latihan overhead departementalisasi (1)
DESCRIPTION
Akuntansi BiayaTRANSCRIPT
Metoda Langsung
PT ABADI JAYA adalah perusahaan manufaktur yang menghasilkan produk
sarung tangan kulit untuk olahraga golf. Perusahaan memiliki dua departemen
produksi, yaitu Departemen Pemotongan (A) dan Departemen Penjahitan (B).
Selain itu, terdapat 2 departemen pendukung, yaitu Departemen Pemeliharaan
gedung (X) dan Departemen Administrasi Umum (Y). Berikut ini adalah
overhead pabrik teranggarkan total perusahaan:
Departemen Pendukung (Overhead estimasian):
Departemen X Rp20.000.000Departemen Y 15.000.000
Departemen Produksi (Overhead estimasian):
Departemen A 73.000.000Departemen B 89.200.000
Data lainnya adalah sebagai berikut:
Departemen Jam kerja langsung
estimasian
Luas lantai estimasian
Jam kerja total estimasian
X - 700 1.000Y - 500 700A 1.800 1.000 2.800B 950 3.000 1.200
Total 2.750 5.200 5.700
Alokasi overhead Departemen X berbasis pada luas lantai. Alokasi overhead
Departemen Y berbasis pada jam kerja total. Tarif overhead pabrik Departemen
A dan B berdasarkan jam kerja langsung. Dapatkah anda menjelaskan mengapa
basis itu yang dipilih? Alokasi overhead teranggarkan Departemen X dan Y
adalah sebagai berikut:
Perhitungan
Alokasi dari Departemen X:
Alokasi kemasing-masing departemen produksi adalah:
Departemen Tarif alokasi
Luas lantai (m2)
Alokasi diterima
A Rp5.000 1.000 Rp5.000.000B 5.000 3.000 15.000.000
Total 4.000 Rp20.000.000
Alokasi dari Departemen Y:
Alokasi kemasing-masing departemen produksi adalah:
Departemen Tarif alokasi
Jam kerja total
Alokasi diterima
A Rp3.750 2.800 Rp10.500.000B 3.750 1.200 4.500.000
Total 4.000 Rp15.000.000
Setelah masing-masing departemen produksi mendapatkan alokasi overhead
pabrik dari departemen pendukung, maka tarif overhead pabrik bebanan
berbasis jam kerja langsung dapat dihitung sebagai berikut:
Tarif overhead pabrik dibebankan Departemen A:
Tarif overhead pabrik dibebankan Departemen B:
Tabel alokasi dan tarif overhead pabrik per departemen adalah sebagai berikut:
Departemen Pendukung Departemen ProduksiDepartemen
XDepartemen
YDepartemen
ADepartemen
BTeranggarkan Rp20.000.000 Rp15.000.000 Rp73.000.000 Rp89.200.000Alokasian ke departemen A dan B
(20.000.000)(15.000.000)
5.000.00010.500.000
15.000.0004.500.000
Teranggarkan setelah alokasian
Rp0 Rp0 Rp88.000.000 Rp108.700.000
Tarif overhead per jam kerja langsung
Rp48.889 Rp114.421
Metoda Bertahap
PT ABADI JAYA adalah perusahaan manufaktur yang menghasilkan produk
sarung tangan kulit untuk olahraga golf. Perusahaan memiliki dua departemen
produksi, yaitu Departemen Pemotongan (A) dan Departemen Penjahitan (B).
selain itu, terdapat 2 departemen pendukung, yaitu Departemen Pemeliharaan
gedung (X) dan Departemen Administrasi Umum (Y). Berikut ini adalah
overhead teranggarkan total perusahaan:
Departemen Pendukung (Overhead estimasian):
Departemen X Rp20.000.000Departemen Y 15.000.000
Departemen Produksi (Overhead estimasian):
Departemen A 73.000.000Departemen B 89.200.000
Data lainnya adalah sebagai berikut:
Departemen Jam kerja langsung
estimasian
Luas lantai
estimasian
Jam kerja total estimasian
X - 700 1.000Y - 500 700A 1.800 1.000 2.800B 950 3.000 1.200
Total 2.750 5.200 5.700
Alokasi overhead departemen pendukung X didasarkan pada luas lantai.
Alokasi overhead departemen Y didasarkan pada jam kerja total. Tarif BOP
departemen A dan B berdasarkan jam kerja langsung. Alokasi overhead
dianggarkan departemen X dan Y adalah sebagai berikut:
Perhitungan
Alokasi dari Departemen X:
Alokasi kemasing-masing departemen produksi adalah:
Departemen Tarif alokasi
Luas lantai (m2)
Alokasi diterima
Y Rp4.444 500 Rp2.222.000A 4.444 1.000 4.444.000B 4.444 3.000 13.332.000
Total 4.500 Rp20.000.000
Alokasi dari Departemen Y:
Alokasi kemasing-masing departemen produksi adalah:
Departemen Tarif alokasi
Jam kerja total
Alokasi diterima
A Rp 4305,5 2.800 Rp 12.055.400B 4305,5 1.200 5.166.600
Total 4.000 Rp 17.222.000
Setelah masing-masing departemen produksi mendapatkan alokasi kos dari
departemen pendukung, maka tarif overhead pabrik dibebankan berbasis jam
kerja langsung dapat dihitung sebagai berikut:
Tarif overhead pabrik dibebankan (bebanan) Departemen A:
Tarif overhead pabrik dibebankan Departemen B:
Tabel alokasi dan tarif overhead pabrik per departemen adalah sebagai berikut:
Departemen Pendukung Departemen ProduksiDepartemen
XDepartemen
YDepartemen
ADepartemen
BTeranggarkan Rp20.000.000 Rp15.000.000 Rp73.000.000 Rp89.200.000Teralokasi ke departemen Y, A dan B
(20.000.000) 2.222.000 4.444.000 13.332.000
Subtotal Rp17.222.000 Rp77.444.000 102.532.000Teralokasi ke departemen A dan B
(17.222.000) 12.055.400 5.166.600
Teranggarkan setelah alokasi
Rp0 Rp0 Rp89.499.400 Rp107.698.600
Tarif overhead per jam kerja langsung
Rp49.722 Rp113.367
Metoda Aljabar
PT ABADI JAYA adalah perusahaan manufaktur yang menghasilkan produk
sarung tangan kulit untuk olahraga golf. Perusahaan memiliki dua departemen
produksi, yaitu Departemen Pemotongan (A) dan Departemen Penjahitan (B).
selain itu, terdapat 2 departemen pendukung, yaitu Departemen Pemeliharaan
gedung (X) dan Departemen Administrasi Umum (Y). Berikut ini adalah kos
overhead dianggarkan total perusahaan:
Departemen Pendukung (overhead estimasian):
Departemen X Rp20.000.000Departemen Y 15.000.000
Departemen Produksi (overhead estimasian):
Departemen A 73.000.000Departemen B 89.200.000
Data lainnya adalah sebagai berikut:
Departemen Jam kerja langsung
estimasian
Luas lantai estimasian
Jam kerja total estimasian
X - 700 1.000Y - 500 700A 1.800 1.000 2.800B 950 3.000 1.200
Total 2.750 5.200 5.700
Alokasi overhead Departemen X didasarkan pada luas lantai. Alokasi overhead
Departemen Y didasarkan pada jam kerja total. Tarif overhead pabrik
departemen A dan B berdasarkan jam kerja langsung. Alokasi overhead
teranggarkan Departemen X dan Y adalah sebagai berikut:
Perhitungan
Perhitungan proporsi alokasi kos antar departemen pendukung:
Departemen X(dialokasi berdasar
luas lantai)
Departemen Y(dialokasi
berdasarkan jam kerja total)
Departemen Pendukung:
X - 1.000Y 500 -
Departemen Produksi:
A 1.000 2.800B 3.000 1.200
Total 4.500 5.000
Proporsi yang diterima X dari Y (Y → X) adalah sebesar:
*pada kasus ini informasi jam kerja untuk departemen Y tidak diberikan
sehingga jam kerja total adalah penjumlahan jam kerja di Departemen X, A,
dan B. Jika informasi tersebut tersedia maka tetap informasi jam kerja di
Departemen Y akan diabaikan untuk menentukan jumlah total.
Arti dari 0,2Y adalah Departemen X akan mendapatkan alokasi sebesar 0,2 atau
20% dari overhead pabrik teranggarkan total Departemen Y. Total disini adalah
penjumlahan overhead pabrik teranggarkan Departemen Y sebelum mendapat
alokasi dari Departemen X dan alokasi overhead pabrik dari Departemen X.
Proporsi yang diterima Y dari X (X → Y) adalah sebesar:
Sehingga, berdasarkan perhitungan alokasi yang diterima oleh departemen
pendukung dari departemen pendukung lainnya, overhead pabrik total
dimasing-masing departemen pendukung adalah sebagai berikut:
X = 20.000.000 + 0,2Y
Y = 15.000.000 + 0,1111X
Langkah berikutnya adalah menyelesaikan persamaan di atas menjadi:
Y = 15.000.000 + 0,1111 (20.000.000 + 0,2Y)
Y = 15.000.000 + 2.222.000 + 0,02222Y
Y - 0,02222Y = 17.222.000
0,9778Y = 17.222.000
Y = 17.222.000/0,9778
Y = 17.613.009
Besaran overhead teranggarkan Departemen Y setelah mendapat alokasi dari
Departemen X adalah Rp17.613.009. Besaran overhead teranggarkan total di
departemen X adalah:
X = 20.000.000 + 0,2Y
X = 20.000.000 + 0,2(17.613.009)
X = 20.000.000 + 3.522.602
X = 23.522.602
Setelah overhead teranggarakan total masing-masing departemen pendukung
didapatkan, langkah berikutnya adalah menghitung besaran alokasi.
Alokasi dari departemen X:
Alokasi kemasing-masing departemen produksi adalah:
Departemen Tarif alokasi Luas lantai (m2)
Alokasi diterima
Y Rp5.227,24 500 Rp2.613.620A 5.227,24 1.000 5.227.240B 5.227,24 3.000 15.681.742*
Total 4.500 Rp23.522.602* hasil pembulatan
Alokasi dari departemen Y:
Alokasi kemasing-masing departemen produksi adalah:
Departemen Tarif alokasi
Jam kerja total
Alokasi diterima
X Rp3.522,6 1.000 Rp3.522.600A 3.522,6 2.800 9.863.280B 3.522,6 1.200 4.227.129*
Total 5.000 Rp 13.381.600*pembulatan
Setelah masing-masing departemen produksi mendapatkan alokasi kos dari
departemen pendukung, maka tarif overhead pabrik dibebankan (bebanan)
departemen produksi berbasis jam kerja langsung dapat dihitung sebagai
berikut:
Tarif overhead pabrik dibebankan departemen A:
Tarif overhead pabrik dibebankan departemen B:
Tabel alokasi dan tarif overhead pabrik per departemen adalah sebagai berikut:
Departemen Pendukung Departemen ProduksiDepartemen
XDepartemen
YDepartemen
ADepartemen
BTeranggarkan Rp20.000.000 Rp15.000.000 Rp73.000.000 Rp89.200.000Teralokasi ke departemen Y, A dan B
(23.522.602) 2.613.620 5.227.240 15.681.742
Teralokasi ke departemen X, A dan B
3.522.600 (17.613.009) 9.863.280 4.227.129
Teranggarkan total
Rp0 Rp0 Rp88.090.520 Rp109.108.871
Tarif overhead per jam kerja langsung
Rp48.939,18 Rp114.851,44