laporan viskositas.docx

14
TUJUAN 1. dapat mengukur viskositas (kekentalan) suatu zat cair dengan air sebagai pembanding dan pengaruhnya terhadap temperatur dengan viskometer Ostwald. 2. Dapat mengukur viskositas (kekentalan) beberapa macam sampel oli dengan menggunakan viscotester VT-04E. Dasar Teori Fluida, baik zat cair maupun zat gas yang jenisnya berbeda memilik tingkat kekentalan yang berbeda. Misalnya sirup dan air. Viskositas alias kekentalan sebenarnya merupakan gaya gesekan antara molekul-molekul yang menyusun suatu fluida. Viskositas adalah gaya gesekan internal fluida. Ketika fluida tersebut mengalir. Pada zat cair, viskositas disebabkan karena adanya gaya kohesi (gaya tarik menarik antara molekul sejenis). Sedangkan dalam zat gas, viskositas disebabkan oleh tumbukan antar molekul. Fluida yang lebih cair biasanya lebih mudah mengalir, contohnya air. Sebaliknya, fluida yang lebih kental lebih sulit mengalir, contohnya minyak goreng, oli, madu dan lain-lain. Tingkat kekentalan suatu fluida juga bergantung pada suhu. Semakin tinggi suhu zat cair, semakin kurang kental zat cair tersebut. Viskositas atau kekentalan hanya ada pada fluida riil (rill = nyata). Fluida riil/nyata adalah fluida yang kita temui dalam kehidupan sehari-hari, seperti air, sirup, oli, asap knalpot, dan lain-lain. Fluida riil berbeda dengan fluida ideal. Fluida ideal sebenarnya tidak ada dalam kehidupan sehari-hari. Fluida ideal hanya model yang digunakan untuk membantu kita dalam menganalisis aliran

Upload: jayu-suzia

Post on 07-Dec-2014

273 views

Category:

Documents


16 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN VISKOSITAS.docx

TUJUAN

1. dapat mengukur viskositas (kekentalan) suatu zat cair dengan air sebagai pembanding

dan pengaruhnya terhadap temperatur dengan viskometer Ostwald.

2. Dapat mengukur viskositas (kekentalan) beberapa macam sampel oli dengan

menggunakan viscotester VT-04E.

Dasar Teori

Fluida, baik zat cair maupun zat gas yang jenisnya berbeda memilik tingkat

kekentalan yang berbeda. Misalnya sirup dan air. Viskositas alias kekentalan sebenarnya

merupakan gaya gesekan antara molekul-molekul yang menyusun suatu fluida. Viskositas

adalah gaya gesekan internal fluida. Ketika fluida tersebut mengalir.

Pada zat cair, viskositas disebabkan karena adanya gaya kohesi (gaya tarik menarik

antara molekul sejenis). Sedangkan dalam zat gas, viskositas disebabkan oleh tumbukan

antar molekul. Fluida yang lebih cair biasanya lebih mudah mengalir, contohnya air.

Sebaliknya, fluida yang lebih kental lebih sulit mengalir, contohnya minyak goreng, oli,

madu dan lain-lain.

Tingkat kekentalan suatu fluida juga bergantung pada suhu. Semakin tinggi suhu zat

cair, semakin kurang kental zat cair tersebut. Viskositas atau kekentalan hanya ada pada

fluida riil (rill = nyata). Fluida riil/nyata adalah fluida yang kita temui dalam kehidupan

sehari-hari, seperti air, sirup, oli, asap knalpot, dan lain-lain. Fluida riil berbeda dengan

fluida ideal. Fluida ideal sebenarnya tidak ada dalam kehidupan sehari-hari. Fluida ideal

hanya model yang digunakan untuk membantu kita dalam menganalisis aliran fluida (fluida

ideal ini yang kita pakai dalam pokok bahasan Fluida Dinamis).

Viskositas suatu fluida adalah sifat yang menunjukkan besar dan kecilnya tahan

dalam fluida terhadap gesekan. Fluida yang mempunyai viskositas rendah, misalnya air

mempunyai tahanan dalam terhadap gesekan yang lebih kecil dibandingkan dengan fluida

yang mempunyai viskositas yang lebih besar.

Setiap fluida, gas atau cairan, memiliki suatu sifat yang dikenal sebagai viskositas.

Viskositas adalah suatu cara untuk menyatakan berapa daya tahan dari aliran yang diberikan

oleh suatu cairan. Kebanyakan viskometer mengukur kecepatan dari suatu cairan mengalir

melalui pipa gelas ( gelas kapiler), bila cairan itu mengalir cepat, maka viskositas dari

cairan itu viskositasnya tinggi (misalnya madu). Salah satu cara untuk menentukan

viskositas cairan ialah metoda kapiler dari Poiseuille. Pada metoda ini diukur waktu (t),

yang diperlukan untuk volume tertentu cairan (V), untuk mengalir melalui pipa kapiler

dibawah pengaruh tekanan penggerak (P) yang tetap. Dalam hal ini, untuk cairan yang

mengalir dengan aliran laminar, persamaan Poiseille dinyatakan sebagai,

Page 2: LAPORAN VISKOSITAS.docx

Vt=P R4

8 ηL

Keterangan :

η : viskositas cairan

V : volume cairan

t : waktu yang diperlukan cairan dengan V mengalir melalui alat

P : tekanan pada cairan

R : jari – jari tabung

L : panjang pipa

Persamaaan ini berlaku untuk cairan dan gas. Ada beberapa viscometer yang

seringdigunakan untuk menentukan viskositas suatu larutan, yaitu :

1. Viskometer Ostwald : untuk menentukan laju aliran kuat kapiler.

2. Viscotester VT-04E

Viskometer Ostwald

Metoda Ostwald merupakan suatu variasi dari metoda Poiseuille. Pada viscometer

Ostwald yang diukur adalah waktu yang dibutuhkan oleh sejumlah cairan tertentu untuk

mengalir melalui pipa kapiler dengan gaya yang disebabkan oleh berat cairan itu sendiri.

Didalam percobaan diukur waktu aliran untuk volume (antara tanda a dan tanda b)

melalui pipa kapiler yang vertikal. Jumlah tekanan (P) dalam hukum Poisseuille adalah

perbedaan tekanan kedua permukaan cairan dan berbanding lurus dengan berat jenis cairan

(ρ). Dalam prakteknya R dan L sukar secara teliti, karenanya viskositas cairan ditetapkan

dengan cara membandingkannya dengan cairan yang mempunyai viskositas tertentu,

misalnya air.

Persamaan yang digunakan :

Vt=P R4

8 ηL

Sehingga

η1

η2

=R4 (Pt )8 VL

×8 VL

R4 ( Pt )

¿¿¿

η1

η2

=ρ1t 1

ρ2t 2

Page 3: LAPORAN VISKOSITAS.docx

Keterangan :

P : ρ x konstanta

η : viskositas

ρ : massa jenis

T : waktu

Viskositas cairan adalah fungsi dari ukuran dan permukaan molekul, gaya tarik antar molekul dan

struktur cairan. Tiap molekul dalam cairan dianggap dalam kedudukan setimbang, maka sebelum suatu

lapisan molekul melewati lapisan molekul lainnya diperlukan suatu energy tertentu. Sesuai dengan hukum

Distribusi Maxwell-Boltzmann, jumlah molekul yang memiliki energy yang diperlukan untuk mengalir

dihubungkan dengan faktor e−Δ E /RT. Maka fluiditas sebanding dengan e−Δ E /RT dan viskositas sebanding

dengan e−Δ E /RT. Secara kuantitatif pengaruh suhu terhadap viskositas dinyatakan dengan persamaan

empirik,

η=Α e−Δ E /RT

ln η = ln Α - ΔE⁄RT, dengan A = tetapan yang sangat bergantung pada massa molekul relative dan

volume moler cairan, dan E = energy ambang per Mol yang diperlukan untuk proses awal aliran.

VISCOTESTER VT-04E

Salah satu cara untuk menentukan viskositas suatu cairan lainnya, yaitu dengan alat Viscotester VT-

04E yang terdiri dari :

1. Main Unit : bagian alat ukur utama yang memiliki bagian petunjuk skala harga viskositas.

2. AC adaptor : komponen alat yang mengatur sumber arus listrik AC.

3. Rotor : komponen alat yang mengukur sampel, VT-04E menggunakan tiga jenis rotor, yaitu:

Rotor no. 3 untuk pengukuran dengan harga viskositas 0.3 dPa.s sampai 13 dPa.s.

Rotor no. 1 untuk pengukuran dengan harga viskositas dPa.s sampai 150 dPa.s.

Rotor no. 2 untuk pengukuran dengan harga viskositas 100 dPa.s sampai 3000 dPa.s

4. Cup/beaker : bejana untuk menampung sampel.

5. Baterai : sumber arus pengganti arus AC.

6. Rotor extension : batang pengaduk tambahan apabila diperlukan Klemp/stand.

Jika harga viskositas sampel belum diketahui, pengukuran menggunakan rotor disesuaikan dengan

prosedur berikut : rotor no. 2, no. 1 kemudian baru rotor no 3.

Selain dengan menggunakan metoda Viskometer Ostwald dan Viscotester VT-04E, penentuan nilai

viskositas dapat dicari dengan cara-cara sebagai berikut :

1. Viskometer Hoppler

Pada viskositas ini yang diukur adalah waktu yang dibutuhkan oleh sebuah bola logam untuk

melewati cairan setinggi tertentu. Suatu benda karena andanya gravitasi akan jatuh melaui medium yang

berviskositas (seperti cairan misalnya), dengan kecepatan yang semakin besar sampai mencapai kecepatan

maksimum. Kecepatan maksimum akan tercapai bila gravitas sama dengan frictional resistance medium

(Bird, 1993:59).

Page 4: LAPORAN VISKOSITAS.docx

Berdasarkan hukum Stokes pada kecepatan bola maksimum, terjadi keseimbangan sehingga : gaya

gesek = gaya berat, gaya Archimides :

6 r Vπ max = 4/3 r3 (ρbola – ρcair) g

= {2/9 rη 3 (ρbola – ρcair) g} / Vmax

Vmax = h / t

t = waktu jatuh bola pada ketinggian h

Dalam percobaan ini dipakai cara relatif terhadap air, harganya:

ηa = [2/9 r2 (ρa –ρ1) g ta ] / h

ηx = [2/9 r2 (ρx –ρ1) g tx ] / h

ηx / ηa = [(ρx –ρ1) tx ] / [ (ρa –ρ1) g ta]

(Tim Kimia Fisik. 2010:6)

2. Viskometer Cup dan Bob

Prinsip kerjanya sample digeser dalam ruangan antara dinding luar dari bob dan dinding dalam dari

cup dimana bob masuk persis ditengah-tengah. Kelemahan viscometer ini adalah terjadinya aliran sumbat

yang disebabkan geseran yang tinggi disepanjang keliling bagian tube sehingga menyebabkan penemuan

konsentrasi. Penurunan konsentrasi ini menyebabkab bagian tengah zat yang ditekan keluar memadat. Hal

ini disebut aliran sumbat(Anonim, 05 November 2010).

3. Viskometer Cone dan Plate

Cara pemakaiannya adalah sampel ditempatkan ditengah-tengah papan, kemudian dinaikkan hingga

posisi dibawah kerucut. Kerucut digerakkan oleh motor dengan bermacam kecapatan dan sampelnya

digeser didalam ruang semit antara papan yang diam dan kemudian kerucut yang berputar(Anonim, 05

November 2010).

Faktor-faktor yang mempengaruhi viskositas

1. Suhu

Semakin tinngi suhu maka semakin rendah nilai viskositasnya. Hal ini disebabkan gaya-gaya kohesi

pada zat cair bila dipanaskan akan mengalami penurunan dengan semakin bertambahnya temperatur pada

zat cair yang menyebabkan berturunnya viskositas dari zat cair tersebut. Oleh karena itu semakin tinggi

suhu maka cairan semakin encer, karena kerapatan komponen penyusun zat cair semakin renggang. Suatu

viskositas akan menjadi lebih tinggi jika suhu mengalami penurunan karena pada saat suhu di naikkan

maka partikel-partikel penyusun zat tersebut bergerak secara acak sehingga kekentalan akan mengalami

penurunan, dan jika suhu mengalami penurunan akan terjadi kenaikan viskositas karena partikel-partikel

penyusun senyawa tersebut tidak mengalami gerakan sehingga gaya gesek yang bekerja juga semakin

besar.

Page 5: LAPORAN VISKOSITAS.docx

2. Tekanan

Semakin tinggi tekanan maka semakin besar viskositas suatu cairan. Salah satu faktor kekentalan

(viskositas) suatu cairan adalah suhu. Menurut ‘teori lubang’, terdapat kekosongan dalam suatu cairan, dan

molekul bergerak secara continue kedalam kekosongan ini. Sehingga kekosongan akan bergerak keliling.

Proses ini menyebabkan aliran, tetapi memerlukan energi karena ada energi yang harus dimilikii suatu

molekul agar dapat bergerak kedalam kekosongan itu. Energi pengaktifan lebih mungkin terdapat pada

suhu yang tinggi, dan dengan demikian cairan lebih mudah mengalir pada suhu yang tinggi. Selain itu

kerapatan zat cair semakin renggang dengan bertambahnya suhu, sehingga tingkat kekentalannya

berkurang.

3. Konsentrasi larutan

Viskositas berbanding lurus dengan konsentrasi larutan. Suatu larutan dengan konsentrasi tinggi

akan memiliki viskositas yang tinggi pula, karena konsentrasi larutan menyatakan banyaknya partikel zat

yang terlarut tiap satuan volume. Semakin banyak partikel yang terlarut, gesekan antar partikrl semakin

tinggi dan viskositasnya semakin tinggi pula.

4. Berat molekul solute

Viskositas berbanding lurus dengan berat molekul solute. Karena dengan adanya solute yang berat

akan menghambat atau member beban yang berat pada cairan sehingga manaikkan viskositas.

Definisi Piknometer

Piknometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur nilai massa jenis atau densitas dari fluida.

Berbagai macam fluida yang diukur massa jenisnya, biasanya dalam praktikum yang diukur adalah massa

jenis oli, minyak goreng, dan lain-lain. Piknometer itu terdiri dari 3 bagian, yaitu tutup pikno, lubang, gelas

atau tabung ukur. Cara menghitung massa fluida yaitu dengan mengurangkan massa pikno berisi fluida

dengan massa pikno kosong. Kemudian di dapat data massa dan volume fluida, sehingga tinggal

menentukan nilai cho/massa jenis (ρ) fluida dengan persamaan = cho (ρ) = m/v (Whille, 1988).

ALAT & BAHANAlat : Bahan :

1. Viskometer Ostwald 1. Alcohol

2. Satu set viscotester VT-04E 2. Aseton

3. Piknometer 3. Aquadest

4. Thermostat 4. Berbagai macam oli

5. Pipet Filler

6. Gelas ukur

7. Botol semprot

8. Gelas kimia

9. Thermometer

10. Stop watch

Page 6: LAPORAN VISKOSITAS.docx

CARA KERJA

Viskometer Ostwald

Menentukan berat jenis Menentukan viskositasmenggunakan piknometer

Langkah-langkahLangkah-langkah

Simpan viskometer ostwaldTimbang piknometer kosong, dalam termostat. Viskometer

dan catat hasilnya dijepit dengan klemp pada Statif

Isi piknometer dengan aquadest yang sudah diukur Masukkan aquadest ke dalam

suhunya sampai penuh, tutup ostwald, kemudian isapsampai airnya meluber, aquadest memakai pipet filter

timbang, dan catat sampai melewati garis a pada pipa kapiler

Isi piknometer dengan sampel yang lain, lakukan langkah 2 Biarkan aquadest mengalir,

pada saat permukaanaquadest tepat sejajar dengan

garis a hidupkan stopwatch.catat waktu yang diperlukansampai cairan melewati garis

b, ulangi hingga 3x

Viscotester VT-04E

Langkah-langkah

Peganglah viscotester dan pasangkan pada klemp. Gunakan sekrup dibawah klempuntuk membuat posisi main unit horizontal, untuk mengeceknya dengan melihatposisi water pass (gelembung air pada display), posisi water pass berada ditengah

menunjukkan posisi main unit sudah horizontal

tempelkan rotor yang sesuai untuk sampel dengan memutar sekrup rotor padabagian bawah main unit berlawanan arah jarum jam

Meletakkan rotor ditengah-tengah breaker dan mengisinya dengan cairan sampelhingga permukaan cairan tepat pada penunjuk batas sampel pada rotor, aturlah

agar jarak ujung rotor dengan dasar breaker kira-kira 15mm

Ubahlah klemp pengunci jarum pada main unit ke arah yang berlawanan

Set power on

Ketika rotor berputar, jarum penunjuk viskositas bergerak ke arah kanan danmenunjukkan viskositas cairan sampel, bacalah meter viskositas selama rotor

masih berputar dan jarum penunjuk stabil

Jika pengukuran selesai, set power off kemudian setelah jarum penunjuk meterkembali ke awal, kembalikan posisi klemp pengunci jarum ke arah yang

berlawanan lagi

Lepaskanlah rotor lebih dulu dengan hati-hati kemudian pindahkan ke breakerDATA PENGAMATAN

Page 7: LAPORAN VISKOSITAS.docx

Viskometer OstwaldA. Penentuan berat jenis dengan piknometer

1. Penentuan volume piknometer Berat piknometer kosong : 5,850 gram Berat piknometer + air : 102,238 gram Berat air : 48,388 gram Suhu air : 27±0,1 ̊C ρ air pada suhu tersebut : 0,996512 g/ml

Volume piknometer adalah :ρair = massa air

volume pikno

Volume pikno = massa air = 48,388gram = 48,567 mlρair 0,996512 gram/ml

2. Penentuan berat jenis sampelBerat piknometer kosong =53,715 gramVolume piknometer = 50 ml

Jenis sampel Berat pikno + isi (gram) Berat isi atau sampel (gram)

Alcohol 92,645 38,93

Aseton 91,825 38,11

Berat jenis (ρ) sampel1. ρ alcohol = 0,7786 gram/ml

2. ρ aseton = 0,7622 gram/ml

B. Penentuan viskositas dengan OstwaldSampel Waktu alir (detik)

Air 114

Alcohol 195

Aseton 59

airη = ρair tair

η sampel ρsampel ρsampel

Data ηair dan ρair pada suhu pengukuran didapat dari handbook

Viskositas sampel1. ηalkohol = 1,33 cp2. ηaseton = 0,395 cp

jawabηair

ηalkohol

=⍴air tair

⍴alkohol talkohol

ηair

ηaseton

=⍴air t air

⍴aseton t aseton

1ηalkohol

=0,996512× 1140,7786× 195

1ηaseton

=0,996512 ×1140 , 7622× 59

ηalkohol=1,336 cp ηaseton=0,395 cp

Viscotester VT-04E

Page 8: LAPORAN VISKOSITAS.docx

No Jenis sampel Variasi suhu (℃)

Viskositas (mPa.s)

Rotor ke keterangan

1 SAE 20W – 50Prima XP

50 43 5

60 31 5

70 23 4

80 18 4

90 14 4

PERHITUNGAN1) Hitung viskositas cairan yang diukur pada suhu 50 ̊C, 55 ̊C, 60 ̊C, 65 ̊C, 70 ̊C dan 73 ̊C dengan

merujuk pada viskositas air (literatur) pada suhu tersebut2) Alurkan ln terhadap 1/t, kemudian tentukan energy ambangnya ( E)ƞ Δ

Jawab

No T (˚K)Viskositas

(mPa.s) 1/T ln ɳ1 323 135 0.00310 4.9052 328 95 0.00305 4.5543 333 90 0.00300 4.5004 338 84 0.00296 4.4315 343 78 0.00292 4.3576 346 75 0.00289 4.317

1) Tan θ = Δ1 /tΔ ln ƞ =

ΔER

2.06 .10−4

0,5877 =

ΔE0.853

E = 2,9899 .10Δ -4

0.00285 0.00290 0.00295 0.00300 0.00305 0.00310 0.003154.000

4.100

4.200

4.300

4.400

4.500

4.600

4.700

4.800

4.900

5.000

f(x) = 2475.21840121674 x − 2.87868948709904R² = 0.853048626856881

Series2Linear (Series2)

Page 9: LAPORAN VISKOSITAS.docx

PEMBAHASANHasil pengamatan dari praktikum yang dilakukan adalah:1) Penentuan berat jenis dengan piknometer

Hal yang pertama kali dilakukan adalah penentuan massa jenis aquadest, alkohol dan aseton. Dengan suhu masing-masing yaitu sebesar 25 ̊C. 24,8 ̊C dan 24 ̊C. massa jenis pada masing-masing sampel didapatkan dari pembagian massa sampel (yang didapatkan dari selisih berat hasil penimbangan piknometer kosong dengan piknometer yang berisi sampel) dengan volume piknometer. Sehingga dapat diketahui massa jenis alkohol sebesar 0,7786 gram/ml dan massa jenis aseton sebesar 0,7622 gram/ml. Mendekati dengan literature yang kita temukan bahwa massa jenis alkohol adalah sebesar 0.8119 – 0.8139 dan dari hasil tersebut juga dapat diketahui bahwa suhu berbanding terbalik dengan dengan massa jenis zat. Sehingga semakin tinggi suhu maka semakin kecil massa jenis zatnya dan berlaku sebaliknya, hal ini dikarenakan ketika suhu meningkat, molekul pada zat cair akan bergerak lebih cepat yang diakibatkan oleh tumbukan antar molekul, sehingga terjadi peregangan molekul dan akhirnya massa jenisnya menjadi lebih rendah dibandingkan dengan massa jenis semula.

2) Penentuan viskositas dengan metoda OstwaldPenentuan viskositas dengan metoda Ostwald yaitu dengan cara mencatat waktu aliran masing-masing sampel dengan menggunakan pipa kapiler. Fluida yang lebih cair akan lebih mudah mengalir dibandingkan fluida yang lebih kental. Hal ini dikarenakan fluida yang lebih kental memiliki nilai viskositas yang lebih tinggi dibandingkan fluida yang lebih cair. Hal tersebut berakibat pada waktu yang dibutuhkan fluida yang lebih kental untuk mengalir pun menjadi lebih lama dibandingkan fluida yang lebih cair. Dari percobaan ini didapatkan viskositas alkohol sebesar 1,336 cp dan viskositas aseton sebesar 0,395 cp.

3) Penentuan viskositas dengan viscitester VT-04E.Dari data hasil pengamatan didapatkan bahwa nilai viskositas zat cair berbanding terbalik dengan temperature, sehingga nilai viskositas zat cair akan menurun jika bertambahnya temperature dan berlaku sebaliknya. Karena secara mendasar, nilai viskositas sendiri dipengaruhi oleh temperature, tekanan, kohesi dan laju perubahan momentum molekularnya. Nilai viskositas yang kita dapatkan dari sampel oli bermerk Prima Xp SAE 20W-50 adalah sebesar 43 mPa.s pada suhu 50 ̊C, 31 mPa.s pada suhu 60 ̊C, 23 mPa.s pada suhu 70 ̊C, 18 mPa.s pada suhu 80 ̊C, 14 mPa.s pada suhu 90 ̊C.Perbedaan nilai yang kita dapatkan dari percobaan ini dibandingkan nilai yang seharusnya diakibatkan oleh1) Tingkat ketelitian alat yang digunakan2) Perlakuan terhadap alat yang digunakan meliputi : kedataran posisi alat ketika pembacaan

hasil pengukuran, kebersihan alat, serta ketidaktepatan sepersekian mili detik dalam menghitung waktu menggunakan stopwatch

3) Setiap kenaikan suhu, misalnya ketika kenaikkan 5 ̊C itu tidak benar-benar tepat naik 5 ̊C. hal ini dapat mempengaruhi nilai viskositas yang didapatkan

4) Masih adanya sedikit gelembung yang sulit dikeluarkan pada viskometer Ostwald yang dapat berpengaruh pada nilai viskositas yang didapatkan

PERTANYAAN1) Sebutkan cara lain yang dapat digunakan untuk menentukan viskositas cairan. Beri penjelasan

secara singkat?2) Apakah viskositas cairan selalu berkurang bila suhu dinaikkan, jelaskan?3) Perkirakan mana yang viskositasnya lebih besar minyak tanah atau nibyak kelapa?

JAWABAN PERTANYAAN1. Cara lain yang dapat digunakan untuk menentukan viskositas cairan adalah :

Rotation viscometer,yaitu dengan cara mengukur gaya puntir sebuah rotor silinder (spindle) yang dicelupkan dalam sampel

Viskometer cone & plate,

Page 10: LAPORAN VISKOSITAS.docx

yaitu dengan cara sampel di letakkan di tengah papan, kemudian naikkan hingga pada posisi kerucut yang di gerakkan oleh motor-motor dengan kecepatan yang berbeda dan sampel digeser dalam ruang semitransparan yang diam kemudian kerucut yang berputar.

Viskometer hoppler, Pada viskositas ini yang diukur adalah waktu yang dibutuhkan untuk sebuah bola logam untuk melewati cairan setinggi tertentu

Viskometer cup & bob, Prinsip kerjanya sampel digeser dalam ruangan antara dinding luar dari bob dan dinding dalam dari cup, dimana bob masuk tepat ditengah.

Vibro viskometerMendapat nilai viskositas dengan cara mengendalikan amplitude sebuah pelat sensor yang dicelupkan ke dalam sensor (sampel) dan mengukur arus listrik yang diperlukan untuk menggerakkan sensor tertentu

2. Ya, viskositas suatu cairan akan selalu berkurang bila suhu dinaikkan, karena berkaitan dengan struktur molekul dalam cairan tersebut. Ketika diberi panas, jarak antar molekul dalam cairan menjadi agak renggang, sehingga menjadi strukturv molekulnya kurang padat. Perubahan kondisi dari cairan yang struktur molekulnya lebih padat menjadi cairan yang struktur molekulnya kurang padat menyebabkan cairan lebih mudah mengalir atau memiliki viskositas yang lebih rendah. Selain itu, karena semakin tinggi suhu maka energy kinetik yang dimiliki partikel-partikel penyusunnya akan semakin besar sehingga pergerakannya semakin cepat, sehingga semakin encer, yang menyebabkan laju air makin cepat dan menyebabkan viskositas berkurang

3. Diantara minyak kelapa dan minyak tanah, yang viskositasnya lebih tinggi adalah minyak kelapa karena minyak kelapa sebagian besar mengandung asam lemak yang memiliki viskositas 7,30 mPa.s. namun penyusunnya lebih bervariasi yaitu asam kaproat yang memiliki rantai karbon 6 hingga asam arachidie yang memiliki rantai karbon 20. Sedangkan minyak tanah komposisinya disusun oleh alkana dengan rantai karbon hingga 16. Rantai karbon 6 (heksana) memiliki viskositas 0,294 mPa.s. sedangkan rantai karbon 16 (heksadekana) memiliki viskositas 3,34 mPa.s, jadi viskositas minyak tanah bervariasi antara 0,294-3,34 mPa.s, tergantung dari kualitas minyak ntanah tersebut. Dan pada umunya asam lemak memiliki viskositas jauh lebih tinggi dibandingkan alkana.

KESIMPULAN1) Nilai massa jenis alkohol yang didapatkan dari percobaan ini adalah sebesar 0,7786 gram/ml2) Nilai massa jenis aseton yang didapatkan dari percobaan ini adalah sebesar 0,7622 gram/ml3) Nilai viskositas alkohol yang didapatkan dari percobaan ini adalah sebesar 1,336 cp4) Nilai viskositas aseton yang didapatkan dari percobaan ini adalah sebesar 0,395 cp5) Nilai viskositas dari sampel oli bermerk Prima Xp SAE 20W-50 adalah sebesar 43 mPa.s pada

suhu 50 ̊C, 31 mPa.s pada suhu 60 ̊C, 23 mPa.s pada suhu 70 ̊C, 18 mPa.s pada suhu 80 ̊C, 14 mPa.s pada suhu 90 ̊C.

6)Energi ambang yang didapatkan dari penentuan viskositas dengan viskotester VT-04E adalah sebesar 2,9899 .10-4

7)Semakin lambat waktu aliran zat cair semakin besar viskositas zat tersebut

8)Semakin cepat waktu aliran zat cair semakin kecil viskositas zat tersebut

DAFTAR PUSTAKA1. Id.answer.yahoo.com/question/indeq?qid=20110612161443AAXSBFD (di akses tanggal

19-02-2013)2. http://technologyofpharmacheutical.blogspot.com/p/bab-i-pendahuluan-i.html?

zx=70c2cfdbacf71e40 (diakses tanggal 20-02-2013 jam 17.14)3. Daniels et al., “Experiments in Phisycal Chemistry” , ed.7, 1970.4. J.M. Wilson, “Experiments in Phisycal Chemistry” ,ed.2, 1978.5. Instruction manual viscotester VT-04E Rion., LTD.