laporan workshop dari barito kuala untuk indonesia
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
1
DARI BARITO KUALA UNTUK INDONESIA
LAPORAN PELAKSANAAN WORKSHOP NASIONAL OPTIMALISASI LAHAN-AIR UNTUK KETAHANAN PANGAN DI KABUPATEN BARITO KUALA - KALIMANTAN SELATAN
TANGGAL 1-3 JULI 2012
Tema : DARI BARITO KUALA UNTUK INDONESIA bersama membangun rawa untuk ketahanan pangan
nasional
LATAR BELAKANG
Di Indonesia dijumpai daerah rawa lebak dan pasang surut seluas 33.43 juta ha.
Sekitar 9.5 juta ha dari luasan tersebut cocok untuk dikembangkan sebagai daerah
pertanian dalam arti luas yang produktif. Sekitar 4.5 juta ha dari lahan yang cocok
untuk dikembangkan ini sudah dibuka oleh masyarakat, pemerintah dan swasta.
Secara umum, sebagian lahan ini masih tidak terlalu produktif. Rata rata produksi
adalah 3-4 ton/ha/musin pada sebagian lokasi namun yang lainnya, misalnya di Telang
Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, dan Terantang, Kabupaten, Batola
Kalimantan Selatan hasil padi dapat mencapai 6-8 ton/ha/musim, dengan indeks
pertanaman 2-3 kali setahun. Produksi aktual dan produksi potensial yang dapat
dicapai, serta ketersediaan lahan reklamasi rawa diberbagai wilayah Indonesia
khususnya di Sumatera dan Kalimantan sangatlah menjanjikan untuk memperkuat
ketahanan pangan Indonesia.
Produktifitas yang rendah pada lahan rawa disebabkan oleh sifat dan ciri lahan
seperti misalnya: kesuburan tanah yang rendah, ketergenangan karena kurang
berfungsinya infrastruktur yang ada. Lahan rawa yang telah dikembangkan secara baik
untuk pertanian masih sangat terbatas. Petani pada umumnya masih bertanam satu
kali dalam setahun. Varietas padi lokal masih dipilih karena kemampuan adaptasinya
terhadap alam dan karena rasa yang disukai. Banyak program yang sudah
dikembangkan untuk meningkatkan produktifitas lahan rawa reklamasi seperti misalnya:
penataan lahan, tata air, sistim usaha tani, pemupukan, benih, penanganan panen dan
pasca panen, teknologi spesifik lokasi dan pelaksanaannya scara terpadu di lapangan.
2
DARI BARITO KUALA UNTUK INDONESIA
Sebagian program berhasil namun yang lainnya masih memerlukan perbaikan.
Program kegiatan yang satu berhasil disuatu tempat namun kurang baik untuk
dilaksanakan di tempat lain.
Kalimantan Selatan merupakan 10 besar konstibutor padi di Indonesia dengan
produksi pada tahun 2010 sebesar 1.842,089 ton GKG (kontribusi 2,77%), sementara
itu Kabupaten Barito Kuala merupakan konstributor terbesar padi di Kalimantan
Selatan dari 13 kabupaten/kota dengan produksi 329.095 ton GKG (kontribusi 16,65%).
Kabupaten Barito memiliki luas wilayah 299.696 ha yang didominasi oleh pasang
surut seluas 287.922 ha (96,07 %) dan sisanya 11.774 ha (3,93 % ) lahan lebak. Lahan
sawah pasang surut potensial kabupaten Barito Kuala seluas 120.461 ha yang terdiri
dari tipe luapan A (49,69 %) tipe luapan B (31,87 %) dan tipe luapan C (18,44 %).
Sementara luas sawah fungsional seluas 95.869 ha, sehingga potensi lahan untuk
pengembangan intensifikasi dan ekstensifikasi masih cukup luas.
Untuk lebih memacu produksi dan produktivitas lahan pertanian di Kabupaten
Barito Kuala, dirasakan perlu adanya suatu keterpaduan dan upaya upaya sinergistik
pada suatu kawasan bersama. Seluruh pelaku, baik pemerintah pusat/ daerah,
ilmuwan, LSM, swasta, pebisnis, baik dari dalam maupun luar negeri sangat diharapkan
untuk memberikan kontribusi demi keberhasilan program peningkatan ketahanan
pangan denan dukungan lahan reklamasi rawa.
Pemerintah Kabupaten Batola sangat mengharapkan adanya bantuan dan peran
serta berbagai pihak dalam mengidentifikasikan msalah, menyusun program,
mengimplementasikan kegiatan sera melakukan monitoring dan evaluasi berbagai
kegiatan di tiga lokasi demo area bersama di Kabupaten Barito Kuala.
MAKSUD DAN TUJUAN
Kegiatan pemetaan masalah dan penyusunan rencana tindak pada tiga lokasi
reklamasi rawa di Kabupaten Barito Kuala ini bertujuan untuk:
Memberikan pemahaman bersama tentang lokasi yang dikunjungi untuk dapat
dioptimalkan sebagai sentra produksi pangan;
Membagi peran serta untuk mendukung program terpadu pangan pada lokasi kajian;
3
DARI BARITO KUALA UNTUK INDONESIA
Menyusun rencana tindak masing-masing pelaku kegiatan sesuai dengan kemampuan
masing-masing;
TEMPAT DAN WAKTU Hari Pertama, Minggu, 1 Juli 2012: Kedatangan peserta dari luar Barito Kuala
Hari Kedua, Senin, 2 Juli 2012: Kunjungan lapangan ke tiga rencana lokasi demo area
bersama
Lokasi 1: JEJANGKIT, Kabupaten Batola (masih secara umum memiliki masalah pra
panen, banjir, tata saluran, penataan lahan)
Lokasi 2: ANJIR PASAR, (lokasi ini kondisinya diantara Jejangkit dan Terantang, masih
mengalamai masalah on-farm namun secara off-farm hasilnya sudah cukup baik))
Lokasi 3: TERANTANG-BELAWANG, Kabupaten Batola (secara umum masalah on-
farm sudah dapat diatasi namun masih memerlukan OP dan peningkatan,
permasalahan pasca panen sudah mulai muncul, peningkatan IP dan diversifikasi, hasil
padi sudah 4-5 ton GKP/ha)
4
DARI BARITO KUALA UNTUK INDONESIA
Hari Ketiga, Selasa, 3 Juli 2012: Pembahasan Hasil Kunjungan Lapangan dan
Penyusunan Rencana Tindak. Peserta kunjungan lapangan yang berasal dari berbagai
instansi dan lembaga (Pemerintah Daerah, Lembaga Litbang, Swasta, Perguruan
Tinggi, Masyarakat) diharapkan dapat menyumbangkan pemikiran untuk rencana tindak
guna membantu Pemerintah Kabupaten Batola merealisasikan ketiga lokasi tersebut
sebagai Model Area Pangan Terpadu bersama.
PESERTA Peserta workshop berjumlah 59 orang yang terdiri dari unsur pemerintah pusat
yakni Kementerian Pertanian, Pekerjaan Umum, Nakertrans, dan Ristek, masing-
masing berserta unsur UPT yang ada di kalimantan Selatan; unsur perguruan tinggi
yakni dari Universitas Sriwijaya; Universitas Gajah Mada dan Universitas Lambung
Mangkurat; unsur Pemerintah Provinsi yakni Dinas Pertanian Tanaman Pangan,
Pekerjaan Umum, Nakertrans, dan Balitbangda; serta unsur Pemerintah Kabupaten
Barito Kuala yakni Komisi III DPRD, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan
Hortikultura, Ketahanan Pangan, Koperasi Perindag, Perikanan, Peternakan,
Kehutanan dan Perkebunan, Bappeda dan seluruh Mantri Tani (daftar nama perserta
terlampir).
HASIL:
A. Identifikasi Permasalahan
Berdasarkan hasil kunjungan lapangan dan diskusi, didapatkan identifikasi
permasalahan sebagai berikut:
1. Kecamatan Jejangkit
Produksi padi masih rendah, dengan kecenderungan penurunan
produktivitas.
Kepemilikan lahan (sebagian lahan dimiliki oleh bukan warga setempat).
Lahan tidur masih relatif banyak (40%).
Problem Hidraulic Regime, banjir dengan kedalaman genangan 80-100
cm.
5
DARI BARITO KUALA UNTUK INDONESIA
Masih kurangnya permodalan akibat gagal panen selama beberapa
musim tanam.
Pendangkalan Sungai Alalak.
Serangan Hama.
2. Kecamatan Belawang
Jalan utama/jalan akses masih perlu mendapat perhatian.
Produktivitas masih rendah.
Pemeliharaan saluran-saluran irigasi yang ada.
Kandungan pirit tinggi.
Kaderisasi perlu perhatian terkait dengan keberlanjutan tenaga kerja.
Lahan sawah terdesak menjadi alih fungsi lahan untuk jeruk.
3. Kecamatan Anjir Pasar
Produktivitas masih rendah.
Varietas masih terbatas.
Belum optimalnya pengelolaan lahan (tanam hanya satu kali setahun).
Terbatasnya sarana produksi.
Terbatasnya tenaga kerja di sektor pertanian.
B. Rencana Tindak Dari hasil diskusi dirumuskan rencana tindak optimalisasi lahan dan air untuk
ketahanan pangan di Kabupaten Barito Kuala, khususnya di wilayah Kecamatan
Jejangkit, Belawang dan Anjir Pasar sebagai berikut:
6
DARI BARITO KUALA UNTUK INDONESIA
MATRIKS PROGRAM KEGIATAN UNTUK OPTIMALISASI LAHAN MENDUKUNG
KETAHANAN PANGAN DI KABUPATEN BARITO KUALA, KALIMANTAN SELATAN
RENCANA AKSI OPTIMALISASI LAHAN UNTUK MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN DI KABUPATEN BARITO KUALA, KALIMANTAN SELATAN 2012 LOKASI : Desa Cahaya Baru dan Sekitarnya, KEC. JEJANGKIT
No. PROGRAM/ Kegiatan Rencana
Sektor/Pelaksana 2013 2014 2015 2016 2017
A. SARANA DAN PRASARANA
Ja1 Penyusunan rencana makro pengembangan rawa Jejangkit (banjir, kekeringan, leaching), dimulai dengan studi
√ v v v v Pusair, BWS Kalimantan
Ja2 Pengerukan kali dan perbaikan pintu air, dimulai dengan studi dan pilot area terbatas di desa Cahaya Baru
√ v v v v BWS Kalimantan, Dinas Pengairan,
Pusair
Ja3 Optimalisasi jaringan irigasi tingkat usaha tani (JITUT) 100Ha/th, dimulai dengan pilot area di Cahaya Baru atau desa lain yg cocok
√ v v v v Dirjen PSP Kementrian, BPTP
Ja4 Perbaikan tata air mikro dan makro, dimulai bertahap, perlu studi komprehensif
√ √ v v v BWS Kalimantan, Pusair, Dinas PU,
Balitra, PERTI
Ja5 Pembuatan dan perbaikan tanggul keliling (tinggi 1m) dan saluran pembuangan, dimulai dengan studi dan review desain
√ v v v v BWS Kalimantan, Pusair
Ja6 Normalisasi saluran dan pintu-pintu air, dimulai dengan studi, dan pilot area di Cahaya Baru
√ v BWS Kalimantan, Dinas PU
Ja7 Tanggul banjir dan Saluran pembuangan, dimulai dengan studi dan review desain
v v v BWS Kalimantan, Pusair, PERTI
Ja8 Jalan usaha tani dan desa , dimulai dengan pilot project di desa Cahaya baru, dan inventarisasi umum
√ v Dirjen Sarana & Prasarana
Pertanian, PU, DAK, Balitra, PERTI
B. PENGEMBANGAN TEKNOLOGI
Jb1 Teknologi budidaya kedelai v v v Ristek, BPTP
Jb2 Pompanisasi dan sistim polder v v BWS Kalimantan, Dinas Pengairan
Jb3 Demplot inovasi teknologi usaha tani yang bersifat mix farming
v v Ristek, Badan litbang pertanian dan PERTI; Unlam
7
DARI BARITO KUALA UNTUK INDONESIA
Jb4 Air minum dan sanitasi lingkungan v v DAK air minum dan sanitasi
Jb5 Demplot pengembangan teknologi adaptif usahatani terpadu berbasis agroekosistem
v v v Unlam
C. BUDIDAYA PERTANIAN
Jc1 Status lahan dan kesesuaian lahan, mengatasi alih fungsi lahan (kelapa sawit)
√ v v Bappeda, PERTI
Jc2 Penataan kepemilikan lahan √ v v Dinas Pertanian, Balitra
Jc3 Pembuatan kalender tanam √ √ √ v v Dinas, BPTP
Jc4 Seleksi varietas unggul-produksi tinggi (tahan banjir)
v v v Distan dan Pemda Balitra & BPTP
Jc5 Uji adaptasi varietas unggul baru padi √ √ v v BPTP
Jc6 Pemupukan berimbang (PUTR=Perangkat uji tanah lahan rawa) rekomendasi pemupukan spesifik lokasi
√ √ v v Dinas, BPTP, Swasta
Jc7 Diversifikasi usaha pertanian v v v Distan, BPTP, Swasta, PERTI
Jc8 Optimalisasi sumber dan pemakaian air
v v Unlam
D. PENGEMBANGAN PERIKANAN/ PETERNAKAN
Jd1 Kajian potensi perikanan ikan lokal secara kultur teknis, sosial dan budaya
v v v v Balitra, PERTI
Jd2 Pembuatan kolam ikan lokal di areal sawah, dimulai dengan seleksi lokasi CP/CL, dan pilot area di Cahaya Baru
v v BPTP, Dinas, PERTI
Jd3 Kajian ternak kambing basis pakan rumput, dan pilot area terpadu, di kawasan bersama
v v v Unlam, BPTP, Balitra
Jd4 Pengembangan sumber pakan berbasis rumput dan bahan baku lokal
v v BPTP, PERTI
E. PENGEMBANGAN PERKEBUNAN
Je1 Inventarisasi areal potensi pengembangan jeruk-padi, pembuatan demplot
v v v PERTI, Balitra
Je2 Inventarisasi areal potensi pengembangan sawit (jarak 5m x 20m) - padi, pembuatan demplot
v v v PERTI, Balitra
Je3 Inventarisasi areal potensi perkebunan – padi
v v v PERTI, Balitra
8
DARI BARITO KUALA UNTUK INDONESIA
F PENYEDIAAN AIR BERSIH, SANITASI LINGKUNGAN, KESEHATAN MASYARAKAT
Jf1 Pemanfaatan air hujan untuk rumah tangga
v v v Dinkes, PERTI
Jf2 Pemanfataan air tanah dalam untuk rumah tangga
v v v Dinas PU, PERTI
Jf3 Pemantauan penyakit basis air v v v v v Dinkes, Dinsos, PERTI
G PEMBINAAN KESEHATAN MASYARAKAT, IBU HAMIL, BALITA DAN MANULA
Jg1 Revitalisasi Posyandu v v v v v Dinkes, Dinsos
Jg2 Makanan Tambahan untuk Anak Sekolah
v v v v v Dinkes, Dinsos
H PENYULUHAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT/ APARAT/ PETUGAS
Jh1 Pembinaan masyarakat tentang pertanian terpadu dan AGROPARK
√ v PERTI, BPTP, Unlam
Jh2 Penelitian, Pengkajian, Pengabdian dan pendampingan (KKN mahasiswa)
√ v v v Badan litbang pertanian dan
PERTI - UNLAM, Balitra, BPTP dan
Balitbangda
Jh3 Pelatihan kewirausahaan, budidaya ikan air tawar dan ternak itik
√ v v v Balatrans, P2MKT dan PERTI
Jh4 Pengembangan masyarakat dan kawasan transmigrasi (KTM Cahaya Baru)
√ v v P2MKT dan P2KT
Jh5 Membentuk komunitas petani jeruk v v Dinas, BPTP, PERTI
Jh6 Pembuatan pupuk organik √ v v v Unlam, BPTP, Swasta, Petani
I PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
Ji1 Review Desain Tata Air Makro Jejangkit v v Pusair, Balai Rawa
Ji2 Studi Hidrologi Das-SubDas Alalak – Barito
v v Pusair, Balai Rawa
Ji3 Studi/ Updating data dan informasi Tanah/ Lahan
v v v Balitra, PERTI
Ji4 Studi kepemilikan lahan dan eksisting pola tanam
v v v v Unlam, Balitra, Dinas
Balai Rawa. PERTI
J KELEMBAGAAN/ PENINGKATAN KAPASITAS
Jj1 Raperda RTRW Kab. Batola √ Pemkab Batola, PERTI
9
DARI BARITO KUALA UNTUK INDONESIA
Jj2 Kerjasama akademisi-peneliti/ pemda/ swasta
√ v v v v Multipihak
Jj3 Padat karya produktif √ v v v v Ketenagakerjaan, Dinas social
Jj4 Konsep residu management √ v v PERTI, Balitra, BPTP
Jj5 GP3K (Gerakan Peningkatan Produksi Pangan Berbasis Korporasi)
√ v v v BUMN, Swasta, Dinas, Petani
K DEMPLOT BERSAMA/ DEMO AREA
Jk1 Uji coba rehabiltasi saluran/ anjir/ pembuatan saluran kolektor di kiri kanan jalan desa masuk ke Cahaya Baru
v v v BWS Kalimantan, Dinas PU
Jk2 Demplot Tata Air, Gorong-gorong Jalan, Tabat Saluran, Penataan Lahan dan Revitalisasi Persawahan di Cahaya Baru
v v v BWS Kalimantan, Dinas, BPTP, PERTI
Jk3 Demplot bersama mixed farming: pangan, perikanan, peternakan, perkebunan
v v v Dinas, BPTP, PERTI
10
DARI BARITO KUALA UNTUK INDONESIA
RENCANA AKSI OPTIMALISASI LAHAN UNTUK MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN
DI KABUPATEN BARITO KUALA, KALIMANTAN SELATAN 2012 LOKASI : TERANTANG, KEC. BELAWANG
No. PROGRAM/ Kegiatan Rencana
Sektor/Pelaksana 2013 2014 2015 2016 2017
A. SARANA DAN PRASARANA
Ta1 Optimalisasi jaringan irigasi tingkat usaha tani (JITUT) 100Ha/th, dimulai dengan pilot area di Cahaya Baru atau desa lain yg cocok
√ v v v v Dirjen PSP Kementrian, BPTP
Ta2 Perbaikan tata air mikro dan makro, dimulai bertahap,
√ √ v v v BWS Kalimantan, Pusair, Dinas PU,
Balitra, PERTI
Ta3 Jalan usaha tani dan desa , dimulai dengan pilot project di desa contoh, dan inventarisasi umum
√ v Dirjen Sarana & Prasarana
Pertanian, PU, DAK, Balitra, PERTI
Ta4 Peningkatan dan pengerasanjalan desa/ Kabupaten
v v v v PU Bina Marga
B. PENGEMBANGAN TEKNOLOGI
Tb1 Teknologi budidaya kedelai/ Jagung v v v Ristek, BPTP, PERTI
Tb2 Aplikasi alat dan mesin pertanian (traktor/ tresher)
v v v Dinas, BPTP, PERTI
Tb3 Demplot inovasi teknologi usaha tani yang bersifat mix farming
v v Ristek, Badan litbang pertanian
dan PERTI
Tb4 Air Bersih dan sanitasi lingkungan v v DAK air minum dan sanitasi
Tb5 Demplot pengembangan teknologi adaptif usahatani terpadu berbasis agroekosistem
v v v Unlam
C. BUDIDAYA PERTANIAN
Tc1 Status lahan dan kesesuaian lahan, mengatasi alih fungsi lahan (100 persen jeruk)
√ v v Bappeda, PERTI
Tc2 Penataan kepemilikan lahan √ v v Dinas Pertanian, Balitra
Tc3 Pembuatan kalender tanam √ √ √ v v Dinas, BPTP
Tc4 Seleksi dan uji varietas unggul-produksi tinggi
v v v Distan dan Pemda Balitra & BPTP
Tc5 Uji adaptasi varietas unggul baru padi √ √ v v BPTP
Tc6 Pemupukan berimbang (PUTR=Perangkat uji tanah lahan rawa) rekomendasi pemupukan spesifik lokasi
√ √ v v Dinas, BPTP, Swasta
11
DARI BARITO KUALA UNTUK INDONESIA
Tc7 Diversifikasi usaha pertanian v v v Distan, BPTP, Swasta, PERTI
Tc8 Demplot kolam ikan-jeruk v v V Distan, BPTP, Swasta, PERTI
Tc9 Reorientasi pola tanam pada kondisi ekstrim (penelitian dan pengembangan)
v v V Distan, BPTP, Swasta, Unlam
Tc10 Reorientasi mixed cropping (penelitian dan pengembangan)
v v Distan, BPTP, Swasta, PERTI
Tc11 SLPTT spesifik lokasi (500 Ha/th) v v v v V Distan, BPTP, Swasta, PERTI
Tc12 UPJA Pemula/Pemda/Profesional v v v v v Distan, BPTP, Swasta, PERTI
D. PENGEMBANGAN PERIKANAN/ PETERNAKAN
Td1 Kajian potensi perikanan ikan lokal secara kultur teknis, sosial dan budaya
v v v v Balitra, PERTI
Td2 Pembuatan kolam ikan lokal di pemukiman v v v BPTP, Dinas, PERTI
Td3 Kajian ternak bebek basis pakan lokal, dan pilot area terpadu, di kawasan bersama
v v v Unlam, BPTP, Balitra
Td4 Pengembangan sumber pakan berbasis bahan lokal
v v BPTP, PERTI
E. PENGEMBANGAN PERKEBUNAN
Te1 Inventarisasi areal existing dan potensial pengembangan jeruk-padi, pembuatan demplot
v v v PERTI, Balitra
F PENYEDIAAN AIR BERSIH, SANITASI LINGKUNGAN, KESEHATAN MASYARAKAT
Tf1 Pemanfaatan air hujan untuk rumah tangga v v v Dinkes, PERTI
Tf2 Pemanfataan air tanah dalam untuk rumah tangga
v v v Dinas PU, PERTI
Tf3 Pemantauan penyakit basis air v v v v v Dinkes, Dinsos, PERTI
G PEMBINAAN KESEHATAN MASYARAKAT, IBU HAMIL, BALITA DAN MANULA
Tg1 Revitalisasi Posyandu v v v v v Dinkes, Dinsos
Tg2 Makanan Tambahan untuk Anak Sekolah v v v v v Dinkes, Dinsos
H PENYULUHAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT/ APARAT/ PETUGAS
Th1 Pembinaan masyarakat tentang pertanian terpadu dan AGROPARK
√ v PERTI-Unlam, BPTP,
Th2 Penelitian, Pengkajian, Pengabdian dan pendampingan (KKN mahasiswa)
√ v v v Badan litbang pertanian dan
PERTI - UNLAM, Balitra, BPTP dan
Balitbangda
12
DARI BARITO KUALA UNTUK INDONESIA
Th3 Pelatihan kewirausahaan, budidaya ikan air tawar dan ternak itik
√ v v v Balatrans, P2MKT dan PERTI
Th4 Pengembangan masyarakat dan kawasan transmigrasi
√ v v P2MKT dan P2KT
Th5 Membentuk komunitas petani jeruk v v Dinas, BPTP, PERTI
Th6 Pembuatan pupuk organik √ v v v Unlam, BPTP, Swasta, Petani
Th7 Pelatihan pengelolaan usahatani terpadu dan efisien
v v Unlam
I PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
Ti2 Studi Hidrologi Scheme Terantang - Das-SubDas Anak Sungai - Barito
v v Pusair, Balai Rawa
Ti3 Studi/ Updating data dan informasi Tanah/ Lahan
v v v Balitra, PERTI
Ti4 Studi kepemilikan lahan dan eksisting pola tanam
v v v v Unlam, Balitra, Dinas
Ti5 Pemutahiran delineasi satuan hidrologi kawasan
v v v v Balai Rawa. PERTI
J KELEMBAGAAN/ PENINGKATAN KAPASITAS
Tj2 Kerjasama akademisi-peneliti/ pemda/ swasta
√ v v v v Multipihak
Tj3 Padat karya produktif √ v v v v Ketenagakerjaan, Dinas social
Tj4 Konsep residu management √ v v PERTI, Balitra, BPTP
TJ5 GP3K (Gerakan Peningkatan Produksi Pangan Berbasis Korporasi)
√ v v v BUMN, Swasta, Dinas, Petani
K DEMPLOT BERSAMA/ DEMO AREA
Tk2 Demplot Tata Air, Gorong-gorong Jalan, Tabat Saluran, Penataan Lahan dan Revitalisasi Persawahan di desa contoh
v v v BWS Kalimantan, Dinas, BPTP, PERTI
Tk3 Demplot bersama mixed farming: pangan, perikanan, peternakan, perkebunan
v v v Dinas, BPTP, PERTI
Tk4 Demplot pengolahan tanah dengan traktor dan tata air
v v v Dinas, BPTP, PERTI
13
DARI BARITO KUALA UNTUK INDONESIA
RENCANA AKSI OPTIMALISASI LAHAN UNTUK MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN DI KABUPATEN BARITO KUALA, KALIMANTAN SELATAN 2012
LOKASI : KEC. ANJIR PASAR
No. Program/Kegiatan Rencana
Sektor/Pelaksana 2013 2014 2015 2016 2017
A. SARANA DAN PRASARANA
Aa1 Optimalisasi jaringan irigasi tingkat usaha tani (JITUT) 100Ha/th, dimulai dengan pilot area di desa contoh atau desa lain yg cocok
√ v v v v Dirjen PSP Kementrian, BPTP
Aa2 Perbaikan tata air mikro dan makro, dimulai bertahap, perlu studi komprehensif
√ √ v v v Dinas, Balitra, PERTI, Pusair
Aa3 Jalan usaha tani dan desa , dimulai dengan pilot project di desa Cahaya baru, dan inventarisasi umum
√ v Dirjen Sarana & Prasarana
Pertanian, PU, DAK, Balitra,
PERTI
B. PENGEMBANGAN TEKNOLOGI
Ab1 Teknologi budidaya kedelai/ jagung v v v BPTP, Perti
Ab3 Aplikasi Hand tractor dan Power Thresher
v v Badan litbang pertanian dan
PERTI
Ab3 Air minum dan sanitasi lingkungan v v DAK air minum dan sanitasi
Ab4 Inovasi teknologi a. Penelitian/pengkajian b. Demplot c. Uji cepat pemupukan
√ √ √
√ √
√
√
√
BPTP, PERT-
Unlam, Ristek
C. BUDIDAYA PERTANIAN
Ac1 Status lahan dan kesesuaian lahan, mengatasi alih fungsi lahan
√ v v Bappeda, PERTI
Ac2 Penataan kepemilikan lahan dan pembuatan galengan
√ v v Dinas Pertanian, Balitra
Ac3 Pembuatan kalender tanam √ √ √ v v Dinas, BPTP
Ac4 Seleksi varietas unggul-produksi tinggi v v v Distan dan Pemda Balitra & BPTP
Ac5 Uji adaptasi varietas unggul baru padi √ √ v v BPTP
Ac6 Pemupukan berimbang (PUTR=Perangkat uji tanah lahan rawa) rekomendasi pemupukan spesifik lokasi
√ √ v v Dinas, BPTP, Swasta
14
DARI BARITO KUALA UNTUK INDONESIA
Ac7 Diversifikasi usaha pertanian v v v Distan, BPTP, Swasta, PERTI
Ac8 Demplot padi-jeruk-ikan √ √ √ UNLAM
Ac9 Pengembangan agropark Cluster PADI √ √ √
Ac10 Optimalisasi lahan (60Ha/th) √ √ √ √ √ Ditjen PSP Kementan
Ac11 Pembuatan Pupuk Organik dan Pupuk Cair
v v v v v PERTI, BPTP, Swasta
D. PENGEMBANGAN PERIKANAN/ PETERNAKAN
Ad1 Kajian potensi perikanan ikan lokal secara kultur teknis, sosial dan budaya
v v v v Balitra, PERTI
Ad2 Pembuatan kolam ikan lokal di areal sawah, dimulai dengan seleksi lokasi CP/CL, dan pilot area
v v BPTP, Dinas, PERTI
Ad3 Kajian ternak itik basis pakan lokal, dan pilot area terpadu, di kawasan bersama
v v v Unlam, BPTP, Balitra
Ad4 Pengembangan sumber pakan berbasis bahan baku lokal
v v BPTP, PERTI
E. PENGEMBANGAN PERKEBUNAN
Ae1 Inventarisasi areal potensi pengembangan jeruk-padi, pembuatan demplot
v v v PERTI, Balitra
AE2 Inventarisasi areal potensi pengembangan kelapa dalam, pembuatan demplot
v v v PERTI, Balitra
F PENYEDIAAN AIR BERSIH, SANITASI LINGKUNGAN, KESEHATAN MASYARAKAT
Af1 Pemanfaatan air hujan untuk rumah tangga
v v v Dinkes, PERTI
Af2 Pemanfataan air tanah dalam untuk rumah tangga
v v v Dinas PU, PERTI
Af3 Pemantauan penyakit basis air v v v v v Dinkes, Dinsos, PERTI
G PEMBINAAN KESEHATAN MASYARAKAT, IBU HAMIL, BALITA DAN MANULA
AG1 Revitalisasi Posyandu v v v v v Dinkes, Dinsos
AG2 Makanan Tambahan untuk Anak Sekolah
v v v v v Dinkes, Dinsos
15
DARI BARITO KUALA UNTUK INDONESIA
H PENYULUHAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT/ APARAT/ PETUGAS
Ah1 Pembinaan masyarakat tentang pertanian terpadu dan CLUSTER PADI
√ v PERTI, BPTP,
Ah2 Penelitian, Pengkajian, Pengabdian dan pendampingan (KKN mahasiswa)
√ v v v Badan litbang pertanian dan
PERTI - UNLAM, Balitra, BPTP dan
Balitbangda
Ah3 Pelatihan kewirausahaan, budidaya ikan air tawar dan ternak itik
√ v v v Balatrans, P2MKT dan PERTI
Ah4 Pengembangan masyarakat dan kawasan
√ v v P2MKT dan P2KT
Ah5 Membentuk komunitas petani jeruk v v Dinas, BPTP, PERTI
Ah6 Pembuatan pupuk organic dari limbah padi
√ v v v Unlam, BPTP, Swasta, Petani
Ah7 Rekayasa sosial a. Mengikutsertakan masyarakat
secara partisipatif b. Melibatkan tokoh masyarakat &
alim ulama dalam penyuluhan
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
Ah8 Membuat kemasan yang baik untuk pemasaran beras, membuat percontohan melalui pedagang yang mau dibina
Ah9 Pembuatan tepung dari beras dan dikemas baik
I PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
Ai1 Studi/ Updating data dan informasi Tanah/ Lahan
v v v Balitra, PERTI
Ai2 Studi kepemilikan lahan dan eksisting pola tanam
v v v v Unlam, Balitra, Dinas
Ai3 Pemutahiran delineasi satuan hidrologi kawasan
v v v v Balai Rawa. PERTI
Ai4 Pengembangan model AGROPARK V V V UNLAM
J KELEMBAGAAN/ PENINGKATAN KAPASITAS
Aj1 Raperda RTRW Kab. Batola √ Pemkab Batola, PERTI
Aj2 Kerjasama akademisi-peneliti/ pemda/ swasta
√ v v v v Multipihak
Aj3 Padat karya produktif √ v v v v Ketenagakerjaan, Dinas social
16
DARI BARITO KUALA UNTUK INDONESIA
Aj4 Konsep residu management √ v v PERTI, Balitra, BPTP
Aj5 GP3K (Gerakan Peningkatan Produksi Pangan Berbasis Korporasi)
√ v v v BUMN, Swasta, Dinas, Petani
K DEMPLOT BERSAMA/ DEMO AREA
Ak1 Demplot Tata Air, Gorong-gorong Jalan, Tabat Saluran, Penataan Lahan dan Revitalisasi Persawahan di desa contoh
v v v Dinas, BPTP, Balitra, BWS Kalimantan, Pusair, PERTI
Ak2 Demplot bersama mixed farming: pangan, perikanan, peternakan, perkebunan
v v v Dinas, BPTP, PERTI
17
DARI BARITO KUALA UNTUK INDONESIA
PENUTUP
Kegiatan workshop optimalisasi lahan-air untuk ketahanan pangan yang
dilaksanakan di Kabupaten barito Kuala ini merupakan langkah awal dalam rangka
pencapaian tujuan jangka pendek yakni memberikan kontribusi surplus beras 10 juta
ton tahun 2014 dan tujuan jangka panjang yakni pencapaian ketahanan pangan di
Indonesia.
Peran serta serta sinergitas dari semua pihak sangat diharapkan, dan diyakini
akan memberikan manfaat yang nyata dalam pencapaian tujuan yang mulia ini.
18
DARI BARITO KUALA UNTUK INDONESIA
Lampiran 1. Peserta
No Lembaga/ Nama Peserta No Lembaga/ Nama Peserta
01. DR. SAHAT– Diseminasi/ Inovasi Teknologi- Kementrian Ristek
31. DR.ISMET SETIA BUDI - LPM UNLAM
02. Ir.LILIEK WINARTI,M.Si - DiTjen PSP - Kementerian Pertanian
32. LISDA -Balitbangda Prop.Kalsel
03. DR.MUHRIZAL SARWANI – Balai Besar Sumber Daya Lahan Pertanian – Bogor
33. SRI -Balitbangda Prop.Kalsel
04. ANDRI R WIBOWO,ST,M.Sc – Ditjen SDA Kementrian PU
34. HERRY -Balitbangda Prop.Kalsel
05. DR.Ir.DEDI NORSYAMSI,M.Agr – Balittra Banjarbaru
35. YAN – Petro Kimia Gresik - Surabaya
06. Ir.MONANG SIMARMATA,M.Si - Kementerian Nakertrans
36. HERRI – Petro Kimia Gresik - Surabaya
07. Prof. AZWAR MAAS – UGM Jogjakarta
37. YANTO – Petro Kimia Gresik Wil. Pemasaran Kalsel
08. Ir.NAWAN DARMANTO,M.Sc -Pusat Studi Sumber daya lahan – UGM Jogjakarta
38. Ir.SURYANI – Wakil Ketua Komisi C DPRD Kab.Barito Kuala
09. PROF.ROBIYANTO H.SUSANTO – UNSRI Palembang
39 H. DAUD – Anggota Komisi C DPRD Kab.Barito Kuala
10. Ir.HUSEN ADAM,MSi – UNSRI Palembang
40. Munadi,ST – BAPPEDA Kab.Barito Kuala
11. Ir.MIRNATRIPANI,M.Si – UNSRI Palembang
41 AKHMAD HUSIN,S.Pi ,ME – BAPPEDA Kab.Barito Kuala
12. INDAH PERTIWI,ST - Dinas Pekerjaan Umum Prop.Kalsel
42 NORMANSYAH,ST- Dinas Pekerjaan Umum Kab. Barito Kuala
13. YUSIRLI,A.Md - Dinas Pekerjaan Umum Prop.Kalsel
43 FERRI,ST- Dinas Pekerjaan Umum Kab. Barito Kuala
14. SRI WURYATI - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Prop-Kalsel
44 BURITTA SOFYAN,S.ST – Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Barito Kuala
15. SANUN - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Prop-Kalsel
45 SUWARNO,SP – Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Barito Kuala
16. Ir.FIRDAUS L TOSA,ST - Balai Rawa Wilayah Kalimantan
46 Ir.KHAIRUL WATHAN – Dinas Perikanan dan Kelautan Kab. Barito Kuala
17. PALINGGOMAN.S,ST,MT - Balai Rawa Wilayah Kalimantan
47 ARDIANSYAH,B.Sc – Dinas Perindagkop Kab. Barito Kuala
18. A. HUSAINI – Balai Rawa Wilayah Kalimantan II
48 Drs. ABDUL MUIS – Dinas Nakertrans Kab. Barito Kuala
19
DARI BARITO KUALA UNTUK INDONESIA
19. Ir.RINA DIRGAHAYU NINGSIH,M.Si - Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Prop.Kalsel
49 Drs. MAHYUNI – Dinas Nakertrans Kab. Barito Kuala
20 Ir.FAKHRINA,M.Si - Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Prop.Kalsel
50 WAHYU WAGUNA,M.Si – Bag Ekonomi Setda Barito Kuala
21 PROF. DR.ISHAK MANTI,MS – Badan Litbang Pertanian Jakarta
51 Drh.H.ALFIAN NOOR – Dinas Peternakan Kab. Barito Kuala
22. Ir.HJ. IDAWATI – Dinas Pertanian Prop.Kalsel
52 WIDYANTO,S.Pt – Dinas Peternakan Kab. Barito Kuala
23. Ir.SUGIANNOOR – Dinas Pertanian Prop.Kalsel
53 Ir.ZULKIPLI YADI NOOR,M.Sc – Dinas Pertanian TPH Kab. Barito Kuala
24. DR.AKHMAD KURNAEN - Fakultas Pertanian UNLAM banjarbaru
54 M.ARSYAD,SP,MP – Dinas Pertanian TPH Kab. Barito Kuala
25. DR.GT.ROSMAYADI - Fakultas Pertanian UNLAM
55 Ir.MUHAMMAD ABERAR,MP – Dinas Pertanian TPH Kab. Barito Kuala
26. DR.TAUFIK HIDAYAT - Fakultas Pertanian UNLAM
56 Ir.MURNIATI,MP – Dinas Pertanian TPH Kab. Barito Kuala
27. DR.MUH. HUSAINI - Fakultas Pertanian UNLAM
57 Ir. SRI HARYANI – Dinas Pertanian TPH Kab. Barito Kuala
28. Ir.HELDA ORBANI ROSA - Fakultas Pertanian UNLAM
58 SUWANDI,S.Pd,MM – Badan Ketahanan Pangan dan penyuluhan Kab. Barito Kuala
29. AKHMAD RUSDIANSYAH,MT - Fakultas Teknik UNLAM
59 SYAIFUL ASEGAR,SP – Badan Ketahanan Pangan dan penyuluhan Kab. Barito Kuala
30. NOVITASARI - Fakultas Teknik UNLAM
20
DARI BARITO KUALA UNTUK INDONESIA
Lampiran 2. FOTO-FOTO KEGIATAN
Diskusi di Desa Karang Buah Kecamatan Belawang
21
DARI BARITO KUALA UNTUK INDONESIA
Diskusi di Desa Anjir pasar Kota II Kecamatan Anjir Pasar
22
DARI BARITO KUALA UNTUK INDONESIA
Diskusi di Desa Sampurna Kecamatan Jejangkit
23
DARI BARITO KUALA UNTUK INDONESIA
Malam ramah tamah
24
DARI BARITO KUALA UNTUK INDONESIA
Suasana workshop