larangan takabur

4
Larangan Takabur Takabur artinya merasa dirinya besar. Maksudnya adalah suatu sikap dan mental kagum diri, dirinya lebih besar, lebih tinggi dan lebih segala-galanya dan memandang rendah terhadap orang lain. Ada dua macam jenis takaburnya manusia. Yaitu Pertama takabur yang bersumber dari nafs / jiwa yang sombong dan takaburnya manusia yang bersumber pada status sosial tinggi yang dimiliki. : 1. Takabur yang bersumber dari nafs / jiwa yang sombong Dalam hal ini, Allah SWT berfirman dalam surat Al Furqan ayat 21 yang artinya: "Berkatalah orang-orang yang tidak menanti-nanti pertemuan (nya) dengan kami:" Mengapakah tidak diturunkan kepada kita malaikat atau (mengapa) kita (tidak) melihat Tuhan kita? "Sesungguhnya mereka memandang besar tentang diri mereka dan mereka benar-benar telah melampoi batas (dalam melakukan) kelaliman. (QS Al Furqan (25): 21). 2. Takaburnya manusia yang bersumber pada status sosial tinggi yang dimiliki Sombong atau takabur seperti ini menyebabkan memandang rendah terhadap orang lain yang status sosialnya lebih rendah. Kesombongan jenis ini dimiliki oleh Raja Fir'aun dan kaum Nabi Saleh dan kaum Ad dan Tsamud Puncak takabur yang pernah terjadi adalah takabur terhadap Allah SWT yaitu menolak kebenaran dan perintah yang datangnya dari Allah SWT. Hal ini dilakukan oleh Iblissebagaimana Firman allah SWT dalam surat Al Baqarah ayat 34: Artinya: "Dan ingatlah ketika Kami berfirman kepada malaikat:" Sujudlah kamu kepada Adam. "Maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir (QS. Al Baqarah (2): 34).

Upload: isa-tri-edi

Post on 15-Dec-2014

37 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Larangan Takabur

Larangan Takabur

Takabur artinya merasa dirinya besar. Maksudnya adalah suatu sikap dan mental kagum diri, dirinya lebih besar, lebih tinggi dan lebih segala-galanya dan memandang rendah terhadap orang lain.

Ada dua macam jenis takaburnya manusia. Yaitu Pertama takabur yang bersumber dari nafs / jiwa yang sombong dan takaburnya manusia yang bersumber pada status sosial tinggi yang dimiliki. :

1. Takabur yang bersumber dari nafs / jiwa yang sombong

Dalam hal ini, Allah SWT berfirman dalam surat Al Furqan ayat 21 yang artinya: "Berkatalah orang-orang yang tidak menanti-nanti pertemuan (nya) dengan kami:" Mengapakah tidak diturunkan kepada kita malaikat atau (mengapa) kita (tidak) melihat Tuhan kita? "Sesungguhnya mereka memandang besar tentang diri mereka dan mereka benar-benar telah melampoi batas (dalam melakukan) kelaliman. (QS Al Furqan (25): 21).

2. Takaburnya manusia yang bersumber pada status sosial tinggi yang dimiliki

Sombong atau takabur seperti ini menyebabkan memandang rendah terhadap orang lain yang status sosialnya lebih rendah. Kesombongan jenis ini dimiliki oleh Raja Fir'aun dan kaum Nabi Saleh dan kaum Ad dan Tsamud

Puncak takabur yang pernah terjadi adalah takabur terhadap Allah SWT yaitu menolak kebenaran dan perintah yang datangnya dari Allah SWT. Hal ini dilakukan oleh Iblissebagaimana Firman allah SWT dalam surat Al Baqarah ayat 34:

Artinya: "Dan ingatlah ketika Kami berfirman kepada malaikat:" Sujudlah kamu kepada Adam. "Maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir (QS. Al Baqarah (2): 34).

Manusia yang takabur, merasa dirinya besar adalah keliru besar, keliru dalam memandang dirinya sendiri, selain sebagai wujud tidak tahu diri, realitanya diatas orang kaya ada yang lebih kaya, diatas orang pandai ada yang lebih pandai, diatas orang kuatada yang lebih kuat dan berikutnya . Barang siapa yang ingin terhormat, ia justru harus merendahkan dirinya, tetapi barang siapa ingin terpuruk jatuh, dipersilakan untuk menyombongkan diri. Barang siapa merendahkan dirinya, Allah SWT akan memuliakan derajatnya, dan barang siapa menyombongkan dirinya, Allah SWT akan menjatukannya

Wahai hamba Allah janganlah kalian menganggap bahwa dirimu adalah orang yg paling berharga, paling mulia, paling terhormat, paling kuat, paling gagah, dan paling pandai daripada orang lain, karena sikap yg demikian adalah termasuk suatu kesombongan, sifat yg dpt

Page 2: Larangan Takabur

menghalangi datangnya kebenaran dan lebih mudah merendahkan orang lain, sebagaimana yg telah di isyaratkan olei Rasulullah SAW di dlm sabdanya yg artinya:

''Takabur itu dapat menolak kebenaran dan menghinakan orang lain'' (H.R. Muslim)

Di tinjau dari segi sasaranya takabur itu di bedakan menjadi 3 macam: pertama, takabur kpd Allah dlm arti tdk mau memperhatikan bahkan tdk mau mengerjakan segala apa yg telah di syari'atkan olei Allah SWT dan dan menganggap remeh thdp ancaman Allah Kedua, takabur kpd baginda Rasulullah SAW, dlm arti tdk mengindahkan sama sekali thdp apa yg telah di syari'atkan oleh Rasulullah SAW. ia lebih percaya dan yaqin thdp pemikiranya sendirì daripada sunnah Rasulullah SAW. Dan yg ketiga, takabur thdp sesama manusia, dlm arti orang lain di anggapnya lebih rendah dan lebih hina daripada dirinya, yg tak perlu di hormati dan disegani bahkan kalau perlu orang lain yg menghormatinya. Dan balasan dari semua itu tidak lain adalah siksa api neraka, sebagai mana firman Allah SWT yg artinya:

''Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina'' (Q.S. Al Mu'min: 60)

Identifikasi Takabur

1. Berjalan dengan angkuh

Orang yang bersifat sombong akan menunjukkan keangkuhannya, misalnya dalam hal berjalan sudah menunjukkan kesombongannya, keangkuhannya. Ketika bertemu dengan orang lain yang dikenalnya memalingkan muka dengan merasa dirinya lebih baik, dan lebih hebat darinya.

2. Ingkar kebenaran Allah.

Perintah dan larangan Allah diingkarinya, tidak mau menjalankan perintah Allah SWT dan tidak mau pula menjauhi larangan Allah SWT. Ayat-ayat Allah ditentang. Al Hadits ditentang. Ia tidak mau menerimanya apalagi menjalankannya.

3. Ujub

Ujub yaitu kagum terhadap dirinya sendiri, membangga-banggakan dirinya sehingga ia merasa lebih baik dan lebih unggul dibanding yang lain, karena itu ia berani menentang meskipun tidak memiliki alasan yang memadai.

4. Hoby mencela dan mendramatisir persoalan .

Orang yang bersikap takabur akan selalu berprasangka yang buruk terhadap orang lain hanya dirinyalah yang paling benar, paling jago, paling super dan paling mulia serta dapat melakukan segala hal. Orang lain dianggapnya kecil, hina, rendah tidak mampu berbuat apa-apa alias tak berdaya.

Page 3: Larangan Takabur

Maka dari itu jangan sampai menjadi orang yang sombong atau tinggi hati. Tempatkan diri kalian agar tidak di cap sebagai orang yang sombong. Jangan sampai merendahkan orang lain. Jangan menganggap diri kalian lebih hebat, lebih cakep, lebih pintar dan lebih kaya dari yang lain. Masing-masing orang memiliki kelebihan dan kekurangan. Berhati-hatilah jangan sampai menyombongkan diri, karena orang yang menyombongkan diri itu oleh Allah tidak bisa berjalan di muka bumi. Sebagaimana firman Allah yang artinya :: "Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong." (Al Isro: 37)

Dalam ayat lain juga disebutkan:

Artinya: Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri (QS. Lukman (31): 18).

Kedua ayat tersebut sangatlah jelas bahwa kita dilarang keras untuk menyombongkan diri (takabur). Maka sikap dan perilaku takabur harus kita jauhi karena sifat tersebut sangat dibenci oleh Allah SWT dan Rasul-Nya dan juga tidak disukai oleh sesama. Kita harus bisa menghindari sifat tersebut apalagi kita sudah tahu dan paham bahwa sifat takabur adalah sifat yang tercela dan terlarang. Perilaku takabur madharatnya lebih besar danmanfaatnya tidak ada. Orang yang berperilaku takabur akan dijauhi oleh sesama, tidak dapat memperbaiki dirinya, dan sengsara dunia akhirat, sengsara di dunia karena ditinggal teman, kolega, rekan dll. dan sengsara di akhirat karena tidak bisa masuk surga.