latar belakang pemilihan tambang bawah tanah

5
latar belakang pemilihan tambang bawah tanah Latar belakang yang mempengaruhi dipilhnya penambangan dengan system tambang bawah tanah adalah : 1. Perbandingan SR yang besar dan tidak ekonomis untuk ditambang menggunakan system tambang terbuka. 2. Mineralisasi cadangan bahan galian membentuk cebakan yang secara spesifik harus ditambang menggunakan system tambang bawah tanah. 3. Daerah yang akan ditambang merupakan daerah hutan lindung. 4. Penambangan dengan system tambang bawah tanah tidak banyak merusak ekosistem yang ada di sekitar penambangan. Metoda-metoda yang dipakai dalam system penambangan bawah tanah : 1. metode tak disangga ( open stope method ) adalah suatu metoda yang tidak menggunakan timber atau filling dalam menyangga dinding, baik hanging wall maupun footwall. Penyanggaan pada dinding dilakukan dengan pilar-pilar dan baut batuan digunakan untuk penyanggaan local. a. open stope dengan underhand stoping. Pada metode ini,bagian level atas level bawah dihubungkan dengan raise,dan penambangan dimulai dengan memotong bagian atas dari raise sehingga terbentuk jenjang pada cebakan dimana para pekerja berdiri.Dijih lepas kemudian ditarik setahap demi setahap sampai menapai raise,selanjutnyan dijatuhkan kelevel drive dibawahnya.Jadi bijih ditambang dari atas kebawah dengan jenjang menurun dan dijatuhkan menuju haulage drive secra grafitasi sehingga meminimumkan transportasi mekanikal. b. open stope dengan overhand stoping

Upload: setyawanmheery

Post on 30-Nov-2015

11 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

under ground mine

TRANSCRIPT

Page 1: Latar Belakang Pemilihan Tambang Bawah Tanah

latar belakang pemilihan tambang bawah tanah

Latar belakang yang mempengaruhi dipilhnya penambangan dengan system tambang bawah tanah adalah :

1. Perbandingan SR yang besar dan tidak ekonomis untuk ditambang menggunakan system tambang terbuka.

2. Mineralisasi cadangan bahan galian membentuk cebakan yang secara spesifik harus ditambang menggunakan system tambang bawah tanah.

3. Daerah yang akan ditambang merupakan daerah hutan lindung.4. Penambangan dengan system tambang bawah tanah tidak banyak merusak

ekosistem yang ada di sekitar penambangan.

Metoda-metoda yang dipakai dalam system penambangan bawah tanah :

1. metode tak disangga ( open stope method ) adalah suatu metoda yang tidak menggunakan timber atau filling dalam menyangga dinding, baik hanging wall maupun footwall. Penyanggaan pada dinding dilakukan dengan pilar-pilar dan baut batuan digunakan untuk penyanggaan local.

a. open stope dengan underhand stoping.

Pada metode ini,bagian level atas level bawah dihubungkan dengan raise,dan penambangan dimulai dengan memotong bagian atas dari raise sehingga terbentuk jenjang pada cebakan dimana para pekerja berdiri.Dijih lepas kemudian ditarik setahap demi setahap sampai menapai raise,selanjutnyan dijatuhkan kelevel drive dibawahnya.Jadi bijih ditambang dari atas kebawah dengan jenjang menurun dan dijatuhkan menuju haulage drive secra grafitasi sehingga meminimumkan transportasi mekanikal.

b. open stope dengan overhand stoping

overhand stop secara praktis berlawanan sengan underhand stoping yaitu tempat pekerja mengarah keatas dan berada dibawah bijih yang akan ditambang.Bijih ditambang selapis demi selapis dan memungkunkan bijih lepas jatuh ke haulage level yang biasanya dilindungi oleh pilar dari bijih atau timber mat

c. open stope dengan breast stoping (stope and pillar )

Pada metoda ini,pembongkaran bijih dilakukan secara maju (advancing ) terhadap bijih yang terletak horizontal dengan tinggi kurang dari 3 m, dimana kondisi ini tidakk memungkinkan dilakuakn dari atas kebawah. Penyanggaan atap (roof) pada breast stoping biasanya secara permanent atau semi permanent pillar yang terdiri dari bijih itu sendiri

Page 2: Latar Belakang Pemilihan Tambang Bawah Tanah

Untuk cebakan yang lebih tebal, maka bijih ditambang secara berjenjang metode ini digunakan untuk cebakan sampai ketebalan 13 m. pillar yang dibuat kadang-kadang diperkuat dengan sement sekelilingnya.

Pada cebakan yang datar dengan keteblan kurang dari 4-5 m, metoda ini dilakukan dengan menggali bijih sehingga terbentuk " Wide diifts " dan secar sistematis dengan interval teratur ditinggalkan bijih sebagai pillar.

d. Sub level stoping

Pada metode ini, blok bijih dibagi sepanjang jurus cebakan, dan diantara 2 buah stope yang terbentuk dipisahkan oleh pillar.Ketinggian stope dibatasi oleh kekuatan batuan dan lebar stope yang kadang-kadang mencapai 500 feet.

2. Stope dengan penyanggan buatan (supported)

a. Cut and fill stoping

Metoda ini sebgaimana namanya, menerapkan urutan kerja dimana dijih diambil dalam potonga yang sejajar dan setiap potongan yang telah diambil dilakukan pengisian dengan waste fill dalam stope sehingga menyisakan ketinggian ruang yangmencukupi untuk melakukan pemboran bijih. Material filling digunakan sebagai tempat berpjak, apabila bijih telah diledakan dan diambil, maka timbered chute dan manway diperpanjang, sebelum dilakukan kegiatan filling dilakukan untuk mengisi ruang yang terbentuk

Pada Cut and fill,stoping dilakukan secara horizontal atau miring. Bagian punggung akan lenih mudah disanggan pada stoping horizontal dibandingkan stoping miring, lagi pula penggunaan lubang bor horizontal pada peledakan akan membentuk punggung dengan kondisi lebih baik dibandingkan pemboran vertical atau miring. Material filling seringkali berupa waste rock dari kegiatan debelopment dan eksplorasi sekitar tambang kemusian ditumpahkan melaui rise mengarah ke stope yanga akan diisi.Mill tailings merupakan salah satu sumber material filling ternaik untuk mengisi stope.apabila tailing ini telah dikentalkan menjadi sekitar 70 % kepadatan, maka tailing ini dapat dibawa melalui pipa dan ditumpahkan kedalam stope untuk mengankat kekuatan material pengisi, maka dapat ditambahkan sement.

b. Shrinkage stoping

Shrinkage stoping diterapkan untuk badan bijih yang besar, kemiringan 50˚-90˚ ( sleeply ).metoda ini terletak antara kelas open stope dan filled stope.Bijih dihancurkan secara metoda overhand dan dibiarkan terkumpul dalam

Page 3: Latar Belakang Pemilihan Tambang Bawah Tanah

stope. Mengingat bijih akan mengembang dila dihancurkan makia sekitar 35% dari volume batuan yang dihancurkan setiap peledakan harus diambil untuk memberikan ruangan yang cukup dagi pekerja untuk bekerja diantara bagian atas bijih lepas dengan atap.

Apabila bijihnya lemah, maka bagian atap diatas pekerja dapat disangga dengan baut batuan selama penambangan. Dinding stope secara otomatis akan disangga oleh bijih lepas sampai kegiatan penambangan bijih selesai. Selanjutnya bijih diambil secara keseluruhan, membentuk stope yang kosong. Dalam kasus ini membetuk open stope atau metode shrinkage stoping general.Apabila dikhawatirkan akan terjadi keruntuhan, dan hal ini tidak diinginkan, maka stope dapt diisi oleh wate yang berasal dari stope atau kegiatan diatasnya,dalam kasus in membentuk filled stope atau metode shrinkage and fill. Development yang dilakukan mirip dengan sublevel stoping, kecuali tidak mempunyai sublevel.Penambangan bijih dilakukan pada sayatan horizontal dimulai dari bagian bawah mengarah ketas melalui suatu manway.Manway dibuat dekat pillar vertical yang memisahkan stope yang berdekatan.Pillar vertical berukuran lebar diatas 40 feet

c. Square-set stoping

Pada metoda ini, bakas penambangan secara sistematis disngga dengan timbering.Fungsi utma dari dari suatu squre set adalah sebagai penyangga sementara terhadap dinding dan atap satu suatu daerah bekas peledakan dan sebagai jalan masuk kedaerah kerja.

d. Stull Stoping

Stull stoping termasuk kedalam penyanggaan yang dilakukan secara overhand.Dengan menggunakan pillar buatan dari waste rock dan stull timber yang menyanggan dan melintang pada stope.stull dipasang pada geometri yang sistematis.berfungsi sebagai berpijak pekerja dan sebagai peluncur bijih,membentuk corong dan manway lining,dan sebagi penyangga lekat.