latar belakang ket
TRANSCRIPT
-
8/16/2019 Latar Belakang KET
1/1
Latar Belakang
Komplikasi kehamilan, persalinan dan nifas merupakan masalah kesehatan yang penting, bila
tidak ditanggulangi akan menyebabkan angka kematian ibu yang tinggi. Kematian seorang ibu
dalam proses reproduksi merupakan tragedi yang mencemaskan. Keberadaan seorang ibu
merupakan tonggak untuk tercapainya keluarga yang sejahtera dan kematian seorang ibu
merupakan suatu bencana bagi keluarganya. Dampak sosial dan ekonomi kejadian ini dapat
dipastikan sangat besar, baik bagi keluarga, masyarakat maupun angkatan kerja. World Health
rganization (200! melaporkan pada tahun 200" terdapat "#$.000 %anita meninggal akibat dari
komplikasi kehamilan dan persalinan, dan &00 ibu meninggal per '00.000 kelahiran hidup
( Maternal Mortality Ratio!.',2
ndonesia sebagai negara berkembang mempunyai angka kematian ibu ()K! yang relatif lebih
tinggi dibandingkan dengan negara*negara )+)-. ada tahun 200" terdapat )K sebesar
&20/'00.000 kelahiran hidup di ndonesia. Berdasarkan profil kesehatan indonesia 200$, )K di
umah +akit periode 200'* 200" cenderung menurun dari 1,"/'000 kelahiran hidup pada tahun
200' menjadi 0,/'000 kelahiran hidup pada tahun 200". -amun pada tahun 200&, )K
mengalami kenaikan tajam dari sebelumnya ','/'000 kelahiran hidup pada tahun 200# menjadi
,$/'000 kelahiran hidup.'
Kehamilan ektopik (K! merupakan salah satu kehamilan yang berakhir abortus, dan sekitar '$
3 kematian dalam kehamilan dikarenakan perdarahan yang dilaporkan disebabkan kehamilan
ektopik yang pecah. Kehamilan ektopik terjadi apabila hasil konsepsi berimplantasi, tumbuh dan
berkembang di luar endometrium normal. Kehamilan ektopik ini merupakan kehamilan yang
berbahaya bagi %anita yang bersangkutan berhubung dengan besarnya kemungkinan terjadi
keadaan ga%at. Keadaan ga%at ini dapat terjadi apabila Kehamilan ktopik 4erganggu (K4!
dimana terjadi abortus maupun ruptur tuba. )bortus dan ruptur tuba menimbulkan perdarahan ke
dalam ka5um abdominalis yang bila cukup banyak dapat menyebabkan hipotensi berat atau
syok. Bila tidak atau terlambat mendapat penanganan yang tepat penderita akan meninggal
akibat kehilangan darah yang sangat banyak.2