lapres p3 kel 11
TRANSCRIPT
-
7/27/2019 Lapres p3 Kel 11
1/36
1
LAPORAN RESMI PERCOBAAN AKUSTIK DAN
GETARAN
Getaran Teredam
Disusun Oleh :
KELOMPOK 11
1. Nashrul Haq Al-Masbi (2411 100 009)
2. Putri Adenary C. (2411 100 012)
3. Risa Ayu Faizah (2411 100 046)
4. Afif Rachman Aprianto (2411 100 052)
5. Vany Arifiansah Djunaedi (2411 100 058)
6. Hendra Irawan (2411 100 089)
7. Pandhu W.Y (2411 100 099)
8. Ibrahim Masud A. (2411 100 124)
Asisten :
Danarjati Wisnu W. (2409 100 0xx)
Program Studi S1 Teknik Fisika
JURUSAN TEKNIK FISIKA
Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya 2013
-
7/27/2019 Lapres p3 Kel 11
2/36
LAPORAN RESMI PERCOBAAN AKUSTIK DAN
GETARAN
Getaran Teredam
Disusun Oleh :
KELOMPOK 11
1. Nashrul Haq Al-Masbi (2411 100 009)
2. Putri Adenary C. (2411 100 012)
3. Risa Ayu Faizah (2411 100 046)
4. Afif Rachman Aprianto (2411 100 052)
5. Vany Arifiansah Djunaedi (2411 100 058)
6. Hendra Irawan (2411 100 089)
7. Pandhu W.Y (2411 100 099)
8. Ibrahim Masud A. (2411 100 124)
Asisten :
Danarjati Wisnu W. (2409 100 0xx)
Program Studi S1 Teknik Fisika
JURUSAN TEKNIK FISIKA
Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya 2013
-
7/27/2019 Lapres p3 Kel 11
3/36
ABSTRAK
Telah dilakukan percobaan yang berjudulGetaran Teredam Sistem . Percobaan Getaran Teredam
bertujuan untuk menentukan konstanta redaman pada suatusistem pegas dan jenis redaman dalam suatu sistem pegas.
Percobaan ini dilakukan dengan memberikan beban tertentupada dua buah pegas yang memiliki nilai konstanta pegas yangberbeda. Dengan mengetahui besar nilai amplitudo, peluruhanlogaritmik, nilai rasio redaman dan frekuensi natural akan
diketahui nilai konstanta redaman dari suatu pegas. Gayaredaman selalu berlawanan arah dengan arah gerak suatu
benda.
Kata Kunci : Redaman, Pegas
iii
-
7/27/2019 Lapres p3 Kel 11
4/36
(HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN)
-
7/27/2019 Lapres p3 Kel 11
5/36
ABSTRACT
Having been performed experiments entitledDamped Vibration Systems. Damped Vibrationexperiment aims to determine the damping constant of
the spring system and the type of damping in a springsystem. This experiment is done with a particular burdenon the two springs which have different spring constantvalues. By knowing the value of the amplitude, the
logarithmic decay, damping ratio and natural frequencythe value of the damping constant of a spring would be
known. Damping force is always opposite to thedirection of motion of an object.
Keywords: Vibration, Damping, spring
v
-
7/27/2019 Lapres p3 Kel 11
6/36
(HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN)
-
7/27/2019 Lapres p3 Kel 11
7/36
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat ALLAH SWT yang telahmelimpahkan rahmat dan karunianya sehingga dapat
menyelesaikan laporan resmi percobaan Akustik dan Getarandengan baik.
Adanya percobaan ini sangat bermanfaat bagi kita semuakhususnya untuk mengetahui konstanta redaman pada suatusistem pegas dan jenis redaman dalam suatu sistem pegas.Untuk itulah kami mempersembahkan sebuah laporan resmi
percobaan Akustik dan Getaran dengan harapan dapatmembantu sebagai bahan referensi bagi mahasiswa.
Kami tak lupa mengucapkan terimakasih kepada:1. Ketua Jurusan Teknik Fisika2. Dosen Pengajar mata kuliah Akustik dan Getaran3. Asisten laboratotrium Rekayasa Akustik dan Fisika
Bangunan4. Seluruh teman-teman Teknik Fisika yang telah membantu
kelancaran tersusunnya laporan resmi ini.Akhirnya, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi
semua yang membacanya serta kami mengharapkan kritik dansaran demi kemajuan susunan laporan yang lebih baik lagi.
Surabaya, 6 Mei 2013
Penulis
vii
-
7/27/2019 Lapres p3 Kel 11
8/36
(HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN)
-
7/27/2019 Lapres p3 Kel 11
9/36
DAFTAR ISI
Halaman Judul iAbstrak iiiDaftar Gambar vDaftar Tabel viiBAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang 11.2 Permasalahan 11.3 Tujuan 11.4 Sistematika Laporan 2
BAB II DASAR TEORI2.1 Osilasi Harmonik 3
2.2 Osilasi Teredam 32.3 Accelerometer 7
BAB III METODOLOGI3.1 Peralatan Percobaan 9
3.2 Prosedur Percobaan 9BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisa Data 114.2 Pembahasan 13
BAB V PENUTUP5.1 Kesimpulan5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
-
7/27/2019 Lapres p3 Kel 11
10/36
(HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN)
-
7/27/2019 Lapres p3 Kel 11
11/36
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Gambar amplitudo ke n pada getaran yangteredam 5
Gambar 2.2 Respon osilasi getaran pada under damped 6Gambar 2.3 Respon osilasi getaran pada kritis 6
Gambar 2.4 Respon osilasi getaran pada over damped 7Gambar 2.5 Accelerometer 8Gambar 3.1 Skema susunan alat 9Gambar 4.1 Hasil Getaran Pegas 1 dengan Damper 1 12
Gambar 4.2 Hasil Getaran Pegas 1 dengan Damper 2 12Gambar 4.3 Hasil Getaran Pegas 2 dengan Damper 1 12
Gambar 4.4 Hasil Getaran Pegas 2 dengan Damper 2 13
xi
-
7/27/2019 Lapres p3 Kel 11
12/36
(HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN)
-
7/27/2019 Lapres p3 Kel 11
13/36
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Hasil Percobaan 10Tabel 4.1 Data Hasil Percobaan 11
xiii
-
7/27/2019 Lapres p3 Kel 11
14/36
(HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN)
-
7/27/2019 Lapres p3 Kel 11
15/36
BAB IPENDAHULUAN
1.1. Latar BelakangGetaran adalah suatu gerak bolak-balik disekitar
kesetimbangan. Kesetimbangan disini maksudnya adalah
keadaan dimana suatu benda berada pada posisi diam jikatidak ada gaya yang berkerja pada benda tersebut. Getaranmempunyai amplitude (jarak simpangan terjauh dengan titiktengah) yang sama.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi sudahsemakin maju dan berkembang dengan pesat sehingga
menimbulkan persaingan yang ketat. Secara otomatis adatuntutan agar selalu berkreatifitas dan terus mengikutiperkembangan tersebut, dengan ilmu pengetahuan dantekhnologi yang memadahi, manusia dapat mengembanganpotensi-potensi disekelilingnya.
Karena dirasa penting bagi kita untuk mengetahui dan
menguasainya, dilakukanlah praktikum untuk memperdalammateri fisika tentang getaran pegas selanjutnya, untukmelengkapi praktikum tersebut disusunlah laporan praktikum.Isi dari laporan ini tak lain adalah getaran pegas, hasil-hasilpengamatan dan pembahasan hal-hal yang telah terjadi dalampraktikum.
1.2. Rumusan MasalahRumusan masalah dalam percobaan kali ini adalah
sebagai berikut :a. Konstanta redaman pada suatu sistem pegasb. Jenis Redaman dalam suatu sistem pegas
1.3. TujuanTujuan dalam percobaan kali ini adalah sebagai berikut :
a. Untuk menentukan redaman pada suatu sistem pegasb. Untuk menentukan jenis peredaman dalam suatu sistem
pegas
1
-
7/27/2019 Lapres p3 Kel 11
16/36
2
1.4. Sistematika Laporan
Sistematika laporan yang digunakan dalam penyusunanlaporan ini adalah sebagai berikut:
Bab I PENDAHULUANBerisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan,
dan sistematika laporan.Bab II DASAR TEORI
Berisi tentang teori-teori tingkat tekanan bunyi untukjarak yang berbeda.
Bab III METODOLOGI PERCOBAANBerisi tentang peralatan percobaan dan langkah-langkah
percobaan.Bab IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
Berisi tentang analisa hasil percobaan tingkat tekananbunti fungsi jarak.Bab V KESIMPULAN DAN SARAN
Berisi tentang hasil yang diperoleh dari analisa data
dan saran. Lampiran beserta daftar pustaka.
-
7/27/2019 Lapres p3 Kel 11
17/36
BAB IIDASAR TEORI
2.1 Osilator HarmonikDitinjau sebuah gerak ayunan (getaran) sebuah partikel,
dimana partikel dalam kedudukan setimbang (stabil) kita pilih
sebagai pusat koordinat. Jika partikel itu berpindah dari pusatkoordinat maka suatu gaya akan berusaha mengembalikanpartikel itu kepada tempat asalnya. Gaya ini disebut gayapulih, yang besarnya sebagai fungsi jarak perpindahan.
Secara kasar dapat dituliskan dalam persamaan :F(x) = kx.....................................(1)
sistem sistem fisis yang digambarkan melalui pers(1) dikenal dengan hukum hooke. Selama perpindahan itukecil dan batas elastik tidak dilampaui, maka gaya pulih lineardapat digunakan pada soal pegas teregang, pegas elastik, danlain-lain. Hukum hooke ini merupakan cara pendekatan saja,karena sebenarnya setiap gaya pulih dialam ini didapati lebih
rumit.Persamaan gerak ayunan harmonik sederhana
diperoleh jika gaya hukum hooke pers.(1)dimasukkan dalam persamaan gerak Newtonian, F=ma, jadi:
-kx = mx..........................................(2)sehingga:
x + 02x= 0....................................(3)
dimana frekuensi sudut 0 ; dan periode getaran diperolehT=2 m/k sehingga frekuensinya:
f = 1/T = 1/2 k/m...............................(4)kecepatan partikel yang bergerak ayunan harmonik sederhana
dapat diperoleh dengan mendiferensialkan simpangan.
2.2 Osilasi TeredamGerak partikel dinyatakan oleh ayunan harmonik
sederhana disebut ayunan bebas. Begitu ayunan (bergetar),
gerak itu tidak akan pernah berhenti. Kejadian ini merupakan
3
-
7/27/2019 Lapres p3 Kel 11
18/36
4
suatu hal yang sangat sederhana sekali. Getaran yang terdapatgaya penghambat atau gaya gesekan yang pada akhirnya
getaran itu akan berhenti. Gaya penghambat itu dikenaldengan gaya redam. Gaya redam merupukan fungsi linier dari
kecepatan,Fd = - dx/dt.jika suatu partikel bermassa m bergerak di bawah
pengaruh gaya pulih linier dan gaya hambat, makapersamaannya menjadi:
mx + x + kx = 0.............................(5)yang dapat dituliskan menjadi:
x + 2x + 02
x = 0..........................(6)dimana /2m, yang merupakan parameter redam; dan 02 =
k/m sebagai frekuensi asli.Jika persamaan (5) dibandingkan dengan persamaan (6), makadidapatkan 2o = c/m dan
Nilai rasio redaman dapat dihitung dengan persamaan berikut :
Dimana merupakan peluruhan logaritmik yang
dipresentasikan dengan persamaan di bawah ini :
n = bilangan bulat untuk menyatakan urutan amplitudo satu
gelombangA= Amplitudo (m)
-
7/27/2019 Lapres p3 Kel 11
19/36
5
Gambar 2.1 Gambar amplitudo ke n pada getaran yangteredam
Dalam gerak ayunan teredam terdapat tiga jenis gerakteredam, yaitu:
a) Kurang redam, jika 02 > 2
Untuk gerak ayunan kurang redam kita definisikan1
2 = o2 2; dimana 1
2> 0 ; 1= frekuensi ayunanredam. Sebenarnya tidaklah mungkin menentukan
frekuensi dengan adanya redaman, sebab gerak itu tidakperiodik lagi. Jika redaman kecil, maka frekuensi tersebutakan mendekati frekuensi asli artinya gerak partikel
tersebut berayun harmonik.Amplitudo maksimum gerak ayunan redam
menurun menurut waktu yang disebabkan oleh faktor e -t,dimana > 0. hal ini dikarenakan bentuk persamaanlintasannya:
X(t) = Ae-tcos (1t - )..............................(8)
-
7/27/2019 Lapres p3 Kel 11
20/36
6Gambar 2.2 respon osilasi getaran pada under damped
b) Redaman kritis, jika 02 = 2jika gaya redam cukup besar, dimana 0
2 = 2,sistem akan dicegat dari melakukan gerak ayunan.Perpindahan atau simpangan akan menurun secaramonoton dari nilai permulaanya kekedudukan setimbang(x=0).
Untuk suatu ayunan redam kritis akan mendekati
kesitimbangan dengan suatu kadar laju yang lebih cepat
daripada gerak terlampau redam maupun gerak kurangredam. Sifat ini penting guna mendesain suatu sistemayunan praktis, misalnya galvanometer.
Gambar 2.3 Respon osilasi getaran pada kritis
c) Terlampau redam, jika 02 < 2
Pada gerak terlampau redam tidakmenggambarkan periodik,simpangan ayunan akanberkurang atau sama sekali tidak bergerak tetap berada
posisi kesetimbangan.
-
7/27/2019 Lapres p3 Kel 11
21/36
7
Gambar 2.4 Respon osilasi getaran pada over damped
2.3 AccelerometerAccelerometer adalah sebuah tranduser yang berfungsi
untuk mengukur percepatan, mendeteksi dan mengukurgetaran, ataupun untuk mengukur percepatan akibat gravitasi
bumi. Accelerometer juga dapat digunakan untuk mengukur
getaran yang terjadi pada kendaraan, bangunan, mesin, danjuga bisa digunakan untuk mengukur getaran yang terjadi didalam bumi, getaran mesin, jarak yang dinamis, dan kecepatandengan ataupun tanpa pengaruh gravitasi bumi.
Percepatan merupakan suatu keadaan berubahnyakecepatan terhadap waktu. Bertambahnya suatu kecepatandalam suatu rentang waktu disebut juga percepatan
(acceleration). Jika kecepatan semakin berkurang daripada
kecepatan sebelumnya, disebut deceleration. Percepatan jugabergantung pada arah/orientasi karena merupakan penurunankecepatan yang merupakan besaran vektor. Berubahnya arahpergerakan suatu benda akan menimbulkan percepatan pula.
Prinsip kerja dari tranduser ini berdasarkan hukum fisika
bahwa apabila suatu konduktor digerakkan melalui suatumedan magnet, atau jika suatu medan magnet digerakkan
melalui suatu konduktor, maka akan timbul suatu tegangan
induksi pada konduktor tersebut. Accelerometer yang
-
7/27/2019 Lapres p3 Kel 11
22/36
8
diletakan di permukaan bumi dapat mendeteksi percepatan 1g(ukuran gravitasi bumi) pada titik vertikalnya, untuk
percepatan yang dikarenakan oleh pergerakan horizontal makaaccelerometer akan mengukur percepatannya secara langsung
ketika bergerak secara horizontal. Hal ini sesuai dengan tipedan jenis sensor Accelerometer yang digunakan karena setiap
jenis sensor berbeda-beda sesuai dengan spesifikasi yangdikeluarkan oleh perusahaan pembuatnya. Saat ini hampersemua sensor/tranduser accelerometer sudah dalam bentukdigital (bukan dengan sistem mekanik) sehingga cara kerjanya
hanya bedasarkan temperatur yang diolah secara digital dalamsatu chip.
Gambar 2.5 Accelerometer
-
7/27/2019 Lapres p3 Kel 11
23/36
BAB IIIMETODOLOGI PERCOBAAN
3.1 Peralatan Percobaan1) 1 buah statif2) 2 buah pegas
3) 2 buah damper4) 1 kg beban5) Accelerometer6) Seperangkat DAQ (Data Acquisition + laptop)
3.2 Prosedur Percobaan1) Nilai konstanta pegas dicari dengan memasangnya
pada statif dan diberi beban lalu ukur pertambahan
panjang pegas . Lalu dihitung dengan persamaan
(1)
2) Alat dan bahan disiapkan seperti gambar berikut :
Gambar 3.1 Skema susunan alat
3) Beban disimpangkan ke bawah sejauh 5 cm danditahan tidak dilepas terlebih dahulu
4) Software DAQ di run pada laptop
5) Beban dilepaskan secara perlahan dan ditunggusampai getaran berhenti (amplitudo kecil)
9
-
7/27/2019 Lapres p3 Kel 11
24/36
10
6) Damper diubah dan dilakukan kembali langkah (1)sampai (5)
7) Pegas ditambah secara paralel, kemudian dilakukankembali langkah (1) sampai (6) masing-masingminimal 3 kali
8) Kemudian diplot pada grafik dan konstanta redamandihitung menggunakan persamaan (7) dan (8) untuk n= 1,2,dam 3. Data di masukkan dalam tabel berikut :
Tabel 3.1 Hasil Perrcobaan
No
Sistem
Konstanta
pegask
(N/m)
o(rad/
s)
rata-rata
Rasioreda
man
Konstanta
redaman c
(kg/s)
9) Analisa dilakukan pada hasil perhitungan dan darimasing-masing sistem ditentukan jenis peredamnya
-
7/27/2019 Lapres p3 Kel 11
25/36
BAB IVANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisis DataPercobaan dilakukan dua kali dengan menggunakan 2pegas, masing-masing memiliki konstanta sebesar 200 dan
333,33 N/m. Data hasil percobaan disajikan dalam bentuktabel sebagai berikut:
Tabel 4.1 Data Hasil Percobaan
No Sistem
Konstantapegas
k
(N/m)
o(rad/s)
rata-
rata
Rasioredaman
Konstantaredaman c
(kg/s)
1Pegas 1 +damper 1
200 102 0,227 0,036 1,018
2 Pegas 1 +damper 2
200 102 0,107 0,017 0,48
3Pegas 2 +damper 1
333,3 18,25 0,164 0,026 0,952
4Pegas 2 +damper 2
333,3 18,25 0,28 0,044 1,625
11
-
7/27/2019 Lapres p3 Kel 11
26/36
12Gambar 4.1 Hasil Getaran Pegas 1 dengan Damper 1
Gambar 4.2 Hasil Getaran Pegas 1 dengan Damper 2
Gambar 4.3 Hasil Getaran Pegas 2 dengan Damper 1
Gambar 4.4 Hasil Getaran Pegas 2 dengan Damper 2
4.2 PembahasanNama : Nashrul Haq Al-Masbi
NRP : 2411100009
-
7/27/2019 Lapres p3 Kel 11
27/36
13
Percobaan kali ini adalah getaran teredam denganmenggunakan pegas dan damper dana hasil getaran dianalisa
sehingga hasil percobaan yang dilakukan, analisa data diatasbahwa Rangkaian pegas dan massa merupakan sistem yang
mempunyai frekuensi pribadi (natural frequency) yangnilainya merupakan fungsi dari kekakuan (stiffness) pegas dan
massa beban. Sebelum itu didapatkan amplitudo dari masingmasing pegas dan beban yang kemudian dari amplitudetersebut didapatkan frekuensi natural. Dari frekuensi naturaldidapatkan pula rasio redaman dan akhirnya didapatkan
konstanta redaman. konstanta redaman inilah yangmenentukan baik tidaknya sebuah peredam atau damper. Jika
konstanta redaman tinggi , maka kemampuan peredamtersebut untuk meredam semakin tinggi pula.
Dari data didapatan bahwaa semua redamanunderdamped, artinya tidak teredam. Tetapi yang paling tingginilainya adalah redaman dengan oli yang kotor. Kemungkinanhal itu terjadi karena viscositas atau kekentalan oli kotor lebih
kental dari oli yang masih baru, sehingga berpenngaruhterhadap kontanta redaman. Aplikasinya bisa kita lihat padashock breaker pada mobil yang dimana fungsi pegasdigunakan untuk meredam dan menetralkan gelombang. Danfungsi dari peredam yang membatasi getaran yang hasilkankandari fungsi pegas tersebut dan biasanya peredam berisi fluida
cair guna meredam getaran tersebut
Nama : Putri Adenary C.NRP : 2411100012
Pada praktikum P3 Akustik dan Getaran kali ini
mempelajari mengenai getaran peredam. Pada praktikum inikami diharuskan mencari nilai peluruhan logaritmik, rasioredaman, konstanta redaman. Sehingga, dari praktikum yangdilakukan dapat menentukan seberapa pengaruh besaran besaran diatas terhadap sistem peredam dan getaran.
-
7/27/2019 Lapres p3 Kel 11
28/36
14
Besar data yang didapatkan dari praktikum adalahketika menggunakan pegas jenis 1 tanpa beban didapatkan
nilai konstanta redamannya adalah 1,018. Sedangkan jikadiberi dumper besar nilai konstanta redaman adalah 0,48.
Selain itu juga ketika menggunakan pegas jenis 2 tanpa bebandidapatkan nilai konstanta redamannya adalah 0,952. Ketika
diberi dumper besarnya adalah 1,625. Nilai yang diperlukanadalah konstanta redamannya karena berpengaruh dari nilaiamplitudonya.
Berdasarkan nilai peluruhan logaritmik, rasio redaman
dan konstanta redaman yang kami dapatkan dari praktikumdengan menggunakan pegas jenis 1 dan 2 serta dengan
menggunakan 1 sistem peredam bahwa semakin besarpeluruhan logaritmik maka akan semakin besar rasioredamannya. Sehingga, konstanta redamannya akanberpengaruh pada besar amplitude yang dihasilkan.
Nama : Risa Ayu FaizahNRP : 2411100046
Dari praktikum yang dilakukan didapatkan dataseperti pada tabel 4.1. Hasil praktikum disajikan dalamgambar, pada gambar 4.1-4.4. Dapat dilihat bahwa getaranyang dihasilkan termasuk dalam getaran kurang redam (under-
damped), karena nilai rasio redaman berada pada rentang 0-1.Kesulitan dalam praktikum ini adalah pemasangan
akselerometer yang kurang pas, sehingga pengambilan data
kurang akurat. Selain itu, rangkaian percobaan beberapa kaliterlepas, sehingga praktikan mengulang pengambilan databeberapa kali.
Nama : Afif Rachman ApriyantoNRP : 2411100052
Praktikum kali ini adalah berkaitan dengan mencarikonstanta redaman dan mengelompokan jenis redaman yang
dicari. Praktikum kali ini dilakukan sesuai dengan prosedur
-
7/27/2019 Lapres p3 Kel 11
29/36
15
yang telah dijelaskan pada bab 3. Setelah mendapatkan dataamplutido lewat akselerometer, data dimasukkan dalam rumus
dan table untuk menentukan beberapa variable redaman.Variabel itu diantaranya adalah konstansta pegas, rasio
redaman, algoritma redaman dan konstanta redaman. Darianalisis data yang telah disebutkan pada subbab 4.1, ada
beberapa kendala yang terjadi diantaranya seperti nilai erornyaredaman. Hal ini dikarenakan, saat redaman akan diukurredaman yang dipakai mengalami masalah. Belum lagi talipada akselerometer juga sedikit bermasalah. Namun dari
praktikum kali ini praktikan bisa mengetahui bahwa gayaredam adalah gaya gaya penghambat yang pada akhirnya akan
berhenti.
Nama : Vany ArifiansyahNRP : 2411100059
Pada percobaan ketiga akustik dan getaran praktikan
melakukan praktikum tentang getaran teredam. Praktikum inibertujuan untuk menentukan kontansta redaman pada suatusistem pegas dan menentukan jenis peredaman dalam suatusistem pegas. Adapun peralatan yang digunakan antara lainpegas, damper, statif, beban 1kg, seperangkat DAQ,accelerometer. Yang pertama kali menggunakan statif yang
diberi beban lalu ukur panjang pegas. Data diambil sebanyak 1kali dengan menyimpangkan lurus ke bawah beban sejauh 5cm Pada model yang sederhana redaman yang dianggap dapat
diabaikan dan tidak ada gaya luar yang mempengaruhi massa.Dalam keadaan ini gaya yang berlaku pada pegas sebandingdengan panjang peregangan x Jika suatu pegas diberi beban
kemudian ditarik maka diperoleh simpangan tertentukemudian tarikan dilepaskan, maka pegas bergerak bolak-balik
melalui suatu titik yang seimbang.
Nama : Hendra Irawan
-
7/27/2019 Lapres p3 Kel 11
30/36
16
NRP : 2411100089Praktikum kali ini adalah memahami tentang getaran
teredam, dari hasil yang didaptkan pada bab 4, diketahui ada 2jenis peredam yaitu peredam yang berisi oli bekas dan oli
baru, variabel manipulasi pada prktikum ini adalah konstantapegas dan jenis peredam sedangkan variabel terikat pada
praktikum ini adalah rasio redaman () dan konstanta redaman(c). Pada penggunan peredam yang sama yaitu oli baru padakonstanta pegas 200 N/m adalah 0,48 kg/s dan pada 333,3N/m adalah 1,625 kg/s. Hal ini menunkjukkan bahwa
konstanta pegas mempengaruhi konstanta redaman, semakinbesar konstanta pegas maka semakin besar pula konstanta
redamannya, hal ini sesuai dengan dasar teori.Begitupun dengan rasio redaman, pada penggunaan redamanyang sama dengan konstanta pegas 200 N/m dan 333,3 N/mdidapatkan rasio redaman pada oli bekas 200 N/m adalah0,036 dan pada konstanta pegas 333,3 N/m adalah 0,04. Halini menunjukkan bahwa konstanta pegas mempengaruhi rasio
redaman, semakin besar konstanta pegas maka semakin kecilrasio redaman begitupun sebaliknya semakin kecil konstantapegas maka semakin besar rasio redaman.Baik rasio redaman maupun konstanta redaman pada oli bekasselalu lebih besar daripada oli baru, ini menunjukkan bahwaoli bekas dapat meredam getaran dengan cukup baik daripada
oli baru, hal ini dikarenakan oli bekas mempunyai viskositaslebih tinggi sehingga bisa meredam lebih banyak, sedangkanpada oli baru tingkat viskositasnya lebih rendah sehingga
kurang bagus untuk meredam suatu getaran.
Nama : Pandhu W.YNRP : 2411100099
Praktikum kali ini adalah mencari konstanta
redaman dan mengelompokkan beberapa jenis redamanyang akan dicari. Praktikum ini menggunakan media bata
dan oli sebagai damper. Pengambilan data dilakukan
-
7/27/2019 Lapres p3 Kel 11
31/36
17
dengan akselerometer yang disambungkan dengan batadan tersambung dengan laptop yang telah terinstal
dengan LabView untuk akuisisi datanya. Setelahmendapatkan data amplutido lewat akselerometer, datadimasukkan dalam rumus dan table untuk menentukan
beberapa variable redaman diantaranya konstansta pegas,rasio redaman algoritma redaman dan konstanta redaman.Dari hasil percobaan dapat dilihat bahwa konstantaredaman damper 1 lebih besar dari damper 2. Damper 1
adalah oli bekas dan damper 2 adalah oli baru. Dalampraktikum praktikan menemui sedikit kendala dalam
pengambilan data seperti nilai eror redamannya. Hal inidisebabkan damper yang digunakan mengalami sedikitmasalah
Nama : Ibrahim Masud Abdurrahman
NRP : 2411100124
Dari data yang didapat, terlihat bahwa semua getarantergolong kedalam jenis getaran kurang redam (under-damped), karena nilai rasio redaman dari semua getaranterletak antara 0 dan 1. Pada pegas 1, rasio redaman daridamper 1 lebih besar dari damper 2. Pada pegas 2 sebaliknya,
rasio redaman damper 2 lebih besar dari damper 1. Hal inidipengaruhi dari konstanta pegas yang berbeda antara pegas 1dan 2. Damper yang digunakan adalah fluida cair. Damper 1memiliki viskositas yang lebih besar dari damper 2. Untukmenambah redaman (menjadi getaran jenis critically-dampedatau over-damped ) maka rasio redamannya harus diperbesar,
atau konstanta redaman dari peredamnya diperbesar. Kendalayang bisa menimbulkan error dari praktikum ini adalah
pemasangan accelerometer yang ditempel ke beban yangkurang pas, pengambilan data yang kurang cermat, sertakesalahan dalam perhitungan.
-
7/27/2019 Lapres p3 Kel 11
32/36
18
-
7/27/2019 Lapres p3 Kel 11
33/36
BAB VPENUTUP
5.1 Kesimpulan Kesimpulan yang didapatkan dari praktikum iniadalah sebagai berikut:
1. Getaran yang terdapat gaya penghambat atau gayagesekan yang pada akhirnya getaran itu akanberhenti.
2. Getaran teredam dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu
getaran under-damped, getaran redaman kritis, dangetaran terlampau redam.
5.2 SaranDari praktikum yang telah dilakukan, saran yang
diberikan adalah sebaiknya perlatan percobaan dirangkaisedemikian rupa sehingga tidak mudah terlepas pada saatpercobaan dilakukan.
19
-
7/27/2019 Lapres p3 Kel 11
34/36
(HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN)
-
7/27/2019 Lapres p3 Kel 11
35/36
DAFTAR PUSTAKA
Asisten Laboratorium Akustik dan Fisika Bangunan. 2013.Modul 3 Getaran Teredam. Surabaya : LaboratoriumAkustik dan Fisika Bangunan.
21
-
7/27/2019 Lapres p3 Kel 11
36/36
(HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN)