lbm 3 mp.docx
TRANSCRIPT
-
7/27/2019 LBM 3 MP.docx
1/22
Terminologi1. Populasi : wilayah generalisasi yang terdiri atas ; obyek/subyek, yang
mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
2. Sample : bagian dari populasi yang dipilih dengan cara tertentu hinggadianggap mewakili populasinya.
3. Instrument penelitian : cara dan ataupun alat mengumpulkan data dalam penelitian4. Cross sectional : penelitian yang melakukan observasi atau pengukuran variable
pada satu saat tertentu.
Mencari hubungan antara satu keadaan dengan keadaan lain yg
terdapat pada satu populasi yang sama.
5. Case control : penelitian yang dilakukan dengan mengidentifikasi subyek yangmerupakan kasus (subyek dengan karakter positif), kemudian
diikuti secara retrospektif. Ada tidaknya factor resiko yg berperan.Jika 2 atau lebih keadaan yang ingin dijelaskan berasal dari 2
populasi yang berbeda dan dilihat hubungannya satu dengan yang
lain (jika yang ingin diketahui penyebab).
6. Cohort : penelitian yg mengidentifikasi kausanya terlebih dahulu,kemudian subyek diikuti secara prospektif selama periode tertentu
untuk mencari ada tidaknya efek.
7. Valid : teruji kebenarannya.8. Representative : mewakili ciri2 sample yang berkaitan dengan tujuan penelitian
sama atau hampir sama dengan ciri2 populasinya.
9. Reliabilitas : instrument yg bila digunakan beberapa kali untuk mengukurobyek yang sama akan menghasilkan data yg sama.
-
7/27/2019 LBM 3 MP.docx
2/22
Concept Mapping
Learning Issue1. Jenis-jenis penelitiana. Berdasarkan hasil/alasan yang diperoleh :
i.
Penelitian dasar : penelitian yang mempunyai alasan intelektual dalamrangka pengembangan ilmu pengetahuan dan secara tidak langsung untukdigunakan.
ii. Penelitian terapan : penelitian yang mempunyai alasan praktis, keinginanuntuk mengetahui, bertujuan agar dapat melakukan sesuatu yang jauhlebih baik,lebih efektif, dan efisien.
b. Berdasarkan bidang yang diteliti :i. Penelitian social : penelitian yang secara khusus meneliti bidang social,
seperti ekonomi, pendidikan, hukum,dsb.
ii. Penelitian eksakta : penelitian yang secara khusus meneliti bidang eksakta,seperti kimia, fisika, dsb.
c.
Berdasarkan tempat penelitian :i. Penelitian lapangan : penelitian yang langsung dilakukan di lapangan/padaresponden.
ii. Penelitian kepustakaan : penelitian yang dilaksanakan denganmenggunakan literature/kepustakaan, baik berupa buku,catatan, maupunlaporan hasil penelitian dari peneliti terdahulu.
iii. Penelitian laboratorium : penelitian yang dilaksanakan pada tempattertentu/laboratorium dan biasanya bersifat eksperimen/percobaan.
JENIS
0
20
40
60
80
100
1st Qtr 2nd Qtr 3rd Qtr 4th Qtr
East
West
North
SUBYEK
PENELITIAN
INSTRUMENT
PENELITIAN
HASIL
PENELITIAN
(DATA)
-
7/27/2019 LBM 3 MP.docx
3/22
d. Berdasarkan teknik yang digunakan :i. Penelitian survey : penelitian yang tidak melakukan perubahan terhadap
variabel2 yang diteliti.ii. Penelitian percobaan : penelitian dimana dilakukan perubahan terhadap
variable2 yang diteliti.
e.
Berdasarkan keilmiahannya :i. Penelitian ilmiah : penelitian yang dalam pelaksanaannya menggunakankaidah2 ilmiah.
ii. Penelitian non ilmiah : penelitian yang dalam pelaksanaannya tidakmenggunakan metode/kaidah2 ilmiah.
f. Berdasarkan spesialisasi ilmu garapannya :i. Penelitian bisnis : penelitian yang dilaksanakan dalam bidang bisnis
ii. Penelitian komunikasi :penelitian yang dilaksanakan dalam bidangkomunikasi.
iii. Penilitian hukum : penelitian yang dilaksanakan dalam bidang hukum.iv. Penelitian pertanian :penelitian yang dilaksanakan dalam bidang pertanian.v.
Penelitian ekonomi :penelitian yang dilaksanakan dalam bidang ekonomi.vi. dll
g. Secara umum,penelitian dibagi :i. Penelitian survey : penelitian yang diadakan untuk memperoleh fakta2
dari gejala2 yang ada dan mencari keterangan2 secara factual, baik tentanginstitusi social, ekonomi, atau politik dari suatu kelompok ataupun suatu
daerah.
Penelitian survey dibagi menjadi 6,yaitu : Penelitian penjajagan (exploratif) : Penelitian yang bersifat terbuka
dan masih mencari2. Penelitian deskriptif : penelitian yang mempelajari masalah2 dalam
masyarakat,serta tata cara yang berlaku dalam masyarakat sertasituasi2, termasuk tentang hubungan, kegiatan2, sikap2,
pandangan2, serta proses2 yang sedang berlangsung dan
pengaruh2 dari suatu fenomena. Penelitian evaluasi : penelitian yang mencoba mencari
jawaban,sampai seberapa jauh tujuan yang digariskan pada awal
program tercapai/mempunyai tanda2 akan tercapai. Penelitian eksplanasi (penjelasan) : penelitian yang menggunakan
data yang sama, di mana peneliti menjelaskan hubungan kausal
antara variabel2 melalui pengujian hipotesis. Penelitian prediksi : penelitian yang digunakan untuk meramalkan
keadaan/fenomena sosial tertentu.
Penelitian pengembangan sosial : penelitian yang dikembangkanberdasarkan survei2 yang dilakukan secara berkala.
ii. Grounded research : penelitian yang mendasarkan diri kepada fakta danmenggunakan analisis perbandingan, bertujuan untuk mengadakan
generalisasi empiris, menetapkan konsep2, membuktikan teori dan
mengembangkan teori, dimana pengumpulan data dan analisis datanyaberjalan pada waktu yang bersamaan.
-
7/27/2019 LBM 3 MP.docx
4/22
iii. Studi kasus : penelitian mengenai status subyak penelitian yang berkenaandengan suatu fase spesifik/khas dari keseluruhan personalitas.
iv. Penelitian eksperimental: penelitian yang dilakukan dengan mengadakanmanipulasi terhadap obyek penelitian serta diadakannya control terhadap
variable tertentu.
v.Analisis data sekunder : data yang berasal dari hasil survey yang belumdiperas yang kemudian dianalisis sehingga menghasilkan sesuatu yangamat berguna, juga dapat berupa studi perbandingan dari studi2 yang telah
dilakukan.
(PokokPokok Materi Metodologi Peneli tian dan Aplikasinya,I r.M .Iqbal Hasan,MM )
Penelitian dalam bidang kedokteran dan kesehatan :
a. Berdasarkan pada ruang lingkup penelitian :i. Penelitian klinik
ii. Penelitian lapanganiii. Penelitian laboratorium
b.Berdasarkan pada waktu :i. Penelitian transversal (cross sectional)
ii. Penelitian longitudinalc. Berdasarkan pada substansi :
i. Penelitian dasarii. Penelitian terapan
d. Berdasarkan pada ada/tidaknya analisis hubungan antar variable :i. Penelitian deskriptif :Penelitian yang bertujuan untuk melakukan deskripsi
mengenai fenomena yang ditemukan, baik yang berupa faktor resiko
maupun efek/hasil.
ii. Penelitian analitik :Penelitian yang berupaya mencari hubungan antaravariabel
e. Desain khusus :i. Uji diagnostik
ii. Analisis kesintasan (survival analysis)iii. Metaanalisis
[DasarDasar Metodologi Penelitian Klinis Edisi Ke-2, Prof.DR.dr.Sudigdo
Sastroasmoro, Sp.A(K)]
Berdasarkan tujuannya Penelitian eksploratif : untuk menemukan hal yang baru. Penelitian pengembangan : untuk mengembangkan ilmu pengetahuan. Penelitian verifikatif : untuk menguji kebenaran suatu
fenomena.
Berdasarkan penerapannya Penelitian dasar (Basic Research) :
Yaitu penelitian tentang ilmu dasar sehingga dengan demikian belum
dapat diterapkan di klinik.Misalnya : Daun Mahoni dapat menurunkan kadar glukosa darah pada
tikus. Penelitian terapan (Applied Research) :
-
7/27/2019 LBM 3 MP.docx
5/22
Yaitu penelitian yang hasilnya langsung dapat digunakan dalam klinik.
Appl icable Researchadalaha riset yang dapat diterapkan dalam klinik
meskipun sebetulnya riset tersebut adalah hasil dari riset dasar.Meskipun dianjurkan bahwa universitas menjadi pusat riset dasar dan
lembaga di luar universitas merupakan pusat riset terapan, namun pada
saat ini dalam kenyataan lebih banyak dilakukan riset terapan diuniversitas yang kemudian memberi umpan diadakannya riset dasar.
Contoh : telah diteliti oleh penulis efek hipoglikemik dan hipolipidemik
dari buncis, bawang merah dan bawang putih, yang akhirnya memberi
umpan untuk melaksanakan riset dasar untuk mengetahui komponen apayang menyebabkan efek metabolik dari buncis dan bawang tersebut.
Demikian pula penelitian profil lemak pada diabetes mellitus (FX
Budhianto Suhadi, 1982) ternyata merupakan applicable research, dari
hasil penelitian tersebut kita dapat mengobati hiperlipidemia padapenderita diabetes mellitus dengan cara regulasi gula darah yang baik.
Berdasarkan taraf penelitian
Penelitian deskriptifYaitu penelitian yang hanya menggambarkan keadaan suatu penyakittanpa kesimpulan umum.
Penelitian inferensialYaitu penelitian yang mempunyai taraf menggambarkan suatu obyek atauperistiwa yang lebih mendalam, dan kesimpulannya diupayakan berlaku
umum.
Berdasarkan pelaksanaan dan pendekatannya Penelitian longitudinal (Longitudinal Study)
Penelitian yang dilakukan secara terus menerus dengan mengikuti kondisisubyek penelitian, misalnya selama satu bulan atau satu tahun.
Penelitian cross sectional (Transversal Study)Penelitian yang dilakukan pada saat tertentu saja tanpa ada kelanjutan di
saat lain.
Berdasarkan desain dan bobot penelitian Penelitian primer
1. Penelitian Observasional = Penelitian Non Eksperimental(dapat bersifat transversal, retrospektif, atau prospektif).
Penelitian retrospektif yang sering dilakukan di rumah sakit
dengan menganalisa catatan medik penderita disebut Ex Post
Facto Study.
2. Penelitian Eksperimental (selalu prospektif)Yaitu penelitian yang penelitinya memberikan suatu perlakuan,treatment, atau eksperimen.Beberapa desain penelitian eksperimental antara lain :
1) Pretest-Posttest Control Group Design2) Solomon Four Group Design.3) Completely Randomized Controlled Design = Parallel
(Non crossover) Design.
-
7/27/2019 LBM 3 MP.docx
6/22
4) Randomized Crossover Design (Single Blind, DoubleBlind).
5) Latin Square Design (Double Blind). Penelitian sekunder
Penelitian sekunder yaitu penelitian yang hanya memproses dan membuat
analisa data yangs sudah tersedia.(Askandar Tj okroprawir o, dkk, 2002. Pedoman Peneli tian Kedokteran.
Surabaya : Ai r langga University Press.)
Secara gar is besar :
Penelitian historicalDisain penelitian historical dipilih jika tujuan penelitian adalah untuk mencarijawaban atas pertanyaan tentang suatu keadaan yang telah lampau yang bersifat
sejarah.
Penelitian survaiDisain penelitian survai dipilih jika tujuan penelitian adalah untuk menjelaskansatu atau beberapa keadaan dan atau menjelaskan hubungan antara satu keadaan
dengan keadaan lainnya dari suatu peristiwa yang terjadi bukan sebagai hasilperbuatan si peneliti.
Penelitian eksperimentalDisainpenelitian eksperimen dipilih jikan tujuan penelitian adalah untuk
menjelaskan sesuatu dan atau hubungan antara sesuatu dengan sesuatu lainnya
dari suatu peristiwa yang terjadi karena hasil tindakan (intervensi) si peneliti.
(Azrul Azwar dan Joedo Prihartono, 2003. Metodologi Penelit ian Kedokteran
dan Kesehatan M asyarakat. Jakarta : B inarupa Aksara.)
Berdasarkan atas proses bagaimana variabel peneli tian di iamati , peneli tian
kedokteran dapat dibagi menjadi 2 jenis yaitu
a. Penelitian ekspreimentalIalah penelitian yg observasinya dilakukan terhadap efek dari manipulasi penelititerhadap satu atau sejumlah ciri (variabel) subyek penelitian.
Dikenal 2 macam penelitian eksperimental :
1) Penelitian eksperimental MURNIIalah penelitian yg memungkinkan peneliti mengendalikan hampir semuavariabel luar (variabel pengacau), sehingga perubahan yg terjadi pada efek
(variabel yg dipelajari) hampir sepenuhnya karena pengaruh perlakuan
(variabel eksperimental).
2) Penelitian eksperimental KUASI/ SEMUIalah bila peneliti tidak mungkin mengontrol semua variabel luar,sehingga perubahan yg terjadi pada efek tidak sepenuhnya oleh pengaruhperlakuan.
b. Penelitian non eksperimentalIalah penelitian yang observasinya dilakukan terhadap sejumlah ciri (variabel)
subyek menurut keadaan apa adanya (in nature), tanpa ada manipulasi atau
intervensi peneliti.
-
7/27/2019 LBM 3 MP.docx
7/22
Dalam bidang kedokteran, dikenal beberapa macam penelitian yang terpilah
secara tumpang-tindih, yaitu
a. Penelitian epidemiologikAdalah jenis penelitian kedokteran yg mengkaji problema kesehatan dengan
menggunakan pendekatan komunitas.
Dengan penelitian ini dapat diungkap :
- kejadian, distribusi dan determinan suatu penyakit atau statuskesehatan tertentu dalam masyarakat.
- Faktor2 risiko apa yg berperan pada suatu status kesehatan ataupenyakit tertentu.
Secara umum, penelitian epidemiologik mempunyai 3 kegunaan :1) Untuk kepentingan diagnosis, yaitu untuk menyusun diagnosis komunitas
atau diagnosis kelompok.
2)
Untuk kepentingan penelusuran patogenesis penyakit, yaitu mempelajariaspek etiologi dan perkembangan penyakit
3) Untuk kepentingan evaluasi program, yaitu sebagai sarana untuk menilaisuatu tindakan pelayanan kesehatan masyarakat tertentu.
Dikenal 2 macam penelitian epidemiologik, yaitu :
1. Penelitian epidemiologik intervensiAdalah penelitian eksperimental yg dilakukan terhadap
masyarakat. Peneliti memberikan perlakuan atau manipulasi pada
masyarakat, kemudian efek perlakuan tsb diobservasi, baik secara
individual maupun kelompok. Dalam kaitan fungsi penelusuran
patogenesis penyakit, penelitian intervensi mempunyai potensi untukmengungkap mekanisme sebab-akibat antara faktor resiko (penyebab
penyakit) dengan efek (penyakit atau status kesehatan tertentu). Sebagai
contoh terhadap angka kematian anak balita di suatu daerah.
2. Survei epidemiologikSurve epidemiologik, baik deskriptif maupun analitik (sbg
penelitian epidemiologik non eksperimental) kedalaman analisis
mekanisme sebab-akibat tidak dapat diperoleh. Hal ini disebabkan karena
pada survei epidemiologik observasi dilakukan pada fenomena kesehatan
(faktor2 risiko dan efek) dalam keadaaan apa adanya, tanpa manipulasi.Survei deskriptif. Ialah suatu penelitian yg tujuan utamanya
melakukan eksplorasi-deskriptif terhadap fenomena kesehatan masyarakat,
baik yang berupa faktor resiko maupun efek. Penelitian ini hanya
menyuguhkan sedeskriptif mungkin fenomena tsb, tanpa mencobamenganalisis bagaimana dan mengapa fenomena tsb terjadi. Sebagai
contoh misalnya, survei angka kematian dan angka kelahiran pada suatu
daerah tertentu, atau survei tentang insidensi dan prevalensi peyakittertnetu di suatu daerah.
-
7/27/2019 LBM 3 MP.docx
8/22
Survei analitik. Pada survei epidemiologik analitik, peneliti
mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan
masyarakat itu terjaid, yaitu dengan melakukan analisis dinamika korelasiantar fenomen, baik antara faktor risiko dengan defek, antar faktor risiko,
maupun antar efek. Dari analisis korelasi tsb dapat didekati seberapa
besarkontribusi fakktor tertentu terhadap kejadian efek yg dipelajari.Dikenal 3 macam survei epidemiologik analitik, yaitu
a) Peneli tian cross sectionalMerupakan penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara
faktor2 resiko dengan efek, dengan model pendekatan atauobservasi sekaligus pada satu saat, atau point time aproach.
Dengan pendektan :satu saat bukan dimaksudkan semua subyek
diamati tepat pada saat yang sama melainkan tiap subyek hanya
diobservasi sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap statuskarakter atua variabel subyek pada saat pemeriksaan.
b)Peneli tian case contr olModel pendekatan yg digunakan pada penelitian ini dan
cohort ialah pendekatan waktu secara longitudinal, atau periodtime approach. Karakter subyek yang diobservasi bukan hanya
status pada saat dilakukan penelitian, tetapi dilihatperkembangannya pada periode tertentu, baik ke belakang
(retropsektif) maupun ke depan (prospektif).
Penelitian dilakukan dengan mengidentifikasi subyek2 ygmerupakan kasus case adalah subyek dengan karakter efek positif
kemudian diikuti secara retrospektif ada tidaknya faktor risiko
(kausa) yg diduga berperan. Penetapan ada tidaknya kontribusi
pengaruh faktor risiko terhadap terjadinya efek dilakukan denganmembandingkan adanya faktor2 risiko tsb pada subyek kontrol, yg
juga dilihat secara retrospektif. Kelompok subyek kontrol dipilih
dari individu yg sejauh mungkin sama kondisinya dengan subyekkasus (dipilih secara matching), kecuali individu tsb tidak
menunjukkan adanya penyakit atau status kesehatan tertentu yg
diteliti controladalah subyek dengan karakter efek negatif.
c) Peneli tian cohortPada penelitian cohort bukan efek yang dipegang dulu,
tetapi kausa (faktor risiko) diidentifikasi, kemudian diikuti secaraprospektif sampai periode tertentu untuk kemudian ditentukan ada
tidaknya efek (penyakit atau status kesehatan tertentu yg diteliti).
Berbeda dengan case control pada penelitian cohort yg
diidentifikasi dulu justru individu yg tidak berpenyakit (karakterefek negatif), kemudain dari mereka dipilih subyek2 dengan faktor
risiko (kausa) positif. Sebagai kelompok kontrol, diambil individu2
yg tanpa kasus. Kedua kelompok diikuti perkembangannya sampaiperiode tertentu, selanjutnya dibandingkan banyaknya subyek yg
-
7/27/2019 LBM 3 MP.docx
9/22
kemudian menjadi berpenyakit (efek positif) antar kedua kelompok
tsb.
b. Penelitian evaluatifAdalah penelitian yg dimaksudkan untuk menilai tingkat kesehatan, usaha
penyehatan atau tindakan medik tertentu yg ada pada masyarakat maupun diklinik. Dikenal 2 macam penelitian evaluatif, yaitu :1. Reviu program
Bertujuan untuk menilai kelengkapan sarana atau uupaya peningkatan
kesehatan dalam masyarakat. Reviu program tidak mengobservasibagaimana tingkat kesehatan anggota masyarakat, melainkan
mengobservasi program atau pelayanan penyehatan tertentu.
Sebagai contoh upaya yg dinilai ialah : imunisasi, abatisasi air,
puskesmas atau institusi pelayanan kesehatan lain.Dari uraian diatas diketahui bahwa sesungguhnya reviu program bukan
merupakan suatu penelitian, tetapi lebih merupakan suatu observasi atau
survei superfisial.
2. TrialTrial benar2 suatu jenis penelitian, oleh karena langkah2 metodologik
sebagaimana diuraikan didepan dilalui. Tujuan utama trial ialah menilaiatau menguji suatu tindakan medik tertentu, baik yg dilakukan terhadap
individu maupun terhadap masyarakat
Dikenal 2 macam trial yaitu trial yang ditujukan pada individu,
disebut trial klinik dan yang ditujukan pada masyarakat disebut
trial program.
c. Penelitian laboratoriumAdalah penelitian yg pelaksanannya dilakukan di laboratorium. Penelitian bukan
merupakan jenis penelitian mandiri atau eksklusif, melainkan dapat merupakan
penelitian apa pun yang pengukurannya terutama dilakukan dilaboratorium.
(DASAR2 METODOLOGI PENELITIAN KEDOKTERAN DAN
KESEHATAN. A. WATIK P)
2.Pembagian populasiPopulasi target (Target Population)
Populasi target merupakan sasaran akhir penerapan hasil penelitian. Disebut pula ranah
atau domain populasi target ini bersifat umum, yang pada penelitian klinis biasanyadibatasi oleh karakteristik demografi (kelompok usia, jenis kelamin) dan karakteristik
klinis.
Populasi terjangkau (Accessible Population) atau Populasi Sumber (Source Population)Populasi terjangkau merupakan bagian dari populasi target yang dapat dijangkau oleh
peneliti.
(Dasar-Dasar M etodologi Peneli tian Kl in is Edisi I I , 2002, Prof. DR. Dr. Sudigdo
Sastroasmoro, Sp. A(K), Dkk, Jakar ta : CV.Sagung Seto)
-
7/27/2019 LBM 3 MP.docx
10/22
3.Pertimbangan dalam menetapkan populasi penelitianAda 2 hal yang perlu dipertimbangkan dalam menetapkan populasi penelitian :
a. Pertimbangan keterkaitan atau ketergayutan subyek dalam populasi denganpermasalahan penelitian.Perimbangan ini terutama menyangkut substansi atau ikhwal yg akan diteliti.Pertanyaan yg perlu dijawab dalam rangka pertimbangan tersebut ialah : apakah
dengan memilih populasi yang dimaksudkan inti permasalahan dapat dijawab?
b. Pertimbangan yang menyangkut prosedur atau jenis penelitian yg dilakukan.Pertimbangan ini terutama menyangkut aspek teknik metodologik, maksudnya
ialah apakah variabel2 penelitian yang akan dimunculkan atau diukur dengan
menggunakan teknik penelitian (eksperimental dan non) dapat diperoleh dari
subyke dalam populasi yg dimaksud ?
Dalam penetapan populasi penelitian terkandung 3 pengertian yaitu
1) Identifikasi kesatuan analisisKesatuan analiss ialah satuan subyek terkecil yang akan diamati dalam
penelitian secara individual.
Contoh, pada penelitian tentang karies gigi, apakah kesatuan analisisnya
gigi (masing2) ataukah penderita kariesnya (terdiri atas banyak gigi).
2) Penetapan batas2 keluasan populasiBatas keluasan populasi penelitian dapat menyangkut berbagai aspek,misalnya :
Aspek geografisApakah subyek penelitian dari suatu kabupaten, propinsi atau
seluruh Indonesia atau bahkan satu desa atau mereka yang datangberobat ke Rumah Sakit saja?
Aspek subyek sendiriBatas jenis kelamin (wanita, atau laki2 atau keduanya), bats umur,batas rasial dsb. Kalau yang digunakan hewan coba misalnya,
batas strain, warna komplikasi penyakit dsb Penyakit subyek
Batas jenis penyakit, batas perkembangan atau komplikasi
penyakit dsb.
3) Pemahaman tentang kondisi subyek dalam penelitian.Yang dimaksud dengan kondisi subyek dalam populasi ialah yangmenyangkut ciri2 populasi, terutama yang menyangkut sifat
homogenitasnya.
Apakah karakter subyek dalam populasi terdistribusi secara homogen atauheterogen? Kalau heterogen, bagaimanakah keadaan heterogennya? Ciri
lain misalnya, adakah sudah diketahui bagaimana variasi ciri (variabel)
subyek tertentu dalam populasi (variansnya)? Demikian pula ciri2populasi yg lain.
-
7/27/2019 LBM 3 MP.docx
11/22
(DASAR2 METODOLOGI PENELITIAN KEDOKTERAN DAN
KESEHATAN. A. WATIK P)
4.Syarat2 sample yang baika. Representatif : apabila ciri2 sampel yang berkaitan dengan tujuan
penelitian sama/hampir sama dengan ciri2 populasinya.2 syarat pokok kerepresentatifan :a. Kecukupan jumlah sample
Artinya jumlah sample cukup besar untuk mewakili populasi yang menjadi
sasaran penelitian.b. Metoda sampling berdasarkan equal chance
Artinya setiap individu yang terdapat dalam populasi mendapat kesempatan
yang sama untuk dipilih sebagai sample penelitian.
(Azrul Azwar dan Joedo Prihartono, 2003. Metodologi Penelit ian Kedokteran
dan Kesehatan M asyarakat. Jakarta : B inarupa Aksara.)
b. Memadai : apabila ukuran sampelnya cukup untuk menyakinkan kestabilanciri2nya.
(PokokPokok Materi Metodologi Peneli tian dan Aplikasinya,I r.M .Iqbal Hasan,MM)
5.alasan pemilihan samplea. Objek penelitian yang homogen.
Di dalam menghadapi objek penelitian yang hamper homogen atau 100% homogen,
maka populasi tidak perlu, cukup hanya dengan mengambil sample untuk mendapatkandat yang diperlukan. Contoh objek yang bersifat homogen adalah darah dalam tubuh
seseorang, kadar garam dalam air laut, dan sebagainya.
b.
Objek penelitian yang mudah rusak.Di dalam menghadapi objek penelitian yang mudah rusak, maka populasi tidak mungkindiambil, sebab akn merusak seluruh objek yang akan diselidiki, oleh karenanya
diambillah sample.
c. Penghematan biaya dan waktu.Biaya yang dikeluarkan untuk mengambil populasi sebagai objek penelitian jauh lebih
besar, jika dibandingkan dengan sample, sehingga penggunaan populasi banyak
melakukan pemborosan, sedangkan penggunaan sample lebih simple, ini disebabkanobjek populasi yang diteliti jauh lebih banyak, dibandingkan dengan objek sampel yang
diteliti. Demikian pula halnya dengan waktu. Waktu yang digunakan untuk meneliti
populasi lebih lama, jika dibandingkan dengan waktuyang digunakan untuk meneliti
sample, sehingga penelitian sample lebih cepat diselesaikan.d. Masalah ketelitian.Mengingat banyaknya objek yang harus diteliti pada populasi dibandingkan dengan
sample, maka keakuratan hasil penelitiannya juga berkurang. Pengalaman mengatakan
bahwa makin banyak objek yang diteliti, makin kurang pula ketelitian yang dihasilkan.e. Ukuran populasi.
Seperti diketahui bahwa populasi itu, berdasarkan ukurannya dapat berupa populasi
terhingga dan populasi tak hingga. Untuk populasi tak hingga (popilasi yang memiliki
-
7/27/2019 LBM 3 MP.docx
12/22
objek tidak hingga banyaknya, penelitiannya tidak mungkin dilakukan). Untuk populasi
terhingga, tetapi memiliki objek yang sedemikian besarnya, penelitiannya juga sulit untuk
dilakukan. Dengan demikian, untuk keadaan seperti itu, maka penelitian sample yangdikerjakan.
f. Faktor ekonomis.Faktor ekonomis di sini diartikan, apakah kegunaan dari hasil penelitian sepadan denganbiaya, waktu dan tenaga yang telah dikeluarkan untuk penelitian itu ataukah tidak. Jikatidak, mengapa harus memilih populasi yang menggunakan biaya, waktu dan tenaga yang
banyak. Dan sebagai alternatifnya lebih dipilih sampel.
(Pokok-Pokok Materi Metodologi Peneli tian Dan Apl ikasinya, 2002, I r. M . I qbal Hasan,
M .M. Jakarta : Ghalia I ndonesia)
6.Langkah 2 pengambilan sample (prosedurnya)a. Menentukan tujuan penelitianb. Menentukan populasi penelitianc. Menentukan jenis data yang diperlukand. Menentukan tehnik samplinge. Menentukan besarnya sampel (Sample Zise)f. Menentukan unit sampel yang diperlukang. Memilih sampel
(Metodologi Peneli tan Kesehatan, 2002, Dr . Seokidjo Notoatmodjo, Jakarta : Rikena
Cipta)
7.cara pemilihan sample (teknik sampling)a. Probability SamplingProbability Sampling adalah teknik sampling yang memberikan peluang yang sama
bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sample. Teknik inimeliputi :
i. Simple random samplingDikatakan simple (sederhana) karena pengambilan sample anggota populasi
dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasiitu. Cara demikian dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen.
Contoh :
Misalkan sebuah sekolah dasar memiliki murid sebanyak 300 orang danhendak diperiksa 50 murid untuk kelainan jantung dan paru. Pertama-tama
murid diberi nomor dahulu dari 1 sampai 300, kemudian berdasarkan Tabel
random numbers dipilih 50 murid sekolah.
ii. Proportionate Stratified Random SamplingTeknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak
homogen dan berstrata secara proporsional.
Contoh :
Suatu organisasi yang mempunyai pegawai dari latar belakang pendidikan,maka populasi pegawai itu berstrata. Misalnya jumlah pegawai yang lulus S1
= 45, S2 = 30, STM = 800, ST = 900, SMEA = 400, SD = 300. Jumlah sample
-
7/27/2019 LBM 3 MP.docx
13/22
yang harus diambil meliputi strata pendidikan tersebut diambil secara
proporsional.
iii. Disproportionate Stratified Random SamplingTeknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sample, bila populasi
berstrata tetapi kurang proporsional.
Contoh :Pegawai PT tertentu mempunyai; 3 orang lulusan S3, 4 orang lulusan S2, 90orang S1, 800 orang SMU, 700 orang SMP, maka tiga orang lulusan S3 dan
empat orang lulusan S2 itu diambil semuanya sebagai sampel. Karena dua
kelompok ini terlalu kecil bil dibandingkan dengan kelompok S1, SMU, danSMP.
iv. Cluster sampling (Area Sampling)Teknik sampling daerah digunakan untuk menentukan sample bila
obyek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas, missal penduduk darisuatu Negara, propinsi atau kabupaten. Untuk menentukan penduduk mana
yang akan dijadikan sumber data, maka pengambilan sampelnya berdasarkan
daerah populasi yang telah ditetapkan.Contoh :
Di Indonesia terdapat 27 propinsi, dan sampelnya akan menggunakan 10
propinsi, maka pengambilan 10 propinsi itu dilakukan secara random. Tetapi
perlu diingat, karena propinsi-propinsi di Indonesia berstrata makapengambilan sampelnya perlu menggunakanstratified random sampling.
Teknik sampling daerah ini sering digunakan melalui dua tahap, yaitu
tahap pertama menentukan sampel daerah, dan tahap berikutnya menentukanorang-orang yang ada pada daerah itu secara sampling juga.
b. Nonprobability samplingNonprobability Sampling adalah teknik yang tidak memberi peluang/kesempatan
sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Tekniksample ini meliputi :
i. Sampling SistematisSampling sistematis adalah teknik penentuan sample berdasarkan urutan darianggota populasi yang telah diberi nomor urut.
Contoh :
Anggota populasi terdiri dari 100 orang. Dari semua anggota itu diberi nomorurut, yaitu nomor 1 sampai dengan nomor 100. pengambilan sampel dapat
dilakukan dengan nomor ganjil saja, genap saja, atau kelipatan dari bilangan
tertentu, misalnya kelipatan dari bilangan lima. Untuk itu maka yang diambil
sebagai sampel adalah nomor 5, 19, 15, 20, dan seterusnya sampai 100.
ii. Sampling kuotaSampling kuota adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang
mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan.
Contoh :Akan dilakukan penelitian terhadap pegawai golongan II, dan penelitian
dilakukan secara kelompok. Setelah jumlah sampel ditentukan 100, dan
jumlah anggota peneliti berjumlah 5 orang, maka setiap anggota peneliti dapat
-
7/27/2019 LBM 3 MP.docx
14/22
memilih sampel secara bebas sesuai dengan karakteristik yang ditentukan
(golongan II) sebanyak 20 orang.
iii. Sampling AksidentalSampling Aksidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan,
yaitu siapa saja yang kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan
sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocoksebagai sumber data.
iv. Sampling PurposiveSampling Purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan
tertentu.Contoh :
Akan dilakukan penelitian tentang disiplin pegawai, maka sampel yang dipilih
adalah orang yang ahli dalam bidang kepegawaian saja.
v. Sampling JenuhSampling Jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi
digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi
relatif kecil, kurang dari 30 orang. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus,dimana semua anggota populasi dijadikan sampel.
vi. Snowball SamplingSnowball Sampling adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula
jumlahnya kecil, kemudian sampel ini disuruh memilih teman-temannyauntuk dijadikan sampel. Begitu seterusnya, sehingga jumlah sampel semakin
banyak. Ibarat bola salju yang menggelinding, semakin lama semakin besar.
Pada penelitian kualitatif banyak menggunakan Sampel purposive danSnowball.
(Prof. DR. Sugiyono, 2005. Statistika Untuk Penelitian. Bandung : CV.
Alfabeta.)
8.hubungan antara sample, populasi dan subyek yang ditelitiPerlu diperhatikan hal-hal berikut :
Pemilihan populasi terjangkau. Pemilihan ini semata-mata didasarkan pada kenyataanfaktual, bukan merupakan bagian dari statu proses pemilihan yang sistematis.
Penetapan subjek terpilih. Proses ini dapat, dan harus, dilakukan dengan prosedurtertentu, hingga akan diperoleh sampel yang representatif terhadap populasi terjangkau.
Subjek yang benar diteliti. Disini menyangkut apakah subjek yang telah dipilih menolakditeliti, atau terdapat drop out atau loss to follow-up.
(Dasar-Dasar M etodologi Peneli tian Kl in is Edisi I I , 2002, Prof. DR. Dr. Sudigdo
Sastroasmoro, Sp. A(K), Dkk, Jakar ta : CV.Sagung Seto)
9.faktor2 yang mempengaruhi besarnya samplea. Derajat keseragaman dari populasimakin seragam populasi itu, makin
kecil sample yg dapatt diambil. Jika populasi seragam, maka satu-satuan
-
7/27/2019 LBM 3 MP.docx
15/22
elementer saja dari seluruh populasi sudah cukup representatif untuk diteliti.
Sebaliknya jika populasi tidak sseragam, maka hanya sensuslah yg dapat
memberikan gambaran yg representatif.
b. Presisi yg dikehendaki penelitiPresisi adalah keadaan yg memperlihatkan pengelompokkan harga2 sebuahstatistik sekitar parameternya. Makin mengelompok data (mendekati presisi), maka presisi makin
besar/tinggi. Presisi makin tinggi, maka desain makin tinggi Jika biaya sama, presisi lebih tinggi, maka desain lebih baik Makin besar sample, makin tinggi presisi. Makin tinggi tingkat presisi yg dikehendaki, makin besar sample yg harus
diambil. Jadi, sample yg besar cenderung memberikan pendugaan yg lebihmendekati nilai sebenarnya (true value). Semakin besar sample yg
diambil, semakin kecil kesalahan atau penyimpangan dari nilai populasi
yg didapat.c. Rencana analisisAdakalanya besarnya sample sudah mencukupi sesuai dengan presisi yg
dikehendaki, tetapi kalau dikaitkan dengan kebutuhan analisis, maka jumlah
sample tidak mencukupi. Oleh karenanya jumlah sample harus diperbesar. Begitujuga untuk perhitungan analisis yg menggunakan perhitungan statistik yg rumit.
d. Tenaga, waktu dan biayaApabila menginginkan presisi yg tinggi, maka jumlah sample harus besar. Tetapijika tenaga, waktu dan biaya (dana) terbatas, maka tidaklah mungkin untuk
mengambil sample yg besar dan ini berarti bahwa presisinya akan menurun
(POKOK-POKOK MATERI METODOLOGI PENELITIAN DAN
APLIKASINYA, Ir. M. IQBAL HASAN, MM)
Membatasi populasi Mendaftar seluruh unit yang menjadi anggota populasi Menentukan sampel yang akan dipilih Menentukan teknik sampling(Metodologi Peneli tan Kesehatan, 2002, Dr. Seokidjo Notoatmodjo, Jakarta : Rikena
Cipta)
10. Kegunaan sample dalam penelitiana. Lebih murah :meneliti sebagian subyek dari populasi memerlukan biaya
yang jauh lebih murah dibanding dengan meneliti seluruh populasi.
b. Lebih mudah :penelitian akan menjadi lebih mudah dengan melakukanpengukuran pada sebagian subyek dari populasi.
c. Lebih cepat :dengan meneliti lebih sedikit subyek,maka diharapkan juga lebihcepat diperoleh.
-
7/27/2019 LBM 3 MP.docx
16/22
d. Lebih akurat :Diharapkan dengan pemeriksaan/pengukuran terhadap sedikitsubyek sampel,memungkinkan pemeriksaan menjadi lebih teliti dibandingkan
dengan pemeriksaan terhadap seluruh sampel.e. Mewakili populasi :bila dipilih dengan cara yang benar,maka sampel dapat
mewakili populasi,sedangkan inferensi hasilnya dapat dilakukan dengan tingkat
kesalahan yang ditetapkan.f. Lebih spesifik :Banyak penyakit memiliki manifestasi klinis yangbervariasi.Dengan memilih sampel,maka dapat direkrut pasien dengan sifat
tertentu,sehingga dapat diperoleh data pada kelompok pasien yang lebih
homogen.
[Dasar Dasar Metodologi Penelitian Klinis Edisi Ke-2,Prof.DR.dr.Sudigdo
Sastroasmoro,Sp.A(K)]
Menghemat biaya Mempercpat pelaksanaan Menghemat tenaga Memperluas ruang lingkup penelitian Memperoleh hasil yang lebih akurat(Metodologi Peneli tan Kesehatan, 2002, Dr. Seokidjo Notoatmodjo, Jakarta : RikenaCipta)
11.Criteria inklusi dan eksklusia. Kriteria inklusi :
karakreristik umum subyek penelitian pada populasi target dan pada populasiterjangkau
b. Kriteria Eksklusi :Terdapat keadaan atau peyakit lain yang menggangu pengukuran atau interpretasi
Terdapat keadaan yang mengganggu kemampulaksanaan, seperti pasien yangtidak mempunyai tempat tinggal tetap, hingga dapat di pastikan akan sulit
ditindaklanjuti
Hambatan etisSubyek menolak berpartisipasi
(Dasar-Dasar Metodologi Peneli tian kl in is edisi ke-2 Prof .DR.Dr.Sudigdo
Sastroasmoro.Sp.A(K), Prof .Dr .Sofyan I smail , Sp.A(K))
12. Syarat2 instrumen penelitian yang baika. Reliabilitas (keandalan/dapat dipercaya) Tingkat ketepatan, ketelitian atau keakuratan sebuah instrumen.
b. Validitas (sahih) Suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kesahihan suatu instrumen.
c. Sensitivitas Kemampuan sebuah instrumen untuk melakukan diskriminasi yang diperlukan
untuk masalah penelitian.
d. Obyektivitas
-
7/27/2019 LBM 3 MP.docx
17/22
Sebagai tingkat dimana pengukuran yang dilakukan bebas dari penilaian
subyektif, bebas dari pendapat, bebas dari bias dan perasaan orang2 yang
menggunakan intrumen tsb.e. Fisibilitas Berkenaan dengan aspek2 keterampilan, penggunaan sumber daya dan waktu.
(Pokok
Pokok Materi Metodologi Peneli tian dan Aplikasinya,I r.M .Iqbal Hasan,MM)
13. Macam dan jenis instrument penelitianmenurut jenis variabel yang akan diukur secara garis besar dapat dibedakan dua jenis
instrumen yaitu :1. instrumen untuk mengukur variabel dengan skala nominal dan ordinal (data kualitatif)2. instrumen untuk mengukur skala interval dan rasio (data kuantitatif)menurut metode pengumpulan data , instrumen penelitian dapat dibedakan menjadi alat
untuk :1. melakukan observasi2. mengumpulkan data melaluui dokumentasi3. wawancara4. angket5. mengumpulkan data kuantitatif (misalnya timbangan , alat pengukur Hb darah ,
barometer )
sumber : panduan peneliti an oleh : Dr .B.Sandjaja , MSPH
2) WawancaraWawancara dipergunakan jika sumber dan atau responden penelitian adalah
manusia. Di sini diajukan pertanyaan-pertanyaan untuk kemudian dijawab olehresponden. Tergantung dari alat bantu yang dipergunakan ketika mengajukan
pertanyaan maka wawancara dibedakan atas dua macam, yakni :
a. Wawancara bebasWawancara dilakukan tanpa bantuan alat apapun, kecuali hanya berupapercakapan atara si pewawancara dengan responden. Jawaban yang
disampaikan oleh responden direkan dalam ingatan dan ataupun catatan
seperlunya.b. Wawancara terpimpin
Wawancara dilakukan dengan pertolongan daftar pertolongan daftar
pertanyaan yang telah dipersiapkan sebelumnya. Jawaban dapatdisampaikan secara bebas (pertanyaan terbuka) dan atau pun dalam bentuk
memilih salah satu dari yang telah ditentukan (pertanyaan tertutup).
Khusus tentang daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan, dapat pula
dipergunakan bukan pada wawancara, melainkan dikirimkan melalui pos
kepada responden. Penelitian melalui pos ini (mailing survey)dipergunakan jika ingin mencakup responden yang besar, tetapi dana,
sarana dan tenaga yang tersedia amat terbatas.
Mudah dipahami bahwa daftar pertanyaan yang akan dipergunakan padapenelitian melalui pos ini harus disusun sedemikian rupa sehingga mudah
dijawab. Dianjurkan pertanyaan yang dicantumkan jangan terlalu banyak,
karena akan membuat responden enggan menjawab. Ada baiknyapengiriman daftar pertanyaan disertai dengan penjelasan singkat tentang
-
7/27/2019 LBM 3 MP.docx
18/22
maksud dan tujuan penelitian. Kalau dapat disertai dengan surat
berpengaruh, misalnya dari seseorang yang disegani atau dari instansi
yang sesuai.Agar wawancara dapat memberikan hasil sebagaimana yang diharapkan
tentu dibutuhkan pengetahuan dan keterampilan yang cukup dalam
berkomunikasi. Membina hubungan yang baik, menimbulkan kepercayaanserta menghindari pertanyaan yang tidak dimengerti adalah beberapa dariprinsip komunikasi yang harus diperhatikan dalam wawancara.
3) PemeriksaanPengumpulan data dengan melakukan pemeriksaan dalam bidang Kedokteranbanyak jenisnya. Beberapa yang terpenting adalah pemeriksaan fisik, pemeriksaan
laboratorium, pemeriksaan kedokteran khusus (misalnya EEG, ECG,
Ultrasonografi, scanning dsb.), pemeriksaan setempat (sering dilakukan pada
penelitian kesehatan lingkungan) dan atau pun pemeriksaan catatan medik.4) Pengamatan
Pengumpulan data dapat pula dilakukan dengan cara pengamatan. Syarat pokok
yang harus dipenuhi pada teknik pengamatan ini adalah jelasnya kriterian yangakan diamati serta konsistensi pengamat dalam menilai kriteria yang telah
ditetapkan. Apabila kriteria tidak jelas serta tidak terdapat konsistensi dalam
melakukan pengamatan, akan mudah timbul bias sehingga data yang terkumpul
tidak banyak artinya. Teknik pengamatan banyak dipergunakan pada penelitiansosial yang umumnya memerlukan jangka waktu yang cukup lama.
5) Peran SertaPengumpulan data dengan cara peran serta dilakukan dalam bentuk melibatkandiri dalam kegiatan obyek yang akan diteliti. Jelasnya kriteria serta terdapatnya
sikap yang konsisten dalam menilai kriteria merupakan syarat pokok dalam
mengumpulkan data dengan peran serta ini. Sama halnya dengan pengamatan,
teknik peran serta banyak dipergunakan pada penelitian sosial serta waktu yangdiperlukan juga cukup lama.
(Azrul Azwar dan Joedo Prihartono, 2003. Metodologi Penelit ian Kedokteran
dan Kesehatan M asyarakat. Jakarta : B inarupa Aksara.)
14. Langkah2 membuat instrument penelitiana. Tentukan variabel2 yang terpakai dalam penelitian.b. Variabel2 tadi dicarikan jabarannya dalam bentuk sub variabel yang diketahui
dari teori/penelitian terdahulu.
c. Sub variabel dicarikan jabarannya dalam bentuk indikator2, jika ada,d. Indikator dicarikan jabarannya dalam bentuk sub indikator, jika ada.e. Jika sub indikator masih dapat dibagi lagi menjadi komponen kecil, maka
komponen2 ini dijadikan sebagai butir2 pertanyaan.
f. Seluruh butir2 pertanyaan yang telah selesai, ditentukan pada gilirannya akanditempatkan pada lembaran2 instrumen seperti angket (kuesioner)
(PokokPokok Materi Metodologi Peneli tian dan Aplikasinya,I r.M .Iqbal Hasan,MM)
15. Cara menguji validitas
-
7/27/2019 LBM 3 MP.docx
19/22
a. Validitas eksternal (empiris) :Dicapai apabila data yang dihasilkan dari instrumen tersebut sesuai dengan
data/informasi lain, yang mengenai variabel penelitian yang dimaksud.b. Validitas internal (rasional) :
Dicapai apabila terdapat kesesuaian antara bagian2 instrumen dengan instrumen
secara keseluruhan.(PokokPokok Materi Metodologi Penelitian dan Apli kasinya,I r.M .Iqbal Hasan,MM)
16. Metode pengukuran validitasa. Validitas butir :
Memiliki validitas tinggi apabila butir2 yang membentuk instrumen tsb tidak
menyimpang dari fungsi instrumen tsb.
b. Validitas faktor :Memiliki validitas tinggi apabila faktor2 yang merupakan bagian dari instrumentsb tidak menyimpang dari fungsi instrumen.
(PokokPokok Materi Metodologi Peneli tian dan Aplikasinya,I r.M .Iqbal Hasan,MM)
17. Langkah2 dalam merancang studi cross sectionala. Merumuskan pertanyaan penelitian beserta hipotesis yang sesuai.b. Mengidentifikasi variable bebas dan tergantung.c. Menetapkan subyek penelitian.d. Melaksanakan pengukuran.e. Melakukan analisis.
[Dasar Dasar Metodologi Penelitian Klinis Edisi Ke-2,Prof.DR.dr.Sudigdo
Sastroasmoro,Sp.A(K)]
18. Kelebihan & kekurangan studi cross sectionala. Kelebihan :i. Memungkinkan penggunaan populasi dari masyarakat umum
ii. Relatif mudah, murah, dan hasilnya cepat dapat diperoleh.iii. Dapat dipakai untuk meneliti banyak variabel sekaligus.iv. Jarang terancam loss to follow up (drop out).v. Dapat dimasukkan ke dalam tahapan pertama suatu penelitian
kohort/eksperimen,tanpa/dengan sedikit sekali menanmbah biaya.vi. Dapat dipakai sebagai dasar untuk penelitian selanjutnya yang bersifat
lebih konklusif.
b. Kelemahan :i. Sulit untuk menentukan sebab dan akibat karena pengambilan data resiko
dan efek dilakukan pada saat yang bersamaan.
ii. Studi prevalens lebih banyak menjaring subyek yang mempunyai masasakit yang panjang daripada yang mempunyai masa sakit yang pendek,
karena individu yang cepat sembuh/cepat meninggal mempunyaikesempatan yang lebih kecil untuk terjaring dalam studi.
iii. Dibutuhkan jumlah subyek yang cukup banyak, terutama bila variableyang dipelajari banyak.
-
7/27/2019 LBM 3 MP.docx
20/22
iv. Tidak menggambarkan perjalanan penyakit, insidens, maupun prognosis.v. Tidak praktis untuk meneliti kasus yang sangat jarang.
vi. Mungkin terjadi bias prevalens/bias insidens karena efek suatu faktorresiko selama selang waktu tertentu dapat disalahtafsirkan sebagai efek
penyakit.
[Dasar
Dasar Metodologi Penelitian Klinis Edisi Ke-2,Prof.DR.dr.SudigdoSastroasmoro,Sp.A(K)]
19.Langkah2 dalam merancang case controla. Menetapkan pertanyaan penelitian dan hipotesis yang sesuai.b. Mendiskripsikan variable penelitian :factor resiko dan efek.c. Menentukan populasi terjangkau dan sample (kasus dan control), dan cara untuk
pemilihan subyek penelitian.
d. Melakukan pengukuran variable efek dan factor resiko.e. Menganalisis data.
[Dasar Dasar Metodologi Penelitian Klinis Edisi Ke-2,Prof.DR.dr.Sudigdo
Sastroasmoro,Sp.A(K)]
20. Kelebihan & kekurangan case controla. Kelebihan :
i. Studi case control dapat/kadang bahkan merupakan satu2nya cara untukmeneliti kasus yang jarang/yang masa latennya panjang.
ii. Hasil dapat diperoleh dengan cepat.iii. Biaya yang diperlukan relatif lebih sedikit.iv. Memungkinkan untuk mengidentifikasi berbagai faktor resiko sekaligus
dalam 1 penelitian.
b. Kelemahan :i. Data mengenai pajanan factor resiko diperoleh dengan mengandalkandaya ingat/catatan medik.
ii. Validasi mengenai informasi kadang2 sukar diperoleh.iii. Oleh karena kasus maupun kontrol dipilih oleh peneliti maka sukar untuk
meyakinkan bahwa kedua kelompok itu sebanding dalam berbagai faktor
eksternal dan sumber bias lainnya.
iv. Tidak dapat memberikan incidence rates.v. Tidak hanya dipakai untuk menentukan lebih dari 1 variabel dependen,
hanya berkaitan dengan 1 penyakit/efek.
[Dasar Dasar Metodologi Penelitian Klinis Edisi Ke-2,Prof.DR.dr.Sudigdo
Sastroasmoro,Sp.A(K)]
21. Hal2 yang dapat membuat penelitian case control menjadi biasmenurut sackett yaitu:
a. informasi tentang factor resiko atau factor perancu (confounding factor) mungkinterlupa oleh subyek penelitian atau tidak tercatat dalam catatan medik kasus
(recall bias).
-
7/27/2019 LBM 3 MP.docx
21/22
b. Subyek yang terkena efek (kasus), karena ingin mengetahui penyebabpenyakitnya lebih sering melaporkan factor resiko dibandingkan subyek yang
tidak terkena efek (kontrol)c. Peneliti kadang sukar menentukan dengan cepat apakah pejanan suatu agen
menyebabkan penyakit ataukah terdapatnya penyakit menyebabkan subyek lebih
terpajan oleh agen.d. Identifikasi ubyek sebagai kasus maupun control yang represestatif sering kalisangat sukar.
DASAR-DASAR METEDOLOGI PENEL ITI AN KL INI S. ed,dua. Sostroasmoro,
sudigso. Soyyan ismail.
22. Langkah2 dalam merancang cohorta. Merumuskan pertanyaan penelitian dan hipotesis.b. Menetapkan kohort.c. Memilih kelompok kontrol.d. Menentukan variabel penelitian.e. Mengamati terjadinya efek.f. Menganalisis hasil.
[Dasar Dasar Metodologi Penelitian Klinis Edisi Ke-2,Prof.DR.dr.Sudigdo
Sastroasmoro,Sp.A(K)]
23. Kelebihan & kekurangan cohorta. Kelebihan :
i. Studi kohort merupakan desain terbaik dalam menentukan insidens danperjalanan penyakit/efek yang diteliti.
ii.
Studi kohort merupakan desain terbaik dalam menerangkan dinamikahubungan antara faktor resiko dengan efek secara temporal.iii. Studi kohort merupakan pilihan terbaik untuk kasus yang bersifat fatal dan
progresif.
iv. Studi kohort dapat dipakai untuk meneliti beberapa efek sekaligus darisuatu faktor resiko tertentu.
v. Karena pengamatan dilakukan secara kontinu dan longitudinal, studikohort memiliki kekuatan yang andal untuk meneliti berbagai masalahkesehatan yang makin meningkat.
b. Kelemahan :i. Studi kohort biasanya memerlukan waktu yang lama.
ii.
Sarana dan biaya biasanya mahal.iii. Studi kohort seringkali rumit.iv. Kurang efisien dari segi waktu dan biaya untuk meneliti kasus jarang.v. Terancam drop out/terjadinya perubahan intensitas pajanan/faktor resiko
dapat mengganggu analisis hasil.vi. Pada keadaan tertentu dapat menimbulkan masalah etika karena peneliti
membiarkan subyek terkena pajana yang dicurigai/dianggap dapat
merugikan subyek.
-
7/27/2019 LBM 3 MP.docx
22/22
[Dasar Dasar Metodologi Penelitian Klinis Edisi Ke-2,Prof.DR.dr.Sudigdo
Sastroasmoro,Sp.A(K)]
kelemahan :1. memerlukan waktu yang cukup waktu2. memerlukan sarana dan pengelolaan yang rumit3.
kemungkinan adanya subyek penelitian yang droup out dan akan menggangguanalisis hasil
4. karena faktor risiko yang ada pada subyek akan diamati sampai terjadinya efek(mungkin penyakit) maka hal ini berarti kurang atau tidak etis
sumber : metodologi peneli tian kesehatan oleh Dr.Soekodjo Notoatmojo