leasing

51
LEASING

Upload: marya-erdem

Post on 01-Oct-2015

214 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

hukum perbankan

TRANSCRIPT

LEASING

LEASINGKarakteristikDalam leasing terdapat tiga perjanjian sekaligus, yaitu:Sewa menyewa;Jual beli;Pinjam meminjam/utang piutangTerkesan banci.

Pengertian Leasing adalah suatu perjanjian dengan mana pihak yang satu (lessor) tanpa melepas hak miliknya mengikatkan diri untuk memberikan hak pakai atas alat-alat produksi atau barang-barang modal yang dimilikinya kepada pihak lain (lessee) yang bermaksud untuk mempergunakan benda tersebut tanpa memilikinya untuk suatu jangka waktu tertentu yang berkaitan dengan umur ekonomis benda tersebut, dan oleh karena itu mengikatkan diri untuk melakukan pembayaran sejumlah uang yang besarnya telah disepakati bersama.

SK Bersama Menteri Keuangan, Menteri Perindustrian dan Menteri Perdagangan RI No.: KEP-122/MK/IV/2/1974; No.: 32/M/SK/2/ 1974; No.: 30/Kpb/I/1974, leasing adalahSetiap kegiatan pembiayaan perusahaan dalam bentuk penyediaan barang-barang modal untuk digunakan oleh suatu perusahaan untuk suatu jangka waktu tertentu, berdasarkan pembayaran-pembayaran secara berkala disertai dengan hak pilih (opsi) dari perusahaan tersebut untuk membeli barang-barang modal yang bersangkutan atau memperpanjang jangka waktu leasing berdasarkan nilai sisa yang telah disepakati bersama.Keputusan Menteri Keuangan Nomor 1169/KMK. 01/1991 tertanggal 21 Nopember 1991 tentang kegiatan lessing atau sewa guna usahaLeasing adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang modal baik secara leasing dengan hak opsi (Finance Lease) maupun leasing tanpa hak opsi (Operating Lease) untuk digunakan oleh lessee selama jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran secara berkala.Peraturan Menteri Keuangan Nomor 84/PMK.012/2006 tentang Perusahaan Pembiayaan Leasing adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang Sewa Guna Usaha (Finance Lease) maupun sewa guna modal baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (Operating Lease) untuk digunakan oleh Penyewa Guna Usaha usaha tanpa hak opsi (Lessee) selama jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran secara angsuran.

Perpres No. 9 tahun 2009 tentang Lembaga PembiayaanSewa Guna Usaha (Leasing) adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang modal baik secara Sewa Guna Usaha dengan hak opsi (Finance Lease) maupun Sewa Guna Usaha tanpa hak opsi (Operating Lease) untuk digunakan oleh Penyewa Guna Usaha (Lessee) selama jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran secara angsuran.

The Equipment Leasing Association (ELA-UK)Leasing adalah suatu kontrak antara lessor dengan lessee untuk penyewaan suatu jenis barang atau aset tertentu langsung, dari pabrik atau agen penjual oleh lessee. Hak kepemilikan barang itu tetap berada pada lessor. Lessee memiliki hak pakai atas barang tersebut dengan membayar sewa dengan jumlah dan jangka waktu yang telah ditetapkan.

Financial Accounting Standard Board (FASB)Leasing adalah suatu perjanjian penyediaan barang-barang modal yang digunakan untuk jangka waktu tertentu.The International Accounting StandardLeasing adalah suatu perjanjian dimana pihak lessor menyediakan barang modal dengan hak penggunaan oleh pihak lessee dengan imbalan pembayaran sewa untuk suatu jangka waktu tertentu.

Unsur-UnsurSuatu pembiayaan perusahaanPenyediaan barang modalKeterbatasn waktuPembayaran kembali secara berkalaHak opsi untuk membeli barang modalNilai sisa (residu)Subyek LeasingLessorMerupakan perusahaan leasing atau pihak yang memberikan jasa pembiayaan kepada pihak lessee dalam bentuk barang modal. LesseePerusahaan atau pihak yang memperoleh pembiayaan dalam bentuk barang modal dari lessor. Pihak yang TerlibatSupplier Perusahaan atau pihak yang mengadakan atau menyediakan barang untuk dijual kepada lessee dengan pembayaran secara tunai oleh lessor. Bank atau KrediturDalam suatu perjanjian kontrak leasing, pihak Bank atau kreditur tidak terlibat secara langsung dalam kontrak tersebut tetapi Bank memegang peranan dalam hal menyediakan dana kepada lessor. Dalam hal ini, tidak menutup kemungkinan supplier menerima kredit dari Bank.Mekanisme DasarLesseeSupplierLessor123486759Keterangan......Lessee menghubunggi supplier untuk pemilihan dan penentuan jenis barang, spesifikasi, harga, jangka waktu penagihan, dan jaminan purna jual atas barang yang akan dilease.Lessee melakukan negoisasi dengan lessor mengenai kebutuhan pembiayaan barang modal.Lessor mengirimkan letter of offer atau comitment of letter kepada lessee yang berisi syarat-syarat pokok persetujuan lessor untuk membiayai barang modal yang dibutuhkan, lessee menandatangani dan mengembalikannya kepada lessor.

Lanjutan....Penandatanganan kontrak leasing setelah semua persyaratan dipenuhi lessee di mana kontrak tersebut mencakup hal-hal: pihak-pihak yang terlibat, hak milik, jangka waktu, jasa leasing, opsi bagi lessee, penutupan asuransi, tanggung jawab atas obyek leasing, perpajakan jadwal pembayaran angsuran sewa dan sebagainya.Pengiriman order beli kepada supplier disertai instruksi pengiriman barang kepada lessee sesuai dengan tipe dan specifikasi barang yang telah disetujui.

Lanjutan.....Pengiriman barang oleh supplier dan pengecekan barang oleh lessee sesuai pesanan serta menandatangani surat tanda terima dan perintah bayar yang selanjutnya diserahkan kepada supplier.Penyerahan dokumen oleh supplier kepada lessor termasuk faktur dan bukti-bukti kepemilikan barang lainnya.Pembayaran oleh lessor kepada supplier.

Lanjutan.....Pembayaran sewa secara berkala oleh lessee kepada lessor selama masa leasing yang seluruhnya mencakup pengembalian jumlah yang dibiayai beserta bunganya.Alternatif Hubungan antara lessor, lessee dan supplier terdapat beberapa alternatif:Lessor membeli barang atas permintaan lessee, selanjutnya memberikan kepada lessee secara leasing.Lessee membeli barang sebagai agennya lessor, dan mengambil barang tersebut secara leasing dari lessor.Lessee membeli barang atas namanya sendiri, tetapi dalam kenyataannya sebagai agen dari lessor dan mengambil barang tersebut secara leasing dari lessor.Lanjutan....Setelah lessee membeli barang atas namanya sendiri, kemudian melakukan novasi, sehingga lessor kemudian menghaki barang tersebut dan membayarnya.Setelah lessee membeli barang untuk dan atas namanya sendiri kemudian menjualnya kepada lessor, dan mengambilnya kembali barang tersebut secara leasing. Ini adalah contoh sale and lease back.Lessor sendiri mendapatkan barang secara leasing dengan hak untuk melakukan subleasing, dan memberikan subleasing kepada lessee.Jenis LeasingOperating LeaseFinancial Lease

Operating lease

Hampir sama dengan financial lease akan tetapi aktiva leasing tidak seluruhnya diamortisasikan selama jangka waktu leasing dan lessor tidak menguntungkan diri pada laba yang diperolehnya dari rental tersebut. la lebih mengharapkan nilai sisa aktiva leasing pada akhir masa leasing.Ciri-ciri:Risiko ekonomis yang berkenaan dengan investasi benda-benda yang merupakan obyek lease sepenuhnya ditanggung lessor.

Lanjutan....Kontrak dapat dihentikan sewaktu-waktu atau mengandung syarat bahwa untuk suatu waktu tertentu yang disebut jangka waktu permulaan (begin periods) kontrak ini tidak dapat dihentikan, maka jangka waktu permulaan ini harus singkat dari pada umur ekonomis obyek lease tersebutAda kemungkinan bahwa pada akhir jangka waktu kontrak kepada lessee diberikan hak opsi untuk membeli obyek lease.Untuk dapat menjaga nilai benda tersebut, lessor sendirilah yang mengurus pemeliharaan dan asuransi benda itu.

Lanjutan....Hanya mungkin diadakan untuk benda-benda yang mudah laku saja.Untuk benda-benda bergerak, hanya pabrikan atau leveransirnya saja yang dapat menawarkan kontrak operational lease, sebab hanya mereka yang mempunyai keahlian dan peralatan yang dibutuhkan untuk merawat benda-benda tersebut.

Financial lease

Suatu kontrak yang mewajibkan lessee, selama jangka waktu tertentu membayar sejum!ah uang yang cukup untuk mengamortisasikan modal yang telah dikeluarkan lessor dan memberikan sejumlah laba kepadanya. Ciri-ciri:Risiko ekonomis atas benda yang menjadi obyek lease sepenuhnya ada pada pihak lessee.Lessee harus menanggung juga biaya pemeliharaan benda lease.

Lanjutan....Lessee harus memelihara benda tersebut dan apabila perlu menyuruh mengadakan perbaikan serta penyimpanannya sedemikian rupa seolah-olah benda itu miliknya.Apabila ada kerusakan pada obyek lease sedemikian rupa sehingga benda tersebut tak mungkin diperbaiki lagi, maka lessor berhak menuntut pembayaran yang berjumlah sekurang-kurangnya sama dengan nilai buku benda tersebut ditambah dengan biaya-biaya yang harus dikeluarkan sehubungan dengan terjadinya penghentian kontrak sebelum jangka waktu berakhir.Lanjutan...Dalam hal terjadinya kerusakan atau bilamana benda tersebut musnah seluruhnya dan lessee memperoleh penggantian dari pihak asuransi, maka lessee harus memperhitungkan ganti rugi yang diperolehnya dari pihak asuransi tersebut dengan jumlah harga lease yang belum dibayarnya.

Jenis Variatif LainSales and lease backDirect leaseDll.Sales and Lease BackVariasi dari bentuk Financial leaseBarang berasal dari lesseeBarang dijual kepada lessorBarang di-leasing-kan kepada lesseeMirip utang uang dengan jaminan barang yang di-leasing-kanLeveraged LeaseVariasi dari bentuk financial leasing.Pihak yang memberi pembiayaan disamping lessor juga pihak ketiga.Dilakukan terhadap barang-barang yang berbilai tinggiLessor hanya membiayai 20%-40% dari harga barang, selebihnya lessor utang kepada pihak ketigaKontrak leasing dijadikan jaminan utangPihak ketiga sering disebut Credit Provider atau Debt Participant.Ada pihak yang manager, yaitu pihak yang melaksanakan tender kepada lessee dan mengatur hubungan dan negosiasi antara lessor, lessee dan debt participant.

Leasing SyariahAdalah Sewa Guna Usaha, yang dilakukan berdasarkan: Ijarah; atau Ijarah Muntahiyah Bittamlik.

Ijarah dalam pembiayaan Leasing adalah akad penyaluran dana untuk pemindahan hak guna (manfaat) atas suatu barang dalam waktu tertentu dengan pembayaran sewa (ujrah), antara Perusahaan Pembiayaan sebagai pemberi sewa (muajjir) dengan penyewa (mustajir)

Hak dan Kewajiban Perusahaan Leasing (Syariah)Hak Perusahaan Pembiayaan sebagai pemberi sewa (muajjir) antara lain meliputi: memperoleh pembayaran sewa dan atau biaya lainnya dari penyewa (mustajir); dan mengakhiri akad Ijarah dan menarik obyek Ijarah apabila penyewa (mustajir) tidak mampu membayar sewa sebagaimana diperjanjikan. Kewajiban Perusahaan Pembiayaan sebagai pemberi sewa (muajjir) antara lain meliputi: menyediakan obyek Ijarah yang disewakan; menanggung biaya pemeliharaan obyek Ijarah; dan menjamin obyek Ijarah yang disewakan tidak terdapat cacat dan dapat berfungsi dengan baik.

Hak dan Kewajiban PenyewaHak penyewa (mustajir) antara lain meliputi: menerima obyek Ijarah dalam keadaan baik dan siap dioperasikan; danmenggunakan obyek Ijarah yang disewakan sesuai dengan persyaratan-persyaratan yang diperjanjikan. Kewajiban penyewa (mustajir) antara lain meliputi: membayar sewa dan biaya-biaya lainnya sesuai yang diperjanjikan; mengembalikan obyek Ijarah apabila tidak mampu membayar sewa; menjaga dan menggunakan obyek Ijarah sesuai yang diperjanjikan; dan tidak menyewakan kembali dan atau memindahtangankan obyek Ijarah kepada pihak lain.Ketentuan Obyek IjarahObyek Ijarah adalah berupa barang modal yang memenuhi ketentuan antara lain: obyek Ijarah merupakan milik dan atau dalam penguasaan Perusahaan Pembiayaan sebagai pemberi sewa (muajjir); manfaat obyek Ijarah harus dapat dinilai; manfaat obyek Ijarah harus dapat diserahkan Penyewa (mustajir); pemanfaatan obyek Ijarah harus bersifat tidak dilarang secara syariah (tidak diharamkan); manfaat obyek Ijarah harus dapat ditentukan dengan jelas; danspesifikasi obyek Ijarah harus dinyatakan dengan jelas, antara lain melalui identifikasi fisik, kelaikan, dan jangka waktu pemanfaatannya.

Macam-Macam Obyek Ijarahalat-alat berat (Heavy Equipment); alat-alat kantor (Office Equipment); alat-alat foto (Photo Equipment); alat-alat medis (Medical Equipment); alat-alat printer (Printing Equipment); mesin-mesin (Machineries); alat-alat pengangkutan (Vehicle); gedung (Building); komputer; dan peralatan telekomunikasi atau satelit. Syarat Penetapan Harga Sewabesarnya harga sewa (ujrah) atas obyek Ijarah dan cara pembayaran ditetapkan menurut kesepakatan yang dibuat dalam akad secara tertulis; dan alat pembayaran harga sewa (ujrah) obyek Ijarah adalah berupa uang atau bentuk lain yang memiliki nilai yang sama yang tidak bertentangan dengan Prinsip Syariah.

Yang Dimuat Dalam Akad Ijarah identitas Perusahaan Pembiayaan sebagai pemberi sewa (muajjir) dan penyewa (mustajir); spesifikasi obyek Ijarah meliputi nama, jenis, jumlah, ukuran, tipe dan lokasi penggunaan/penempatan obyek Ijarah; spesifikasi manfaat obyek Ijarah; harga perolehan, nilai pembiayaan, dan pembayaran sewa Ijarah; jangka waktu sewa; saat penyerahan obyek Ijarah;

ketentuan mengenai pengakhiran transaksi yang belum jatuh tempo; ketentuan mengenai biaya-biaya yang timbul selama masa sewa; ketentuan mengenai biaya-biaya yang ditanggung oleh masing-masing pihak apabila terdapat kerusakan, kehilangan atau tidak berfungsinya obyek Ijarah; ketentuan mengenai pengalihan kepemilikan obyek Ijarah oleh Perusahaan Pembiayaan sebagai pemberi sewa (muajjir) kepada pihak lain; dan hak dan tanggung jawab masing-masing pihak.

Dokumentasi dalam Ijarahsurat persetujuan prinsip (offering letter); akad Ijarah; perjanjian pengikatan jaminan atas pembayaran sewa; dan tanda terima barang. Ijarah Muntahiyah BittamlikAdalah akad penyaluran dana untuk pemindahan hak guna (manfaat) atas suatu barang dalam waktu tertentu dengan pembayaran sewa (ujrah) antara Perusahaan Pembiayaan sebagai pemberi sewa (muajjir) dengan penyewa (mustajir) disertai opsi pemindahan hak milik atas barang yang disewa kepada penyewa setelah selesai masa sewa.

Ketentuan Dalam Pelaksanaan Ijarah Muntahiah Bit Tamlik, Perusahaan Pembiayaan sebagai pemberi sewa (muajjir) wajib membuat waad, yaitu janji pemindahan kepemilikan obyek Ijarah Muntahiah Bit Tamlik pada akhir masa sewa. Waad sebagaimana dimaksud di atas bersifat tidak mengikat bagi penyewa (mustajir) dan apabila waad dilaksanakan, maka pada akhir masa sewa wajib dibuat akad pemindahan kepemilikan. Hak dan Kewajiban Perusahaan Leasing (Syariah)Hak Perusahaan Pembiayaan sebagai pemberi sewa (muajjir) antara lain: memperoleh pembayaran sewa dari penyewa (mustajir); Menarik obyek Ijarah Muntahiah Bit Tamlik apabila penyewa (mustajir) tidak mampu membayar sewa sebagaimana diperjanjikan; dan Pada akhir masa sewa, mengalihkan obyek Ijarah Muntahiah Bit Tamlik kepada penyewa lain yang mampu dalam hal penyewa (mustajir) sama sekali tidak mampu untuk memindahkan kepemilikan obyek Ijarah Muntahiah Bit Tamlik atau memperpanjang masa sewa atau mencari calon penggantinya.

Kewajiban Perusahaan Pembiayaan sebagai pemberi sewa (Muajjir) antara lain:Menyediakan obyek Ijarah Muntahiah Bit Tamlik yang disewakan; Menanggung biaya pemeliharaan obyek Ijarah Muntahiah Bit Tamlik kecuali diperjanjikan lain; dan Menjamin obyek Ijarah Muntahiah Bit Tamlik tidak terdapat cacat dan dapat berfungsi dengan baik.

Hak dan Kewajiban PenyewaHak penyewa (mustajir) antara lain adalah: menggunakan obyek Ijarah Muntahiah Bit Tamlik sesuai dengan persyaratan yang diperjanjikan; menerima obyek Ijarah Muntahiah Bit Tamlik dalam keadaan baik dan siap dioperasikan; pada akhir masa sewa, memindahkan kepemilikan obyek Ijarah Muntahiah Bit Tamlik, atau memperpanjang masa sewa, atau mencari calon penggantinya dalam hal tidak mampu untuk memindahkan hak kepemilikan atas obyek Ijarah Muntahiah Bit Tamlik atau memperpanjang masa sewa; dan membayar sewa sesuai dengan yang diperjanjikan;

Kewajiban penyewa (mustajir) antara lain adalah: membayar sewa sesuai dengan yang diperjanjikan; menjaga dan menggunakan obyek Ijarah Muntahiah Bit Tamlik sesuai yang diperjanjikan; tidak menyewakan kembali obyek Ijarah Muntahiah Bit Tamlik kepada pihak lain; dan melakukan pemeliharaan kecil (tidak material) terhadap obyek Ijarah Muntahiah Bit Tamlik.

Ketentuan Obyek Ijarah Muntahiah Bit TamlikObyek Ijarah Muntahiah Bit Tamlik adalah berupa barang modal yang memenuhi ketentuan sebagai berikut: obyek Ijarah Muntahiah Bit Tamlik merupakan milik Perusahaan Pembiayaan sebagai pemberi sewa (muajjir); manfaatnya harus dapat dinilai dengan uang; manfaatnya dapat diserahkan kepada penyewa ( mustajir);manfaatnya tidak diharamkan oleh syariah Islam; manfaatnya harus ditentukan dengan jelas; dan spesifikasinya harus dinyatakan dengan jelas, antara lain melalui identifikasi fisik, kelaikan, dan jangka waktu pemanfataannya.

Macam-macam Obyek Ijarah Muntahiah Bit Tamlikalat-alat berat (Heavy Equipment); alat-alat kantor (Office Equipment); alat-alat foto (Photo Equipment); alat-alat medis (Medical Equipment); alat-alat printer (Printing Equipment); mesin-mesin (Machineries); alat-alat pengangkutan (Vehicle); gedung (Building); komputer; dan peralatan telekomunikasi atau satelit.

Harga dan Cara PembayaranHarga sewa (ujrah) dan cara pembayaran atas obyek Ijarah Muntahiah Bit Tamlik ditetapkan berdasarkan kesepakatan di awal akad. Harga untuk opsi pemindahan kepemilikan obyek Ijarah Muntahiah Bit Tamlik ditetapkan setelah berakhirnya masa sewa. Harga untuk opsi pemindahan kepemilikan sebagaimana dimaksud di atas dibuat secara tertulis dalam perjanjian pemindahan kepemilikan. Alat pembayaran atas harga sebagaimana dimaksud di atas adalah berupa uang atau bentuk lain yang memiliki nilai yang sama dan tidak dilarang secara syariah.

Yang Dimuat Dalam Akad Ijarah Muntahiah Bit Tamlik identitas Perusahaan Pembiayaan sebagai pemberi sewa (muajjir) dan penyewa (mustajir); spesifikasi obyek Ijarah Muntahiah Bit Tamlik meliputi nama, jenis, jumlah, ukuran, tipe dan lokasi penggunaan obyek sewa; spesifikasi manfaat obyek Ijarah Muntahiah Bit Tamlik; harga perolehan, nilai pembiayaan, pembayaran harga sewa (ujrah), ketentuan jaminan dan asuransi atas obyek Ijarah Muntahiah Bit Tamlik; jangka waktu sewa; saat penyerahan obyek Ijarah Muntahiah Bit Tamlik;

ketentuan mengenai pengakhiran transaksi yang belum jatuh tempo; ketentuan mengenai biaya-biaya yang timbul selama masa sewa; ketentuan mengenai biaya-biaya yang ditanggung oleh masing-masing pihak apabila terdapat kerusakan, kehilangan atau tidak berfungsinya obyek Ijarah Muntahiah Bit Tamlik; ketentuan mengenai pengalihan kepemilikan obyek Ijarah Muntahiah Bit Tamlik oleh Perusahaan Pembiayaan sebagai pemberi sewa (muajjir) kepada pihak lain; dan hak dan tanggung jawab masing-masing pihak.

Dokumentasi dalam Ijarah Muntahiah Bit Tamliksurat permohonan Ijarah Muntahiah Bit Tamlik; surat persetujuan prinsip (offering letter); akad Ijarah Muntahiah Bit Tamlik;