laporan yoghurt 1.docx
TRANSCRIPT
-
7/22/2019 laporan yoghurt 1.docx
1/10
V. PEMBAHASAN
Yoghurt merupakan jenis produk olahan susu fermentasi. Susu yang
umum digunakan untuk fermentasi adalah susu sapi karena memiliki cita rasa dan
nilai gizi yang lebih baik dibandingkan dengan sari kedelai. Yoghurt merupakan
hasil pemeraman susu dalam bentuk mirip bubur atau es krim yang mempunyai
rasa agak asam sebagai hasil fermentasi oleh bakteri-bakteri tertentu. Fermentasi
yoghurt menggunakan starter yaitu Streptococcus thermophilus dan Lactobacillus
delbrueckii subsp. bulgaricus. Bakteri-bakteri ini adalah bakteri probiotik yang
dapat menguraikan gula susu (laktosa) menjadi asam laktat. Asam laktat inilah
yang menyebabkan yoghurt rasanya asam (Heneke, 2010).
Proses pembuatan yoghurt yakni dengan menambahkan bakteri yang
menguntungkan ke dalam susu yang tidak dipasteurisasi (untuk mengatur
keseimbangan antara bakteri dan enzim dari susu) pada suhu dan kondisi
lingkungan yang dikontrol. Bakteri akan mengolah gula susu alami menjadi asam
laktat. Hal itu akan meningkatkan keasaman sehingga menyebabkan protein susu
menyusut menjadi masa yang padat atau kental. Peningkatan keasaman (pH 4-5)
juga mencegah proliferasi (perbanyakan sel) dari bakteri patogen lainnya
(Manguneidjaja, 1994).
Umumnya kultur yoghurt melibatkan dua atau lebih bakteri yang berbeda
untuk proses fermentasi, biasanya yaitu Streptococcus salivarius dan
Streptococcus thermophilus dan genus Lactobacillus, seperti L.acidophilus,
L.bulgaricus, L.casei dan L.bifidus . Lactobacillus delbrueckii subsp.bulgaricusini
sering membentuk pasangan dan rantai dari sel-selnya, sehingga lebih tahan
terhadap keadaan asam daripada jenis Streptococcus Karena kultur yoghurt
mengandung enzim-enzim yang dapat memecah laktosa, beberapa individu yangmenderita lactose intolerant dapat menikmati yoghurt tanpa efek yang merugikan.
Secara nutrisi, yoghurt memang kaya akan protein dan beberapa vitamin B serta
mineral penting lainnya (Buckle, 1985).
Dalam pembuatan yoghurt secara alam pembuatan yoghurt secara alami,
susu yang akan difermentasi dipanaskan sampai 90 C selama 15 30 menit,
kemudian didinginkan sampai 43 C. Setelah itu, Lactobacillus delbrueckii
subsp.bulgaricus dan Streptococcus thermophillus diinokulasikan sebanyak 2%
http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Streptococcus_salivarius_subsp._thermophilus&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Streptococcus_salivarius_subsp._thermophilus&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Lactobacillus_delbrueckii_subsp._bulgaricushttp://id.wikipedia.org/wiki/Lactobacillus_delbrueckii_subsp._bulgaricushttp://id.wikipedia.org/wiki/Lactobacillus_delbrueckii_subsp._bulgaricushttp://id.wikipedia.org/wiki/Lactobacillus_delbrueckii_subsp._bulgaricushttp://id.wikipedia.org/wiki/Lactobacillus_delbrueckii_subsp._bulgaricushttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Streptococcus_salivarius_subsp._thermophilus&action=edit&redlink=1 -
7/22/2019 laporan yoghurt 1.docx
2/10
dari jumlah susu yang akan difermentasikan, kemudian tempat susu tersebut
ditutup. Susu yang telah diinokulasikan tersebut disimpan dalam ruangan yang
bersuhu sekitar 43 0C selama tiga jam atau sampai tercapai pH 4-5. Susu yang
telah mencapai pH 4-5 didinginkan pada suhu 5 C untuk selanjutnya dikemas
dalam botol atau tempat lainnya (Manguneidjaja, 1994).
Berdasarkan metode pembuatannya, jenis yoghurt dibagi dua yakni set
yoghurt dan stir yoghurt. Set yoghurt merupakan yoghurt dengan tekstur sangat
kental. Umumnya merupakan plain yoghurt yaitu yoghurt tanpa penambahan gula,
rasa, atau aroma. Warnanya putih dan terasa sangat asam. S tir yoghurt teksturnya
lebih encer dibanfingkan set yoghurt tetapi masih terasa kental mirip dengan ice
cream. Stir yoghurt sudah mengalami penambahan pemanis, perasa atau buah-
buahan pelengkap (Anonim, 2011).
Praktikum kali ini mengenai isolasi bakteri asam laktat pada yoghurt.
Bakteri yang berperan dalam pembuatan yoghurt adalah Lactobacillus
delbrueckii subsp. Bulgaricus dan Streptococcusthermophilus . Pada yoghurt
terdapat proses fermentasi yang dilakukan oleh bakteri asam laktat (BAL). Untuk
memisahkan dan menyimpan kultur bakteri tersebut perlu dilakukan isolasi untuk
mendapatkan strain murni dari mikroba tersebut. Strain murni tersebut nantinya bisa digunakan untuk pembuatan yoghurt kembali setelah diaktivasi. Sampel
yoghurt yang digunakan antara lain biokul, activia , cimory, yoghurt Fakultas
Peternakan, dan yogurt (warung). Pada isolasi bakteri asam laktat ini ada dua
metode yang dipakai, yaitu metode tuang dan metode gores.
Pada metode tuang dilakukan pengenceran hingga 10 -4. Kemudian,
sebanyak 1 ml dari pengenceran 10 -3 dan pengenceran 10 -4 dituang ke dalam
cawan petri yang telah diberi media MRS (de Man Rogosa SharpeAgar). MediaMRS dipilih karena media tersebut merupakan media khusus untuk
menumbuhkan bakteri asam laktat. Menurut Oxoid (1982), komposisi MRS agar
antara lain Pepton 10 g, Beef Extract 10 g, Yeast Extract 5 g, K 2HPO 42g,
Amonium Sitrat 2 g, Glukosa 2 g, SodiumAsetat 3H 2O 20 g, MgSO 4.7H 2O 0.58 g,
MnSO 4.4H 2O 0.28 g, agar 15 g, dan akuades1000 ml. Media yang digunakan
untuk mengisolasi bakteri asam laktat sering disebut sebagai media selektif.
Media selektif ini digunakan untuk menumbuhkan dan memelihara bakteri
http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Streptococcus_salivarius_subsp._thermophilus&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Streptococcus_salivarius_subsp._thermophilus&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Streptococcus_salivarius_subsp._thermophilus&action=edit&redlink=1 -
7/22/2019 laporan yoghurt 1.docx
3/10
tertentu. Dengan sifat kekhususannya, media akan menyeleksi BAL secara
langsung dan hanya bakteri tertentu yang dapat tumbuh.
Setelah itu, inkubasi pada suhu 40C selama 2 hari. Pemilihan suhu
inkubasi disesuaikan dengan suhu optimum pertumbuhan kedua jenis bakteri
Lactobacillus delbrueckii subsp. Bulgaricus dan Streptococcusthermophilus yakni
400- 45 0C. Selanjutnya, dilakukan pewarnaan gram dan pengamatan melalui
mikroskop.
Selain itu, isolasi juga dilakukan dengan menggunakan metode gores.
Pada metode gores dilakukan dengan cara membekukan MRS terlebih dahulu di
dalam cawan petri steril. Setelah media membeku, dilakukan penggoresan sampel
dengan menggunakan bantuan ose yang steril ke permukaan agar. Sama halnya
seperti pada metode tuang, pada cawan petri dilakukan inkubasi selama 2 hari
pada suhu 40 oC. Selanjutnya, dilakukan pewarnaan gram dan pengamatan melalui
mikroskop.
5.1 Biokul
Biokul merupakan salah satu jenis yoghurt yaitu drink yoghurt. Jenis ini
berbentuk seperti cairan, sehingga dikonsumsi dengan cara meminumnya.Yoghurt ini dikemas melalui botol dan dapat langsung dikonsumsi.
Pada sampel biokul, hasil isolasi tidak terdapat koloni mikroorganisme
karena media agar yang digunakan rusak. Hal ini disebabkan cawan petri
diinkubasi sebelum media agar benar-benar membeku. Oleh karena itu, tidak
dapat dilakukan identifikasi mikroorganisme yang telah diisolasi dari sampel
biokul. Menurut literatur, Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus
thermophillus merupakan bakteri asam laktat (BAL) yang berperan dalam pembuatan yoghurt. Bakteri Lactobacillus bulgaricus merupakan bakteri gram
positif, berbentuk batang, katalase negatif, bersifat anaerobic/aerotolerant
homofermentatif, dengan suhu optimum pertumbuhan adalah sekitar 40 - 45C.
sedangkan bakteri Streptococcus thermophillus merupakan bakteri gram positif,
berbentuk bulat/kokus, katalase negatif, bersifat anaerobic, dengan suhu optimum
pertumbuhan sekitar 40 - 45C. kedua jenis bakteri ini terkandung dalam yoghurt
http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Streptococcus_salivarius_subsp._thermophilus&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Streptococcus_salivarius_subsp._thermophilus&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Streptococcus_salivarius_subsp._thermophilus&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Streptococcus_salivarius_subsp._thermophilus&action=edit&redlink=1 -
7/22/2019 laporan yoghurt 1.docx
4/10
dengan jumlah 10 6 10 7 sel/ml dari masing masing jenis bakteri (Fardiaz,
1992).
5.2 Activia
Activia adalah yogurt probiotik pertama di Indonesia yang mengandung
dua kultur umum yogurt ( Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus
thermophillus) dan 1 strain Bifidus Lactis Animalis . Activia dalam kemasan cup
termasuk ke dalam stir yoghurt. Yoghurt ini bentuknya agak lebih encer jika
dibandingkan set yoghurt, tapi masih tetap kental, seperti es krim yang mulai
mencair. Untuk jenis ini, biasanya proses fermentasi di wadah untuk diaduk dan
mengisinya ke cup atau tempat kemasan. Proses pembuatan selesai ditambahi
dengan buah-buahan atau perasa buah. Yogurt ini paling banyak beredar di
pasaran dan mengonsumsinya menggunakan sendok. (Anonim, 2011).
Pada sampel activia, setelah dilakukan pengamatan, jumlah
mikroorganisme yang terdapat pada pengenceran 10 -4 adalah TBUD sedangkan
pada pengeceran 10 -5 tidak terdapat mikroorganisme. Dari hasil ini diperoleh nilai
SPC >3,0.10 7 CFU/ml. Jika dibandingkan dengan literatur, jumlah yang didapat
lebih besar karena pada literatur jumlah bakteri yang terkandung dalam yoghurtsekitar 10 6-10 7 sel/ml dari masing-masing jenis bakteri. Kemungkinan yang
terjadi adalah yoghurt yang diamati itu sudah terkontaminasi. Faktor penyebab
lainnya yakni proses isolasi dan alat yang kurang steril sehingga dalam cawan
petri yang seharusnya hanya terdapat bakteri asam laktat terkontaminasi jenis
mikroorganisme lain.
Untuk cawan dengan metode gores, ditemukan 6 koloni bakteri. Setelah
diamati dengan mikroskop, pada cawan dengan metode gores diketahui bakteriyang tumbuh berbentuk coccus dan merupakan gram positif. Ciri-ciri bakteri ini
sama dengan Streptococcus thermophillus . Hasil ini menandakan bahwa pada
sampel aktivia terdapat bakteri asam laktat Streptococcus thermophillus .
Selain pewarnaan gram, pengamatan juga dilakukan dengan uji katalase.
Hasil uji katalase pada sampel activia menunjukkan hasil negatif karena tidak
terdapat gelembung setelah koloni bakteri ditetesi larutan H 2O2. Hasil ini sesuai
-
7/22/2019 laporan yoghurt 1.docx
5/10
dengan literatur yakni bakteri Streptococcus thermophillus merupakan jenis
bakteri katalase negatif.
Gambar 1. Streptococcus thermophilus
(Suriawiria, 1995)
5.3 Cimory
Cimory yoghurt drink dibuat dari susu segar yang dipasteurisasi dan
difermentasi dengan kultur bakteri. Cimory termasuk ke dalam drink yoghurt
karena bentuknya cair sama seperti susu cair dan dapat langsung dikonsumsi.
Pada sampel cimory, setelah dilakukan pengamatan, jumlah
mikroorganisme yang terdapat pada pengenceran 10 -4 dan pengeceran 10 -5
keduanya TBUD sehingga nilai SPCnya >3,0.10 7 CFU/ml. Sama halnya dengan
sampel activia, jumlah ini lebih besar dari jumlah yang seharusnya yakni 10 6-10 7
sel/ml. Untuk cawan dengan metode gores, tidak ditemukan koloni
mikroorganisme yang tumbuh.
Setelah diamati dengan mikroskop, diketahui bakteri yang tumbuh pada
cawan metode tuang berbentuk basil dan merupakan gram positif. Ciri-ciri bakteri
yang ditemukan ini sama dengan Lactobacillus bulgaricus. Hasil ini menandakan
bahwa pada sampel aktivia terdapat bakteri asam laktat Lactobacillus bulgaricus.
Hasil uji katalase pada sampel cimory menunjukkan hasil negatif. karena
tidak terdapat gelembung setelah koloni bakteri ditetesi larutan H 2O2. Hasil ini
sesuai dengan literatur yakni bakteri Lactobacillus bulgaricus merupakan jenis
bakteri katalase negatif.
-
7/22/2019 laporan yoghurt 1.docx
6/10
Gambar 2. Lactobasillus delbrueckii subsp.bulgaricus
(Suriawiria, 1995)
5.4 Yoghurt Fakultas Peternakan
Berdasarkan hasil pengamatan, pada sampel yoghurt Fakultas Peternakan,
jumlah mikroorganisme pada kedua pengenceran berjumlah TBUD. Nilai SPC
yang diperoleh adalah >3,0.10 7 CFU/ml. Jika dibandingkan dengan literatur,
jumlah yang didapat lebih besar karena pada literatur jumlah bakteri yang
terkandung dalam yoghurt sekitar 10 6-10 7 sel/ml dari masing-masing jenis bakteri.
Kemungkinan yang terjadi adalah yoghurt yang diamati itu sudah terkontaminasi
atau disebabkan proses isolasi dan alat yang kurang steril sehingga dalam cawan
petri yang seharusnya hanya terdapat bakteri asam laktat terkontaminasi jenis
mikroorganisme lain.
Setelah dilakukan pengamatan dengan mikroskop, ditemukan bakteri
berbentuk batang dengan jenis gram positif. Hasil yang didapat sesuai dengan
literatur dimana bakteri dalam yoghurt berbentuk batang dengan gram positif
yakni Lactobacillus bulgaricus. Menurut Suriawiria (1995), inokulum yang
terdapat pada yogurt biasanya adalah Lactobasillus delbrueckii subsp.bulgaricus
dan Streptococcus thermophillus . Bakteri tersebut termasuk dalam kelompok
bakteri asam laktat. Bakteri asam laktat merupakan bakteri gram positif katalase
negatif, tidak membentuk spora,bersifat homofermentatif, tidak mempunyai
cytocrome, aerotoleran, anaerobik hingga mikroaerofilik.
Hasil uji katalase pada sampel yoghurt Fakultas Peternakan menunjukkan
hasil negatif. karena tidak terdapat gelembung setelah koloni bakteri ditetesi
larutan H 2O2. Hasil ini sesuai dengan literatur yakni bakteri Lactobacillus
bulgaricus merupakan jenis bakteri katalase negatif.
-
7/22/2019 laporan yoghurt 1.docx
7/10
5.5 Yoghurt Warung
Pada sampel yoghurt warung, isolasi bakteri asam laktat tidak berhasil
dilakukan. Hal ini dikarenakan pada media agar, baik pada cawan metode tuang
dan metode gores, tidak terdapat satupun koloni bakteri yang tumbuh. Tidak
terdapatnya bakteri mungkin dikarenakan proses isolasi dan kondisi alat yang
terlalu steril.
-
7/22/2019 laporan yoghurt 1.docx
8/10
VI. KESIMPULAN
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, dapat ditarik kesimpulan :
1. Pada sampel biokul, hasil isolasi tidak terdapat koloni mikroorganisme karena
media agar yang digunakan rusak.
2. Pada sampel activia ditemukan jenis bakteri yang memiliki karakteristik
seperti Streptococcus thermophilus yakni berbentuk bulat, gram positif, dan
katalase negatif.
3. Pada sampel cimory dan yoghurt Fakultas Peternakan ditemukan jenis bakteri
yang memiliki karakteristik seperti Lactobacillus delbrueckii subsp.
bulgaricus yakni berbentuk basil, gram positif, dan katalase negaif.
4. Pada sampel yoghurt warung, hasil isolasi tidak terdapat satupun koloni
mikroorganisme.
5. Berdasarkan nilai SPC, jumlah bakteri yang ditemukan pada sampel activia,
cimory, dan yoghurt Fakultas Peternakan >3,0.10 7 CFU/ml.
6. Jumlah mikroorganisme yang TBUD menandakan adanya kontaminasi yang
dapat berasal dari sampel maupun saat proses isolasi dilakukan.
http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Streptococcus_salivarius_subsp._thermophilus&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Lactobacillus_delbrueckii_subsp._bulgaricushttp://id.wikipedia.org/wiki/Lactobacillus_delbrueckii_subsp._bulgaricushttp://id.wikipedia.org/wiki/Lactobacillus_delbrueckii_subsp._bulgaricushttp://id.wikipedia.org/wiki/Lactobacillus_delbrueckii_subsp._bulgaricushttp://id.wikipedia.org/wiki/Lactobacillus_delbrueckii_subsp._bulgaricushttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Streptococcus_salivarius_subsp._thermophilus&action=edit&redlink=1 -
7/22/2019 laporan yoghurt 1.docx
9/10
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2011. Produk Activia. Available at http://www.activia.co.id (diakses
pada 30 September 2012 pukul 09.00 WIB)
Anonim, 2011. Jenis Yoghurt. Available at http://www.activia.co.id (diakses pada30 September 2012 pukul 09.00 WIB)
Buckle, K.A., R.A. Edwards, G.H. Fleet dan M. Wootton. 1985. Ilmu Pangan.Penerjemah : H. Purnomo dan Adiono. Jakarta. UI Press.
Fardiaz, Srikandi. 1992. Mikrobiologi Pangan 1. PT Gramedia Pustaka Utama,Jakarta
Heneke. 2010. Kandungan Gizi Yoghurt Lebih Tinggi dari Susu. Artikel dalamSuara Media.
Manguneidjaja, D dan Ani, S. 1994. Teknologi Bioproses. Penebar Swadaya.Jakarta.
Suriawiria, U. 1995. Pengantar Mikrobiologi Umum. Angkasa. Bandung.
http://www.activia.co.id/http://www.activia.co.id/http://www.activia.co.id/http://www.activia.co.id/ -
7/22/2019 laporan yoghurt 1.docx
10/10
JAWABAN PERTANYAAN
1. Adakah perbedaan ciri morfologis yang nyata terlihat antara isolat bakteri L.
delbrueckii subsp. Bulgaricus dan S. thermophillus dari yoghurt ?
Dari hasil pengamatan tidak terdapat perbedaan ciri morfologis koloni yang
nyata dan jelas antara kedua bakteri tersebut. Tetapi jika dilakukan
pengamatan dibawah mikroskop terdapat perbedaan yang nyata yaitu untuk L .
delbrueckii subsp. Bulgaricus bakteri ini berbentuk batang bersifat anaerobik
homofermentatif sedangkan S. thermophillus berbentuk coccus (bulat) dan
bersifat anaerobik.
2. Berdasarkan pengamatan, mana yang paling mudah tumbuh pada media MRS
diantara kedua bakteri tersebut ? Apa alasannya ?
Bakteri Lactobacillus Delbrueckii subsp. Bulgaricus lebih mudah tumbuh
pada media agar dibandingkan bakteri Streptococcus thermophilus. Hal ini
mungkin dikarenakan lingkungan (media agar cawan) bersuasana agak asam
sehingga bakteri yang lebih banyak tumbuh adalah bakteri Lactobacillusdelbrueckii subsp. bulgaricus karena bakteri tersebut tumbuh optimum pada
lingkungan yang kira-kira ber pH 5,5. Selain itu, menurut Buckle (1985),
Lactobasillus delbrueckii subsp.bulgaricus sering membentuk pasangan dan
rantai dari sel-selnya, sehingga lebih tahan terhadap keadaan asam daripada
jenis Streptococcus thermophilus