latar belakangaaaaa
DESCRIPTION
aaaaaaaaTRANSCRIPT
LATAR BELAKANG
Kegiatan Kunjungan kefarmasian BEM KM Fakultas Farmasi Universitas
Andalas merupakan kegiatan yang di tujukan kepada mahasiswa S1 Fakultas
Farmasi Universitas Andalas selama tiga hari pada libur semester ganjil mulai dari
tanggal 21 Desember 2015 – 17 Januari 2016. Kegiatan kunjungan ini di
sesuaikan dengan apotek, puskesmas, rumah sakit di daerah tempat tinggal
peserta.
Kegiatan kunjungan kefarmasian merupakan salah satu metode bagi
mahasiswa farmasi untuk mengenali praktek kefarmasian secara langsung dengan
terjun ke lapangan , selain sebagai kurikulum di Fakultas Farmasi Universitas
Andalas, kegiatan ini sangat bermanfaat dan memberikan dampak yang positif.
Dengan adanya kegiatan ini diharapkan peserta yang nantinya akan
menjadi calon apoteker maupun yang bekerja di kefarmasian memiliki
pengetahuan yang lebih baik lagi guna meningkatkan kualitas diri dan
kemampuannya.
1
ISI
1. Hari Pertama
Kunjungan Kefarmasian pada hari pertama yaitu monografi Apotek/
Puskesnas/ Rumah Sakit.
1. Struktur
Apoteker Pengelola Apotek (APA) : Nuzulia,S.Farm,Apt
Pemilik Sarana Apotek (PSA) : 1. Hj.Yardek,Spd
2. Dra. Yasmiwarti
Asisten Apoteker (AA) : 1. Bang Romy
2. Bang Yudha
3. Kak Puput
Juru Racik : 1. Bang Romy
2. Bang Yudha
3. Kak Puput
Petugas/staff 1.Ibu Azizah
2.Bang Afri
2. Klasifikasi
APA (Apoteker Pengelola Apotek) adalah sarjana farmasi yang lulus
pendidikan profesi dan telah mengucapkan sumpah berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku berhak melakukan pekerjaan
kefarmasian di Indonesia sebagai apoteker.
PSA ( Pemilik Sarana Apotek) adalah orang yang mendirikan apotek.
Bertugas untuk menyediakan segala sarana dan prasarana yang dibutuhkan
apotek.
AA (Asisten Apoteker) adalah mereka yang berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku berhak melakukan pekerjaan
kefarmasian sebagai Asisten Apoteker
Juru racik
Petugas/staff
2
3. Fungsi dan Tugas
Adapun tugas dan fungsi apotek menurut peraturan pemerintah No. 25
tahun 1980 yaitu :
a. Tempat pengabdian profesi seoorang Apoteker yang telah mengucapkan
sumpah jabatan.
b. Sarana Farmasi yang melaksanakan percikan, pengubahn bentuk, dan
penyerahan obat atau bahan baku obat.
c. Sarana penyalur perbekalan Farmasi yang harus menyebarkan obat yang di
perlukan masyarakat secara meluas dan merata.
APA
Memimpin sekuruh kegiatan apotek, baik kegiatan teknis maupun
non teknis kefarmasian sesuai ketentuan maupun perundang-
undangan yang berlaku.
Mengatur, melaksanakan dan mengawasi administrasi.
Mengusahakan agar apotek yang dipimpinnya dapat memberikan
hasil optimal sesuai dengn rencana kerja dengan cara
meningkatkan omset , mengadakan pembelian yang sah dan
penekanan biaya serendah mungkin.
Melakukan pengembangan usaha apotek.
PSA
Memimpin dan mengatur kerja di apotek
Memberi pengarahan kepada apoteker dan asisten apoteker
Memberikan modal untuk membeli persediaan obat
Mengontrol sistem keuangan di apotek secara rutin
Mengawasi jalannya apotek
AA
Membantu Apoteker dalam pelayanan kefarmasian
Menyetor daftar obat yang yang masuk maupun keluar untuk
membantu apoteker
Melayani pasien
Juru racik
Melayanai resep dokter, penjual obat bebas
3
Menyusun resep menurut nomor urut, tanggal, mencatat dalam
buku laporan resep, serta membundel dan menyimpannya
Menyusun obat di ruang racik sesuai dengan abjad
Mencatat keluar masuk obat di kartu stok
Mencatat keluar masuk obat psikotropika dan narkotik pada buku
kartu stok dan buku laporan penyaluran obat psikotropika dan
narkotika.
Petugas/staff adalah
Pelaporan pajak
4. Sejarah Apotek
Sejarah dari apotek ini tidaklah terlalu rumit , apotek ini didirikan pada
tahun 1991. Bermula dengan nama Bhakti Farma lau berubah menjadi Bhakti
Medika Farma pada tahun 2000
5. Identitas Apotek
Nama Apotek : Apotek Bhakti Medika Farma
Alamat : Jln. Ade Irma Suryani No.2 (Simp.benteng)
Payakumbuh
Telepon : (0752) 92870
6. Fasilitas
Fasilitas yang dimiliki oleh Apotek Bhakti Medika Farma adalah praktek
dokter, tepatnya prakter dokter spesialis penyakit dalam oleh dr.Yuli Cardo
Ardiles,Sp.PD dokter spesialis Paru dan Asma dr.Oyong Putra,Sp.P dokter
spesialis THT dr.Aminudin Todo,Sp.THT. Selain itu fasilitas yang ada di apotek
ini diantaranya adalah ruang tunggu, ruang perawatan/ruang dokter, ruang racik,
gudang obat, Labor, WC, tempat sholat.
4
2. Hari Kedua
Kunjungan Kefarmasian pada hari kedua yaitu mengetahui mekanisme
penyimpanan dan penggolongan obat.
1. Jenis-jenis produk yang dijual
Adapun jenis-jenis produk yang di jual adalah sebagai berikut :
Obat bebas
Obat bebas yang dijual di Apotek Bhakti Medika Farma. Antara lain
Paracetamol, Sanmag, Termorex, Salaf, Mylanta, Panadol, Vitacimin
C, Vitamin C ipi, Neurobion, Dexanta, dan lain-lain.
Obat bebas terbatas
Obat bebas terbatas yang di jual di Apotek Bhakti Medika Farma.
antara lain Dulcolax,Proris Ibuprofen, Bodrex, Insto, dan lain-lain.
Obat keras
Pada umumnya Apotek Bhakti Medika Farma menjual obat keras.
Obat keras yang dijual antara lain Ambroxol, Mecobalamin,
Clopidogrel, Propanolol, Candersatan Cilexetil, Clindamycin,
Amoxicillin, Ondonsetron, Ulsidex, Ranitidin, Acpulsif, Profat
Sucralfate, Cefadroxsil, Meloxicam, Loprezol lansoprazole,
Flunarizine, MethylPrednisolone, Hexymer 2, Fluimucil, Co
Amoxiclav, Pyridoxin, Phenytoin Sodium, Allopurinol, Glimepride,
Ambroxol, Antalgin, Metformin, Cetirizine, Amitriptyline,
Omeperazole, Chlorampenicol, Valdimex 5, Foransi, Asabium,
Inerson Salep, Ondasetron HCL, Merlopam, Levopar, Ketonazole,
dan lain-lain.
Narkotik
Apotek Bhakti Medika Farma hanya sedikit menjual obat narkotik,
diantaranya Codeine, dan lain-lain.
Psikotropik
Apotek Bhakti Medika Farma hanya sedikit menjual obat
psikotropik, diantaranya Alprazolam, Phetoin, Hexymer, Tramadol,
Diazepam, Valisanbe, dan lain-lain.
5
Dan lain-lain
Apotek Bhakti Medika Farma juga menyediakan cairan infus, slang-
slang yang biasa digunakan untuk operasi, jarum suntik, handscoon,
masker, dan lain-lain.
2. Adminstrasi
a. Surat pemesanan
Surat pemesanan obat tidak dikirimkan pihak apotek kepada PBF,
melainkan surat pemesanan lansung diberikan kepada salesnya saja.
Sebelum membuat surat pemesanan obat dilakukan terlebih dahulu
perencanaan pemesanan obat
b. Faktur
Faktur adalah sebagai bukti pembelian produk yang diberikan oleh PBF
kepada apotek.
c. Kwitansi Pembayaran
Bukti pembayaran pembelian obat oleh pasien.
3. Daftar Obat Wajib Apotek (DOWA) dan Daftar Obat Essensial Nasional
(DOEN)
Adapun DOWA adalah sebagai berikut :
a. DAFTAR OBAT WAJIB APOTEK (DOWA) NO.1
Aminofilin Supp
Asam Mefenamat
Asetilsistein
Astemizole
Betametason
Bisakodil Supp.
Bromhexin
Desoksimetason
Dexchlorpheniramine
maleat
Glafenin
Heksakklorofene
Hexetidine
Hidrokortison
Hidroquinon
Hidroquinon dgn
PABA
Homochlorcyclizin HCl
Karbosistein
Ketotifen
6
Difluocortolon
Dimethinden maleat
Ekonazol
Eritromisin
Framisetna SO4
Fluokortolon
Fopredniliden
Gentamisin SO4
Nama Obat
Kloramfenikol
Lidokain HCl
Linestrenol
Mebendazol
Mebhidrolin
Metampiro
b. DAFTAR OBAT WAJIB APOTEK (DOWA) NO.2
Albendazol
Bacitracin
Benorilate
Bismuth subcitrate
Carbinoxamin
Clindamicin
Dexametason
Dexpanthenol
Diclofenac
Diponium
Fenoterol
Flumetason
Hydrocortison butyrat
Ibuprofen
Isoconazol
Ketokonazole
Levamizole
Methylprednisolon
Niclosamide
Noretisteron
Omeprazole
Oxiconazole
Pipazetate
Piratiasin Kloroteofilin
Pirenzepine
Piroxicam
Polymixin B Sulfate
Prednisolon
Scopolamin
Silver Sulfadiazin
Sucralfate
Sulfasalazine
Tioconazole
Urea
7
c. DAFTAR OBAT WAJIB APOTEK (DOWA) NO.3
Alopurinol
Aminofilin supositoria
Asam Azeleat
Asam Fusidat
Bromheksin
Diazepam
Diklofenak natrium
Famotidin
Gentamisin
Glafenin
Heksetidin
Klemastin
Kloramfenikol (Obat
Mata)
Kloramfenikol (Obat
Telinga)
Mebendazol
Metampiron +
Klordiazepoksid
Mequitazin
Motretinida
Orsiprenalin
Piroksikam
Prometazin teoklat
Ranitidin
Satirizin
Siproheptadin
Toisiklat
Tolnaftat
Tretinoin
Adapun Daftar Obat Esensial Nasional diantaranya sebagai berikut :
a) Analgesic narkotik : fentanil, kodein, morfin, petidin, sufentanil
b) Analgesic non-narkotik : ibuprofen, ketoprofen, matrium
diklofenak,Paracetamol
c) Anastetik umum dan oksigen : halothan, isoflusan, ketamin, midazolam,
Nitrogen oksida, oksigen, proparol
4. Pelaporan
Pelaporan pajak
Pelaporan obat psikotropika dan narkotika
Pelaporan penjualan
8
3. Hari Ketiga
Pada hari ketiga ini peserta mengetahui dan memahami aspek pelayanan kefarmasian di apotek :
Pelayanan Obat dengan Resep
Pasien mebawa resep pengecekan resep/skrining
pengecekan stok resep/obat apoteker menyampaikan harga
kesepakatan transaksi
Pelayanan Obat tanpa Resep
Pasien datang membeli obat mengecek stok obat
menyampaikan harga kesepakatan transaksi
Catatan : Untuk pasien yang memesan obat keras, psikotropika dan narkotika tanpa resep dokter tidak akan dilayani
9
PEMBAHASAN
Apotek adalah suatu tempat dilakukannya pekerjaan kefarmasian, dan
berbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat. Pengertian ini berdasarkan
pada Keputusan Menteri Kesehatan RI No.1332/Menkes/SK/X/2002.
Apoteker adalah tenaga profesi yang memiliki dasar pendidikan serta
keterampilan di bidang kefarmasian. Pekerjaan kefarmasian apoteker di apotek
adalah bentuk hakiki dari profesi apoteker. Hal ini dikarenakan apoteker
merupakan motor penggerak kemajuan apotek. Sebelum melaksakan tugasnya
seorang APA wajib memiliki Surat Izin Apotek (SIA) yang berlaku seterusnya
selama apotek masih beroperasi. Dalam sebuah apotek ada seorang apoteker yang
bertanggungjawab terhadap pengelolaan apotek yang disebut APA (Apoteker
Pengelola Apotek), selain itu juga ada Asisten Apoteker (AA) yang membantu
tugas dari apoteker. Asisten Apoteker yang dimuat dalam Keputusan Menteri
Kesehatan RI No. 1332/Menkes/SK/X/2002 adalah mereka yang berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku berhak melakukan pekerjaan
kefarmasian sebagai Asisten Apoteker. Di sebuah apotek juga terdapat PSA yang
merupakan pendiri dari apotek dan mengawasi jalannya apotek serta menyediakan
sarana dan prasarana yang dibutuhkan.
Sesuai dengan Permenkes RI No. 922/MENKES/PER/X/1993 pasal 5,
Apoteker Pengelola Apotek (APA) harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
a) Ijazah telah terdaftar pada Departemen Kesehatan.
b) Telah mengucap sumpah/janji sebagai Apoteker.
c) Memiliki Surat Izin Kerja dari Departemen Kesehatan.
d) Memenuhi syarat kesehatan fisik dan mental untuk melaksanakan
tugasnya sebagai Apoteker
e) Tidak bekerja disuatu perusahaan farmasi dan tidak menjadi Apoteker
Pengelola Apotek lain.
Adapun tugas dan fungsi apotek menurut peraturan pemerintah No. 25
tahhun 1980 yaitu sbb:
a. Tempat pengabdian profesi seorang Apoteker yang telah
mengucapkan sumpah jabatan.
10
b. Sarana Farmasi yang melaksanakan percikan, pengubahn bentuk,
dan penyerahan obat atau bahan baku obat.
c. Sarana penyalur perbekalan Farmasi yang harus menyebarkan obat
yang di perlukan masyarakat secara meluas dan merata.
Tugas dan kewajiban Apoteker di apotek adalah sebagai berikut :
1. Memimpin seluruh kegiatan apotek, baik kegiatan teknis maupun
non teknis kefarmasian sesuai ketentuan maupun perundang-
undangan yang berlaku.
2. Mengatur, melaksanakan dan mengawasi administrasi.
3. Mengusahakan agar apotek yang dipimpinnya dapat memberikan
hasil optimal sesuai dengn rencana kerja dengan cara
meningkatkan omset , mengadakan pembelian yang sah dan
penekanan biaya serendah mungkin.
4. Melakukan pengembangan usaha apotek.
Pada setiap apotek sekurang-kurangnya harus mempunyai seorang
apoteker sesuai dengan PP 31 tentang pelayanan kefarmasian yang mana apotek
tidak boleh melayani resep jika apotekernya tidak ada “ no apoteker no servis”.
Oleh karenanya dibutuhkan asisten apoteker untuk menggantikan apoteker selagi
dia tidak di tempat. Begitupun halnya bagi apotek dibawah naungan rumah sakit.
Di apotek tempat saya magang ini memiliki fasilitas diantaranya ruang
tunggu, praktek kerja dokter, ruang racik, gudang obat, labor WC, tempat sholat.
Dan sembari menunggu pasien juga dapat menonton TV yang tersedia di ruang
tunggu. Lokasi dari apotek ini juga sangat strategis karena terletak di pusat kota
dan juga berdekatan dengan RSUD Adnaan WD payakumbuh. Apotek ini juga
bisa dikatakan bersih dan rapi dengan sampah yang terjaga.
Selama di apotek ini saya diajarkan untuk membaca resep pasien, cara
menggiling obat yang benar, melayani pasien, dan lain sebagainya.
Sebuah apotek harus menyediakan DOWA (Daftar Obat Wajib Apotek)
yaitu berupa obat demam dan obat obat bebas lainnya.
Adapun jenis - jenis obat yang biasa disediakan oleh apotek adalah berupa
obat bebas, obat bebas terbatas, obat keras, narkotik, psikotropik, prekusor serta
obat tradisional seperti jamu.
11
Pada apotek, terdapat administrasi surat menyurat berupa surat pemesanan
(SP), copy resep dan kwitansi. SP ini juga terdiri dari SP biasa, SP narkotik, SP
psikotropik dan SP prekusor. Masing-masing SP itu terdiri dari empat rangkap
yang masing-masingnya akan di serahkan kepada dinas kesehatan , BPOM , PBF,
dan untuk apotek itu sendiri dengan warna SP berbeda tiap masing-masingnya. SP
itu biasanya diserahkan ke sales obat ataupun rep obat.
Apotek Bhakti Medika Farma memperoleh obat atau berbekalan farmasi
dari Pedangan Besar Farmasi (PBF). Yang mana PBF akan secara intensif
memberikan suplai obat kepada apotek. Sistem pembayarannya dapat secara tunai
ataupun kredit.
Selang satu atau dua hari obat yang dipesan akan diterima dan apotek juga
akan menerima faktur pembeliannya. Ketika barang datang maka apoteker atau
asisten apoteker harus segera mengecek faktur dan surat pemesanan untuk melihat
kesesuaian barang yang dipesan. Dengan mekanismenya :
a) Mencocokkan nama barang, nomor batch,jumlah barang,harga
barang,expired date denga keterangan yang ada di surat pemesanan
dan faktur.
b) Setelah semua barang yang dipesan sesuai maka faktur di paraf dan
di berikan stempel. Namun apabila terjadi ketidaksesuaian , maka
apotek dapat meretur barang tersebut.
c) Faktur asli akan diberikan kepada pihak PBF dan copyannya sebagai
arsip apotek.
d) Apabila pembayaran sudah lunas faktur asli yang ada di PBF akan
dikembalikan ke pihak Apotek
Daftar obat wajib apotek (DOWA) adalah obat yang dapat diserahkan tanpa
resep dokter oleh apoteker di apotek
Obat wajib apotek No. 1 (artinya yang pertama kali ditetapkan)
a. Obat kontrasepsi : Linestrenol (1 siklus)
b. Saluran cerna : Antasid dan Sedativ/Spasmodik (20 tablet)
c. Obat mulut dan tenggorokan : Salbutamol (20 tablet)
Obat wajib apotek No. 2: Bacitracin Cream (1 tube), Clindamicin Cream
(1 tube), Flumetason Cream (1 tube), dll
12
Obat Wajib Apotek No.3 : Ranitidin, Asam fusidat, Alupurinol, dll
Daftar Obat Essensial Nasional (DOEN) merupakan daftar obat terpilih
yang paling dibutuhkan dan diupayakan tersedia di unit pelayanan kesehatan
sesuai dengan fungsi dan tingkatannya.
Contoh Obat Esensial Nasional (DOEN) 2008
1. Analgesik, antipiretik, antiinflamasi non steroid, antipiral.
2. Anastetik (anastetik local, anastetik umum dan oksigen)
Dan untuk pelayanan di apotek Bhakti Medika Farma ada yang memakai
resep dan ada yang tidak. Di apotek Bhakti Medika Farma misalnya pelayanan
dengan resep itu biasanya AA akan menerima resep dan seterusnya resep itu di
cek berdasarkan ketersediaannya, kemudian dinyatakan harganya, jika harga obat
sudah disepakati dengan pasien , maka obat akan di ambil. Dan Apoteker yang
bertugas akan menjelaskan perihal tentang obat, misalnya cara pakai dan indikasi.
Kemudian Apoteker akan menyerahkan obatnya. Sedangkan untuk obat tanpa
resep itu biasanya AA yang akan melayani dan mengambil obat serta
menyerahkannya langsung ke pasien karna biasanya untuk obat tanpa kebanyakan
pasien meminta obat bebas atau obat tradisional seperti jamu.
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
1027/Menkes/SK/IX/2004, Terutama pada BAB III , bahwa pelayanan
kefarmasian meliputi :
Pelayanan resep
a. Skrining Resep , meliputi:
1. Persyaratan administrasi : nama, SIP,alamat dokter,tanggal penulisan,
tanda tangan dokter, nama obat, potensia, dosis, cara pemakaian dal
lainnya
2. Kesesuaian farmasetik : bentuk sediaan, dosis, potensi, stabilitas,
inkompatibilitas, cara dan lama pemberian.
3. Pertimbangan klinis : adanya alergi, efek samping, interaksi ,
kesesuaian dosis.
13
b. Penyiapan obat
1. Peracikan Etiket
2. Kemasan obat yang diserahakan
3. Penyerahan obat
4. Informasi obat dari apoteker kepada pasien misalnya mengenai dosis,
efek farmakologi, cara pemakaian , jangka waktu obat, aktivitas serta
makanan dan minuman yang harus dihindari selama terapi
5. Konseling
6. Monitoring penggunaan obat
14
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Apotek adalah tempat dilakukannya pekerjaan kefarmasian guna
perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat.
Apotek terdiri dari APA, PSA dan AA.
Apoteker yang bekerja haruslah memiliki Surat Izin Kerja dan sudah
mengucapkan sumpah apoteker.
Sebuah apotek harus menyediakan DOWA dan obat lainnya seperti obat
bebas, obat bebas terbatas, obat keras, narkotik, psikotropik, prekusor dan
obat tradisional.
Administrasi apotek terdiri dari SP, copy resep dan kwitansi
B .Saran
Diharapakan kegiatan ini bisa berlanjut untuk tahun berikutnya
Peserta sungguh-sungguh dan serius dalam menjalani kegiatan ini
Peserta bisa mengambil pelajaran dan ilmu dalam kegitan ini
15