leafletduku10.pdf
TRANSCRIPT
-
Duku (Lansium domesticum corr)
merupakan salah satu buah tropik yang menjadi
unggulan Provinsi Jambi dan banyak di gemari
oleh masyarakat Indonesia.
Perbanyakkan benih tanaman duku selama
ini dilakukan petani dengan mengunakan bibit
yang berasal dari biji. Cara ini memiliki beberapa
kelemahan seperti, masa tunggu tanaman
berbuah (20-25thn), dan tanaman yang
dihasilkan tidak sama kualitasnya dengan
tanaman induk.
Untuk mengatasi masalah tersebut adalah
dengan cara perbanyakan vegetatif, yaitu
metode sambung pucuk. Sambung pucuk
adalah menyambung bagian pucuk tanaman
yang berasal dari biji (batang bawah) dengan
entres yang berasal dari pohon induk yang
sudah berproduksi. Sambung pucuk akan
menjamin kualitas benih yang dihasilkan sama
dengan kualitas induk yang dijadikan sebagai
entres, selain itu metode ini dapat
memperpendek masa tunggu tanaman berbuah,
dimana umur 5- 6 thn tanaman sudah
berproduksi.
Perbanyakkan secara vegetatif dengan teknik
sambung pucuk mempunyai tingkat
keberhasilan (prosentase hidup) yang lebih
tinggi dibanding teknik okulasi, karena pohon
duku mempunyai kulit yang tipis dan bergetah
banyak, sehingga untuk mengambil mata
okulasinya agak sulit (mata tunas mudah
sobek), sedangkan dengan teknik cangkok, bibit
yang dihasilkan mempunyai akar yang kurang
kokoh dibanding dengan bibit hasil sambung
pucuk.
TEKNIK SAMBUNG PUCUK
Persyaratan batang bawah :
- Diameter batang bawah berukuran
minimal 1cm
- Tidak terserang hama dan penyakit
- Pertumbuhan subur
Persyaratan batang atas :
- Berasal dari pohon yang sudah berbuah
dengan kualitas buah yang baik (bentuk
buah sempurna dan manis rasanya).
- Tahan terhadap hama dan penyakit
Peralatan dan bahan yang diperlukan:
1. Pisau tajam, untuk memotong dan membelah
batang bawah
2. Tali plastik untuk mengikat sambungan
3. Sungkup (untuk menutup hasil sambung
pucuk agar tidak terkena langsung sinar
matahari dan hujan)
Gambar 1. Batang bawah duku siap untuk disambung
Langkah langkah penyambungan
1, Siapkan batang bawah yang sudah
memenuhi persyaratan untuk dilakukan
penyambungan
2. Bagian atas batang bawah dipotong dan
ujungnya di belah (3-5cm)
3. Ujung pucuk batang atas (ukuran sama
dengan batang bawah) dipotong
membentuk mata kapak sepanyang
5 - 10 cm, daun pada batang atas dapat
dibuang atau dipotong separuh, untuk
mengurangi penguapan.
-
4 Potongan batang atas yang sudah disiapkan
tadi disisipkan pada batang bawah,ikat
dengan tali plastik.
5. Sambungan ditutup dengan kantong plastik,
mulai dari ujung batang atas sampai batas
sambungan dengan batang bawah dan ikat
rapat.
6. Lakukan penyiraman secara teratur pada
bagian akar batang bawah
7. Setelah 2 minggu, lakukan pemeriksaan, jika
sambungan tetap segar maka sambungan
berhasil, tapi jika layu berarti sambungan
gagal.
8. Bila pucuk baru tumbuh, plastik penutup
dapat di buka, dan jika sambungan sudah
cukup kuat (lebih kurang 1- 1.5 bln setelah
penyambungan) tali pengikat sambungan
dapat di lepas.
9. Selanjutnya dilakukan pemeliharaan berupa
pemupukan 2 minggu sekali 5-10 gram per
pohon, penyiraman 2 hari sekali,
penyiangan, pengendalian OPT secara
terpadu.
10. Jika polibagnya kecil, maka diganti dengan
polibag yang ukurannya besar 30 X 25 cm
Gambar 2. Proses penyambungan duku
Gambar 3. Penyungkupan secara kolektif,
setelah dilakukan penyambungan
Hedi Hermawan/PUAP/2010
TEKNOLOGI PEMBIBITAN
SAMBUNG PUCUK DUKU
BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN
(BPTP) JAMBI
Jl.Samarinda Paal V Kotabaru Jambi 36128,
Jl. Raya Jambi Palembang KM 16, Desa Pondok Meja Kec., Mestong, Kab. Muara Jambi
Telp: 0741-40174/7053525, Fax: 0741-40413 e-mail: [email protected]
[email protected] Website:jambi.litbang.deptan.go.id