicu

Seorang ibu membawa anaknya berumur 10 tahun ke Puskesmas dengan keluhan telinga kanan berair dan bau. Telinga berair sudah kira-kira 3 bulan dan sudah diberi obat tetes telinga (atas anjuran tetangga) tetapi tidak sembuh. Demam (-), pilek (+).

Pemeriksaan:

- otoskopi : M T perforasi marginalSekret (+)

- rinoskopi anterior : secret kental pada dasar hidung

- rinoskopi posterior Adenoid hipertropi

I. Klarifikasi istilah-istilah yang ada Perforasi marginal : penetrasi dipakai untuk berbagai otot, saraf , arteri dan vena.

II. Definisi Masalah1. Telinga berair2. Telinga bau3. Pilek4. Sekret kental pada dasar hidung5. MT perforasi marginal6. Rinoskopi posterior adenoid hipertropi7. Sekret (+)

III. ANALISA MASALAH1. a. Masuk air ketelinga

b. Infeksi c. penggunaan obat tetes berlebihan d. membrane timpani pada karna: - tertusuk benda - menyelam terlalu dalam

- mendengar frekuensi tinggi - ditampar dengan telapak tangan

2. a. jarang bersihkan telinga b. secret bau c. infeksi telinga bagian tengah 3. a. suhu tubuh menurun b. alergi c. antibody menurun d. makanan terlalu pedas e. bau-bauan yang merangsang f. infeksi g. adanya pembengkakan / poli / mukosa pada hidung4. a. infeksi b. adanya pembengkakan mukosa hidung 5. a. tertusuk benda tajam b. menyelam terlalu dalam c. suara frekuensi tinggi d. ditampar dengan telapak tangan6. ISPA7. Infeksi

Page 3: Laporan Tutorial

IV. GALI KONSEP

Infeksi hidung

Saluran Eustacius

Telinga bagian tengah

Otitis media akut (OMA)

Perforasi MT

V. LEARNING OBJECTIVE

1. Anatomi dan Fisiologi telinga

2. Otitis media :- Definisi

- Klasifikasi- Etiologi

- Patofisiologi- Gejala klinis

- Pemeriksaan - Pemeriksaan penunjang

- Diagnosa- D.D

- Penatalaksanaan : - Farmakologi

- Non Farmakologi- Komplikasi

- Prognosa

3. Faktor penyebab infeksi telinga tengah superatif

4. Ada beberapa jenis tuli

5. Apa yang dimaksud kolestiatoma

6. OSMK dapat menembus Mastoid

7. Jelaskan komplikasi OSMK

VI. JAWABAN L.O

1. A. Struktur telinga - Telinga luar terdiri dari pinna, atau aurikula, yaitu daun kartilago yangb menangkap

gelombang bunyi dan menjalarkannya ke kanal auditori eksternal (meatus), suatu lintasan

Page 4: Laporan Tutorial

sempit yang panjangnya sekitar 2,5cm yang merentang dari aurikula sampai membrane timpani.

- Membrane timpani (gendang telinga) adalah perbatasan telinga tengah. a. Membrane timpani berbentuk kerucut dan dilapisi kulit pada permukaan eksternal dan

membrane mukoasa pada permukaan internal. b. Membrane ini memisahkan telinga luar dan telinga tengah, dan memiliki tegangan,

ukuran, dan ketebalan yang sesuai untuk menggetarkan gelombang bunyi secara mekanis.

- Telinga tengah terletak dirongga berisi udara dalam bagian petrosus tulang temporal. a. Tuba Eustachius (auditori) menghubungkan telinga tengah dengan faring.b. Tuba yang biasanya tertutup dapat terbuka saat menguap, menelan, atau mengunyah.

Saluran ini berfungsi untuk menyeimbangkan tekanan udara pada kedua sisi membrane timpani.

- Osikel auditori dinamakan sesuai bentuknya, terdiri dari maleus (martil), inkus (anvil) dan stapes (sanggurdi). Tulang-tulang ini mengarahkan getaran dan membrane timpani ke fenestra vestibuli.a. Otot stapedius melekat pada stapes, yang ukurannya sesuai dengan fenestra vestibule

oval, dan menariknya ke arah luar. Otot tensor timpani melekat pada bagian pegangan maleus, yang berada pada membrane timpani, dan menarikfenestra vestibuli ke arah dalam.

b. Bunyi yang keras mengakibatkan suatu refleks yang menyebabkan kontraksi kedua otot, yang berfungsi sebagai pelindung untuk meredam bunyi.

- Telinga dalam (interna) berisi cairan dan terletak dalam tulang temporal, di sisi medial telinga tengah. a. Labirin tulang adalah ruang berliku berisi perilimfe, suatu cairan yang menyerupai

cairan serebrospinalis. Bagian ini melubangi bagian petrosus tulang temporal dan terbagi menjadi tiga bagian; vestibula, saluran semisirkular, dan koklea berbentuk seperti siput.

Vestibula adalah bagian sentral labirin tulang yang menghubungkan saluran semisirkular dengan koklea.

- Dinding lateral vestibula mengandung fenestra vestibule dan fenestra cochleae, yang berhubungan dengan telinga tengah.

- Membrane melapisi fenestra untuk mencegah keluarnya cairan perlimfe.

Rongga tulang saluran semiskular menonjol dari bagian posterior vestibula.- Saluran semiskular anterior dan posterior mengarah pada bidang

vertikal, disetiap sudut kanannya.- Saluran semiskular lateral terletak horizontal dan pada sudut kanan

kedua saluran diatas. Koklea mengandung reseptor pendengaran.

b. Labirin membranosa adalah serangkaian tuba berongga dan kantong yang terletak dalam labirin tulang dan mengikuti kontur labirin tersebut. Bagian ini mengandung cairan endolimfe, cairan yang menyerupai cairan interselular.

Labirin membranosa dalam regia vestibula merupakan lokasi awal dua kantong, utrikulus dan sakulus yang dihubungkan dengan duktus endolimfe sempit dan pendek.

Duktus semisirkular yang berisi endolimfe terletak dalam saluran semiskular pada labirin tulang yang mengandung perlimfe.

Setiap duktus semisirkular, utrikulus dan sakulus mengandung reseptor untuk ekuilibrium statis (bagaimana cara kepala berorientasi terhadap ruang bergantung pada gaya gravitasi).

Utrikulus terhubung dengan duktus semisirkular; sedang sakulus terhubung dengan duktus koklear dalam koklea.

Page 5: Laporan Tutorial

B. Koklea dan fisiologi pendengaran - Koklea membentuk dua setengah putaran disekitar inti tulang sentral, modiolus

yang mengandung pembuluh darah dan serabut saraf cabang koklear dari saraf vestibulokoklear (VIII). Sekat membagi koklea menjadi tiga saluran terpisah.

Duktus koklear atau skala media, yang merupakan bagian labirin membranosa yang terhubung ke sakulus, adalah saluran tengah yang berisi cairan endolimfe.

Dua bagian labirin tulang yang terletak di atas dan di bawah skala media adalah skala vestibuli dan skala timpani. Kedua skala tersebut mengandung cairan perilimfe dan terus memanjang melalui lubang pada apeks koklea, yang disebut helikotrema.

Membran Reissner (membrane vestibular) memisahkan skala media dari skala vestibule, yang berhubungan dengan fenestra vestibule.

Membran Basilar memisahkan skala media dari skala timpani, yang berhubungan dengan fenestra cochleae.

- Skala media berisi organ Corti yang terletak pada membran basilar. Organ Corti terdiri dari reseptor, disebut sel rambut, dan sel

penunjang, yang menutupi ujung bawah sel-sel rambut dan berada pada membran basilar.

Membran tektorial adalah struktur gelatin seperti pita yang merentang di atas sel-sel rambut.

Ujung basal sel rambut bersentuhan dengan cabang bagian koklear saraf vestibulokoklear. Sel rambut tidak memiliki akson dan langsung bersinapsis dengan ujung saraf koklear.

- Gelombang bunyi (getaran) memasuki meatus auditori eksternal dan membentuk getaran dalam membran timpani. Getaran kemudian menjalar di sepanjang osikel telinga menuju fenestra vestibule, mendorongnya masuk dan membentuk gelombang tekanan pada perilimfe skala vestibuli yang tidak dapat terkompresi.

- Gelombang tekanan dalam skala vestibule menjalar sampai ke skala timpani dan menyebabkan fenestra cochleae menonjol keluar.

- Getaran yang dihantarkan cairan juga menyebabkan gelombang getar pada membrane basilar, dengan luas gerakan yang berbeda sesuai dengan amplitudo dan frekuensi (kekuatan) getaran.

Membrane basilar secara bertahap melebar dari stapes sampai helikotrema. Ujung membrane yang sempit bergerak untuk merespon seluruh frekuensi bunyi; gerakan ujung yang semakin melebar hanya terjadi untuk merespons frekuensi yang rendah.

Nada bunyi adalah kumpulan frekuensi getaran (siklus) gelombang bunyi per detik. Manusia mampu mendengar bunyi yang berfrekuensi antara 20 dan 20.000 gelombang per detik.

Intensitas bunyi adalah kumpulan amplitudo gelombang. Semakin besar amplitudo, semakin beras bunyi dan semakin besar getaran pada membran basilar.

- Sel-sel rambut melengkung akibat gerakan membran basilar; hal ini kemudian akan memicu implus saraf.

- Jalur saraf. Serabut koklear bersinapsis dalam medula dan dalam otak tengah untuk berasenden menuju korteks auditori, yang terletak jauh didalam fisura lateral hemisfer serebral.

C. Ekuilibrium dan apparatus vestibular. Apparatus vestibular adalah istilah yang dipakai untuk utrikulus, sakulus, dan duktus semisirkulus, yang mengandung reseptor untuk ekuilibrium dan keseimbangan.

Page 6: Laporan Tutorial

Ekuilibrium statis adalah kesadaran akan posisi kepala terhadap gaya gravitasi jika tubuh tidak bergerak. Ini juga termasuk kesadaran untuk merespons perubahan dalam percepatan linear; yaitu, kecepatan dan arah pergerakan kepala dan tubuh dalam suatu garis lurus.

Ekuilibrium dinamis adalah kesadaran akan posisi kepala saat merespons gerakan angular atau rotasi.

Jalur saraf untuk indera ekuilibrum.

2. Otitis MediaDefinisi : peradangan sebagian atau seluruh mukosa telinga tengah tuba Eustachius antrum mastoid dan sel-sel mastoid.Otitis media terbagi atas otits media supuratif dan otitis media non supuratif (otitis media surosa, otitis media sekretoria, otitis media musinosa, otitis media efusi / OME.Klasifikasi:

Golongan mempunyai bentuk akut dan kronis, yaitu otitis media supuratif akut (otitis media akut = OMA) dan otitis media supuratif kronis (OMSK/OMP). Begitu pula otitis media serosa kronis. Selain itu terdapat juga otitis media spesifik, seperti otitis media tuberkulosa atau otitis media sifilitika. Otitis media yang lain ialah otitis media adhesive.

Otitis media akut : - Infeksi telinga tengah oleh bakteri virus, otitis media bias terjadi pada semua usia 3 bulan – 3 tahun.

Etiologi : - Penyebabnya adalah bakteri atau virus.- Biasanya penyakit ini merupakan komplikasi dari infeksi saluran pernafasan atas ( commen cold ). Virus bakteri dari tenggorokan bias sampai ke telinga tengah melalui tuba eustachius atau kadang melalui aliran darah.- Adanya penyumbatan pada sinus atau tuba eustachius akibat alergi atau pembengkakan amandel.

Patofisiologi :- Biasanya gejala awal berupa sakit telinga yang berat dan

menetap.- Bisa terjadi gangguan pendengaran yang bersifat sementara.- Biasanya pada anak-anak lebih mudah bias mengalami

mual,muntah,diare dan demam sampai 40,5 derajat celcius.- Gendang telinga mengalami peradangan dan menonjol.- Jika gendang telinga robek, akan keluar cairan yang pada

awalnya mengandung darah berubah menjadi cairan jernih dan akhirnya nanah.

G. Klinis : menimbulkan nyeri telinga dan demam.Diagnosis ditegakkan dengan melihat MT yang menonjol keluar, tegang dan merah,pada kasus yang telah terjadi robekan tampak eksudat purulen mengalir keluar. Gangguan pendengaran sering di jumpai pada kasus ini. Biakan eksudat berguna untuk menentukan bakteri penyebab. Diagnosa : - Di tegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan gejala dengan otoskop.

- Untuk menentukan organisme penyebabnya dilakukan pembiakan nanah atau cairan lainnya dari telinga.

Komplikasi :- Infeksi pada tulang di sekitar telinga tengah (mastoiditis akut petrositis ).

- Labirintitis ( infeksi pada kanalis simisirkuler ).- Kelumpuhan pada wajah- Tuli - Peradanga pada selaput otak ( meningitis )

Page 7: Laporan Tutorial

- Abses otak Prognosa : - sakit kepala

- Tuli yang terjadi secara mendadak \- Vertigo ( perasaan berputar )- Demam dan menggigil

Pengobatan : farmako :- infeksi di obati dengan antibiotika per-oral ( melalui mulut )

- Pilihan pertama : amocilin = dewasa diberikan penicillin dosis tinggi.

- Golongan penicillin : pencilin, amoxicillin, oxacilin, dicloxacilin, nafcilin.

- Golongan sefalosporin : cephalexin, cefazolin,ceftriaxone. Non farmako : -

Otitis media kronis : ( menahun pada telinga tengah )

a. Etiologi :- adanya lubang pada gendang telinga ( perforasi ), perforasi gendang telinga bias di sebabkan oleh : + otitis media akut + penyumbatan tuba eustachius + cidera akibat masuknya suatu benda ke dalam telinga atau akibat perubahan tekanan udara yang terjadi secara tiba-tiba + luka bakar karna panas atau zat kimia