laporan[2]
TRANSCRIPT
Hal
aman
1
PENGUKURAN FUNGSI TRANSFER
Praktikan: Jatty Andriean (13208053) Asisten: Rico Pradityo.
Waktu Percobaan: 26 oktober 2010Laboratorium Sistem Kendali
Sekolah Teknik Elektro dan Informatika – ITB
Abstrak
Tujuan dari praktikum ini adalah agar praktikan mampu melakukan pengukuran fungsi transfer secara sederhana dengan kasus motor arus searang pengaturan jangkar. Kesimpulan yang didapatkan adalah kita dapat mengetahui karakteristik motor tanpa harus mengetahui input yang akan diberikan karena kita akan menggunakan input sample yang bias membuat kita tahu karakteristik suatu system itu bekerja seperti apa.
Kata kunci: Transfer fungi
1. Pendahuluan
Latar belakang praktikum ini adalah untuk mengenalakan praktikan cara untuk menetukan fungsi transfer dalam kehidupan nyata. Biasanya praktikan hanya tau lewat buku dengan penjelsaan teori yang sedemikian rumit tanpa tahu cara untuk menentukan langsung dengan alat yang sebenarnya sehingga dibutuhkan praktikum untuk mencobanya secara langsung.
2. Dasar Teori
PENGUKURAN FUNGSI TRANSFER
Penetuan fungsi transfer melalui pengukuran parameter mempersyaratkan adanya model fisis dari system bersangkutan. Sesudah itu didapatkan persamaan matematis system. Keakuratan fungsi transfer yang didapat bergantung pada keakuratan model fisis tersebut dan metoda pengukuran parameter.
Dalam percobaan ini, motor dc yang digunakan dimodelkan sebagai motor dc berpengaruh terpisah dan pengaturan jangkar dengan parameter – parameter : resistansi jangkar Ra, induktansi jangkar La,konstanta momen Kt, konstanta ggl-lawan Kb, momen inersia J, koefisien gesekan f, dan arus medan If konstan. Sehingga fungsi transfernya
W (s )Ea(s )
=K t
s2 . La . J +s (La . f +Ra . J )+Ra . f +K t . Kb
3. Metodolgi
Alat-alat yang dibutuhkan adalah :
Unit-unit yang membentuk modular servo system MS-150
Multimeter
Generator fungsi
Osiloskop dual trace
Rekorder X-Y
Set computer dengan MATLAB
Langkah kerja
Hal
aman
2
4. Hasil dan Analisis
4.1 Penentuan Resistansi Jangkar
Dari hasil percobaan didapatkan
Ea = 4,01 Volt
Ia = 0.7 ampere
Sehingga didapatkan nilai Ra sebesar
Ra= EaIa
= 4.01Volt0.7 Ampere
=5,73Ohm
4.2 Penentuan Induksi jangkar
Dari hasil percobaan didapatkan
Ea = 13.16 V
Ia = 0.6 A
Sehingga didapatkan nilai Za
Za= EaIa
=13.160.6
=21.9334Ohm
Sehingga La dapat dihitung sebesar
La=√Za2+Ra2
2πf=√481.075+32.84
314=0.07H
4.3 Penentuan Konstanta ggl-lawan
Dari percobaan didapatkan
Ia = 0.7 A
Ea = 4.52 V
Eb = 1.41 V
Lalu menghitung ω dengan cara
ω= EbKtcg
= 1.41
28.003 x10−3=50.36 rad
Lalu kita akan dapatkan Kb dengan cara
Kb= Ebω
= 1.4150.36
=28.003 x10−3
Susun Rangkaian
Hitung Ra
Hitung La
Hitung Vtacho
Hitung koefisien gesek f
Hitung momen inersia
Hal
aman
3
4.4 Penentuan Konstanata Momen Kopel Kt
Kt = Kb sehingga
Kt = 28.003x 10 -3
4.5 Penentuan Koefisien gesekan
Untuk menetukan konstanta gesekan digunakan rumus
f= Kt . Iaω
=28.003 x10−3 .0 .750.36
=0.4 x10−3
4.6 Momen Inersia
Pada gambar dapat dilihat bahwa pada saat tegangannya 0.6x dari tegangan pada saat tunak, waktunya adalah 1 detik
Sehingga nilai dari
τ=1Momen Inersia yang didapatkan
J=τ . f=1.0 .4 x 10−3
Hasil dari percobaan dengan menggunakan MATLAB untuk melihat kurva fungsi transfer orde 1 dan orde 2
Hasil dari plot pada Matlab untuk sistem orde satu sama dengan hasil yang didapatkan pada saat praktikum.
5. Kesimpulan
Kesimpulan yang kami dapatkan dari percobaan ini adalah
Dengan menggunakan transfer fungsi kita dapat mengetahui karakteristik dari suatu sistem
Transfer fungsi orde dua dapat disederhanakan menjadi fungsi orde satu dengan cara memperhitungkan hanya pole-pole yang dominan saja
6. Daftar Pustaka
[1] H. S. Jackstar, Panduan Penulisan Laporan, Jacks Publishing, Bandung, 2008
[2] Ogata Katsuhiko, Modern Control Enginerring, 58-69, Prentice-Hall, New Jersey, 2002